Pertemuan 2 Evolusi Teori Manajemen
EVOLUSI TEORI MANAJEMEN
Teori tentang manajemen dan banyak teori- teori lain berkembang seiring dengan
berjalannya waktu dan terikat oleh kondisi
interaksi msyarakat pada waktu tertentu. Perkembangan teori manajemen secara umum dapat dikatakan sebagai sebuah Evolusi. Karena perkembangannya berlangsung secara turun temurun dan berlangsung selama ribuan tahun, baik dari kehidupan jaman prasejarah hingga kehidupan modern saat ini. Contoh perkembangan teori manajemen
Proses berburu manusia jaman purba yang teroganisir dimana setiap anggota memiliki tugas menyerang mangsa dari posisi masing-masing. Aktivitas ini dipimpin oleh seorang kepala suku.
Adanya piramida di Mesir. Piramida dibangun oleh lebih dari 100.000 orang selama 20 tahun. Aktivitas ini tidak akan berhasil tanpa adanya pimpinan, perencanaan, pengorganisasian, orang
Perkembangan teori manajemen juga dapat disebut sebagai Revolusi,karena berlangsung ‘cepat’ dan menyangkut dasar atau pokok- pokok kehidupan manusia.
Dalam revolusi, perubahan yang terjadi dapat direncanakan ataupun tanpa direncanakan terlebih dahulu. Ukuran kecepatan suatu perubahan relatif karena dapat memakan waktu lama. Misalnya revolusi industri di Inggris yang terjadi pada akhir abad ke-18 hingga awal abad ke-19. Namun ianggap cepat karena mampu mengubah sendi-sendi pokok kehidupan
Revolusi industry video Tokoh-tokoh penting:
Robert Owen, Charles Babbage, Frederick Winslor Taylor, Frank Bunker Gilbert, Lilian Gilbert, Hernry Laurance Gantt, Harrington Emerson, Henry Fayol, James D.Mooney, dst
Aliran Teori Manajemen
Aliran Manajemen (3):
1. Aliran Klasik o Teori organisasi Klasik o Manajemen ilmiah
2. Aliran Hubungan Manusiawi
3. Aliran Ilmu Manajemen o Aliran perilaku organisasi
Pendekatan Manajemen Modern
a. Pendekatan sistem
b. Pendekatan kontingensi
c. Keterlibatan dinamik
Aliran Klasik
a. Teori Organisasi klasik
1. Henry Fayol (1841-1925) Adalah seorang industriawan Perancis .
Dikenal sebagai bapak manajemen operasional.
Fayol berpendapat bahwa manajemen adalah suatu
ketrampilan yang dapat diajarkan jika prinsip dasarnya dipahami. Prinsip dasar menurut Fayol (14 prinsip);
1.
Pembagian tugas
2. Wewenang 3.
Disiplin
4. Kesatuan komando 5.
Kesatuan dalam pengarahan 6. Kepentingan individu dibawah kepentingan umum
7. Imbalan
8. Sentralisasi
9. Hierarki
10. Susunan
11. Keadilan
12. Stabilitas staff
13. Inisiatif
14. Semangat
2. James D, Mooney
Berpendapat bahwa kaidah-kaidah yang diperlukan utnuk menetapkan organisasi manajemen adalah o sebagai berikut: Koordinasi, merupakan kaidah yang menghendaki adanya wewenang, saling melayani, perumusan tujuan dan kedisiplinan yang tinggi. Organisasi- organisasi berjalan bila orang-orang sebagai anggotta mengkombinasikan usaha-usaha mereka o untuk tujuan tertentu.
Prinsip skalar, yaitu suatu prinsip yang mendefinisikan tentang hubungan kepemimpinan, pendelegasian antar fungsi-fungsi tertentu yang dibutuhkan. Dalam prinsip ini wewenang dan tanggung jawab mengalir vertikal dari atas ke o Prinsip fungsional, merupakan suatu prinsip yang mendefinisikan berbagai macam tugas yan harus diselesaikan dalam usaha mencapai tujuan bersama.
Dalam prinsip ini menyebabkan 1 orang bertanggung jawab kepada beberapa o atasan.
Prinsip Staf, merupakan prinsip yang membedakannya sebagai manajer, staf dan lini lainnya.
3. Mary Parker Follet ( 1868- 1933)
Berpendapat bahwa kelompok merupakan suatu mekanisme dimana individu yang beraneka ragam dapat menggabungkan bakat- bakat yang dimiliki untuk mencapai sesuatu yang lebih baik.
Organisasi merupakan suatu komunitas tempat
manajer dan karyawan bekerja secara harmonis, tanpa salah satu pihak menguasai pihak lain, sertamampu menyelesaikan segala perbedaan dan
pertentangan yang ada melalui diskusi Tugas manajer adalah membantu karyawan dalam organisasi untuk saling bekerja bersama mencapai kepentingan-kepentingan yang terintegrasi
4. Chaster L. Barnard (1886- 1961)
Adalah seorang pelopor dalam penggunaan pendekatan system untuk pengelolaan oranisasi
Memandang organisasi sebagai suatu system kegiatan yang diarahkan pada tujuan.
Menekankan pentingnya peralatan komunikasi untuk pencapaikan tujuan kelompok.
Berpendapat bahwa bawahan akan menerima perintah hanya bila mereka memahami dan mampu serta berkeinginan utnuk menuruti
b. Teori Manajemen Ilmiah
Gerakan manajemen ilmiah sebenarnya tela dimulai sekitar akhir abad lalu, dimana para insinyur Amerika Serikat dan Eropa mencari dan mengembangkan cara-cara baru untuk mengelola suatu perusahaan.
Beberapa variabel yang diperhatikan dalam manajemen ilmiah adalah sebagai berikut: a. Pentingnya peranan manajer dalam menggerakkan dan meningkatkan produktivitas perusahaan
b. Pengangkatan dan pemanfaatan tenaga kerja dengan persyaratan-persyaratan c.
Tanggung jawab kesejahteraan pegawai/karyawan
d. Kondisi yang cukup untuk meningkatkan produktivitas kerja
1. Robert Owen (1771-1858)
Perintis manajemen ilmiah, dilatarbelakangi oleh kenyataan kondisi dan persyaratan kerja yang buruk.
Dalam teorinya menekankan tentang peranan sumber daya manusia sebagai kunci keberhasilan perusahaan.
Perlunya perbaikan-perbaikan kondisi kerja, pelayanan kesejahteraan bagi karyawan, prosedure kerja dengan tujuan produktivitas kerja dapat meningkat.
2. Charles Babbage (1792-1971)
Seorang profesor matematika.
Pendapatnya bahwa prnsip-prinsip ilmiah dalam proses kerja akan dapat meningkatkan produktivitas kerja dan dapat menekan biaya-biaya.
Setiap pekerjaan dapat dibagi-bagi menjadi bermacam-macam ketrampilan, karyawan dapat dididik dengan suatu
ketrampilan khusus sehingga memiliki
3. Frederict W. Taylor
Mula-mula yang menjadi titik tolak penerapan manajemen secara ilmiah berasal dari hasil penelitian F.W. Taylor tentang studi waktu kerja (time and motion studies) pada bagan produksi dimana ia bekerja. Dengan penelitian waktu sebagai dasarnya ia dapat memecahkan setiap pekerjaan ke dalam komponen- komponennya dan merancang cara
Taylor menekankan bahwa antar waktu
penyelesaian pekerjaan dpat dikorelasikan dengan upah yang diterimakan, yaitu semakin cepat atau tinggi prestasi kerja
dalam menyelesaikan pekerjaannya, akan semakin tinggi upah yang diterimakan. Empat prinsip manajemen menurut Taylor
1. Kembangkanlah ilmu bagi setiap unsur
pekerjaan 2. Secara ilmiah pilihlah dan latihlah pekerja 3. Bekerjasama secara sungguh-sungguh dengan pekerja untuk menjamin bahwa semua pekerjaan dilaksanakan sesuai prinsip-prinsip ilmu.
4. Pembagian pekerjaan dan tanggungjawab
secara merata antara pimpinnan dengan pekerja.
4. Henry Gantt ( 1861-1919)
Beritik tolak pada usaha meningkatkan produktivitas, efisiensi serta efektivitas. Kerja dengan rangsangan upah dan insentif.
Gagasan Henry L. Gantt mempunyai kesamaan dengan gagasan W. Taylor, antara lain:
a.
Kerjasama yang saling menguntungkan antar manajer dan karyawan
b.
Pentingnya metode seleksi ilmiah untuk menentukan tenaga kerja yang benar-benar tepat c. Sistem bonus dan penggunaan instruksi dalam pengaturan kerja
5. Frank B (1868-1924) dan Lilian M. Gilbreth (1878-1972)
Kedua pelopor manajemen ilmiah ini mendasarkan gagasannya pada hasil penelitian tentang hubungan gerakan dan kelelahan dalam pekerjaan.
Frank B , bahwa gerakan dan kelelahan saling berkaitan, setiap gerakan yang dihilangkan juga menimbulkan kelelahan.
M.Gilbreth,bahwa pengaturan utnuk mencapai gerakan yang efektif dapat mengurangi kelelahan, sehingga berpengaruh pada upaya mengoptimalkan
6. Harrington Emerson (1853-
1931) Masalah yang mengganggu sistem manajemen di dalam industri adalah adanya masalah pemborosan dan in- efisiensi. Mencetuskan 12 prinsip:
a. Perumusan tujuan dengan jelas
b. Kegiatan yang masuk akal
c. Tersedianya staff yang tepat d.
Disiplin kerja e. Pemberian balas jasa yang adil
g. Pemberian instruksiurut-urutan kerja
h. Standar, skedule, metode dan wakt setiap kegatan i.Kondisi standar j. Operasi standar k. Instruksi-instruksi praktis l. Balas jasa efisien-rencana insentif Sumbangan Manajemen Ilmiah
Memberikan kontribusi yang cukup baik bagi peningkatan produktivitas dan efisiensi kerja. Peningkatan produktivitas telah sangat didukung dengan sistem pembagian kerja sesuai bagian-bagian dari suatu proses pekerjaan, adanya spesialisasi pekerjaan.
Adanya seleksi dan pengembangan lmiah para pekerja menimbulkan kesadaran tentang pentingnya pelatihan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi
Aliran Hubungan Manusiawi Pandangan ini muncul sebagai akibat kelemahan-kelemahan pada manajemen yang berorientasi klasik. Tokoh: o Elton Mayo
Hawthorne effect (pengaruh hawthorne): dengan perlakuan khusus pekerja dapat berkerja secara lebih baik.
Howthorne Effect
Perlakuan khusus, bahkan yang buruk pun,
dapat membawa dampak positif terhadap para pekerja, karena faktor manusia yang mempengaruhinya. Ia menegaskan bahwa hubungan sosial dalam kelompok kerja adalah faktor terpenting yang mempengaruhi kepuasan para pekerja atas pekerjaannya. Perlakuan yang manusiawi dan menunjukkan penghargaan memberi manfaat bagi perusahaan dalam jangkaAliran Ilmu Manajemen
Dibangun atas dua konsep utama, yaitu teori tentang perilaku organisasi (organizational behavior) dan manajement science
Teori Perilaku organisasi Secara umum dalam teori perilaku ini ditandai oleh tiga tingkatan kelompok perilaku, yaitu:
a.
Perilaku individu per individu b. Perilaku antar kelompok dalam kelompok sosial
c.
Kelompok sosial adalah kumpulan manusia yang saling berinteraksi dan memiliki kesadaran bersama akan keanggotaannya dalam suatu kelompok.
Kelompok sosial terbentuk karena tumbuhnya perasaan bersama akibat interaksi yang sering terjadi diantara mereka.
Ciri-ciri
a.Memiliki motif yang sama antara satu individu
dengan individu lainnya sehingga kerjasama dan
interaksi untuk mencapai tujuan yang sama lebih
mudah terjadi.
b. Anggota kelompok memiliki kesadaran bahwa ia
adalah bagian dari kelompok yang bersangkutan.c. Terdapat hubungan timbal balik antar anggota.
d. Memiliki norma dan aturan yang mengatur hubungan antar anggota. Beberapa nama yang menganut teori perilaku: a.
Douglas McGregor melalui teori x dan y b. Abraham Maslow, melalui hierarki kebutuhan manusia c.
Frederich Herzberg, melalui teori motivasi
higienis atau teori dua faktor d.Robert Blake dan Jane Mouton, menjelaskan lima gaya kepemimpinan dengan kondisi manajerial (managerial grid) e. Chris Argyris, memandang organisasi sebagai sistem sosial f.
Edgar Schein, meneliti dinamika kelompok g. Rensis Likert , mengidentifkasi dan
melakukan penelitian secara intensif
mengenai empat sistem manajemen
h. Fred Fiedler, menyarankan pendekatan
contingency pada studi kepemimpinan1. Abraham Maslow (1908-1970)
Memperkenalkan teori aktualisasi diri.
Mengemukakan adanya hierarki kebutuhan dalam
perilaku manusia dan dinamika proses motivasi. Tingkatan kebutuhan manusia menurut Maslow :
(1) Kebutuhan fisiologis. Kebutuhan akan pemeliharaan fisiologis, makan, minum dan kesejahteraan fisik.
(2) Kebutuhan keamanan. Kebutuhan akan perlindungan. (3)
Kebutuhan sosial. Kebutuhan akan kasih sayang, rasa memiliki dalam hubungan dengan orang lain.
4)Kebutuhan harga diri. Kebutuhan akan harga diri dimata orang lain, penghormatan, prestise, harga diri. (5) Kebutuhan aktualisasi diri. Merupakan tingkat kebutuhan yang paling tinggi.
Kebutuhan akan “self fulfilment” berkembang dan menggunakan kemampuannya.
2. Douglas Mc. Gregor
Dikenal dengan teori x dan Y
Teori x berasumsi bahwa kartawan Teori y bersumsi bahwa karyawan
Tidak suka bekerja Suka bekerja
Tidak mempunyai ambisi Mampu mengendalikan diri
Tidak bertanggung jawab Menyukai tanggung jawab
Enggan untuk berubah Penuh imajinasi dan kreasi
Konsep teori X dan Y dikemukakan oleh
Douglas McGregor dalam buku The Human
Side Enterprise di mana para manajer /
pemimpin organisasi perusahaan memiliki
dua jenis pandangan terhadap para pegawai
/ karyawan yaitu teori x atau teori y.
A. Teori X
Teori ini menyatakan bahwa pada dasarnya manusia adalah makhluk pemalas yang tidak suka bekerja serta senang menghindar dari pekerjaan dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Pekerja memiliki ambisi yang kecil untuk mencapai tujuan perusahaan namun menginginkan balas jasa serta jaminan hidup yang tinggi. Dalam bekerja para pekerja harus terus diawasi, diancam serta diarahkan agar dapat bekerja sesuai dengan yang diinginkan perusahaan.
B. Teori Y
Teori ini memiliki anggapan bahwa kerja adalah kodrat manusia seperti halnya kegiatan sehari-hari lainnya. Pekerja tidak perlu terlalu diawasi dan diancam secara ketat karena mereka memiliki pengendalian serta pengerahan diri untuk bekerja sesuai tujuan perusahaan. Pekerja memiliki kemampuan kreativitas, imajinasi, kepandaian serta memahami tanggung jawab dan prestasi atas pencapaian tujuan kerja. Pekerja juga tidak harus mengerahkan segala potensi diri yang
Teori motivasi dua faktor
(Frederick Herzbergs)
Menurut herzbergs ada faktor-faktor pekerjaan yang menghasilkan kepuasan dan ada faktor- faktor lain yang mencegah ketidak puasan.
Teori motivasi dua faktor:
1. Faktor higienis
2. Faktor motivasi
1. Faktor kebersihan (higiene faktor)
adalah pentingnya faktor motivasi ditempat kerja. Ini tidak mengarah positif untuk jangka panjang. Tetapi jika faktor ini tidak ada ditempat kerja, maka menyebabkan ketidak puasan bagi pekerja. Dengan kata lain faktor kebersihan adalah faktor-faktor yang wajar dalam pekerjaan, menenangkan karyawan dan meskipun tidak membuat mereka puas. Faktor higiene juga disebut sebagai dissatisfiers
Faktor higienis meliputi :
a.Bayaran atau struktur gaji harus sesuai dan masuk akal. Ini harus
sama dan kompetitif dengan industri yang sama di domain yang sama.b.Kebijakan perusahaan , perusahaan tidak boleh terlalu kaku.
Harus adil dan jelas. Ini harus mencakup jam kerja, pakaian kerja, istirahat, liburan, dan lain sebagainya.
c. Tunjangan, para karyawan harus diberikan d. Kondisi fisik tempat kerja.
Pentingnya kondisi tempat kerja aman, bersih, higienis, Pembaharuan peralatan kerja dan dilakukan perawatan.
e. Status karyawan dalam organisasi
f. Hubungan interpersonal, hubungan antar karyawan dengan
atasan dan bawahannya harus sesuai dan dapat diterima(harmonis),
g. Keamanan dalam bekerja, organisasi harus memberikan
keamanan setiap karyawan dalam melakukan tugas-tugasnya.
2. Faktor motivasi Faktor ini menghasilkan kekuatan positif.
Faktor ini memotivasi para karyawan untuk
memberikan kinerja yang optimal bagi
organisasi.
Faktor motivasi meliputi :
a. Pengakuan. Para karyawan perlu diakui atas prestasi
merekab. Reward
c. Pertumbuhan dan ruang promosi. Harus ada peluang
pertumbuhan dan kemajuan dalam sebuah organisasi guna memotivasi karyawan untuk memberikan kinerja yang baik.
d. Tanggung jawab. Karyawan harus bertanggung jawab atas
tugas yang dimiliki, manajer harus memberikan mereka kepemilikan pekerjaan. Mereka harus meminimkan kontrol tetapi mempertahankan akuntabilitas.
e. Kebermaknaan pekerjaan. Pekerjaan itu sendiri harus
bermakna, manarik dan menantang bagi karyawan untuk melakukan dan mendapatkan motivasi.Implementasi teori dua faktor:
Para manajer harus menjamin faktor kebersihan untuk menghindari ketidak puasan karyawan. Para manajer harus memastikan bahwa tugas yang diberikan dapat merangsang dan memotivasi para karyawan untuk bekerja lebih giat dan lebih baik. Manajer harus memberikan motivasi kerja agar pekerjan yang dilakukan karyawannya lebih baik. Pendekatan Manajemen Modern
a. Pendekatan sistem
memiliki tujuan serta terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan. Memberikan kemungkinan kepada manajer
Memandang organisasi sebagai satu kesatuan,
untuk melihat organisasi secara keseluruhan.
Sistem: a.Terbuka (open system):sebuah sistem yang berinteraksi dengan lingkungan luar
b. Tertutup (close system): sistem yang tidak
b. Pendekatan kontingensi
Sering disebut sebagai pendekatan situasional Pendekatan situasional atau pendekatan kontingensi merupakan suatu teori yang berusaha mencari jalan tengah antara pandangan yang mengatakan adanya asas- asas organisasi dan manajemen yang bersifat universal, dan pandangan yang berpendapat bahwa tiap organisasi adalah unik dan memiliki situasi yang berbeda-beda sehingga harus dihadapi dengan gaya kepemimpinan tertentu. Pendekatan ini merupakan pendekatan yang sangat efektif, untuk meningkatkan kreatifitas seorang manajer dalam menghadapi suatu masalah tergantung situasi yang dihadapi.
Tugas manajer adalah mengidentifikasi teknik mana yang dalam situasi tertentu, dibawah keadaan tertentu, dan pada waktu tertentu, paling baik memberikan kontribusi pada pencapaian sasaran manajemen.
-----lanjutan-----
Pendekatan situasional ini, seorang manajer
dituntut keberaniannya mengambil risiko dan
kesediaan menerima kenyataan yang pahit sekalipun. Kesewenang-wenangan manajemen puncak terhadap manajer dan karyawan dapat dicegah, serta keputusan-keputusan dapat diambil dengan mempertimbangkan kepentingan semua pihak (stakeholder).
Pendekatan kontingensi mengkombinasikan
antara pendekatan klasik dan hubungan manusia3. Keterlibatan Dinamik (Dynamic Engagement)
Dinamik mencerminkan perubahan, pertumbuhan, dan aktivitas yang berkesinambungan
Keterlibatan : keterlibatan intensif dengan orang lain
Menyatakan bahwa tekanan oleh waktu dan hubungan antarmanusia mendesak manajemen untuk berpikir ulang atas pendekatan tradisional yang digunakan untuk menghadapi perubahan yang berlangsung
Soal:
Jawablah soal di bawah ini dengan jelas dan lengkap.
1. Apakah yang anda ketahui tentang evolusi teori manajemen? 2.
Teori manajemen selalu mengalami perkembangan. Jelaskan maksudnya!
3. Siapakah tokoh teori manajemen yang mengemukakan tetang hierari kebutuhan manusia? Dan jelaskan hierarki kebutuhan tersebut.
4. Apakah yang disebut hawthorne effect? 5.
Siapakah tokoh yang mengemukakan adanya teori X dan Y? jelaskan!