Laporan Praktikum Teknik Digital Up Coun

LAPORAN PRAKTIKUM
PRAKTIKUM TEKNIK DIGITAL

UP COUNTER 0 – 99

NAMA

: AIFA NUR AMALIA
ANDI
HUSENUDIN NURDIANSYAH
MERRY MARISTA
SITI ASMANAH

KELAS

: IF-J

KELOMPOK

:3


HARI, TANGGAL

: JUMAT, 18 DESEMBER 2015

WAKTU

: 09.30-11.50

DOSEN/ASISTEN

: SLAMET INDRIYANTO, ST

LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2015

1147050015
1147050021
1147050099

1147050156

Tugas UAS

Up Counter 0 - 99
Aifa Nur Amalia (1147050015), Andi (1147050002), Husen (), Merry Marista (1147050099) Siti Asmanah
(1147050156)/Kelompok 3/Jumat, 18 Desember 2015

e-mail : aifa.nur.amalia@gmail.com, andiuinsgd@gmail.com, husenudin.nurdiansyah@gmail.com,
merrymarst28@gmail.com, aasmanah17@gmail.com
Dosen/Asisten : Slamet Indriyanto S.T

Abstract
Peraga 7 segmen digunakan untuk menampilkan
bilangan desimal dari 1 sampaidengan 9. Dilihat dari
arah cacahan, rangkaian pencacah dibedakan atas pencacah
naik (Up Counter) dan pencacah turun (Down Counter).
Pencacah naik melakukan cacahan dari kecil ke arah besar,
kemudian kembali ke cacahan awal secara otomatis.
Index Terms— Counter, Resistor, Clock


P

I.

PENDAHULUAN

Jenis dari rangkaian pencacah (counter) dibedakan
menjadi dua, yaitu rangkaian pencacah naik (up counter) dan
rangkaian pencacah turun (down counter). Yang dimaksud
pencacah naik atau up counter adalah cacahan dari kecil ke
besar kemudian kembali ke cacahan awal secara otomatis.
Sedangkan pencacah turun atau down counter adalah
pencacah dari besar ke arah yang kecil kemudian kembali ke
cacahan yang awal.

ada umumnya orang menggunakan kode desimal
untuk menyatakan angka. Rangkaian sistem digital
dalam kalkulator atau komputer kebanyakan menggunakan
kode biner untuk menyatakan angka. Banyak kode lain yang

digunakan dalam suatu sistem digital untuk menyatakan
angka, bahkan huruf dari alfabet. Penerjemahan rangkaian
digital, yang mengubah kode satu ke kode yang lain,
digunakan suatu dekoder dan enkoder dalam sistem digital.
Rangkaian Counter adalah rangkaian yang dapat
berfungsi sebagai penghitung angka secara cepat, baik itu
penghitungan maju maupun mundur. Penghitungan maju
adalah hitungan yang di mulai dari angka yang kecil ke angka
yang lebih besar, sedangkan penghitungan mundur adalah
hitungan yang dilakukan dari angka yang besar ke angka
yang kecil. Dalam penghitungan bisa mecapai jumlah yang
tidak terbatas tergantung dari rangkaian yang kita buat dan
juga kebutuhan.

Counter juga disebut pencacah atau penghitung
yaitu rangkaian logika sekuensial yang digunakan untuk
menghitung jumlah pulsa yang diberikan pada bagian
masukan. Counter digunakan untuk berbagai operasi
aritmatika, pembagi frekuensi, penghitung jarak (odometer),
penghitung kecepatan (spedometer), yang pengembangannya

digunakan luas dalam aplikasi perhitungan pada instrumen
ilmiah, kontrol industri, komputer, perlengkapan komunikasi,
dan sebagainya .

Praktikum ini bertujuan :
1. Mengenal, memahami dan mengerti operasi dasar
pencacah Up Counter
2. Mengenal berbagai macam IC Counter

Dilihat dari arah cacahan, rangkaian pencacah
dibedakan atas pencacah naik (Up Counter) dan pencacah
turun (Down Counter). Pencacah naik melakukan cacahan
dari kecil ke arah besar, kemudian kembali ke cacahan awal
secara otomatis. Pada pencacah menurun, pencacahan dari
besar ke arah kecil hingga cacahan terakhir kemudian
kembali ke cacahan awal.

II.

TEORI DASAR


Counter biasanya disebut sebagai pencacah yang
tersusun dari sederet flip flop dan kemudian diperbarui
sedemikian rupa dengan menggunakan karnough, sehingga
angka yang masuk nantinya dapat dihitung sesuai rangcangan
yang kita buat. Dalam penyusunan rangkaian counter terdiri
atas semua jenis flip flop, tergantung model dari masingmasing flip flop itu sendiri.

Counter tersusun atas sederetan flip-flop yang
dimanipulasi sedemikian rupa dengan menggunakan peta
Karnough sehingga pulsa yang masuk dapat dihitung sesuai
rancangan. Dalam perancangannya counter dapat tersusun
atas semua jenis flip-flop, tergantung karakteristik masingmasing flip-flop tersebut.

Prosedur Percobaan :
1.
2.
3.

Gambar IC 4026

Secara global counter terbagi atas 2 jenis, yaitu:
Syncronus Counter dan Asyncronous counter. Perbedaan
kedua jenis counter ini adalah pada pemicuannya. Pada
Syncronous counter pemicuan flip-flop dilakukan serentak
(dipicu oleh satu sumber clock) susunan flip-flopnya paralel.
Sedangkan pada Asyncronous counter, minimal ada salah
satu flip-flop yang clock-nya dipicu oleh keluaran flip-flop
lain atau dari sumber clock lain, dan susunan flip-flopnya
seri. Dengan memanipulasi koneksi flip-flop berdasarkan
peta karnough atau timing diagram dapat dihasilkan counter
acak, shift counter (counter sebagai fungsi register) atau juga
up-down counter.
Di dunia ini ada banyak sekali IC pencacah yang
dapat anda gunakan untuk membuat rangkaian counter, baik
itu IC dari keluarga TTL maupun CMOS. Perbedaan dari
kedua IC yaitu dari angka awal dimana untuk keluarga IC
TTL mempunyai awal seri 74 sedangkan untuk keluarga IC
CMOS adalah 40. IC yang paling sering digunakan pada
setiap rangkaian adalah IC dari jenis TTL.
Pada gambar skema di atas, IC yang digunakan

adalah jenis CMOS. Karena IC jenis CMOS bisa
menggunakan tegangan maksimal 15 volt, sedangkan pada
jenis TTL hanya mensupplay tegangan maksimal 5 volt.
Keuntungan lain dari penggunakan IC 4026 anda tidak perlu
lagi menggunakan IC decorder sebagai interface seven
segmen. Karena output yang dihasilkan sudah sesuai dengan
kondisi dan fungsi dari seven segmen.

4.
5.
6.

7.
8.
9.
10.
11.

12.


13.
14.
III.

METODOLOGI

Alatdan Bahan :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Modul perangkat praktikum Tenik Dijital
IC-4026
Resistor

Potensiometer
Kapasitor elko
LED
Seven segment
Saklar
Kabel-kabel penghubung

15.

16.
17.

18.
19.

Pasang IC 4026 pada projectboard
Perhatikan datasheet IC 4026

Pasang semua resistor, saklar, potensiometer dan
semua alat sesuai dengan gambar rangkaian di atas

Setelah semua alat sudah di pasang, kemudian
solder semuanya pada projectboard.
Kemudian pasang kabel dan solder sesuai dengan
rangkaian di atas
Hubungkan r1 , capasitor, r2 serta s1, kemudian s1
pada tegangan positif (+) power supply dan C1 pada
ground (-)
Sambungkan pin 6 , 7 dan 2 NE555 dengan r2
Sambungkan pin 8 dan pin 4NE555 pada r1
Sambungkan pin 3 NE555pada r3 dan r3 pada LED
kemudian pada ground(-)
Hubungankan clock CKA pada pin 3 NE555
Hubungkan pin 15 IC 4026 pada pada saklar s2 dan
s2 pada tegangan (+) dan hubungkan saklar pada
resistor r4 dan r4 pada ground
Hubungkan pin 3 IC 4026 pada tegangan positif dan
sambungkan pin 3 pada pin 2 kemudian pada
ground, sambungkan pin 15 pada r4
Hubungkan pin 16 IC 4026 pada tegangan positif
dan pin 8 juga 4 pada ground
Hubungkan pin (10,12,13,9,11,6,7) pada 7 segment
(a,b,c,d,e,f,g)
Sambungkan pin 5 IC 4026 pada clock IC 4026
yang keduadan pasang sesuai rangkaian IC 4026
sebelumnya pada 7 segment
Hubungkan capasitor pada r5 dan r5 pada ground
Minta kepada pembimbing praktikum untuk
memeriksa apakah rangkaian yang di susun sudah
benar
Jika rangkaian sudah benar, hidupkan power supply.
ubah-ubah nilai CKA seperti pada tabel data dan
catat hasilnya.

untuk mengeset nilai dari counter kembali ke awal sehingga
seven segment akan menampilkan nilai 00 kembali.

IV.

HASIL DAN ANALISIS

Hasil Tabel percobaan :

CLK

Output LED
B
A
Desimal

D

C

0

0

0

1

1

0

1

0

0

0

1

1

0

0

0

1

0

2

1

0

0

1

1

3

0

0

1

0

0

4

1

0

1

0

1

5

0

0

1

1

0

6

1

0

1

1

1

7

0

1

0

0

0

8

1

1

0

0

1

9

Skema rangkaian counter diatas sengaja
menggunakan gerbang penyulut schmiit trigger karena
berfungsi sebagai peredam bounching dari hentakan saklar
mekanik. Anda juga bisa menggunakan gerbang schmitt
trigger dan menghubungkan langsung saklar input ke pin
clock IC 4026.
IC 4026 adalah encoder, decoder sekaligus driver
dalam satu komponen IC; sedang seven segment yang
digunakan adalah common cathode (cc). Proses penghitungan
tidak dapat dimanipulasi. Dapat digunakan pada rangkaian
penghitung jumlah kendaraan dalam sistem parkir
(ditambahkan rangkaian sensor), papan skor pertandingan,
dan papan angka untuk ganti pemain.
IC 4026 ini berfungsi untuk menyederhanakan
penggunaan dekoder desimal ke biner atau 7-segmen decoder
pada rangkaian counter/pencacah. Sehingga kita tidak
memerlukan IC 7447 lagi. Output dari IC ini adalah active
‘high” sehingga dibutuhkan 7 segmen yang komon katoda
(negatif). Dan IC 74LS11 merupakan gerbang logika dengan
3 input, yang berfungsi untuk mengatur reset

V.
Rangkaian Counter diatas menggunakan IC NE555
yang berfungsi sebagai penghasil pulsa yang akan digunakan
oleh IC Decade Counter 4026B sebagai sinyal Clock. IC
NE555 kita buat dalam rangkaian Astable karena pada
Rangkaian Astable ini kita dapat menentukan siklus high dan
siklus low yang stabil sesuai dengan perubahan nilai besaran
dari ketiga komponen berikut ini R1, VR1 dan C1. Karena
sifat gelombang atau sinyal yang dihasilkan ini stabil maka
rangkaian Astabel IC NE555 ini sering digunakan sebagai
clock untuk rangkaian diatas, contohnya Rangkaian Counter
Dua Digit Seven Segment diatas.
Untuk Sumber Clock dari Digit kedua Seven
segment diatas diambil dari IC4026B yang pertama sehingga
begitu selesai melakukan perhitungan hingga ke angka
Sembilan pada seven Segment pertama akan berpindah ke
digit kedua.
Di Rangkaian Counter Dua Digit Seven Segment
diatas juga dilengkapi dengan tombol reset yang berfungsi

.KESIMPULAN

1.

DAFTAR PUSTAKA
[1] http://www.rangkaianelektronika.org/rangkaiancounter.htm/ (diakses pada tanggal 11 Desember 2015
(21.09))
[2] http://www.andisunesia.com/2013/06/rangkaian-counterdengan-dua-digit.html/ (diakses pada tanggal 11
Desember 2015 (21.09))

Foto 2x3
Harus
diisi!!!

Nama saya Aifa Nur Amalia lahir di
Sukabumi , 5 Desember 1996, sedang
berkuliah di Jurusan Teknik Informatika
Fakultas Sains dan Teknologi UIN
Sunan Gunung Djati Bandung. Selain
memfokuskan diri pada pemrograman
C++ dan Java, saya menggemari dunia
seni terutama seni lukis dan desain
grafis. Saya juga cukup aktif di UKM
LSLK (Lembaga Seni Lukis dan
Kaligrafi) serta beberapa kegiatan

Nama saya Merry Marsita lahir di
Tangerang tanggal 28 Maret 1996.
Sedang berkuliah di Jurusan Teknik
Informatika Fakultas Sains dan Teknologi
UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Nama saya Andi lahir di Majalengka
pada tanggal 20 juli 1995. Sekarang
saya sedang berkuliah jurusan teknik
informatika fakultas sains dan teknologi
di UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Saya merupakan anak tunggal. Saya
sangat menyukai Teknik

Nama saya Siti Asmanah lahir di
Bandung pada tanggal 8 januari 1996.
Sekarang saya sedang berkuliah jurusan
teknik informatika fakultas sains dan
teknologi di UIN Sunan Gunung Djati
Bandung. Saya merupakan anak keempat dari empat bersaudara.
Pendidikan saya diawali dengan Taman
Kanak-kanak di BBKB Sukapura pada
saat berumur 5 tahun. Hingga saat
berumur 6 tahun saya melanjutkan ke
Sekolah Dasar Negeri BBKAN Sinyar
IV. Pada tahun 2007 saya melanjutkan
Sekolah Menengah Pertama di SMPN
30 Bandung dan lulus pada tahun 2010
kemudian saya melanjutkan masuk M.A
Al-Basyariyah , Bandung. Hingga
akhirnya saya lulus dan masuk dalam
dunia teknik Informatika karena saya
ingin mewujudkan impian saya untuk
pergi S2 ke Jepang. Aamiinn 

LAMPIRAN

Rangkaian Up Counter 0-99

Rangkaian kabel penghubung pada Up Counter 0-99

Menghitung bilangan satuan

Menghitung bilangan belasan

Menghitung bilangan puluhan hingga 99