Pertemuan 6 Teori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku Konsumen PERTEMUAN 5 Teori Perilaku Konsumen
Adalah analisis yang menerangkan :
1. Alasan para pembeli/konsumen untuk membeli lebih banyak barang atau jasa pada harga yang lebih rendah dan menguranginya pada saat harga tinggi.
2. Bagaimana seorang konsumen menentukan jumlah dan komposisi dari barang yang akan dibeli dari pendapatan yang diperolehnya.
Pendekatan Teori Perilaku Konsumen 1.
Pendekatan Cardinal / Marginal Utility
2. Pendekataan Ordinal / Analisis Kurva
Indiference
Utilitas (Utility).....
Menunjukkan kepuasan relatif yang
diperoleh seorang konsumen dari
penggunaan berbagai komoditas.
Kepuasan atau kenikmatan yang diperoleh
seseorang dari mengkonsumsikan barang/
jasa (Sukirno, 2005)
Kepuasan yang muncul dari konsumsi, ini
merupakan kemampuan memuaskan
keinginan atas barang/jasa dari suatu
PENDEKATAN CARDINAL
Asumsi yang berlaku :
Manfaat/kenikmatan yang diperoleh konsumen dpt dinyatakan secara kuantitatif artinya kepuasan konsumsi dpt diukur dengan satuan “util”.
Kalau kepuasaan itu semakin tinggi maka makin tinggilah utilitinya/nilai gunanya.
Konsumen bersifat rasional sehingga perilakunya dapat dipahami secara logis.
Konsumen bertujuan untuk memaksimumkan utilitasnya.
Utilitas Marjinal (Marginal Utility)
Menunjukkan utilitas tambahan yang diperoleh dari suatu unit tambahan konsumsi dari suatu komoditas.
Berarti penambahan (atau pengurangan) kepuasan sebagai akibat dan penambahan (atau pengurangan) penggunaan satu unit barang tertentu (Sukirno, 2005).
Total Utility merupakan jumlah seluruh kepuasan yang diperoleh dari mengkonsumsikan sejumlah barang tertentu.
Law of Diminishing Utility
Ketika jumlah suatu barang yang dikonsumsi meningkat, utilitas marjinal dari barang tersebut cenderung semakin berkurang.
Marginal Utilility money constant dan Marginal Utility barang konsumsi menurun, hal ini menganut Hukum Gossen I (Law of Diminishing Utility) yaitu semakin banyak satuan barang yang dikonsumsi maka semakin kecil tambahan/ marginal kepuasan yang diperoleh konsumen atau bahkan nol/negatif.
Total Utility
TU X C
90 D
83 B
78 A
80 TU X X
2
5
8
11 Kurva nilai guna total bermula dari titik 0, yang menunjukkan tidak
ada konsumsi barang x, selanjutnya akan naik seiring dengan
bertambahnya jumlah konsumsi, dan pada akhirnya akan turun apabila
konsumsi melebihi 8.Kurva nilai guna marginal MU MU MU X Y Z
30 =
= P P P X Y Z
MU = Margianal Utility P = Harga barang x,y,z = Macam barang konsumsi
8
1 Kurva nilai guna marginal turun dari kiri atas ke kanan bawah.
Yang mencerminkan hukum nilai guna yang semakin menurun. Kurva nilai guna marginal yang semakin menurun. Kurva nilai guna marginal memotong sumbu datar sesudah jumlah 8. Yang menunjukkan nilai guna adalah negatif
Kuantitas Barang Dikonsumsi Utilitas Total Utilitas Marjinal DTU
1
2
3
4
5
6
7
10
18
24
28
30
30
28 Utilitas Total dan Utilitas Marginal
Kuantitas Barang Dikonsumsi Utilitas Total Utilitas Marjinal DTU
1
2
3
4
5
6
7
10
18
24
28
30
30
28 Utilitas Total dan Utilitas Marginal
Kuantitas Barang Dikonsumsi Utilitas Total Utilitas Marjinal DTU
1
2
3
4
5
6
7
10
18
24
28
30
30
28 Utilitas Total dan Utilitas Marginal
Kuantitas Barang Dikonsumsi Utilitas Total Utilitas Marjinal DTU
10 Utilitas Total dan Utilitas Marginal
1
2
3
4
5
6
7
10
18
24
28
30
30
28
Kuantitas Barang Dikonsumsi Utilitas Total Utilitas Marjinal DTU
10
al
10
1
8 Utilitas Total dan Utilitas Margin
6
7
5
4
24
28
30
30
28
3
2
18
Utilitas Total dan Utilitas Marginal
28
2
4
6
8
10
28
30
30
24
Kuantitas Barang Dikonsumsi Utilitas Total Utilitas Marjinal DTU
18
10
7
6
5
4
3
2
1
- 2
8 quantity to ta l u ti lit y
40
2
Bukti Utilitas Marjinal Yang Semakin Menurun
Utilitas Total dan Utilitas Marginal Total Utility
10
20
30
1
6
2
3
4
5
6
7
4
8
Kuantitas Barang Dikonsumsi Utilitas Total Utilitas Marjinal DTU
7
1
2
3
4
5
6
10
10
18
24
28
30
30
- 2
28 Syarat Pemaksimuman Utilitas Setiap rupiah yang dikeluarkan untuk membeli unit tambahan dari berbagai jenis barang akan memberikan utilitas marjinal yang sama besarnya.
Produk A p=$1 Produk B p=$2
Utilitas
Unit MUa/pa MU MUb/pb
Marjinal
1
10
24
12
10
2
8
20
8
10
3
7
18
7
9
4
6
16
6
8
5
5
12
5
6
6
4
6
4
3
7
3
4
3
2 MU/p, Produk A
MU/p, Produk B 1 10 1
1
3
7
Produk A Produk B
$2
1
$3
1
$2
3
1
$3
1
1 $10
4
2 Proses Pembuatan Keputusan
Apa yg Konsumen Beli Pertama? Apa yg Konsumen Beli Pertama? Dan Berikutnya? Dan Berikutnya?
7
6
12
9
2
8
2
10
3
7
3
4
4
6
4
8
5
5
5
6
6
2 Pengeluaran
Kepuasan Maksimum MU produk A Harga A MU produk B Harga B = Utilitas Maksimum & Kurva Permintaan Menurunkan Kurva Permintaan
Jika Harga Barang B Turun Menjadi $ 1
Produk A p=$1 Product B p= $1 Unit
Utilitas
MU/p MU MU/p
Marjinal
1
10
24
10
24
2
8
20
8
20
3
7
18
7
18
4
6
16
6
16
12
5
5
12
5
4
6
6
4
6
3
4
7
3
4 MU/p, Produk A
MU/p, Produk B 1 10 1
$1
1
$1
1
$1
1
$1
1 $1
1
$1
7
1 $1
1 $1
1
$10
6
4 $2
1
1
Proses Pembuatan Keputusan
3
24
6
2
8
2
20
3
7
3
18
4
4
7
16
5
5
5
12
6
4
6
6
4 Pengeluaran Produk A Produk B
Utilitas Maksimum & Kurva Permintaan
Ketika p =$2 Produk B
Kuantitas yg diminta adalah 4
Ketika p =$1
Produk B
Kuantitas yg diminta 6
Utilitas Maksimum & Kurva Permintaan
D Harga Produk B $2 Kuantitas diminta Harga $16 $1 $2
4
4
6 Kuantitas diminta Utilitas Maksimum & Kurva Permintaan
Efek Substitusi
Ketika harga yang lebih tinggi menyebabkan substitusi barang-barang lain untuk memenuhi kepuasan.
Efek Pendapatan
Peningkatan harga menurunkan pendapatan riil dan mengurangi konsumsi terhadap komoditas yang diinginkan.
Surplus Konsumen
Kesediaan membayar adalah jumlah
maksimum yang mau dibayar oleh
konsumen untuk memperoleh suatu
barang.Surplus Konsumen
SURPLUS KONSUMEN ADALAH KESEDIAAN KONSUMEN MEMBAYAR DIKURANGI JUMLAH YANG SEBENARNYA DIBAYARKAN KONSUMEN.
Empat Kesediaan Membayar Dari Para Calon Pembeli...
Empat Kesediaan Membayar Dari Para Calon Pembeli...
Mengukur Surplus Konsumen Dengan Kurva Permintaan...
Harga
Kesediaan Membayar A
$100Kesediaan Membayar B
80 Kesediaan Membayar C
70 Kesediaan Membayar D
50 Demand Kuantitas
1
2
3
4
Mengukur Surplus Konsumen Dengan Kurva Permintaan...
Harga Harga = $80 $100 Surplus Konsumen untuk A ($20)
80
70
50 Demand Kuantitas
1
2
3
4
Mengukur Surplus Konsumen Dengan Kurva Permintaan...
Harga
50
70
80 $100
1
2
3
4 Kuantitas Demand Surplus Konsumen untuk A ($30) Surplus Konsumen Total ($40)
Harga = $70
Surplus Konsumen untuk B ($10)
Mengukur Surplus Konsumen Dengan Kurva Permintaan...
BIDANG YANG TERLETAK DI BAWAH KURVA PERMINTAAN DAN DI ATAS GARIS HARGA MENGUKUR SURPLUS KONSUMEN DI SUATU PASAR.
Pengaruh Harga Terhadap Surplus Konsumen...
Harga A Surplus Konsumen Surplus Awal C
konsumen
P
1 B untuk konsumen baru F P
2 D E Tambahan surplus konsumen Demand utk para konsumen
PENDEKATAN ORDINAL / Analisis Kurva Indeference
Mendasarkan pada asumsi bahwa kepuasan tidak bisa dikuantitatifkan dan antara satu konsumen dengan konsumen yang lain akan mempunyai tingkat kepuasan yang berbeda dalam mengkonsumsi barang dalam jumlah dan jenis yang sama.
Oleh karena itu kemudian muncul pendekatan ordinal yang menunjukkan tingkat kepuasaan mengkonsumsi barang dalam model kurva kepuasaan sama (indifference curve).
PENDEKATAN ORDINAL / Analisis Kurva Indeference Asumsi dasar :
1. Konsumen rasional, memaksimalkan utility dengan pendapatan pada harga pasar tertentu. Dan konsumen dianggap mempunyai pengetahuan sempurna mengenai informasi pasar.
2. Utility bersifat ordinal artinya konsumen cukup memberikan rangking /peringkat kombinasi mana saja yang ia sukai .
3. Konsumen lbh menyukai yg lebih banyak dibandingkan lbh sedikit, artinya semakin banyak barang yg dikonsumsi menunjukkan semakin tingginya tingkat kepuasaan yg dimilikinya.
PENDEKATAN ORDINAL / Analisis Kurva Indeference
1. Menganut hukum Diminishing Marginal Rate of Substitution artinya bila konsumen menaikkan konsumsi barang yg satu akan menyebabkan penurunan konsumsi barang yg lain.
2. Total Utility yg diperoleh konsumen tergantung dari jumlah barang yg dikonsumsikan.
3. Bersifat consistency dan trasivity of choice artinya bila, A>B, B>C maka barang A lebih disukai dari B dan barang B lebih disukai dari C kesimpulannya bahwa A>B>C maka A>C.
PENDEKATAN ORDINAL / Analisis Kurva Indeference
Indeference Curve adalah kurva yg menghubungkan titik-titik kombinasi 2 macam barang yang ingin dikonsumsi oleh seorang individu pada tingkat kepuasan yg sama.
Ciri2 Indeference Curve :
1. Berlereng/slope negatif. Hal ini menunjukkan apabila dia ingin mengkonsumsi barang X lebih banyak maka harus mengorbankan konsumsi terhadap barang Y.
2. Cembung ke titik origin (Convex) derajat penggantian antar barang konsumsi semakin menurun.
Hal ini masih berkaitan dgn hukum Gossen, dimana apabila pada titik tertentu semakin banyak mengkonsumsi barang X akan mengakibatkan kehilangan atas barang Y tidak begitu berarti dan sebaliknya atas barang Y.
PENDEKATAN ORDINAL / Analisis Kurva Indeference
3. Tidak saling berpotongan Kurva Indiference menggambarkan kombinasi dua macam
input untuk menghasilkan output yg sama (yaitu kepuasan).
4. Turun dari kiri atas ke kanan bawah untuk kombinasi antara
barang X dan Y artinya semakin ke kanan atas (menjauhi titik origin ) semakin tinggi tingkat kepuasannya.
Bentuk Kurva Indiferens
Qy Qx
IC A B Y 1 Y 2 X 1 X 2 Kurva Indiferens biasa juga disebut Kurva kepuasan sama
Asumsi-asumsi model kurva indiferens
Model utilitas secara ordinal (kepuasan konsumen tidak dapat diukur dalam satuan apapun)
Utilitas Konsumen = f (barang X, Y, Z, …)
Keseimbangan kepuasan konsumen x
Y MU
xyMRS y
X MU
Maksimisasi Kepuasan konsumen dibatasi garis
anggaran (budget line)GARIS ANGGARAN ( Budget Line)
Adalah garis yang menunjukkan jumlah barang yang dapat dibeli dengan sejumlah pendapatan/anggaran tertentu, pada tingkat harga tertentu.
Konsumen hanya mampu membeli sejumlah barang yg terletak pada atau
sebelah kiri garis anggaran (Budget Line).
Garis Anggaran (Budget Line)
Merupakan batasan
Y
(constrain) kemampuan konsumen, secara umum
M/Px
satuan uang (M) G aris
Px(Qx) + Py(Qy) ≤ M A ng
ga jika konsumen ingin ran menggunakan semua anggaran yang tersedia Px(Qx) + Py(Qy) = M
M/Py
X Kurva Anggaran dan Perubahan Anggaran
Y Y A A 1 2 X A A 1 2 X
Pergeseran garis anggaran Pergeseran garis anggaran
(A ke A ), naiknya jumlah Y (A ke A ), naiknya jumlah X,
1
2
1
2 dan Jumlah X, disebabkan Y tetap, disebabkan oleh oleh Naiknya Anggaran Turunnya harga barang X Konsumen
Menentukan Jumlah Kepuasan
Konsumen
Y D B C
IC Y* 3 IC 2 A
IC 1 X*
X
IC dengan titik A menunjukkan kepuasan Konsumen belum optimal,
1 sedangkan titik B sudah mencapai titik optimum.
IC dengan titik C konsumen mencapai titik optimum
2
IC dengan titik D anggaran konsumen tidak mencukupi untuk
3 memenuhi kebutuhan barang X dan Y.
Keseimbangan konsumen
Pada titik singgung antara kurva indiferens konsumen dengan garis anggaran.
Secara matematis; slope kurva kurva indiferens sama
dengan slope kurva garis anggaran, (-Px/Py) xP xy
MRS y
P x x
MU P y y
MU P x
P MUx Y
xy MRS
y P MUy
X
Pengaruh Perubahan Pendapatan Konsumen terhadap Keseimbangan Konsumen
Y
ICC
Income Consumption Curve (ICC), kombinasi produk yang dikonsumsi untuk memberikan kepuasan
IC 3
(utilitas) maksimum kepada
IC 1 IC 2
konsumen pada berbagai
A A A 1 2 3 X tingkat pendapatan.
Y
Kurva Engel, menunjukkan
I 3
hubungan antara pendapatan
Kurva Engel
I
konsumen dengan jumlah 2 I barang yang dikonsumsi 1 X 1 X 2 X 3 X
Pengaruh Perubahan Harga terhadap Keseimbangan Konsumen
Y
Price Consumption Curve
PCC
(PCC), kombinasi barang atau jasa yang dikonsumsi oleh konsumen yang memberikan
IC 3
kepuasan (utilitas) maksimum
IC 2 IC
kepada konsumen pada 1 A A A berbagai tingkat harga. 1 2 3 X P x
Kurva permintaan konsumen
P x1
individual diturunkan dari
P x2
titik-titik pada kurva PPC,
P x3
menggambarkan jumlah barang yang diminta pada
D berbagai tingkat harga.
Q Q Q Q x1 x2 x3 x Efek Pendapatan dan Efek Substitusi
Y
Efek Substitusi, bilamana terjadi kenaikan harga barang X akan
A B
menyebabkan naiknya
C
IC permintaan barang Y. 2
IC
Efek Pendapatan, 1 X Naiknya harga barang X
X 1 X 3 X A A A 2 1 2 2
berakibat penurunan
Keterangan:
relatif pendapatan
X 1 X total efek 2 konsumen.
X 1 X efek substitusi 3 X 3 X efek pendapatan 2 Efek Pendapatan dan Efek Substitusi
Barang Inferior, Kenaikan pendapatan konsumen
akan menurunkan jumlah barang X yang diminta.
Y Keterangan:
X 1 X total efek 2 X 1 X efek substitusi 3 A B
X 3 X efek pendapatan 2 IC 2 C
IC 1 X
X 1 X 2 X A A A 3 1 2 3 Efek Pendapatan dan Efek Substitusi
Barang Giffen, sifatnya menyerupai barang inferior, sifat khususnya adalah jika harga barang inferior turun jumlah permintaan juga akan turun.
Y Keterangan:
B
X 1 X total efek 2 IC 2 X 1 X total substitusi 3 X 2 X efek pendapatan 3 A C
IC 1 X 2 X 1 X A A A 3 1 2 3 X
Menurunkan Kurva Permintaan: Model Kurva
Indiferens
Y
Barang Normal dan
B
Superior, berlakunya
A
IC 2
hukum permintaan
IC 1
(hubungan negatif) dan efek pendapatan
X X 1 X A A 2 1 2 berhubungan positif.
Px
Barang inferior, berlaku
A P x1
hukum permintaan tetapi
B P x2 efek pendapatan negatif.
Dx Qx
X 1 X 2
Menurunkan Kurva Permintaan: Model Kurva
Indiferens
Y
Barang Giffen, sifat
B
IC 2
sama dengan barang inferior, tetapi
A
IC 1
bertentangan terhadap
X 1 X A A 2 1 2 Px Dx
X hukum permintaan.
P x1 A P x2
B Qx
X 1 X 2