CINTA TANAH AIR (1) CINTA TANAH AIR (1)
NAMA
: HANIYAH DIAS FANNY
KELAS
: VI-B
NO. ABS
: 07
CINTA TANAH AIR
BHINEKA TUNGGAL IKA, itulah semboyan Negara kita yang mempunyai arti
walau berbeda tetapi tetap satu. Sebagai bangsa Indonesia kita harus menjaga keutuhan bangsa
ini. Sebagai bangsa Indonesia, kita harus mencintai Negara ini dengan sepenuh jiwa dan raga.
Indonesia kita ini sangat kaya raya, meski bukan Negara yang besar namun kita memiliki
semangat juang yang besar. Indonesia kita ini kaya karena memiliki beribu-ribu pulau,
bermacam-macam suku bangsa, berbagai bahasa kesenian dan budaya yang beraneka ragam.
Indonesia tanah air beta, pusaka abadi nan jaya, Indonesia sejekdulu kala, selalu
di puja-puja bangsa. Lirik lagu ini memang tepat sekali, bahwa Indonesia selalu di puja, berbagai
tempat wisata yang menyebar di setiap desa, kota, maupun pulau-pulaunya menggambarkan
bahwa Indonesia memang patut di puja dan di banggakan. Sebagai anak bangasa Indonesia kita
wajib melestarikan budaya Indonesia. Dengan mencintai budaya dan produk-produk Indonesia,
kita bisa menjadi bangsa Indonesia yang baik.
Banyak sekali budaya-budaya asing yang ingin merusak ke aslian budaya
Indonesia, tetapi bangsa ini tidak akan pasrah dan menyerah begitu saja. Kita terus mencoba
menggali kesenian dan budaya asli dari berbagai daerah. Misalnya seni ludruk yang berasal dari
Jawa Timur, ketoprak atau wayang golek dari Jawa Tengah,jaipong dari Jawa Barat, tari lilin
dari Sumatra, tari kecak dari Bali, itu sebagian kecil dari keseniannya, belum lagi lagu-lagu
daerah yang juga banyak sekali di ciptakan anak-anak bangsa ini dengan penuh cinta kepada
daerah dan tanah air Indonesia ini.
Keaneka ragaman suku bangsa di Indonesia ini membuktikan bahwa betapa kaya
negeri negeri kita ini, penduduknya terkenal ramah di Negara asing membuat nama Indonesia
menjadi dikenal di Negara-negara lain. Belum lagi anak-anak Indonesia yang sebagai atlet,
penyanyi, ataupun semua anak Indonesia yang sudah mewakili Indonesia dan mengharumkan
nama bangsa dan Negara.
Cinta tanah air, berarti mencintai Indonesia apa adanya, kita adalah satu keluarga
besar yang terdiri dari berbagai macam kebudayaan masing-masing cintailah itu, banggalah
menjadi sebuah bangsa yang memiliki kebudayaan yang unik dan cintailah negerimu. Apapun
dan bagaimanapun ini adalah negeri kita Indonesia tempat kita bernafas, tempat kita berlindung
maka dari itu cintailah negerimu.
Indonesia adalah tanah kelahiran kitayang patut di cintai dan bagaimanapun
keadaan Negara kita seperti yang terkandung dalam cerpen cinta yaitu dalam menghadapi sebuah
keadaan dalam waktu kita dijajah oleh bangsa lain yang mau menghabiskan kekayaan sumber
daya alam yang dimiliki Indonesia ini.
Kegiatan lain adalah memperingati hari besar nasional dengan kegiatan lomba
atau pentas budaya, mengenalkan aneka kebudayaan bangsa secara sederhana dengan
menunjukkan miniatur candi dan menceritakannya, gambar rumah dan pakaian adat,
mengenakan pakaian adat pada hari Kartini, serta mengunjungi museum terdekat, mengenal para
pahlawan melalui bercerita atau bermain peran. Bisa juga diintegrasikan dalam tema lain melalui
pembiasaan sikap dan perilaku, misalnya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan,
menyayangi sesama penganut agama, menyanyangi sesama dan makhluk Tuhan yang lain,
tenggang rasa dan menghormati orang lain. Menciptakan kedamaian bangsa adalah juga
perwujudan rasa cinta tanah air.
Kita harus menerapkan kebiasaan hidup secara cinta tanah air yaitu dengan
upacara sederhana setiap hari Senin dengan menghormat bendera Merah Putih, menyanyikan
lagu Indonesia Raya dan mengucapkan Pancasila, kerja bakti, membuang sampah di tempatnya,
menari tarian dari daerahnya masing-masing, memperkuat TIMNAS, mengenalkan aneka
kebudayaan
bangsa
secara
sederhana
dengan
menunjukkan
miniature
candi
dan
menceritakannya, gambar rumah dan pakaian adat, mengenakan pakaian adat pada hari Kartini,
serta mengunjungi museum terdekat, mengenal para pahlawan melalui berita atau bermain peran.
Menciptakan kedamaian bangsa adalah juga perwujudan rasa cinta tanah air.
Sehingga suatu saat nanti, dan saat tumbuh dewasa mereka dapat menghargai betapa pentingnya
mencintai tahan air ini, negeri ini, khusnya bagi bangsa dan negara, dan bisa berwarganegara
dengan baik, mempunyai rasa cinta yang tinggi terhadap negaranya, dan sekaligus bisa
mengharumkan bangsa dan negaranya. Diharapkan bahwasaanya menjadi manusia yang
bermanfaat bagi bangsa dan negara. dan tidak terpelosok ke dalam lubang salah slama ini,
banyak sekali saat ini kejadian - kejadian yang mencengangkan bagi kita, yang menurtnya tidak
layak menjadi layak, ini dikarnakan mempunyai pengetahuan yang kurang cukup baik di dalam
lingkungan sekitar oleh karna itu kita harus bisa menanamkan rasa cinta tanah air.
Yang tidak kalah menariknya adalah menanamkan rasa cinta tanah air melalui lagu.
Dengan menyanyi apalagi jika diiringi dengan musik, anak akan merasa senang, gembira, serta
lebih mudah hafal dan memahami pesan yang akan disampaikan guru. Jika lagu wajib nasional
dianggap masih terlalu sulit untuk anak, maka guru bisa menciptakan lagu sendiri yang sesuai
untuk anak usia dini. Guru diberikan kebebasan untuk mengembangkan kreativitasnya di sekolah
termasuk dalam menciptakan lagu. Lagu untuk anak usia dini biasanya dengan kalimat yang
sederhana, mudah diucapkan, mudah dipahami dan dihafalkan. Lagu sebaiknya yang bernada
riang gembira, karena hal ini akan merangsang perkembangan otak anak, anak terbiasa untuk
selalu riang dalam bekerja, cepat dalam menghadapi dan memutuskan masalah, tidak cepat putus
asa. Sedangkan jika tujuannya hanya untuk memperdengarkan musik pada anak, bisa dengan
lagu atau instrumen musik yang lebih halus dan tenang. Misalnya, lagu Kebangsaan Indonesia
Pusaka, Syukur, Tanah Air dan Bagimu Negeri.
Sikap cinta tanah air perlu ditanamkan sejak usia dini, agar sebagai generasi
penerus bangsa dapat mewujudkan sikap dan tingkah laku yang bermanfaat bagi kepentingan
masyarakat dan menghindari penyimpangan-penyimpangan sosial yang dapat merusak normanorma dan nilai-nilai kebudayaan Indonesia. karena peyimpangan dapat merugikan diri sendiri
tapi juga dapat merugikan masyarakat bahkan negara. Karena nilai-nilai kebudayaan begitu pula
dengan semangat persatuan dan kesatuan kita yang juga perlu ditanamkan sejak dini. Perwujudan
rasa persatuan dan cinta tanah air harus kita laksanakan di lingkungan keluarga, sekolah, tempat
tinggal kita, bahkan di manapun kita berada. Semangat persatuan dan kesatuan dalam
bermasyarakat harus dijaga guna mempererat tali persaudaraan, saling melindungi, perdamaian
dan kenyamanan pun akan terjaga. Kita sebagai warga negara Indonesia harus mampu
menjunjung tinggi nilai-nilai kebudayaan dan norma-normanya. Karena nilai-nilai kebudayaan
bangsa mencerminkan cinta kita terhadap bangsa dan negara.
Pasal 3 UU Sisdiknas tahun 2003 menyebutkan, "Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggungjawab". Tujuan pendidikan nasional itu merupakan rumusan mengenai kualitas
manusia Indonesia yang harus dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan. Oleh karena itu,
rumusan tujuan pendidikan nasional menjadi dasar dalam pengembangan pendidikan budaya dan
karakter bangsa.
Intisari dari Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa dituangkan dalam 18 nilai,
yakni Religius, Jujur, Toleransi, Disiplin, Kerja Keras, Kreatif, Mandiri, Demokratis, Rasa ingin
tahu, Semangat Kebangsaan, Cinta Tanah Air, Menghargai Prestasi, Bersahabat/ Komuniktif,
Cinta Damai, Gemar Membaca, Peduli Lingkungan, Peduli Sosial, Tanggung-jawab. Nilai-nilai
tersebut diharapkan dapat diterapkan pada berbagai mata pelajaran dalam proses belajar
mengajar. Tidak ketinggalan pula mata pelajaran Seni Musik. Pada Sekolah Umum mulai dari
Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA)
seni musik adalah bagian dari pelajaran Seni dan Budaya. Salah satu materi pelajaran yang dapat
digunakan sebagai sarana implementasinya adalah Ansambel.
Bisa dikatakan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia ini dilahirkan oleh
generasi yang mempunyai idealisme cinta tanah air & bangsa, kalau tidak, mungkin saat ini kita
bangsa Indoneia masih dijajah oleh Belanda yang luas negaranya dibandingkan pulau Bali saja
masih luasan pulau Bali. Kita harus sangat terimakasih kepada para tokoh yang mencentuskan
pembentukan organisasi Boedi Oetomo pada tanggal 20 Mei 1908, para pencetus Sumpah
Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928, dan para tokoh yang memungkinkan terjadinya
proklamasi 17 Agustus 1945. Mereka adalah contoh paling pas untuk dijadikan tokoh-tokoh
nasionalis tulen yang cintanya pada tanah air dan bangsa melebihi cintanya pada diri sendiri yang
kita harus hormati sepanjang masa.
Bagaimana dengan saat ini, masih adakah diantara kita yang mencintai tanah air
dan bangsa melebihi cintanya pada diri sendiri? Atau pertanyaan ini pertanyaan yang cukup
bodoh untuk diajukan? Siapa yang masih perlu mecintai tanah air dan bangsa Indonesia? Yang
penting asal kita bisa hidup cukup sandang, pangan dan papan sudah cukup, kalau ada kelebihan
sedikit untuk bisa jalan-jalan ke mall, makan enak di café, atau pergi karaokean kan sudah
cukup, untuk apa mikirin cinta tanah air dan bangsa! Bahkan kalau mungkin bisa punya rumah
yang megah, mobil mewah, dan menyekolahkan anak keluar negeri, setiap tahun bisa liburan
kemana kita mau pergi kan sudah lebih dari cukup! Tapi masih ada juga dari bangsa kita yang
bergulat dengan kemiskinan untuk makan saja susah dan tinggal di rumah yang lebih mirip
kandang dari pada disebut rumah, dan jumlahnya juga tidak sedikit bisa mencapai 50 juta jiwa
bangsa Indonesia, apakah masih ada perlunya mencintai tanah air dan bangsa?.
Apakah masih relevan kita mencintai tanah air dan bangsa pada zaman globalisasi
ini? Bukankah tanah air dan bangsa ini sudah nggak jelas batas-batasnya dengan adanya era
globalisasi? Ada internet yang menghubungakan setiap orang untuk bisa berhubungan satu sama
lain setiap saat keseluruh dunia. Belum lagi adanya Hand Phone atau kalau diluar negeri lebih
dikenal dengan nama Mobile Phone, yang juga kita bisa berhubungan dengan siapapun ke
hampir seluruh pelosok dunia. Kalau secara fisik mau bertemu ada yang namanya penerbangan
murah yang siap menerbangkan kita kemana saja dengan harga yang murah (bagi yang
terjangkau). Kenapa kita mau membatasi hanya tanah air dan bangsa Indonesia saja.
Cinta tanah air adalah bagaimana cara kita memperjuangkan negeri tercinta. Agar
negri kita lebih berkembang pesat dan maju dari Negara-negara lainnya. Bukan malah bangga
dan tidak peduli di saat negeri tercint ini dilanda masalah yang perlu ditanggulangi. Untuk
mencapai sebuah kebahagiaan dan sebuah kebanggaan, perlu adanya ketulusan. Setelah itu kita
bisa memetik buah dari hasil bakti kita terhadap bangsa ini. Dari situ titik bangga kita bersemi
tenggang rasa kita tercipta melingkupi semua hal. Bukankah arti cinta itu luas ?? bukan hanya
indah yang di rasa, tetapi dalam sisi gelapnya itu juga dinamakan cinta.
Cinta tanah air atau bela negara adalah tekad, sikap, dan tindakan warga negara
yang teratur, menyeluruh, terpadu, dan berlanjut yang dilandasi oleh kecintaan pada tanah air,
kesadaran berbangsa dan bernegara Indonesia serta keyakinan akan kesaktian pancasila sebagai
ideologi negara dan kerelaan untuk berkorban guna meniadakan setiap ancaman, baik dari luar
negeri maupun dari dalam negeri yang membahayakan kemerdekaan dan kedaulatan negara,
kesatuan dan persatuan bangsa, keutuhan wilayah dan yurisdiksi nasional serta nilai- nilai
Pancasila dan UUD 45.
Upaya bela negara adalah kegiatan yang dilakukan oleh setiap warga negara
sebagai penuaian hak dan kewajiban dalam rangka penyelenggaraan pertahanan keamanan
negara. Upaya bela negara merupakan kehormatan yang dilakukan oleh setiap warga negara
secara adil dan merata. Hak dan kewajiban warga negara yang diwujudkan dengan keikutsertaan
dalam upaya bela negara antara lain diselenggarakan melalui Pendidikan Pendahuluan Bela
Negara (PPBN). Pendidikan Pendahuluan Bela Negara (PPBN) adalah pendidikan dasar bela
negara guna menumbuhkan kecintaan pada tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara
Indonesia.
Keyakinan akan kesaktian Pancasila sebagai Ideologi negara, kerelaan berkorban
untuk negara, serta memberikan kemampuan awal bela negara. Rumusan tersebut sangat jelas
tujuan dan sasarannya yaitu setiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban untuk
mempertahankan kedaulatan negara, persatuan dan kesatuan bangsa serta keutuhan wilayah
NKRI. Namun demikian mengingat kemajemukan masyarakat dan keragaman budaya yang
melatar belakanginya, maka pengertian bela negara mempunyai implikasi sosial budaya yang
tidak boleh diabaikan dalam menanamkan kesadaran dan kepedulian segenap warga negara.
Keluarga merupakan pendidikan informal bagi anak. Keluarga juga merupakan
pendidikan yang pertama dan utama bagi anak. Untuk menanamkan cinta tanah air di lingkungan
keluarga adalah dengan membiasakan hidup rukun dan demokratis. Selain itu adalah dengan
hidup hemat, tidak boros, disiplin, dan saling menghormati antar anggota keluarga. Di sekolah,
upaya menanamkan cinta tanah air adalah dengan mengadakan upacara bendera, menyanyikan
lagu daerah dan lagu nasional, serta mengadakan berbagai kegiatan seperti lomba tujuh belasan
dan sebagainya. Di masyarakat, menanamkan cinta tanah air dapat dilakukan dengan cara
mengadakan kerja bakti, membuang sampah pada tempatnya, dan mengikuti lomba-lomba
menjelang 17 Agustus.
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang didirikan diatas keanekaragaman suku,
agama, budaya, dan juga kekayaan sumber alamnya. Demikian pula di Provinsi Bangka
Belitung yang dikenal dengan kekayaan alam timahnya. Banyak diantara para penduduknya yang
bukan merupakan warga Indonesia, salah satunya adalah penduduk asal Tionghoa. Keberadaan
warga Tionghoa di Provinsi Bangka Belitung memiliki sejarah yang panjang. Hal ini dikisahkan
dalam film documenter yang tersimpan di Badan Perpustakaan dan Arsip daerah Provinsi
Bangka Belitung dan banyak digunakan untuk mengenalkan jasa para pendiri bangsa kepada
para pengunjung terutama para siswa.
Keberadaan warga Tionghoa juga terungkap dalam buku berjudul “Timah Bangka
dan Lada Mentok”. Buku itu menceritakan tentang kedatangan ribuan pekerja tambang dari
Tionghoa. Pihak Belanda yang pada saat itu mempunyai pengaruh kuat pada masyarakat Bangka
beranggapan bahwa akan mudah memecah kesatuan masyarakat Bangka yang berbeda suku.
Namun, pada akhirnya pihak Belanda gagal memecah kesatuan Bangka. Masyarakat Bangka,
baik golongan Minoritas (Tionghoa,Cina,Arab) dan Mayoritas (Penduduk Asli) masih memiliki
rasa cinta kepada tanah air dan juga memiliki semangat juang untuk menjadi bangsa yang besar.
Tingginya nasionalisme dan nilai-nilai patriotis yang dimiliki masyarakat Bangka patut menjadi
kebanggan dan contoh yang baik untuk kehidupan berbangsa dan bernegara.
Nilai Karakter Rasa Cinta tanah air merupakan hala yang sangat penting dalam
penyelenggaraan pemerintahan ataupun kenegaraan yang penting. Menumbuhkan rasa cinta
tanah air merupakan jawaban dari keterpurukan kehidupan berbangsa saat kini demi
mewujudkan cita-cita atapun tujuan bangsa Indonesia Dengan menumbuhkan rasa cinta tanah
air, maka akan terjadi keharmonisan yang merata disegala bidang, penyelenggaraan pemerintah
akan baik, para pengusaha tidak sewenang-wenang dalam mengeksploitasi sumberdaya alam
yang ada, dan tentunya generasi penerus yang baik. Banyak sekali solusi menumbuhkan rasa
cinta tanah air salah satunya adalah sosilaisasi dalam keluarga akan pentingnya rasa cinta tanah
air.
Cinta tanah air adalah suatu kasih sayang dan suatu rasa cinta terhadap tempat
kelahiran atau tanah airnya. Cinta tanah air yang dimiliki oleh bangsa Indonesia memang telah
memudar. Hal ini dapat kita lihat dari banyaknya kasus korupsi, buang sampah sembarangan
menyebabkan kebanjiran, penebangan pohon secara liar, banyaknya pembajakan terhadap
produk-produk tertentu hingga kasus bom yang baru-baru saja terjadi.
Sementara banyak orang yang berspekulasi tentang penyebab kejadian pemboman
tersebut, sebenarnya yang menjadi akar permasalahannya adalah kurangnya partisipasi
masyarakat atau punahnya rasa cinta tanah air. Kita sebut saja jika mereka memang mempunyai
rasa cinta tanah air,maka mereka tidak akan melakukan aksi pemboman di negeri sendiri.Tidak
ada keuntungan dari aksi pemboman ini, tragedi ini hanya mengakibatkan citra Indonesia
semakin buruk di mata dunia, sehingga devisa negara berkurang, dapat mengakibatkan
berkurangnya pemasukan kas negara yang berakibat banyak negara yang melarang warganya
untuk mengunjungi Indonesia dan hilangnya rasa cinta tanah air kita.
Berkurangnya pemasukan kas negara mengakibatkan kondisi perekonomian
semakin kacau,akan semakin banyak gelandangan di Indonesia,dan rakyat miskin akan semakin
bertambah. Dan pada akhirnya rakyat jugalah yang menjadi korban akhir dari dampak
pemboman ini. Mereka yang membom mereka juga yang akan merasakan akibatnya.
Jika saja mereka memang memiliki rasa cinta tanah air yang besar, sudah pasti mereka tidak
akan melakukan pemboman di negeri sendiri,dan tidak juga melakukan pemboman di negeri lain.
Hilangnya jati diri bangsa,kurangnya kepedulian terhadap sesama,kurangnya rasa cinta tanah air
lah yang meyebabkan hal ini dapat terjadi. Cinta tanah air,berarti mencintai Indonesia apa
adanya,kita adalah satu keluarga besar yang terdiri dari berbagai macam kebudayaan masing-
masing,cintailah itu,banggalah menjadi sebuah bangsa yang memiliki kebudayaan yang unik dan
cintailah negrimu. Apapun dan bagaimanapun ini adalah negeri kita Indonesia tempat kita
bernapas,tempat kita berlindung maka dari itu cintailah Indonesiamu. Kita harus menghormati
dan menghargai jasa-jasa yang membangkitkan bangsa Indonesia, dan tidak lupa memberikan
semangat untuk bangsa Indonesia.
Walau bagaimanapun, Indonesia ini adalah tanah air dan bangsa kita sendiri yang
kita wajib untuk mencintainya dengan segala kekurangannya dan kelebihannya,sebenarnya
sangat banyak yang dapat kita banggakan dari tanah air kita sendiri,tapi sayangnya karena kita
sudah banyak mengenal berbagai Negara,dan kita juga mengetahui bagaimana Negara-negara itu
berkembang,jadi banyak yang berfikir dari kita,bahwa Negara kita ini amat tertinggal jauh dari
Negara lain.. Sungguh sayang apabila warisan NKRI yang sudah diwariskan kepada kita dengan
banyak pengorbanan darah dan airmata dari para “founding fathers”. Seharusnya kita juga harus
menghormati dan menghargai jasa-jasa yang membangkitkan bangsa Indonesia ini dan tidak lupa
memberikan semangat untuk bangsa kita.
TIDAK banyak dokumen resmi yang memuat pengertian tentang cinta Tanah-Air.
Salah satu rujukan yang dapat kita pegang adalah Kitab UU RI No 03 tahun 2002 tentang
Pertahanan Negara, pada penjelasan pasal 9 ayat (1). Itupun tidak secara langsung menjelaskan
maknanya. Jadi, perlu implementasi. Di sana disebutkan bahwa upaya bela negara adalah sikap
dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada NKRI yang berdasarkan
kepada Pancasila dan UUD 1945, dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara.
Dengan kata lain diartikan bahwa kecintaan kepada Tanah-Air (NKRI) yang bedasar Pancasila
dan UUD 1945 merupakan landasan kejuangan, moral, dan etik setiap warga negara. Landasan
kejuangan itu merupakan sikap dan perilaku dari warga negara yang tampilannya
(aktualisasinya) adalah bela negara. Pada hal kita tahu bahwa secara psikologis sikap dan
perilaku itu adalah fitur-fitur yang membentuk karakter.
Dalam hubungan ke-Indonesia-an (kebangsaan), maka cinta Tanah-Air tersebut
memberikan tampilan bagaimana karakter bangsa, yang memiliki muatan-muatan rasa, paham,
dan semangat kejuangan: bahwa cinta Tanah-Air tersebut antara lain wujudnya merupakan bela
negara; atau kewajiban dasar manusia; berarti juga kerhormatan bagi setiap warga negara; atas
dasar kesadaran, tanggung jawab; rela berkorban dalam pengabdian kepada negara dan bangsa.
SEBAGAIMANA telah disinggung dalam Pelita yang lalu, kesadaran dari anak
bangsa tersebut, bukanlah tiba-tiba, setidaknya diawali pada tahun 1928, ketika para pemoeda
dari pelosok Nusantara berikrar, bersumpah bersama yang menyatakan: Berbangsa Satu, Bangsa
Indonesia; Bertanah-Air Satu, Tanah-Air Indonesia; Berbahasa Satu, Bahasa Indonesia. Ikrar
tersebut (Sumpah Pemuda) itulah yang merupakan salah satu embrio bagi terbentuknya
persatuan dan kesatuan bangsa, yang kemudian pada tanggal 17 Agustus 1945 melahirkan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Setelah perjalanan selama 64 Kemerdekaan, di era reformasi yang diselimuti oleh
derasnya arus demokrasi ini, tampaknya banyak di antara bangsa kita yang semakin memudar
rasa cintanya terhadap Tanah-Air, rasa persatuan dan kesatuannya, rasa kepedulian dan
kesetiakawanan sosialnya, serta menyimpang langkah-langkahnya dari cita-cita kebangkitan
nasional dan cita-cita Kemerdekaan.
HAL-hal seperti itu dapat kita lihat dalam kenyataan di masyarakat. Ada yang
suka menjelek-jelekkan dan menjatuhkan nama bangsa dan negaranya di depan bangsa dan
negara lain. Ada yang tidak langsung sikapnya telah mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.
Ada yang memperkaya diri dan mementingkan diri sendiri tanpa mempedulikan orang lain.
Tidak hanya itu, dalam tampilan sehari-hari, konflik sosial, konflik teritorial, terorisme,
provokasi, kejahatan Narkoba, kecenderungan krisis kepercayaan, KKN, cybercrime, money
laundring, illegal logging, perompakan, pencurian ikan, kualitasnya cenderung meningkat, dan
lain-lain.
Itu semua bisa terjadi antara lain karena ada tendensi bahwa seseorang tidak
menyadari bahkan tidak menghargai akan jasa Tanah-Air terhadap dirinya. Bila kita bersyukur
kepada Allah SWT dan cinta Tanah-Air, tentu kita akan sadar untuk merawat dan menjaga
jangan sampai Tanah-Air kita tercemar atau tergerogoti oleh tangan-tangan jahil. Sepatutnya kita
cintai Tanah-Air ini dengan menjaga kelestariannya.
Pudarnya rasa cinta terhadap Tanah-Air dan tanggung jawab terhadap negara dan
bangsa sendiri, juga mungkin disebabkan kurangnya kesadaran dan penghargaan atas perjuangan
para Pahlawan dan tidak menyadari betapa pahitnya hidup dalam penjajahan dan nikmatnya
hidup di alam Kemerdekaan. Bisa jadi seseorang tidak menyadari hal itu oleh karena ia tidak
pernah hidup di zaman penjajahan dan penindasan kolonialisme. Akibatnya ia berbuat tidak
bijaksana terhadap bangsa dan negaranya sendiri. Di sana-sini kita mendengar orang mulai
berani menjual pulau-pulau kecil kepada orang asing, menjual aset-aset nasional demi
kepentingan tertentu, atau menukar budaya luhur dengan budaya asing yang tanpa tolok ukur.
KINI saatnya kita mengajak anak bangsa untuk menyadari kembali akan nilai
Kemerdekaan. Orang yang menyadari pentingnya akan nilai Kemerdekaan, tentu tidak akan
hidup seenaknya sendiri dan tidak akan mementingkan diri sendiri dan sebaliknya kecintaannya
akan semakin kuat. Dengan kesadaran itu ia turut menjamin kelangsungan hidup Tanah-Airnya.
Di waktu lalu, mulai anak-anak sekolah, kita masih sering mendengar lagu-lagu perjuangan
seperti Tanah Airku Indonesia, Negeri elok amat kucinta.. dan seterusnya. Lagu-lagu seperti itu
kini tinggal kenangan, paling-paling tampil saat aubade pada upacara di Istana. Untuk
kepentingan pendidikan karakter bangsa, moral dan cinta Tanah-Air sebaiknya terus diajarkan
kepada anak-anak mulai dari anak-anak TK sekalipun. Maka disamping membangun pendidikan
kewarga-negaraan pendidikan harus mampu membuat anak didik bermanfaat, bagi bangsa
menjadikan setiap anak bangsa semakin cinta terhadap Tanah-Air. Dan itulah karakter bangsa,
sebab perbuatan yang mengandung manfaat pasti baik dan benar, merupakan ciri-ciri orang
berkarakter. Di bawah pemerintahan baru dengan Presiden SBY dan Wakil Presiden Boediono,
kita berharap, pembangunan cinta Tanah-Air, pembangunan bela negara, pembangunan
kewarganegaraan tetap dikedepankan, sebab semakin memudarnya cinta Tanah-Air, dapat
merupakan ancaman bagi eksistensi negara bangsa Indonesia. Mencegah sebelum semua itu
terjadi atau menjadi parah, hal itu merupakan kebutuhan dan keniscayaan. Bangsa kita terlahir
dari perjuangan keras, dan menjadi bangsa yang mampu memenuhi janji-janjinya, ikrarnya,
mengisi pembangunan, sebagai bukti dari cinta terhadap Tanah-Air Indonesia.
Arti dari cinta tanah air adalah cinta kepada Negara tempat kita dilahirkan,
dibesarkan dan memperoleh kehidupan di dalamnya. Karena dari Negara kita tersebut semua
yang kita butuhkan akan kita dapatkan. Cinta tanah air adalah sama saja rela berkorban demi
kepentingan Negara. Memajukan kehidupan bangsa, mencerdaskan diri demi ikut berpartisipasi
dalam rangka proses pembangunan tanah air atau negaranya dari Negara yang kecil, berkembang
sampai menjadi Negara yang maju. Menghayati arti dari cinta tanah air memanglah bukan
masalah yang mudah, perlu kesabaran dan kerendahan hati untuk menjalankan hal tersebut,
dikarenakan banyak ancaman dan tantangan yang dapat datang dari mana saja, baik itu dalam
diri kita maupun dari luar diri kita, baik itu datang dari dalam negri maupun datang dari luar
negri, tetapi asal kita mempunyai tekad yang kuat untuk mencintai tanah air kita tanah air
Indonesia dengan sepenuh hati, pastilah kita akan di mudahkan oleh yang Maha Kuasa dalam
segala halnya terutama dalam tindakan yang positif. Perlu diingat bahwa mencintai dan menjaga
tanah air Indonesia negaranya sendiri dengan sepenuh hati adalah bentuk perbuatan yang
merupakan bagian dari iman.
Di dalam pancasila pun menyebutkan yang terdapat pada sila pertama bahwa
KETUHANAN YANG MAHA ESA, yang dimaksud bahwa Negara kita adalah Negara yang
beragama dan kuat akan ajaran-ajaran baik dari agama kita masing-masing, tidak menganut
paham komunis dan brutal, tetapi Negara kita yang tercinta ini sudah mengatur sebagaimana
rupanya menjadi Negara yang bersahaja yang percaya bahwa semua yang ada didunia ini ada
yang menciptakannya dan kita patut bersyukur akan hal itu. Ini adalah salah satu bukti mengapa
kita
perlu
mencintai
tanah
air
kira
secara
sepenuh
hati.
Sila ke dua dari pancasila lebih mengena lagi di dalam kehidupan kita sehari-hari, yaitu
KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB, maksudnya pun kita ketahui bahwa di
Indonesia ini menjungjung tinggi sikap rasa keadilan dan saling mengasihi antar manusia. Tidak
buat sewenang-wenang semena-mena, karena masyarakat Indonesia mempunyai hak keadilan
yang sama. Tidak menganut paham komunis, gangster atau ataupun yang membuat peradaban
manusia di Indonesia menjadi Negara yang tidak mempunyai rasa keadilan yang tidak beradab.
Ini adalah contoh kedua bagaimana kita lebih bisa menghargai dan mencintai tanah air kita
Indonesia.
PERSATUAN INDONESIA adalah bunyi dari pancasila sila ke tiga, yang
mempunyai makna bahwa Indonesia menjunjung tinggi rasa persatuan dan kesatuan negaranya.
Agar tercipta suasana yang kondusif, aman, tentram, nyaman. Dan dibutuhkan peran aktif
masyarakatnya juga untuk membuat persatuan dan kesatuan di Indonesia ini menjadi nyata.
Bahwasanya Negara yang maju adalah Negara yang dapat memegang teguh ajarannya dan
menjaga nama baik negaranya. Maka lebih banyak perlu dibuktikan lagi oleh para penerus
bangsa dan generasi muda dalam ikut serta menjaga perdamaian persatuan dan kesatuan Negara
Indonesia.
Sila keempat berbunyi KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAH
KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN PERWAKILAN. Indoseia adalah
Negara demokrasi, bahwasanya semua hal yang bersangkutan dengan kemerdekaan Negara
dipilih dengan cara demokrasi, permusyawaratan dalam masyarkat adalah cara ampuh untuk
memenuhi keinginan rakyat dalam turut serta membangun Negara menjadi yang lebih baik lagi,
yang sudah diwakili oleh permusyawaratan perwakilan oleh Dewan Perwakilan Rakyat yang ada
di Negara Indonesia.
Dan yang terakhir sila kelima adalah KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH
RAKYAT INDONESIA. Sila ini menjadi satu-satunya cerminan hokum yang di ikuti dengan
undang-undang yang berada di Indonesia untuk menjaga keadilan dan kesejahteraan rakyatnya.
Demi terjalinnya rasa saling menghargai, menjaga, dan menyayangi, sejak awal Indonesia sudah
menyadari bahwa sila ini penting untuk diterapkan sebagai pedoaman dan pandangan hidup
bernegara di Indonesia.
Dari kelima sila Pancasila tersebut pun, Indonesia mempunyai nrma-norma yang
menjadi aturan hidup yang berlaku di Negara tercinta kita ini. Diantaranya yaitu: Norma Agama,
Norma Kesusilaan, Norma Kesopanan, dan Norma Hukum. Dari semua norma tersebut,
menecerminkan keadaan kehidupan masyarakat di Indonesia, yang percaya akan tuha, yang
mempunyai rasa sosial yang tinggi, yang mempunyai kpribadian sopan dan santu, yang akan
selalu taat pada hukum.
Dalam lagu mengheningkan cipta, kita mengenang jasa para pahlawan. Mereka
telah gugur di medan perang. Para pahlawan berani mengorbankan diri karena mereka mencintai
tanah airnya. Mereka mencintai rakyat, bangsa, dan negara Indonesia. Mereka tidak mau
negerinya dijajah. Kata lain cinta tanah air adalah patriotisme. Kata ini dibentuk dari kata patria
dan isme. Kata patria berarti bangsa atau tanah air. Kata isme dalam kata patriotisme adalah
ajaran, semangat, atau dorongan. Jadi, kata patriotisme memiliki arti ajaran atau semangat cinta
tanah air. Para pejuang yang gugur membela bangsa disebut pahlawan.
Cinta mereka pada bangsa dan tanah air Indonesia tidak bisa diragukan lagi.
Bagaimana dengan kita yang tidak terlibat dalam perang? Apakah kita bisa disebut orang yang
memiliki semangat cinta tanah air? Apa contohnya? Banyak sekali orang yang memiliki
semangat cinta tanah air. Orang yang cinta tanah air berjuang demi kemajuan dan kesejahteraan
negaranya. Kita sebagai bangsa Indonesia harus cinta akan tanah air. Beberapa contoh yang
dapat kita telaah dalam kehidupan sehari-hari antara lain:
1. Para guru yang bersedia ditempatkan untuk mengajar di daerah terpencil. Dia mengabdikan
diri untuk mendidik anak-anak di daerah terpencil. Anak-anak di daerah itu menjadi pintar. Guru
itu bisa dikatakan cinta tanah air. Ia mencerdaskan bangsa dengan pengabdiannya.
2. Polisi dan tentara yang siap dikirim ke daerah konflik. Mereka menjaga keamanan didaerah
itu. Mereka ditugaskan untuk menjaga keutuhan bangsa dan negara. Mereka mengalami ancaman
keamanan tiap hari. Mereka termasuk orang-orang yang cinta tanah air.
3. Pejabat dan pegawai pemerintahan yang mau bekerja keras demi kemajuan daerahnya. Mereka
tidak korupsi dan menyalahgunakekuasaan. Jabatannya digunakan untuk mengabdi rakyat.
Mereka ini pantas disebut orang yang cinta tanah air.
4. Atlit-atlit yang berprestasi. Atlit-atlit ini berjuang keras dan berlatih dengan tekun. Prestasi
mereka mengharumkan nama bangsa. Mereka pantas disebut sebagai orang-orang yang cinta
tanah air.
Dalam mewujudkan rasa kepada tanah air bisa diwujudkan dengan bermacammacam cara. Antara lain sebagai berikut:
1. Sebagai pelajar kita harus bertanggung jawab. Kesempatan yang ada kita gunakan untuk
belajar dengan tekun. Selain itu, kita juga harus berbudi pekerti yang baik. Kelak kita akan
menjadi orang yang pintar dan berprestasi. Murid berprestasi mengharumkan nama bangsa.
2. Bangga sebagai bangsa Indonesia. Kebanggaan itu antara lain diwujudkan dengan
menggunakan bahasa Indonesia. Kamu ingat kan, Bahasa Indonesia itu bahasa persatuan.
3. Mencintai produk-produk dalam negeri. Sekarang ini banyak sekali produk asing.Warga yang
cinta tanah air tetap mencintai produk dalam negeri.
Pemerintah memberikan gelar pahlawan bangsa bagi tokoh-tokoh tertentu. Siapa
yang layak diberi gelar pahlawan bangsa? Jawabnya adalah semua orang yang menjadi pahlawan
bangsa? Jika kita ingin mendapatkan gelar seperti itu, kita harus harus meniru semangat para
pahlawan. Ada macam-macam pahlawan bangsa di Negara tercinta kita ini, antara lain pahlawan
nasional, pahlawan kemerdekaan nasional, pahlawan proklamator, dan pahlawan revolusi.
Pahlawan Nasional
Adalah mereka yang berjuang membela bangsa dari kekejaman bangsa penjajah. Bangsa-bangsa
yang pernah menjajah bangsa Indonesia adalah Portugis, Belanda, Inggris, dan Jepang. Belanda
menjajah Indonesia selama 350 tahun. Jepang menjajah Indonesia selama 3 tahun. Contoh
Pahlawan Nasional antarai lain Pangeran Diponegoro (Yogyakarta), Sultan Hasanuddin
(Makassar), Sultan Agung (Kerajaan Mataram), Sultan Ageng Tirtayasa (Banten), Sultan
Baabullah
(Ternate),
Patimura
(Ambon),
Tuanku
Imam
Bonjol
(Sumatera
Barat),
Sisingamangaraja (Sumatera Utara), Teuku Umar, Cut Nya Dien, Teuku Cik Ditiro (Aceh),
Supriyadi (Jawa Tengah), dan sebagainya.
Pahlawan Kemerdekaan Nasional
Contoh pahlawan kemerdekaan nasional adalah Jenderal Soedirman, Ki Hadjar Dewantara, Dr.
Setiabudi, Cipto Mangunkusumo, Ratulangi, Mohammad Husni Thamrin, dan sebagainya.
Pahlawan Revolusi
Mereka yang gugur pada peristiwa G 30 S/PKI. Yang termasuk Pahlawan Revolusi adalah:
1. Jenderal Ahmad Yani
2. Mayor Jenderal R. Suprapto
3. Mayor Jenderal MT Haryono
4. Mayor Jenderal S. Parman
5. Brigadir Jenderal D.I. Panjaitan
6. Brigjen Sutoyo Siswomiharjo
7. Brigjenderal (Anumerta) Katamso
8. Kolonel (Anumerta) Sugiyono
9. Letnan Satu Piere A. Tendean
Pahlawan Proklamator
Pahlawan Proklamator adalah adalah tokoh yang memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Tokoh itu adalah Ir. Sukarno dan Drs. Mohamad Hatta. Mereka meproklamasikan kemerdekaan
Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Proklamasi dilakukan di Gedung Pegangsaan Timur
No. 56, Jakarta. Tiap daerah pasti mempunyai tokoh pahlawan.
Pahlawan adalah orang yang gagah berani dan rela berkorban untuk membela
kebenaran. Kita tentunya sudah mempelajari mengenai hal ini di atas. Bangsa yang besar adalah
bangsa yang menghargai jasa-jasa para pahlawannya. Para pahlawan rela mengorbankan
hidupnya demi menjaga dan mempertahankan negara Indonesia. Tanpa jasa mereka, kita tidak
bisa menjadi bangsa dan negara Indonesia seperti sekarang. Kita juga harus menghargai jasa para
pahlawan bangsa. Sikap menghargai jasa para pahlawan harus kita tanamkan sejak dini. Pada
bagian ini kita akan membahas bentuk-bentuk penghargaan itu dan meneladani sikap
kepahlawanan dan patriotisme.
Bagaimana cara menghargai jasa para pahlawan? Berikut ini beberapa bentuk cara
menghargai jasa-jasa para pahlawan bangsa.
1. Memakamkan mereka di tempat yang terhormat. Para pahlawan layak dihormati dengan
dikuburkan di taman makam pahlawan. Ada banyak sekali taman makam pahlawan. Di
antaranya; Jakarta, Taman Makam Pahlawan ada di Kalibata.
2. Mengabadikan nama-nama para pahlawan sebagai nama jalan, gedung, dan sebagainya.
3. Membangun tugu peringatan, monumen, atau patung untuk mengenang dan menghormati jasa
mereka. Berziarah ke taman makam pahlawan. Di sana kita menaburkan bunga dan mendoakan
arwah para pahlawan.
4. Memperingati peristiwa-peristiwa penting dalam perjuangan bangsa. Misalnya, memperingati
Hari Pahlawan, Hari Kemerdekaan, Hari Kartini, Hari Kebangkitan Nasional, dan lain-lain.
5. Mengisi kemerdekaan sesuai dengan bidang kita masing-masing. Sebagai pelajar, kita harus
belajar secara sungguh-sungguh.
6. Meneladani semangat kepahlawanan dan patriotisme yang ditunjukkan oleh para pahlawan.
Tips Cara Memunculkan/Men Serta Meningkatkan Rasa Cinta Terhadap Tanah
Air Dan Bangsa (Jiwa Patriotisme) Indonesia :
1. Mempelajari sejarah perjuangan para pahlawan pejuang kemerdekaan kita serta menghargai
jasa para pahlawan kemerdekaan.
2. Menghormati upacara bendera sebagai perwujudan rasa cinta tanah air dan bangsa Indonesia.
3. Menghormati simbol-simbol negara seperti lambang burung garuda, bendera merah putih, lagu
kebangsaan Indonesia Raya, dan lain sebagainya.
4. Mencintai dan menggunakan produk dalam negeri agar pengusaha lokal bisa maju sejajar
dengan pengusaha asing.
5. Ikut membela mempertahankan kedaulatan dan kemerdekaan bangsa dan negara Indonesia
dengan segenap tumpah darah secara tulus dan ikhlas.
6. Turut serta mengawasi jalannya pemerintahan dan membantu meluruskan yang salah sesuai
dengan mekanisme yang berlaku.
7. Membantu mengharumkan nama bangsa dan negara Indonesia kepada warga negara asing
baik di dalam maupun luar negeri serta tidak melakukan tindakan-tindakan yang mencorengmoreng nama baik bangsa indonesia.
8. Menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar pada acara-acara resmi dalam negeri.
9. Beribadah dan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk kemajuan bangsa dan negara
Indonesia.
10. Membantu mewujudkan ketertiban dan ketentraman baik di lingkungan sekitar kita maupun
secara nasional.
: HANIYAH DIAS FANNY
KELAS
: VI-B
NO. ABS
: 07
CINTA TANAH AIR
BHINEKA TUNGGAL IKA, itulah semboyan Negara kita yang mempunyai arti
walau berbeda tetapi tetap satu. Sebagai bangsa Indonesia kita harus menjaga keutuhan bangsa
ini. Sebagai bangsa Indonesia, kita harus mencintai Negara ini dengan sepenuh jiwa dan raga.
Indonesia kita ini sangat kaya raya, meski bukan Negara yang besar namun kita memiliki
semangat juang yang besar. Indonesia kita ini kaya karena memiliki beribu-ribu pulau,
bermacam-macam suku bangsa, berbagai bahasa kesenian dan budaya yang beraneka ragam.
Indonesia tanah air beta, pusaka abadi nan jaya, Indonesia sejekdulu kala, selalu
di puja-puja bangsa. Lirik lagu ini memang tepat sekali, bahwa Indonesia selalu di puja, berbagai
tempat wisata yang menyebar di setiap desa, kota, maupun pulau-pulaunya menggambarkan
bahwa Indonesia memang patut di puja dan di banggakan. Sebagai anak bangasa Indonesia kita
wajib melestarikan budaya Indonesia. Dengan mencintai budaya dan produk-produk Indonesia,
kita bisa menjadi bangsa Indonesia yang baik.
Banyak sekali budaya-budaya asing yang ingin merusak ke aslian budaya
Indonesia, tetapi bangsa ini tidak akan pasrah dan menyerah begitu saja. Kita terus mencoba
menggali kesenian dan budaya asli dari berbagai daerah. Misalnya seni ludruk yang berasal dari
Jawa Timur, ketoprak atau wayang golek dari Jawa Tengah,jaipong dari Jawa Barat, tari lilin
dari Sumatra, tari kecak dari Bali, itu sebagian kecil dari keseniannya, belum lagi lagu-lagu
daerah yang juga banyak sekali di ciptakan anak-anak bangsa ini dengan penuh cinta kepada
daerah dan tanah air Indonesia ini.
Keaneka ragaman suku bangsa di Indonesia ini membuktikan bahwa betapa kaya
negeri negeri kita ini, penduduknya terkenal ramah di Negara asing membuat nama Indonesia
menjadi dikenal di Negara-negara lain. Belum lagi anak-anak Indonesia yang sebagai atlet,
penyanyi, ataupun semua anak Indonesia yang sudah mewakili Indonesia dan mengharumkan
nama bangsa dan Negara.
Cinta tanah air, berarti mencintai Indonesia apa adanya, kita adalah satu keluarga
besar yang terdiri dari berbagai macam kebudayaan masing-masing cintailah itu, banggalah
menjadi sebuah bangsa yang memiliki kebudayaan yang unik dan cintailah negerimu. Apapun
dan bagaimanapun ini adalah negeri kita Indonesia tempat kita bernafas, tempat kita berlindung
maka dari itu cintailah negerimu.
Indonesia adalah tanah kelahiran kitayang patut di cintai dan bagaimanapun
keadaan Negara kita seperti yang terkandung dalam cerpen cinta yaitu dalam menghadapi sebuah
keadaan dalam waktu kita dijajah oleh bangsa lain yang mau menghabiskan kekayaan sumber
daya alam yang dimiliki Indonesia ini.
Kegiatan lain adalah memperingati hari besar nasional dengan kegiatan lomba
atau pentas budaya, mengenalkan aneka kebudayaan bangsa secara sederhana dengan
menunjukkan miniatur candi dan menceritakannya, gambar rumah dan pakaian adat,
mengenakan pakaian adat pada hari Kartini, serta mengunjungi museum terdekat, mengenal para
pahlawan melalui bercerita atau bermain peran. Bisa juga diintegrasikan dalam tema lain melalui
pembiasaan sikap dan perilaku, misalnya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan,
menyayangi sesama penganut agama, menyanyangi sesama dan makhluk Tuhan yang lain,
tenggang rasa dan menghormati orang lain. Menciptakan kedamaian bangsa adalah juga
perwujudan rasa cinta tanah air.
Kita harus menerapkan kebiasaan hidup secara cinta tanah air yaitu dengan
upacara sederhana setiap hari Senin dengan menghormat bendera Merah Putih, menyanyikan
lagu Indonesia Raya dan mengucapkan Pancasila, kerja bakti, membuang sampah di tempatnya,
menari tarian dari daerahnya masing-masing, memperkuat TIMNAS, mengenalkan aneka
kebudayaan
bangsa
secara
sederhana
dengan
menunjukkan
miniature
candi
dan
menceritakannya, gambar rumah dan pakaian adat, mengenakan pakaian adat pada hari Kartini,
serta mengunjungi museum terdekat, mengenal para pahlawan melalui berita atau bermain peran.
Menciptakan kedamaian bangsa adalah juga perwujudan rasa cinta tanah air.
Sehingga suatu saat nanti, dan saat tumbuh dewasa mereka dapat menghargai betapa pentingnya
mencintai tahan air ini, negeri ini, khusnya bagi bangsa dan negara, dan bisa berwarganegara
dengan baik, mempunyai rasa cinta yang tinggi terhadap negaranya, dan sekaligus bisa
mengharumkan bangsa dan negaranya. Diharapkan bahwasaanya menjadi manusia yang
bermanfaat bagi bangsa dan negara. dan tidak terpelosok ke dalam lubang salah slama ini,
banyak sekali saat ini kejadian - kejadian yang mencengangkan bagi kita, yang menurtnya tidak
layak menjadi layak, ini dikarnakan mempunyai pengetahuan yang kurang cukup baik di dalam
lingkungan sekitar oleh karna itu kita harus bisa menanamkan rasa cinta tanah air.
Yang tidak kalah menariknya adalah menanamkan rasa cinta tanah air melalui lagu.
Dengan menyanyi apalagi jika diiringi dengan musik, anak akan merasa senang, gembira, serta
lebih mudah hafal dan memahami pesan yang akan disampaikan guru. Jika lagu wajib nasional
dianggap masih terlalu sulit untuk anak, maka guru bisa menciptakan lagu sendiri yang sesuai
untuk anak usia dini. Guru diberikan kebebasan untuk mengembangkan kreativitasnya di sekolah
termasuk dalam menciptakan lagu. Lagu untuk anak usia dini biasanya dengan kalimat yang
sederhana, mudah diucapkan, mudah dipahami dan dihafalkan. Lagu sebaiknya yang bernada
riang gembira, karena hal ini akan merangsang perkembangan otak anak, anak terbiasa untuk
selalu riang dalam bekerja, cepat dalam menghadapi dan memutuskan masalah, tidak cepat putus
asa. Sedangkan jika tujuannya hanya untuk memperdengarkan musik pada anak, bisa dengan
lagu atau instrumen musik yang lebih halus dan tenang. Misalnya, lagu Kebangsaan Indonesia
Pusaka, Syukur, Tanah Air dan Bagimu Negeri.
Sikap cinta tanah air perlu ditanamkan sejak usia dini, agar sebagai generasi
penerus bangsa dapat mewujudkan sikap dan tingkah laku yang bermanfaat bagi kepentingan
masyarakat dan menghindari penyimpangan-penyimpangan sosial yang dapat merusak normanorma dan nilai-nilai kebudayaan Indonesia. karena peyimpangan dapat merugikan diri sendiri
tapi juga dapat merugikan masyarakat bahkan negara. Karena nilai-nilai kebudayaan begitu pula
dengan semangat persatuan dan kesatuan kita yang juga perlu ditanamkan sejak dini. Perwujudan
rasa persatuan dan cinta tanah air harus kita laksanakan di lingkungan keluarga, sekolah, tempat
tinggal kita, bahkan di manapun kita berada. Semangat persatuan dan kesatuan dalam
bermasyarakat harus dijaga guna mempererat tali persaudaraan, saling melindungi, perdamaian
dan kenyamanan pun akan terjaga. Kita sebagai warga negara Indonesia harus mampu
menjunjung tinggi nilai-nilai kebudayaan dan norma-normanya. Karena nilai-nilai kebudayaan
bangsa mencerminkan cinta kita terhadap bangsa dan negara.
Pasal 3 UU Sisdiknas tahun 2003 menyebutkan, "Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggungjawab". Tujuan pendidikan nasional itu merupakan rumusan mengenai kualitas
manusia Indonesia yang harus dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan. Oleh karena itu,
rumusan tujuan pendidikan nasional menjadi dasar dalam pengembangan pendidikan budaya dan
karakter bangsa.
Intisari dari Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa dituangkan dalam 18 nilai,
yakni Religius, Jujur, Toleransi, Disiplin, Kerja Keras, Kreatif, Mandiri, Demokratis, Rasa ingin
tahu, Semangat Kebangsaan, Cinta Tanah Air, Menghargai Prestasi, Bersahabat/ Komuniktif,
Cinta Damai, Gemar Membaca, Peduli Lingkungan, Peduli Sosial, Tanggung-jawab. Nilai-nilai
tersebut diharapkan dapat diterapkan pada berbagai mata pelajaran dalam proses belajar
mengajar. Tidak ketinggalan pula mata pelajaran Seni Musik. Pada Sekolah Umum mulai dari
Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA)
seni musik adalah bagian dari pelajaran Seni dan Budaya. Salah satu materi pelajaran yang dapat
digunakan sebagai sarana implementasinya adalah Ansambel.
Bisa dikatakan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia ini dilahirkan oleh
generasi yang mempunyai idealisme cinta tanah air & bangsa, kalau tidak, mungkin saat ini kita
bangsa Indoneia masih dijajah oleh Belanda yang luas negaranya dibandingkan pulau Bali saja
masih luasan pulau Bali. Kita harus sangat terimakasih kepada para tokoh yang mencentuskan
pembentukan organisasi Boedi Oetomo pada tanggal 20 Mei 1908, para pencetus Sumpah
Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928, dan para tokoh yang memungkinkan terjadinya
proklamasi 17 Agustus 1945. Mereka adalah contoh paling pas untuk dijadikan tokoh-tokoh
nasionalis tulen yang cintanya pada tanah air dan bangsa melebihi cintanya pada diri sendiri yang
kita harus hormati sepanjang masa.
Bagaimana dengan saat ini, masih adakah diantara kita yang mencintai tanah air
dan bangsa melebihi cintanya pada diri sendiri? Atau pertanyaan ini pertanyaan yang cukup
bodoh untuk diajukan? Siapa yang masih perlu mecintai tanah air dan bangsa Indonesia? Yang
penting asal kita bisa hidup cukup sandang, pangan dan papan sudah cukup, kalau ada kelebihan
sedikit untuk bisa jalan-jalan ke mall, makan enak di café, atau pergi karaokean kan sudah
cukup, untuk apa mikirin cinta tanah air dan bangsa! Bahkan kalau mungkin bisa punya rumah
yang megah, mobil mewah, dan menyekolahkan anak keluar negeri, setiap tahun bisa liburan
kemana kita mau pergi kan sudah lebih dari cukup! Tapi masih ada juga dari bangsa kita yang
bergulat dengan kemiskinan untuk makan saja susah dan tinggal di rumah yang lebih mirip
kandang dari pada disebut rumah, dan jumlahnya juga tidak sedikit bisa mencapai 50 juta jiwa
bangsa Indonesia, apakah masih ada perlunya mencintai tanah air dan bangsa?.
Apakah masih relevan kita mencintai tanah air dan bangsa pada zaman globalisasi
ini? Bukankah tanah air dan bangsa ini sudah nggak jelas batas-batasnya dengan adanya era
globalisasi? Ada internet yang menghubungakan setiap orang untuk bisa berhubungan satu sama
lain setiap saat keseluruh dunia. Belum lagi adanya Hand Phone atau kalau diluar negeri lebih
dikenal dengan nama Mobile Phone, yang juga kita bisa berhubungan dengan siapapun ke
hampir seluruh pelosok dunia. Kalau secara fisik mau bertemu ada yang namanya penerbangan
murah yang siap menerbangkan kita kemana saja dengan harga yang murah (bagi yang
terjangkau). Kenapa kita mau membatasi hanya tanah air dan bangsa Indonesia saja.
Cinta tanah air adalah bagaimana cara kita memperjuangkan negeri tercinta. Agar
negri kita lebih berkembang pesat dan maju dari Negara-negara lainnya. Bukan malah bangga
dan tidak peduli di saat negeri tercint ini dilanda masalah yang perlu ditanggulangi. Untuk
mencapai sebuah kebahagiaan dan sebuah kebanggaan, perlu adanya ketulusan. Setelah itu kita
bisa memetik buah dari hasil bakti kita terhadap bangsa ini. Dari situ titik bangga kita bersemi
tenggang rasa kita tercipta melingkupi semua hal. Bukankah arti cinta itu luas ?? bukan hanya
indah yang di rasa, tetapi dalam sisi gelapnya itu juga dinamakan cinta.
Cinta tanah air atau bela negara adalah tekad, sikap, dan tindakan warga negara
yang teratur, menyeluruh, terpadu, dan berlanjut yang dilandasi oleh kecintaan pada tanah air,
kesadaran berbangsa dan bernegara Indonesia serta keyakinan akan kesaktian pancasila sebagai
ideologi negara dan kerelaan untuk berkorban guna meniadakan setiap ancaman, baik dari luar
negeri maupun dari dalam negeri yang membahayakan kemerdekaan dan kedaulatan negara,
kesatuan dan persatuan bangsa, keutuhan wilayah dan yurisdiksi nasional serta nilai- nilai
Pancasila dan UUD 45.
Upaya bela negara adalah kegiatan yang dilakukan oleh setiap warga negara
sebagai penuaian hak dan kewajiban dalam rangka penyelenggaraan pertahanan keamanan
negara. Upaya bela negara merupakan kehormatan yang dilakukan oleh setiap warga negara
secara adil dan merata. Hak dan kewajiban warga negara yang diwujudkan dengan keikutsertaan
dalam upaya bela negara antara lain diselenggarakan melalui Pendidikan Pendahuluan Bela
Negara (PPBN). Pendidikan Pendahuluan Bela Negara (PPBN) adalah pendidikan dasar bela
negara guna menumbuhkan kecintaan pada tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara
Indonesia.
Keyakinan akan kesaktian Pancasila sebagai Ideologi negara, kerelaan berkorban
untuk negara, serta memberikan kemampuan awal bela negara. Rumusan tersebut sangat jelas
tujuan dan sasarannya yaitu setiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban untuk
mempertahankan kedaulatan negara, persatuan dan kesatuan bangsa serta keutuhan wilayah
NKRI. Namun demikian mengingat kemajemukan masyarakat dan keragaman budaya yang
melatar belakanginya, maka pengertian bela negara mempunyai implikasi sosial budaya yang
tidak boleh diabaikan dalam menanamkan kesadaran dan kepedulian segenap warga negara.
Keluarga merupakan pendidikan informal bagi anak. Keluarga juga merupakan
pendidikan yang pertama dan utama bagi anak. Untuk menanamkan cinta tanah air di lingkungan
keluarga adalah dengan membiasakan hidup rukun dan demokratis. Selain itu adalah dengan
hidup hemat, tidak boros, disiplin, dan saling menghormati antar anggota keluarga. Di sekolah,
upaya menanamkan cinta tanah air adalah dengan mengadakan upacara bendera, menyanyikan
lagu daerah dan lagu nasional, serta mengadakan berbagai kegiatan seperti lomba tujuh belasan
dan sebagainya. Di masyarakat, menanamkan cinta tanah air dapat dilakukan dengan cara
mengadakan kerja bakti, membuang sampah pada tempatnya, dan mengikuti lomba-lomba
menjelang 17 Agustus.
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang didirikan diatas keanekaragaman suku,
agama, budaya, dan juga kekayaan sumber alamnya. Demikian pula di Provinsi Bangka
Belitung yang dikenal dengan kekayaan alam timahnya. Banyak diantara para penduduknya yang
bukan merupakan warga Indonesia, salah satunya adalah penduduk asal Tionghoa. Keberadaan
warga Tionghoa di Provinsi Bangka Belitung memiliki sejarah yang panjang. Hal ini dikisahkan
dalam film documenter yang tersimpan di Badan Perpustakaan dan Arsip daerah Provinsi
Bangka Belitung dan banyak digunakan untuk mengenalkan jasa para pendiri bangsa kepada
para pengunjung terutama para siswa.
Keberadaan warga Tionghoa juga terungkap dalam buku berjudul “Timah Bangka
dan Lada Mentok”. Buku itu menceritakan tentang kedatangan ribuan pekerja tambang dari
Tionghoa. Pihak Belanda yang pada saat itu mempunyai pengaruh kuat pada masyarakat Bangka
beranggapan bahwa akan mudah memecah kesatuan masyarakat Bangka yang berbeda suku.
Namun, pada akhirnya pihak Belanda gagal memecah kesatuan Bangka. Masyarakat Bangka,
baik golongan Minoritas (Tionghoa,Cina,Arab) dan Mayoritas (Penduduk Asli) masih memiliki
rasa cinta kepada tanah air dan juga memiliki semangat juang untuk menjadi bangsa yang besar.
Tingginya nasionalisme dan nilai-nilai patriotis yang dimiliki masyarakat Bangka patut menjadi
kebanggan dan contoh yang baik untuk kehidupan berbangsa dan bernegara.
Nilai Karakter Rasa Cinta tanah air merupakan hala yang sangat penting dalam
penyelenggaraan pemerintahan ataupun kenegaraan yang penting. Menumbuhkan rasa cinta
tanah air merupakan jawaban dari keterpurukan kehidupan berbangsa saat kini demi
mewujudkan cita-cita atapun tujuan bangsa Indonesia Dengan menumbuhkan rasa cinta tanah
air, maka akan terjadi keharmonisan yang merata disegala bidang, penyelenggaraan pemerintah
akan baik, para pengusaha tidak sewenang-wenang dalam mengeksploitasi sumberdaya alam
yang ada, dan tentunya generasi penerus yang baik. Banyak sekali solusi menumbuhkan rasa
cinta tanah air salah satunya adalah sosilaisasi dalam keluarga akan pentingnya rasa cinta tanah
air.
Cinta tanah air adalah suatu kasih sayang dan suatu rasa cinta terhadap tempat
kelahiran atau tanah airnya. Cinta tanah air yang dimiliki oleh bangsa Indonesia memang telah
memudar. Hal ini dapat kita lihat dari banyaknya kasus korupsi, buang sampah sembarangan
menyebabkan kebanjiran, penebangan pohon secara liar, banyaknya pembajakan terhadap
produk-produk tertentu hingga kasus bom yang baru-baru saja terjadi.
Sementara banyak orang yang berspekulasi tentang penyebab kejadian pemboman
tersebut, sebenarnya yang menjadi akar permasalahannya adalah kurangnya partisipasi
masyarakat atau punahnya rasa cinta tanah air. Kita sebut saja jika mereka memang mempunyai
rasa cinta tanah air,maka mereka tidak akan melakukan aksi pemboman di negeri sendiri.Tidak
ada keuntungan dari aksi pemboman ini, tragedi ini hanya mengakibatkan citra Indonesia
semakin buruk di mata dunia, sehingga devisa negara berkurang, dapat mengakibatkan
berkurangnya pemasukan kas negara yang berakibat banyak negara yang melarang warganya
untuk mengunjungi Indonesia dan hilangnya rasa cinta tanah air kita.
Berkurangnya pemasukan kas negara mengakibatkan kondisi perekonomian
semakin kacau,akan semakin banyak gelandangan di Indonesia,dan rakyat miskin akan semakin
bertambah. Dan pada akhirnya rakyat jugalah yang menjadi korban akhir dari dampak
pemboman ini. Mereka yang membom mereka juga yang akan merasakan akibatnya.
Jika saja mereka memang memiliki rasa cinta tanah air yang besar, sudah pasti mereka tidak
akan melakukan pemboman di negeri sendiri,dan tidak juga melakukan pemboman di negeri lain.
Hilangnya jati diri bangsa,kurangnya kepedulian terhadap sesama,kurangnya rasa cinta tanah air
lah yang meyebabkan hal ini dapat terjadi. Cinta tanah air,berarti mencintai Indonesia apa
adanya,kita adalah satu keluarga besar yang terdiri dari berbagai macam kebudayaan masing-
masing,cintailah itu,banggalah menjadi sebuah bangsa yang memiliki kebudayaan yang unik dan
cintailah negrimu. Apapun dan bagaimanapun ini adalah negeri kita Indonesia tempat kita
bernapas,tempat kita berlindung maka dari itu cintailah Indonesiamu. Kita harus menghormati
dan menghargai jasa-jasa yang membangkitkan bangsa Indonesia, dan tidak lupa memberikan
semangat untuk bangsa Indonesia.
Walau bagaimanapun, Indonesia ini adalah tanah air dan bangsa kita sendiri yang
kita wajib untuk mencintainya dengan segala kekurangannya dan kelebihannya,sebenarnya
sangat banyak yang dapat kita banggakan dari tanah air kita sendiri,tapi sayangnya karena kita
sudah banyak mengenal berbagai Negara,dan kita juga mengetahui bagaimana Negara-negara itu
berkembang,jadi banyak yang berfikir dari kita,bahwa Negara kita ini amat tertinggal jauh dari
Negara lain.. Sungguh sayang apabila warisan NKRI yang sudah diwariskan kepada kita dengan
banyak pengorbanan darah dan airmata dari para “founding fathers”. Seharusnya kita juga harus
menghormati dan menghargai jasa-jasa yang membangkitkan bangsa Indonesia ini dan tidak lupa
memberikan semangat untuk bangsa kita.
TIDAK banyak dokumen resmi yang memuat pengertian tentang cinta Tanah-Air.
Salah satu rujukan yang dapat kita pegang adalah Kitab UU RI No 03 tahun 2002 tentang
Pertahanan Negara, pada penjelasan pasal 9 ayat (1). Itupun tidak secara langsung menjelaskan
maknanya. Jadi, perlu implementasi. Di sana disebutkan bahwa upaya bela negara adalah sikap
dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada NKRI yang berdasarkan
kepada Pancasila dan UUD 1945, dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara.
Dengan kata lain diartikan bahwa kecintaan kepada Tanah-Air (NKRI) yang bedasar Pancasila
dan UUD 1945 merupakan landasan kejuangan, moral, dan etik setiap warga negara. Landasan
kejuangan itu merupakan sikap dan perilaku dari warga negara yang tampilannya
(aktualisasinya) adalah bela negara. Pada hal kita tahu bahwa secara psikologis sikap dan
perilaku itu adalah fitur-fitur yang membentuk karakter.
Dalam hubungan ke-Indonesia-an (kebangsaan), maka cinta Tanah-Air tersebut
memberikan tampilan bagaimana karakter bangsa, yang memiliki muatan-muatan rasa, paham,
dan semangat kejuangan: bahwa cinta Tanah-Air tersebut antara lain wujudnya merupakan bela
negara; atau kewajiban dasar manusia; berarti juga kerhormatan bagi setiap warga negara; atas
dasar kesadaran, tanggung jawab; rela berkorban dalam pengabdian kepada negara dan bangsa.
SEBAGAIMANA telah disinggung dalam Pelita yang lalu, kesadaran dari anak
bangsa tersebut, bukanlah tiba-tiba, setidaknya diawali pada tahun 1928, ketika para pemoeda
dari pelosok Nusantara berikrar, bersumpah bersama yang menyatakan: Berbangsa Satu, Bangsa
Indonesia; Bertanah-Air Satu, Tanah-Air Indonesia; Berbahasa Satu, Bahasa Indonesia. Ikrar
tersebut (Sumpah Pemuda) itulah yang merupakan salah satu embrio bagi terbentuknya
persatuan dan kesatuan bangsa, yang kemudian pada tanggal 17 Agustus 1945 melahirkan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Setelah perjalanan selama 64 Kemerdekaan, di era reformasi yang diselimuti oleh
derasnya arus demokrasi ini, tampaknya banyak di antara bangsa kita yang semakin memudar
rasa cintanya terhadap Tanah-Air, rasa persatuan dan kesatuannya, rasa kepedulian dan
kesetiakawanan sosialnya, serta menyimpang langkah-langkahnya dari cita-cita kebangkitan
nasional dan cita-cita Kemerdekaan.
HAL-hal seperti itu dapat kita lihat dalam kenyataan di masyarakat. Ada yang
suka menjelek-jelekkan dan menjatuhkan nama bangsa dan negaranya di depan bangsa dan
negara lain. Ada yang tidak langsung sikapnya telah mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.
Ada yang memperkaya diri dan mementingkan diri sendiri tanpa mempedulikan orang lain.
Tidak hanya itu, dalam tampilan sehari-hari, konflik sosial, konflik teritorial, terorisme,
provokasi, kejahatan Narkoba, kecenderungan krisis kepercayaan, KKN, cybercrime, money
laundring, illegal logging, perompakan, pencurian ikan, kualitasnya cenderung meningkat, dan
lain-lain.
Itu semua bisa terjadi antara lain karena ada tendensi bahwa seseorang tidak
menyadari bahkan tidak menghargai akan jasa Tanah-Air terhadap dirinya. Bila kita bersyukur
kepada Allah SWT dan cinta Tanah-Air, tentu kita akan sadar untuk merawat dan menjaga
jangan sampai Tanah-Air kita tercemar atau tergerogoti oleh tangan-tangan jahil. Sepatutnya kita
cintai Tanah-Air ini dengan menjaga kelestariannya.
Pudarnya rasa cinta terhadap Tanah-Air dan tanggung jawab terhadap negara dan
bangsa sendiri, juga mungkin disebabkan kurangnya kesadaran dan penghargaan atas perjuangan
para Pahlawan dan tidak menyadari betapa pahitnya hidup dalam penjajahan dan nikmatnya
hidup di alam Kemerdekaan. Bisa jadi seseorang tidak menyadari hal itu oleh karena ia tidak
pernah hidup di zaman penjajahan dan penindasan kolonialisme. Akibatnya ia berbuat tidak
bijaksana terhadap bangsa dan negaranya sendiri. Di sana-sini kita mendengar orang mulai
berani menjual pulau-pulau kecil kepada orang asing, menjual aset-aset nasional demi
kepentingan tertentu, atau menukar budaya luhur dengan budaya asing yang tanpa tolok ukur.
KINI saatnya kita mengajak anak bangsa untuk menyadari kembali akan nilai
Kemerdekaan. Orang yang menyadari pentingnya akan nilai Kemerdekaan, tentu tidak akan
hidup seenaknya sendiri dan tidak akan mementingkan diri sendiri dan sebaliknya kecintaannya
akan semakin kuat. Dengan kesadaran itu ia turut menjamin kelangsungan hidup Tanah-Airnya.
Di waktu lalu, mulai anak-anak sekolah, kita masih sering mendengar lagu-lagu perjuangan
seperti Tanah Airku Indonesia, Negeri elok amat kucinta.. dan seterusnya. Lagu-lagu seperti itu
kini tinggal kenangan, paling-paling tampil saat aubade pada upacara di Istana. Untuk
kepentingan pendidikan karakter bangsa, moral dan cinta Tanah-Air sebaiknya terus diajarkan
kepada anak-anak mulai dari anak-anak TK sekalipun. Maka disamping membangun pendidikan
kewarga-negaraan pendidikan harus mampu membuat anak didik bermanfaat, bagi bangsa
menjadikan setiap anak bangsa semakin cinta terhadap Tanah-Air. Dan itulah karakter bangsa,
sebab perbuatan yang mengandung manfaat pasti baik dan benar, merupakan ciri-ciri orang
berkarakter. Di bawah pemerintahan baru dengan Presiden SBY dan Wakil Presiden Boediono,
kita berharap, pembangunan cinta Tanah-Air, pembangunan bela negara, pembangunan
kewarganegaraan tetap dikedepankan, sebab semakin memudarnya cinta Tanah-Air, dapat
merupakan ancaman bagi eksistensi negara bangsa Indonesia. Mencegah sebelum semua itu
terjadi atau menjadi parah, hal itu merupakan kebutuhan dan keniscayaan. Bangsa kita terlahir
dari perjuangan keras, dan menjadi bangsa yang mampu memenuhi janji-janjinya, ikrarnya,
mengisi pembangunan, sebagai bukti dari cinta terhadap Tanah-Air Indonesia.
Arti dari cinta tanah air adalah cinta kepada Negara tempat kita dilahirkan,
dibesarkan dan memperoleh kehidupan di dalamnya. Karena dari Negara kita tersebut semua
yang kita butuhkan akan kita dapatkan. Cinta tanah air adalah sama saja rela berkorban demi
kepentingan Negara. Memajukan kehidupan bangsa, mencerdaskan diri demi ikut berpartisipasi
dalam rangka proses pembangunan tanah air atau negaranya dari Negara yang kecil, berkembang
sampai menjadi Negara yang maju. Menghayati arti dari cinta tanah air memanglah bukan
masalah yang mudah, perlu kesabaran dan kerendahan hati untuk menjalankan hal tersebut,
dikarenakan banyak ancaman dan tantangan yang dapat datang dari mana saja, baik itu dalam
diri kita maupun dari luar diri kita, baik itu datang dari dalam negri maupun datang dari luar
negri, tetapi asal kita mempunyai tekad yang kuat untuk mencintai tanah air kita tanah air
Indonesia dengan sepenuh hati, pastilah kita akan di mudahkan oleh yang Maha Kuasa dalam
segala halnya terutama dalam tindakan yang positif. Perlu diingat bahwa mencintai dan menjaga
tanah air Indonesia negaranya sendiri dengan sepenuh hati adalah bentuk perbuatan yang
merupakan bagian dari iman.
Di dalam pancasila pun menyebutkan yang terdapat pada sila pertama bahwa
KETUHANAN YANG MAHA ESA, yang dimaksud bahwa Negara kita adalah Negara yang
beragama dan kuat akan ajaran-ajaran baik dari agama kita masing-masing, tidak menganut
paham komunis dan brutal, tetapi Negara kita yang tercinta ini sudah mengatur sebagaimana
rupanya menjadi Negara yang bersahaja yang percaya bahwa semua yang ada didunia ini ada
yang menciptakannya dan kita patut bersyukur akan hal itu. Ini adalah salah satu bukti mengapa
kita
perlu
mencintai
tanah
air
kira
secara
sepenuh
hati.
Sila ke dua dari pancasila lebih mengena lagi di dalam kehidupan kita sehari-hari, yaitu
KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB, maksudnya pun kita ketahui bahwa di
Indonesia ini menjungjung tinggi sikap rasa keadilan dan saling mengasihi antar manusia. Tidak
buat sewenang-wenang semena-mena, karena masyarakat Indonesia mempunyai hak keadilan
yang sama. Tidak menganut paham komunis, gangster atau ataupun yang membuat peradaban
manusia di Indonesia menjadi Negara yang tidak mempunyai rasa keadilan yang tidak beradab.
Ini adalah contoh kedua bagaimana kita lebih bisa menghargai dan mencintai tanah air kita
Indonesia.
PERSATUAN INDONESIA adalah bunyi dari pancasila sila ke tiga, yang
mempunyai makna bahwa Indonesia menjunjung tinggi rasa persatuan dan kesatuan negaranya.
Agar tercipta suasana yang kondusif, aman, tentram, nyaman. Dan dibutuhkan peran aktif
masyarakatnya juga untuk membuat persatuan dan kesatuan di Indonesia ini menjadi nyata.
Bahwasanya Negara yang maju adalah Negara yang dapat memegang teguh ajarannya dan
menjaga nama baik negaranya. Maka lebih banyak perlu dibuktikan lagi oleh para penerus
bangsa dan generasi muda dalam ikut serta menjaga perdamaian persatuan dan kesatuan Negara
Indonesia.
Sila keempat berbunyi KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAH
KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN PERWAKILAN. Indoseia adalah
Negara demokrasi, bahwasanya semua hal yang bersangkutan dengan kemerdekaan Negara
dipilih dengan cara demokrasi, permusyawaratan dalam masyarkat adalah cara ampuh untuk
memenuhi keinginan rakyat dalam turut serta membangun Negara menjadi yang lebih baik lagi,
yang sudah diwakili oleh permusyawaratan perwakilan oleh Dewan Perwakilan Rakyat yang ada
di Negara Indonesia.
Dan yang terakhir sila kelima adalah KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH
RAKYAT INDONESIA. Sila ini menjadi satu-satunya cerminan hokum yang di ikuti dengan
undang-undang yang berada di Indonesia untuk menjaga keadilan dan kesejahteraan rakyatnya.
Demi terjalinnya rasa saling menghargai, menjaga, dan menyayangi, sejak awal Indonesia sudah
menyadari bahwa sila ini penting untuk diterapkan sebagai pedoaman dan pandangan hidup
bernegara di Indonesia.
Dari kelima sila Pancasila tersebut pun, Indonesia mempunyai nrma-norma yang
menjadi aturan hidup yang berlaku di Negara tercinta kita ini. Diantaranya yaitu: Norma Agama,
Norma Kesusilaan, Norma Kesopanan, dan Norma Hukum. Dari semua norma tersebut,
menecerminkan keadaan kehidupan masyarakat di Indonesia, yang percaya akan tuha, yang
mempunyai rasa sosial yang tinggi, yang mempunyai kpribadian sopan dan santu, yang akan
selalu taat pada hukum.
Dalam lagu mengheningkan cipta, kita mengenang jasa para pahlawan. Mereka
telah gugur di medan perang. Para pahlawan berani mengorbankan diri karena mereka mencintai
tanah airnya. Mereka mencintai rakyat, bangsa, dan negara Indonesia. Mereka tidak mau
negerinya dijajah. Kata lain cinta tanah air adalah patriotisme. Kata ini dibentuk dari kata patria
dan isme. Kata patria berarti bangsa atau tanah air. Kata isme dalam kata patriotisme adalah
ajaran, semangat, atau dorongan. Jadi, kata patriotisme memiliki arti ajaran atau semangat cinta
tanah air. Para pejuang yang gugur membela bangsa disebut pahlawan.
Cinta mereka pada bangsa dan tanah air Indonesia tidak bisa diragukan lagi.
Bagaimana dengan kita yang tidak terlibat dalam perang? Apakah kita bisa disebut orang yang
memiliki semangat cinta tanah air? Apa contohnya? Banyak sekali orang yang memiliki
semangat cinta tanah air. Orang yang cinta tanah air berjuang demi kemajuan dan kesejahteraan
negaranya. Kita sebagai bangsa Indonesia harus cinta akan tanah air. Beberapa contoh yang
dapat kita telaah dalam kehidupan sehari-hari antara lain:
1. Para guru yang bersedia ditempatkan untuk mengajar di daerah terpencil. Dia mengabdikan
diri untuk mendidik anak-anak di daerah terpencil. Anak-anak di daerah itu menjadi pintar. Guru
itu bisa dikatakan cinta tanah air. Ia mencerdaskan bangsa dengan pengabdiannya.
2. Polisi dan tentara yang siap dikirim ke daerah konflik. Mereka menjaga keamanan didaerah
itu. Mereka ditugaskan untuk menjaga keutuhan bangsa dan negara. Mereka mengalami ancaman
keamanan tiap hari. Mereka termasuk orang-orang yang cinta tanah air.
3. Pejabat dan pegawai pemerintahan yang mau bekerja keras demi kemajuan daerahnya. Mereka
tidak korupsi dan menyalahgunakekuasaan. Jabatannya digunakan untuk mengabdi rakyat.
Mereka ini pantas disebut orang yang cinta tanah air.
4. Atlit-atlit yang berprestasi. Atlit-atlit ini berjuang keras dan berlatih dengan tekun. Prestasi
mereka mengharumkan nama bangsa. Mereka pantas disebut sebagai orang-orang yang cinta
tanah air.
Dalam mewujudkan rasa kepada tanah air bisa diwujudkan dengan bermacammacam cara. Antara lain sebagai berikut:
1. Sebagai pelajar kita harus bertanggung jawab. Kesempatan yang ada kita gunakan untuk
belajar dengan tekun. Selain itu, kita juga harus berbudi pekerti yang baik. Kelak kita akan
menjadi orang yang pintar dan berprestasi. Murid berprestasi mengharumkan nama bangsa.
2. Bangga sebagai bangsa Indonesia. Kebanggaan itu antara lain diwujudkan dengan
menggunakan bahasa Indonesia. Kamu ingat kan, Bahasa Indonesia itu bahasa persatuan.
3. Mencintai produk-produk dalam negeri. Sekarang ini banyak sekali produk asing.Warga yang
cinta tanah air tetap mencintai produk dalam negeri.
Pemerintah memberikan gelar pahlawan bangsa bagi tokoh-tokoh tertentu. Siapa
yang layak diberi gelar pahlawan bangsa? Jawabnya adalah semua orang yang menjadi pahlawan
bangsa? Jika kita ingin mendapatkan gelar seperti itu, kita harus harus meniru semangat para
pahlawan. Ada macam-macam pahlawan bangsa di Negara tercinta kita ini, antara lain pahlawan
nasional, pahlawan kemerdekaan nasional, pahlawan proklamator, dan pahlawan revolusi.
Pahlawan Nasional
Adalah mereka yang berjuang membela bangsa dari kekejaman bangsa penjajah. Bangsa-bangsa
yang pernah menjajah bangsa Indonesia adalah Portugis, Belanda, Inggris, dan Jepang. Belanda
menjajah Indonesia selama 350 tahun. Jepang menjajah Indonesia selama 3 tahun. Contoh
Pahlawan Nasional antarai lain Pangeran Diponegoro (Yogyakarta), Sultan Hasanuddin
(Makassar), Sultan Agung (Kerajaan Mataram), Sultan Ageng Tirtayasa (Banten), Sultan
Baabullah
(Ternate),
Patimura
(Ambon),
Tuanku
Imam
Bonjol
(Sumatera
Barat),
Sisingamangaraja (Sumatera Utara), Teuku Umar, Cut Nya Dien, Teuku Cik Ditiro (Aceh),
Supriyadi (Jawa Tengah), dan sebagainya.
Pahlawan Kemerdekaan Nasional
Contoh pahlawan kemerdekaan nasional adalah Jenderal Soedirman, Ki Hadjar Dewantara, Dr.
Setiabudi, Cipto Mangunkusumo, Ratulangi, Mohammad Husni Thamrin, dan sebagainya.
Pahlawan Revolusi
Mereka yang gugur pada peristiwa G 30 S/PKI. Yang termasuk Pahlawan Revolusi adalah:
1. Jenderal Ahmad Yani
2. Mayor Jenderal R. Suprapto
3. Mayor Jenderal MT Haryono
4. Mayor Jenderal S. Parman
5. Brigadir Jenderal D.I. Panjaitan
6. Brigjen Sutoyo Siswomiharjo
7. Brigjenderal (Anumerta) Katamso
8. Kolonel (Anumerta) Sugiyono
9. Letnan Satu Piere A. Tendean
Pahlawan Proklamator
Pahlawan Proklamator adalah adalah tokoh yang memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Tokoh itu adalah Ir. Sukarno dan Drs. Mohamad Hatta. Mereka meproklamasikan kemerdekaan
Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Proklamasi dilakukan di Gedung Pegangsaan Timur
No. 56, Jakarta. Tiap daerah pasti mempunyai tokoh pahlawan.
Pahlawan adalah orang yang gagah berani dan rela berkorban untuk membela
kebenaran. Kita tentunya sudah mempelajari mengenai hal ini di atas. Bangsa yang besar adalah
bangsa yang menghargai jasa-jasa para pahlawannya. Para pahlawan rela mengorbankan
hidupnya demi menjaga dan mempertahankan negara Indonesia. Tanpa jasa mereka, kita tidak
bisa menjadi bangsa dan negara Indonesia seperti sekarang. Kita juga harus menghargai jasa para
pahlawan bangsa. Sikap menghargai jasa para pahlawan harus kita tanamkan sejak dini. Pada
bagian ini kita akan membahas bentuk-bentuk penghargaan itu dan meneladani sikap
kepahlawanan dan patriotisme.
Bagaimana cara menghargai jasa para pahlawan? Berikut ini beberapa bentuk cara
menghargai jasa-jasa para pahlawan bangsa.
1. Memakamkan mereka di tempat yang terhormat. Para pahlawan layak dihormati dengan
dikuburkan di taman makam pahlawan. Ada banyak sekali taman makam pahlawan. Di
antaranya; Jakarta, Taman Makam Pahlawan ada di Kalibata.
2. Mengabadikan nama-nama para pahlawan sebagai nama jalan, gedung, dan sebagainya.
3. Membangun tugu peringatan, monumen, atau patung untuk mengenang dan menghormati jasa
mereka. Berziarah ke taman makam pahlawan. Di sana kita menaburkan bunga dan mendoakan
arwah para pahlawan.
4. Memperingati peristiwa-peristiwa penting dalam perjuangan bangsa. Misalnya, memperingati
Hari Pahlawan, Hari Kemerdekaan, Hari Kartini, Hari Kebangkitan Nasional, dan lain-lain.
5. Mengisi kemerdekaan sesuai dengan bidang kita masing-masing. Sebagai pelajar, kita harus
belajar secara sungguh-sungguh.
6. Meneladani semangat kepahlawanan dan patriotisme yang ditunjukkan oleh para pahlawan.
Tips Cara Memunculkan/Men Serta Meningkatkan Rasa Cinta Terhadap Tanah
Air Dan Bangsa (Jiwa Patriotisme) Indonesia :
1. Mempelajari sejarah perjuangan para pahlawan pejuang kemerdekaan kita serta menghargai
jasa para pahlawan kemerdekaan.
2. Menghormati upacara bendera sebagai perwujudan rasa cinta tanah air dan bangsa Indonesia.
3. Menghormati simbol-simbol negara seperti lambang burung garuda, bendera merah putih, lagu
kebangsaan Indonesia Raya, dan lain sebagainya.
4. Mencintai dan menggunakan produk dalam negeri agar pengusaha lokal bisa maju sejajar
dengan pengusaha asing.
5. Ikut membela mempertahankan kedaulatan dan kemerdekaan bangsa dan negara Indonesia
dengan segenap tumpah darah secara tulus dan ikhlas.
6. Turut serta mengawasi jalannya pemerintahan dan membantu meluruskan yang salah sesuai
dengan mekanisme yang berlaku.
7. Membantu mengharumkan nama bangsa dan negara Indonesia kepada warga negara asing
baik di dalam maupun luar negeri serta tidak melakukan tindakan-tindakan yang mencorengmoreng nama baik bangsa indonesia.
8. Menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar pada acara-acara resmi dalam negeri.
9. Beribadah dan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk kemajuan bangsa dan negara
Indonesia.
10. Membantu mewujudkan ketertiban dan ketentraman baik di lingkungan sekitar kita maupun
secara nasional.