Pertemuan 5 Teori Biaya Produksi

  Analisis Biaya Produksi

Pendahuluan

   Kegiatan produksi dan biaya produksi merupakan dua hal yang saling berkaitan satu sama lain.

  

Jika ukuran kegiatan produksi adalah jumlah

output yang diproduksi, pada sisi lainnya, biaya produksi diukur dengan nilai mata uang.

   Adanya keterbatasan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan, maka perusahaan

Pendahuluan

  Untuk memahami mengenai teori biaya produksi, pembahasan ini diasumsikan bahwa:

  1. Perusahaan berada pasar persaingan sempurna, yakni: a) Jumlah output produksi perusahaan ditentukan oleh pasar dan berapapun unit ouput yang diproduksi akan diserap oleh pasar, sehingga perusahaan tidak perlu memikirkan strategi penjualan.

  b) Input produksi yang digunakan adalah tenaga

Konsep Biaya Produksi

  Biaya produksi dapat didefinisikan sebagai semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh input produksi (faktor-faktor produksi) yang akan digunakan untuk mendukung kegiatan produksi untuk memproduksi produksi produk yang akan ditawarkan ke pasar.

   Pada dasarnya terdapat dua konsep biaya

Konsep Biaya Produksi

  

Biaya produksi implisit merupakan biaya

produksi yang tidak terlihat dalam laporan keuangan, sedangkan biaya produksi

eksplisit merupakan biaya produksi yang

terlihat dalam laporan keuangan.

   Contoh dari biaya produksi implisit adalah

biaya kesempatan, sedangkan contoh dari

Biaya Produksi Jangka Pendek

  

Terdapat tiga konsep untuk mempelajari biaya

produksi jangka pendek, yaitu:

  1.Biaya total (total cost = TC) Biaya total adalah jumlah total biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh input produksi. Biaya total merupakan penjumlahan biaya tetap dan biaya variabel perusahaan. Secara matematis,

rumus untuk menghitung biaya total adalah:

Biaya Produksi Jangka Pendek

  Keterangan: TC = biaya total FC = biaya tetap, yaitu merupakan biaya produksi yang jumlahnya tetap dan tidak terpengaruh dengan jumlah produk yang diproduksi oleh perusahaan.

  VC = biaya variabel, yaitu merupakan biaya produksi yang jumlahnya berubah-ubah mengikuti jumlah produk yang diproduksi oleh perusahaan. Secara matematis, rumus untuk

Biaya Produksi Jangka Pendek

  Biaya rata-rata adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memproduksi satu unit produk. Biaya rata-rata merupakan penjumlahan biaya tetap rata-rata (average fixed cost=AFC) dan biaya variabel rata-rata (average variable

  cost=AVC). Secara matematis, rumus untuk

  menghitung biaya rata-rata adalah:

Biaya Produksi Jangka Pendek

  Biaya marjinal merupakan tambahan biaya yang ditanggung oleh perusahaan karena perusahaan menambah kapasitas produksinya. Secara matematis, rumus untuk menghitung biaya marjinal adalah:

  TC  MC 

Biaya Produksi Jangka Pendek

  marjinalnya hanya disebabkan perubahan biaya variabelnya. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut:

  

  VC  MC  Q Contoh

  2 Diketahui: TC = 0,15Q

  • – 35Q + 25.000 Hitung: 1.biaya tetap 2.biaya variabel 3.biaya rata-rata 4.biaya marjinal
Pembahasan Berdasarkan pada fungsi :

  • – 35Q + 25.000, dapat

    diketahui biaya tetapnya sebesar 2.500 dan

  2 biaya variabelnya sebesar 0,15Q – 35Q.

  

Untuk menghitung biaya marginalnya dapat

diketahui dengan menurunkan persamaaan

  • – 35Q + 25.000, sehingga

  

2.250 25.000 680.625 705.625 313,61 640

2.500 25.000 850.000 875.000 350,00 715

2.750 25.000 1.038.125 1.063.125 386,59 790

  Pembahasan Q FC 0,15Q 2

  • – 35Q TC AC 0,30Q
  • – 35

    1.000 25.000 115.000 140.000 140,00 265

    1.250 25.000 190.625 215.625 172,50 340

    1.500 25.000 285.000 310.000 206,67 415

    1.750 25.000 398.125 423.125 241,79 490

    2.000 25.000 530.000 555.000 277,50 565

Biaya Produksi Jangka Panjang

  produksi jangka panjang adalah:

  1.Biaya total jangka panjang (LTC) Biaya total jangka panjang merupakan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memproduksi produknya dan sifatnya biayanya adalah variabel. Secara matematis, biaya total jangka panjang dapat dirumuskan sebagai

  

Biaya Produksi Jangka Panjang

  Biaya marjinal merupakan biaya yang timbul dikarenakan perusahaan menambah kapasitas produksinya. Secara matematis, biaya marjinal jangka panjang dapat dirumuskan sebagai berikut:

  LTC  LMC  Q

Biaya Produksi Jangka Panjang

  Biaya rata-rata merupakan biaya total jangka panjang dibagi jumlah output yang diproduksi.

  Secara matematis, biaya rata-rata jangka panjang dapat dirumuskan sebagai berikut:

  LTC LAC  Q

Analisis Pulang Pokok

  Analisis pulang pokok (break even point)

merupakan analisis untuk menentukan tingkat

produksi yang dilakukan oleh perusahaan agar

semua biaya produksinya dapat tertutupi.

  Untuk melakukan analisis pulang pokok, terdapat beberapa asumsi yang harus diperhatikan, antara lain:

  1.Biaya produksi perusahaan dapat dikelompokkan pada biaya tetap dan biaya variabel.

Analisis Pulang Pokok

  walaupun terjadi perubahan penjualan produk perusahaan.

  4.Harga jual produk adalah tetap pada saat dianalisis.

  5.Perusahaan hanya memproduksi dan menjual satu produk saja.

Analisis Pulang Pokok

  dirumuskan sebagai berikut:

  VC - P FC (unit) BEP 

  • 1 FC (Rupiah) BEP
  • 1 FC P

  S

  VC

  VC

  

  Contoh

Diketahui:

  1. Harga produk sebesar Rp.500.000

  2. Biaya tetap sebesar Rp.20.000.000

  3. Biaya variabel sebesar Rp.300.000 Hitung:

Jumlah produk yang mencapai titik pulang pokok Pembahasan

  VC - P FC (unit) BEP  unit 300.000 - 500.000

  20.000.000 (unit) BEP 100  

  • 1 FC (Rupiah) BEP
  • 1

    FC P

  S

  VC

  VC

    000 Rp.50.000.

  300.000

   

  • 1 20.000.000 (Rupiah) BEP

Analisis Pulang Pokok

  Analisis pulang pokok di atas dapat digunakan untuk keadaan yang berubah secara linear. Analisis pulang pokok berikut ini akan dibahas mengenai analisis pulang pokok untuk keadaan yang berubah secara tidak linear. Secara matematis, analisis pulang pokok tidak linear dapat dirumuskan sebagai berikut:

  TR = TC Keterangan: Contoh

Diketahui:

  1. P = -5Q + 500

  2

  2. TC = Q + 22Q + 4.000 Hitung:

  

1. Jumlah produk yang mencapai titik pulang pokok Pembahasan TR = P x Q = (-5Q + 500) x Q

  2 = -5Q + 500Q

  TC = TR

  2

  2 Q + 22Q + 4.000 = -5Q + 500Q

  2

  2 Q + 22Q + 4.000 + 5Q - 500Q = 0

  2 Pembahasan . a . c a . b b -

  Q 2 1,2

  2

  4  1 .

  666,67 . (-79,67) 1 . (-79,67) - Q 2 1,2

  2

  4   

  , unit , 0,67 79,67 Q 1 70 17 70 2 34 140 2 6

      

  , unit 0,67 79,67 Q 2

  10

  5

  9

  2

  19

  2

  6      Pembahasan

  2

  • 500Q = -5 (70)

  2

  • 500 (70) = 10.500

  P = -5Q + 500 = -5 (70) + 500 = -350 + 500 Pembahasan

  2

  2

  = -5 (10) + 500 (10) = 4.500

  P = -5Q + 500 = -5 (10) + 500 = -50 + 500 Pembahasan 

  BEP = 70 unit dan P = 150  Q

  1

  1

  1 

  BEP = 10 unit dan P = 450  Q

  2

  2

  2 Pembahasan

  Q = -b/2a, sehingga:

   b Q  2 . a

  00 500

  5  

  50 Q unit   

  2

  5

  10 . ( )   Pembahasan

  = -5 (50)

  2

  2

  • 500 (50) = -12.500 + 25.000 = 12.500

  Berdasarkan pada perhitungan di atas, dapat diketahui penerimaan total maksimalnya adalah sebesar 12.500 yang dicapai pada saat penjualan produk sebesar 50 unit.

  Pembahasan

  Laba = TR

  • – TC = (-5Q

  2

  2

  • 500Q)
  • 22Q + 4.000) = -6Q
    • – (Q

  2

  • 478Q + 4000 . a b

  Q

  2 

   478

  478 

  