MASA KERAJAAN dan TURKI UTSMANI

MAKALAH SEJARAH PERADABAN ISLAM
“ MASA KERAJAAN TURKI UTSMANI ”

OLEH
KELOMPOK VII
1.MUSLIM
2.EDO Syaputra
3.VALERIA PRAMITA
4. AHMAD HADI
5.FITRA Yuliana
6.ERA

:
:
:
:
:
:

SEMESTER
DOSEN PEMBIMBING


: II (GENAP)
: Dr.Alirman Hamzah,M.Ag
: Drs.Yelmi Eri F.,M.Ag

JURUSAN
FAKULTAS

509
512
512
512
512
512

.
.
.
.
.

.

131
084
107
135
141

: PSIKOLOGI ISLAM (PI-B)
: USHULUDDIN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
IMAM BONJOL PADANG
1434 H / 2013 M
MAKALAH KEL.VII SPI
PERADABAN ISLAM MASA
KERAJAAN TURKI UTSMANI

31.05.2013


2

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI……………………………………………………………...……………...1

PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG……………………………………………………………...…..2
B.RUMUSAN MASALAH …………………………………………………………...….2

PEMBAHASAN
A.SEJARAH BERDIRINYA KERAJAAN TURKI UTSMANI…………………………3
B.POLITIK DAN PEMERINTAHAN.........………....………………...…………………4
C.EKONOMI DAN PERDAGANGAN..............................................................................5
D.SOSIAL DAN KEMASYARAKATAN..........................................................................7
E.PENDIDIKAN DAN PERADABAN..............................................................................7
F.FAKTOR KERUNTUHAN.............................................................................................7
G.TURKI PASCA KHILAFAH..........................................................................................8

PENUTUP
KESIMPULAN………………………………………………………….……………….10


DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………10

MAKALAH KEL.VII SPI
PERADABAN ISLAM MASA
KERAJAAN TURKI UTSMANI

31.05.2013

2

PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Abad pertengahan di Eropa sering disebut zaman kemunduran jika dibandingkan
dengan zaman klasik (Yunani-Romawi). Sebaliknya Negara-negara Arab pada abad
pertengahan mengalami kemajuan, namun akhirnya negeri itu sedikit demi sedikit
mengalami kemerosotan dalam bidang kebudayaan dan kekuasaan. Abbasiyah adalah
satu diantara banyak khilafah besar yang pernah ada dan memberikan konstribusi besar
terhadap peradaban Islam. Keruntuhan Abbasiyah di Baghdad akibat serangan tentara
Mongol. Secara politik kekuatannya makin melemah dan mengalami kemunduran secara

drastis. Wilayah kekuasaannya tidak mampu dikendalikan lagi hingga terpecah-pecah
menjadi beberapa kerajaan kecil, yang diantara mereka saling memperebutkan
kekuasaan. Banyak peninggalan budaya dan peradaban Islam musnah akibat serangan itu.
Di sisi lain, keadaan juga diperparah oleh serangan Timur Lenk yang menghancurkan
kekuasaan Islam lainnya. Keadaan politik Islam secara keseluruhan baru mengalami
kemajuan kembali setelah muncul dan berkembangnya tiga kerajaan besar : Usmani di
Turki, Mughal di India dan Safawi di Persia. Kerajaan Usmani, di samping yang pertama
berdiri, juga yang terbesar dan paling lama bertahan di banding dua kerajaan lainnya,
Safawi dan Mughal.
Sejarah kerajaan Turki Usmani yang ditulis di dalam buku-buku tarikh Islam di
Indonesia sering tidak mendapat porsi sebanyak yang diperoleh Dinasti Umayyah dan
Abbasiyah. Melihat dari hasil budaya yang dipersembahkannya dipermukaan, Dinasti
Turki Usmani ini tidaklah bisa disamakan dengan kedua dinasti sebelumnya. Tetapi
melihat peranannya sebagai benteng kekuatan Islam dalam menangkal ekspansi bangsa
Eropa ke timur, maka dengan ini ia tidak bisa ditinggalkan begitu saja dalam kajian
sejarah Islam. Turki Usmani telah menunjukkan kehebatannya dalam menangkis
serangan musuh. Serangan-serangan perluasan yang dilakukannya langsung menusuk ke
wilayah penting, termasuk penaklukan Konstantinopel.
B.RUMUSAN MASALAH
A.BAGAIMANA SEJARAH BERDIRINYA KERAJAAN TURKI UTSMANI ?

B.BAGAIMANA POLITIK DAN PEMERINTAHAN ?
C.BAGAIMANA EKONOMI DAN PERDAGANGAN ?
D.BAGAIMANA SOSIAL DAN KEMASYARAKATAN ?
E.BAGAIMANA PENDIDIKAN DAN PERADABAN ?
MAKALAH KEL.VII SPI
PERADABAN ISLAM MASA
KERAJAAN TURKI UTSMANI

31.05.2013

2

F. APA SAJA FAKTOR KERUNTUHAN ?
G.BAGAIMANA BENTUK TURKI PASCA KHILAFAH ?
PEMBAHASAN
A.SEJARAH BERDIRINYA KERAJAAN TURKI UTSMANI
Pendiri dari kerajaan Turki ini adalah bangsa Turki dari kabilah Qayigh Oghus,
salah satu anak suku Turk yang mendiami sebelah barat gurun Gobi, atau daerah Mongol
dan daerah utara negeri Cina. Dalam jangka waktu kira-kira tiga abad, mereka pindah
pindah ke Turkistan kemudian Persia dan Irak. Mereka masuk Islam sekitar abad ke

sembilan atau ke sepuluh, ketika mereka menetap di Asia Tengah.
Sulaiman sebagai kepala kabilah mengajak anggota sukunya untuk menghindari serbuan
bangsa mongol yang menyerang dunia Islam yang berada di bawah kekuasaan Dinasti
Khawarizm pada tahun 1219-1220. Dia dan anggota sukunya lari ke arah Barat dan
meminta perlindungan kepada Jalaluddin, pemimpin terakhir Dinasti Khawarizm di
Transoxiana (mâ wara al-Nahr). Jalaluddin menyuruh Sulaiman agar pergi ke arah Barat
(Asia Kecil). Kemudian mereka menetap di sana dan pindah ke Syam dalam rangka
menghindari serangan mongol. Dalam usahanya pindah ke Syam itu, pemimpin orangorang Turki mendapat kecelakaan. Mereka hanyut di sungai Efrat yang tiba-tiba pasang
karena banjir besar pada tahun 1228. Akhirnya mereka terbagi menjadi dua kelompok,
yang pertama ingin pulang ke negeri asalnya dan yang kedua meneruskan perjalanannya
ke Asia kecil. Kelompok kedua berjumlah 400 kepala keluarga yang dipimpin oleh
Ertugril (Ertoghrul) ibn Sulaiman. Mereka mengabdikan dirinya dirinya kepada Sultan
Alauddin II dari Dinasti Saljuk Rum yang pusat pemerintahannya di Kuniya, Anatolia
Asia Kecil. Pada saat itu, Sultan Alauddin II sedang menghadapi bahaya peperangan dari
bangsa Romawi yang mempunyai kekuasaan di Romawi Timur (Byzantium).
Dengan bantuan dari bangsa Turki pimpinan Ertoghrul, Sultan Alauddin II dapat
mencapai kemenangan. Atas jasa baik tersebut Sultan menghadiahkan sebidang tanah
yang perbatasan dengan Bizantium. Sejak itu Ertoghrul terus membina wilayah barunya
dan berusaha memperluas wilayahnya dengan merebut wilayah Byzantium. Pada tahun
1288 Ertoghrul meninggal dunia, dan meninggalkan putranya yang bernama Usman,

yang diperkirakan lahir pada 1258 M. usman inilah yang ditunjuk oleh Ertoghrul untuk
meneruskan kepemimpinannya dan disetujui serta didukung oleh Sultan Saljuk pada saat
itu.
Nama Usman inilah yang nanti diambil sebagai nama untuk Kerajaan Turki
Usmani. Usman ini pula yang dianggap sebagai pendiri Dinasti Usmani. Sebagaimana
ayahnya, Usman banyak berjasa kepada Sultan Alauddin II. Kemenangan-kemenangan
dalam setiap pertempuran dan peperangan diraih oleh Usman. Dan berkat
keberhasilannya maka benteng-benteng Bizantium yang berdekatan dengan Broessa
MAKALAH KEL.VII SPI
PERADABAN ISLAM MASA
KERAJAAN TURKI UTSMANI

31.05.2013

2

dapat ditaklukkan. Keberhasilan Usman ini membuat Sultan Alauddin II semakin simpati
dan banyak memberi hak istimewa pada Usman.

B.POLITIK DAN PEMERINTAHAN

1.Bidang Politik
Kemajuan dan perkembangan ekspansi kerajaan Usmani berlangsung dengan
cepat, hal ini diikuti pula oleh kemajuan dalam bidang politik, terutama dalam hal
mempertahankan eksistensinya sebagai negara besar. Hal ini berkaitan erat dengan sistem
pemerintahan yang diterapkan para pemimpin Dinasti ini. Selain itu, tradisi yang berlalu
saat itu telah membentuk stratifikasi yang membedakan secara menyolok antara
kelompok penguasa (small group of rulers) dan rakyat biasa (large mass). Penguasa yang
begitu kuat itu bahkan memiliki keistimewaan: (1) pengakuan dari bawahan untuk loyal
pada Sultan dan negara, (2) penerimaan dan pengamalan, serta sistem berfikir dalam
bertindak dalam agama yang dianut merupakan kerangka yang integral, (3) pengetahuan
dan amalan tentang sistem adat yang rumit. Yang terpenting adalah bahwa para pejabat
dalam hal apapun tetap sebagai budak Sultan. Tugas utama seluruh warga negara, baik
pejabat maupun rakyat biasa adalah mengabdi untuk keunggulan Islam, melaksanakan
hukum serta mempertahankan keutuhan imperium.
Sebagai struktur masyarakatnya sangat heterogen, Dinasti Usmani mempunyai
kekuasaan yang menentukan nasib warga Timur Tengah dan Balkan, sampai pada tingkat
yang luar biasa. Dinasti Usmani tersebut mendominasi, mengendalikan dan membentuk
masyarakat yang dikuasainya. Salah satu konsep utama yang diterapkan oleh Usmani
adalah perbedan antara askeri dan ri’aya, yakni antara kalangan elit penguasa dan yang
dikuasai, elit pemerintah dan warga Negara, antara tentara dan pedagang, antar petugas

pemungut pajak dan pembayar pajak. Bahkan, untuk menjadi kelas penguasa seseorang
harus dididik dalam kebahasaan dan tata cara yang khusus yang disebut dengan tata cara
Usman. Seseorang dapat menjadi elit Usmani melalui keturunan atau melalui pendidikan
sekolah-sekolah kerajaan, kemiliteran atau pendidikan sekolah keagamaan.
2. Bidang Pemerintahan
Suksesnya Ekspansi Turki Usmani selain karena ketangguhan tentaranya juga
dibarengi pula dengan terciptanya jaringan pemerintahan yang teratur. Dalam mengelola
wilayah yang luas para raja-raja Turki Usmani senantiasa bertindak tegas. Dalam struktur
pemerintahan, sultan sebagai penguasa tertinggi. Dibantu oleh shadr al-a’zham (perdana
menteri) yang membawahi pasya (gubernur). Gubernur mengepalai daerah tingkat I. di
bawahnya terdapat beberapa orang al-Zanaziq atau ‘Alawiyah (bupati).
Contohnya, ketika Turki Usmani dipimpin oleh Murad II. Beliau adalah seorang
MAKALAH KEL.VII SPI
PERADABAN ISLAM MASA
KERAJAAN TURKI UTSMANI

31.05.2013

2


penguasa yang saleh dan dicintai rakyatnya, ia juga seorang yang sabar, cerdas, berjiwa
besar, dan ahli ketatanegaraan. Bahkan Murad II banyak mendapat pujian dari sejarawan
barat.
Selain itu, di masa pemerintahan Sultan Sulaiman I untuk mengatur urusan
pemerintahan negara disusun sebuah kitab undang-undang (Qanun) yang diberi nama
Multaqa al-Abhur yang menjadi pegangan hukum bagi kerajaan Turki Usmani.
C.EKONOMI DAN PERDAGANGAN
1.Masa Kejayaan Turki Usmani
Kerajaan turki usmani merupakan Negara yang sangat luas, dengan luasnya
wilayah ini telah membantu pemasukan perekonomian kerajaan turki usmani, baik itu
dari harta rampasan perang, pembayaran pajak tanah, dan juga dari hasil garapan tanah
yang disebut Timar, yaitu tanah garapan yang terkecil yang diberikaan hasilnya kepada
yang punya timar, sementara yang menggarapnya hanya mendapat sekedarnya saja untuk
makan. Ada juga tanah garapan yang lebih luas dari timar yang disebut ziamat. Ziamat
ini diberikan kepada tuan tanah yang telaah berjasa kepala sultan atau kepala Negara.
Pemiliknya disebut Zaim. Keajiban zaim adalah membayar pajak kepada pemerintah
pusat disamping harus mengirim sejumlah tentara sesuai denganluas ziamatnya.
Selanjutnya masih ada satu jenis tanah lagi yakni taah garapan yang lebih dari ziamat
yaitu tanah yang diberikan kepada para wali (gubernur), tanah ini disebut tanah Khas dan
tanah ii tidak diperiksa atau dilakukan pendataannya oleh pemerntah.
Disamping pemasukan keuangan diatas, perekonomian turki usmani menjadi
lebih mantap lagi dengan dikuasainya pusat-pusat atau jaur-jalur perdagangan
internasional pada waktu itu, yang dintaranya:
a. Iran
b. Arab
c. Mesir
d. Samudra hindia
e. Brusa
f. Anatolia
MAKALAH KEL.VII SPI
PERADABAN ISLAM MASA
KERAJAAN TURKI UTSMANI

31.05.2013

2

Dan yang lebih penting lagi dengan dijadikan ISTAMBUL Menjadi ibu kotanya.
Dengan dikuasainya daerah- daerah pusat ekonomi tersebut memberikan masukan
ekonomi yang sangat besar sekali kepada kerajaan turki usmani. Turki usmani tidak
hanya menguasai pusat-pusat perdagangan internasional pada saat itu, mereka juga
menguasai jalur-jalur perdagangan internasional, seperti, pelabuhan

sepanjang laut

tengah, afrika utara, pelabuhan laut hitam yamg langsung berhubungan dengan daratan
asia dan eropa.
Pada masa jayanya kerajaan turki usmani ini meguasai tiga benua dan tiga lautan
yang merupakan Negara adikuasa dalam bidang militer dan ekonomi. Hal ini disebabkan
karena militenya kuat dan ekonominya mantap. Adapun sumber pemasukan
perekonomian trki usmani antara lain dari: Pajak, upeti, dan dari wilayah- wilayah yang
ditaklukkannya.
2.Kemunduran Turki Usmani Dalam Bidang Ekonomi
Kerajaan turki usmani berubah setelah berada dalam keadaan mundur dan lemah.
Pajak-pajak dari Negara bawahan sudah sangat jauh berkurang. Karena banyak Negara
jajahan melepaskan diri dari kekuasaan pusat.
Kemampuan kerajaan turki usmani untuk memenuhi kebutuhan dalam negri mulai
melemah, pada saat yang sama bangsa eropa telah mengembangkan struktur kekuatan
ekonomi dan keuangan bagikepentingan mereka sendiri. Munculnya kekuataan ekonomi
dan keungan baru di eropa merupakankan perkembangan dari ekonomi. Ekspansi bangsa
eropa kebenua amerika dan afrika merupakan harapan akan bertambahnya kemakmuran
dan perangkat yang dibutuhkan untuk mengembangkan sayap perdagagan kebelahan
dunia sebelah timur. Rute perdagangan tersebut dengan sendiriny mematahkan tradisi da
regulasi yang diterapkan oleh kekuatan yang menguasai wilayah timur tengah.
Dengan ditemuka benua amerika, telah menggeser jalur perdagangan ke Samudra
Atlantik dan Kelaut Terbuka disekelililng Afrika Selatan dan Asia Selatan. Laut tengah
dan timur tengah sekalipun dalam beberpa hal masih berpengaruh, namun sudah
kehilangan kedududkan ekonomi. Perkembangan dibelahan dunia lain telah menetapkan
mereka pada kedudukan kelas dua di antaranya tiga benua yaitu: Asia, Afrika dan Eropa.
MAKALAH KEL.VII SPI
PERADABAN ISLAM MASA
KERAJAAN TURKI UTSMANI

31.05.2013

2

Dengan dibukanya rute samudra, maka laut tengah dan timut tengah tidak dipersoalkan
lag. Kerajaan turki usmani sebagai suatu kekuatan laut tengah dan timur tengah, akhirnya
meulai menurun dari kedudukan yang tinggi.

D.SOSIAL DAN KEMASYARAKATAN
Kemajuan-kemajuan yang diperoleh kerajaan Turki Utsmani tersebut tidak
terlepas daripada kelebihan-kelebihan yang dimilikinya, antara lain:
a. Mereka adalah bangsa yang penuh semangat, berjiwa besar dan giat.
b. Mereka memiliki kekuatan militer yang besar.
c. Mereka menghuni tempat yang sangat strategis, yaitu Constantinopel yang berada pada
tititk temu antara Asia dan Eropa[28].
Disamping itu keberanian, ketangguhan dan kepandaian taktik yang dilakukan
olah para penguasa Turki Utsmani sangatlah baik, serta terjalinnya hubungan yang baik
dengan rakyat kecil, sehingga hal ini pun juga mendukung dalam memajukan dan
mempertahankan kerajaan Turki Utsmani.
E.PENDIDIKAN DAN PERADABAN
Turki Usmani merupakan bangsa yang berdarah militer, sehingga lebih banyak
memfokuskan kegiatan mereka dalam bidang kemiliteran. Sementara dalam bidang ilmu
pengetahuan tidaklah begitu menonjol. Karena itulah dalam khazanah intelektual Islam
kita tidak menemukan ilmuwan terkemuka dari Turki Usmani.
Namun demikian, mereka banyak berkiprah dalam pengembangan seni arsitektur
Islam berupa bangunan-bangunan masjid yang indah. Seperti masjid Al-Muhammadi atau
masjid Jami’ Sultan Muhammad Al-Fatih, masjid Agung Sulaiman, dan masjid Abi
Ayyub Al-Anshari. Masjid-masjid tersebut dihiasi pula dengan kaligrafi yang indah. Ada
salah satu masjid yang terkenal keindahan kaligrafinya adalah masjid yang asalnya
Gereja Aya Sopia. Yang mana hiasan kaligrafi itu dijadikan penutup gambar Kristiani
yang ada sebelumnya.
Selain itu, pada masa sultan Sulaiman I di kota-kota besar dan kota-kota lainnya
banyak di bangun masjid, sekolah, rumah sakit, gedung, makam, jembatan, saluran air,
villa, dan pemandian umum.
F.FAKTOR KERUNTUHAN
MAKALAH KEL.VII SPI
PERADABAN ISLAM MASA
KERAJAAN TURKI UTSMANI

31.05.2013

2

Kerajaan Turki Usmani banyak berjasa terutama dalam perluasan wilayah
kekuasaan Islam ke benua Eropa. Ekspansi kerajaan Turki Usmani untuk pertama kalinya
lebih ditujukan ke Eropa Timur yang belum masuk dalam wilayah kekuasaan dan agama
Islam. Akan tetapi, karena dalam bidang peradaban dan kebudayaan (kecuali dalam halhal yang bersifat fisik) berkembangnya jauh berada di bawah kemajuan politik. Sehingga
bukan saja negeri-negeri yang sudah ditaklukkan akhirnya melepaskan diri dari
kekuasaan pusat, tetapi masyarakatnya juga tidak banyak lagi yang memeluk agama
Islam.
Proses kemunduran hingga kejatuhan kerajaan Turki Usmani berlangsung sangat
lama kurang lebih tiga abad, yakni mulai berakhirnya masa Sulaiman II al-Qanuni (1520
M) hingga masa kejatuhannya (1924 M).
Kemajuan-kemajuan Eropa dalam teknologi militer dan industri perang membuat
kerajaan Usmani menjadi kecil di hadapan Eropa. Akan tetapi, nama besar Turki Usmani
masih membuat Eropa barat segan untuk menyerang atau mengalahkan wilayah-wilayah
yang berada di bawah kekuasaan Turki Usmani. Namun, kekalahan besar Turki Usmani
dalam menghadapi serangan Eropa di Wina tahun 1683 M membuka mata barat bahwa
Turki Usmani telah mundur jauh sekali. Sejak itulah kerajaan Turki Usmani mendapat
serangan-serangan besar dari barat.
Sejak kekalahan dalam pertempuran di Wina, Turki Usmani juga menyadari akan
kemundurannya dan kemajuan barat. Usaha-usaha pembaharuan mulai dilakukan dengan
cara mengirim duta-duta ke negara-negara Eropa terutama Prancis untuk mempelajari
suasana kemajuan di sana dari dekat. Seperti kemajuan teknik, organisasi angkatan
perang modern, dan kemajuan lembaga-lembaga sosial lainnya. Hal itu mendorong
Sultan Ahmad III (1703 M) untuk memulai pembaharuan di kerajaannya. Sebagai bentuk
konkret pada masa kekuasaannya didatangkan ahli-ahli militer dari Eropa untuk tujuan
pembaharuan militer dalam kerajaan Turki Usmani. Pada tahun 1734 M untuk pertama
kalinya Sekolah Teknik Militer dibuka.
Kemunduran kerajaan Turki Usmani diantaranya ditandai dengan beberapa hal,
sebagai berikut:
1.Melemahnya semangat prajurit Turki Usmani hingga menyebabkan berbagai serangan
yang dilancarkan musuh untuk merebut wilayah kekuasaan Turki Usmani. Misalnya,
pasukan Turki Usmani menderita kekalahan dari serangan pasukan gabungan armada
Spanyol, Bandulia, dan armada Sri Paus pada tahun 1663 M.
2.Dengan menyadari akan kelemahan-kelemahan Turki Usmani, mulailah sebagian
wilayah di timur mengadakan pemberontakan untuk melepaskan diri dari kekhilafahan
Usmani. Misal, di Mesir Yenissary bersekutu dengan dinasti Mamalik melancarkan
pemberontakan, dan sejak 1772 M dinasti Mamalik berhasil menguasai Mesir hingga
datangnya Napoleon pada 1789 M.
MAKALAH KEL.VII SPI
PERADABAN ISLAM MASA
KERAJAAN TURKI UTSMANI

31.05.2013

2

G.TURKI PASCA KHILAFAH
Salah satu kekhalifahan yang mempunyai rentang waktu panjang dan kejayaan
yang mengagumkan adalah Kekhalifahan Utsmaniyah di Turki . Kesukseskan terbesar
kekhalifahan Utsmaniyah diantaranya adalah penaklukkan Konstantinopel pada tahun
1453. Hal ini mengukuhkan status kesultanan tersebut sebagai kekuatan besar di Eropa
Tenggara dan Mediterania Timur. Hingga hampir dikatakan, semua kota penting yang
sangat terkenal sejak jaman dahulu masuk ke dalam wilayah kekhalifahan Utsmaniyah.
Pada saat itu seluruh Eropa gemetar dengan kekuasaan Utsmaniyah, Raja-raja Eropa
berada dalam jaminan keselamatan yang diberikan khalifah Utsmaniyah.
Semua hal inilah yang menjadikan raja-raja Eropa menyimpan dendam sekaligus
hasrat yang membara untuk meluluhlantakkan Khalifah Utsmaniyah. Mereka menunggu
kesempatan dan menyusun rencana yang benar-benar matang. Bahkan disebutkan bahwa
para pemikir, filosof, raja, panglima perang dan pastur bangsa Eropa ikut terlibat dalam
penyusunan rencana tersebut. Tak kurang dari perdana menteri Romawi Dubuqara
menulis buku yang berjudul Seratus Kiat untuk Menghancurkan Turki.
Sebab-sebab Keruntuhan Kekhalifahan Utsmaniyah Turki :
Pemerintahan Kekhalifahan Utsmaniyah berakhir pada 1909 H, dan kemudian benarbenar dihapuskan pada 1924 H. Penebabnya :
1) Kondisi Pemerintahan yang Lemah dan Kemorosotan Akhlak :
Turki mulai mengalami kemunduruan setelah terjangkit penyakit yang menyerang
bangsa-bangsa besar sebelumnya, yaitu : cinta dunia dan bermewah-mewahan, sikap iri
hati, benci membenci, dan penindasan. Pejabat pemerintahan terpuruk karena suap dan
korupsi. Para wali dan pegawai tinggi memanfaatkan jabatannya untuk jadi penjilat dan
penumpuk harta. Begitu pula rakyat yang terus menerus tenggelam dalam kemewahan
dan kesenangan hidup, meninggalkan pemahaman dan semangat jihad.
2) Serangan dan Pertempuran Militer dari Eropa :
Sebelum terjadinya Perang Dunia I yang menghancurkan Turki, upaya
penyerangan dari Raja Eropa ke Turki sebenarnya sudah dimulai pada akhir abad 16,
dimana saat itu keluar statement yang menyatakan bahwa : ” Sri Paus V, raja Perancis
Philip dan republik Bunduqiyah sepakat untuk mengumumkan perang ofensif dan
defensif terhadap orang-orang Turki untuk merebut kembali wilayah-wilayah yang
dikuasai Turki seperti Tunisia, Al-Jazair dan Taroblush”. Sejak itulah Turki melemah
karena banyaknya pertempuran yang terjadi antara mereka dan negara-negara Eropa.
Puncak dari semua itu adalah keterlibatan Turki dalam Perang Dunia I pada 2 Agustus
1914 atas rencana busuk dari Mustapa Kamal, dan mengakibatkan Turki kehilangan
segala-galanya, dimana militer penjajah akhirnya memasuki Istambul.
3) Gerakan Oposisi Sekuler dan Nasionalis :
MAKALAH KEL.VII SPI
PERADABAN ISLAM MASA
KERAJAAN TURKI UTSMANI

31.05.2013

2

Selain serangan konspirasi dari luar, kekhalifahan Utsmaniyah juga menerima
perlawanan oposisi dari organisasi sekuler dan nasionalis yang sempit, seperti Organisasi
Wanita Turki dan Organisasi Persatuan dan Kemajuan yang digawangi oleh Mustafa
Kemal Ataturk. Dalam perjuangannya, mereka banyak bekerja sama dengan negara
Eropa untuk mewujudkan keinginan mereka menghilangkan kekhalifahan.
Puncaknya apa yang terjadi pada tahun 1909 H, dengan dalih gerakan mogok massal,
organisasi Persatuan dan Kesatuan berhasil memasuki Istambul, menyingkirkan khalifah
Abdul Hamid II dan melucutinya dari pemerintahan dan keagamaan dan tinggal menjadi
simbol belaka. Tidak cukup itu, pada 3 Maret 1924, badan legislatif mengangkat Mustafa
Kamal sebagai presiden Turki dan membubarak khilafah islamiyah. Tidak lama setelah
itu, Khalifah Abdul Hamid dan keturunannya diusir dari Turki dan aset kekayaannya
disita.
PENUTUP

KESIMPULAN
Kerajaan turki utsmani merupakan kerajaan yang dipimpin oleh 40 sultan. Pada
abad pertengahan memang masa yang paling bersejarah bagi bangsa arab, bahkan
kemunduran bagi bangsa barat, dalam segi pandang kerajaan, kekuasaan wilayah adalah
yang terpenting. Turki utsmani yang memimpin selama kurang lebih 6 abad memberikan
bukti kejayaannya sampai ke Eropa, akan tetapi dari stagnanisasi bangsa utsmani mereka
lebih memajukan kemiliteran mereka dari pada pendidikannya, bagi mereka
kemiliterannya adalah satu hal yang terpenting yang harus dimiliki leh seorang pemimin,
dengan orientasi penalukan konstantinopel, membuat mereka menjadi bersemangat untuk
menjadikan kerajaan turki utsmani menjadi symbol kejayaan islam.
Penyimpangan orientasi mereka ini membuat terlena dengan keluasan wilayah
sehingga membuat mereka meninggalkan perkembangan pendidikan mereka. Berbeda
dengan bangsa Eropa yang telah mengugguli mereka, kemunduran kerajaan turki utsmani
ini terlihat dari bagian bagian wilayah yang dikuasai oleh turki utsmani ini mulai tergerak
ingin merubah hidupnya menjadi yang lebih baik dan muncul paham kapitalisme
individual sehingga sebagian mereka ingin melepaskan diri. Tampaknya pengaruh barat
mulai mendapatkan hasil dengan kelemahan kerajaan turki ini, dan terlahir paham-paham
yang ingin membebaskan, sehingga paham turki sendiri tidak dapat menghalangi mereka.

DAFTAR PUSTAKA
♫Munir,Drs.Samsul, Amin,M.A. Sejarah Peradaban Islam, Jakarta 2009
MAKALAH KEL.VII SPI
PERADABAN ISLAM MASA
KERAJAAN TURKI UTSMANI

31.05.2013

2

♫Dr. Syafiq A. Mughni, Sejarah Kebudayaan Islam di Turki, Logos, Jakarta, 1997.
♫Albert Hourani, Sejarah Bangsa-Bangsa Muslim, Mizan, Bandung, 2004.
♫Harun Nasution, Perkembangan Modern dalam Islam, Yayasan Obor Indonesia,
Jakarta, 1985.
♫Gustave E. Von G., Islam Kesatuan dalam Beragama, Yayasan Obor Indonesia dan
LSI, Jakarta.
♫Ira M. Lapidus, Sejarah Sosial Umat Islam, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2000.

MAKALAH KEL.VII SPI
PERADABAN ISLAM MASA
KERAJAAN TURKI UTSMANI

31.05.2013

2