Jurnal Balanga 2016 vol 4 No 1.pdf
Akhmad Syarif
Vol.4 No.
l
Januari-Juni 2016:8&93
INrenNer Fectons Tner Coxrnrnr;rps ON Tne Acrusrrym'rr Or
Trre GRADr PorNt AveRAGE Or PrryesKEsREK SnJDENTs OF
Par-aNcrn Reve Pcnr IJNrveRsrrY
'
Fxcron lurrnrru-Yare BsRxonrnrsusrTenxADApPrrcdplrm hoers Pnesrnsr
Kuuurnnr PEoe Mnrnsrswa PsurnsxEiREr( Uruvrnsnas Panr Prulnern Rava
tProgram
l Akhmad
Syarif
Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi F(lP Universitas PGRI
Email: akh mad syarifT8@yahoo.com
Abstract:
ln education, the student performance is very important to assess the success
level in the study goal achievement assigned in the PENTASKESREK education
curriculurn. The aim of this research is to investigate the internal factor
descriptions contributed on the Grade Point Average {GPA} achievement of
PENJASKESREK students of PGRI University.
The method used in this research is descriptive method. The sampling will be
done by Srmple Rondom Sompling technique, taken from PEruASKESREK students
of PGRI University from 2fl)9 - 2014 as many as 180 students.
- The resuhs show that part of the students have favorable attitude on the subiects
learnt at the PENTASKESREK study p(Erirm, while another parts have the
opposite (unfavorable attitude). From the description on the students' interest to
be a sport teacher it can be concluded that most of the students have a low
interest while only small parts show high interest. ln the motivation of the
students to perform well it can be concluded that most of the students have a
high motivation in achieving high GPA while not even half of the students have a
low motivation.
Based on the results,
students more
to
it is hoped that PENIASKBREK is able to motivate their
to motivate them in getting a high
love their teacher
achievement.
Key Words: Quadrant, Practicg lmportance Performance Anallris.
Abstrak:
Dalam pendidikan, prestasi belajar mahasiswa sangat penting untuk menilai
tingkat keberhasilan dalam pencapaian tujuan belajar yang telah ditetapkan
dalam kurikulum pendidikan PENJASKESREK. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui gambaran factor internal yang berkontribusi terhadap pencapaian
IPK pada mahasiswa PENTASKESREK
Universitas PGRI.
Metode penelitian yang digunakan adalah dengan penelitian dsekriptif.
-
Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Simpre Rondom fumpling, yang
diambil dari mahasiswa PENJASKESREK Universitas PGRI angkatan 2(n9,2010,
2011,20t.2,2013 dan 201d sebanyak 180 orang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian mahasiswa memilki sikap
favourable terhadap mata kuliah yang dipelajari di Program Studi PENIASKESREIC
sedangkan sebagiannya lagi memiliki sikap unfowuroble- Gambaran minat
mahasiswa untuk menjadi guru olah raga dapat disimpulkan bahwa sebagian
besar mahasiswa memiliki minat yang rendah untuk menjadi guru, sedangkan
hampir setengahnya memiliki minat yang tinggi. Gambaran mengenai motivasi
mahasiswa untuk berprestasi diperoleh kesimpulan bahwa sebagian besar
mahasiswa memiliki motivasi yang tinggi dalam mencapai lndek Prestasi
Kumulatif yang tinggi, sedangkan hampir setengahnya memiliki motivasi yang
rendah. Berdasarkan hasil penelitian, diharapkan Program Studi PENJASKESREK
dapat lebih memotivasi peserta didik untuk lebih mencintai guru, sehingga
dkhirnya mereka termotivasi untuk mencapai prestasi tinggi.
(ata kunci: faktor, internal, mahasiswa,
lurnol Pendidikon Teknologi don Kejuruon BAUNGA
tssN 233&426X
IPK
Vol. 4 No. 1 JanuarFJuni 2016: 88-93
Akhmad Syarit
1. Latar Behkang
Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan guru
olah raga Universitas PGRI telah mengembangkan diri
secara terus menerus untuk meningkatkan
kemampuan professional. Program Studi
PENJASKESREK merupakan institusi pendidikan formal
yang mendidik peserta didik agar menjadi tenaga
profesional di bidang pendidik. Untuk mengetahui
keberhasilan Prodi PENIASKESREK Universitas
PGRI
sebagai institusi pendidikan profesional maka
diantaranya perlu dilakukan penilaian prestasi
akademik mahasiswa selama menempuh masa
pendidikan. Syah (2005) mengemukakan bahwa
prestasi akademik mahasiswa adalah prestasi akademik
dalam mata kuliah tertentu yang relative bersifat
permanen setelah proses belajar dalam jangka waktu
tertentu.
Pada tingkat perguruan tinggi, penilaian prestasi
akademik dirryatakan dengan lndeks Prestasi Kumulatif
{lPK}. lndeks prestasi kumulatif merupakan angka yang
menunjukkan prestasi atau kemajuan belajar
mahasiswa secara kumulatif mulai dari semester
pertama sampai dengan semester paling akhir yang
telah ditempuh (buku panduan). Adapun predikat
kelulusan program sarjana dalam buku panduan
Universitas PGRI yaitu (1) IPK 2,W'2,75 dengan
predikat memuaskan; (2) IPK 2,75-3,5A dengan
predikat sangat memuaskan; (3) 1PK3,514,00 dengan
predikat dengan pujian lcum laudel. Penetapan
predikat kelulusan dengan pujian (cum laudel ini
dilakukan dengan memperhatikan masa studi
maksimum, yaitu masa stdui minimum ditambah satu
tahun.
Khusus untuk Prodi PENJASKESREK sendiri,
belajar adalah dalam diri senidri. Sehingga bisa
dikatakan bahwa faktor internal adalah modal dasar
bagi peserta didik dalam berprestasi. Oleh karena itu
penting untuk mengetahui bagaimana faktor internal
lainnya yaitu sikap, minat dan motivasi mahasiswa.
Berdasarkan berkontribusi terhadap pencapiaan
prestasi sikap menjadi amat penting untuk diketahui
karena menurut Attkinson dalam Widayatun t1999)
sikap mempunyai fungsi instrumental, dimana apabila
objek sikap dapat membantu individu mencapai tujuan,
maka individu akan bersikap positif yang pada akhirnya
akan mempermudah pencapaian prestasi akademik.
Salah satu hal yang harus disikapi oleh peserta didik
adalah mata kuliah yang harus dipelajari di Prodi
PENJASKESREK karena nilai yang diraih dalam mata
kuliah merupakan salah satu parameter dalam
menentukan prestasi akademik. Dengan demikian akan
terlihat prilaku peserta didik dalam mencapai prestasi.
Minat dan motivasi menjadi suatu hal yang penting
karena Widayatun (1999) menyatakan bahwa minat
dan motivasi adalah faktor yang turut mempengaruhi
sikap, sehingga ketika minat dan motivasi peserta didik
tinggi, maka akan mendorong sikap postiif peserta
didik
Sedangkan bila melihat fenomena sekarang,
ternyata banyak mahasiswa Prodi PENJASKESREK yang
tidak begitu berminat untuk menjadi guru olah raga,
oleh karena itu ini akan sangat berpengaruh terhadap
motivasi peserta didik untuk meraih prestasi. Padahal,
bila melihat prospek kerja ke depan, seorang lulusan
Prodi PETIJASKESREK mempunyai prospek yang cukup
menjanjikan. Karena untuk Provinsi Kalimantan Tengah
masih kekurangan guru olah raga baik tingkat SD,SMP
maupun SMA, dan lulusan PENIASKESREK selain bisa
menjadi guru olah raga, juga bisa melanjutkan jenjang
sebenarnya untuk penilaian kompetensi seseorang
yang tidak kalah penting yaitu adalah keterampilan.
Namun, sampai saat ini sistem evaluasi di Program
Studi baik itu untuk unsur skrL knowledge maupun
behoviar. Oleh karena itu penting sekali untuk dapat
karier ke dunia pendidikan yaitu dengan menjadi
mencapai IPK seoptimal mungkin.
yaitu penelitian yang bertujuan
Untuk pencapaian prestasi akademik tersebut, ada
beberapa factor yang mempengaruhi yaitu faktor
keadaan status fenomena {Arikunto, 1998}.
internal, faktor ekternal dan faktor
belajar. Faktor internal terdiri dari aspek fisik dan
psikologis (bakat, sikap, minat, motivasi dan
intelegensi); Faktor eksternal terdiri dari lingkungan
mahasiswa terhadap mata kuliah yang dipelajari di
Penjaskesrek (2) Minat mahasiswa untuk menjadi
perawat. (3) Motivasi berprestasi mahasiswa
sosial dan lingkungan non sosial; Faktor pendekatan
3. Populasi dan Sampel
belajar terdiri dari pendekatan belajar tinggi, sedang
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian
{Arikunto, 1998}. Dalam penelitian ini populasinya
adalah seluruh mahasiswa Studi PENIASKESREK
Universitas PGRI angkatan 2@9-2OL4 yang sedang
menjalani pendidikan akademik. Adapun jumlah
pendekatan
dan rendah.
Salah
situ faktor penting dalam pencapaian
prestasi adalah faktor internal,.karena, Lunandi (1993)
menyatakan bahwa sumber terkaya untuk bahan
Jurnol Pendidikon Teknologi don Kejuruan BALANGA
tssN 2338426X
dosen.
2.
Metde Penelitian
Metode yang digunakan yaitu penelitian deskriptif,
Variabel dalam penelitian
ini
menggambarkan
adalah (1)
Sikap
89
Vol.4 No.
1 Januari-Juni 2016: 88-93
adalah 180 orang' Dari 180 orang
npel yang diambil
IPK yaitu maka 4' Analisa Data
rentang IPK yaitu: IPK dengan sebelum dianalisa, data terlebih dahulii diedit
tiap
,".0," untuk
sebanyak 55 mahasiswa; IPK untuk mengecek kelengkapan jawaban dari responden.
memuaskan
san.Eat memuaskan sebanyak 120 Kemudian dilakukan koding sebagai berikut:
..:;,,; ii-t" ailirrrt berdasarkan
,ron
;;.;;;;;; predikat
dengan predikat cum laude ss S E TS sTs.
,n.n,'o*,, dan IPK
Pernyataan +5 4327'
5mahasiswar"Orrr"n
""r"rr..O'lan
pada
penelitian
ini adalah Pernyataan -12345
sarnPel
Rondom sompling reknik Kemudian dilakukan deskriptif data dengan skor T, dan
simple
,n"ne=g,;n"trn teknik
yang digunakan untuk untuk variable sikap sebagai berikut:
,""rrrpr,r" data
skaal
Favourabel (+) bila skortotal 2 skor T.
rikert)
;;;;;;;(skara
""';r;
yaitu untuk uji
;;rment yang dilakukan
tekhnik korelasi item
unfavouraber (-) bira skor totar < skor
I,,""o"rr,nr"
angket dengan
631s menggunakan
menggunakan
dan dinyatakan valid, denfan
,"tia'it", denagn
r
Sedangkan untuk variabel minat dan
motivasi
deskriptifnya adalah sebagai berikut:
koefisien Tinggi (+) bila skor total > skor T
;;';";-;;J
Rendah (-) bila skor total < skor T
reliabilitas
sedangkan
uji
o,3.
yaitr z
pendekatan
Terakhir
dihitung distribusi frekuensi untuk
menggunakan
"""ir,a*"r,
il,nrn"n dengan Rumus Alpha' lnstrumen kategori
internal
setiap
;;;;;;;;,
dengan koefisien reliabilitasnya
0'9'
Yaltu ada di sekitar
Ot"""i.*r, reliabel
Hasil Penelitian
''5. 'il'ri*r'
63n Pembahasan
Program Studi PENJASKESREK Universitas PGRI terhadap Mata Kuliah yang Dipelajari
"ahasiswa
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Sikap Mahasiswa Program Studi PENJASKESREK
Universitas PGRI tahun 2015
Sikap Mahasisura
Frekuensi
Persentase
Favourable
90
50,o%
Unfuvourable
90
50,o%
Jumlah
180
un,o%
Frekuensi Sikap Mahasiswa Program Studi PENJASKESREK Universitas PGRI
yang mempunyai IPK dengan predikat memuaskan tahun 2015
TabelZ.Distribusi
Sikap Mahasi*ra
Frekuensi
Persentase
Favourable
57
47.5%
63
52.5%
120
too,o%
a
Jumlah
Frekuensi Sikap Mahasiswa Program Studi PENJASKESREK Universitas PGRI yang
Tabel 3 Distribusi
mempunyai IPK dengan predikat sangat memuaskan tahun 2015
Sikap Mahasiswa
Frekuensi
Persentase
Favourable
31
56.4y
Unfavourable
24
43.6%
Jumlah
55
Knp%
Teknologi don Keiuruon BALANGA
lurnal pendidikan
tssN
2i38'426x
90
Vol. 4 No. 1-lanuari-Juni
Tabel 4 Distribusi Frekuensi Sikap Mahasiswa Program Studi PENTASKESREK Universitas FGRI
yang mempunyai IPK dengan prdikat anm loude tahun 2015
Frekuensi
Sikap Mahasbura
Persentase
Favourable
Unfuvourable
{n,096
lumlah
NT
PENJASKESREK Universitas PGRI
Tabel 5 Distribusi Frekuensi Minat Mahasiswa Guru PENJASKESREK pada
Program Studi PENJASKESREK Uninersitas PGRI tahun 2015
b) Minat Mahasiswa Program Studi
Sikap Mahasbwa
Frekuensi
t
Persentase
Favourable
47,8%
Unfuvourable
52,2y"
Jumlah
t@,o%
Tabel 6 Distribusi Frekuensi Minat untuk menjadi Guru PENJASKESREK pada Program Studi
PENJASKESREK
Universitas PGRI yang mempunyai IPK dengan predikat memuaskan,
Pada tahun 2015
Freltuensi
Minat Mahasiswa
Persentase
43-60/"
Tinggi
31
Rendah
56.4o/"
l(N,W6
Jumlah
Tabel 7 Distribusi Frekuensi Minat untuk meniadi Guru PEI.IJASKESREK pada Program Studi
PENIASKESREK Universitas PGRI yang mempunyai IPK dengan predikat sangat memuaskan
pada tahun 2015
Minat Mahasiswa
Frekuensi
Persentase
Tinggi
57
47,5%
52.5o/"
t(N,@6
Tabel 8 Distribusi Frekuensi Minat uhtuk menjadi Guru PENJASKESREIdpada Program Studi
PENIASKESREK Universitas PGRI yang mempunyai tPK dengan predikat cum ,oude,
pada tahun 2015
Sikap Mahasiswa
Frekuensi
Pensentase
Tinggi
I
Rendah
lwr,o%
Jumlah
I
:
lurnal Pendidikan Teknologi dan Keiuruon
tssN 23i8-426X
BALr'.NGA
91
Vol.4 No. lJanuari-Juni 2016
Motivasi Berprestasi Mahasiswa Program Studi PENJASKESREK Univercitas PGRI
Tabel 9 Distribusi Frekuensi Motivasi Berprestasi Mahasiswa Program Studi PENIASKESREK
Univercitas PGRI yang berkontribusi terhadap pencapaian lndeks Prestasi Kumulatif tahun 2015
Motivasi Berprestasi
Frekuensi
Persentasc
TineEl
96
5i,3%
Rendah
84
46,70
Jumlah
180
lo0,oYo
Tabel 10 Distribusi Frekuensi Motivasi Berprestasi Mahasiswa Program Studi PENJASKESREK
Universitas PGR! dengan predikat memuaskan yang berkontribusi terhadap pencapaian
lndeks Prestasi Kumulatif, tahun 2015
Motivasi Berprcstasi
Frekuensi
Persentase
Tinggi
34
6L.8%
Rendah
2L
38.2%
Jumlah
55
!(N,096
Tabel 11 Distribusi Frekuensi Motivasi Berprestasi Mahasiswa Program Studi PENJASKESREK
Universitas PGRI dengan predikat sangat memuaskan yang berkontribusi terhadap pencapaian
lndeks Prestasi Kumulatif, tahun 2015
Motivasi Berprestasi
Frekuensi
Persentase
Tinggi
59
49.20
Rendah
6r
50.8o/"
Jumlah
t20
lOa,ao/o
Tabel 12 Distribusi Frekuensi Motivasi Berprestasi Mahasiswa Program Studi PENJASKESREK
Universitas PGRI dengan predikat cum loudeyang berkontribusi terhadap pencapaian
lndeks Prestasi Kumulatif, tahun 2015
Motivasi Berprestasi
Frekuensi
Tinggi
6O0/"
Rendah
40Yo
Jumlah
lo0,0o/o
Sikap Mahasiswa terhadap Mata Kuliah yang
Dipelajari di Program Studi PENJASKESREK
iika dilihat berdasarkan perbedaan rentang
g diperolah oleh
IPK
mahasiswa program Studi
Universitas PGRI, ternyata terlihat tidak
pola tertentu seperti semakin fovourable terhadap
a kuliah yang dipelajari semakin tinggi IPK yang
Padahal, menurut Syah (2006) menyatakan
NJASKESREK
jika seseorang mempunyai sikap yang positif
akan mempermudgh pencapaian tPK. Tapi
n demikian seperti yang telah dikenrukakan
Pendidikon Teknologi don Kejuruon BALANGA
2i38-425X
Persentase
oleh Attkinson bahwa sikap itu mempunyai fungsi
instrumental, maka kita dapat melihat bahwa
mahasiswa yang mempunyai sikap fovourable yang
lebih besar mempunyai IPK yang tinggi, walaupun hal
ini berlaku juga untuk yang mempunyai IPK yang
rendah. Oleh karena itu, tampak tidak ada kaitan
antara sikap terhadap mata kuliah dengan IPK yang
diperoleh oleh mahasiswa.
Sikap yang kurang mendukung terhadap mata
kuliah yang dipelajari di Program Studi PENJASKESREK
mungkin dipengaruhi oleh faktor lain seperti kurang
efektifnya waktu belajar mahasiswa itu sendiri, yang
Vol.4 No. 1 Januari-Juni 2O16: 88-93
Akhmod Syorif
tidak bisa memanfaatkan waktu luang dengan sebaikbaiknya, atau kurangnya buku sumber pribadi karena
tidak ada niat untuk membeli buku atau terbentur
dengan keadaan ekonomi yang kurang mendukung.
karena kurangnya
Hal lain juga bisa
reinforcemenf, karena kita memiliki pola sikap dan
perilaku tertentu dikarenakan mer'dapat reinforcement
dari lingkungan sekitar kita untuk sikap dan perilaku
tersebut (Azwar, 1995). Oleh karena itu, pendidik perlu
gambaran bahwa yang mempunyai IPK dengan
predikat cum laude, semuanya mempunyai minat yang
tinggi untuk menjadi Guru Penjeskesrek. Hal ini berarti
sesuai dengan apa yang telah dinyatakan oleh Dalyono
(1997) dalam Djamarah (2002) bahwa minat yang tinggi
cenderung mendorong seseorang untuk merait:
prestasi yang optimal.
Penyebab masih banyaknya mahasiswa yang
memiliki minat yang rendah untuk menjadi Guru
memberikan reinforcement pada mahasiswanya
sehingga mahasiswa dituntut untuk selalu bisa
memahami setiap mata kuliah yang dipelajari di
Penjeskesrek bisa karena banyak hal. Diantaranya yaitu
karena profesi Guru Penjeskesrek tidak diperkenalkan
sejak kecil, sebagian besar lebih dikenalkan bahwa
PENJASKESREK, agar nantinya
mahasiswa menyadari sendiri pahwa memahami setiap
membanggakan. Oleh karena itu, banyak mahasiswa
Program Studi
profesi guru bukanlah sesuatu hal
yang
mata kuliah adalah suatu kebutuhan. Namun, bukan
dalam artian kebutuhan hanya untuk mendapat nilai
yang tinggi saja, tapi benar-benar kebutuhan untuk
yang dulunya sama sekali tidak berminat untuk menjadi
memahami mata kuliah agar kedepannya
menjadikan Guru Penjeskesrek sebagai pilihan kedua
jika tidak bisa masuk ke fakultas fovorit tersebut.
Padahal, jika melihat ke depan, dalam hal ini adalah
prospek kerja Guru Penjeskesrek lulusan sarjana
bisa
mengamalkan setiap ilmu yang didapat.
Kemungkinan
lain yang
menyebabkan sikap
mahasiswa kurang fovourobel adalah
karena
Guru Penjeskesrek, tapi untuk menjadi profesi lain,
misalnya arsitek atau dokter. Mereka akhirnya
merasa bahwa tugas yang diberikan oleh dosen mata
Kependidikan bisa dibilang cukup menjanjikan. Karena,
selain lapangan kerja yang sangat banyak, yang tidak
hanya mencakup pelayanan saja tapi juga dunia
pendidikan, juga karena jumlahnya masih sangat mininr
di pelayanan. Oleh karena itu, keberadaannya sangat
kuliah hanya menambah beban studi yang
dibutuhkan.
mahasiswa sendiri merasa bahwa mata kuliah yang
di
Program Studi PENJASKESREK sangat
banyak dan luas, sehingga dengan tidak efektifyna
mahasiswa mengalokasikan waktu maka mereka
diajarkan
harus
Faktor lain yang bisa menyebabkan rendahnya
minat mahasiswa untuk menjadi Guru Penjeskesrek
mereka pikul.
Minat Mahasiswa untuk Meniadi Guru PENJASKESREK
Minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang
tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu hal
atau aktifitas. Menurut Reber (1988) dalam
Syah
(2006), minat kurang populer dalam psikologi karena
ketergantungannya yang banyak pada faktor-faktor
adalah karena profesi Guru Penjeskesrek mempunyai
tugas dan kewajiban yang sangat. banyak dan luas. Oleh
karena itu, butuh keuletan untuk bisa menjadi Guru
Penjeskesrek yang handal dan professional. Tak jarang,
untuk mengikuti perkembangan Guru Penjeskesrek,
mahasiswa harus mengikuti beberapa pendidikan
ini
internal lainnya seperti: pemusatan perhatian,
keinglntahuan, motivasi dan kebutuhan. Tapi,
praktek yang berkaitan dengan fisik. Hal
meskipun kurang populer, minat tetap diakui dapat
mempengaruhi proses- dan hasil belajar peserta didik
Sebagaimana yang diungkapkan oleh Dalyono (1997)
kemampuan
dalam Djamarah (2002) bahwa minat yang
selalu menumbuhkan dan mengembangkan minat
pada diri peserta didik, seperti: dalam setiap
penyampaian materi pendidik selalu memberikan
informasi mengenai hubungan antara materi kuliah
yang diberikan dengan materi kuliah yang lalu atau
besar
terhadap sesuatu maka cenderung akan menghasilkan
prestasi yang tinggi, begitupnu sebaliknya jika minat
terhadap sesuatu itu rendah, maka cenderung akan
menghasilkan prestasi yang rendah juga. Tidak banyak
yang bisa diharapkan untuk menghasilkan prestasi
belajar yang baik dari seseorang yang tidak berminat
terhadap sesuatu. Dampaknya, mahasiswa kurang
bisa
menjadi hambatan bagi mahasiswa terutama dalam hal
fisik yang mengharuskan mahasiswa
kemampuan yang berkaitan dengan fisik.
Hal ini perlu menjadi perhatian bagi pendidik untuk
menjelaskan kegunannya mempelajari materi tersebut
bagi masa depan peserta didik nanti, setar
berpartisipasi dalam aktivitas belajar, perhatian
menggunakan berbagai metode mengajar. Sehingga
peserta didik bisa men.jadi lebih tertarik untuk menjadi
menjadi kurang ketika proses belajar mengajar serta
Guru Penjeskesrek.
semangat;belajar menjadi tu run.
Untuk minat berdasarkan rentang IPK diperoleh
!urnal Pendidikan Teknologi don Keiuruan BAUNGA
tssN 2i38-426X
92
Vol.4 No,1 Januari-Juni 2016: 88-93
Akhmod Syorif
Motivasi Berprestasi
Seseorang dengan motivasi berprestasi tinggi
menurut Hemr an (1967) memiliki keinginan dan usaha
lebih tinggi dalam meraih pretsasi., sebaliknya orang
dengan motivsai berprestasi yang rendah cendeurng
kurang memiliki usaha dalam meraih prestasi. Motivasi
berprestasi mahasiswa berdasarkan rentang IPK yang
diperoleh ternyata didapat bahwa yang mempunyai
IPK dengan predikat cum loude mempunyai motivasi
yang tingg.i Dengan demikian sesuai dengan apa yang
dikemukakan oleh Syah (2006) menyatakan bahwa
motivasi berprestasi yang tinggi cenderung
yang seperti: menciptakan suasana kelas
yang
kompetitif dengan cara menimbulkan perasaan puas
terhadap hasil belajar yang dicapai, meskipun hasil
belajar yang dicapai itu kurang memuaskan,
membiasakan peserta didik mengemukakan
pendapatnya dalam suatu diskusi atau meningkatkan
ego involvement yaitu menumbuhkan
kesadaran
kepada mahasiswa agra merasakan pentingnya tugas
dan menerimanya sebagai tantangan sehingga peserta
didik akan bekerja keras demi mendapatkan prestasi
yang tinggi.
akan
menghasilkan prestasi yang optimal.
Sesuai dengan teori yang diambil dari Mc Clelland
(1953) bahwa untuk mencdpai tujuan berprestasi yang
telah ditetapkan individu mendapat hambatan
baik
hambatan dalam diri indiivdu maupun hambatan yang
datangnya dar i luar individu.
Menurut Herman (1967) bahwa setiap orang
memiliki rasa cemas dan rasa cemas itu akan muncul
apabila individu dihadapkan pada situasi
yang
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekotan
Prokek. Jakarta: Rineka Cipta
Azwar, S. t995. Sikop Mqnusio Teori don Pengukuronnyo.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset
Balibang Depdiknas. 20o7.
UU
Sisdiknos. Melalui
http://www.depdiknas.comlUUSisdiknas.htm
diakes
merupakan pengaruh dari orang lain atau lingkungan,
salah satu contohnya adalah penghargaan (Purwanto,
Depdikbud, 1997. Evoluosi Pendidikon. Jalarta
1998)
Djamarah, S. B. 2002. Psikologi Belajor. Jakarta: Rineka
Faktor lain yang bisa mempengaruhi motivasi
mahasiswa adalah karena minat untuk menajdi Guru
- Penjeskesrek yang dimana sebagian besar mahasiswa
mempunyai minat yang rendah untuk menjadi Guru
Penjeskesrek. Didukung dengan sikap yang sebagian
besar unfavourobel terhadap mata kuliah yang
menuntut kemampuannya. Ada dua dipelajari di
Program Studi PENJASKESREK, Kedua hal ini bisa
22.2/7,?e/"(vAfe4 ?€d"A? /AC///(l/n( ffirc1/ rtk
kecemasan yang sifatnya menunjang aktivitas belajar,
sehingga dengan adanya kecemasan orang
akan
tanggal 23 Februari 2007
Cipta
Gage
&
Berlinger, D. C.1979. Educotional Psychology.
Chicago: College Publishing Co.
Hamali( O. 1991. Monajemen Belajar di Perguruan Tinggi
Pendekaton Sistem 5K5. Bandung: Sinar Baru
Hermans, H. 1987. Motivatie en Prestotie. Amsterdam:
Zeitlinger (terjemahan)
Hilgard, dkk. 1983. lntroduction to Psychology. New York:
&rcc/e6r;uii(,/^,.
Hurloc( E.1980. psikologi perkembongon
Suotu
pendekaton Sepanjong Kehidupon.
Jakarta: Erlangga
Kapplan & Saccuzo. t993. pshycological Testing principle,
mempengaruhi motivasi mahasiswa untuk mencapai
prestasi yang tinggi yaitu bisa menurunkan motivasi
Aplieofion ond Issue. California: Brook/Cole
mahasiswa tersebut. yang kedua debititoting
onxiety ,
Publishing Company
yaitu kecemasan yang bersifat menghambat
aktivitas
Lunandi, A. G. 1993. pendidikon Orong Dewoso.
belajar sehingga dengan adanya kecemasan
ini orang
akan belajar dengan hasil yang kurang baik.
Selain itu, sesuai dengan teori motivasi,
bahwa
motivasi itu ada dua adalah ada tidaknya motivasi
berprestasi pada diri
mempengaruhi
peserta didik
cukup
kemampuan intelektual peserta didik
agar dapat berfungsi secara optimal (Djamarah,
2002).
Sehingga penting bagi pendidik untuk berupaya
meningkatkan motivasi peserta didiknya,
.lenis, yaitu
motivasi intrinski dan motivasi ekstrinsik. Motivasi
intrinsik berasal dari dalam individu itu sendiri
seperti
perasaan;menyenangi materi dan kebutuhannya
akan
materi tersebut. Motivasi ekstrinsik berasal dari luar
Jakarta:
Gramedia pustaka Utama
Makmun, A. S. 2000. psikotogi Kependidikon perongkot
PT.
Pengojoran Model. Bandung: pT. Remaja Rosda
Karya
Mc. Clelland, D. C. 1953. The Achievement Motive.
New
York: Appelton Century Crof
Megawangi, Ratna. (tanpa tahunl. pendidikon
Berbasis
Koroker. Melalui ht!S%4 Uly.xl.cSjd/de5
/indonesia berprestasi/presentasi_Ratna_Megawan
gi.pdf diakes t anggal 27 Februari 2@7
Rakhmat. 2@1. Metode penelitian Komunikosi.
Bandung:
PT. Remaja Rosda karya
Subana. 20o1. Dosor-dosor penelition ttmioh.
Bandung:
Al
lurnol Pendidikon Teknologi don Kejuruon BALANGA
tssN 2338-426X
93
Vol- 4 No. 1 Januari-Juni 2016: 88-93
Pustaka Setia
tugyono, 2W3. Metode Penelition Mministmi'
Alfabeta
Syah,
M.
2(}{}6.
Psikotqi Pendidikon gtaw
Bandung:
Pendekotan
Boru. Bandung: Remaja Rosda Karya
Bandung:
Thontowi. Ahmad. ir9lf,- Psikologi Pendidikan'
Remaja Rooda lGrYa
Universitas Padjadjaran. 2OO5'
Pdomon
Pe nye! e n ggaroa n P e rd i dikan' Bandung
Widayatun, Tri Rusmi. t9-sl9- llmu Peritoku
Umum
M' A 7U'
Jakarta: CV. Sagung Seto
2(/C}t. Retiobititas
dan Voliditos' Yogyakarta:
Pustaka Pelaiar Offset
'2([/..
Panduon Penyusunan flaipsi Progrom
Sorjono. Bandung
Jurnot Pendidikan Teknotogi don
tssv 23i8-426X
Keiuruon BALANGA
Vol.4 No.
l
Januari-Juni 2016:8&93
INrenNer Fectons Tner Coxrnrnr;rps ON Tne Acrusrrym'rr Or
Trre GRADr PorNt AveRAGE Or PrryesKEsREK SnJDENTs OF
Par-aNcrn Reve Pcnr IJNrveRsrrY
'
Fxcron lurrnrru-Yare BsRxonrnrsusrTenxADApPrrcdplrm hoers Pnesrnsr
Kuuurnnr PEoe Mnrnsrswa PsurnsxEiREr( Uruvrnsnas Panr Prulnern Rava
tProgram
l Akhmad
Syarif
Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi F(lP Universitas PGRI
Email: akh mad syarifT8@yahoo.com
Abstract:
ln education, the student performance is very important to assess the success
level in the study goal achievement assigned in the PENTASKESREK education
curriculurn. The aim of this research is to investigate the internal factor
descriptions contributed on the Grade Point Average {GPA} achievement of
PENJASKESREK students of PGRI University.
The method used in this research is descriptive method. The sampling will be
done by Srmple Rondom Sompling technique, taken from PEruASKESREK students
of PGRI University from 2fl)9 - 2014 as many as 180 students.
- The resuhs show that part of the students have favorable attitude on the subiects
learnt at the PENTASKESREK study p(Erirm, while another parts have the
opposite (unfavorable attitude). From the description on the students' interest to
be a sport teacher it can be concluded that most of the students have a low
interest while only small parts show high interest. ln the motivation of the
students to perform well it can be concluded that most of the students have a
high motivation in achieving high GPA while not even half of the students have a
low motivation.
Based on the results,
students more
to
it is hoped that PENIASKBREK is able to motivate their
to motivate them in getting a high
love their teacher
achievement.
Key Words: Quadrant, Practicg lmportance Performance Anallris.
Abstrak:
Dalam pendidikan, prestasi belajar mahasiswa sangat penting untuk menilai
tingkat keberhasilan dalam pencapaian tujuan belajar yang telah ditetapkan
dalam kurikulum pendidikan PENJASKESREK. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui gambaran factor internal yang berkontribusi terhadap pencapaian
IPK pada mahasiswa PENTASKESREK
Universitas PGRI.
Metode penelitian yang digunakan adalah dengan penelitian dsekriptif.
-
Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Simpre Rondom fumpling, yang
diambil dari mahasiswa PENJASKESREK Universitas PGRI angkatan 2(n9,2010,
2011,20t.2,2013 dan 201d sebanyak 180 orang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian mahasiswa memilki sikap
favourable terhadap mata kuliah yang dipelajari di Program Studi PENIASKESREIC
sedangkan sebagiannya lagi memiliki sikap unfowuroble- Gambaran minat
mahasiswa untuk menjadi guru olah raga dapat disimpulkan bahwa sebagian
besar mahasiswa memiliki minat yang rendah untuk menjadi guru, sedangkan
hampir setengahnya memiliki minat yang tinggi. Gambaran mengenai motivasi
mahasiswa untuk berprestasi diperoleh kesimpulan bahwa sebagian besar
mahasiswa memiliki motivasi yang tinggi dalam mencapai lndek Prestasi
Kumulatif yang tinggi, sedangkan hampir setengahnya memiliki motivasi yang
rendah. Berdasarkan hasil penelitian, diharapkan Program Studi PENJASKESREK
dapat lebih memotivasi peserta didik untuk lebih mencintai guru, sehingga
dkhirnya mereka termotivasi untuk mencapai prestasi tinggi.
(ata kunci: faktor, internal, mahasiswa,
lurnol Pendidikon Teknologi don Kejuruon BAUNGA
tssN 233&426X
IPK
Vol. 4 No. 1 JanuarFJuni 2016: 88-93
Akhmad Syarit
1. Latar Behkang
Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan guru
olah raga Universitas PGRI telah mengembangkan diri
secara terus menerus untuk meningkatkan
kemampuan professional. Program Studi
PENJASKESREK merupakan institusi pendidikan formal
yang mendidik peserta didik agar menjadi tenaga
profesional di bidang pendidik. Untuk mengetahui
keberhasilan Prodi PENIASKESREK Universitas
PGRI
sebagai institusi pendidikan profesional maka
diantaranya perlu dilakukan penilaian prestasi
akademik mahasiswa selama menempuh masa
pendidikan. Syah (2005) mengemukakan bahwa
prestasi akademik mahasiswa adalah prestasi akademik
dalam mata kuliah tertentu yang relative bersifat
permanen setelah proses belajar dalam jangka waktu
tertentu.
Pada tingkat perguruan tinggi, penilaian prestasi
akademik dirryatakan dengan lndeks Prestasi Kumulatif
{lPK}. lndeks prestasi kumulatif merupakan angka yang
menunjukkan prestasi atau kemajuan belajar
mahasiswa secara kumulatif mulai dari semester
pertama sampai dengan semester paling akhir yang
telah ditempuh (buku panduan). Adapun predikat
kelulusan program sarjana dalam buku panduan
Universitas PGRI yaitu (1) IPK 2,W'2,75 dengan
predikat memuaskan; (2) IPK 2,75-3,5A dengan
predikat sangat memuaskan; (3) 1PK3,514,00 dengan
predikat dengan pujian lcum laudel. Penetapan
predikat kelulusan dengan pujian (cum laudel ini
dilakukan dengan memperhatikan masa studi
maksimum, yaitu masa stdui minimum ditambah satu
tahun.
Khusus untuk Prodi PENJASKESREK sendiri,
belajar adalah dalam diri senidri. Sehingga bisa
dikatakan bahwa faktor internal adalah modal dasar
bagi peserta didik dalam berprestasi. Oleh karena itu
penting untuk mengetahui bagaimana faktor internal
lainnya yaitu sikap, minat dan motivasi mahasiswa.
Berdasarkan berkontribusi terhadap pencapiaan
prestasi sikap menjadi amat penting untuk diketahui
karena menurut Attkinson dalam Widayatun t1999)
sikap mempunyai fungsi instrumental, dimana apabila
objek sikap dapat membantu individu mencapai tujuan,
maka individu akan bersikap positif yang pada akhirnya
akan mempermudah pencapaian prestasi akademik.
Salah satu hal yang harus disikapi oleh peserta didik
adalah mata kuliah yang harus dipelajari di Prodi
PENJASKESREK karena nilai yang diraih dalam mata
kuliah merupakan salah satu parameter dalam
menentukan prestasi akademik. Dengan demikian akan
terlihat prilaku peserta didik dalam mencapai prestasi.
Minat dan motivasi menjadi suatu hal yang penting
karena Widayatun (1999) menyatakan bahwa minat
dan motivasi adalah faktor yang turut mempengaruhi
sikap, sehingga ketika minat dan motivasi peserta didik
tinggi, maka akan mendorong sikap postiif peserta
didik
Sedangkan bila melihat fenomena sekarang,
ternyata banyak mahasiswa Prodi PENJASKESREK yang
tidak begitu berminat untuk menjadi guru olah raga,
oleh karena itu ini akan sangat berpengaruh terhadap
motivasi peserta didik untuk meraih prestasi. Padahal,
bila melihat prospek kerja ke depan, seorang lulusan
Prodi PETIJASKESREK mempunyai prospek yang cukup
menjanjikan. Karena untuk Provinsi Kalimantan Tengah
masih kekurangan guru olah raga baik tingkat SD,SMP
maupun SMA, dan lulusan PENIASKESREK selain bisa
menjadi guru olah raga, juga bisa melanjutkan jenjang
sebenarnya untuk penilaian kompetensi seseorang
yang tidak kalah penting yaitu adalah keterampilan.
Namun, sampai saat ini sistem evaluasi di Program
Studi baik itu untuk unsur skrL knowledge maupun
behoviar. Oleh karena itu penting sekali untuk dapat
karier ke dunia pendidikan yaitu dengan menjadi
mencapai IPK seoptimal mungkin.
yaitu penelitian yang bertujuan
Untuk pencapaian prestasi akademik tersebut, ada
beberapa factor yang mempengaruhi yaitu faktor
keadaan status fenomena {Arikunto, 1998}.
internal, faktor ekternal dan faktor
belajar. Faktor internal terdiri dari aspek fisik dan
psikologis (bakat, sikap, minat, motivasi dan
intelegensi); Faktor eksternal terdiri dari lingkungan
mahasiswa terhadap mata kuliah yang dipelajari di
Penjaskesrek (2) Minat mahasiswa untuk menjadi
perawat. (3) Motivasi berprestasi mahasiswa
sosial dan lingkungan non sosial; Faktor pendekatan
3. Populasi dan Sampel
belajar terdiri dari pendekatan belajar tinggi, sedang
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian
{Arikunto, 1998}. Dalam penelitian ini populasinya
adalah seluruh mahasiswa Studi PENIASKESREK
Universitas PGRI angkatan 2@9-2OL4 yang sedang
menjalani pendidikan akademik. Adapun jumlah
pendekatan
dan rendah.
Salah
situ faktor penting dalam pencapaian
prestasi adalah faktor internal,.karena, Lunandi (1993)
menyatakan bahwa sumber terkaya untuk bahan
Jurnol Pendidikon Teknologi don Kejuruan BALANGA
tssN 2338426X
dosen.
2.
Metde Penelitian
Metode yang digunakan yaitu penelitian deskriptif,
Variabel dalam penelitian
ini
menggambarkan
adalah (1)
Sikap
89
Vol.4 No.
1 Januari-Juni 2016: 88-93
adalah 180 orang' Dari 180 orang
npel yang diambil
IPK yaitu maka 4' Analisa Data
rentang IPK yaitu: IPK dengan sebelum dianalisa, data terlebih dahulii diedit
tiap
,".0," untuk
sebanyak 55 mahasiswa; IPK untuk mengecek kelengkapan jawaban dari responden.
memuaskan
san.Eat memuaskan sebanyak 120 Kemudian dilakukan koding sebagai berikut:
..:;,,; ii-t" ailirrrt berdasarkan
,ron
;;.;;;;;; predikat
dengan predikat cum laude ss S E TS sTs.
,n.n,'o*,, dan IPK
Pernyataan +5 4327'
5mahasiswar"Orrr"n
""r"rr..O'lan
pada
penelitian
ini adalah Pernyataan -12345
sarnPel
Rondom sompling reknik Kemudian dilakukan deskriptif data dengan skor T, dan
simple
,n"ne=g,;n"trn teknik
yang digunakan untuk untuk variable sikap sebagai berikut:
,""rrrpr,r" data
skaal
Favourabel (+) bila skortotal 2 skor T.
rikert)
;;;;;;;(skara
""';r;
yaitu untuk uji
;;rment yang dilakukan
tekhnik korelasi item
unfavouraber (-) bira skor totar < skor
I,,""o"rr,nr"
angket dengan
631s menggunakan
menggunakan
dan dinyatakan valid, denfan
,"tia'it", denagn
r
Sedangkan untuk variabel minat dan
motivasi
deskriptifnya adalah sebagai berikut:
koefisien Tinggi (+) bila skor total > skor T
;;';";-;;J
Rendah (-) bila skor total < skor T
reliabilitas
sedangkan
uji
o,3.
yaitr z
pendekatan
Terakhir
dihitung distribusi frekuensi untuk
menggunakan
"""ir,a*"r,
il,nrn"n dengan Rumus Alpha' lnstrumen kategori
internal
setiap
;;;;;;;;,
dengan koefisien reliabilitasnya
0'9'
Yaltu ada di sekitar
Ot"""i.*r, reliabel
Hasil Penelitian
''5. 'il'ri*r'
63n Pembahasan
Program Studi PENJASKESREK Universitas PGRI terhadap Mata Kuliah yang Dipelajari
"ahasiswa
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Sikap Mahasiswa Program Studi PENJASKESREK
Universitas PGRI tahun 2015
Sikap Mahasisura
Frekuensi
Persentase
Favourable
90
50,o%
Unfuvourable
90
50,o%
Jumlah
180
un,o%
Frekuensi Sikap Mahasiswa Program Studi PENJASKESREK Universitas PGRI
yang mempunyai IPK dengan predikat memuaskan tahun 2015
TabelZ.Distribusi
Sikap Mahasi*ra
Frekuensi
Persentase
Favourable
57
47.5%
63
52.5%
120
too,o%
a
Jumlah
Frekuensi Sikap Mahasiswa Program Studi PENJASKESREK Universitas PGRI yang
Tabel 3 Distribusi
mempunyai IPK dengan predikat sangat memuaskan tahun 2015
Sikap Mahasiswa
Frekuensi
Persentase
Favourable
31
56.4y
Unfavourable
24
43.6%
Jumlah
55
Knp%
Teknologi don Keiuruon BALANGA
lurnal pendidikan
tssN
2i38'426x
90
Vol. 4 No. 1-lanuari-Juni
Tabel 4 Distribusi Frekuensi Sikap Mahasiswa Program Studi PENTASKESREK Universitas FGRI
yang mempunyai IPK dengan prdikat anm loude tahun 2015
Frekuensi
Sikap Mahasbura
Persentase
Favourable
Unfuvourable
{n,096
lumlah
NT
PENJASKESREK Universitas PGRI
Tabel 5 Distribusi Frekuensi Minat Mahasiswa Guru PENJASKESREK pada
Program Studi PENJASKESREK Uninersitas PGRI tahun 2015
b) Minat Mahasiswa Program Studi
Sikap Mahasbwa
Frekuensi
t
Persentase
Favourable
47,8%
Unfuvourable
52,2y"
Jumlah
t@,o%
Tabel 6 Distribusi Frekuensi Minat untuk menjadi Guru PENJASKESREK pada Program Studi
PENJASKESREK
Universitas PGRI yang mempunyai IPK dengan predikat memuaskan,
Pada tahun 2015
Freltuensi
Minat Mahasiswa
Persentase
43-60/"
Tinggi
31
Rendah
56.4o/"
l(N,W6
Jumlah
Tabel 7 Distribusi Frekuensi Minat untuk meniadi Guru PEI.IJASKESREK pada Program Studi
PENIASKESREK Universitas PGRI yang mempunyai IPK dengan predikat sangat memuaskan
pada tahun 2015
Minat Mahasiswa
Frekuensi
Persentase
Tinggi
57
47,5%
52.5o/"
t(N,@6
Tabel 8 Distribusi Frekuensi Minat uhtuk menjadi Guru PENJASKESREIdpada Program Studi
PENIASKESREK Universitas PGRI yang mempunyai tPK dengan predikat cum ,oude,
pada tahun 2015
Sikap Mahasiswa
Frekuensi
Pensentase
Tinggi
I
Rendah
lwr,o%
Jumlah
I
:
lurnal Pendidikan Teknologi dan Keiuruon
tssN 23i8-426X
BALr'.NGA
91
Vol.4 No. lJanuari-Juni 2016
Motivasi Berprestasi Mahasiswa Program Studi PENJASKESREK Univercitas PGRI
Tabel 9 Distribusi Frekuensi Motivasi Berprestasi Mahasiswa Program Studi PENIASKESREK
Univercitas PGRI yang berkontribusi terhadap pencapaian lndeks Prestasi Kumulatif tahun 2015
Motivasi Berprestasi
Frekuensi
Persentasc
TineEl
96
5i,3%
Rendah
84
46,70
Jumlah
180
lo0,oYo
Tabel 10 Distribusi Frekuensi Motivasi Berprestasi Mahasiswa Program Studi PENJASKESREK
Universitas PGR! dengan predikat memuaskan yang berkontribusi terhadap pencapaian
lndeks Prestasi Kumulatif, tahun 2015
Motivasi Berprcstasi
Frekuensi
Persentase
Tinggi
34
6L.8%
Rendah
2L
38.2%
Jumlah
55
!(N,096
Tabel 11 Distribusi Frekuensi Motivasi Berprestasi Mahasiswa Program Studi PENJASKESREK
Universitas PGRI dengan predikat sangat memuaskan yang berkontribusi terhadap pencapaian
lndeks Prestasi Kumulatif, tahun 2015
Motivasi Berprestasi
Frekuensi
Persentase
Tinggi
59
49.20
Rendah
6r
50.8o/"
Jumlah
t20
lOa,ao/o
Tabel 12 Distribusi Frekuensi Motivasi Berprestasi Mahasiswa Program Studi PENJASKESREK
Universitas PGRI dengan predikat cum loudeyang berkontribusi terhadap pencapaian
lndeks Prestasi Kumulatif, tahun 2015
Motivasi Berprestasi
Frekuensi
Tinggi
6O0/"
Rendah
40Yo
Jumlah
lo0,0o/o
Sikap Mahasiswa terhadap Mata Kuliah yang
Dipelajari di Program Studi PENJASKESREK
iika dilihat berdasarkan perbedaan rentang
g diperolah oleh
IPK
mahasiswa program Studi
Universitas PGRI, ternyata terlihat tidak
pola tertentu seperti semakin fovourable terhadap
a kuliah yang dipelajari semakin tinggi IPK yang
Padahal, menurut Syah (2006) menyatakan
NJASKESREK
jika seseorang mempunyai sikap yang positif
akan mempermudgh pencapaian tPK. Tapi
n demikian seperti yang telah dikenrukakan
Pendidikon Teknologi don Kejuruon BALANGA
2i38-425X
Persentase
oleh Attkinson bahwa sikap itu mempunyai fungsi
instrumental, maka kita dapat melihat bahwa
mahasiswa yang mempunyai sikap fovourable yang
lebih besar mempunyai IPK yang tinggi, walaupun hal
ini berlaku juga untuk yang mempunyai IPK yang
rendah. Oleh karena itu, tampak tidak ada kaitan
antara sikap terhadap mata kuliah dengan IPK yang
diperoleh oleh mahasiswa.
Sikap yang kurang mendukung terhadap mata
kuliah yang dipelajari di Program Studi PENJASKESREK
mungkin dipengaruhi oleh faktor lain seperti kurang
efektifnya waktu belajar mahasiswa itu sendiri, yang
Vol.4 No. 1 Januari-Juni 2O16: 88-93
Akhmod Syorif
tidak bisa memanfaatkan waktu luang dengan sebaikbaiknya, atau kurangnya buku sumber pribadi karena
tidak ada niat untuk membeli buku atau terbentur
dengan keadaan ekonomi yang kurang mendukung.
karena kurangnya
Hal lain juga bisa
reinforcemenf, karena kita memiliki pola sikap dan
perilaku tertentu dikarenakan mer'dapat reinforcement
dari lingkungan sekitar kita untuk sikap dan perilaku
tersebut (Azwar, 1995). Oleh karena itu, pendidik perlu
gambaran bahwa yang mempunyai IPK dengan
predikat cum laude, semuanya mempunyai minat yang
tinggi untuk menjadi Guru Penjeskesrek. Hal ini berarti
sesuai dengan apa yang telah dinyatakan oleh Dalyono
(1997) dalam Djamarah (2002) bahwa minat yang tinggi
cenderung mendorong seseorang untuk merait:
prestasi yang optimal.
Penyebab masih banyaknya mahasiswa yang
memiliki minat yang rendah untuk menjadi Guru
memberikan reinforcement pada mahasiswanya
sehingga mahasiswa dituntut untuk selalu bisa
memahami setiap mata kuliah yang dipelajari di
Penjeskesrek bisa karena banyak hal. Diantaranya yaitu
karena profesi Guru Penjeskesrek tidak diperkenalkan
sejak kecil, sebagian besar lebih dikenalkan bahwa
PENJASKESREK, agar nantinya
mahasiswa menyadari sendiri pahwa memahami setiap
membanggakan. Oleh karena itu, banyak mahasiswa
Program Studi
profesi guru bukanlah sesuatu hal
yang
mata kuliah adalah suatu kebutuhan. Namun, bukan
dalam artian kebutuhan hanya untuk mendapat nilai
yang tinggi saja, tapi benar-benar kebutuhan untuk
yang dulunya sama sekali tidak berminat untuk menjadi
memahami mata kuliah agar kedepannya
menjadikan Guru Penjeskesrek sebagai pilihan kedua
jika tidak bisa masuk ke fakultas fovorit tersebut.
Padahal, jika melihat ke depan, dalam hal ini adalah
prospek kerja Guru Penjeskesrek lulusan sarjana
bisa
mengamalkan setiap ilmu yang didapat.
Kemungkinan
lain yang
menyebabkan sikap
mahasiswa kurang fovourobel adalah
karena
Guru Penjeskesrek, tapi untuk menjadi profesi lain,
misalnya arsitek atau dokter. Mereka akhirnya
merasa bahwa tugas yang diberikan oleh dosen mata
Kependidikan bisa dibilang cukup menjanjikan. Karena,
selain lapangan kerja yang sangat banyak, yang tidak
hanya mencakup pelayanan saja tapi juga dunia
pendidikan, juga karena jumlahnya masih sangat mininr
di pelayanan. Oleh karena itu, keberadaannya sangat
kuliah hanya menambah beban studi yang
dibutuhkan.
mahasiswa sendiri merasa bahwa mata kuliah yang
di
Program Studi PENJASKESREK sangat
banyak dan luas, sehingga dengan tidak efektifyna
mahasiswa mengalokasikan waktu maka mereka
diajarkan
harus
Faktor lain yang bisa menyebabkan rendahnya
minat mahasiswa untuk menjadi Guru Penjeskesrek
mereka pikul.
Minat Mahasiswa untuk Meniadi Guru PENJASKESREK
Minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang
tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu hal
atau aktifitas. Menurut Reber (1988) dalam
Syah
(2006), minat kurang populer dalam psikologi karena
ketergantungannya yang banyak pada faktor-faktor
adalah karena profesi Guru Penjeskesrek mempunyai
tugas dan kewajiban yang sangat. banyak dan luas. Oleh
karena itu, butuh keuletan untuk bisa menjadi Guru
Penjeskesrek yang handal dan professional. Tak jarang,
untuk mengikuti perkembangan Guru Penjeskesrek,
mahasiswa harus mengikuti beberapa pendidikan
ini
internal lainnya seperti: pemusatan perhatian,
keinglntahuan, motivasi dan kebutuhan. Tapi,
praktek yang berkaitan dengan fisik. Hal
meskipun kurang populer, minat tetap diakui dapat
mempengaruhi proses- dan hasil belajar peserta didik
Sebagaimana yang diungkapkan oleh Dalyono (1997)
kemampuan
dalam Djamarah (2002) bahwa minat yang
selalu menumbuhkan dan mengembangkan minat
pada diri peserta didik, seperti: dalam setiap
penyampaian materi pendidik selalu memberikan
informasi mengenai hubungan antara materi kuliah
yang diberikan dengan materi kuliah yang lalu atau
besar
terhadap sesuatu maka cenderung akan menghasilkan
prestasi yang tinggi, begitupnu sebaliknya jika minat
terhadap sesuatu itu rendah, maka cenderung akan
menghasilkan prestasi yang rendah juga. Tidak banyak
yang bisa diharapkan untuk menghasilkan prestasi
belajar yang baik dari seseorang yang tidak berminat
terhadap sesuatu. Dampaknya, mahasiswa kurang
bisa
menjadi hambatan bagi mahasiswa terutama dalam hal
fisik yang mengharuskan mahasiswa
kemampuan yang berkaitan dengan fisik.
Hal ini perlu menjadi perhatian bagi pendidik untuk
menjelaskan kegunannya mempelajari materi tersebut
bagi masa depan peserta didik nanti, setar
berpartisipasi dalam aktivitas belajar, perhatian
menggunakan berbagai metode mengajar. Sehingga
peserta didik bisa men.jadi lebih tertarik untuk menjadi
menjadi kurang ketika proses belajar mengajar serta
Guru Penjeskesrek.
semangat;belajar menjadi tu run.
Untuk minat berdasarkan rentang IPK diperoleh
!urnal Pendidikan Teknologi don Keiuruan BAUNGA
tssN 2i38-426X
92
Vol.4 No,1 Januari-Juni 2016: 88-93
Akhmod Syorif
Motivasi Berprestasi
Seseorang dengan motivasi berprestasi tinggi
menurut Hemr an (1967) memiliki keinginan dan usaha
lebih tinggi dalam meraih pretsasi., sebaliknya orang
dengan motivsai berprestasi yang rendah cendeurng
kurang memiliki usaha dalam meraih prestasi. Motivasi
berprestasi mahasiswa berdasarkan rentang IPK yang
diperoleh ternyata didapat bahwa yang mempunyai
IPK dengan predikat cum loude mempunyai motivasi
yang tingg.i Dengan demikian sesuai dengan apa yang
dikemukakan oleh Syah (2006) menyatakan bahwa
motivasi berprestasi yang tinggi cenderung
yang seperti: menciptakan suasana kelas
yang
kompetitif dengan cara menimbulkan perasaan puas
terhadap hasil belajar yang dicapai, meskipun hasil
belajar yang dicapai itu kurang memuaskan,
membiasakan peserta didik mengemukakan
pendapatnya dalam suatu diskusi atau meningkatkan
ego involvement yaitu menumbuhkan
kesadaran
kepada mahasiswa agra merasakan pentingnya tugas
dan menerimanya sebagai tantangan sehingga peserta
didik akan bekerja keras demi mendapatkan prestasi
yang tinggi.
akan
menghasilkan prestasi yang optimal.
Sesuai dengan teori yang diambil dari Mc Clelland
(1953) bahwa untuk mencdpai tujuan berprestasi yang
telah ditetapkan individu mendapat hambatan
baik
hambatan dalam diri indiivdu maupun hambatan yang
datangnya dar i luar individu.
Menurut Herman (1967) bahwa setiap orang
memiliki rasa cemas dan rasa cemas itu akan muncul
apabila individu dihadapkan pada situasi
yang
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekotan
Prokek. Jakarta: Rineka Cipta
Azwar, S. t995. Sikop Mqnusio Teori don Pengukuronnyo.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset
Balibang Depdiknas. 20o7.
UU
Sisdiknos. Melalui
http://www.depdiknas.comlUUSisdiknas.htm
diakes
merupakan pengaruh dari orang lain atau lingkungan,
salah satu contohnya adalah penghargaan (Purwanto,
Depdikbud, 1997. Evoluosi Pendidikon. Jalarta
1998)
Djamarah, S. B. 2002. Psikologi Belajor. Jakarta: Rineka
Faktor lain yang bisa mempengaruhi motivasi
mahasiswa adalah karena minat untuk menajdi Guru
- Penjeskesrek yang dimana sebagian besar mahasiswa
mempunyai minat yang rendah untuk menjadi Guru
Penjeskesrek. Didukung dengan sikap yang sebagian
besar unfavourobel terhadap mata kuliah yang
menuntut kemampuannya. Ada dua dipelajari di
Program Studi PENJASKESREK, Kedua hal ini bisa
22.2/7,?e/"(vAfe4 ?€d"A? /AC///(l/n( ffirc1/ rtk
kecemasan yang sifatnya menunjang aktivitas belajar,
sehingga dengan adanya kecemasan orang
akan
tanggal 23 Februari 2007
Cipta
Gage
&
Berlinger, D. C.1979. Educotional Psychology.
Chicago: College Publishing Co.
Hamali( O. 1991. Monajemen Belajar di Perguruan Tinggi
Pendekaton Sistem 5K5. Bandung: Sinar Baru
Hermans, H. 1987. Motivatie en Prestotie. Amsterdam:
Zeitlinger (terjemahan)
Hilgard, dkk. 1983. lntroduction to Psychology. New York:
&rcc/e6r;uii(,/^,.
Hurloc( E.1980. psikologi perkembongon
Suotu
pendekaton Sepanjong Kehidupon.
Jakarta: Erlangga
Kapplan & Saccuzo. t993. pshycological Testing principle,
mempengaruhi motivasi mahasiswa untuk mencapai
prestasi yang tinggi yaitu bisa menurunkan motivasi
Aplieofion ond Issue. California: Brook/Cole
mahasiswa tersebut. yang kedua debititoting
onxiety ,
Publishing Company
yaitu kecemasan yang bersifat menghambat
aktivitas
Lunandi, A. G. 1993. pendidikon Orong Dewoso.
belajar sehingga dengan adanya kecemasan
ini orang
akan belajar dengan hasil yang kurang baik.
Selain itu, sesuai dengan teori motivasi,
bahwa
motivasi itu ada dua adalah ada tidaknya motivasi
berprestasi pada diri
mempengaruhi
peserta didik
cukup
kemampuan intelektual peserta didik
agar dapat berfungsi secara optimal (Djamarah,
2002).
Sehingga penting bagi pendidik untuk berupaya
meningkatkan motivasi peserta didiknya,
.lenis, yaitu
motivasi intrinski dan motivasi ekstrinsik. Motivasi
intrinsik berasal dari dalam individu itu sendiri
seperti
perasaan;menyenangi materi dan kebutuhannya
akan
materi tersebut. Motivasi ekstrinsik berasal dari luar
Jakarta:
Gramedia pustaka Utama
Makmun, A. S. 2000. psikotogi Kependidikon perongkot
PT.
Pengojoran Model. Bandung: pT. Remaja Rosda
Karya
Mc. Clelland, D. C. 1953. The Achievement Motive.
New
York: Appelton Century Crof
Megawangi, Ratna. (tanpa tahunl. pendidikon
Berbasis
Koroker. Melalui ht!S%4 Uly.xl.cSjd/de5
/indonesia berprestasi/presentasi_Ratna_Megawan
gi.pdf diakes t anggal 27 Februari 2@7
Rakhmat. 2@1. Metode penelitian Komunikosi.
Bandung:
PT. Remaja Rosda karya
Subana. 20o1. Dosor-dosor penelition ttmioh.
Bandung:
Al
lurnol Pendidikon Teknologi don Kejuruon BALANGA
tssN 2338-426X
93
Vol- 4 No. 1 Januari-Juni 2016: 88-93
Pustaka Setia
tugyono, 2W3. Metode Penelition Mministmi'
Alfabeta
Syah,
M.
2(}{}6.
Psikotqi Pendidikon gtaw
Bandung:
Pendekotan
Boru. Bandung: Remaja Rosda Karya
Bandung:
Thontowi. Ahmad. ir9lf,- Psikologi Pendidikan'
Remaja Rooda lGrYa
Universitas Padjadjaran. 2OO5'
Pdomon
Pe nye! e n ggaroa n P e rd i dikan' Bandung
Widayatun, Tri Rusmi. t9-sl9- llmu Peritoku
Umum
M' A 7U'
Jakarta: CV. Sagung Seto
2(/C}t. Retiobititas
dan Voliditos' Yogyakarta:
Pustaka Pelaiar Offset
'2([/..
Panduon Penyusunan flaipsi Progrom
Sorjono. Bandung
Jurnot Pendidikan Teknotogi don
tssv 23i8-426X
Keiuruon BALANGA