Pengauditan dan Profesi Akuntan Publik

BAB I
PENGAUDITAN DAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK

JASA PENJAMINAN
Jasa penjaminan : jasa profesional independen u/ memperbaiki kualitas informasi bagi para
pengambil keputusan.
Jasa Atestasi
Adalah jenis jasa penjaminan yg dilakukan KAP dengan menerbitkan suatu laporan tertulis yg
menyatakan kesimpulan tentang keandalan pernyataan tertulis yg dibuat oleh pihak lain.
3 bentuk atestasi yaitu : (1) audit atas laporan keuangan historis, (2) review atas laporan keuangan
historis, dan (3) jasa atestasi lainnya.
Audit atas laporan keuangan historis
Adalah salah satu bentuk jasa atestasi yg dilakukan auditor. Dalam pemberian jasa ini auditor
menerbitkan laporan tertulis yg berisi pernyataan pendapat apakah laporan keuangan telah disusun
sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yg berlaku umum.
Review atas laporan keuangan historis
Adalah jenis lain dari jasa atestasi yg diberikan kantor KAP.
Jasa atestasi lainnya
Kantor KAP dapat memberikan berbagai macam jasa atestasi. Kebanyakan dari jasa atestasi
tersebut merupakan perluasan dari audit atas laporan keuangan, karena pemakai laporan
membutuhkan jaminan independen tentang informasi lainnya.

Jasa Penjaminan Lainnya
Kebanyakan jasa penjaminan lain yg diberikan kantor KAP tidak merupakan jasa atestasi. Jasa
tersebut mirip dengan jasa atestasi yaitu akuntan publik harus independen dan memberikan
jaminan atas informasi yg akan dipakai para pengambil keputusan. Perbedaannya adalah bahwa
akuntan publik tidak diminta u/ menerbitkan laporan tertulis dan penjaminan tidak mengenai
keandalan pernyataan tertulis yg dibuat pihak lain dalam kaitannya dengan suatu kriteria tertentu.
Jasa Bukan Penjaminan
KAP juga memberikan berbagai jenis jasa lain yg pada umumnya tidak merupakan jasa
penjaminan. 3 contoh jenis jasa bukan penjaminan yg sering diberikan kantor KAP adalah jasa
akuntansi&pembukuan, jasa perpajakan, dan jasa konsultasi manajemen. Antara jasa konsultasi
manajemen dan jasa penjaminan seringkali nampak tumpang-tindih. Tujuan utama penugasan
konsultasi manajemen adalah memberikan rekomendasi kepada manajemen, sedangkan tujuan
utama suatu penugasan jasa penjaminan adalah untuk memperbaiki kualitas informasi.
Sejarah Fungsi Pengauditan
Pengauditan telah mulai dilakukan sejak abad ke 15.
Pengauditan independen sebelum tahun 1900
Kelahiran fungsi pengauditan di Amerika Utara berasal dari Inggris. Keharusan untuk diaudit
datang dari badan yg mengatur pasar modal yg disebut Securities adn Exchange Commision (SEC),
serta dari pengakuan umum mengenai manfaat pendapat auditor atas laporan keuangan.
Perkembangan di abad ke20


Profesi akuntansi di Amerika berkembang dengan pesat setelah berakhirnya perang dunia 1.
Sementara itu kesalahpahaman tentang fungsi pendapat auditor masih terus berlangsung, sehingga
pada tahun 1917 Federal Reserve Board menerbitkan Federal Reserve Buletin yg memuat cetak
ulang suatu dokumen yg disusun oleh American Institute of Accooountant (yg selanjutnya berubah
menjadi American Institute of Certified Public Accountants/AICPA tahun 1957) yg berisi
himbauan ttg bagaimana mengaudit neraca. Ini merupakan pernyataan pertama yg dikeluarkan
oleh profesi akuntansi di AS dari sekian banyak pernyataan yg dikeluarkan selama abad ke20.
Perkembangan pengauditan di Indonesia
Tonggak penting perkembangan akuntansi di Indonesia terjadi pada tahun 1973, yaitu ketika
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) menetapkan Prinsip-Prinsip Akuntansi Indonesia (PA) dan Norma
Pemeriksaan Akuntan (NPA). Prinsip akuntansi dan norma pemeriksaan tersebut hampir
sepenuhnya mengadopsi prinsip akuntansidan standar audit yg berlaku di AS.

DEFINISI PENGAUDITAN
Pengauditan adalah suatu proses sistematis u/ mendapatkan dan mengevaluasi bukti yg
berhubungan dengan asersi tentang tindakan-tindakan dan kejadian-kejadian ekonomi secara
obyektif u/ menentukan tingkat kesesuaian antara asersi tersebut dengan kriteria yg telah
ditetapkan dan mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak yg berkepentingan.
Proses sistematis. Kata “sistematis” mengandung implikasi yg berkaitan dengan berbagai hal,

yaitu : bahwa perencanaan audit dan perumusan strategi audit merupakan bagian penting dari
proses audit, bahwa perencanaan audit dan strategi audit harus berhubungan dengan pemilihan dan
penilaian bukti u/ tujuan audit tertentu, bahwa banyak tujuan audit tertentu dan bukti untuk
mencapai tujuan-tujuan audit tersebut saling berkaittan, dan bahwa seling keterkaitan tersebut
menuntut auditor u/ membuat banyak keputusan di dalam perencanaan dan pelaksanaan audit.
Mendapatkan dan mengevaluasi bukti secara obyektif. Kegiatan mendapat dan mengevaluasi
bukti merupakan hal yg paling utama dlm pengauditan. Jenis bukti yg diperoleh dan kriteria yg
digunakan u/ mengevaluasi bukti bisa berbeda-beda antara audit yg satu dengan audit lainnya,
tetapi semua audit berpusat pada proses mendapatkan dan mengevaluasi bukti. Dalam audit
laporan keuangan, bukti tentang tingkat kesesuaian antara asersi dlm laporan keuangan dengan
prinsip akuntansi yg berlaku umum terdiri dari data akuntansi(seperti jurnal dan buku besar) dan
informasi pendukung(seperti faktur, check, dsb).
Asersi tentang tindakan-tindakan dan kejadian ekonomi. Asersi/pernyataan yg dibuat
manajemen perusahaan yg melekat pada seperangkat laporan keuangan adalah subyek dari audit
atas laporan tersebut.
Tingkat kesesuaian antara asersi dengan kriteria yg telah ditetapkan. Segala sesuatu yg
dilakukan selama audit dilaksanakan memiliki satu tujuan utama, yaitu u/ merumuskan suatu
pendapat auditor mengenai asersi-asersi tentang tindakan-tindakan dan kejadian-kejadian ekonomi
yg telah diaudit.
Mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak yg berkepentingan. Hasil akhir dari segala

macam audit adalah suatu laporan yg berisi informasi bagi para pembacanya mengenai tingkat
kesesuaian antara asersi-asersi yg dibuat oleh klien dengan kriteria tertentu yg telah disepakati
sebagai dasar evaluasi.

JENIS-JENIS AUDIT
Audit Laporan Keuangan

Aduit laporan keuangan dilakukan u/ menentukan apakah laporan keuangan sebagai keseluruhanyaitu informasi kuantitatif yg akan diperiksa-dinyatakan sesuai dengan kriteria tertentu yg telah
ditetapkan.
Audit Kesesuaian
Tujuan audit kesesuaian adalah u/ menentukan apakah pihak yg diaudit telah mengikuti
prosedur/aturan tertentu yg ditetapkan oleh pihak yg berwenang.
Audit Operasional
Adalah pengkajian(review) atas setiap bagian dari prosedur dan mereka yg diterapkan suatu
organisasi dengan tujuan u/ mengevaluasi efisiensi dan efektivitas.

JENIS-JENIS AUDITOR
Dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu : auditor pemerintah, auditor intern, dan auditor
independen/akuntan publik.
Auditor Pemerintah

Adalah yg bertugas melakuakn audit atas keuangan negara pada instansi-instansi pemerintah. Di
Indonesia dilakukan oleh BPK, yg dibentuk sebagai perwujudan dari Pasal 23 ayat 5 UUD 1945
yg berbunyi sbb: untuk memeriksa tanggung jawab tentang keuangan negara diadakan suatu
Badan Pemeriksa Keuangan yg pengaturannya ditetapkan dengan UU. Hasil pemeriksaan itu
diberitahukan kepada DPR.
Auditor Intern
Adalah auditor yg bekerja pada suatu perusahaan dan oleh karenanya berstatus sebagai pegawai
pada perusahaan tersebut. Tugas audit yg dilakukannya terutama ditujukan u/ membantu
manajemen perusahaan tempat dimana ia bekerja, sama seperti halnya GAO melakukan tugasnya
u/ Congress.
Auditor Independen/Akuntan Publik
Tanggungjawabnya adalah melakukan fungsi pengauditan atas laporan keuangan yg diterbitkan
perusahaan.

KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP)
Menurut SK. Menkeu No. 43/KMK.017/1997 tertanggal 27 Januari 1997 sebagaimana diubah
dengan SK. Menkeu No. 470/KMK.017/1999 tertanggal 4 Oktober 1999, KAP adalah lembaga yg
memiliki izin dari Menteri Keuangan sebagai wadah bagi Akuntan Publik dalam menjalankan
pekerjaannya.
Struktur KAP

Bentuk usaha KAP yg dikenal menurut hukum di Indonesia ada 2 macam, yaitu :
-

KAP dlm bentuk Usaha Sendiri. KAP bentuk ini menggunakan nama akuntan publik yg
bersangkutan.
KAP dlm bentuk Usaha Kerjasama. KAP bentuk ini menggunakan nama sebanyakbanyaknya 3 nama akuntan publik yg menjadi rekan/partner dlm KAP yg bersangkutan.

Penanggungjawab KAP Usaha Sendiri adalah akuntan publik yg bersangkutan, sedangkan
penganggungjawab KAP Usaha Kerjasama adalah 2 orang/lebih akuntan publik yg masing-masing

merupakan rekan/partner dan salah seorang bertindakn sebagai rekan pimpinan (Pasal 3 ayat 2 dan
3 SK. Menkeu No. 43/1997).
Persyaratan Akuntan Publik di Indonesia
Menurut Pasal 6 SK. Menkeu No.43/1997, izin u/ membuka KAP akan diberikan apabila pemohon
memenuhi persyaratan berikut :
-

Berdomisili di wilayah Indonesia
Memilik register akuntan
Menjadi anggota IAI

Lulus ujian Sertifikasi Akuntan Publik yg diselenggarakan IAI
Memiliki pengalaman kerja minimal 3 tahun sebagai akuntan dan pengalaman audit umum
sekurang-kurangnya 3.000 jam dengan reputasi baik
Telah menduduki jabatan manajer/ketua tim dlm audit umum sekurang-kurangnya 1 tahun
Wajib mempunyai KAP/bekerja pada Koperasi Jasa Audit

Register akuntan
Adalah register yg diselenggarakan oleh Departemen Keuangan RI u/ mencatat nama orang-orang
yg berhak menggunakan gelar Akuntan, sebagaimana diatur dalam pasal 3 ayat 4 UU No. 34 tahun
1954 tentang Pemakaian Gelar Akuntan. Pada pasal 2 dijelaskan bahwa yg dimaksud dengan
ijazah sebagaimana disebutkan pada pasal 1 adalah :
-

-

Ijazah yg diberikan oleh Universitas Negeri atau badan perguruan tinggi lain yg dibentuk
menurut UU atau diakui Pemerintah, sebagai tanda bahwa pendidikan u/ akuntan pada
badan perguruan tinggi tersebut telah selesai dengan baik.
Ijazah yg diterima sesudah lulus dlm suatu ujian lain yg menurut pendapat Panitia-Ahli
termaksud dlm Pasal 3, guna menjalankan pekerjaan akuntan dapat disamakan dengan

ijazah tersebut pada huruf a pasal ini.

Sebagai relaisasi dari ketentuan di atas, no.register akuntan hanya dapat diberikan oleh
Departemen Keuangan RI kepada :
-

Lulusan Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universita Negeri yg telah mendapat
persetujuan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departeman P dan K.
Lulusan Ujian Negara Akuntansi (UNA) yg diselenggarkan oleh Departeman P dan K.
Ujian ini disediakan bagi lulusan dari Jurusan Akuntansi pada PTS (Fakultas Ekonomi dan
STIE) dan lulusan Fakultas Ekonomi Negeri yg belum mendapat persetujuan dari
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi u/ dibebaskan UNA.

Ujian sertifikasi Akuntan Publik
Ujian ini diselenggarakan 2 x dalam setahun yaitu setiap bulan Mei dan November, ujian
dilaksanakan selama 2 hari penuh mulai jam 8 hingga 17 yg meliputi mata ujian :
-

Teori dan Praktik Akuntansi Keuangan (4jam)
Auditing & jasa profesional akuntan publik (4jam)

Akuntansi manajemen & manajemen keuangan (1,5jam)
Sistem informasi akuntansi (2,5jam)
Perpajakan dan hukum komersial (3,5jam)

Pengalaman kerja
Di Indonesia setiap calon akuntan publik harus telah memiliki pengalaman bekerja di KAP
sekurang-kurangnya 3.000 jam dengan reputasi baik. Setelah memelihara dan meningkatkan
kemampuan dan pengetahuannya melalui pendidikan formal maupun tidak formal yg disebut
pendidikan profesional berkelanjutan. Tujuannya adalah agar akuntan publik selalu mengikuti
perkembangan mutahir di bidang akuntansi, pengauditan dan bidang-bidang terkait lainnya.

Organisasi Profesi Akuntan Publik
Di Indonesia hanya terdapat 1 organisasi profesi akuntansi yaitu Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
yg keanggotaannya terutama terdiri dari para akuntan yg bekerja pada berbagai bidang kegiatan.
U/ menampung keg.para anggota yg berbeda tersebut, IAI membentuk 4 kompartemen sesuai
dengan bidang kegiatan para anggotanya, yaitu :
-

Kompartemen Akuntan Publik
Kompartemen Akuntan Manajemen

Kompartemen Akuntan Pendidik
Kompartemen Akuntan Sektor Publik.

Tujuan dibentuknya ini adalah u/ membina para anggotanya agar dapat melaksanakan fungsi dan
perannya sebagai akuntan publik yg profesional dan selalu memutahirkan pengetahuannya
terutama di bidang akuntansi dan pengauditan.

STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK
Ada 4 macam standar profesional yg diterbitkan oleh IAI sebagai aturan mutu pekerjaan akuntan
publik, yaitu :
-

Standar Audting
Standar Atestasi
Standar Jasa Akuntansi dan Review
Pedoman Audit Industri Khusus

Standar auditing
Merupakan pedoman audit atas jasa laporan keuangan historis. Standar auditing terdiri atas 10
standar dan dirinci dalam bentuk Pernyataan Standar Auditing (PSA).

Standar atestasi
Memberikan rerangka u/ fungsi atestasi bagi jasa akuntan publik yg mencakup tingkat keyakinan
tertinggi yg diberikan dalam jasa audit atas laporan keuangan historis maupun tingkat keyakinan
yg lebih rendah dalam jasa nonaudit.
Standar jasa akuntansi dan review
Memberikan rerangka u/ fungsi nonatestasi bagi jasa akuntan publik yg mencakup jasa akuntansi
dan review. Standar jasa akuntansi dan review dirinci dalam bentuk Pernyataan Standar Jasa
Akuntansi dan Review (PSAR).
Pedoman audit industri khusus
Karena beberapa industri memiliki operasi yg unik yg berdampak terhadap berbagai transaksi yg
dicatat dalam akuntansi, maka auditor memerlukan pedoman u/ melakukan audit terhadap industri
tertentu.
Hubungan antara standar atestasi dengan standar auditing
Audit atas laporan keuangan yg disusun berdasarkan prinsip akuntansi yg berlaku umum
merupakan satu di antara jasa atestasi yg dapat disediakan oleh KAP kepada masyaralkat.
Standar Pengendalian Mutu
Sebagai upaya u/ menjaga mutu pekerjaan KAP, organisasi profesi mewajibkan setiap KAP u/
memiliki suatu sistem pengendalian mutu. Sebagai pedoman, organisasi profesi menetapkan 9
elemen pengendalian mutu yg harus dipertimbangkan oleh KAP dalam menetapkan kebijakan dan

prosedur u/ mendapatkan keyakinan yg memadai tentang kesesuaian dengan standar profesional
dlm menjalankan pengauditan dan jasa akuntansi serta review.
Hubungan standar auditing dengan standar pengendalian mutu
PSA No.1 Hubungan Standar Auditing dengan Standar Pengendalian Mutu (SA 161.03)
menyebutkan bahwa Standar auditing yg ditetapkan oleh IAI berkaitan dengan pelaksanaan
penugasan audit secara individual, standar pengendalian mutu berkaitan dengan pelaksanaan
praktik audit KAP secara keseluruhan.

Sumber : berbagai buku AUDITING