BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan 2.1.1 Definisi Pengetahuan - Pengaruh media poster dan media leaflet terhadap pengetahuan dan sikap siswa di SMA Negeri 2 Rantau Selatan Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2015
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengetahuan
2.1.1 Definisi Pengetahuan
Pengetahuan adalah merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu yang mana penginderaan ini terjadi melalui panca indera manusia yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba yang sebagian pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2012).
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Karena perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan.
Pengetahuan yang dicakup dalam domain menurut Notoatmodjo, 2012 mempunyai 6 tingkatan yaitu :
1. Tahu (know) Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Tingkat pengetahuan yang termasuk didalam ini yaitu kemampuan mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dan seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.
2. Memahami (comprehension) Diartikan sebagai kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan menginterpretasikan materi tersebut secara benar menyebutkan contoh, menyimpan, meramalkan terhadap objek yang dipelajari.
3. Aplikasi (application) Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi dan kondisi real (sebenarnya). Aplikasi disini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi lain.
4. Analisis (analysis) Analisis adalah kemampuan untuk menjabarkan materi atau objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih didalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.
5. Sintesis (synthesis) Sintesis merujuk pada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.
Sintesis diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada.
6. Evaluasi (evaluation) Evaluasi ini berkaitan dengan kemapuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu materi atau objek.
Menurut Notoatmodjo (2005) ada beberapa faktor yang memengaruhi pengetahuan seseorang yaitu :
1. Pendidikan
Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan didalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup.
Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seeorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Pendidikan tinggi maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun dari media massa. Semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan. Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan dimana diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya.
Namun perlu ditekankan bahwa seorang yang berpendidikan rendah tidak berarti mutlak berpengetahuan rendah pula. Peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh dipendidikan formal, akan tetapi juga dapat diperoleh pada pendidikan non formal. Penyuluhan merupakan salah satu kegiatan pendidikan non formal yang dapat dilakukan dengan berbagai metode. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan penyuluhan memiliki peranan yang sangat penting dalam meningkatkan pengetahuan sasaran penyuluhan.
2. Media masa / informasi
Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate impact) sehingga tersedia bermacam – macam media massa yang dapat memengaruhi pengetahuan masyarakat tentang inovasi baru. Sebagai sarana komunikasi berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan kepercayaan orang. Penyampaian informasi sebagai tugas pokoknya media massa membawa pula pesan - pesan yang berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang. Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya pengetahuan terhadap hal tersebut.
3. Sosial budaya dan ekonomi
Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan demikian seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun tidak melakukan. Status ekonomi seseorang juga akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu sehingga status sosial ekonomi ini akan memengaruhi pengetahuan seseorang.
4. Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan kedalam individu yang berada dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi karena adanya interaksi timbal balik ataupun tidak yang akan direspon sebagai pengetahuan oleh setiap individu.
5. Pengalaman
Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi masa lalu. Pengalaman belajar dalam bekerja yang dikembangkan memberikan pengetahuan dan keterampilan profesional serta pengalaman belajar selama bekerja akan dapat mengembangkan kemampuan mengambil keputusan yang merupakan manifestasi dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang bertolak dari masalah nyata dalam bidang kerjanya.
6. Umur Umur memengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang.
Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik. Pada usia madya, individu akan lebih berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial serta lebih banyak melakukan persiapan demi suksesnya upaya menyesuaikan diri menuju usia tua, selain itu orang usia madya akan lebih banyak menggunakan banyak waktu untuk membaca. Kemampuan intelektual, pemecahan masalah, dan kemampuan verbal dilaporkan hampir tidak ada penurunan pada usia ini.
2.2 Sikap
2.2.1 Definisi Sikap
Sikap merupakan reakasi atau respons yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap yaitu suatu tingkatan afeksi yang baik Sikap juga sebagai tingkatan kecendrungan yang bersifat positif atau negatif yang berhubungan dengan objek psikologi (Notoatmodjo, 2012).
2.2.2 Tingkatan Sikap
Sikap terdiri dari beberapa tingkatan :
a. Menerima (Receiving) yaitu bahwa orang (subjek) mau dan memperhatikan stimulus yang diperhatikan (objek).
b. Merespon (Responding) yaitu memberikan jawaban apabila ditanya, mengajarkan menyelesaikan tugas yang diberikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap.
c. Menghargai (Valuting) yaitu mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah yang merupakan suatu indikasi sikap tingkat tiga.
d. Bertanggung jawab (Responsible) yaitu bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dipilihnya dengan segala resiko merupakan sikap yang paling tinggi (Notoatmodjo,2012).
2.2.3 Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Sikap
Menurut Azwar (2005), ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi pembentukan sikap pada manusia, antara lain :
1. Pengalaman Pribadi
Pengalaman pribadi merupakan apa yang telah dan sedang kita alami akan ikut membentuk dan mempengaruhi penghayatan kita terhadap stimulus sosial.
2. Pengaruh Orang Lain Yang Dianggap Penting
Orang lain di sekitar kita merupakan salah satu diantara komponen sosial yang ikut mempengaruhi sikap kita. Seseorang yang dianggap penting, seseorang yang kita harapkan persetujuannya bagi setiap gerak, tingkah dan pendapat kita, seseorang yang tidak ingin kita kecewakan atau seseorang yang berarti khusus bagi kita akan mempengaruhi pembentukan sikap kita terhadap sesuatu. Contoh : Orang tua, teman sebaya, teman dekat, guru, istri, suami dan lain-lain.
3. Pengaruh Kebudayaan
Kebudayaan dimana kita hidup dan dibesarkan mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan sikap kita.
4. Media Massa
Media massa sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah dan lain-lain mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan opini dan kepercayaan. Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif bagi terbentuknya sikap terhadap hal tersebut.
5. Lembaga Pendidikan Dan Lembaga Agama
Lembaga pendidikan dan lembaga agama sebagai suatu sistem mempunyai pengaruh dalam pembentukan sikap dikarenakan keduanya meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam arti individu.
6. Pengaruh Faktor Emosional
Sikap tidak hanya dipengaruhi oleh situasi lingkungan dan pengalaman yang didasari oleh emosi yang berfungsi sebagai penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego.
7. Umur dan Jenis Kelamin
WHO (2008) mengidentifikasi adanya perbedaan yang bermakna sikap remaja tentang Bahaya rokok ditinjau berdasarkan umur dan jenis kelamin.
Berdasarkan hasil survei yang dilaksanakan di indonesia perilaku merokok banyak pada anak sekolah usia 15-19 tahun sebesar 32,8% (Yumaria, 2002 ).
8. Pola Asuh Orang Tua
Menurut Koentjaraningrat (1997) dalam Tarmizi (2010) bentuk-bentuk pola asuh orangtua sangat erat hubungannya dengan kepribadian dan pembentukan sikap anak setelah menjadi dewasa. Hal ini dikarenakan ciri-ciri dan unsur-unsur watak seorang individu dewasa sebenarnya sudah diletakkan benih - benihnya kedalam jiwa seorang individu sejak sangat awal, yaitu pada masa kanak-kanak.
2.3 Remaja
2.3.1 Definisi Remaja
Remaja atau “ adolescence” (inggris), berasal dari bahasa latin “
adolescere ” yang berarti tumbuh kearah kematangan. Kematangan yang dimaksud
adalah bukan hanya kematangan fisik saja, tetapi juga kematangan sosial dan psikologis. Batasan usia remaja menurut WHO adalah 12 – 14 tahun. Menurut Depkes RI adalah antara 10 – 19 tahun dan belum kawin. Menurut BKKBN adalah 10-19 tahun (Widyastuti, 2009).
Menurut undang-undang No 4 tahun 1979 mengenai Kesejahteraan Anak, mendefinisikan remaja adalah sebagai individu yang belum mencapai usia 21 tahun dan belum menikah. Menurut undang-undang Perburuhan, anak dianggap remaja apabila telah mencapai umur 16-18 tahun atau sudah menikah dan mempunyai tempat tinggal (Soetjingsih, 2010).
Menurut Larson dkk, dikutip oleh Santrock Masa remaja (adolescence) sebagai periode transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa, yang melibatkan perubahan biologis, kognitif dan sosio-emosional. Tugas pokok remaja adalah mempersiapkan diri memasuki masa dewasa (Santrock, 2007).
2.3.2 Tahapan Perkembangan Masa Remaja
Masa remaja dibagi menjadi dua perkembangan yaitu :
1. Masa remaja awal (early adolescence) Masa remaja awal (early adolescence) yaitu masa remaja yang berlansung dimasa sekolah menengah pertama atau sekolah menengah akhir dan perubahan pubertas terjadi pada masa ini.
2. Masa remaja akhir (late adolescence) Masa remaja akhir (late adolescence) yaitu masa remaja yang terjadi kurang lebih pada pertengahan dasawarsa yang kedua dari kehidupan. Pada masa ini minat karir, pacaran dan ekspolorasi identitas lebih menonjol dimasa remaja akhir dibandingkan dimasa remaja awal (Santrock, 2007).
Tahapan perkembangan masa remaja berdasarkan kematangan psikososial
1. Masa remaja awal atau dini (Early Adolesence) yaitu umur 11-13 tahun
2. Masa remaja pertengahan (Middle Adolesence) yaitu umur 14-16 tahun 3. Masa remaja lanjut (Late Adolesence):umur 17-20 tahun.
Berdasarkan sifat atau ciri perkembangannya, masa (rentang waktu) remaja ada tiga tahap yaitu:
1. Masa remaja awal ( 10 – 12 tahun) a. Tampak dan memang merasa lebih dekat dengan teman sebaya.
b. Tampak dan merasa ingin bebas.
c. Tampak dan memang lebih banyak memperhatikan keadaan tubuhnya dan mulai berpikir yang khayal (abstrak).
2. Masa remaja tengah ( 13 – 15 tahun)
a. Tampak dan merasa ingin mencari identitas diri
b. Ada keinginan untuk berkencan atau ketertarikan pada lawan jenis
c. Timbul perasaan cinta yang mendalam
d. Kemampuan berpikir abstrak (berkhayal) makin berkembang
3. Masa remaja akhir (16 – 19 tahun )
a. Menampakkan pengungkapan kebebasan diri
b. Dalam mencari teman sebaya lebih selektif
c. Memiliki citra (gambaran, keadaan, peranan) terhadap dirinya
d. Dapat mewujudkan perasaan cinta e. Memiliki kemampuan berpikir khayal atau abstrak (Widyastuti , 2009).
2.4 Rokok
2.4.1 Definisi Rokok
Rokok merupakan bahan kimia yang mengeluarkan sekitar 4000 bahan kimia seperti Tar, Nikotin, Karbon Monoksida, Timah Hitam (Pb), Arsenic,
Amonia, Formic Acid, Acrolein, Hydrogen Cyanide, nitrous oksida,
formaldelhyde, Phenol, Acetol, Hydrogen sulfide, pyrudine, methyl choride,
Methanol .Secara umum zat ini dapat dibagi menjadi dua golongan besar yaitu
komponen gas dan komponen padat atau partikel, sedangkan komponen padat atau partikel dibagi menjadi nikotin dan tar.
Rokok adalah salah satu zat adiktif yang bila digunakan mengakibatkan bahaya bagi kesehatan individu dan masyarakat. Rokok juga dapat didefinisikan sebagai hasil olahan tembakau terbungkus termasuk cerutu atau bahan lainnya yang dihasilkan dari tanaman Nicotiana Tabacum, Nicotiana Rustica dan spesies lainya yang mengandung nikotin dan tar dengan atau tanpa bahan tambahan (Aditama, 2011).
2.4.2 Bahan Baku Rokok
Rokok terbuat dari tembakau yang diperoleh dari tanaman Nicotiana
TobacumL . Tembakau dipergunakan sebagai bahan untuk sigaret, cerutu,
tembakau untuk pipa serta pemakaian oral. Di Indonesia tembakau ditambah cengkih dan bahan-bahan lain dicampur untuk dibuat rokok kretek. Tembakau juga dapat digunakan untuk pembuatan rokok linting, rokok putih, cerutu, pipa dan tembakau tanpa asap (Aditama, 2011).
2.4.3 Kandungan Bahan Kimia Pada Rokok
1. Tar
Tar adalah kumpulan dari ratusan atau ribuan bahan kimia dalam komponen pada asap rokok setelah dikurangi nikotin dan air. Tar ini mengandung bahan- bahan karsinogen yang dapat menyebabkan kanker (Aditama, 2011). Konsentrasi tar yang ada dalam rokok dapat bervariasi yaitu : a. Rokok dengan kadar tar yang tinggi sekitar 22 mg.
b. Rokok dengan kadar tar yang sedang sekitar 15-21 mg.
c. Rokok dengan kadar tar yang rendah mengandung tar lebih kurang 7 mg.
2. Nikotin Nikotin adalah bahan alkoloid toksik yang merupakan senyawa amin tersier,
bersifat basa lemah dengan Ph 8.0. Pada Ph fisiologis sebanyak 31% nikotin berbentuk bukan ion dan dapat melalui membran sel. Asap rokok pada umumnya bersifat asam (pH 5.5). Pada pH ini nikotin berada dalam bentuk ion dan tidak dapat melewati membran secara cepat sehingga dimukosa pipih hanya terjadi sedikit absorpsi nikotin dari asap rokok. Pada perokok yang menggunakan pipa, cerutu dan berbagai macam sigaret Eropa, asap rokok bersifat basa dengan Ph 8.5.
Nikotin pada umumnya tidak dalam bentuk ion dan dapat diabsorpsi dengan baik
melalui mulut. Pengaruh Nikotin bagi tubuh manusia menyebabkan kecanduan atau ketergantungan, merusak jaringan otak, menyebabkan darah cepat membeku dan mengeraskan dinding arteri.
3. Karbon Monoksida Karbon monoksida (CO) adalah gas beracun yang mempunyai afinitas kuat
terhadap haemoglobin pada sel darah merah, ikatan CO dengan haemoglobin akan membuat haemoglobin tidak dapat melepaskan ikatan CO dan sebagai akibatnya fungsi haemoglobin sebagai pengangkut oksigen berkurang sehingga membentuk karbosi haemoglobin mencapai tingkat tertentu yang dapat menyebabkan kematian.
4. Timah Hitam (Pb) Timah Hitam (Pb) yang dihasilkan oleh sebatang rokok sebanyak 0.5 ug.
Sebungkus rokok berisi 20 batang akan habis dihisap dalam satu hari yang menghasilkan 10 ug. Sementara ambang batas bahaya timah hitam yang masuk kedalam tubuh adalah 20 ug per hari. Bisa dibayangkan, bila seorang perokok berat menghisap rata-rata 2 bungkus rokok per hari sehingga berapa banyak zat yang berbahaya ini masuk ke dalam tubuh (Aditama, 2011).
5. Arsenic
Sejenis unsur kimia yang digunakan untuk membunuh serangga terdiri dari unsur-unsur berikut (Yumaria, 2002) : a. Nitrogen oksida yaitu unsur kimia yang dapat mengganggu saluran pernapasan, bahkan merangsang terjadinya kerusakan dan perubahan kulit tubuh.
b. Amonium karbonat yaitu suatu zat yang ada pada rokok, bisa membentuk
plak kuning pada permukaan lidah, serta mengganggu kelenjar makanan dan
6. Amonia
Amonia merupakan gas tidak berwarna yang terdiri dari nitrogen dan hidrogen. Zat ini sangat tajam baunya. Amonia sangat mudah memasuki sel-sel tubuh. Akibat kerasnya racun yang terdapat dalam zat ini, sehingga jika disuntikkan sedikit saja ke dalam tubuh bisa menyebabkan seorang pingsan (Wetheral, 2012).
7. Formic Acid
Formic acid merupakan gas tidaklah berwarna, bisa bergerak bebas dan dapat mengakibatkan melepuh. Cairan ini sangat tajam dan baunya menusuk. Zat tersebut dapat menyebabkan seseorang seperti merasa digigit semut. Peningkatan zat itu dalam peredaran darah akan mengakibatkan pernapasan menjadi cepat (Aditama, 2011).
8. Acrolein Acrolein ialah sejenis zat tidak berwarna, sebagaimana aldehid. Zat ini
diperoleh dengan cara mengambil cairan dari gliserol menggunakan metode pengeringan. Zat tersebut sedikit banyak mengandung kadar alkohol. Cairan ini sangat mengganggu kesehatan (Aditama, 2011).
9. Hydrogen Cyanide Hidrogen cyanide merupakan zat gasyang tidak berwarna, tidak berbaudan
tidak memiliki rasa. Zat ini termasuk zat yang paling ringan, mudah terbakar dan sangat efisien untuk menghalangi pernapasan. Cyanide adalah suatu salah satu zat yang mengandung racun sangat bahaya dimana sedikit saja dimasukkan kedalam
10. Nitrous Oksida
Nitrous oksida adalah sejenis gas tidak berwarna jika gas ini terhisap maka dapat menimbulkan rasa sakit.
11. Formaldelhyde Zat ini banyak digunakan sebagai pengawet dalam laboratorium (formalin).
12. Phenol
Phenol merupakan zat campuran yang terdiri dari kristal yang dihasilkan dari destilasi beberapa zat organik seperti kayu dan arang. Phenol terkait pada protein dan menghalangi aktivitas enzim.
13. Acetol
Acetol merupakan hasil pemanasan aldehyde (sejenis zat tidak berwarna bebas
bergerak) dan mudah menguap dengan alkohol.14. Hydrogen Sulfide Hydrogen Sulfide adalah sejenis gas beracun yanggampang terbakar dengan bau yang keras. Zat ini menghalangi oksidasi enzim (zat besi yang berisi pigmen).
15. Pyrudine Pyrudine merupakan cairan tidak berwarna dengan bau yang tajam. Zat ini
dapat digunakan untuk mengubah sifat alkohol sebagai pelarut dan pembunuh hama.
16. Methyl Choride Methil Choride adalah suatu campuran dari zat-zat bervalensi satu yang
unsur-unsurnya utamanya berupa hidrogen dan karbon. Zat ini merupakan
17. Methanol Methanol adalah sejenis cairan ringan yang gampang menguap dan terbakar.
Meminum atau mengisap methanol dapat mengakibatkan kebutaan bahkan kematian. (Aditama, 2011).
2.4.4 Tahapan Merokok
Menurut Laventhal dan Clearly, terdapat empat tahap dalam perilaku merokok sebagai berikut :
1. Tahap Prepatory Tahap prepatory yaitu Tahap dimana seseorang tersebut mendapatkan gambaran yang menyenangkan mengenal merokok dengan cara mendengar, melihat ataupun hasil membaca sehingga menimbulkan niat untuk merokok.Pada tahap ini biasanya sering terjadi dikalangan remaja.
2. Tahap Initiation (Tahap Perintisan Merokok) Tahap perintisan merokok yaitu tahap keputusan seseorang untuk meneruskan atau berhenti dari perilaku merokok.
3. Tahap Becomming a Smoker Pada tahap ini seseorang yang telah mengkonsusmsi rokok sebanyak empat batang/hari cenderung menjadi perokok.
4. Tahap Mantaining of Smoking Pada tahap ini, merokok sudah menjadi salah satu bagian dari cara pengaturan diri (Self regulating). Merokok dilakukan untuk memperoleh efek yang menyenangkan (Aditama, 2011).
2.4.5 Pembagian Perokok Menurut Jenisnya
1. Perokok Aktif Perokok aktif adalah seseorang yang mempunyai kebiasaan merokok dan nyata menghisap serta menanggung sendiri akibatnya
2. Perokok Pasif Perokok pasif adalah seseorang yang tidak merokok namun karena ada orang lain merokok didekatnya terpaksa harus menghisap asap rokok dengan segala akibatnya (Aditama, 2011).
2.4.6. Menurut Sitepoe (2000) membagi merokok menjadi tiga bagian yaitu:
1. Perokok Berat
Perokok Berat adalah seseorang yang mengkonsumsi rokok lebih dari 20 batang rokok perhari.
2. Perokok Sedang
Perokok sedang adalah seseorang yang mengkonsumsi rokok antara 11-20 batang perhari.
3. Perokok Ringan
Perokok ringan adalah seseorang yang mengkonsumsi rokok antara 1-10 batang perhari.
2.4.7 Faktor-Faktor Risiko bagi Remaja Merokok
1. Faktor Psikologi
Faktor Psikologi dibagi menjadi dua yaitu : a. Faktor Perkembangan sosial adalah faktor yang menetapkan kebebasan otonomi, membentuk identitas diri, penyesuaian psikososial berhubungan dengan maturasi fisik (Muchtar, 2009).
b. Faktor Psikiatrik yaitu merupakan faktor yang mendapatkan asosiasi antara merokok dengan gangguan psikiatrik seperti skizofrenia, depresi, cemas, dan penyalah gunaan zat- zat tertentu. Pada remaja didapatkan asosiasi antara merokok dengan depresi dan cemas. Gejala depresi lebih sering pada remaja perokok dari pada remaja bukan perokok. Merokok berhubungan dengan meningkatnya kejadian depresi mayor dan penyalahgunaan zat- zat tertentu (Muchtar, 2009).
2. Faktor Biologi
Faktor Biologi dibagi menjadi 4 yaitu :
a. Faktor Kognitif yaitu merupakan faktor yang mengkontribusi perkembangan kecanduan nikotin dengan merasakan adanya efek bermanfaat dari nikotin. Faktor ini dapat memperbaiki konsentrasi, deprivasi nikotin menggangu perhatian dan kemampuan kognitif.
Kebiasaan merokok dapat memperlihatkan bahwa nikotin dapat meningkatkan (finger-tapping rateI), respon motorik dalam tes fokus perhatian dan perhatian terus menerus dan pengenalan memori.
b. Faktor jenis kelamin yaitu laki-laki lebih dominan mengkonsumsi rokok di banding wanita sebabkan karena lelaki mengganggap apabila merokok mereka sudah mulai seperti lelaki sejati. c. Faktor etnik yaitu etnik kaum kulit putih lebih banyak mengkonsumsi rokok dari pada kaum berkulit hitam (Aditama, 2011).
d. Faktor genetik yaitu variasi genetik mempengaruhi fungsi reseptor dopamin dan enzim hati yang dapat memetabolisme nikotin.
Konsekuensinya adalah meningkatnya resiko kecanduan nikotin pada beberapa individu. Variasi efek nikotin dapat di perantarai oleh polimorfisme gen reseptordopamin yang mengakibatkan lebih besar atau lebih kecilnya ganjaran (reward) dan mudah kecanduan obat (Santrock, 2007).
3. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan yaitu faktor yang berkaitan dengan pengunaan tembakau pada orang tua, saudara kandung yang merokok, maupun teman sebaya yang merokok, terpapar reklame tembakau, artis pada reklame tembakau yang dipasang pada media. Reklame tembakau diperkirakan mempunyai pengaruh yang lebih kuat dari pada pengaruh orang tua atau teman sebaya. Hal ini mungkin karena mempengaruhi persepsi remaja terhadap penampilan dan manfaat merokok
4. Faktor Regulator
Faktor regulator yaitu peningkatan harga jual rokok atau diberlakukannya cukai yang tinggi, akan menurunkan pembelian dan konsumsi (Santrock, 2007).
2.4.8 Bahaya Rokok
Berbagai macam anggota tubuh dapat terkena penyakit yang disebabkan oleh rokok. Berikut adalah bagian-bagian tubuh dan penyakit yang ditimbulkan akibat rokok:
1. Penyakit paru
Merokok dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi saluran napas dan jaringan paru-paru. Pada saluran napas besar, sel mukosa membesar dan kelenjar mukus bertambah banyak (hiperplasia). Pada saluran napas kecil, terjadi radang ringan hingga penyempitan akibat bertambahnya sel dan penumpukan lendir. Pada jaringan paru-paru, terjadi peningkatan jumlah sel radang dan kerusakan alveoli (cabang dari paru).
2. Penyakit Jantung Koroner
Disebakan oleh dua bahan kimia penting yang ada dalam rokok, yakni nikotin dan karbonmonoksida. Dimana nikotin dapat mengganggu irama jantung dan menyebabkan sumbatan pada pembuluh darah jantung, sedangkan CO menyebabkan pasokan oksigen untuk jantung berkurang karena berikatan dengan Hb darah.
3. Impotensi
Nikotin yang beredar melalui darah akan dibawa keseluruh tubuh termasuk organ reproduksi. Zat ini akan menggangu proses spermatogenesis sehingga kualitas sperma menjadi buruk. merusak kualitas sperma, rokok juga menjadi faktor resiko gangguan fungsi seksual terutama gangguan disfungsi ereksi (DE). Dalam penelitiannya, sekitar seperlima dari penderita DE disebabkan oleh karena kebiasaan merokok.
4. Kanker Kulit, Mulut, Bibir dan Kerongkongan.
Tar yang terkandung dalam rokok dapat mengikis selaput lendir dimulut, bibir dan kerongkongan. Ampas tar yang tertimbun merubah sifat sel-sel normal menjadi sel ganas yang menyebakan kanker. Selain itu, kanker mulut dan bibir ini juga dapat disebabkan karena panas dari asap.
5. Merusak otak
Sama halnya dengan jantung, dampak rokok terhadap otak juga disebabkan karena penyempitan pembuluh darah otak yang diakibatkan karena efek nikotin terhadap pembuluh darah dan supply oksigen yang menurun terhadap organ termasuk otak dan organ tubuh lainnya. Sehingga sebetulnya nikotin ini dapat mengganggu seluruh sistem tubuh.
2.5 Promosi Kesehatan
Menurut (green dan Ottoson) promosi kesehatan adalah kombinsai berbagai dukungan menyangkut pendidikan, organisasi, kebijakan dan peraturan perundangan untuk perubahan lingkungan dan perilaku yang menguntungkan kesehatan.
Promosi kesehatan adalah proses pemberdayaan masyarakat agar mampu memelihara dan meningkatkan kesehatannya (Syafrudin, 2009).
Metode yang dapat dipergunakan dalam memberikan penyuluhan kesehatan menurut (Notoatmodjo, 2005) adalah :
1. Metode Ceramah adalah suatu cara dalam menerangkan dan menjelaskan suatu ide, pengertian atau pesan secara lisan kepada sekelompok sasaran sehingga memperoleh informasi tentang kesehatan.
2. Metode Diskusi Kelompok adalah merupakan pembicaraan yang direncanakan dan telah dipersiapkan tentang suatu topik pembicaraan diantara 5 – 20 peserta (sasaran) dengan seorang pemimpin diskusi yang telah ditunjuk.
3. Metode Curah Pendapat adalah suatu bentuk pemecahan masalah dimana setiap anggota mengusulkan semua kemungkinan pemecahan masalah yang terpikirkan oleh masing–masing peserta, dan evaluasi atas pendapat–pendapat tadi dilakukan kemudian.
4. Metode Panel adalah pembicaraan yang telah direncanakan di depan pengunjung atau peserta tentang sebuah topik, diperlukan 3 orang atau lebih panelis dengan seorang pemimpin.
5. Metode Bermain Peran adalah memerankan sebuah situasi dalam kehidupan manusia dengan tanpa diadakan latihan dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk dipakai sebagai bahan pemikiran oleh kelompok.
6. Metode Demonstrasi adalah suatu cara untuk menunjukkan pengertian, ide dan prosedur tentang sesuatu hal yang telah dipersiapkan dengan teliti untuk memperlihatkan merupakan bagaimana cara melaksanakan suatu tindakan dengan menggunakan alat peraga. Metode ini digunakan terhadap kelompok yang tidak terlalu besar jumlahnya.
7. Metode Simposium adalah serangkaian ceramah yang diberikan oleh 2-5
8. Metode Seminar adalah merupakan suatu cara dimana sekelompok orang berkumpul untuk membahas suatu masalah dibawah bimbingan seorang ahli yang menguasai bidangnya.
2.6 Media
2.6.1 Definisi Media Media berasal dari kata mediu yang berarti tengah, pengantar, perantara.
Media juga diartikan sebagai wahana penyalur pesan. Media menurut Heinich (1982) mengemukakan bahwa media adalah perantara yang mengantar informasi antara sumber kepada penerima. Gagne dan Briggs (1975) mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran (Setiawati, 2008).
Menurut Santrock model dasar dari proses informasi berjalan dari kejadian, perhatian, penyandian, memori, proses berpikir, hingga ke respons.
Proses tersebut akan dijelakan secara umum sebagai berikut :
PROSES KEJADIAN PERHATIAN MEMORI RESPONS BERPKIR
Gambar 2.1: Alur Penyampaian Informasi
Alur informasi diawali dengan kejadian-kejadian yang diperoleh dari lingkungan maupun media. Kejadian ini biasanya terklasifikasi menjadi dua bentuk-bentuk dasar dari informasi yaitu kata-kata dan gambar. Bentuk-bentuk dasar informasi tersebut akan diterima oleh sensory memory melalui indra suara maupun cetak dan gambar yang berbentuk cetak. Keberadaan indra mempunyai implikasi pendidikan penting. Pertama, orang harus memberikan perhatian pada informasi kalau mereka ingin mengingatnya. Kedua, diperlukan waktu untuk membawa semua informasi yang dilihat dalam waktu singkat ke dalam kesadaran.
Pemilahan pada sensory memory akan diteruskan ke memori kerja. Proses perpindahan dari sensori memori inilah terjadinya persepsi. Persepsi merupakan penafsiran seseorang tentang rangsangan. Pada memori kerja informasi akan dipilah menjadi yang berbentuk suara dan gambar. Informasi yang berbentuk suara mengorganisir kata menjadi model verbal sedangkan informasi yang berbentuk gambar langsung diorganisir menjadi model pictorial. Kedua model ini akan berintegrasi. Dilakukan penyimpanan jika diperlukan pada memori jangka panjang.
Manfaat media dalam pembelajaran menurut Levie & Lentz antara lain :
1. Fungsi atensi yaitu bahwa media memiliki kekuatan untuk menarik perhatian peserta didik.
2. Fungsi afektif yaitu bahwa media mempengaruhi sikap dan emosi peserta didik.
3. Fungsi kognitif yaitu bahwa gambar atau simbol-simbol lain yang digunakan dalam sebuh media akan mudah mempercepat pencapaian tujuan pembelajaran, mengingat lambang yang jelas akan mempermudah proses pikir penerima pesan.
4. Fungsi kompesatori yaitu sebagai pelengkap dalam konteks pemberi informasi. Media pembelajaran berfungsi mengakomodasikan peserta didik yang lemah dan lambat menerima isi pesan yang disajikan melalui teks atau disajikan verbal (Setiawati, 2008).
2.6.2. Macam-macam media
Dilihat dari macamnya media dapat dibagi menjadi:
1. Media cetak Media cetak yaitu suatu media statis dan mengutamakan pesan-pesan visual. Pada umumnya terdiri atas gambaran sejumlah kata, gambar, atau foto dalam tata warna. Contohnya poster, leaflet, brosur, majalah, surat kabar, stiker, pamflet. Fungsi utamanya adalah memberi informasi dan menghibur. Kelebihan yang dimiliki media cetak antara lain tahan lama, mencakup banyak orang, biaya tidak terlalu tinggi, tidak perlu energi listrik, dapat dibawa, mempermudah pemahaman, dan meningkatkan gairah belajar. Kelemahannya tidak dapat mensimulasi efek suara, dan efek gerak, serta mudah terlipat.
2. Media elektronik Media elektronik yaitu suatu media bergerak, dinamis, dapat dilihat, didengar, dan dalam penyampaian pesannya melalui alat bantu elektronika. Contohnya televisi, radio, film, kaset, CD, VCD, DVD, slide show. Kelebihan media elektronik antara lain sudah dikenal masyarakat, melibatkan semua pancaindra, lebih mudah dipahami, lebih menarik dikendalikan, jangkauan relatif lebih besar/luas, serta dapat diulang-ulang jika digunakan sebagai alat diskusi. Kelemahannya yaitu biaya lebih tinggi, sedikit rumit, memerlukan energi listrik, diperlukan alat canggih dalam proses produksi, perlu persiapan yang matang, peralatan yang selalu berkembang dan berubah, perlu keterampilan penyimpanan, dan perlu keterampilan dalam pengoperasian.
3. Media luar ruang Media luar ruang yaitu suatu media yang menyampaikan pesannya diluar ruang secara umum melalui media cetak dan elektronik secara statis.
Contohnya papan reklame, spanduk, pameran, banner, TV layar lebar. Kelebihan media luar ruang diantaranya sebagai informasi umum dan hiburan, melibatkan semua pancaindra, lebih menarik karena ada suara dan gambar, adanya tatap muka, penyajian dapat dikendalikan, jangkauan relatif lebih luas. Kelemahannya yaitu biaya lebih tinggi, sedikit rumit, ada yang memerlukan listrik atau alat canggih, perlu kesiapan yang matang, peralatan yang selalu berkembang dan berubah, perlu keterampilan penyimpanan (Mubarak, 2012).
2.7 Media Cetak
2.7.1 Definisi Media Cetak
Media Cetak adalah suatu media statis dan mengutamakan pesan – pesan visual. Pada umumnya terdiri atas gambaran sejumlah kata, gambar, atau foto dalam tata warna. Contohnya poster, leaflet, brosur, majalah, surat kabar, lembar menghibur. Kelebihan yang dimiliki media cetak antara lain tahan lama, mencakup banyak orang, biaya tidak terlalu tinggi, tidak perlu energi listrik, dapat dibawa, mempermudah pemahaman dan hal ini juga dapat meninggaktkan gairah belajar. Kelemahannnya tidak dapat menstimulasi efek suara dan efek grak serta mudah terlipat (Mubarak, 2012).
2.8 Poster
2.8.1 Definisi Poster
Poster adalah sehelai kertas atau papan yang berisikan gambar-gambar dengan sedikit kata-kata. Poster merupakan pesan singkat dalam bentuk gambar dengan tujuan mempengaruhi seseorang agar tertarik dan bertindak pada sesuatu. Poster biasanya di tempelkan pada tempat-tempat yang mudah dilihat dan banyak dilalui orang (Mubarak, 2012).
2.8.2 Syarat-Syarat Pembuatan Poster
Syarat-syarat yang harus perlu diperhatikan dalam pembuatan poster sebagai berikut :
1. Dibuat dalam tata letak yang menarik misalnya besar huruf, gambar dan warna yang mencolok.
2. Dapat dibaca (eye catcher) orang yang lewat.
3. Kata-kata tidak lebih dari tujuh kata.
4. Menggunakan kata yang provokatif sehingga menarik perhatian.
5. Dapat dibaca dari jarak 6 meter.
6. Harus dapat menggugah emosi.
2.8.3 Cara Pembuatan Poster
Adapun cara pembuatan poster (Mubarak, 2012) adalah sebagai berikut :
1. Pilih subjek yang akan dijadikan topik
2. Pilih satu pesan kesehatan yang terkait 3. Gambarkan pesan tersebut dalam bentuk gambar.
4. Pesan dibuat menyolok, singkat, cukup besar dan dapat dilihat pada jarak 6 meter ,
5. Buat dalam warna yang kontras sehingga jelas terbaca 6. Hindarkan tambahan yang tidak perlu.
7. Gambar dapat sederhana
8. Perhatikan jarak huruf, bentuk dan ukuran
9. Tes atau uji poster pada teman, apakah poster sudah dibuat bisa mencapai maksudnya atau tidak.
2.8.4 Tempat Pemasangan Poster
Pemasangan poster biasanya dipasang di tempat sebagai berikut :
1. Poster biasanya dipasang pada tempat-tempat umum hal ini dimana orang sering berkumpul seperti halte bus, dekat pasar atau dekat toko atau warung.
2. Persimpangan jalan desa, kantor kelurahan, balai desa, posyandu dan lain-lain (Mubarak, 2012).
2.8.5 Kegunaan Poster
Adapun kegunaan dari media poster (Mubarak, 2012) adalah sebagai berikut :
2. Memberikan informasi
3. Memberikan anjuran
4. Mengingatkan kembali
5. Memberikan informasi tentang dampak
2.8.6. Keuntungan Poster
Adapun keuntungan media poster (Mubarak, 2012) adalah sebagai berikut :
1. Mudah di buat
2. Singkat waktu dan pembuatannya
3. Murah
4. Dapat menjangkau orang banyak
5. Mudah menggugah orang banyak untuk berpartisipasi
6. Bisa dibawa kemana-mana
7. Banyak variasi
2.9. Leaflet
Leaflet adalah selembaran kertas yang berisi tulisan dengan kalimat- kalimat singkat, padat, mudah di mengerti, dan gambar-gambar yang sederhana. leaflet sering di sebut pamflet merupakan selembaran kertas yang berisi tulisan cetak tentang suatu masalah khusus untuk sasaran dan tujuan tertentu. Ukuran leaflet biasanya 20 x 30 cm yang berisi tulisan 200-400 kata dan disajikan secara berlipat. Hal-hal yang harus di perhatikan dalam membuat leaflet:
1. Tentukan kelompok sasaran yang ingin dicapai
2. Tulisan apa tujuannya
4. Kumpulkan tentang subjek yang akan disampaikan
5. Buat garis-garis besar cara penyajian pesan, termasuk didalamnya bagaimana bentuk tulisan gambar serta tata letaknya
6. Buatkan konsepnya
2.9.1. Kegunaan leaflet
Menurut Mubarak tahun 2012 kegunaan leaflet yaitu:
1. Mengingat kembali tentang hal-hal yang telah diajarkan atau dikomunikasikan
2. Diberikan sewaktu kampanye untuk memperkuat ide yang telah disampaikan 3. Untuk memperkenalkan ide-ide baru kepada orang banyak.
2.9.2. Keuntungan leaflet
Menurut Mubarak tahun 2012 keuntungan leaflet yaitu:
1. Dapat disimpan lama
2. Sebagai referensi
3. Jangkauan dapat jauh
4. Membantu media lain 5. Isi dapat dicetak kembali dan dapat sebagai bahan diskusi.
2.10. Kerangka Konsep PRE TEST Pengetahuan dan Sikap Siswa tentang Bahaya Rokok Intervensi
Intervensi Penyuluhan dengan Penyuluhan dengan Media Poster Media Leaflet POST TEST Pengetahuan dan Sikap tentang Bahaya Rokok
Menurut Teori Notoatmodjo (2010) menyatakan bahwa rancangan penelitian dengan menggunakan pretest dan posttest yaitu sebelum dan sesudah adanya perlakuan dengan menggunakan media poster dan media leaflet, untuk mengukur pengetahuan dan sikap siswa di SMA Negeri 2 Rantau Selatan Kabupaten Labuhan Batu.