jenis asuransi dan Asuransi Matematika

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dimasa yang akan datang resiko dapat terjadi kepada seseorang misalnya
kecelakaan, kematian, sakit, atau dipecat dari pekerjaannya. Dalam dunia bisnis
resiko yang dihadapi seperti resiko kerugian akibat kebakaran, kerusakan,
kehilangan, atau resiko lainnya. Oleh Karena itu, setiap resiko yang akan dihadapi
harus ditanggulangi sehingga tidak mengalami kerugian yang lebih besar lagi.
Dan cara untuk menanggulanginya adalah dengan menggunakan jasa asuransi.
Hal ini disebabkan perusahaan asuransi merupakan perusahaan yang melakukan
usaha pertanggungan terhadap resiko yang dihadapi oleh nasabahnya baik
perorangan maupun badan usaha.
Industri asuransi di Indonesia akhir-akhir ini mengalami perkembangan
yang cukup pesat setelah pemerintah mengeluarkan deregulasi pada tahun 1980an. Dipertegas lagi dengan keluarnya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
2 Tahun 1992 Tentang Usaha Perasuransian. Pada era globalisasi seperti ini
kebutuhan masyarakat akan asuransi semakin meningkat oleh karena itu
pertumbuhan atau perkembangan industri asurasi di indonesia semakin dan akan
terus meningkat.
Oleh karena itu, kami selaku tim penulis menyajikan makalah jenis-jenis
asuransi ini untuk mengetahui secara detail mengenai jenis-jenis asuransi
sehubungan dengan tugas mata kuliah Aspek Hukum dalam Ekonomi dan Bisnis.

B. Perumusan masalah
Berdasarkan uraian latar belakang maka muncul permasalahan sebagai
berikut ini, yaitu:
1.

Apa saja jenis-jenis asuransi berdasarkan pengelompokkannya?

2. Apa saja jenis-jenis asuransi?

2

C. Tujuan penelitian
1. Untuk mengetahui jenis-jenis asuransi berdasarkan pengelompokkannya.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis asuransi

D. Manfaat penelitian
Penelitian ini diharapakan mampu memberikan dampak positif pada
pembacanya. Agar mampu menambah pengetahuan pembaca mengenai jenis-jenis
asuransi.


3

BAB II
PEMBAHASAN
A. Jenis-Jenis Asuransi Berdasarkan Pengelompokkannya

Asuransi terbagi dalam beberapa aspek pengelompokkan sesuai dengan
sesuatu yang diasuransikan. Untuk lebih jelasnya, berikut ini jenis-jenis asuransi
yaitu :
Dalam Pasal 3 huruf (a) Undang-Undang No. 2 Tahun 1992 asuransi
dilihat dari segi fungsinya dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu :
1.

Asuransi kerugian
Yaitu perjanjian asuransi yang memberikan jasa dalam penanggulangan risiko
atas kerugian, kehilangan manfaat dan tanggungjawab hukum kepada pihak
ketiga yang timbul dari peristiwa yang tidak pasti.

2.


Asuransi jiwa
Yaitu perjanjian asuransi yang memberikan jasa dalam pertanggungan risiko
yang

dikaitkan

dengan

hidup

atau

meninggalnya

seseorang

yang

dipertanggungkan. Jenis-jenis asuransi jiwa adalah:
a. Asuransi Berjangka (Term insurance)

Asuransi Berjangka adalah bentuk dasar dari asuransi jiwa, yaitu polis
yang menyediakan jaminan terhadap risiko meninggal dunia dalam periode
waktu tertentu. Asuransi jenis ini memiliki premi paling murah di antara
asuransi lainnya. Uang pertanggungannya pun bisa besar, mencapai miliaran
dengan premi ringan. Asuransi jenis ini tidak memiliki nilai tunai dan jika
tidak terjadi risiko, uang asuransi tidak dikembalikan atau hangus. Dengan
kata lain jika pada masa berakhirnya kontrak asuransi si tertanggung masih
sehat walafiat, kontrak berakhir dan tidak ada uang yang diberikan kepada
tertanggung.
b. Asuransi Jiwa Seumur Hidup (Whole Life Insurance)
Merupakan polis permanen yang tidak dibatasi tanggal berakhirnya polis
seperti pada term insurance. Asuransi ini merupakan penyempurnaan asuransi
Term insurance yang tidak memiliki nilai tunai. Pada asuransi ini, ketika

4

kontrak berakhir dan tertanggung masih sehat walafiat, ada nilai tunai yang
diberikan.
c. Asuransi Dwiguna (Endowment Insurance)
Merupakan produk asuransi Term Insurance (berjangka) yang memiliki

keuntungan ganda. Sifatnya seperti asuransi berjangka sekaligus sebagai
tabungan. Produk ini amat populer sebelum muncul produk unit link.
d. Unit link
Merupakan asuransi dengan dua wadah, sebagai proteksi dan investasi.
Uang premi yang dibayarkan sebagian digunakan untuk membayar proteksi
dan sebagian lagi ditempatkan pada suatu alokasi dana dalam bentuk unit
link. Peserta asuransi diminta memilih di mana akan mengalokasikan dana,
apakah pada reksa dana saham, reksa dana campuran, reksa dana pendapatan
tetap, atau pasar uang dan sebagainya.
3.

Re-Asuransi
Yaitu asuransi yang memberikan jasa dan pertanggungan ulang terhadap
risiko yang dihadapi oleh perusahaan asuransi kerugian dan atas perusahaan
asuransi jiwa. Asuransi ini digolongkan ke dalam 3 jenis yaitu:
a. Bentuk Treaty
b. Bentuk Facultative
c. Kombinasi dari keduanya
Sedangkan dilihat dari segi kepemilikannya, dalam hal ini yang dilihat


adalah siapa pemilik dari perusahaan asuransi tersebut, baik asuransi kerugian,
asuransi jiwa ataupun Re-Asuransi.
1.

Asuransi Milik Pemerintah
Yaitu asuransi yang sahamnya dimiliki sebagian besar atau bahkan 100
persen oleh pemerintah Indonesia.

2.

Asuransi Milik Swasta Nasional
Yaitu asuransi yang kepemilikan sahamnya sepenuhnya dimiliki oleh swasta
nasional, sehingga siapa yang paling banyak memiliki saham, maka memiliki
suara terbanyak dalam rapat umum pemegang saham (RUPS).

5

3.

Asuransi Milik Perusahaan Asing

Perusahaan asuransi jenis ini biasanya beroperasi di Indonesia hanyalah
merupakan cabang dari negara lain dan jelas kepemilikannya dimiliki oleh
100 persen oleh pihak asing.

4.

Asuransi Milik Campuran
Merupakan jenis asuransi yang sahamnya dimiliki campuran antara swasta
nasional dengan pihak asing.
Usaha asuransi dapat pula dibagi berdasarkan sifat dari penyelenggaraan

usahanya menjadi dua kelompok, yaitu:
1.

Usaha asuransi sosial
Yaitu dalam rangka penyelenggaraan Program Asuransi Sosial yang bersifat
wajib

(compulsory)


berdasarkan

undang-undang

dan

memberikan

perlindungan dasar untuk kepentingan masyarakat.
2.

Usaha asuransi komersial
Yaitu dalam rangka penyelenggaraan Program Asuransi Kerugian dan
Asuransi Jiwa yang bersifat kesepakatan (voluntary) berdasarkan kontrak
asuransi dengan tujuan memperoleh keuntungan (motif ekonomi).
Ditinjau dari aspek tujuan dan sifat penyelenggaraannya, asuransi

dibedakan menjadi dua, yaitu asuransi sosial (Social Insurance) dan asuransi
khusus (Special Insurance).
1.


Asuransi sosial bertujuan untuk umum dan biasanya bentuknya usaha
bersama (koperasi) yang berciri khas:
1. Demokrasi dalam kepemilikan dan kepengurusan.
2. Tertanggung sekaligus penanggung.
3. Tidak ada modal.
4. Semua pemegang polis mempunyai hak yang sama pada sisi hasil usaha.
5. Menyediakan asuransi dengan biaya serendah mungkin dan seluas
mungkin.
Di Indonesia asuransi sosial untuk anggota masyarakat kebanyakan

diselenggarakan oleh pemerintah, sehingga sering disebut asuransi wajib karena
demi kepentingan umum

6

2.

Asuransi khusus (Special Insurance) mempunyai tujuan mencari laba dan
biasanya berbentuk perusahaan Perseroan, kepemilikannya oleh pemegang

saham. Ciri asuransi khusus ini adalah:
1. Kepemilikan dimiliki oleh pemilik saham atau modal.
2. Bertujuan mengejar laba.
3. Penanggung tidak sebagai tertanggung.
4. Menyelenggarakan harga polis yang tetap.
5. Adanya unsur penekanan pentingnya modal.
Sedangkan ditinjau dari hukum Islam asuransi dibagi menjadi dua, yaitu:

1.

Asuransi syari’ah
Yaitu asuransi di mana di dalam kegiatannya terhindar dari unsur yang
diharamkan oleh Islam, baik itu garar, maisir, riba dan eksploitasi.

2.

Asuransi non syari’ah
Yaitu asuransi yang dalam kegiatannya masih mengandung empat unsur di
atas.


B. Jenis-Jenis Asuransi
1.

Asuransi Angkutan Laut
 Asuransi Kerangka Kapal, yang ditanggung adalah tubuh kapal, mesin
induk dan mesin pembantu, perlengkapan standar seperti sekoci, jangkar,
tangkai mesin, baling-baling, dll.
 Asuransi Muatan Kapal Laut, yaitu melindungi pemilik barang terhadap
kemungkinan bahaya atau resiko yang menimpa muatan kapal, yang
ditanggung adalah barang-barang yang diangkut dari/ke luar negeri
(pengangkutan samudra) atau diangkut antar pelabuhan di dalam negeri.
 Asuransi Pengangkutan Terpadu, yaitu asuransi pengangkutan barang yang
disusun oleh Dewan Asuransi Indonesia sesuai dengan kebutuhan negara
sebagai negara kepulauan, yaitu dipadukan asuransi pengangkutan barang
melalui laut, darat dan udara dengan menggunakan satu polis.

7

2.

Asuransi Aviasi (Penerbangan)
Objek pertanggungan dalam asuransi pengakutan udara adalah pesawat
udara dan muatannya (barang dan penumpang) terhadap kemungkinan bahaya
yang menimpa, yang terjadi di bandar udara atau dalam penerbangan.

3.

Asuransi Pesawat Udara
Objek pertanggungan dalam asuransi pesawat udara adalah pesawat
udara itu sendiri, yang meliputi kerangka dan mesin pesawat, baling-baling,
motor, dan semua peralatan yang berupakan bagian dari pesawat udara.

4.

Asuransi Satelit Antariksa
Objek pertanggungan dalam segala jenis kerugian yang diakibatkan oleh
kegagalan pada peluncuran satelit ke antariksa.

5.

Asuransi Pengangkutan Darat
Objek pertanggungan dalam asuransi pengakutan darat adalah kendaraan
pengangkut darat bersama muatannya, terhadap kemungkinan bahaya yang
menimpa.

6.

Asuransi Kendaraan Bermontor
Objek pertanggungan dalam asuransi kendaraan bermontor adalah
kendaraan bermontor itu sendiri, yang diakibatkan karena resiko kecelakaan,
kerusakan, ataupun dicuri.

7.

Asuransi Kecelakaan Penumpang
Objek pertanggungan dalam segala jenis kerugian yang diakibatkan oleh
terjadinya kecelakaan yang dialami oleh penumpang.

8.

Asuransi Kebakaran
Merupakan pertanggungan yang menjamin kerugian/kerusakan atas harta
benda (rumah, bangunan kantor, gudang, pabrik, konten/isi rumah,
perlengkapan kantor dan lain-lain) yang disebabkan oleh kebakaran.

9.

Asuransi Kecelakaan Diri (Personal Accident Insurance)
Asuransi yang menjamin/ memberikan santunan atas risiko kematian,
catat tetap, catat sementara, biaya perawatan dan atau pengobatan yang secara
langsung disebabkan suatu kecelakaan yaitu suatu kejadian atau peristiwa
yang mengandung unsur kekerasan baik yang bersifat fisik maupun kimia,

8

yang datangnya secara tiba-tiba, tidak dikehendaki atau direncanakan, dari
luar, terlihat dan langsung yang seketika itu mengakibatkan luka badani yang
sifat dan tempatnya dapat ditentukan oleh ilmu kedokteran.
10. Asuransi Rekayasa
Merupakan pertanggungan yang menjamin kerugian selama kegiatan
pembangunan, baik pembangunan/pekerjaan teknik sipil maupun pemasangan
mesin, mesin-mesin Industri dan Instalasi Peralatan Elektronik. Jenis
asuransinya meliputi :
 Asuransi Konstruksi (Construction All Risks)
Pertanggungan asuransi yang memberikan perlindungan lengkap terhadap
kerugian atau kerusakan yang mungkin dihadapi oleh suatu proyek
konstruksi, termasuk tuntutan dari pihak lain yang menderita kerugian
akibat proyek tersebut.
 Asuransi Pemasangan Mesin ( Erection All Risks)
Pertanggungan asuransi yang memberikan perlindungan lengkap terhadap
kerugian dan kerusakan yang mungkin terjadi pada saat pemasangan
mesin-mesin, termasuk tuntutan dari pihak lain yang menderita kerugian
akibat aktifitas pemasangan tersebut.
 Asuransi untuk Mesin-mesin Industri (Machinery Breakdown)
Pertanggungan asuransi yang memberikan ganti rugi untuk perbaikan atau
penggantian mesin-mesin industri yang mengalami kerusakan baik pada
saat mesin-mesin tersebut sedang beroperasi, dalam perawatan, maupun
sedang tidak beroperasi.
 Asuransi

Peralatan

Electronic

(Electronic

Equipment

Insurance).

Pertanggungan asuransi yang memberikan ganti rugi peralatan-peralatan
elektronik atas kerugian atau kerusakan yang terjadi secara tiba-tiba dan
tidak terduga.
11. Asuransi Uang
Asuransi Uang adalah asuransi yang memberikan jaminan atas risiko
hilangnya uang atau surat-surat berharga yang berada dalam tempat
penyimpanan lemari besi, laci, mesin hitung uang yang terkunci atau dalam

9

pengiriman dari satu tempat ke lain tempat yang disebabkan oleh
penggelapan

uang,

perampokan

dan

pencurian

dengan

kekerasan

(pembongkaran).
12. Asuransi Tanggung Gugat
Asuransi Tanggung Gugat adalah asuransi yang menjamin kerugian
material akibat tanggung jawab hukum kepada pihak lain untuk
membayarkan kompensasi untuk cidera tubuh atau kerusakaan pada properti
pihak lain karena atau akibat kelalaian tertanggung atau karyawan
tertanggung termasuk biaya yang dikeluarkan untuk melakukan pembelaan,
selain dari hal-hal yang dikecualikan.
13. BPJS

Ketenagakerjaan

(Badan

Penyelenggara

Jaminan

Sosial

Ketenagakerjaan)
Merupakan program publik yang memberikan perlindungan bagi tenaga
kerja untuk mengatasi risiko sosial ekonomi tertentu dan penyelenggaraan
nya menggunakan mekanisme asuransi sosial.
Sebagai Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam bidang asuransi
sosial BPJS Ketenagakerjaan yang dahulu bernama PT Jamsostek (Persero)
merupakan pelaksana undang-undang jaminan sosial tenaga kerja.
BPJS Ketenagakerjaan sebelumnya bernama Jamsostek (jaminan sosial
tenaga kerja), yang dikelola oleh PT. Jamsostek (Persero), namun sesuai UU
No. 24 Tahun 2011 tentang BPJS, PT. Jamsostek berubah menjadi BPJS
Ketenagakerjaan sejak tanggal 1 Januari 2014. Program yang dijalankan
adalah:
 Jaminan Kecelakaan Kerja (Program JKK)
Program JKK memberikan perlindungan bagi tenaga kerja terhadap risiko
mengalami kecelakaan kerja serta mengidap berbagai penyakit yang
timbul akibat hubungan kerja. Manfaat JKK berupa pelayanan kesehatan
menyeluruh serta rehabilitasi medis sehubungan kecelakaan yang di derita
tenaga kerja. Disamping pelayanan jasa medik, tenaga kerja mendapatkan
santunan tidak mampu bekerja selama menjalani masa perawatan dan

10

pemulihan. Pembiayaan program JKK melalui pembayaran iuran kepada
pihak penyelenggara yang ditanggung oleh pemberi kerja
 Jaminan Kematian (Program JK)
Program JK memberikan perlindungan bagi tenaga kerja terhadap risiko
meninggal dunia akibat sakit atau kecelakaan kerja. Manfaat JK berupa
pemberian satunan sekaligus kepada keluarga atau ahli waris pada saat
tenaga kerja meninggal dunia. Pemberian santunan kematian bertujuan
membantu meringankan beban finansial pihak keluarga atau ahli waris
yang ditinggalkan. Pembiayaan program JK melalui pembayaran iuran
kepada pihak penyelenggara yang ditanggung oleh pemberi kerja.
 Jaminan Hari Tua (Program JHT)
Program JHT memberikan perlindungan bagi tenaga kerja pada saat
memasuki masa purna bhakti. Manfaat jht berupa pemberian bekal dana
tunai dalam bentuk pembayaran sekaligus kepada tenaga kerja atau
keluarga dan ahli waris. Pembiayaan program JHT melalui pembayaran
iuran kepada pihak penyelenggara yang ditanggung bersama oleh tenaga
kerja dan pemberi kerja.
 Jaminan Pensiun (Program Pensiun)
Program Pensiun memberikan jaminan kesinambungan pembayaran
penghasilan bagi tenaga kerja pada saat memasuki usia pensiun. Manfaat
program pensiun berupa pembayaran uang pensiun berkala kepada tenaga
kerja atau keluarga dan ahli waris pada saat tenaga kerja memasuki masa
usia pensiun. Pembiayaan program pensiun melalui pembayaran iuran
kepada pihak penyelenggara yang ditanggung. Bersama oleh tenaga kerja
dan pemberi kerja. Penyelenggara program pensiun dapat dilakukan
melalui 2 instansi, yaitu Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) yang
terdaftar di Departemen Keuangan dan Dana Pensiun Pemberi Kerja
(DPPK) yang merupakan lembaga pengelola dana pensiun yang didirikan
oleh pemberi kerja. Jenis program pensiun terdiri dari Program Pensiun
Iuran Pasti (PPIP) dan Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP).

11

 Asuransi Kecelakaan Diluar Hubungan Kerja (Asuransi AKDHK)
Asuransi AKDHK adalah jaminan yang memberi perlindung bagi tenaga
kerja yang mengalami kecelakaan kerja pada waktu diluar hubungan kerja.
Program ini sebagai pelengkap dari Program JKK yang diselenggarakan
PT.Jamsostek yang menjamin tenaga kerja yang mengalami kecelakaan
pada waktu hubungan kerja. Asuransi AKDHK ditetapkan berdasarkan
perda no.7 tahun 1989 serta SK gubernur dki no.2 tahun 1990 dan sebagai
penyelenggara ditunjuk PT. Asuransi Bumi Putera Muda (BUMIDA).
Guna memenuhi ketentuan normatif dibidang ketenagakerjaan, maka
pemberi kerja wajib menyertakan tenaga kerja dalam Asuransi AKDHK.
14. Asuransi Kesehatan
Asuransi Kesehatan adalah sebuah jenis produk asuransi yang secara
khusus menjamin biaya kesehatan atau perawatan para anggota asuransi
tersebut jika mereka jatuh sakit atau mengalami kecelakaan. Secara garis
besar ada dua jenis perawatan yang ditawarkan perusahaan- perusahaan
asuransi, yaitu rawat INAP (in-patient treatment) dan rawat jalan (out-patient
treatment). Produk asuransi kesehatan diselenggarakan baik oleh perusahaan
Asuransi Sosial, Perusahaan Asuransi Jiwa, maupun juga perusahaan
Asuransi Umum. Jenis asuransi kesehatan.
15. BPJS Kesehatan
BPJS

Kesehatan

(Badan

Penyelenggara

Jaminan

Sosial

Kesehatan) merupakan Badan Usaha Milik Negara yang ditugaskan khusus
oleh

pemerintah

untuk

menyelenggarakan jaminan

pemeliharaan

kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia, terutama untuk Pegawai Negeri
Sipil,

Penerima

Pensiun

PNS

dan TNI/POLRI,

Veteran,

Perintis

Kemerdekaan beserta keluarganya dan Badan Usaha lainnya ataupun rakyat
biasa. BPJS Kesehatan adalah pengganti layanan kesehatan dari PT. Askes
dan juga PT. Jamsostek. BPJS Kesehatan sebelumnya bernama Askes
(Asuransi Kesehatan), yang dikelola oleh PT Askes Indonesia (Persero),
namun sesuai UU No. 24 Tahun 2011 tentang BPJS, PT. Askes Indonesia
berubah menjadi BPJS Kesehatan sejak tanggal 1 Januari 2014.

12

BPJS Kesehatan memiliki 2 jenis, yaitu DPI dan non-DPI. Dimana
anggota DPI iuran dibayarkan oleh pemerintah sedangkan non-DPI iuran
membayar sendiri.
Manfaat BPJS kesehatan berupa pelayanan kesehatan untuk tindak
pengobatan yang bersifat promotif serta kuratif. Tindak pengobatan yang
dijamin

mencakup

rawat

jalan,

rawat

inap,

persalinan

serta

imunisasi/vaksinasi.
16. Asuransi Pendidikan
Asuransi Pendidikan adalah sistem investasi yang bisa dimulai sejak dini
untuk mempersiapkan pendidikan buah hati, apalagi jika dihitung dari
sekarang maka kita bisa memprediksi biaya pendidikan si kecil ke depannya
yang semakin mahal.
17. Asuransi Kreasi
Asuransi Kreasi adalah asuransi yang memberikan jaminan terhadap
risiko kredit bila terjadi musibah meninggal dunia pada Anda secara biasa
maupun kecelakaan termasuk pembayaran kredit macet dengan mengacu
ketentuan Bank Indonesia yang berlaku. Asuransi Kreasi dapat diberlakukan
pada Nasabah Bank yang mengajukan kredit secara konsumtif maupun
komersial dengan mengacu persyaratan-persyaratan yang telah ditetapkan
oleh Bank Indonesia.

13

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari uraian diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
jenis-jenis asuransi memiliki beberapa pengelompokkan. Dari segi fungsinya ada
3 yaitu: asuransi kerugian, asuransi jiwa, dan Reasuransi. Dari segi
kepemilikannya ada 4 yaitu: asuransi milik pemerintah, asuransi milik swasta
nasional, asuransi milik perusahaan asing, dan asuransi milik campuran. Dari
penyelenggaraan usahanya ada dua kelompok, yaitu: usaha asuransi sosial dan
usaha asuransi komersial. Dari aspek tujuan dan sifat penyelenggaraannya,
asuransi dibedakan menjadi dua, yaitu asuransi sosial (Social Insurance) dan
asuransi khusus (Special Insurance). Sedangkan ditinjau dari hukum Islam
asuransi dibagi menjadi dua, yaitu: asuransi syari’ah dan asuransi non syari’ah
B. Saran
Sebaiknya setiap masyarakat harus lebih memahami jenis-jenis asuransi
agar lebih cermat dalam memilih jasa asuransi yang sesuai dengan kebutuhan
masing-masing. Karena, banyak terjadi permasalahan-permasalahan yang di
akibatkan oleh kurangnya pemahaman masyarakat awam terhadap macam dan
fungsi dari masing-masing asuransi tersebut. Pihak pemerintah dan swasta yang
menyediakan jasa asuransi pun harus cermat dalam memberikan informasi
terhadap konsumen agar terhindar dari kesalahpahaman dan bahkan tindak
penipuan yang terjadi, baik yang dilakukan oleh pihak pemberi jasa maupun pihak
penerima jasa.