Mari kita baca dan renungkan bersama

Mari kita baca dan renungkan bersama, semoga banyak hikmah yang bisa kita petik, sehingga
kita bisa meneladani beliau.
Kalau pakaian beliau terkoyak atau robek, Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam menambal dan
menjahitnyanya sendiri tanpa perlu menyuruh isterinya. Beliau juga memerah susu kambing
untuk keperluan keluarga maupun untuk dijual.
Setiap kali beliau pulang ke rumah, bila dilihat tidak ada makanan yang sudah masak untuk
dimakan, sambil tersenyum baginda menyingsing lengan bajunya untuk membantu istrinya di
dapur. Sayyidatina ‘Aisyah rodliyallahu ‘anhaa menceritakan: ”Kalau Nabi berada di rumah,
beliau selalu membantu urusan rumah tangga.
Jika mendengar azan, beliau cepat-cepat berangkat ke masjid, dan cepat-cepat pulang kembali
sesudah selesai sholat.
Pernah Rasulullah pulang pada waktu pagi. Tentulah beliau amat lapar waktu itu. Tetapi
dilihatnya tidak ada apa pun yang ada untuk di buat sarapan. Yang mentah pun tidak ada karena
Sayyidatina ‘Aisyah rodliyallahu ‘anhaa belum ke pasar. Maka beliau shollallahu ‘alaihi
wasallam bertanya, “Belum ada sarapan ya Khumaira?” (Khumaira adalah panggilan mesra
untuk Sayidatina ‘Aisyah yang berarti ‘Wahai yang kemerah-merahan)
Aisyah rodliyallahu ‘anhaa menjawab dengan merasa agak serba salah, “Belum ada apa-apa Yaa
Rasulallah.” Rasulullah lantas berkata, ”Kalau begitu saya puasa saja hari ini.” tanpa sedikitpun
tergambar rasa kesal di wajahnya.
Pernah Rasulullah bersabda, “sebaik-baik lelaki adalah yang paling baik dan lemah lembut
terhadap isterinya.”

Subhaanallaah….Prihatin, sabar dan tawadhuknya Rasulullah sebagai kepala keluarga.
Pada suatu ketika Rasulullah menjadi imam sholat. Dilihat oleh para sahabat, pergerakan beliau
antara satu rukun ke satu rukun yang lain amat sukar sekali. Dan mereka mendengar bunyi
kemerutuk seolah-olah sendi-sendi pada tubuh beliau yang mulia itu bergeser antara satu sama
lain. Sahabat Umar yang tidak tahan melihat keadaan beliau itu langsung bertanya setelah selesai
sholat :
“Yaa Rasulallah, kami melihat seolah-olah tuan menanggung penderitaan yang amat berat,
apakah anda sakit yaa Rasulallah?”
“Tidak, ya Umar. Alhamdulillah, saya sehat dan segar” jawab beliau.
Umar ra lalu bertanya kembali “Yaa Rasulallah… mengapa setiap kali baginda menggerakkan
tubuh, kami mendengar seolah-olah sendi bergesekan di tubuh baginda?
Kami yakin anda sedang sakit…” desak Umar penuh cemas.

Akhirnya Rasulullah mengangkat jubahnya. Para sahabat amat terkejut. Perut baginda yang
kempis, kelihatan dililiti sehelai kain yang berisi batu kerikil, buat menahan rasa lapar. Batu-batu
kecil itulah yang menimbulkan bunyi-bunyi halus setiap kali bergeraknya tubuh baginda.
“Yaa Rasulallah! Adakah bila baginda merasakan lapar dan tidak punya makanan, kami akan
mendapatkannya buat baginda?” tanya sahabat.
Lalu beliau menjawab dengan lembut dan senyum, ”Tidak para sahabatku. saya tahu, apa pun
akan kalian korbankan demi Rasulmu. Tetapi apakah yang akan saya jawab di hadapan ALLAH

nanti, apabila saya sebagai pemimpin, menjadi beban kepada umatnya?” “Biarlah kelaparan ini
sebagai hadiah ALLAH buatku, agar umatku kelak tidak ada yang kelaparan di dunia ini lebihlebih lagi tiada yang kelaparan di Akhirat kelak.”
Subhanallaah…betapa cintanya beliau kepada umatnya…..sedang cinta kita kepada beliau???
apakah kita sering ingat pada beliau??? apakah kita sering membaca sholawat untuk beliau???
apakah akhlak Rasulullah yang begitu lembut, santun, pemaaf, ikhlas dan tawadlu’ serta selalu
menyentuh hati telah kita teladani???
Baginda pernah tanpa rasa canggung sedikitpun makan di sebelah seorang tua yang penuh kudis,
miskin dan kotor.
Hanya diam dan bersabar saat kain surbannya diambil dengan kasar oleh seorang Arab Badwi
hingga berbekas merah di lehernya.
Dan dengan penuh rasa kehambaan baginda membasuh tempat yang dikencingi si Badwi di
dalam masjid sebelum menegur dengan lembut perbuatan itu.
Kecintaannya yang tinggi terhadap ALLAH TA’ALA dan rasa kehambaan dalam diri Rasulullah
shollallahu ‘alaihi wasallam yang tinggi menjadikan beliau seorang yang tawadlu’ yang tidak
ingin dimuliakan.
Anugerah kemuliaan dari ALLAH tidak dijadikan sebab untuk merasa lebih dari yang lain,
ketika di depan umum maupun dalam kesendirian.
Ketika pintu Surga telah terbuka, seluas-luasnya untuk baginda, baginda masih berdiri di waktuwaktu sepi malam hari, terus-menerus beribadah, hingga pernah baginda terjatuh, lantaran
kakinya sudah bengkak-bengkak. Fisiknya sudah tidak mampu menanggung kemauan jiwanya
yang tinggi.

Bila ditanya oleh Sayyidatina ‘Aisyah rodliyallahu ‘anhaa, “Yaa Rasulallah, bukankah anda telah
dijamin Surga? Mengapa anda masih bersusah payah begini?”
Jawab baginda dengan lunak, “Yaa ‘Aisyah, bukankah saya ini hanyalah seorang hamba?
Sesungguhnya saya ingin menjadi hamba-Nya yang bersyukur.”
Rasulullah benar-benar sosok hamba yang sangat bersyukur kepada-Nya, beliau mensyukuri
semua anugerah yang beliau terima dengan ibadah yang sungguh-sungguh….Subhaanallaah…..

Renungan untuk kita, bagaimana ibadah kita, sudahkah sungguh-sungguh sebagaimana
Rasulullah??? atau masih jauh dari rasa sungguh-sungguh??? ataukah masih merasa berat atau
merasa terbebani dengan ibadah-ibadah yang Allah wajibkan pada kita??? jawabannya ada di
hati kita masing-masing….bila kita mau berfikir memang nikmat Allah pada kita banyak
sehingga tidak mungkin kita menghitungnya, tapi sayang banyak manusia yang tidak mau
memikirkan dan merenungkan nikmat-nikmat Allah yang telah diberikan-Nya, terutama nikmat
IMAN dan ISLAM.
Allah telah berfirman dalam QS. Al-Qolam ayat 4 yang terjemahnya “Dan sesungguhnya engkau
(Muhammad) benar-benar berakhlak (berbudi pekerti) yang agung”
Sebagai seorang muslim sudah menjadi kewajiban kita mengidolakan dan meneladani akhlak
Baginda Nabi Muhammad SAW, bukan sebaliknya kita lebih memilih idola dari luar negri yang
belum tentu baik untuk kita. Mari kita mencoba berfikir kembali siapa yang menjadi panutan kita
di dunia dan di akhirat.

Demikian saabat dunia islam, sedikit yang kami bisa sampaikan tentang agungnya dan mulianya
Rasulullah, tidak lupa kami sampaikan terima kasih kepada siapa yang menyempatkan waktu
membaca dan share artikel ini.

Allah Azza wa Jalla berfirman,
"Katakanlah, "Jika kamu mencintai Allah maka ikutilah aku, (maka) Allah akan mencintai kamu
dan mengampuni kamu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" (Ali-Imran: 31).
Salah satu bentuk komitmen seorang muslim dalam menyempurnakan keimanan dan
ketaqwaan adalah dengan menjadikan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam sebagai idola
paripurna dalam kehidupan. Allah telah menggariskan bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa
sallam sosok paling ideal yang paling tinggi kepribadiannya (Al-Ahzab: 21). Dan orang-orang
yang menjadikan Rasul sebagai teladan, mereka yang akan mendapat balasan yang agung
baik di dunia maupun di akhirat. Adapun ciri-ciri mereka adalah:
- Mereka iman kepada Allah dengan iman yang totalitas.
- Meyakini akan datangnya hari kiamat.
- Mereka banyak menyebut asma Allah (dzikrullah).
Sebagaimana firman Allah,
"Sesungguhnya telah ada dalam (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi
orang-orang yang mengharap (rahmat) Allah, dan (kedatangan) hari akhir, dan banyak
menyebut asma Allah" (Al-Ahzab: 21).

Lalu bagaimana cara meneladani dan menaati Rasulullah?

1. Dengan ittiba' kepada Rasulullah dalam setiap kehidupan, "fattabi'uuni... ikutilah aku"
(Ali-Imran: 31).
2. Dengan tha'at, yaitu mentaati Rasulullah dalam setiap perintah dan menjauhi larangan
(An-Nisaa': 59, 65; Al-Ahzab: 36; Al-Hasyr: 7).
3. Dengan mencintai Rasulullah dan menempatkannya pada prioritas cinta yang utama,
yakni cinta kepada Allah, Rasul-Nya, dan jihad di jalan Allah (Al-Baqarah: 165; AtTaubah: 24; Al-Maidah: 54-55).
Pribadi-pribadi mukmin adalah orang-orang yang mempelopori Rasulullah dalam semua sisi
kehidupannya. Baik dalam ibadah dan kezuhudan, tawadhu' dan kebijaksanaan, kekuatan fisik
dan keberanian, dan kecanggihan pemikiran dan keteguhan prinsip, serta segudang
keteladanan agung yang dipaparkan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.
Meneladani Ibadah Nabi SAW
Hendaknya tiap muslim selalu terbayang dalam benaknya bahwa Rasulullah yang sudah
diampuni dosanya ternyata selalu beribadah sepanjang malam hingga kakinya bengkak,
membaca istighfar tidak kurang seratus kali dalam sehari, dan berpuasa pada sebagian besar
hari-hari
Beliau.

Mencontoh


Kezuhudan

Nabi

Bayangkan dan rasakanlah bahwa Nabi tak pernah makan roti sampai kenyang dalam tiga hari
berturut-turut, padahal sangat bisa untuk hidup mewah. Beliau tidur di atas tikar kasar dari
serabut kurma dan berbantalkan rerumputan, berpakaian sederhana tapi tetap bersih, rapi,
menarik
dan
simpatik.
Meneladani

Ketaqwaan

Rasulullah

Hendaklah selalu terbayang dalam benak muslim bahwa Rasulullah biasa duduk tanpa alas,
makan bersama pembantu, menjahit sendiri pakaian, memperbaiki sandalnya, membantu
pekerjaan istrinya dan selalu bersikap dengan sikap-sikap yang bersahaja, namun tegar dalam

memperjuangkan
prinsip.
Kesabaran

dan

Kelembutan

Nabi

Nabi adalah figur teladan yang paling sabar dan paling lembut dalam menghadapi siapapun,
hamba-hamba Allah. Beliau menyikapi orang Badui yang kencing di masjid dengan penuh
kesabaran. Menghadapi yahudi yang menagih hutang dengan sikap tenang dan lapang,
menghadapi sikap kasar Badui yang menarik sorban Beliau dengan senyum yang memikat,
menjenguk tetangga yang selalu mengganggunya saat sakitnya.. dan masih banyak lagi contoh
ketinggian
pribadi
Nabi
SAW.
Keteguhan


Nabi

dalam

Memegang

Prinsip

Dakwah Rasulullah dihadang dengan berbagai cobaan pahit godaan empuk yang merayu.
Namun Beliau tetap tegar dan tegas dalam memperjuangkan prinsip tanpa goyah sedikitpun.
Saat ditawari berbagai kemewahan dunia, harta, tahta, dan wanita, Beliau menjawab dengan
penuh
ketegaran.
"Wahai paman, demi Allah, seandainya mereka meletakkan matahari di tangan kananku dan
rembulan di tangan kiriku supaya aku meninggalkan urusan ini (dakwah), aku tidak akan
meninggalkannya sehingga Allah memenangkan dakwah atau aku binasa karenanya".
Kekuatan

Fisik


dan

Keberanian

Nabi

Dalam hal kekuatan fisik, tidak ada yang dapat mengalahkan Beliau Nabi SAW. Rukanah tiga
kali gulat dengan Nabi, namun tak satu kalipun sanggup mengalahkan Nabi, Rasulullah
meladeni tantangan Ubay bib Khallaf di perang Uhud, para sahabat juga sering berlindung di
belakang Rasul dalam peperangan. Rasul selalu maju di garda depan dalam berbagai
pertempuran. Rasul juga memecahkan batu besar dalam pembuatan parit dalam perang
Khandaq
saat
para
sahabat
kewalahan
untuk
memecahkannya.


KeadilanNabi
Pernah dalam suatu majelis diadakan jamuan. Rasulullah disuguhi dengan segelas susu, duduk
di samping kanan Beliau seorang anak kecil; dan di sebelah kiri para pembesar. Setelah
Rasulullah yang paling berhak minum susu tersebut adalah anak kecil di sebelah kanan Beliau.
Beliau hendak memberikan susu tersebut pada para pembesar, namun beliau terlebih dahulu
meminta izin dan keridhaan anak kecil itu. Anak kecil menjawab, "Wahai Rasulullah, saya tidak
akan memberikan kepada orang lain setelah Anda". Inilah perlakuan adil seorang pemimpin
sekaligus
tindakan
terpuji
seorang
pendidik
yang
bijak.
Itulah sosok paling ideal dalam seluruh sejarah kehidupan. Namun pribadi Rasulullah tersebut
dapat dicontoh oleh siapapun, baik dia seorang pedagang, guru, pakar politik, ahli strategi
militer, seorang suami yang penyayang, seorang bapak yang lembut, seorang peminpin yang
adil, seorang sahabat yang baik dan simpatik.

Akhlak adalah salah satu dasar dalam Islam. Orang awam biasanya hanya mengenal 2 pondasi Islam,

yaitu iman dan islam. Namun, ada satu hal terpenting lagi yang menjadi pondasi dari Islam, yaitu ihsan.
Perbuatan baik, atau ihsan harus selalu kita ingat sebagai salah satu dasar agama Islam. Dan dalam ihsan
tersebut terselip akhlakul karimah, salah satu sifat Rasulullah SAW.
Suatu hari, Rasul pernah ditanya oleh sahabatnya. “Ya Rasul, apakah inti Islam?” Rasul menjawab, “Inti
Islam adalah Akhlakul Karimah, Akhlakul Karimah, Akhlakul Karimah”. Kemudian Rasul ditanya lagi,
“Ya Rasul, apa inti akhlak?”, dijawab oleh Rasul, ”1. Jangan berdusta, 2. Tepati janji, 3. Amanah, 4.
Istiqomah”.
Tiga kali Rasul mengulang kata akhlakul karimah. Itu menunjukkan bahwa akhlak sangat penting dalam
perkembangan Islam. Dan hal itu telah dibuktikkan oleh Rasul sendiri. Dalam suatu kisah, para pembesar
kaum Quraisy tetap menghormati Rasul sebagai orang yang mulia akhlaknya. Mereka tetap menitipkan
barang dagangannya walaupun mereka menentang Rasul yang membawa risalah Islam. Dan saat Rasul
hijrah ke Madinah bersama Abu Bakar, Rasul pun menitipkan semua barang yang pernah dititipkan oleh
kaum Quraisy kepada Ali bin Abi Thalib untuk dikembalikan kepada Kaum Quraisy. Subhanallah,
bahkan Rasul pun tetap berbuat baik kepada kaum yang memusuhinya.
Dalam kisah lain diceritakan saat sedang dalam suatu majelis di dalam masjid. Ada salah seorang sahabat
kentut dan itu menyebabkan satu dengan yang lain saling menuduh dan menyebabkan majelis itu tidak
kondusif dalam beberapa saat. Rasul dengan kebijaksanaannya pun memerintahkan semua orang untuk
berwudhu karena akan membaca Quran bersama-sama. Solusi dari Rasul itupun menjadikan majelis
kembali kondusif dan tanpa ada orang yang tertuduh sekalipun. Sungguh mulianya akhlak Rasul, sampai
menutup aib saudaranya.
Dalam suatu majelis yang lain, Rasul sedang berbincang bersama sahabatnya. Saat itu, seorang nenek
yahudi datang dengan membawa jeruk. Nenek yahudi itupun memberikan jeruk tersebut kepada Rasul
dan meminta Rasul untuk memakannya sekarang juga. Rasul pun menerima jeruk itu, memang dari
tampilan fisik, jeruk itu terlihat sangatlah segar dan manis. Namun, sebenarnya jeruk itu adalah salah satu
jenis jeruk yang termasam. Rasul mengupas jeruk itu, dan memakannya hingga habis. Terimakasih pun
diucapkan kepada Rasul atas pemberian nenek yahudi tersebut. Setelah nenek yahudi pergi, sahabat pun
bertanya. Karena memang tidak biasanya Rasul tidak membagi makanannya kepada para sahabatnya. Dan
kali ini, Rasul memakan jeruk itu sendirian. Rasul pun menjawab, bahwa rasa jeruk tersebut sangatlah
masam, dan Rasul khawatir jika para sahabat memakan jeruk itu maka sahabat tidak bisa menahan rasa
masamnya jeruk itu dan menyebabkan nenek yahudi menjadi sakit hati karenanya. Sehingga Rasul
memakan jeruk itu sendirian karena Rasul bisa menahan rasa masam jeruk itu.
Subhanallah, sungguh mulia akhlak Rasul kita. Beliau selalu berbuat baik kepada semua orang. Rasul
juga selalu berusaha menjaga perasaan orang lain. Jangan berdusta, tepati janji, amanah, dan selalu
istiqomah menjalankannya menjadi pedoman kita dalam berbuat.

Generasi muda adalah generasi harapan bangsa. Dimana akhlak yang baik akan selalu menjaga kita dalam
segala pergaulan yang akan dijalani. Mulailah dari diri sendiri, perbaiki akhlak kita. Memang kita tidak
akan pernah menyamai Rasul dalam hal apapun, namun setidaknya, kita perlu meneladani akhlakul
karimah yang sudah beliau terapkan.
Wallahu ‘alam bis Shawab

Assalamualaikum wr.wb
Alhamdulillah pada hari ini Allah masih memberikan nikmat kesehatan serta
kesempatan sehingga kita dapat hadir di sini untuk melaksanakan lomba………..
Tidak lupa Sholawat serta salam selalu kita kirimkan ke baginda besar Nabi
Muhammad SAW dengan mengucapkanAllahumma sholli alla sayyidina
Muhammad, wa’ala ‘ali sayyidina Muhammad mudah-mudahan kita mendapat
syafaat nya kelak di yaumil akhir nanti.
Nabi Muhammad SAW adalah sosok seorang pemimpin yang patut kita teladani,
yang mana Rasullah SAW bersabda

ُ ‫ِا ّن َما ُبع ِْث‬
‫ت ِل ُ َت ّم َم َم َكا ِر َم ْالَ ْخ َل َق‬

Artinya: “sesungguh nya aku di utus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia”

Hadist ini menjelaskan bahwa Nabi Muhammad di utus Allah untuk
menyempurnakan akhlak yang mulia. karena pada saat itu kemaksiatan meraja lela,
kemunkaran dimana-mana, oleh sebab itu Allah mengutus Nabi Muhammad untuk
menyadarkan umat manusia akan perbuatan mereka selama ini. Dan juga Allah
SWT berfirman dalam surah Al-Ahzab ayat 21:

‫ا اُسْ َوةٌ َح َس َن ٌة‬
ِ ‫ان َل ُك ْم فِى َرس ُْو ِل‬
َ ‫َل َق ْد َك‬

Artinya : ”Telah bagi kamu sekalian pada diri Rasulullah tauladan yang baik”

Ayat ini menegaskan bahwa di dalam diri Nabi Muhammad terdapat suri tauladan
yang baik yang patut kita teladani.
Hadirin rohimakumullah, apa saja hal yang patut kita teladani dari diri Rasullullah
SAW? Jawabannnya ada di cerita ini :
Pada suatu hari ketika akan Ujian, ada seorang anak yang namanya Agus, dia
bangun kesiangan dan tidak sempat sholat subuh. Karena bangun kesiangan
maka dia pun terburu-buru.
Dia bertanya pada ibunya
Agus :“dimana buku abang ma?”
Ibu
:“itu bukumu lagi dimainin sama adikmu, tetapi sudah di robek,robek”.
Agus :“aduh gimana sih…., sekarang dimana makanan abang?”,
Ibu
:“lah bukannya tadi ada di meja”, ternyata makanan nya sudah dimakan
kucing. Dan Agus pun kesal dan berlari mengejarku kucing, tetapi ternyata kepala
Agus terantuk meja.
Agus :”aduh!!!! Jadi sekarang abang mau pergi, mana uang jajan abang?”
Ibu
:” maaf bang, ibu lagi gk ada uang”
Agus :” aduh gimana sih mama ini, udah gk di kasih makan gk dikasih uang jajan
lagi”

Dengan perasaan kesal, agus pun pergi sambil merepet di dalam hati tanpa ada
salam. Ketika dalam perjalanan ke sekolah, ternyata Agus pun mengalami
kecelakaan. Tetapi Alhamdulillah dia masih selamat, hanya memar sedikit. Ketika
sampai di sekolah ternyata Ujian sudah di mulai setengah jam. Dengan hati
gelisah, badan yang sakit, dan tidak ada perbekalan ilmu, agus pun mengerjakan
soal Ujian dengan filing. Akhirnya sampailah pada pengumuman kelulusan dan
hasilnya Agus tidak lulus.

1.
2.
3.
4.

Dari cerita ini dapat kita ambil beberapa contoh akhlak dari Rasullullah SAW,
Rasullullah SAW tidak pernah melupakan sholat 5 waktu sehari semalam,
jangankan yang fardhu, yang sunah saja Nabi tidak pernah ketinggalan.
Beliau itu menghormarti orang yang lenih tua dari pada beliau. Walaupun beliau
dari kecil sudah yatim piatu.
Rasullullah SAW sangat menyayangi binatang.
Beliau adalah yang penyabar dan tidak pernah putus asa pekerja keras dan tidak
malas.
Hadirin serta dewan juri yang saya muliakan, dengan adanya peringatan Maulid
Nabi Muhammad SAW, mari kita ciptakan generasi yang Islami dan berkarakter.
Kira itulah ceramah yang dapat saya sampaikan, mohon maaf jika ada kata yang
kurang pantas, tutur kata yang kurang teratur, dan ucapan yang kurang berkenan.
Wabillahi taufik walhidayah wal inayah
Wassalamualaikum wr.wb

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Ucapan salam sudah terbukti mengintegrasikan umat dari Sabang hingga Jepang dari
Merouke hingga Zimbabwe. Jepang boleh bangga dengan gunung fuji. Cina boleh bangga
dengan bentengnya yang kokoh. Amerika boleh bangga dengan patung Liberti. Sukabumi
boleh bangga dengan moci nya. Bandung boleh bangga dengan peuyeumnya. Tetapi kita
sebagai umat Islam harus lebih bangga dengan ucapan:
“Asslamualaikum warahmatullahi wabarakatuh......”
Dewan hakin yang arif dan bijaksana
Para hadirin whom I Love and who Love Me. Yang saya cintai dan mencintai saya Insya
Allah kita akan bicara mengenai “meneladani akhlak Rasulullah saw”.

(‫لسدمد ه رب لسعاسمين ولسلما ولسلما على رسول ا أجمعين )وبعد‬
.‫نيا أا ا لسداضرون هيا بنا نشكر ا عز وجل‬
Let’s thank unto our god Allah SWT yang telah memberikan kita begitu banyak
kenikmatan hingga unlimited tidak mampu menghitngnya. Selawat bertangkaikan salam yang
menjadi hiasanlisan setiap insan. Insan yang menggunakan Nissan hingga tukan bakso
yang every day kepanasan. Kalau musim panas.... kalau musim hujan ya kedinginan.

‫لسل م صل وسلم وبارك عليه‬
Berawal dari firman Allah SWT pada surat at-Tin ayat 4:

‫سقد خلقنا للنلان ني أحلن تقوام‬
Nyatanya Allah telah menjadikan manusia sebagai makhluk yang paling sempurna
bentuknya perfect tiada
kurang
satupun
bahkan
Allah
menjadikan
manusia
sebagai khalifahdimuka bumi ini

‫وإذ قال ربك سلمماكة إني جاعل ني للرض خليفة‬
Karena ilmunya, karena pemahamannya, karena ketaatannya, karena kecerdasannya,
manusia pantas disebut sebagai makhluk yang paling sempurna.
Titel kemuliaan akan tetap disandang kalau manusia mampu mempertahankan
kredibilitas ketakwaan terhadap Allah SWT. Bagaimana?

‫سيعبدول ا مخللين سه لسدان‬
Melakukan

segalanya

tanpa

pamrih,

tanpa

ingin

dipandang

manusia,

yang

diharapkan just enough penilaian dari Allah SWT, maka dia memperoleh ajrun better
than malaikat.

‫ثم رددناه أسفل سانلين‬
Namun apabila hatinya, akalnya, perbuatannya tidak mendekatkan diri terhadap Allah
SWT. malah menjatuhkan kehormatannya maka Allah akan mengembalikan derajatnya lebih
rendah daripada binatang, Na’udzubillah tsumma na’udzubillah.

Rosululloh shollallahu
kitab subulussalam

‘alaihi

wasallam bersabda

yang

termaktub

dalam

‫لسبر حلن لسخل و لثثم ما حاك ني صدرك و كرهت أن اطلع عليه لسناس‬
Kebaikan adalah akhlak yang baik dan keburukan adalah sesuatu yang mengganjal di
hatimu dan kamu tidak suka jika orang lain mengetahuinya.
Wa bisababi dzalika Allah SWT dengan tegas dalam surat adz dzaariyat ayat 56

‫و ما خلقت لسجن و لثنس لث سيعبدون‬
And I (Allah) created not the jin and mankind except the they worship me.

‫ و ما خلقت لسجن و لثنس‬Adalah jumlah nafi yang setelahnya
kalimat ‫ سيعبدون‬itulam juhud masuk ke dalam fi’il mudhori’ jama’ mudzakkar.

ada

Menurut
ilmu
dilalah/semantik/ilmu
kajian
makna lam
juhud itu
memiliki faidah yaitutaukidun-nafyi artinya Allah benar-benar tidak menciptakan jin dan
manusia melainkan untuuk beribadah kepada-Nya
The
meaning
is...
Hidup
di
dunia
ini
jangan
Cuma
numpang
lewat doang tetapi homeworknya adalah bagaimana seluruh amal kita di dunia ini di
orientasikan menjadi pekerjaan akhirat artinya saving tuh buat pahala di akhirat

‫ولخخرا خير و أبقى‬
Dan jangan sampai kita terkena namanya syndrom ngaku-ngaku,
Ngakunya muslim siapapun dicaci dimaki di benci
Ngakunya muslim eh, terjerat kasus korupsi
Ngakunya muslim hartanya hasil mencuri
Ngakunya muslim doyan ekstasi, pornoaksi
Ngakunya muslim prostitusi, aborsi, gratifikasi
Ngakunya muslim aduh alah ieuh kelakuannya kaya banci, lari dari masalah, kabur dari
tanggung jawab, padahal pengadilan sudah mengeksekusi
Islam
semakin
hari
semakin
tergerus
arus modernisasi,
liberalisasi, hingga demokrasi yang salah arti.
Yang lebih parah, Islam dipersepsikan agama teroris oleh akibat oknum yang cuma
lewat
doang,
Pakaiannya
muslim,
Jubahnya
islami
tetapi
perangainya kafir, hatinya munafiq keliatnnya sopan santun, keliatannya ramah, keliatannya
rajin sedekah padahal tak lain dan tak bukan itu hanya sebuah topeng belaka.
Ariel sudah bahas nih masalahnya dalam sebuah liriknya:
Buka dulu topengmu, oh buka dulu topengmu
Biar kulihat warnamu,biar kulihat warnamu
Nananananana
Yang lebih parah dari kedua itu ya.. robad bad yaitu bad, bad boy anak nakal sedikit
metal, didefinisikan dalam kitab Ta’limul-muta’allim halaman 16 baris ke-12

‫بد ذلت باك ا لسلمد‬

# ‫اا ربدبد تربود زلما ربد‬

‫جديم اا رنيكو كيرنيا بي نعيم‬

#

‫اا ربد لردترى لسوى‬

“Teman jahat itu lebih berbahaya daripada ular hitam berbisa karena teman jahat itu
bisa menjeremuskan kita ke neraka jahiim, oleh karenanya bertemanlah dengan teman yang
baik karena teman yang baik itu bisa menyebabkan kita masuk surga”
Demi teman... kita harus siap berkorban
Demi teman... kita akan terus berjuang
I’m sorry if you have found many mistakes, forgive me please. I’m glad to see you

‫شكرل على حلن لهتمامكم وحلن لستماعكم‬
‫وأرجططو منكم لسعفططو لن وجططدتم مططني لسخطااططات و لسلماططات لن للنلططان مدططل لسخطططإ‬
‫ولسنليان‬
Jalan-jalan ke subang beli nagka
Maafin abang jika anda salah sangka
Sandal jepit sendal swallow
Kalau kejepit jangan galau
Ada paku dalam sumur
Karena ada aku yang selalu siap menghibur
Terima kasih
Wallahu waliyyut-taufiq wal-musta’aan
Wallahu al muwaffiq ila aqwami attariq
Wassalamu’alaikum warohmatullohhi wabarokatuh