BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Manajemen Perubahan dalam Membangun Komitmen Karyawan: Suatu Studi pada PT. SEMEN (Persero) Kupang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1.Sejarah Terbentuknya PT Semen Kupang

  PT. Semen Kupang (Persero) didirikan pada tanggal 17 Desember 1980, akan tetapi secara fisik pabrik Semen Kupang mulai dibangun pada tanggal 1 Maret 1982 dan merupakan satu satunya pabrik semen skala kecil pada waktu itu, yang menggunakan tungku tegak (Shaft Klin) di Indonesia. Pabrik ini berkapasitas terpasang 120.000 ton per tahun.

  Pada tahun 1997 dilakukan ekspansi dengan pembangunan 1unit pabrik baru (Semen Kupang II) dengan menggunakan teknologi sistem pembakaran Tungku Putar (Rotary Klin) dengan kapasitas 300.000 ton semen per tahun, dengan memakai teknologi dari RRC (China) dan Eropa (FLSmithd). Pabrik ini berlokasi 7 km dari Pusat Kota Kupang menuju ke arah Pelabuhan Tenau di Desa Alak, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

  Pada bulan Juni tahun 2008 pabrik Semen Kupang berhenti beroperasi, dengan sejumlah masalah diantaranya pemutusan hubungan kerja karyawan dan memiliki utang Rp 600 miliar di Bank Mandiri. Upaya untuk mengoperasikan kembali pabrik ini dalam kepemimpinan SBY periode kedua melalui Menteri BUMN memberikan suntikan dana sebesar Rp. 300 miliar dengan mitra PT Sarana Agro Gemilang sebagai PT Perusahaan Pengelola Aset (BUMN pengelola perusahaan yang mengalami kemacetan). Pemegang saham PT Semen Kupang, mayoritas masih pemerintah: 61,48 persen. Sisanya yang 35,39 persen dimiliki Bank Mandiri.

  Saat mulai beroperasi, kapasitas produksi semen Kupang akan mencapai 300.000 ton per tahun. Kapasitas ini akan ditingkatkan menjadi sekitar 500.000 ton per tahun dalam tiga empat tahun ke depan. Pengoperasian kembali pabrik semen kupang ini juga akan menyerap sekitar 300 tenaga kerja. Pengoperasian kembali pabrik semen kupang ini juga akan menyerap sekitar 300 tenaga kerja. Selanjutnya sejak 1 September 2009 melalui upaya Kementerian BUMN dan PT. Perusahaan Pengelola Aset telah diadakan Kerja Sama Operasi (KSO) dengan PT. Sarana Agra Gemilang. Dalam kerja sama operasi dengan PT. Semen Kupang (Persero), PT. Sarana Agra Gemilang berkomitmen untuk mengoperasikan kembali Semen Kupang dan menciptakan nilai tambah untuk masyarakat luas.

4.2. Struktur Organisai PT Semen Kupang

  Sesuai dengan Undang-undan Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, organ Perusahaan terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi. Kepengurusan perseroan menganut sistem dua badan (two boards system) yaitu dewan komisaris dan direksi, yang memiliki wewenang dan tanggungjawab yang jelas sesuai fungsinya masing- masing sebagaimana diamantkan dalam anggaran dasar dan peraturan perundangan-undangan.

  Perseroan telah memiliki infrastruktur yang diperlukan dalam rangka implementasi program-program perusahaan. Di jajaran dewan komisaris telah dibentuk komite-komite fungsional untuk memberdayakan fungsi pengawasan. Demikian pula dijajaran direksi telah dibentuk unit kerja yang mengendalikan, mengawal, dan bertanggungjawab atas implementasi dan juga bertugas sebagai mitra kerja dari komite di bawah dewan komisaris.

  Di bawah di tampilkan bagan strukur organisasi PT Semen Kupang Gambar: 4.1. Struktur organisasi PT Semen Kupang

  Struktur organisasi PT Semen Kupang selalu berkembang mengikuti kebijakan pemerintah dan perkembangan situasi nasional serta disesuaikan dengan kebutuhan pabrik yang menyangkut keadaan sosial, ekonomi, dan politik.

  Kedudukan tertinggi struktur organisasi dipegang oleh seorang direktur utama dimana direktur utama membawa beberapa direktur yaitu:

  Direktur Litbang dan operasional 3. Direktur Pemasaran 4. Direktur Keuangan 5. Direktur SDM 6. Direktur Pengembangan usaha dan strategi bisnis.

  PT Semen ini memiliki visi, misi sebagai berikut:

  Direktur Utama Direktur Operasional Direktur Pemasaran Direktur Keuangan

  Direktur SDM Dir. Peng Usaha Staf Staf Staf Staf Staf

1. Direktur Produksi 2.

  VISI

  Menjadi perusahaan berkelas dalam industri processing yang menjadi pilihan pelanggan dengan mengutamakan kualitas produk, efisiensi kerja, harga dan berwawasan lingkungan.

  MISI

  Memproduksi produk berkualitas yang ramah lingkungan sesuai Standar Nasional Indonesia, dengan harga terjangkau yang berorientasi kepada kepuasan pelanggan. Berkomitmen terhadap peningkatan kesejahteraan sesuai dengan harapan stakeholders (pemegang saham, karyawan dan masyarakat setempat).

  Deskripsi tugas pokok dan fungsi oleh masing-masing organ sebagai berikut: Misi direktur operasional yaitu mengimplementasikan tehnologi ramah lingkungan dan bertindak proaktif, efisien dan inovatif dalam setiap penelitian, pengembangan dan kegiatan operasional sehingga memiliki keunggulan bersaing, selalu memberdayakan dan mengsinergikan unit-unit usaha strategik untuk meningkatkan nilai tambah secara berkesinambungan dalam rangka peningkatan kesejahteraan para pemangku kepentingan (stakeholder)

  Direktur Pemasaran melaksanakan misi memperdagangkan semen dan produk terkait lainnya yang berorientasikan kepuasan konsumen, dengan tetap memiliki keunggulan bersaing dalam pasar semen domestik dan internasional, serta memberdayakan maupun mengsinergikan unit-unit usaha strategik untuk meningkatkan nilai tambah secara berkesinambungan dalam rangka peningkatan kesejahteraan para pemangku kepentingan.

  Misi Keuangan, untuk bertindak proaktif, efisien, dan inovatif dalam pengelolaan keuangan sehingga memilki keunggulan bersaing serta selalu meningkatkan nilai tambah secara berkesinambungan dalam rangka peningkatan kesejahteraan para pemangku kepentingan.

  Bagian sumberdaya manusia harus mewujudkan manajemen perusahaan berstandar internasional dengan menjunjung tinggi etika bisnis dan semangat kebersamaan, strategis bertindak proaktif, efisien dan inovatif dalam setiap karya sehingga memiliki keunggulan bersaing serta selalu memberdayakan dan mengsinergikan unit-unit usaha srtaegik untuk meningkatkan nilai tambah secara berkesinambungan dalam rangka kesejahteraan para pemangku kepentingan.

  Misi Bagian Pengembangan Usaha dan Strategi Bisnis yaitu bertindak proakttif, efisien dan inovatif dalam setiap pengembangan usaha dan strategis bisnis untuk mempertahankan keunggulan bersaing serta selalu memberdayakan dan mengsinergikan unit-unit usaha strategik untuk meningkatkan nilai tambah secara berkesinambungan dalam rangka peningkatan kesejahteraan para pemangku kepentingan.

  Sedangkan misi direktur utama yang harus diwujudkan adalah: 1. Memproduksi, memperdagangkan semen dan produk terkait lainnya yang berorientasikan kepuasan konsumen dengan menggunakan tehnologi ramah lingkungan.

  2. Mewujudkan manajamen perusahaan berstandar internasional dengan menjunjung tinggi etika bisnis dan semangat kebersamaan serta bertindak proaktif, efisien dan inovatif dalam setiap karya.

  3. Menningkatkan keunggulan bersaing dalam industri semen domestik dan internasional, memberdayakan dan mengintegrasikan unit-unit usaha strategik untuk meningkatkan nilai tambah secara berkesinambungan.

4. Mengembangkan komitmen terhadap peningkatan kesejahteraan

JENIS PRODUK

  PT. Semen Kupang (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang didirikan tahun 1980 dan memiliki 2 (dua) pabrik yaitu Pabrik Semen Kupang I dan Pabrik Semen Kupang II. Pabrik Semen Kupang I memiliki kapasitas 270.000 ton per tahun dengan menggunakan teknologi tungku tegak dan bahan bakar batu bara jenis anthrasite. Pabrik ini memproduksi semen dengan kualitas di bawah standar karena pembakarannya tidak sempurna. Batu bara anthrasit harus diimpor dengan harga mahal. Sebagai akibatnya biaya produksi tinggi. Hal ini berbeda dibandingkan pabrik semen lain di Indonesia yang menggunakan teknologi modern. Kondisi ini menyebabkan produk PT. Semen Kupang kurang mampu bersaing dengan semen merek lain seperti Bosowa Tonasa. Sebelum tahun 1998 ada kebijakan pemerintah NTT untuk melarang masuknya semen produk lain. Namun dengan adanya perdagangan bebas, sistem proteksi yang melindungi Semen Kupang tidak lagi menjadi strategi yang dapat diandalkan. Hal ini semakin membuat semen kupang tidak mampu bersaing.

  Pada tahun 1977 manajemen PT. Semen Kupang membangun pabrik Semen Kupang II dengan teknologi lebih modern dan kapasitas lebih besar dari sebelumnya. Pembangunan ini diharapkan dapat meningkatkan mutu dan menekan ongkos produksi yang selanjutnya dapat menekan harga jual dan meningkatkan daya saing. Usaha- usaha ini belum sepenuhnya memenuhi harapan pelanggan terutama dalam aspek mutu produk, seperti masih terdapatnya protes pelanggan terhadap mutu produk.

4.3. Deskripsi hasil penelitian dan pembahasan

  Sub bab ini disajikan hasil penelitian dan pembahasan untuk menjawab perumusan masalah yaitu (1) Bagaimanakah Bagaimana strategi perubahan manajemen dalam menjalankan perusahaan PT. SEMEN (Persero) Kupang? Dan (2) Bagaimana proses perubahan dalam mempertahankan Komitmen Karyawan perusahaan PT. SEMEN (Persero) Kupang? Sajian data penelitian ini meliputi strategi perubahan manajemen dalam menjalankan perusahaan dan proses perubahan dalam mempertahankan Komitmen Karyawan perusahaan PT. Semen Kupang yang diuraikan dari data wawancara, observasi dan dokumen.

4.3.1. Strategi perubahan manajemen dalam menjalankan perusahaan PT Semen Kupang.

  Manajemen perubahan sangat tepat dilakukan dalam meningkatkan disiplin terutama pada Perusahaan. Tuntutan yang ditimbulkan oleh perubahan organisasi selalu muncul dalam dua hal yaitu perubahan menuju kebaikan dan perubahan menuju kehancuran. Kedua hal ini dapat terjadi karena beberapa sebab yang berasal dari dalam maupun dari luar perusahaan yang bersangkutan. Sebab, manajemen perubahan itu sendiri adalah merupakan proses, alat, dan teknik untuk mengelola orang-orang melalui proses perubahan untuk meningkatkan disiplin, sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Kata kunci adalah strategi, manajemen perubahan, disiplin. Dan karena itu membutuhkan strategi perubahan manajemen dalam menjalankan perusahaan. Kondisi ini ketika dikonfirmasi dengan informan (I.t, 45 tahun ) diperoleh informasi bahwa:

  Strategi perubahan manajemen dalam menjalankan Perusahaan PT mengakibatkan banyak permasalahan yang dihadapi oleh Pabrik ini dapat survive, namun kalau ingin ada perubahan maka harus ada strategi yang tepat untuk membenahi manajemennya terlebih pada aspek sumberdaya. (Wawancara, Desember 2017).

  Manajemen perubahan merupakan proses pendayagunaan sumber daya melalui kegiatan fungsi manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian semua potensi yang dimiliki untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Hasil observasi menunjukan manajemen PT Semen Kupang dalam proses perubahan menuju iklim perusahaan yang kondusif dengan membenahi fungsi-fungsi manajemennya. Sebagai proses pendayagunaan sumber daya organisasional melalui keefektifan kegiatan fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian segala aspeknya dengn menggunakan semua potensi yang tersedia agar tercapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Fakta empirik ini menghendaki perubahan yang jika dikaitkan dengan pendapat Robbins (2009) menekankan untuk membuat sesuatu terjadi. Perubahan manajemen yang melingkupi perencanaan terkait rencana strategis yang dihasilkan, dikuti dengan pengorganisasian yaitu pendistribusian tugas- tugas, dan tahapan penggerakan terhadap karayawan untuk mengimplementasikan rencana strategis yang kemudian dilakukan evaluasi agar dapat mengetahui keberhasilan dan kegagalan dari rencana yang ada.

  Mencermati fakta empirik terkait dengan penerapan fungsi-fungsi manajemen pada PT Semen Kupang, masih memiliki kelemahan yang perlu dibenahi. Dalam organisasi, perubahan dapat terjadi dalam lingkup yang kecil, tentang sesuatu yang kecil, dan perubahan yang kecil-kecil ini terjadi secara terus menerus .

  Terkait dengan strategi manajemen perubahan pada PT Semen Kupang Melaksanakan strategi secara efektif, memerlukan pendekatan yang sesuai dengan tujuan perusahaan PT Semen Kupang untuk keberlangsungan operasi, sebab masyarakat Nusa Tenggara Timur khususnya sangat membutuhkan kehadiran sebuah pabrik semen untuk memenuhi kebutuhan semen. (wawancara Januari 2018)

  Strategi sebagai rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran-sasaran khusus. Strategi yang efektif didukung dengan pendekatan yang sesuai sehingga dapat mewujudkan tujuan PT Semen Kupang sebagai Perusahaan yang memproduksi semen untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Berbicara tentang strategi pada mulanya hanya berkaitan dengan lingkungan militer yaitu pada saat terjadinya peperangan. Strategi selalu melekat pada seorang komandan dalam menghadapi musuh- musuhnya agar mencapai kemenangan. Namun ada yang berpendapat bahwa strategi adalah seni yang harus dimainkan oleh pimpinan perusahaan. Salah seorang staf PT Semen Kupang yang diwawancarai (TD, 46 tahun) bahwa:

  Strategi manajemen yang dijalankan di Pabrik ini belum mencerminkan hasil yang memuaskan, baik dari aspek perencanaan, pelaksanaan maupun pengawasan dan evaluasi sehingga selalu saja terjadi permasalahan sejak pabrik ini beroperasi, namun telah disadari untuk melakukan pembenahan pada aspek manajemennya sehingga secara perlahan bisa beroperasi kembali. (Wawancara januari 2018).

  Strategi manajemen yang menyentuh aspek perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan secara efektif sehingga dapat memberikan kontribusi bagi keberlangsungan Perusahaan ini sebagai aset daerah dan masyarakat. Hal ini pula diperkuat dengan telaah dokumen bahwa PT Semen Kupang merupakan aset daerah. Jika sebagai aset maka harus menjaga dan merawatnya, sehingga permasalahan manajemen dan aspek sumberdaya manusia sebagai faktor kunci untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Pengalaman pahit beberapa waktu lalu cukup memberikan pengalaman yang berarti ketika perusahaan ini sempat kolaps kurang lebih tiga tahun pada periode 2008-2011.

  Hasil penelitian menunjukan bahwa karyawan sebagai ujung tombak dan faktor kunci perusahaan merupakan orang pertama yang memberi perhatian serius. Membutuhkan disiplin masuk dan pulang kantor serta hasil kerja menjadi indikator utama. Akan tetapi kondisi yang dihadapi oleh perusahaan ini masih menjadi permasalahan yang diakui oleh salah seorang manajer PT Semen Kupang DB 54 th) bahwa

  Maju mundurnya Perusahaan Pabrik Semen ini sangat tergantung pada berbagai faktor, akan tetapi karyawan merupakan faktor kunci keberhasilan perusahaan ini terlebih dalam disiplin masuk dan keluar kantor serta penyelesaian pekerjaan. Lebih lanjut dikatakan mengenai disiplin masih dinilai perlu ditingkatkan. (Wawancara januari 2018). Hal ini didukung dengan hasil observasi bahwa selalu terjadi rapat perusahaan untuk membicarakan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan kinerja perusahaan. Manajemen bertugas mengingatkan dan memberi gambaran tentang kondisi riil perusahaan. Dan selalu mengingatkan karyawan untuk meningkatkan etos kerja melalui disiplin.

  Mengenai disiplin karyawan terkait jam masuk dan jam keluar seperti pada tabel berikut:

Tabel 4.1 Disiplin masuk dan keluar pada Pabrik PT Semen Kupang No Urian Jam

  Masuk Kantor

  7.30 Keluar Kantor

  17.00 Data pada tabel tersebut memberikan informasi bahwa secara normatif disiplin masuk kantor adalah jam 7.30 dan keluar kantor jam 17.00 waktu Indonesia tengah. Terkait dengan disiplin sesuai hasil wawancara manajer perusahaan (DB, 54 th) bahwa:

  Disiplin masuk dan keluar kantor telah diatur sesuai aturan Perusahaan yaitu jam masuk 7.30 dan jam keluar 17.00. Namun untuk jam masuk tidak semua karyawan masuk tepat waktu disebabkan karena hampir semua karyawan bertempat tinggal di jantung Kota Kupang yang jaraknya kurang lebih 10 km dari tempat kerja dan kalau pada pagi hari selalu terjadi kemacetan menuju ke tempat kerja (wawancara desember 2017).

  Sedangkan untuk disiplin keluar kantor selalu tepat waktu yaitu jam 17.00 yang disebabkan para karyawan lebih memilih untuk bertahan setelah jam istrahat pada jam 12.00. Hal ini pula diakui oleh karyawan (BF 47 thn) ketika diwawancara bahwa:

  Untuk disiplin keluar kantor semua karyawan pulang tepat waktu yaitu jam 17.00, dan menggunakan waktu istrahat untuk makan siang kemudian melanjutkan pekerjaan dengan alasan lebih efisien dan ekonomis dari sisi waku, biaya, tenaga dan resiko. (Wawancara desember 2017). Hasil wawancara manajer dan karyawan menunjukan bahwa disiplin masuk dan keluar kantor selalu dijunjung tinggi oleh karyawan untuk meningkatkan produktivitas perusahaan yang merupakan kebutuhan masyarakat. Disiplin ini menjadi tolok ukur kemajuan perusahaan, selain faktor-faktor intern dan ekstern yang melingkupinya. Fakta empirik ini jika dibandingkan dengan pendapat Chandler dalam Salusu (2004) bahwa dan sasaran jangka panjang suatu organisasi serta penggunaan serangkaian tindakan dan alokasi sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.

  Kehadiran pabrik ini sangat membantu masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) akan kebutuhan semen sehingga peningkatan kapisatitas produksi menjadi perhatian. Disiplin dalam menyelesaikan pekerjaan nampaknya masih belum begitu optimal. Hasil telaah dokumen menunjukan bahwa pabrik ini dapat mencapai kapasitas produksi yang relatif tinggi disaat awal pendiriannya berkisar antara 20 persen s/d 25 persen, kemudian meningkat lagi dan mencapai di atas 60% bahkan pernah mencapai 80 persen , maka down time pabrik, yaitu waktu pabrik mengalami masalah karena kerusakan peralatan pabrik, dapat ditekan menjadi lebih adalah Pabrik Semen milik PT Semen Kupang tersebut berhasil mengekspor produk semennya ke Timor Leste dalam beberapa kali angkutan kapal. Produk Semen dari Kupang juga sempat dikirm ke Ambon untuk membantu di Indonesia timur.

  Telaah data dokumen diawal operasi pabrik inipun, tidak terhindar dari masalah yang cenderung dapat menurunkan citra merek produk di mata pelanggan. Hal ini disebabkan karena tingkat penjualan dan market share yang terus menurun dalam 6 tahun terakhir. Oleh karenanya perlu dilakukan upaya untuk mencari penyebab serta jalan keluarnya . Hasil penelitian menunjukan bahwa permasalahan yang melanda PT Semen Kupang pada tahun 2000-an hingga berhenti operasi sejak Maret 2008. Setelah itu, pabrik ini kembali beroperasi pada 2011 dengan melakukan kerja sama sistem operasi (KSO) dengan PT Sarana Agra Gemilang (SAG). Sejak saat itu, Semen Kupang yang memperoleh suntikan Rp300 miliar dari pemerintah kembali mulai beraktivitas sehingga dapat memecahkan masalah yang dihadapi oleh perusahaan ini.

  Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis dari Kementerian BUMN,

Tabel 4.2. Pendapatan PT Semen Kupang periode 2011-2012 No Tahun Besaran %

  • 2011 3,15.miliar 2012 18,16 miliar 475,9

  Sumber: Data Dokumen PT Semen Kupang Data pada tabel tersebut memberikan informasi bahwa tercatat

  Rp18,16 miliar pada 2012 atau melonjak drastis 475,9 % dari realisasi 2011 yang tercatat hanya sebesar Rp3,15 miliar. Namun, hal ini ternyata belum mampu mendongkrak kinerja laba/rugi Semen Kupang. Bahkan, sepanjang beberapa tahun perusahaan tersebut masih menderita kerugian sebesar Rp10,26 miliar.

  Data terkait perkembangan pendapatan PT Semen Kupang untuk periode berikutnya sampai penelitian dilaksanakan, belum dapat diperoleh dan diakses disebabkan pihak manajemen masih melakukan perhitungan dan pembenahan terhadap manajemen keuangan perusahaan ini, akan tetapi diakui bahwa walaupun terjadi fluktuasi dalam penerimaan/pendapatan pabrik ini, namun ada kecenderungan untuk peningkatan pendapatan.

  Telaah hasil penelitian menunjukan bahwa pihak swasta kurang optimal dalam memberikan hasil yang baik. Relasi aktor ini yaitu unsur pemerintah, swasta dan manajemen pabrik sangat diharapkan untuk mendorong beroperasinya pabrik secara berkelanjutan. Upaya untuk menyelamatkan Semen Kupang dari keterpurukan adalah Semen Indonesia harus mampu menginjeksi dana untuk merevitalisasi pabrik semen tersebut karena memiliki kapasitas untuk masuk ke Semen Kupang dan memiliki pendanaan yang kuat. Selain itu, holding BUMN semen itu tidak hanya di dalam negeri, tetapi sedang gencar ekspansi ke Vietnam dan Myanmar.

  Untuk mengetahui kepemilikan saham PT Semen Kupang dapat dilihat

Tabel 4.3 Kepemilikan Saham PT Semen Kupang No Kepemilikan saham Besaran (%)

  emerintah Pusat 61,48 ank Mandiri 35,39 emda NTT 1,12

  Sumber: Data Dokumen Data pada tabel tersebut memberikan informasi bahwa kepemilikan saham PT Semen Kupang terdiri dari pemerintah sebesar 61,48 %, PT Bank

  Mandiri 35,39 %, dan Pemerintah Daerah NTT 1,12 %. Kondisi ini jika dicermati pengambilalihan kepemilikan tidak hanya pada saham pemerintah di BUMN tersebut, tetapi juga saham yang saat ini dimiliki Bank Mandiri sebesar 35,39%. PT Semen Kupang merupakan satu-satunya produsen semen di NTT.

  Telaah data dokumen tersebut menunjukan bahwa ketiga unsur baik pemerintah, bank mandiri dan pemerintah provinsi NTT telah menyumbang dana untuk keberlangsungan PT Semen Kupang dalam memperoduksi semen untuk kebutuhan masyarakat NTT. Selain itu, perseroan juga melakukan ekspor ke Timor Leste dan ke Darwin, Australia.

  Hasil penelitian menunjukan bahwa mekanisme pengambilalihan kepemilikan tersebut akan diserahkan melalui pembicaraan antar pemangku kepentingan, terutama pemegang saham dalam bentuk hibah atau beli sesuai kesepakatan. Skema pengambilalihan oleh Semen Indonesia ini dipilih karena pinjaman yang dimiliki Semen Kupang cukup besar saat ini. Kondisi tersebut membuat kondisi finansial perseroan terbebani.

  Manajemen perubahan sangat tepat dilakukan dalam meningkatkan disiplin utamanya pada Perusahaan. Sebab akibat yang ditimbulkan oleh perubahan dalam organisasi selalu berakibat dua hal yaitu perubahan menuju karena beberapa sebab yang berasal dari dalam maupun dari luar perusaahaan yang bersangkutan. Sebab, manajemen perubahan itu sendiri adalah merupakan proses, alat, dan teknik untuk mengelola orang-orang melalui proses perubahan untuk meningkatkan disiplin, sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Kata kunci adalah strategi, manajemen perubahan, disiplin. Dan karena itu membutuhkan strategi perubahan manajemen dalam menjalankan perusahaan. Kondisi ini ketika dikonfirmasi dengan informan (I.t, 45 tahun) diperoleh informasi bahwa:

  Strategi perubahan manajemen dalam menjalankan Perusahaan PT Semen Kupang masih dirasakan belum maksimal sehingga mengakibatkan banyak permasalahan yang dihadapi oleh Pabrik ini dapat survive, namun kalau ingin ada perubahan maka harus ada strategi yang tepat untuk membenahi manajemennya terlebih pada aspek sumberdaya. (Wawancara, Desember 2017).

  Mencermati hasil wawancara tersebut, bahwa strategi perubahan manajemen harus diarahkan pada pengembangan sumberdaya karyawan agar mampu menjalankan manajemen perusahaan. Manajemen perubahan merupakan proses pendayagunaan sumber daya melalui kegiatan fungsi manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian semua potensi yang dimiliki untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Fakta empirik ini jika dibandingkan dengan teori manajemen yang menyorotinya sebagai proses pendayagunaan sumber daya organisasional melalui keefektifan kegiatan fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian dengan segala aspeknya dengn menggunakan semua potensi yang tersedia agar tercapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien.

  Terkait dengan strategi manajemen perubahan pada PT Semen Kupang menurut salah satu unsur pimpinan (DT, 5 tahun) bahwa: Melaksanakan strategi secara efektif, memerlukan pendekatan yang sesuai dengan tujuan perusahaan PT Semen Kupang dan studi banding pada Pabrik yang dinilai maju, sehingga bisa sebagai pelajaran untuk melakukan pembenahan pada aspek manajemen maupun sumberdaya karyawan baik manajer maupun bawahan. (wawancara Januari 2018)

  Strategi sebagai rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran-sasaran khusus. Hasil wawancara ini menunjukan bahwa pengembangan staf melalui studi banding pada perusahaan yang dinilai maju dapat memberikan kontribusi pada kinerja perusahaan. Kondisi empirik di PT Semen Kupang terkait studi banding karyawan, memang belum begitu menjadi perhatian serius disebabkan keterbatasan pendanaan, namun ke depan akan menjadi skala prioritas dalam pengembangan staf baik pendidikan formal maupun non formal yang relevan dengan tugas pokok perusahaan. Salah seorang staf PT Semen Kupang yang diwawancarai (TD, 46 tahun ) bahwa:

  Strategi manajemen yang dijalankan di Pabrik ini belum mencerminkan hasil yang memuaskan, sehingga pihak manajemen PT Semen Kupang harus fokus pada strategi yang tepat untuk menuju perubahan yang dikehendaki. Namun telah disadari perlu melakukan kerjasama dengan pihak pemerintah dan swasta sehingga secara berkesinambungan pabrik semen ini tetap beroperasi. (Wawancara januari 2018). Salah satu strategi yang efektif adalah bagaimana menciptakan kerjasama dengan aktor lain yaitu pemerintah dan dunia usaha serta masyarakat untuk mewujudkan pengelolaan perusahaan secara baik. Kalau menyumbang terhadap produktivitas perusahaan. Hal ini pula diperkuat dengan telaah dokumen bahwa PT Semen Kupang belum begitu menjalin kerjasama dengan aktor dunia usaha dan masyarakat yang dinilai belum maksimal. Jika sebagai aset maka harus menjaga dan merawatnya, dan kerjasama antar aktor harus ditingkatkan sehingga perusahaan dapat berkelanjutan. Fakta empirik membuktikan sebagai permasalahan manajemen dan aspek keterlibatan aktor-aktor sebagai faktor kunci untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Permasalahan yang dihadapi Perusahaan ini beberapa waktu lalu cukup memberikan pengalaman yang berarti ketika perusahaan ini sempat kolaps kurang lebih tiga tahun pada periode 2008-2011.

  Dari sisi internal perusahann menunjukan sumberdaya karyawan yang belum mampu menterjemahkan manual-manual peralatan-peralatan penting dalam menerapkan Sistem Pengoperasian, Sistem Pemeliharaan dan Sistem Pengendalian mutu pabrik untuk memudahkan para karyawan pabrik semen kupang mengoperasikan peralatan-peralatan tersebut. Hasil penelitian menunjukan bahwa belum semua karyawan PT Semen Kupang yang mampu membaca manual dalam bahasa Inggris. Padahal manual-manual tersebut sangat penting untuk pengoperasian pabrik dan juga untuk keperluan troubleshooting. Oleh karena itu menurut (Wibowo:2006) keberhasilan berkaitan dengan perubahan itu sendiri. Sehingga kebijakan dalam pengelolaan sumber daya manusia harus berubah agar dapat menarik dan mempertahankan tenaga kerja, dan organisasi harus dapat mengakomodasi kepentingan pekerja sebagai akibat keberagaman tersebut.

  Hal ini menunjukan bahwa karyawan sebagai ujung tombak dan faktor kunci perusahaan merupakan orang pertama yang memberi perhatian serius. Dimana dalam pandangan Suprihatmi SW (2010) bahwa Perusahaan harus mampu menerapkan perubahan yang baik seperti memberikan sarana, pengetahuan dan sumber daya dalam mendukung sumber daya manusia disiplin masuk dan pulang kantor serta hasil kerja menjadi indikator utama. Akan tetapi kondisi yang dihadapi oleh perusahaan ini masih menjadi permasalahan yang diakui oleh salah seorang manajer PT Semen Kupang ( DB 54 th) bahwa

  Maju mundurnya Perusahaan Pabrik Semen ini sangat tergantung pada berbagai faktor, akan tetapi karyawan merupakan faktor kunci keberhasilan perusahaan ini terlebih dalam penyelesaian pekerjaan. Lebih lanjut dikatakan mengenai produktivitas perusahaan sangat ditentukan oleh sumbangsih semua unsur baik manajer maupun karayawan dalam pabrik. (Wawancara januari 2018).

  Hasil wawancara ini menunjukan bahwa faktor kunci dalam meningkatkan produktivitas pabrik adalah kinerja semua unsur yang ada dalam perusahaan. Kehadiran pabrik ini sangat membantu masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) akan kebutuhan semen sehingga peningkatan kapisatitas produksi menjadi perhatian. Hasil observasi terkait pabrik semen Kupang yang merupakan kebanggan masyarakat NTT seperti pada gambar berikut:

  Hasil telaah dokumen menunjukan bahwa kapasitas produksi pabrik ini mencapai 1,5 juta ton per tahun. Perampungan pembangunan pabrik yang diiukti dengan pembebasan lahan, desain dan pengadaan pabrik. Pabrik ini beroperasi, dengan kapasitas produksi semen di Kupang akan mencapai 1,8 juta ton per tahun. Saat ini produksi semen dari Pabrik Semen Kupang sebanyak 300.000 ton per tahun.

  Awalnya nama pabrik yang akan dibangun ini PT Semen Indonesia, namun nama ‘Kupang’ yang melekat pada Pabrik Semen Kupang tidak dihilangkan. Karena itu, pabrik ini diberi nama Pabrik Semen Kupang Indonesia. Kehadirian pabrik ini harus diikuti dengan disiplin dalam menyelesaikan pekerjaan dan nampaknya masih belum begitu optimal. Strategi yang efektif akan membantu PT Semen Kupang dapat memecahkan masalah manajemen yang dihadapinya. Hasil telaah dokumen menunjukan bahwa pabrik ini dapat mencapai kapasitas produksi yang relatif meningkat dari tahun ke tahun dan diharapkan kondisi ini tetap dipertahankan dengan menempuh strategi perubahan manajemen yang efektif. Walaupun Pabrik Semen Kupang pernah mengalami masalah karena kerusakan peralatan pabrik, tetapi berhasil memecahkannya sehingga dapat memproduksi semen untuk kebutuhan masyarakat lokal bahkan berhasil mengekspor produk semennya ke Timor Leste dalam beberapa kali angkutan kapal. Produk Semen dari Kupang juga sempat dikirm ke Ambon untuk membantu di Indonesia timur.

  Dalam kondisi tersebut jika dibandingkan dengan pandangan David (2004) Perusahaan memerlukan strategi terkait dengan pemasaran sehingga strategi Intensif yang orientasi penetrasi pasar, dan pengembangan produk kadang disebut sebagai strategi intensif karena semuanya memerlukan usaha- usaha intensif jika posisi persaingan perusahaan dengan produk yang ada hendak ditingkatkan

  Telaah data dokumen menunjukan bahwa permasalahan yang melanda PT Semen Kupang pada tahun 2000-an hingga berhenti operasi sejak Maret 2008, kemudian kembali beroperasi pada 2011 dengan melakukan kerja sama sistem operasi (KSO) dengan PT Sarana Agra Gemilang (SAG). Sejak saat itu, Semen Kupang yang memperoleh suntikan Rp300 miliar dari pemerintah kembali mulai beraktivitas. Suntikan dana tersebut dapat memecahkan masalah yang dihadapi oleh perusahaan ini. Fakta empirik ini sejalan dengan teori manajemen perubahan ditujukan untuk memberikan solusi bisnis yang diperlukan dengan sukses dengan cara yang terorganisasi dan dengan metode melalui pengelolaan dampak perubahan pada orang yang terlibat di dalamnya (Suprihatmi SW: 2010).

  Mencermati hasil penelitian ini, strategi manajemen perubahan yang dijalankan oleh PT Semen Kupang meliputi beberapa aspek:

  1. Pembenahan manajemen dari aspek sumberdaya. Karena aspek sumberdaya merupakan faktor kunci maka memerlukan perhatian serius meliputi sumberdaya karayawan, anggaran dan peralatan. Pada aspek sumberdaya karayawan menjadi perioritas PT Semen Kupang untuk dikembangkan baik melalui pendidikan formal, non formal, fungsional serta studi banding pada perusahaan yang dinilai maju yang relevan untuk mendukung keberlangsungan Perusahaan ini. Demikian pula aspek anggaran dan peralatan, telah dilakukan dengan kerjasama pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk mengatasi keterbatasan anggaran dan peralatan.

  2. Membangun kerja sama dengan pihak swasta dan masyarakat serta pemerintah untuk menciptakan manajemen perusahaan yang baik dan sehat. Dan ini telah dilakukan dengan Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Provinsi NTT, Bank Mandiri dan Bank NTT, serta masyarakat khususnya masyarakat disekitar kawasan pabrik yang terkena dampak dari kehadiran pabrik ini.

  3. Peningkatan disiplin karyawan baik disiplin masuk maupun disiplin keluar kantor serta disiplin menyelesaikan pekerjaan. Dan hal ini dilakukan untuk meningkatkan produktivitas perusahaan.

  4. Peusahaan sedang membuat rencana perusahaan yang menyeluruh, terpadu dan melihat jauh kedepan, yang lazimnya disebut Strategic

  Planning untuk menjawab tantangan-tantangan yang dihadapinya.

4.3.2. Proses perubahan dalam mempertahankan Komitmen Karyawan perusahaan PT. SEMEN (Persero) Kupang

  Manajemen perubahan dalam implementasinya memerlukan waktu dan tujuan yang terencana dan strategis sehingga mampu memberikan manfaat dengan adanya perubahan tersebut. Secara umum, perubahan dalam suatu organisasi sudah merupakan kewajiban tetapi perubahan yang dilakukan oleh tiap-tiap organisasi tidak akan sama dan disesuaikan dengan tujuan dari masing-masing organisasi. Model manajemen perubahan harus lebih diarahkan untuk membawa perubahan dalam organisasi yang tentunya tidak terlepas dari komitmen semua warga organisasi untuk mewujudkan tujuan.

  Terkait dengan kondisi ini diperoleh informasi melalui wawancara salah seorang manajer (DL, 56 thn) bahwa Komitmen semua unsur dalam perusahaan ini penting untuk memajukan organisasi, namun kalau mau dinilai secara obyektif belum semua unsur baik manajer maupun karyawan memiliki komitmen yang tinggi untuk meningkatkan produktivitas perusahaan ini, dan terbukti dengan banyaknya masalah yang dihadapi. (Wawancara januari 2018).

  Mencermati hasil wawancara tersebut menunjukan bahwa komitmen semua unsur dalam perusahaan merupakan faktor kunci meningkatkan dan manajemen PT Semen Kupang yang perlu ditingkatkan untuk keberlangsungan pabrik ini dalam menghadapi tuntutan lingkungan baik internal maupun eksternal. Resistensi terhadap perubahan ini tidak bisa disepelekan karena sifatnya yang menular, melumpuhkan, dan merintangi sehingga pada akhirnya akan berpengaruh terhadap keberhasilan dari perubahan itu sendiri. Perubahan senantiasa mengandung makna, beralihnya keadaan sebelumnya (the before condition) menjadi keadaan setelahnya (the after condition ) yang perlu ditumbuhkan dengan komitmen semua unsur.

  Hal ini ketika dikonfirmasi dengan karyawan (TS, 48 th) bahwa: Kami sebagai karyawan melaksanakan apa yang menjadi tugas pokok dan tanggungjawab kami, dan menyangkut komitmen hanya fokus pada tugas pokok semata-mata, sedangkan untuk memajukan perusahaan ini lebih banyak peran manajer, dan kami tidak tahu sejauhmana komitmen para manajer untuk memajukan perusahaan ini. (Wawancara januari 2018).

  Fakta empirik ini menunjukan bahwa komitmen karyawan lebih diarahkan pada melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Apa yang menjadi tanggungjawab karyawan dapat dilaksanakan dan dipertanggungjawabkan kepada pihak manajemen PT Semen Kupang. Secara teoritis, tidak semua perubahan yang terjadi akan menimbulkan kondisi yang lebih baik, sehingga dalam hal demikian tentu perlu diupayakan agar dimungkinkan perubahan diarahkan ke arah hal yang lebih baik dibandingkan dengan kondisi sebelumnya. Jika dibandingkan dengan pendapat Kenichi Ohmae (1982) bahwa perubahan membutuhkan strategi sebagai upaya organisasi untuk membedakan dirinya secara positif dari para pesaingnya dengan menggunakan kekuatan organisasi untuk dapat memenuhi pelanggan dengan lebih baik.

  Kondisi ini ketika mewawancarai salah seorang karyawan yang di

  Masalah yang menimpa PT Semen hingga mengalami kebangkrutan karena baik unsur manajer maupun karyawan belum memiliki komitmen yang tinggi, dan sebagai imbasnya banyak karyawan yang diberhentikan termasuk saya. Memang masalah yang dihadapi oleh perusahaan PT Semen ini tidak hanya faktor komitmen tapi faktor pendanaan dan sumberdaya manusia yang masih kurang kualitasnya. (Wawancara Januari 2018)

  Mencermati hasil wawancara ini menunjukan bahwa permasalahan PT Semen Kupang bersifat kompleks, sehingga upaya untuk memecahkannya harus secara komprehensif. Pada sisi lain memerlukan transformasi bagi sumberdaya manusia yang ada dalam perusahaan sehingga dapat meningkatkan kemampuannya dalam memberikan sumbangan bagi perusahaan. Hal ini diperlukan karena terjadi transisi dari kondisi awal hingga kondisi kemudian memerlukan suatu proses transformasi, yang tidak selalu berlangsung dengan lancar, mengingat bahwa perubahan-perubahan seringkali disertai dengan aneka macam konflik yang muncul. Disinilah arti penting dari manajemen pengelolaan, yaitu untuk mengawal agar proses transformasi tersebut berlangsung dalam waktu yang relatif cepat dengan kesulitan yang seminimal mungkin. Fakta empirik ini jika dibandingkan dengan pendapat Chandler dalam J. Salusu (2004) menyebutnya sebagai penggunaan serangkaian tindakan dan alokasi sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan.

  Masa transisi ini diakui oleh infoman dalam mmembenahi manajemen sumberdayanya untuk keberlangsungan perusahaan ini. Lebih jelas hasil wawancara unsur manajer (DL 56 thn) bahwa:

  Begitu banyak masalah yang dihadapi oleh Perusahaan ini, maka tidak ada jalan lain untuk melakukan terobosan menuju perubahan, dan jalan yang paling efektif adalah membenahi manajemen sumberdaya yang selama ini dinilai kurang efektif. (Wawancara januari 2018).

  Strategi yang efektif menuju perubahan yang dikehendaki dan menghilangkan implikasi negatif bagi masyarakat. Implikasi negatif yang dihadapi oleh masyarakat sebagai pelanggan selalu mengeluhkan pelayanan semen, dan ini sesuai telaah dokumen bahwa menghilangnya peredaran semen Kupang di beberapa toko bangunan dan distributor di Kota Kupang mendapat pengakuan dari para pemilik toko bangunan. Tampak beberapa toko bangunan yang berada di jalan Bundaran PU memajang sample semen yang hendak dijual di toko tersebut. Menariknya tidak ada satupun toko bangunan yang menjual semenKupang. (Pos Kupang,20/9/2017).

  Hasil observasi menujukan kelangkaan Semen Kupang pada salah satu toko di Kota Kupang, dimana tidak terlihat adanya penjualan semen Kupang.

Gambar 4.3. Kelangkaan Semen Kupang pada pedagang di Kota Kupang.

  Pedagang mengakui kesulitan mendapatkan semen yang diproduksi oleh perusahaan daerah tersebut. Satu di antara penjaga toko bangunan di Jalan Bundaran PU, ketika dikonfirmasi (LL, 51 thn) mengatakan,

  Stok semen Kupang sudah habis sejak bulan Mei 2017. "Sebelumnya kami jual juga, tapi stoknya habis. Semennya tidak bisa diambil karena mereka pasok untuk proyek di Atambua. Jadi pas ada stok mobil mereka langsung tadah di pabrik jadi kami tidak dapat,". LL menambahkan harga semen Kupang yang relatif lebih murah dari semen lain yakni Rp 46 ribu per sak. ( Wawancara Desember 2017).

  Keluhan juga dialami oleh masyarakat sekitar pabrik dari warga Kelurahan Manulai II, Kecamatan Alak berkaitan dengan polusi yang diakibatkan PT. Semen Kupang. Termasuk galian material yang membuat daerah tersebut mengalami rawan banjir karena lokasi galian berdekatan dengan pemukiman warga Manulai II, di Kampung Naituta. Masalah dampak lingkungan yang ditimbulkan akibat aktifitas pabrik maupun aktifitas tambang material. Aktifitas pabrik dan tambang dinilai merugikan masyarakat, baik dari sisi lingkungan hidup maupun pertanian. Industri semen merupakan salah satu penyumbang polutan yang cukup besar pada pencemaran udara seperti emisi gas dan partikel debu. Dalam proses produksi industri semen sebagian besar menggunakan bahan bakar fosil sehingga menimbulkan dampak gas rumah kaca. Di samping itu, dalam proses produksi industri semen juga memberikan dampak fisik secara langsung baik pada pekerja maupun masyarakat sekitar, yaitu dampak tingkat kebisingan serta getaran mekanik dari rangkaian proses poduksi semen.

  Perubahan harus dapat mengubah cara berpikir tentang sesuatu, sehingga perubahan membuat sesuatu menjadi berbeda. Perubahan pada keadaan yang diinginkan di masa depan. Perubahan tersebut dapat terjadi pada struktur organisasi, proses mekanisme kerja, SDM dan budaya. Hal yang sedikit berbeda dengan informan dari unsur karyawan ( PL 51 thn) bahwa:

  Membenahi Perusahaan PT Semen Kupang harus secara menyeluruh meliputi struktur organisasi, mekanisme kerja dan mental karyawan, karena faktor-faktor ini turut menentukan keberhasilan perusahaan. Karyawan harus tahu tentang struktur organisasi, apa yang harus dikerjakan dan pola pikir atau mindsetnya harus berubah sesuai tuntutan perkembangan perusahaan (Wawancara Januari 2018).

  Hasil wawancara ini menunjukan bahwa perubahan manajemen PT Semen Kupang harusnya dilakukan secara menyeluruh sehingga dapat menciptakan organisasi/perusahaan dalam mewujudkan visi dan misinya.

  Kebanyakan organisasi yang berhasil adalah mereka yang fokus pada seluruh aktivitas pekerjaan dalam melakukan perubahan. Organisasi yang sukses dalam mendapatkan, menanamkan, dan menerapkan pengetahuan yang dapat dipergunakan untuk membantu menerima perubahan dinamakan learning organizational. Hal ini sejalan dengan teori manajemen perubahan yang melihat organisasi perlu mengelola kebersamaan itu secara efektif jika menginginkan untuk mendapatkan kontribusi dan komitmen maksimum dari pekerjanya. Menghendaki keberagaman tenaga kerja menentukan perlakuan yang semakin beragam pula sesuai dengan ciri kebutuhannya yang semakin berkembang. Kebijakan dalam pengelolaan sumber daya manusia harus berubah agar dapat menarik dan mempertahankan tenaga kerja, dan organisasi harus dapat mengakomodasi kepentingan pekerja sebagai akibat keberagaman tersebut.

  Telaah dokumen menunjukan bahwa PT. Semen Kupang mulai saat ini membuat sebuah rencana perusahaan yang menyeluruh, terpadu dan melihat tantangan-tantangan yang dihadapinya, apalagi mengingat bahwa tingkat kelayakan finansil PT. Semen Kupang saat ini tidak begitu baik bila dibandingkan tingkat kelayakan finansilnya sejak awal pabrik didirikan sehingga harus dilakukan usaha-usaha yang nyata dalam memperbaiki tingkat kelayakan finansilnya.

  Data hasil penelitian menunjukan bahwa proses manajemen perubahan yang dipakai perusahaan dalam mempertahankan komitmen karyawan pada PT Semen Kupang adalah: 1.

  Mensosialisaikan visi dan misi Perusahaan dan memberikan tugas pokok dan fungsi kepada semua warga perusahaan secara jelas yang dibarengi dengan peningkatan kesejahteraan karyawan. Hal ini telah dilakukan oleh PT Semen Kupang sebagai bentuk komitmen karyawan dalam mewujudkan visi dan misi Perusahaan.

  2. Mentransformasi sumberdaya karyawan yang ada pada Perusahaan, sehingga dapat meningkatkan kemampuannya untuk kontribusi bagi Perusahaan. Hal ini telah ditempuh dengan memberikan pemahaman terhadap struktur perusahaan sehingga semua unsur dapat memahaminya. Dengan pemahaman akan struktur dapat mengurangi tumpang tindih dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi karyawan.

  3. Perusahaan telah membangun hubungan dengan unsur-unsur terkait baik pemerintah, pemerintah daerah, bank, swasta dan masyarakat untuk memajukan perusahaan ini, dengan mendapatkan suntikan dana dan dukungan masyarakat.

  4. Menciptakan mekanisme kerja, budaya kerja serta pengembangan pola pikir atau mindsetnya karyawan untuk berubah sesuai tuntutan perkembangan perusahaan. Langkah-langkah yang telah ditempuh oleh PT Semen Kupang ini untuk proses perubahan dalam membangun komitmen karyawan. Walaupun upaya-upaya maksimal telah dilakukan oleh PT Semen

  Kupang, akan tetapi tidak terhindar dari sejumlah faktor-faktor penghambat yang diidentifikasi sebagai berikut:

  

4.4.Faktor-faktor penghambat perubahan manajemen PT Semen

Kupang

  Dari sisi internal, faktor penghambat dalam perubahan manajemen PT Semen Kupang teridentifikasi sejumlah hambatan meliputi:

  a. Lemahnya komitmen Pemerintah Daerah dan manajemen PT

  Semen Kupang

  Hasil observasi menunjukan bahwa komitmen pemerintah daerah dan manajemen PT Semen Kupang terhadap perubahan manajemen PT Semen Kupang masih rendah, hal ini dapat dilihat dari pembenahan terhadap aspek sumberdaya aparatur dan anggaran untuk mendukung manajemen PT Semen Kupang masih dinilai memiliki kelemahan. Ketika dilakukan penelusuran, dan diakui oleh karyawan PT Semen Kupang Kupang (RL, 48 tahun) bahwa:

  Lemahnya komitmen Pemerintah Daerah dan manajemen PT Semen Kupang ini turut mempengaruhi keberlangsungan pabrik yang telah berjalan sejak berdirinya, mestinya walaupun terjadi pergantian kepemimpinan pemerintah daerah dan manajemen PT Semen Kupang, akan tetapi komitmen untuk tetap melanjutkan perubahan manajemen. (Wawancara, Januari 2018).

  Pergantian kepemimpinan pada level pejabat politik maupun birokrasi di daerah selalu diikuti dengan kebijakan yang bisa saja kebijakan baru atau melanjutkan kebijakan sebelumnya, sehingga memiliki komitmen yang bisa berbeda. Hal ini menurut informan dari kalangan akademisi (wj. 54.t) bahwa: Faktor utama keberhasilan dan keberlangsungan manajemen PT Semen Kupang adalah perlunya komitmen yang kuat dari Pemerintah daerah dan semua unsur manajemen PT Semen Kupang, sebab selama perubahan manajemen bergulir memang ada upaya- upaya untuk mewujudkannya, akan tetapi keberlangsungan dari perubahan manajemen masih terlihat komitmen Pemerintah daerah dan manajemen PT Semen Kupang yang rendah. Walaupun selalu terjadi pergantian kepemimpinan politik di level daerah lima tahun sekali, namun komitmen untuk keberlangsungan perubahan manajemen harus kuat. (Wawancara, Januari 2018).

  Komitmen Pemerintah daerah yang optimal diarahkan pada perubahan manajemen PT Semen Kupang maka akan mendukung keberhasilan dan keberlangsungan manajemen PT Semen Kupang itu sendiri dalam jangka panjang sehingga visi dan misinya dapat diwujudkan. Ketika hal ini dikonfirmasi dengan birokrasi Pemprov NTT (MPM.55 tahun) bahwa:

Dokumen yang terkait

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, KOMITMEN ORGANISASI, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BANK JATENG KUDUS

0 0 14

Welcome to Repositori Universitas Muria Kudus - Repositori Universitas Muria Kudus

0 0 15

PENGARUH KUALITAS PRODUK, KEMASAN DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN (Studi Kasus Pada Konsumen Jenang Pj M Furqon Food Di Kudus)

0 0 13

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, JENIS KANTOR AKUNTAN PUBLIK, UKURAN DEWAN KOMISARIS, KONSENTRASI KEPEMILIKAN TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP REAKSI INVESTOR : STUDI PADA PERUSAHAAN PROPERTI DAN REA

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Fear of Missing Out dengan Intensitas Penggunaan Media Sosial Instagram pada Mahasiswa di Universitas Kristen Satya Wacana

2 2 30

BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kearifan Lokal, Penjualan Tanah dan Globalisasi: Studi Kasus atas Penjualan Tanah di Sungai Kajang

0 0 12

BAB II GLOBALISASI: ANTARA LOKAL DAN GLOBAL - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kearifan Lokal, Penjualan Tanah dan Globalisasi: Studi Kasus atas Penjualan Tanah di Sungai Kajang

1 4 23

BAB III Gambaran Profil Masyarakat Dayak Bakati di Sungai Kajang - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kearifan Lokal, Penjualan Tanah dan Globalisasi: Studi Kasus atas Penjualan Tanah di Sungai Kajang

0 0 25

BAB IV ANALISA KEARIFAN LOKAL DI TENGAH PENJUALAN TANAH - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kearifan Lokal, Penjualan Tanah dan Globalisasi: Studi Kasus atas Penjualan Tanah di Sungai Kajang

0 0 12

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Perubahan Pengertian Manajemen Perubahan - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Manajemen Perubahan dalam Membangun Komitmen Karyawan: Suatu Studi pada PT. SEMEN (Persero) Kupang

0 0 10