Dasar dan kerja dan laboratorium

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Lengkap Praktikum Mikrobiologi Ternak, yang berjudul “Pengenalan Alat-Alat
Laboratorium Mikrobiologi” disusun oleh:
Nama

: Asrul

Nim

: 60700112042

Kelompok

: I (satu)

Jurusan

: Ilmu Peternakan

Telah diperiksa dengan teliti oleh asisten dan koordinator asisten dan dinyatakan diterima

sebagai laporan lengkap.
Gowa, 28 Juni 2013
Koordinator Asisten

Asisten

( Andy, S.Pt
)
Nip:19811006 200910 1 001

( Hikmawati )
Nim:60700109015

Mengetahui
Dosen Penanggung Jawab

(Amriana Hifizah, S.Pt., M.Anim.st)
Nip: 19761214 200604 2 002

10


Penjepit/gegep

Untuk menjepit gelas objek
atau kaca preparat.

11

Gelas ukur

Untuk mengukur volume
cairan yang tidak tetap.

12

Erlenmeyer

Untuk mencampur atau
mereaksikan suatu larutan.


13

Cawan petri

Untuk menyimpan
aquadest.

14

Corong

Untuk memasukkan cairan
kedalam botol yang
berukuran kecil.

15

Botol semprot

Untuk menyimpan

aquadest dan untuk
membersihkan dinding
bejana.

17

Batang pengaduk

Untuk mengaduk dan
sebagai alat untuk
memasukkan zat cair

18

Tabung reaksi

kedalam labu Erlenmeyer.
Sebagai tempat untuk
menyimpan bakteri.


Sumber: Hasil praktikum laboratorium Mikrobiologi STPP Gowa.
B.

Pembahasan

8.

Tabung reaksi
Di dalam mikrobiologi, tabung reaksi digunakan untuk uji-uji biokimiawi dan menumbuhkan
mikroba.Tabung reaksi dapat diisi media padat maupun cair. Tutup tabung reaksi, dapat berupa
kapas, tutup metal, tutup plastik atau aluminium foil. Media padat yang dimasukkan ke tabung
reaksi dapat diatur menjadi 2 bentuk menurut fungsinya, yaitu media agar tegak (deep tube agar)
dan agar miring (slants agar). Untuk membuat agar miring, perlu diperhatikan tentang
kemiringan media yaitu luas permukaan yang kontak dengan udara tidak terlalu sempit atau tidak
terlalu lebar dan hindari jarak media yang terlalu dekat dengan mulut tabung karena
memperbesar resiko kontaminasi.

11.

Pipet tetes


Pipet tetes berfungsi sama dengan pipet ukur, namun volume yang dipindahkan tidak
diketahui. Salah satu penerapannya adalah dalam menambahkan HCl atau NaOH saat mengatur
pH media, penambahan reagen ada uji biokimia, dan lain-lain.
12.

Penjepit/gegep
Gegep (penjepit tabung) berfungsi untuk menjepit tabung khususnya tabung reaksi. Cara
menggunakannya adalah dengan menekan pemegang penjepit kemudian menjepit tabung dengan
lubang yang ada dtengah penjepit.

15.

Batang pengaduk
Batang pengaduk berfungsi untuk mengambil cairan dalam jumlah sedikit dan juga berfungsi
Untuk mengaduk dan sebagai alat untuk memasukkan zat cair kedalam labu Erlenmeyer. Batang
pengaduk bentuknya bulat panjang dan masing-masing ujungnya tipis. Batang pengduk ini
umumnya terbuat dari kaca/gelas.

16.


Botol semprot
Botol semprot berfungsi Untuk menyimpan aquadest dan untuk membersihkan dinding
bejana. Botol semprot ini dapat juga digunakan untuk memasukkan cairan kedalam labu dalam
jumlah yang banyak. Bentuknya ada yang kayak kispry dan lain-lain.

17.

Corong
Corong berfungsi untuk memasukkan suatu larutan ke dalam suatu tempat yang mempunyai
mulut yang kecil. Penggunaannya dengan cara menuangkan larutan langsung ke dalam mulut
corong, dimana sebelumnya ujung corong telah dimasukkan ke dalam mulut tabung.

18.

Gelas ukur

Gelas ukur berfungsi untuk mengukur volume suatu cairan, seperti labu erlenmeyer, gelas
ukur memiliki beberapa pilihan berdasarkan skala volumenya. Pada saat mengukur volume
larutan, sebaiknya volume tersebut ditentukan berdasarkan meniskus cekung larutan.

19.

Erlenmeyer
Labu erlemeyer terbuat dari kaca yang tahan panas dengan dinding yang tipis untuk
memudahkan pemindahan panas dan mengurangi tegangan. Labu erlenmeyer berfungsi untuk
menampung larutan, bahan atau cairan yang digunakan untuk meracik dan menghomogenkan
bahan-bahan komposisi media, menampung aquades, kultivasi mikroba dalam kultur cair, dan
lain-lain.
http://asrultoosilajara.blogspot.co.id/2013/12/laporan-pengenalan-alat-alat.html
3.2 Cara kerja
3.2.1 Gelas Kimia
Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dikeringkan dengan lap.
Simpan larutan didalamnya.
3.2.2 Labu Erlenmeyer
Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dikeringkan dengan lap.
Kemudian suatu larutan dimasukkan lalu dititrasi, kemudian digoyangkan memutar labu
erlenmeyernya.
3.2.3 Gelas Ukur
Cara menggunakannya yaitu larutan dimasukkan kedalam gelas ukur. Sesuaikan dengan
volume yang diperlukan. Baca ketepatan volume dengan melihat meniscus ke bawah.

3.2.4 Pipet
Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dibersihkan dengan kertas
isap. Lalu celupkan ke dalam larutan. Tekan pilernya lalu longgarkan.
3.2.5 Buret
Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dikeringkan dengan batang
pengaduk yang ditutupi dengan kertas isap. Periksa keadaan kerannya dan tetesannya apakah

bocor atau tidak. Lalu dikalibrasi dengan larutan yang akan dimasukkan ke dalam buret, periksa
apakah ada gelembung atau tidak. Buka keran perlahan untuk mengeluarkan larutannya.
3.2.6 Tabung Reaksi
Cara menggunakannya yaitu dibersihkan terlebih dahulu lalu dikalibrasi dengan aqua
DM setelah itu lap dengan lap atau kertas isap. Kemudian sampel yang akan direaksikan
dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
3.2.7 Kaca Arloji
Cara menggunakannya yaitu dibersihkan terlebih dahulu dengan tissue atau lap,
kemudian letakkan di atas gelas kimia jika akan digunakan sebagai tutup gelas kimia, atau
letakkan bahan kimia yang akan ditimbang di atas kaca arloji tersebut.
3.2.8 Corong
Letakkan corong di atas mulut Erlenmeyer atau buret, masukkan perlahan lahan ke
dalam mulut corong.

3.2.9 Cawan
Masukkan bahan atau larutan yang akan diuapkan di atas cawan. Setelah itu panaskan
atau uapkan ke dalam oven.
3.2.10 Mortar dan Pastle
Cara menggunakannya yaitu masukkan bahan kimia berupa padatan ke dalam lumpang
(mortar) dan gerus hingga halus menggunakan alu (pastle).

3.2.11 Spatula
Ambil bahan atau zat yang berupa padatan dengan spatula, kemudian letakkan di tempat
menyimpan bahan seperti kaca arloji.
3.2.12 Batang pengaduk
Aduk larutan yang ada di dalam gelas kimia dengan batang pengaduk, lalu amati.
3.2.13 Kawat Kasa
Letakkan kawat kasa di atas Bunsen dengan disangga kaki tiga. Lalu diletakkan alat
gelas yang terdapat larutan yang akan dipanaskan.

3.2.14 Kaki Tiga
Cara menggunakannya yaitu diletakkan di antara Bunsen dan kawat kasa.
3.2.15 Labu Ukur
Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dibersihkan dengan kain lap.

Kemudian dimasukkan larutan yang akan diencerkan atau masukkan zat dengan bantuan kertas
isap, agar zat tidak menempel pada dinding diatas batas atas. Lalu dimasukkan aquadest untuk
melarutkannya. Lalu paskan dengan batas bawah. Tutup lalu homogenkan.
3.2.16 Termometer
Cara menggunakannya yaitu termometer dimasukkan ke dalam suatu larutan lalu
perhatikan suhu larutan atau perubahan suhu yang terjadi.
3.2.17 Rak Tabung Reaksi
Cara menggunakannya yaitu letakkan tabung reaksi kedalam lubang – lubang yang ada
dalam rak tabung reaksi.

BAB IV
HASIL PENGAMATAN
4.1 Hasil pengamatan
No
1

Nama
Gelas piala

Fungsi
Tempat menyimpan larutan

2

Erlenmeyer

Tempat untuk memanaskan larutan kimia,untuk
menguapkan solven/pelarut atau untuk memekatkan
Tempat mereaksikan zat dan atau mencampur zat

3

Labu ukur

Digunakan sebagai tempat zat yang akan di titrasi
Tempat membuat larutan dan mengencerkan larutan

4
5
6
7
8

Petridish
Gelas ukur
Kaca arloji
Tabung reaksi
Cawan penguap

Tempat untuk membiakkan mikroba
Untuk mengukur volume larutan
Sebagai wadah untuk menimbang
Untuk mereaksikan dua atau lebih zat dalam skala kecil
Untuk mengeringkan suatu bahan dalam ovenda

9

Mortal

10

Krush

desikator
Untuk menghaluskan zat yang masih bersifat padat atau
kristal
Terbuat dari porselein,bersifat inert.
Digunakan untuk memanaskan logam logam,misalnya
kandungan abu suatun logam dan bahan lain
Untuk meneteskan atau mengambil larutan dalam jumlah
kecil
Untuk mengukur volume larutan
Untuk mengambil larutan pada volume tertentu
Untuk mengaduk atau mengocok suatu bahan yang
direaksikan
Untuk mengambil bahan kimia dalam bentuk
padatan,misalnya dalam bentuk kristal
Untuk memisah kan dua larutan yang tidak bercampur
karena adanya perbedaan massa jenis,biasanya digunakan
pada proses ekstraksi
Untuk menyimpan bahan bahan yang harus bebas dari air
dean mengeringkan zat zat dalam laboratorium,desikator
ada 2 jenis yakni desikator biasa bdan desikator vakum
Digunakan untuk titrasi .dan pada kadar tertentu dapat
juga digunakanuntuk mengukur volume suatu larutan
Untuk memasukkan atau memindahkan larutan dari suatu
tempat ketempat lain dan juga digunakan untuk proses
penyaringan setelah diberi kertas saring pada bagian atas
Untuk menempatkan tabung reaksi

11

Pipet tetes

12
13
14

Pipet volum
Pipet gondok
Batang pengaduk

15

Sudip

16

Corong pisah

17

Desikator

18

Buret

19

Corong

20

Rak tabung reaksi

21

Penjepit tabung reaksi

Menjepit tabung reaksi

22

Statif dan klem

Menjepit soklet pada proses ekstraksi
Menjepit buret pada proses titrasi

23

Sikat tabung reaksi

Menjepit kondensor pada proses destilasi
Untuk menyikat tabung reaksi ketika mencucinya

24

Segitiga

Untuk meletakkan gelas piala /erlenmeyer ketika

Bola hisap

dipanaskan
Untuk menghisap larutan yang akan dipindahkan dari

26

Lampu spritus

botol larutan
Untuk membakar zat/memanaskan larutan

27

Bunsen

28

Kaki tiga

29

Botol semprot

Tempat meletakkan aquades

30

Kawat kasa

Untuk menahan labu atau beaker pada waktu

25

Untuk memanaskan larutan,dan dapat juga digunakan
untuk sterillisasi dalam suatu proses
Untuk penyangga pembakar spritus

pemanasan ,menggunakan pemanas spritus atau pemanas
bunsen
31

Klem utilitas

32

Oven

Untuk menjepit alat alat gelas seperti,erlenmeyer,gelas
piala,dll.
Untuk mengeringkan alat-alat sebelum digunakan ,dan
untuk mengeringkan bahan yang dalam keadaan basah

33

Tanur

Menentukan kadar abu

34

Hot plate

Sebagai pemanas

35

Timbangan analitis

Untuk menimbang zat

BAB V
PEMBAHASAN
4.2 Pembahasan
1. Gelas kimia
Gelas tinggi berdiameter besar dengan skala sepanjang dindingnya, terbuat dari kaca
borosilikat yang tahan panas, berfungsi untuk mengukur volume larutan yang tidak memerlukan
tingkat ketelitian yang tinggi, menampung zat kimia, memanaskan cairan dan media pemanasan
cairan. Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dikeringkan dengan lap.
Simpan larutan didalamnya.
2. Erlenmeyer
Berupa gelas yang diameternya semakin ke atas semakin kecil dengan skala sepanjang
dindingnya, berfungsi untuk menyimpan dan memanaskan cara menggunakannya yaitu
dibersihkan, dikalibrasi, lalu dikeringkan dengan lap. Kemudian suatu larutan dimasukkan lalu
dititrasi, kemudian digoyangkan memutar labu erlenmeyernya larutan, menampung filtrate hasil
penyaringan, dan menampung titran ( larutan yang dititrasi) pada proses filtrasi. 3. Labu ukur
Labu dengan leher yang panjang dan bertutup, terbuat dari kaca dan tidak boleh terkena
panas karena dapat memuai berfungsi untuk membuat larutan dengan konsentrasi tertentu dan
mengencerkan larutan. Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dibersihkan

dengan kain lap. Kemudian dimasukkan larutan yang akan diencerkan atau masukkan zat
dengan bantuan kertas isap, agar zat tidak menempel pada dinding diatas batas atas. Lalu
dimasukkan aquadest untuk melarutkannya. Lalu paskan dengan batas bawah. Tutup lalu
homogenkan.
4.Petridish
Tempat untuk membiakkan mikroba
5.Gelas ukur
Berupa gelas tinggi dengan skala disepanjang dindingnya, terbuat dari kaca atau
plastik yang tidak tahan panas, berfungsi untuk mengukur volume larutan tidak memerlukan
tingkat ketelitian yang tinggi dalam jumlah tertentu.

6. Kaca arloji
Terbuat dari kaca bening dan memiliki berbagai ukuran berfungsi sebagai penutup gelas
kimia saat memanaskan sampel, tempat saat menimbang bahan kimia, dan tempat untuk
mengeringkan padatan dalam desikator. Cara menggunakannya yaitu dibersihkan terlebih dahulu
dengan tissue atau lap, kemudian letakkan di atas gelas kimia jika akan digunakan sebagai tutup
gelas kimia, atau letakkan bahan kimia yang akan ditimbang di atas kaca arloji tersebut.
7. Tabung reaksi
Berupa tabung yang terkadang dilengkapi tutup, terbuat dari kaca borosilikat tahan
panas, berfungsi sebagai tempat untuk mereaksikan bahan kimia dan untuk melakukan reaksi
kimia dalam skala kecil. Cara menggunakannya yaitu dibersihkan terlebih dahulu lalu dikalibrasi
dengan aqua dm setelah itu lap dengan lap atau kertas isap. Kemudian sampel yang akan
direaksikan dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
8. Cawan
Terbuat dari porselen, berfungsi untuk mrnguapkan larutan.masukkan bahan atau
larutan yang akan diuapkan di atas cawan. Setelah itu panaskan atau uapkan ke dalam oven
9. Mortar dan Pastle

Terbuat dari kaca, porselen, atau batu granit berfungsi untuk menghancurkan dan
mencampurkan padatan. Cara menggunakannya yaitu masukkan bahan kimia berupa padatan ke
dalam lumpang (Mortar) dan gerus hingga halus menggunakan alu (Pastle).
10.Krush
Terbuat dari persolen dan bersifat inert, digunakan untuk memanaskan logam-logam.
11.Pipet tetes
Untuk meneteskan atau mengambil larutan dengan jumlah kecil
12. Pipet volum
Untuk mengukur volume larutan

13. Pipet gondok
Alat untuk mengambil cairan dalam jumlah tertentu maupun takaran bebas, berfungsi
untuk mengambil cairan dalam jumlah tertentu secara tepat ( pipet seukuran), mengukur dan
memindahkan larutan dengan volume tertentu secara tepat ( pipet berukuran ), dan untuk
mengambil cairan dalam skala kecil ( pipet tetes ). Cara menggunakannya yaitu larutan
dimasukkan kedalam gelas ukur. Sesuaikan dengan volume yang diperlukan. Baca ketepatan
volume dengan melihat meniscus ke bawah.
14. Batang pengaduk
Terbuat dari kaca tahan panas berfungsi utnuk mengaduk cairan kimia dalam gelas
kimia. Aduk larutan yang ada di dalam gelas kimia dengan batang pengaduk, lalu amati.
15. Sudip/Spatula
Berupa sendok panjang dengan ujung atasnya datar, terbuat daristainless steel atau
alumunium berfungsi untuk mengambil bahan kimia yang berbentuk padatan dan dipakai untuk
mengaduk larutan. Ambil bahan atau zat yang berupa padatan dengan spatula, kemudian
letakkan di tempat menyimpan bahan seperti kaca arloji.
16. Corong pisah
Terbuat dari plastik atau kaca tahan panas dan memiliki bentuk seperti gelas bertangkai,
terdiri dari corong dengan tangkai panjang dan pendek berfungsi untuk memisahkan dua larutan
yang tidak bercampur karena adanya perbedaan massa jenis. Corong pisah biasa digunakan pada
proses ekstraksi.

17.desikator
Untuk menyimpan bahan-bahan yang harus bebas air dan mengeringkan zat-zat dalam
laboratorium. Dikenal dua jenis desikator yaitu desikator biasa dan desikator vakum.
18 Buret
Berupa tabung kaca bergaris dan memiliki kran diujungnya, berfungsi untuk
mengeluarkan larutan dengan volume tertentu, biasanya digunakan untuk titrasi. Cara
menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dikeringkan dengan batang pengaduk yang
ditutupi dengan kertas isap. Periksa keadaan kerannya dan tetesannya apakah bocor atau tidak.
Lalu dikalibrasi dengan larutan yang akan dimasukkan ke dalam buret, periksa apakah ada
gelembung atau tidak. Buka keran perlahan untuk mengeluarkan larutannya.

19. Corong
Digunakan untuk memasukan atau memidahkan larutan penyaringan setelah diberikertas
saring
20 Rak tabung reaksi
Rak tabung reaksi terbuat dari kayu dengan lubang – lubang seukuran tabung reaksi
berfungsi sebagai tempat meletakkan tabung reaksi. Cara menggunakannya yaitu letakkan
tabung reaksi kedalam lubang – lubang yang ada dalam rak tabung reaksi.
21.Penjepit tabung reaksi
Untuk menjepit tabung reaksi.
22.Statif dan klem
Sebagai penjepit, misalnya:
-

Untuk menjepit soklet pada proses ekstraksi

-

Menjepit buret dalam proses titrasi

-

Untuk menjepit kondensor pada proses destilasi
23 Sikat tabung reaksi
Untuk membersihkan tabung reaksi setelah digunakan untuk praktikum.
24.Segitiga
Untuk menahan wadah, misalnya krus pada saat pemanasan ataau corong pada waktu
penyaringan.
25.Bola hisap

Untuk menghisap larutan yang akan dipindahkan dari botol larutan
26.Lampu spritus
Untuk memanaskan larutan dan dapat pula digunakan untuk sterilisasi dalam proses suatu
proses.
27.Bunsen
untuk memanaskan larutan,dan dapat juga digunakan untuk sterillisasi dalam suatu proses
28. Kaki tiga
Besi penyangga ring berfungsi untuk menahan kawat kasa dalam pemanasan. Cara
menggunakannya yaitu diletakkan di antara bunsen dan kawat kasa.
29.Botol semprot
Tempat meletakkan aquades
30. Kawat kasa
Kawat yang dilapisi dengan asbes berfungsi sebagai alas dalam penyebaran panas yang
berasal dari suatu pembatas. Letakkan kawat kasa di atas bunsen dengan disangga kaki tiga.
Lalu diletakkan alat gelas yang terdapat larutan yang akan dipanaskan
31.Klem utilitas
Untuk menjepit alat alat gelas seperti,erlenmeyer,gelas piala,dll.
32.Oven
Untuk mengeringkan alat-alat sebelum digunakan dan digunakan untuk mengeringkan
bahan yang dalam keadaan basah.
33.Tanur
Digunakan sebagai pemanas pada suhu tinggi, sekitar 1000 °c.
34.Hot plate
Untuk memanaskan larutan. Biasanya untuk larutan yang mudah terbakar.
35. Timbangan analitis
Untuk menimbang zat
36. Termometer
Terbuat dari kaca yang tahan panas. Thermometer adalah alat untuk mengukur suhu
ataupun perubahan suhu. Thermometer terdapat berbagai jenis dan satuan derajat yang berbeda,
misalnya thermometer celcius, fahrenheit dan kelvin. Cara menggunakannya yaitu termometer
dimasukkan ke dalam suatu larutan lalu perhatikan suhu larutan atau perubahan suhu yang terjadi

37. Tabung sentrifuse
Tabung sentrifuse terbuat dari kaca, sama seperti tabung reaksi. Namun pada ujung
bawahnya agak mengecil. Tabung sentrifuse berfungsi sebagai tabung/perantara untuk
memisahkan larutan dan endapan. Cara menggunkannya yaitu larutan yang akan disentrifuga
dimasukkan ke dalam tabung sentrifuse. Lalu dimasukkan kea lat sentifugase.
BAB VIII
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2013. Alat – Alat Kimia beseta Fungsinya. www.sholeh-alamak.blogspot.com. diakses 25
Oktober 2013
Anonim. 2013. Alat – alat Pratikum Kimia. www.scribd.com . diakses 25 Oktober 2013
Braddy, James E. 1994. Kimia Universitas Edisi Kelima. Erlangga, Jakarta

http://apriansyaabdullah.blogspot.co.id/2014/03/contoh-laporan-praktikum-pengenalan.html
Success is My Life
PENGENALAN ALAT-ALAT LABORATORIUM
1.1.1

Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah memperkenalkan pembakar gas dan alat gelas serta
fungsinya dalam praktikum kimia.

1.1.2

Latar Belakang
Di era globalisasi ini, kemajuan teknologi mengalami perkembangan yang sangat pesat,
antara lain ditemukannya bahan kimia yang bermanfaat dan sangat penting. Dalam kehidupan
kita sehari-hari, makanan minuman, sampai ke produk kosmetik yang kita pakai pun sebagian
besar berasal dari produk kimia. Oleh karena itu, kita harus mengenal bahan-bahan kimia dan
alat-alat untuk menggunakannya didalam laboratorium.
Di dalam laboratorium dapat ditemukan berbagai macam alat yang terbuat dari kaca,
pelastik, karet, logam dan lain-lain. Peralatan tersebut ada yang berfungsi sebagai wadah dan
pengukuran volume. Wadah dan pengukuran volume ada yang ditera dengan telit, seperti alat
ukur pipet volumetrik, pipet mohr, labu takar dan buret serta ada yang tidak perlu ditera dengan

teliti. Pengukuran dengan alat-alat tersebut akan mempengaruhi hasil praktikum secara
kuantitatif.
Selain itu kebersihan dari alat dapat mempengaruhi hasil praktikum. Apabila alat yang
akan digunakan tersebut tidak bersih, maka akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya
pada alat tersebut masih tersisa zat kimia, maka zat tersebut dapat saja bereaksi dengan zat
yang kita gunakan sesudahnya dan dapat mengakibatkan kegagalan dalam praktikum. Tentunya
mengenal dan memahami alat laboratorium sangatlah penting bagi praktikan agar praktikum
berjalan lancar.
1.2

DASAR TEORI
Bila kita memecahkan suatu masalah dalam ilmu pengetahuan, kita juga akan
melaksanakan kita juga akan melaksanakan langkah-langkah yang hampir sama seperti ini.
Oleh sebab itu langkah pertama dalam metode ilmu dapat disebut penelitian dan observasi. Hal
ini merupakan tujuan eksperimen yang dibuat di laboratorium dimana sifat-sifat dapat diteliti
dalam keadaan terkontrol, jadi hasil eksperimen itu dapat diulangi atau diiru kembali (Braddy,
1999: 5).
Dalam sebuah praktikum, praktikan diwajibkan mengenal dan memahami cara kerja
serta fungsi dan alat-alat di laboratorium. Selain untuk menghindari kecelakaan dan bahaya,
dengan memahami cara kerja dan fungsi dari masing-masing alat, praktikan dapat
melaksanakan praktikum dengan sempurna (Walton, 1998).
Alat-alat laboratorium yang digunakan dalam percobaan bermacam-macam diantaranya
alat pemanas yang terdiri dari pembakar gas, kaki tiga, segitiga perselin, kasa, gegep, pemanas
air, alat-alat perselin (cawan porselin dan pinggan porselin). Selain itu juga digunakan alatalat gelas. Sebelum digunakan alat-alat gelas harus diperiksa dan kemudian dibersihkan. Alatalat gelas diantaranya gelas wadah, sedangkan untuk mereaksikan zat digunakan gelas ukur,
labu ukur (labu takar), pipet ukur (pipet gondok dan pipet mohr), dan buret. Sedangkan alatalat lain seperti, pengaduk gelas, erlenmeyer, corong, semprot, kertas saring, timbangan dan
lain-lain. Alat-alat gelas ini juga memiliki kegunaan dan fungsi masing-masing yang berguna
untuk memudahkan praktikan dalam melaksanakan praktikum (Subroto, 2000 : 110).

Sebelum melakukan praktikum, hendaknya praktikan memeriksa alat-alat yang akan
digunakan. Untuk alat-alat gelas dalam penggunaannya memerlukan ketelitian dan kehatihatian, misalnya praktikan memeriksa alat tersebut apa ada yang cacat atau rusak. Untuk
memindahkan zat-zat kimia yang berwujud cair kita sering menghadapi suatu kesulitan yang
mungkin disebabkan oleh tekanan biasa yang mempengaruhi dalam menentukan volume cairan
itu dengan tepat. Maka dari itu dapat digunakan pipet dan buret yang gunanya untuk
memindahkan volume cairan (Arifin, 1996 : 9).
Analisis tidak boleh dilakukan dengan alat kaca yang tidak bersih. Alat kaca yang
tampaknya bersih belum tentu bersih dari sudut pandang seorang analisis. Permukaan yang
tampaknya tak ada kotoran sering masih tercemari oleh lapisan tipis, tak tampak yang
berminyak. Bila air dituangkan dari dalam suatu wadah yang tercemar, air tidak terbuang
secara seragam dari permukaan kaca, tetapi menyisakan tetesan yang kecil, yang merepotkan
atau kadang-kadang mustahil dipulihkan. Alat kaca yang bisa dimasuki sikat seperti bekker dan
erlenmeyer paling baik dibersihkan dengan sabun atau detergen sintetik. Pipet, buret, atau labu
volumetri mungkin memerlukan larutan detergen panas untuk bisa benar-benar bersih. Jika
permukaan kaca itu masih membuang airnya secara seragam, mungkin perlu digunakan larutan
pembersih, yang sifat oksidasi kuatnya dapat memastikan kebersihan permukaan kaca
keseluruhan. Setelah dibersihkan, alat itu hendaknya dibilas beberapa kali dengan air kran,
kemudian dengan sedikit air suling, dan akhirnya mengering sendiri

(Day dan

Underwood, 1999 : 577-578).
Dalam pengukuran harus diperhatikan dua hal yaitu kesalahan pengkuran dengan alat
ukur terutama jenis ukur, misalnya mengukur massa zat dalam satuan gram sedangkan
timbangan analitis sampai miligram. Jika sejumlah zat ditimbang dengan kedua timbangan
maka didalam jumlah angka yang berbeda. Jumlah digit dari pengukuran yang menyangkut
masalah kecermatan dan ketelitian (Syukri, 1994 : 4).
Kebenaran hipotesis dapat diketahui setelah diuji dengan percobaan di laboratorium.
Data yang diperoleh mungkin sesuai dengan hipotesis, tetapi mungkin juga tidak. Jika tidak,
berarti kesalahan mungkin saja terjadi pada percobaan atau hipotesisnya yang keliru. Ada
hipotesis, seperti yang dirumuskan Einstein, belum dapat diuji kebenarannya sampai saat ini,
karena keterbatasan alat dan kemampuan manusia. Suatu penelitian memerlukan dana, tenaga
dan waktu yang banyak, maka kesalahan hipotesis akan mengakibatkan percobaan yang

dilakukan sia-sia. Oleh karena itu penanganannya harus sesuai dengan petunjuk. Demikian juga
dengan pemakaian alat laboratorium yang sebagian terbuat dari gelas yang mudah pecah
(Syukri, 1999 : 3).
Sebelum praktikan memasuki laboratorium, perhatikan hal-hal berikut ini :
A.

Persiapan
Setiap kali melakukan percobaan di laboratorium, perhatikan dan persiapkan hal-hal

berikut ini :
1.

Jas laboratorium

2.

Kacamata laboratorium

3.

Sarung tangan laboratorium

4.

Kertas kerja

B

Materi Praktikum
Materi yang akan dipraktikumkan harus sudah dipelajari terlebih dahulu. Praktikan

harus sudah mengetahui apa yang akan dikerjakan, alat dan bahan yang diperlukan, cara kerja,
serta hal-hal khusus seperti bahaya yang mungkin terjadi.
C.

Keselamatan di Laboratorium
Selama berada di laboratorium, praktikan harus menjaga ketertiban, keselamatan diri

dan orang lain. Jangan melakukan sesuatu, misalnya mencampurkan bahan kimia yang tidak
anda pahami dengan baik, apalagi diluar prosedur percobaan. Laporkan setiap kecelakaan
yang terjadi kepada dosen atau guru pembimbing.
D.

Beberapa Petunjuk atau Larangan
Berikut ini beberapa petunjuk atau larangan umum yang harus diperhatikan setiap kali

melakukan percobaan. Perhatikanlah petunjuk umum dan petunjuk khusus pada setiap
percobaan yang ada dikertas kerja. Selain itu eksperimen dan praktek laboratorium merupakan
bagian dari pengajaran sains.
Bekerja di laboratorium sains adalah suatu hal yang melibatkan benda nyata dan juga
mengamati perubahan yang terjadi. Ketika sains bergerak melampaui dunia pengalaman
menuju generalisasi yang lebih abstrak yang memungkinkan penjelasan dan peramalan,
pengalaman secara dekat adalah titik awal untuk generalisasi ilmiah dan pembuatan teori.

Sehingga praktik laboratorium dan eksperimen merupakan bagian yang esensial dalam
pengajaran sains sebagai produk ini.
(Wahyudi, 2011).
1.3

METODOLOGI PERCOBAAN

1.4

HASIL DAN PEMBAHASAN

1.4.1

Hasil Pengamatan

1.

Tabel 1.1 hasil pengamatan alat-alat laboratorium
No
1

Gambar
Gelas

Keterangan
erlenmeyer, sebagai

tempat zat sementara dan
2

untuk wadah titrasi.
Gelas ukur, sebagai tempat

3

untuk mengukur volume.
Tabung
reaksi,
tempat
mereaksikan

zat-zatkimia

4

dalam jumlah kecil.
Pipet tetes, untuk mengambil

5

larutan dalam jumlah sedikit.
Gelas
beker/gelas
piala,
pempat

6

memanaskan

menyimpan zat sementara.
Gelas arloji, untuk tempat
menimbang

7

dan

zat

kristal atau padatan.
Pipet
gondok,

berbentuk
untuk

mengambil volume larutan
8

secara tepat.
Pipet
mohr,

mengukur

volume dengan lebih tepat.

9

Labu takar, untuk membuat
larutan standar, juga bisa
digunakan untuk pengenceran

10

larutan.
Pinggan

poerselin,

untuk

menguaplkan cairan sehingga
11

lebih pekat.
Kertas
saring,

12

menyaring endapan.
Gegep, untuk pengambilan

untuk

alat-alat yang tidak bisa
13

diambil dengan tangan.
Botol
semprot,
untuk
menyimpan akuades dalam

14

jumlah terbatas.
Statif,
tempat

15

menggantung buret.
Kasa, sebagai alat perat panas
sehingga
dalam

pemanasan
gelas

piala

untuk

zat
akan

menyeluruh.
16

Spritus, untuk pembakaran
diletakan di bawah kaki tiga.

17

Piknometer, untuk mengukur
nilai massa jenis atau densitas
fluida ada juga yang sekaligus
pengukur suhu.

18

Buret
larutan

untuk

mengeluarkan

dengan

volume

tertentu dalam proses titrasi.

19

Termometer, digunakan untuk
mengukur suhu suatu zat.

20

Kali tiga, digunakan sebagai
tungku.

21

Rak tabung reaksi, untuk
meletakan tabung reaksi.

22

Propipet,

digunakan

ubtuk

menghisap cairan agar masuk
ke dalam pipet.

23

Labu didih, digunakan untuk
mendidihkan

atau

untuk

memanaskan larutan.

24

Pengaduk, untuk mengaduk
dan

membantu

penuangan

larutan.

25

Neraca analitik (4 angka),
untuk

menimbang

bahan

dengan ketepatan 4 angka
dibelakang koma.

26

Oven, digunakan untuk
memanaskan zat kimia pada
suhu tertentu.

27

Botol gelap untuk menyimpan
zat yang tidak tahan terhadap
cahaya dan oksidasi.

28

Corong

pisah,

memisahkan

larutan

untuk
dan

endapan berdasar berat jenis.

29

Desikator, digunakan untuk
mengeringkan, mendinginkan
bahan serta mengurangi lagi
kadar

air

yang

tersisa

daridalam bahan yang sudah
dioven.

30

pH me ter, digunakan untuk
mengukur pH suatu larutan.

31

Botol

terang,

tempat

menyimpan zat yang tahan
cahaya.

32

Sentrifuge, digunakan untuk
memisahkan

partikel

berdasarkan berat jenis pada
larutan.

33

Labu leher tiga, digunakan
untuk

mendidihkan

atau

untuk memanaskan larutan.

34

Kompor
untuk
kimia

listrik,

digunakan

memanaskan
dan

efektifitas kerja.

zat-zat

meningkatkan

35

Soxhlet, untuk memisahkan
ekstak padatan suatu bahan
dengan pelarut organik dan
digunakan

pada

proses

ekstraksi.

36

Corong, untuk memindahkan
bahan

ketempat

yang

mediumnya lebih kecil.

1.4.2

Pembahasan

1.4.2.1 Pengenalan Alat-Alat Laboratorium
Dari hasil data pengamatan tersebut setiap praktikan harus mampu mengenal dan
memahami fungsi, cara penggunaan dan perbedaan berbagai macam alat yang ada di
laboratorium. Sebelum menggunakan alat laboratorium terlebih dahulu harus dicuci agar steril.
Alat-alat laboratorium dibedakan menjadi beberapa bagian yaitu : alat gelas, alat pemanas dan
alat lainnya seperti gelas arloji, pengaduk gelas, corong dan botol semprot. Alat-alat seperti statif
digunakan untuk menyangga buret, propipet untuk menyedot cairan pada pipet.
1.4.2.2 Penimbangan dan Pembuatan Larutan
Di praktikum kali ini, terdapat kegiatan penimbangan CaCO3. Sebelum menimbang,
semua alat seperti gelas arloji, sendok, sudip harus sudah dicuci bersih dan dikeringkan. Ini
dilakukan agar tidak ada kekeliruan saat penimbangan dikarenakan alat-alat yang tidak bersih.
Setelah itu pastikan penimbangan dilakukan secermat mungkin dan tidak berhamburan. Dengan

begitu percobaan akan memberikan hasil yang maksimal pada praktikan. Prinsip penimbangan
adalah memanfaatkan neraca dan gaya gravitasi untuk mencari tahu massa suatu benda.
1.4.2.3 Penyaringan
Penyaringan pada percobaan kali ini yang digunakan adalah larutan CaCO3. Larutan ini
disaring dengan kertas saring yang ditempel pada corong. Endapan larutan CaCO3, nantinya
akan tersangkut pada kertas saring, tidak ikut jatuh kembali kedalam larutan, karena molekulnya
lebih besar daripada pori-pori kertas saring, endapan larutan CaCO3 berwarna putih.
1.4.2.4 Pembacaan Miniskus
Miniskus adalah suatu larutan yang dimasukkan kedalam buret dan membentuk
cekungan. Antara pembacaan lqrutan yang berwarna dan tidak berwarna misalnya aquadest
untuk ukurannya maka bagian bawah miniskus yang dibaca. Sedangkan untuk membaca volume
larutan yang berwarna misalnya KMnO4 maka dilihat adalah miniskus bagian atas.
1.4.2.5 Pengenceran
Cara pengenceran juga termasuk penggunaan alat yaitu labu ukur, dihitung jumlah zat
yang akan diencerkan kemudian dimasukkan ke dalam labu ukur zat terlarut yang akan
diencerkan harus dihitung terlebih dahulu. Tujuan pengenceran adalah untuk memperkecil
konsentrasi dan memperbesar volume suatu larutan.

1.5

PENUTUP

1.5.1

Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini adalah :

1.

Dalam penggunaan alat-alat dilaboratorium harus sesuai dengan petunjuk seperti cara
penggunaan alat, meletakan dan juga cara menggunakan alat dari listrik.
2.

Perlu memperhatikan sifat dari bahan kimia karena berbahaya.

3.

Alat-alat gelas mempunyai tingkat kewaspadaan yang tinggi dibandingkan alat-alat lainnya,
karena alat-alat gelas terbuat dari bahan kaca yang mudah pecah.
4.

5.

Pastikan alat-alat yang digunakan bersih dan steril.

Pada proses penyaringan berguna untuk menyaring endapan atau zat hasil dari suatu
percampuran larutan.
6.

Pada proses penimbangan berguna untuk menimbang bahan kimia dengan

benar

menggunakan neraca analitis.
7.

Pada proses pengenceran berguna untuk mengencerkan berbagai bahan kimia dengan benar.

8.

Pada proses titrasi, apabila larutan berwarna gelap maka yang dibaca adalah miniskus atas, dan
apabila larutan berwarna bening maka yang dibaca adalah miniskus bawah.

1.5.2

Saran
Saran yang dapat diberikan adalah setiap praktikan harus menjaga kebersihan diri, alat
dan ruang laboratorium. Praktikan juga diharapkan bekerja dengan teliti. Ketika percobaan
berlangsung praktikan harus bisa menjaga keselamatan kelompok, jangan egois, serta sesama
praktikan tidak boleh bercanda ketika percobaan sedang berlngsung.

DAFTAR PUSTAKA
Brady, James E. 1994. “Kimia Universitas Edisi Kelima”. Jilid Pertama. Penerbit Erlangga: Jakarta.
Day, R.A. Jr and, A. L. Underwood. 1998. “Analisis Kimia Kualitatif”. Edisi Kelima. Penerbit Erlangga.
Jakarta.
Subroto, J. 2000. “Buku Pintar Alat Laboratorium”. Aneka : Solo.
Syukri, S. 1999. “Kimia Dasar Jilid I”. ITB : Bandung.

Wahyudi, Adi Ribut. 2011. “Pengajaran Sains di Laboratorium”.
http://www.yudhiart.blogspot.com
Diakses pada 16 Oktober 2012.
Walton. 1998. “Pengenalan Alat-Alat Laboratorium”.
http://www.wordpress.co.id
Diakses pada 2 Oktober 2012.

Lampiran
1. Diketahui

=

CaCO3 3 gram

Aquadest 25 ml
Kertas saring = 0,37 gram
Cawan porselin = 65,08 gram
Cawan porselin + Kertas saring + Endapan = 68,40 gram
Ditanyakan

= Massa CaCO3?
=

(Cawan porselin + Kertas saring + Endapan) - (Kertas
saring + Cawan porselin)
=

68,40 - (0,37+65,08)

= 68,40 - 65,45
= 2,95 gram
LAPORAN PENGENALAN ALAT-ALAT PRAKTIKUM KIMIA

LAPORAN

PRAKTIKUM KIMIA DASAR
PENGENALAN ALAT-ALAT PRAKTIKUM dan KEGUNAANNYA
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Membicarakan tentang alat dan bahan laboratorium akan selalu menjadi buah bibir yang
menyenangkan bagimahasiswa jurusan mipa. Karena dari semua sisi akan diutungkan.Baik bagi
si pembicara atauhanya sekedar mendengarkan. Berbicara tentang alat-alat laboratorium secara
ilmiah tidaklah mudah, karena harus membuka bermacam referensi. Bahkan tidak
menutupkemungkinan kita tidak menemukan referensi yang kita harapkan Pada zaman modern
ini kita mengenal alat-alat dan bahan yang sangat berguna atau menghiasi laboratorium sebagian
besar gelas ukur, tabung reaksi, gelas, gelas piala, Hcl, Nacl dan lain-lain. (Anonim 1998)
laboratorium bagaikan sebuah dapur yang dilengkapi berbagai alat dan bahan yang banyak
menghiasi laboratorium adalah alat dan bahan tidak sembarang karena apabila salah pemakaian
dan penggunaakan berakibat buruk.
1.2 Tujuan Percobaan
Untuk mengetahui jenis-jenis alat, nama masing-masing alat, prinsip kerja alat, fungsi alat yang
baik dan benar. Agar pada praktikum selanjutnya praktikan tidak melakukan kesalahan.
1.3 Prinsip Percobaan
Berdasarkan identifikasi alat yang biasa digunakan pada saat praktikum serta fungsi dari masingmasing alat tersebut, dan penggunaan atau cara yang tepat untuk menggunakannya.
II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menguraikan mengenai : (1) Gelas kimia, (2) Labu erlemeyer, (3) Gelas ukur, (4) Pipet,
(5) Buret, (6) Tabung reaksi, (7) Kaca arloji, (8) Corong, (9) Cawan, (10) Mortar dan pastle, (11)
Spatula, batang pengaduk, (12) Kawat kasa, (13) Kaki tiga, (14) Labu ukur, (15) Botol semprot,
(16) Pipa U, (17) Pipet volimetrik, (18) Plat tetes, (19) Rak tabung reaksi, (20) Klem, (21) Statif,
(22) Tabung sentrifuge.
2.1 Gelas Kimia
Berupa gelas tinggi, berdiameter besar dengan skala sepanjang dindingya. Terbuat dari kaca
borosilikat yang tahan terhadap panas hingga suhu 200 C. Ukuran alat ada yang 50 mL, 100 mL
dan 2 L. Fungsinya untuk mengukur volume larutan yang tidak memerlukan tingkat ketelitian
yang tinggi, menampung zat kimia, memanaskan cairan, media pemanasan cairan.
2.2 Labu Erlemeyer
Erlenmeyer terbuat dari Bahan gelas borosilikat.Berupa gelas yang diameternya semakin ke atas
semakin kecil dengan skala sepanjang dindingnya, ukurannya mulai dari 10 mL sampai 2 L,
bedanya dengan gelas kimia adalah bentuknya yang mempunyai mulut yang sempit. Fungsinya
untuk menyimpan dan memanaskan larutan, menampun filtrate hasil penyaringan, menampung
titran pada proses titrasi.
2.3 Gelas Ukur

Berupa gelas tinggi dengan skala di sepanjang dindingnya.Terbuat dari kaca atau plastic yang
tidak tahan panas.Ukurannya mulai dari 10 mL sampai 2 L. Fungsinya untuk mengukur volume
larutan tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi dalam jumlha tertentu.
2.4 Pipet
Alat untuk mengambil cairan dalam jumlah tertentu maupun takaran bebas.
2.5 Buret
Berupa tabung kaca bergaris dan memiliki keran di ujungnya.Ukurannya mulai dari 5 dan 10
ml(mikroburet) dengan sekala 0,01 ml, dan 25 dan50 ml dengan sekala 0,05 ml. fungsinya untuk
mengeluarkan larutan dengan volume tertentu, biasanya digunakan untuk titrasi.
2.6 Tabung Reaksi
Berupa tabung yang kadang di lengkapi dengan tutup.Terbuat dari kaca borosilikat tahan panas,
terdidri dari berbagai ukuran.Fungsinya sebagai tempat untuk mereaksikan bahan kimia dan
untuk untuk melakukan reaksi kimia dalam skala kecil.
2.7 Kaca Arloji
Terbuat dari kaca bening, terdiri dari berbagai ukuran diameter. Fungsinya untuk penutup gelas
kimia saat memanaskan sampel, tempat saat menimbang bahan kimia, dan tempat untuk
mengeringkan padatan dalam desikator.
2.8 Corong
Terbuat dari plastik atau kaca tahan panas dan memiliki bentuk seperti gelas bertangkai, terdiri
dari corong dengan tangkai panjang dan pendek. Cara menggunakannya dengan meletakkan
kertas saring ke dalam corong tersebut. Fungsinya untuk mnyaring campuran kimia.
2.9 Cawan
Terbuat terbuat dari porselen. Funsinya untuk menguapkan larutan.
2.10 Mortar dan Pastle
Terbuat dari porselen, kaca atau batu granit. Fungsinya untuk menghancurkan dan
mencampurkan padatan.
2.11 Spatula
Berupa sendok panjang dengan ujung atasnya datar, terbuat dari stainless steel atau alumunnium.
Fungsinya untuk mengambil bahan kimia yang berbentuk padatan dan di pakai untuk mengaduk
larutan.
2.12 Batang Pengaduk
Terbuat dari kaca tahan panas. Fungsinya di gunakan untuk mengaduk cairan di dalam gelas
kimia
2.13 Kawat Kasa
Kawat yang di lapisi dengan asbes. Funginya sebagai alas dalam penyebaran panas yang berasal
dari suatu pembakar.
2.14 Kaki Tiga
Besi yang menyangga ring.Digunakan untuk menahan kawat kasa dalam pemanasan.
2.15 Labu Ukur
Labu dengan leher yang panjang dan bertutup terbuat dari kaca dan tidak boleh terkena panas
karena dapat memuai. Ukurannya mulai dari 1 ml hingga 2 L. Fungsinya untuk membuat larutan
dengan konsentrasi tertentu dan mengencerkan larutan.
2.16 Botol Penyemprotan
Botol ini digunakan untuk menyimpan aquades dan berwarna putih.Botol ini digunakan untuk
menyemprot alat-alat untuk diseterilkan.

2.17 Pipet Volumetri
Untuk mengukur volume zat atau larutan dengan ketelitan tertentu.
2.18 Plat Tetes
Bentuknya persegi panjang dan terdapat 8 lubang kecil.Fungsinya untuk tempat mereaksikan
larutan.
2.19 Rak Tabung Reaksi
Reaksi terbuat dari kayu yang berbentuk persegi danterdapat lubang-lubang sebagai tempat
meletakan tabung reaksi.
2.20 Klem
Klem terbuat dari logam berupa besi dan lapisi oleh karet untuk menjaga atau agar buret tidak
terlepas pada saat dijepit. Klem buret ini berfungsi supaya buret seimbang dan tidak jatuh pada
saat melakukan praktikum titrasi.
2.21 Statif
Statif terbuat dari logam berupa besi yang biasanya digunakan sebagaitempat atau batang
klem.Statis ini berfungsi sebagai tiang penyangga untuk destilasi, titrasi dan penyarinan, hal ini
dikarenakan tabung buret yang pajang sehingga tidak mungkin untuk dipegang oleh prakrikan
pada saat akan menitrasi atau destilasi.
2.22 Tabung Sentrifuge
Tabung ini brfungsi untuk memisahkan antara larutan dan endapan dengan sendirinya.
III ALAT DAN METODE
Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Alat-alat yang digunakan dan (2) Metode yang
digunakan
3.1 Alat – alat yang digunakan
Cawan Penguap, Labu Takar, Penjepit Tabung Reaksi, Statis, Buret, Klem Buret, Tabung
Sentrifuge, Kasa Asbes, Kaki Tiga, Botol Penimbang, Corong, Pipa Kapiler, Pembakar Bunsen,
Erlenmeyer, Tabung Ukur, Pipet Tetes, Botol Penyemprot, Tabung Reaksi, Gelas Kimia, Pipet
Filter.
3.1 Metode yang digunakan
Metode yang digunakan pada pengenalan alat ini adalah memperlihatkanalat-alat yang ada satu
persatu dan dijelaskan fungsi dan cara kerjanya sertaaplikasi alat-alat tersebut di bidang pangan.
3.1.1 Cawan Penguap
Cawan penguap mengendapkan larutan atau zat yang telahdipanaskan sehingga membentuk
kristal atau mengendap.
3.1.2 Labu Takar
Labu Takar itu untuk membuat larutan dengan mencampurkan bahan-bahan atau zat-zat yang
akan direaksikan dengan zat lain.
3.1.3 Penjepit Tabung Reaksi
Alat ini digunakan untuk menjepit tabung reaksi yang sedangdipanaskan sehingga tabung reaksi
tidak langsung bersentuhan dengantangan praktikan.
3.1.4 Statis
Statis ini srbagai tiang penyangga untuk destilasi, titrasi danpenyarinan, hal ini dikarenakan
tabung buret yang pajang sehinggatidak mungkin untuk dipengang oleh prakrikan pada saat akan
menitrasiatau destilasi.
3.1.5 Buret

Buret ini untuk tempat menyimapan penitrasi pada saa akanmelakulan titrasi. Buret ini di jepit
oleh klem buret biar seimbang dantidak jatuh,dan supaya bias melaukan percobaan.
3.1.6 Klem Buret
Klem buret ini berfungsi supaya buret seimbang dan ditadak jatuhpada saat melakukan
praktikum titrasi.
3.1.7 Tabung sentrifuge
Tabung ini brfungsi untuk memisahkan antara larutan dan endapandengan sendirinya.
3.1.8 Kawat Kassa
Kawat kassa ini sangt penting untuk proses pembakaran karnakalau tidak ada kawat kassa tabung
akan mudah pecah, dan kawat aasa juga untuk memudahkan pembakaran berlangsung.
3.1.9 Kaki Tiga
Kaki tiga digunakan untuk mejadi penompang untuk kawat kassayang dibawahnya ada pembakar
Bunsen.
3.1.10 Corong
Sering digunakan untuk memasukan larutan kedalam tabung yang lubangnya kecil.
3.1.11 Pipa Kapiler
Pipa kapiler banyak digunakan untuk menghubungkan gas supayagas tidak bocor.
3.1.12 Erlenmeyer
Erlenmeyer sering digunakan untuk mengyimpan larutan ataumereaksikan larutan contohnya
pada proses titrasi, Erlenmeyer dirunakan untuk menyimpan larutan yang akan dititrasi dan
digoyang-goyangkan.
3.1.13 Gelas Ukur
Digunakan untuk mengukur larutan yang akan direaksikan dan juga dapat untuk menyimpan
larutan atau zat.
3.1.14 Tabung Reaksi
Tabung reaksi biasa digunakan untuk mereaksikan zat atau larutandan juga bias dipanaskan dan
digoyang-goyangkan.
3.1.15 Pipet Volumetri
Untuk mengukur volume zat atau larutan dengan ketelitan tertentu.
3.1.16 Tang Kus
Tang kus berguna pada saat cawan penguap sedang dipanaskanlalu dijepit dengan tang kru untuk
memindahkan cawan penguap.
3.1.17 Plat Tetes
Plat tetes diletakan lalu masukan larutan yang akan direaksikan dantunggu beberpa saat
warnanya akan berubah.
3.1.18 Rak Tabung Reaksi
Rak ini tempat menyimpan tabung reaksi dan bisa juga untuk menyimpan tabung yang sudah
direaksikan.
3.1.19 Botol Penyemprot
Botol ini digunakan untuk menyemprot alat-alat untuk diseterilkan.
3.1.20 Pipet Filler
Pipet ini diletakan diatas pipet volumetri untuk memnyedot larutan.
3.1.21 Gelas Kimia
Untuk mengukur volume larutan yang tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi,
menampung zat kimia, memanaskan cairan, media pemanasan cairan.

3.1.22 Kaca Arloji
Untuk penutup gelas kimia saat memanaskan sampel, tempat saat menimbang bahan kimia, dan
tempat untuk mengeringkan padatan dalam desikator.
3.1.23 Mortar dan Pastle
Untuk menghancurkan dan mencampurkan padatan.
IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
Tabel 1. Hasil Pengamatan Pengenalan Alat
Nama dan Gambar
No
Metode Alat
Fungsi Alat
Alat

1.

· Menampung zat kimia
Masukkan zat kimia yang
· Menampung cairan
berupa cairan atau padatan
·
Media
Pemanasan
kedalam gelas kimia.
cairan

2.

Diguanakan sebagai alas
Letakkan kawat kasa di
dalam penyebaran panas
atas kaki tiga lalu panaskan
yang berasal dari suatu
juga pembakar spirtus.
pembakar.

3.

Masukkan larutan yang
Untuk mengukur volume
akan diukur kedalam gelas
larutan tidak memerlukan
ukur
lalu
lakukanlah
tingkat ketelitian tinggi
pengukuran
larutan
dalam jumlah tertentu.
tersebut.

4.

Masukan campuran bahan
kimia kedalam corong lalu Untuk
menyaring
saringlah bahan kimia campuran kimia.
tersebut kedalam corong.

5.

Aduklah
larutan
yang
Digunakan
untuk
sudah tersedia di gelas
mengaduk cairan didalam
kimia menggunakan batang
gelas kimia.
pengaduk.

6.

Digunakan
untuk
Simpen kawat kasa diatas
menahan kawat kasa
kaki tiga.
dalam pemanasan.

7.

Dalam percobaan letakan Digunakan
untuk
sample pada cawan petri. menguapkan larutan

8.

Teteskan zat yang akan Digunakan untuk menguji
diuji pada bulatan yang ada suatu zat dalam jumlah
di plat tetes.
kecil.

9.

10.

11.

Masukan zat kedalam
Untuk
memisahkan
tabung sentrifuge kocok
endapan dan larutan.
terlebih dahulu.

Simpan tabung reaksi di Untuk menyimpan tabung
lubang rak tabung reaksi. reaksi

Masukan sampel pada
tabung reaksi sambungkan Digunakan
untuk
pada pipa U sambungkan memindahkan zat yang
lagi tabung reaksi pada berupa gas.
pipet.

12.

Digunakan
Masukan suatu larutan lalu
menstabilkan
tutup termostat.
larutan.

13.

Ambil
pipa
kapiler
masukkan sampel pipa Berfungsi
kapiler, masukan pada alat pelelehan zat.
untuk pelelehan.

untuk
suhu

untuk

100 ml

14.

Masukan larutan kedalam Untuk membuat larutan
labu ukur lalu encerkan dengan
konsentrasi
larutan tersebut dengan tertentu
dan
menggunakan labu ukur. mengencerkan larutan.

15.

Letakkan kaca arloji diatas Sebagai penutup gelas
gelas
kimia
saat kimia saat memanaskan
memanaskan sampel.
sampel.

16.

Digunakan
untuk
Semprotkan aquades ke menyimpan aquades dan
alat yang akan dibersihkan. membersihkan
antara
cairan dan padatan.

17.

Ambilah
larutan
· Untuk mengambil bahan
menggunakan spatula lalu
kimia yang berbentuk
masukan kedalam gelas
padatan
kimia dan aduklah larutan
· Untuk mengaduk larutan
menggunakan spatula.

18.

Masukan zat kedalam botol
Digunaan
untuk
timbang
tutup
botol
menimbang larutan atau
timbang
agar
tidak
zat yang mudah menguap
menguap, lalu timbang
atau hidrokopis.
menggunakan neraca.

19.

Masukan pipet seukuran,
tekan habis filler sampai
kempis
dengan Digunakan
untuk
menggunakan bulatan A, mengambil cairan atau
sesudah pipet dimasukan memompa cairan.
cairan tekan tombol s untuk
menyedot.

20.

Digunakan
untuk
Ambil
tanggrus
lalu
menjepit gelas kimia dan
jepitkan pada gelas kimia
cawan pada keadaan
dalam keadaan panas.
panas.

21.

Jepitkan buret pada klem
dan juga jepitkan pada Digunakan
statif agar buret tegak menjepit buret.
lurus.

untuk

22.

Masukan zat yang akan
diuji
biasanya
berupa Digunakan
untuk
cairan timbang fiknometer menentukan berat jenis.
pada neraca.

23.

Jepitkan tabung reaksi pada
penjepit kayu ketika tabung Digunakan
untuk
reaksi
dalam
keadaan menjepit tabung reaksi.
panas.

24.

Jepitkan buret pada klem Digunakan
untuk
buret dan juga jepitkan menjepit
klem
yang
pada statif buret agar buret menjepit buret supaya
tegak lurus.
buret tegak lurus.

25.

Masukkan cawan yang
Untuk menguapkan air
sudah dipanaskan kedalam
dari sampel yang sudah
desikator tunggu sampai 15
panas.
menit angkat lau timbang.

26.

Simpanlah larutan kedalam
labu erlenmeyer kemudian Untuk menyimpan dan
panaskanlah
larutan memanaskan larutan
tersebut.

27.

Masukan bahan kimia yang
berupa padatan ke dalam
Digunakan
untuk
mortar lalu hancurkan
menghancurkan
dan
menggunakan pastle dan
mencampurkan padatan.
padatanpun
akan
tercampur.

28.

Letakkan pembakar spirtus
diabawah kaki tiga maka Digunakan
untuk
lakukannlah
pemanasan memanaskan bahan.
bahan kimia.

29.

Keluarkan larutan dari Untuk
mengeluarkan
dalam buret dengan cara larutan dengan volume
membuka
kran
yang terentu,
biasanya
terdapat diburet.
digunakan untuk titrasi.

30.

Masukan
termometer
kedalam cairan yang akan
Untuk mengukur suhu
diukur suhunya, nanti akan
atau perubahan suhu.
terlihat berapa ukuran
suhunya.

Sumber : (Puspita Yuni Anggorowati, Meja 12, 2012)
V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Kesimpulan dan (2) Saran
5.1 Kesimpulan
Alat merupakan benda yang digunakan dalam kegiatan laboratorium dimana sifatnya bisa
digunakan berulang-ulang. Alat-alat yang ada dilaboratorium sangatlah berguna untuk membantu
praktikan dalam kelancaran bekerja pada saat melakukan praktikum.
5.2 Saran
Dalam penggunaan alat pada saat melakukan praktikum di Laboratorium haruslah berhati-hati
karena akan berakibat fatal jika kita menggunakan sembarang alat tanpa mengetahui nama alat,
prinsip kerja alat dan fungsi alat. Kita harus mengenal nama alat, prinsip kerja alat, dan fungsi
masing-masing alat. Agar pada saat praktikum praktikan melakukan dengan baik dan benar tanpa
melakukan kesalahan.
DAFTAR PUSTAKA
Achmad. H. (1993). Penentuan Dasar Praktikan Kimia. Depdikbud : ITB. Bandung.
Anonim. 1998. Alat dan Bahan di Laboratorium. http://wikipedia.com/. Diakses 23/09/2012.
Arief. 2012. Alat-alat laboratorium. http://ariefrvi.blogspot.com/. Diakses 18/10/12
Holand. L, N. V. (1969). General Laboratory Apparatus. Graha Ilmu,Yogyakarta.
Marham. S, Ani. S. (2012). Laboratorium Kimia Pengelolaan dan Manajemen. Graha Ilmu,
Yogyakarta.
Sutrisno, E. T dan Ina S. N. 2012. Penuntun Pratikum Kimia Dasar, UNPAS
Bandung.

http://adesazaliana.blogspot.co.id/2013/09/laporan-pengenalan-alat-alat-praktikum.html
NO.
1 Labu Ukur

Nama

Alat

dan

Kegunaan

Menampung dan mencampur larutan kimia.
2

Tabung Reaksi

Menampung larutan dalam jumlah yang sedikit
3.

Beker Gelas

4

Menampung bahan kimia atau larutan dalam jumlah yang banyak
Gelas Ukur

Mengukur
5

Pipet Ukur

volume

larutan

Mengukur
6

larutan

Penjepit Tabung Reaksi

Menjepit
7

volume

tabung

reaksi

selama

melakukan

proses

pemanasan

Pipet Tetes

Memindahkan beberapa tetes zat cair
8

Mortar dan Alu

Menggerus
9

Botol Semprot

dan

menghaluskan

suatu

zat

menyimpan aquadest dan digunakan untuk mencuci atau membilas alat-alat dan bahan
10

Cawan Porselin

Wadah
11

untuk

mereaksikan

mengubah

suatu

zat

pada

suhu

tinggi

Kawat Nikrom

Mengidentifikasi
12

atau

suatu

zat

dengan

cara

uji

nyala

Erlenmeyer

Menyimpan dan memanaskan larutan dan menampung filtrate hasil penyaringan.
13

Pembakar Spirtus

Membakar
14

Batang Pengaduk

zat

atau

memanaskan

larutan

Mengaduk larutan
15

Kaca Arloji

Pen