Microsoft Power Point Kesehatan Keuang

KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN
ASURANSI & REASURANSI

Oleh : Jenry Cardo M,SE,MM

Laporan Keuangan


Jenis- j enis laporan keuangan



Kegunaan Laporan Keuangan:
- I nt ernal

stimra

- Ext ernal


Unt uk pihak luar laporan keuangan akan lebih berguna

dalam hal analisa dan perbandingan

1
© 2004 Jenry Cardo M. All rights reserved.

Dasar-Dasar Analisa Laporan Keuangan


Tiga hal m endasar dalam sat u Perusahaan:
1) Likuidit as
2) Profit abilit as
3) Solvabilit as



stimra

Unt uk m endapat kan inform asi, apakah angka- angka yang disaj ikan:
1) m enggam barkan pert um buhan dari t ahun sebelum nya at au,
2) cukup dalam rangka operasional Perusahaan ( cash, dll) at au

3) Jum lah kas yang ada harus dibandingkan dengan inform asi laporan
keuangan lainnya

2
© 2004 Jenry Cardo M. All rights reserved.

ANALISA KOMPARATIVE
(PERBANDINGAN)

Rata-rata industri

stimra

Internal
PT
XYZ

PT
XYZ


PT
A

Antar Perusahaan

PT
B

PT
XYZ

PT
A

2005 - 2006
(A+B+C)/3

PT
C


3
© 2004 Jenry Cardo M. All rights reserved.

ALAT ANALI SA LAPORAN
KEUANGAN

Tiga alat um um digunakan dalam m elakukan analisa
laporan keuangan

stimra



Analisa Horizont al ( Trend analysis)



Analisa Vert ical ( Com m ond Size Analysis)




Analisa Rasio

4
© 2004 Jenry Cardo M. All rights reserved.

ANALI SA LAPORAN KEUANGAN


Analisa Horizont al ( Trend analysis)
Suat u t eknik unt uk m elakukan evaluasi dat a- dat a l/ k unt uk
beberapa periode t ert ent u. Bert uj uan m enent ukan kenaikan
at au penurunan yang t erj adi yang dinyat kan baik dalam
dalam j um lah m aupun dalam prosent ase.

stimra
Jum lah t ahun berj alan – Jum lah t ahun dasar
Jum lah t ahun dasar

5

© 2004 Jenry Cardo M. All rights reserved.

ANALI SA LAPORAN KEUANGAN


Analisa Vert ikal ( Com m on size analysis)
Suat u t eknik unt uk m elakukan evaluasi dat a- dat a l/ k
t erhadap m asing- m asing j enis ( akun) dalam sat u periode
t ert ent u yang dinyat kan baik dalam dalam j um lah m aupun
dalam prosent ase. Biasanya t erdapat suat u dasar pem bagian

stimra
Set iap it em dalam Laporan laba- rugi

Prem i Brut o

6
© 2004 Jenry Cardo M. All rights reserved.

ANALI SA LAPORAN KEUANGAN




Analisa Rasio
Suat u t eknik / m et ode analisa unt uk m enget ahui hubungan

stimra

ant ar pos- pos t ert ent u dalam neraca at au laporan laba- rugi
secara individu at au kom binasi kedua laporan t ersebut

7
© 2004 Jenry Cardo M. All rights reserved.

KLASIFIKASI RASIO-RASIO
LAPORAN KEUANGAN
Ra sio lik u idit a s
Mengukur kem am puan
j angka pendek suat u
perusahaan unt uk m elunasi

kewaj iban j angka pendek
dan kebut uhan t idak
t erduga unt uk kas

stimra
Penghasilan

-

Biaya

=

Pendapat an
bersih

Ra sio Pr ofit a bilit a s
Mengukur kem am puan
perusahaan m encipt akan
laba at au keberhasil

operasional pada suat u
periode t ert ent u
Ra sio Solva bilit a s
Mengukur kem am puan
Perusahaan unt uk bert ahan
dalam j angka panj ang

8
© 2004 Jenry Cardo M. All rights reserved.

UNDANG- UNDANG DAN
PERATURAN PEMERI NTAH


Undang- undang No2 t ahun 1992 t ent ang Usaha
Perasuransian



PP No. 73 t ahun 1992 t ent ang Penyelenggaraan

Usaha Perasuransian



PP No. 63 t ahun 1999 t ent ang perubahan
Pert am a PP No. 73 t ahun 1992 t ent ang
Penyelenggaraan Usaha Perasuransian



PP No. 39 Tahun 2008 t ent ang perubahan Kedua
PP No. 73 t ahun 1992 t ent ang Penyelenggaraan
Usaha Perasuransian



PP No. 81 Tahun 2008 t ent ang perubahan Ket iga
PP No. 73 t ahun 1992 t ent ang Penyelenggaraan
Usaha Perasuransian


stimra

9
© 2004 Jenry Cardo M. All rights reserved.

KEPUTUSAN MENTERI
KEUANGAN

stimra



78/ PMK.05/ 2007 t ent ang penilaian kem am puan dan kepat ut an bagi
direksi dan kom isaris perusahaan perasuransian



422/ KMK.06/ 2003 t ent ang Penyelengaraan Usaha Perusahaan
Asuransi dan Reasuransi



423/ KMK.06/ 2003 t ent ang Pem eriksaan Perusahaan Perasuransian



158/ PMK.010/ 2008 Tent ang perubahan kedua at as keput usan Ment eri
Keuangan 424/ KMK.06/ 2003 t ent ang Kesehat an Keuangan
Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi



425/ KMK.06/ 2003 t ent ang Perizinan dan Peyelenggaraan Usaha
Perusahaan Penunj ang asuransi



426/ KMK.03/ 2003 t ent ang Perizinan Usaha dan kelem bagaan
Perusahaan Asuransi dan Reasuransi



74/ PMK.12/ 2006 t ent ang Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah bagi
Lem baga Keuangan Non Bank



74/ PMK.010/ 2007 t ent ang Penyelenggaraan Pert anggungan Asuransi
Pada Lini Usaha Asuransi Kendaraan Berm ot or



124/ PMK.010/ 2008 Tent ang Penyelenggaraan Lini Asuransi Kredit dan
Suret yship

10
© 2004 Jenry Cardo M. All rights reserved.

KEPUTUSAN MENTERI
KEUANGAN

stimra



18/ PMK.010/ 2010 t ent ang Penerapan Prinsip Dasar Penyelenggaraan Usaha
Asuransi dan Usaha Reasuransi Dengan Prinsip Syariah



11/ PMK.010/ 2011 t ent ang Kesehat an Keuangan Usaha Asuransi dan Usaha
Reasuransi Dengan Prinsip Syariah



53/ PMK.12/ 2012 t ent ang Kesehat an Keuangan Perusahaan Asuransi Dan
Perusahaan Reasuransi



152/ PMK.010/ 2012 t ent ang Tat a Kelola Perusahaan yang baik bagi Perusahaan
Perasuransian



3/ POJK.05/ 2013 t ent ang Laporan Bulanan Lem baga Jasa Keuangan Non Bank



4/ POJK.05/ 2013 t ent ang Penilaian Kem am puan dan Kepat ut an Bagi Pihak Ut am a
Pada Perusahaan Perasruansian, Dana Pensiun, Perusahaan Pem biayaan dan
Perusahaan Penj am inan



2/ POJK.05/ 2014 t ent ang Tat a Kelola Perusahaan yang baik bagi Perusahaan
Perasuransian



3/ POJK.02/ 2014 t ent ang Tat a Cara Pungut an oleh OJK



10/ POJK.05/ 2014 t ent ang Penilaian Tingkat Risiko Lem baga Keuangan Non Bank



11/ POJK.05/ 2014 t ent ang Pem eriksaan Langsung Lem baga Keuangan Non Bank

11
© 2004 Jenry Cardo M. All rights reserved.

KEPUTUSAN DI RJEN LEMBAGA
KEUANGAN- DAN SEJENI SNYA

stimra



PER- 09/ BL/ 2011 Perubahan PER- 02/ BL/ 2009 t ent ang Pedom an
Perhit ungan Bat as Tingkat Solvabilit as Minim um bagi Perusahaan
Asuransi dan Perusahaan Reasuransi



5433/ LK/ 2004 t ent ang dukungan reasuransi ot om at is dalam negeri dan
ret ensi sendiri



4499/ LK2000 t ent ang invest asi perusahaan asuransi dan reasuransi
dengan prinsip syariah



2833/ LK/ 2003 t ent ang pedom an pelaksanaan PMN pada lem baga non
Bank



2475/ LK/ 2004 t ent ang produk asuransi yang dikait kan dengan invest asi



PER- 04/ BL/ 2009 t ent ang Pedom an Penilaian Kem am puan dan Kepat ut an
Bagi Direksi dan Kom isaris Perusahaan Perasuransian



4033/ LK/ 2004 t ent ang pet unj uk penyusunan laporan perhit ungan
t ingkat solvabilit as perusahaan asuransi kerugian/ perusahaan reasuransi
konvensional

12
© 2004 Jenry Cardo M. All rights reserved.

KEPUTUSAN DI RJEN LEMBAGA
KEUANGAN- DAN SEJENI SNYA

stimra



KEP- 104/ BL/ 2006 t ent ang produk unit link



KEP- 440/ BL/ 2008 t ent ang Penilaian Surat Ut ang at au Surat Berharga
Lain yang dit erbit kan oleh Negara dan Obligasi



PER- 06/ Bl/ 2008 t ent ang Referensi Um ur Prem i Murni sert a Unsur Biaya
Adm inist rasi dan Biaya Um um Lainnya pada Lini Usaha Asuransi
Kendaraan Berm ot or t ahun 2008- 2009



PER- 09/ BL/ 2008 t ent ang Perubahan at as keput usan Direkt ur Jendral
Lem baga Keungan Nom or Kep- 390/ LK/ 2005 t ent ang Pedom an
Perhit ungan Tingkat Kesehat an Keuangan sert a bent uk dan susunan
Laporan dan pengum um an laporan keuangan bagi perusahaan asuransi
non PT



PER- 10/ BL/ 2008 Bent uk dan Susunan Laporan Dana Jam inan bagi
Perusahaan Asuransi, Perusahaan Reasuransi, dan Bank Kust odian



79/ PMK.010/ 2009 Tent ang Sanksi Adm inist rat if Berupa Denda Dan Tat a
Cara Penagihannya Terhadap Perusahaan Asuransi, Perusahaan
Reasuransi, At au Perusahaan Penunj ang Usaha Asuransi

13
© 2004 Jenry Cardo M. All rights reserved.

KEPUTUSAN DI RJEN LEMBAGA
KEUANGAN- DAN SEJENI SNYA

stimra



PER- 07/ BL/ 2012 t ent ang Referensi Prem i Murni Sert a Unsur Biaya
Adm inist rasi & Biaya Um um Lainnya Pada Lini Usaha Asuransi Kendaraan
Berm ot or Tahun 2013



PER- 08/ BL/ 2012 t ent ang Pedom an Perhit ungan Modal Minim um Berbasis
Risiko Bagi Perusahaan Asuransi & Perusahaan Reasuransi



PER- 09/ BL/ 2012 t ent ang Pedom an Perhit ungan Cadangan Teknis Bagi
Perusahaan Asuransi & Perusahaan Reasuransi



PER- 10/ BL/ 2012 t ent ang Laporan Akt uaris Bagi Perusahaan Asuransi &
Perusahaan Reasuransi



PER- 11/ BL/ 2012 t ent ang Dukungan Reasuransi, Bat as Ret ensi Sendiri,
Sert a Bent uk Dan Susunan Laporan Program Reasuransi Bagi
Perusahaan Asuransi & Perusahaan Reasuransi



2/ SEOJK.05/ 2013 t ent ang Bent uk dan Susunan sert a Bent uk dan
Susunan Pengum um an Ringkasan Laporan Keuangan Perusahaan
Asuransi dan Perusahaan Reasuransi



SE- 06/ D.05/ 2013 t ent ang Penet apan Tarif Prem i Sert a Ket ent uan Biaya
Akuisisi pada Lini Usaha Asuransi Kendaraan Berm ot or dan Hart a Benda



4/ SEOJK.02/ 2014 t ent ang Mekanism e Pem bayaran Pungut an OJK

14
© 2004 Jenry Cardo M. All rights reserved.

Penilaian Kesehat an Keuangan
Perusahaan Asuransi dan Reasuransi
Undang- undang No.2 t ahun 1992 bab I X pasal 11

stimra



Bat as Tingkat Solvabilit as ( Solvency)



Rent ensi Sendiri ( Own Ret ent ion)



Reasuransi ( Reinsurance)



I nvest asi ( I nvest m ent )



Cadangan Teknis ( t echnical reserves)



Ket ent uan Lain yang berhubungan
dengan kesehat an keuangan ( ot her
requirem ent s)

15
© 2004 Jenry Cardo M. All rights reserved.

Penilaian Kesehat an Keuangan
Perusahaan Asuransi dan Reasuransi

BATAS TI NGKAT SOLVABI LI TAS
( 53/ PMK.010/ 2012 t ent ang kesehat an keuangan perusahaan asuransi dan reasuransi )



stimra

Tingkat Solvabilit as


Aset Yang Diperkenankan



Liabilit as



MMBR – Modal Minim um Berbasis Risiko



Target t ingkat solvabilit as > = 120%

16
© 2004 Jenry Cardo M. All rights reserved.

Penilaian Kesehat an Keuangan
Perusahaan Asuransi dan Reasuransi

BATAS TI NGKAT SOLVABI LI TAS - SYARI AH
( 11/ PMK.010/ 2011 t ent ang kesehat an keuangan usaha asuransi dan usaha reasuransi
dengan prinsip syariah)



stimra


Tingkat Solvabilit as Dana Tabarru


Aset Yang Diperkenankan



Liabilit as

Kesehat an Keuangan Dana Perusahaan


Kekayaan Yang Tersedia Unt uk
Qardh



Solvabilit as Dana Perusahaan

17
© 2004 Jenry Cardo M. All rights reserved.

ANALI SA RASI O - Asuransi

stimra



Solvency and profit abilit y rat io



Liquidit y Rat io



Prem ium St abilit y Rat io



Technical Rat io



Valuat ion Rat io

18
© 2004 Jenry Cardo M. All rights reserved.

Latar belakang dan tujuan

PENGAWASAN DAN PEMBI NAAN

stimra

Mengapa Perlu Diawasi ?

19
© 2004 Jenry Cardo M. All rights reserved.

Latar belakang dan tujuan

stimra



PERUSAHAAN ASURANSI MENGHIMPUN DANA MASYARAKAT



PERUSAHAAN ASURANSI MEMENUHI JANJINYA



SETIAP SAAT DAPAT MEMENUHI KEWAJIBANNYA KEPADA
TERTANGGUNG (MODIFIED LIQUIDATION BASIS)



KARAKTERISTIK KHUSUS

20
© 2004 Jenry Cardo M. All rights reserved.

Latar belakang dan tujuan

LAPORAN KEUANGAN SAK

stimra



Tujuan

: Investor



Underlying concept : Going concern basis



Penekanan

: Kemampuan menghasilkan laba



Asset

: Dapat memberikan manfaat ekonomis



Penilaian Asset

: Historical cost

21
© 2004 Jenry Cardo M. All rights reserved.

Latar belakang dan tujuan

LAPORAN KEUANGAN SAP

stimra



Tujuan

: Pemerintah



Underlying concept : Modified Liquidation Basis



Penekanan

: Kemampuan membayar kewajiban



Asset

: Dapat digunakan untuk menutup kewajiban
: Non admited asset – jenis dan jumlah



Penilaian Asset

: Fair value

22
© 2004 Jenry Cardo M. All rights reserved.

Latar belakang dan tujuan

SAK
ASSET = LIABILITES + EKUITAS

stimra
SAP
ASSET – LIABLITIES >= 120%
(ADMITTED ASSET)

23
© 2004 Jenry Cardo M. All rights reserved.

PENILAIAN KINERJA
KEUANGAN ASURANSI

stimra

INDONESIA
53/PMK.010/2012 - Modal Minimum Berbasis Risiko (MMBR)
Risiko Kegagalan Pengelolayaan Aset
Risiko Ketidakseimbangan Antara Proyeksi Arus Aset dan Libailitas
Risiko Ketidakseimbangan Antara Nilai Aset Dan Liabilitas Dalam
Setiap Jenis Mata Uang
Risiko Liabilitas Asuransi
Risiko Tingkat Suku Bunga
Risiko Reasuradur
Risiko Operasional
AMERIKA
Secara rasio, hanya rasio solvabilitas saja
National Association of Insurance Commissioners (NAIC) : Early Warning
System (EWS)
unsur – unsur rasio keuangan asuransi dengan penyebaran (batas normal)
Produktifitas
Profitabilitas
pertumbuhan
“ A Sound Early Warning System can allow the regulator to identify an insurance company that
faces an insolvency problem so that early remedial action can be taken”, Johny Wong (2002)

24
© 2004 Jenry Cardo M. All rights reserved.

Modal Minimum Berbasis
Risiko (MMBR)

stimra

25
© 2004 Jenry Cardo M. All rights reserved.

PERKEMBANGAN ATURAN RBC
DARI KMK 224 sam pai PMK 53

No 53/ PMK.010/ 2012
NO 158/ PMK.010/ 2008
NO 135/ PMK.05/ 2005

stimra

NO 424/ KMK.06/ 2003
NO 481/ KMK.017/ 1999
Perat uran pelakasanaan

NO 224/ KMK.017/ 1993

PER 02/ BL/ 2009
PER 09/ BL/ 2011
PER 08/ BL/ 2012

26
© 2004 Jenry Cardo M. All rights reserved.

TINGKAT SOLVABILITAS
(Pasal 2)

MODAL MINIMUM BERBASIS RISIKO

stimra



Perusahaan setiap saat wajib memenuhi Tingkat
Solvabilitas paling rendah 100% dari Modal Minimum
Berbasis Risiko



Perusahaan setiap tahun wajib menetapkan target tingkat
solvabilitas

> = 120%, DARI MMBR
Menteri dapat meminta peningkatan Tingkat Solvabilitas
– risiko yang mungkin timbul dari perubahan strategi
adan atau pengembangan bisinis Perusahaan

27
© 2004 Jenry Cardo M. All rights reserved.

TINGKAT SOLVABILITAS
(Pasal 3)

MODAL MINIMUM BERBASIS RISIKO (MMBR)
Jumlah dana yang dibutuhkan untuk mengantisipasi risiko
kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat dari deviasi
dalam pengelolaan aset & liabilitas

stimra

a.
b.
c.
d.
e.

f.
g.

Kegagalan pengelolaan aset
Ketidakseimbangan antara proyeksi arus aset dan liabilitas
Ketidakseimbangan antara nilai aset dan liabilitas dalam
setiap jenis mata uang
Perbedaan antara beban klaim yang terjadi dan beban klaim
yang diperkirakan
Ketidakcukupan premi akibat perbedaan hasil investasi yang
diasumsikan dalam penetapan premi dengan hasil investasi
yang diperoleh
Ketidakmampuan pihak reasuradur untuk memenuhi
kewajiban membayar klaim, dan atau
Kegagalan dalam proses produksi, ketidakmampuan
sumberdaya manusiaatau sistim untuk berkinerja baik, atau
adanya kejadian lain yang merugikan

28
© 2004 Jenry Cardo M. All rights reserved.

Kekayaan (Investasi dan bukan
investasi) Perusahaan Asuransi atau
Perusahaan Reasuransi

stimra

Diatur dalam
Pasal 4 – pasal 14
Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 53/PMK.10/2012
Tentang
Kesehatan Keuangan
Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi

29
© 2004 Jenry Cardo M. All rights reserved.

Latar belakang dan tujuan

Aset yang diperkenankan
Penilaian

stimra
Investasi & Non Investasi

Pembatasan

30
© 2004 Jenry Cardo M. All rights reserved.

Jenis investasi yang diperkenankan

stimra

1.

Deposito berjangka dan sertifikat deposito pada Bank,
termasuk deposit on call dan deposito yang berjangka
waktu kurang dari 1 bulan

2.

Saham yang diperdagangkan di Bursa Efek

3.

Surat Utang Korporasi (BBB atau yg setara)

4.

Sukuk Korporasi (BBB atau yg setara)

5.

Surat Berharga yang Diterbitkan oleh Negara RI

6.

Surat Berharga yang diterbitkan oleh negara selain RI

7.

Surat Berharga yang diterbitkan oleh Bank Indonesia

8.

Surat Berharga yang diterbikan oleh lembaga multinasional
dimana negara RI menjadi anggota atau pemegang
sahamnya (BBB, penawaran umum, info dapat diakses di
Indonesia)

31
© 2004 Jenry Cardo M. All rights reserved.

Jenis investasi yang diperkenankan (lanjutan)

9.

Reksa Dana (pernyataan efektif, penawaran umum –
kontrak investasi kolektif penyertaan terbatas:
underlying efek yg diperdagangkan di bursa efek)

10.

Efek Beragun Aset (EBA) yang diterbitkan berdasarkan
Kontrak Investasi Kolektif Beragun Aset (pernyataan
efektif, BBB, penawaran umum)

11.

Dana Investasi Real Estate (pernyataan efektif, BBB,
penawaran umum)

12.

Penyertaan langsung (saham yang tidak tercatat di
bursa efek)

stimra

32
© 2004 Jenry Cardo M. All rights reserved.

Jenis investasi yang diperkenankan (lanjutan)

13.

Bangunan dengan hak strata (strata title) atau tanah
dengan bangunan, untuk investasi (dimiliki dan
dikuasai, penghasilan sewa atau lainnya, tidak strata
title, agunan atau jaminan dan sengketa serta blokir.

14.

Pembiayaan melalui mekanisme kerjasama dengan
pihak lain dalam bentuk pembelian piutang/refinancing
(perusahaan yg sdh mendapat ijin, tidak terafiliasi
dengan perusahaan, tidak sedang dikenakan sanksi
atau PKU, memenuhi aturan kesehatan keuangan)

15.

Emas Murni (Spesifikasi bursa komoditi, disimpan di
Bank Custodian komiti yg memiliki kerjasama)

16.

Pinjaman yang dijamin dengan hak tanggungan
(perorangan, hak tanggungan pertama, sesuai
peraturan perundangan, sertifikat dibubuhi hak
tanggungan, maks 75% dari nilai jaminan)

stimra

33
© 2004 Jenry Cardo M. All rights reserved.

Jenis investasi yang diperkenankan

Dapat Ditempatkan di Luar Negeri harus dalam jenis :

stimra

1.

Saham yang diperdagangkan di Bursa Efek (saham aktif,
informasi saham dapat diakses di Indonesia)

2.

Surat Utang Korporasi (BBB, penawaran umum, informasi
dapat diakses di Indonesia)

3.

Sukuk Korporasi (BBB, penawaran umum, informasi dapat
diakses di Indonesia)

4.

Surat Berharga yang diterbitkan oleh negara selain RI
(BBB, penawaran umum, informasi dapat diakses di
Indonesia)

5.

Surat Berharga yang diterbikan oleh lembaga multinasional
dimana negara RI menjadi anggota atau pemegang
sahamnya

34
© 2004 Jenry Cardo M. All rights reserved.

Jenis investasi yang diperkenankan
Dapat Ditempatkan di Luar Negeri harus dalam jenis :

stimra

35

6.

Reksa Dana (diterbitkan oleh MI yg memiliki afiliasai
dengan MI Indonesia dan mendapat ijin, tercatat di bursa
negara tersebut)

7.

Penyertaan langsung (saham yang tidak tercata di bursa
efek)

Ketentuan Lain
1.

Saham, surat utang korporasi, sukuk korporasi, yg
diperdagangkan di bursa efek dalam negeri & luar negeri
dan emitennya badan hukum asing  Luar Negeri

2.

Surat utang luar negeri oleh badan hukum RI melalui badan
hukum asing  Dalam Negeri

3.

Surat berharga lembaga internasional dimana RI menjadi
anggota atau pemegang saham berdenominasi Rupiah 
Dalam Negeri
© 2004 Jenry Cardo M. All rights reserved.

Jenis aset bukan investasi yang
diperkenankan

stimra

1.

Kas dan Bank

2.

Tagihan premi penutupan langsung, termasuk tagihan
koasuransi yang menjadi bagian Perusahaan

3.

Tagihan kliam koasuransi

4.

Tagihan reasuransi

5.

Tagihan investasi

6.

Tagihan hasil investasi

7.

Pinjaman Polis, dan atau

8.

Bangunan dengan hak strata (strata title) atau tanah
dengan bangunan, yang dipakai sendiri

36
© 2004 Jenry Cardo M. All rights reserved.

Penilaian atas investasi

stimra

1.

Deposito berjangka berdasarkan nilai nominal

2.

Sertifikat deposito, berdasarkan nilai tunai

3.

Saham yang diperdagangkan di bursa efek, berdasarkan nilai pasar

4.

Surat Utang Korporasi berdasarkan nilai pasar yg ditetapkan lembaga
penilai

5.

Sukuk Korporasi berdasarkan nilai pasar yg ditetapkan lembaga penilai

6.

Surat berharga yang diterbitkan oleh Negara RI, berdasarkan nilai
pasar yang ditetapkan lembaga penilai

7.

Surat berharga yang diterbitkan oleh negara lain selain Indonesia
berdasarkan nilai pasar yang ditetaplkan lembaga penilai

8.

Surat berharga yang diterbitkan oleh Bank Indonesia berdasarkan
harga pasar

9.

Surat berharga yang diterbitkan oleh lembaga multinasional yang
negara RI sebagai anggota atau pemegang sahamnya berdasarkan
nilai pasar yang ditetapkan oleh lembaga penilai internasional

6.

Reksa Dana, berdasarkan nilai aktiva bersih

37
© 2004 Jenry Cardo M. All rights reserved.

Penilaian atas investasi (lanjutan)
6.

Efek Beragun Aset berdasarkan nilai pasar

7.

Dana Investasi Real Estate berdasarkan nilali pasar

8.

Penyertaan langsung, berdasarkan nilai ekuitas

9.

Bangunan dengan hak strata atau tanah dengan bangunan, untuk
investasi, berdasarkan nilai yang ditetapkan oleh lembaga penilai
yang terdaftar pada instansi yang berwenang, atau berdasarkan
NJOP dalam hal tidak dilakukan penilaian oleh lembaga penilai

10.

Pembiayaan melalui mekanisme kerjasama dengan pihak lain
dalam bentuk pembelian piutang berdasarkan nilai sisa piutang
dikurangi dengan penyisihan

11.

Emas Murni berdasarkan nilai pasar

12.

Pinjaman yang dijamin dnegan hak tanggungan berdasarkan nilai
sisa pinjaman

stimra

38
© 2004 Jenry Cardo M. All rights reserved.

Penilaian dan pembatasan atas kekayaan non investasi

stimra

1.

Kas dan Bank, berdasarkan nilai nominal (di luar negeri
maksimum 1% dari ekuitas)

2.

Tagihan premi penutupan langsung, berdasarkan nilai sisa tagihan

3.

Tagihan klaim koasuransi berdasarkan nilai sisa tagihan paling

4.

Tagihan reasuransi, berdasarkan nilai sisa tagihan

5.

Tagihan investasi berdasarkan nilai sisa tagihan

6.

Tagihan hasil investasi, berdasarkan nilai sisa tagihan

7.

Pinjaman polis berdasarkan nilai sisa pinjaman

8.

Bangunan dengan hak strata atau tanah dengan bangunan, yang
dipakai sendiri, berdasarkan nilai yang ditetapkan oleh lembaga
penilai yang terdaftar pada instansi yang berwenang, atau
berdasarkan NJOP dalam hal tidak dilakukan penilaian oleh
lembaga penilai

39
© 2004 Jenry Cardo M. All rights reserved.

Pembatasan atas investasi

1.

Deposito berjangka atau sertifikat deposito pada setiap Bank tidak
melebihi 15% dari jumlah investasi

2.

Saham yang tercatat di bursa efek, yang emitennya adalah Badan
Hukum Indonesia, untuk setiap emiten masing-masing tidak lebih dari
10 % dan seluruhnya paling tinggi 40% dari jumlah investasi

3.

Surat Utang Korporasi, Sukuk korporasi dan surat berharga yang
diterbitkan oleh lembaga multinasional dan Indonesia merupakan
salah satu anggota pemegang sahamnya maksimal 15% untuk setiap
emiten dan maksimal 50% dari total investasi

4.

Surat Berharga yang diterbitkan oleh Negara selain negara Republik
Indonesia untk setuap penerbit maskimal 10% dai jumlah investasi

5.

Unit penyertaan reksadana, untuk setiap manajer investasi tidak lebih
dari 15 % dan secara total tidak lebih dari 50% dari jumlah investasi

6.

Investai Efek Beragun Aset untuk setiap manajer investasi maksimal
10% dan secara total tidak lebih dari 20% dari total investai

7.

Dana Investasi Real Estat untuk setiap manajer investasi maksimal
10% dan secara total tidak lebih dari 20% dari total investasi

stimra

40
© 2004 Jenry Cardo M. All rights reserved.

Pembatasan atas investasi (lanjutan)
6.

Penyertaan langsung, seluruhnya tidak melebihi 10 % dari
jumlah investasi

7.

Bangunan dengan hak strata atau tanah dengan bangunan,
untuk investasi, seluruhnya tidak lebih dari 10% dari jumlah
investasi

8.

Pembiayaan melalui mekanisme kerjasama denan pihak lain
dalam bentuk pembelian piutang untuk setiap pihak tidak lebih
dari 10% dan seluruhnya tidak lebih dari 20% dari total investasi

9.

Investasi Emas Murni seluruhnya paling tinggi sebesar 10% dari
total investasi

10.

Pinjaman yang dijamin dengan hak tanggungan dalam bentuk
investasi jumlah seluruhnya maksimum 10% dari total investasi

stimra

Investasi pada instrumen no.2,3 dan 5 maksimal sebanyak 80% dari
total investasi
Investasi pada instrumen no. 2,3,4,5 dan 6 yang dilakukan di luar
negeri maksimal sebanyak 20% dari total investasi
41
© 2004 Jenry Cardo M. All rights reserved.

Pembatasan atas investasi (lanjutan)
Investasi pada perusahaan yang terafiliasi dengan perusahaan
maksimum 10% dari total investasi. Tidak termasuk penyertaan
langsung
Investasi pada perusahaan afiliasi yang tidak terafiliasi dengan
perusahaan maksimum 20%

stimra

Pihak terafiliasi : hubungan keluarga karena perkawinan sampai
drajat ke-2 : hubungan antar pihak dengan pegawai satu tingkat
dibawah direksi, anggota direksi, dewan komisaris: hubungan 2
perusahaan atau lebih dimana memiliki satu atau lebih direksi atau
komisaris yang sama : hubungan antara perusahaan dengan
pemegang saham utama.
Tidak termasuk hubunga kepemilikan karena penyertaan negara
RI

42
© 2004 Jenry Cardo M. All rights reserved.

Pembatasan atas aset
bukan investasi
1.

Tagihan premi penutupan langsung, umurnya tidak lebih dari 2
bulan dihitung sejak :
a) Pertanggungan dimulai bagi polis dengan pembayaran premi
tunggal
b) Jatuh tempo pembayaran premi bagi polis dengan

stimra

pembayaran premi cicilan
2.

Tagihan klaim koasuransii, umurnya tidak lebih dari 2 bulan
dihitung sejak tanggal pembayaran klaim kepada tertanggung

3.

Tagihan reasuransi, umurnya tidak lebih dari 2 bulan dihitung
sejak tanggal jatuh tempo pembayaran

4.

Tagihan Investasi, umurnya tidak lebih dari 1 bulan sejak
tanggal jatuh tempo pembayaran

5.

Tagihan hasil investasi, umurnya tidak lebih dari 1 bulan dihitung
sejak tanggal jatuh tempo pembayaran

43
© 2004 Jenry Cardo M. All rights reserved.

Pembatasan atas kekayaan
bukan investasi (lanjutan)

stimra

4.

Pinjaman Polis, berdasarkan nilai sisa pinjaman dengan
besarnya pinjaman maksimal 80% dari nilai tunai polsi yang
bersangkutan

5.

Bangunan dengan hak strata atau tanah dengan bangunan,
yang dipakai sendiri, seluruhnya tidak melebihi 15% dari Modal
Sendiri periode berjalan

44
© 2004 Jenry Cardo M. All rights reserved.

Status Aset Yang Diperkenankan

stimra

1.

Dimiliki & dikuasai oleh Perusahaan yang dibuktikan dengan
bukti kepemilikan atas nama Perusahaan dari instansi yang
berwenang

2.

Tidak dalam sengketa

3.

Tidak sedang dijadikan jaminan

4.

Tidak sedang diblokir oleh pihak yang berwenang

45
© 2004 Jenry Cardo M. All rights reserved.

Liabilitas
(Pasal 15 – 19)

Liabilitas yang diperhitungkan dalam perhitungan Tingkat
Solvabilitas wajib meliputi semua liabilitas perusahaan
termasuk cadangan teknis

stimra

Liabilitas dalam bentuk cadangan teknis
1.
2.

3.
4.

Cadangan premi untuk produk yang berjangka waktu lebih
dari 1 tahun yg tidak dapat diperbaharui
Cadangan atas premi yang belum merupakan pendapatan
untuk produk dengan jangka waktu 1 tahun yg dapat
diperbaharui
Cadangan akumulasi dana untuk produk atau bagian dari
produk yang memberikan manfaat berupa akumulasi dana
Cadangan klaim

46
© 2004 Jenry Cardo M. All rights reserved.

Pinj am an Sub- Ordinasi
( Pa sa l 2 0 )

PI NJAMAN SUB ORDI NASI

stimra



Bukan m erupakan unsur kewaj iban apabila pinj am an
t ersebut digunakan unt uk m em enuhi ket ent uan bat as
t ingkat solvabilit as dan dit uangkan dalam akt e not aris



Didalam akt e harus dinyat akan bahwa pelunasan hanya
dapat dilakukan apabila t idak m enyebabkan perusahaan
m enj adi t idak dapat m em enuhi bat as t ingkat solvablit as
dan j angka wakt u t idak dibat asi sert a t ingkat bunga
yang dij anj ikan t idak m elebihi 1/ 5 dari t ingkat bunga
deposit o 1 bulan pada bank - bank pem erint ah pada saat
dilakukan penut upan

47
© 2004 Jenry Cardo M. All rights reserved.

Modal Minimum Berbasis
Risiko (MMBR)

stimra

48
© 2004 Jenry Cardo M. All rights reserved.

Aset Yang Diperkenankan
Bukan Konsolidasi
Per 30 September 2014
Triwulan III Tahun 2014
I. PERHITUNGAN ASET SAP
Uraian

stimra

49

(1)
Investasi
Deposito Berjangka dan Sertifikat Deposito
Saham
Surat Utang Korporasi dan Sukuk Korporasi
Surat Berharga yang Diterbitkan oleh Negara RI
Surat Berharga yang Diterbitkan oleh Negara Selain
Negara RI
Surat Berharga yang Diterbitkan oleh Bank Indonesia
Surat Berharga yang Diterbitkan oleh Lembaga
Multinasional
Reksa Dana
Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset
Dana Investasi Real Estat
Penyertaan Langsung
Bangunan dengan Hak Strata atau Tanah dengan
Bangunan untuk Investasi
Pembelian Piutang untuk Perusahaan Pembiayaan
dan/atau Bank
Emas Murni
Pinjaman yang Dijamin dengan Hak Tanggungan
Investasi Lain
Jumlah Investasi
Bukan Investasi
Kas dan Bank
Tagihan Premi Penutupan Langsung
Tagihan Klaim Koasuransi
Tagihan Reasuransi
Tagihan Investasi
Tagihan Hasil Investasi
Bangunan dengan Hak Strata atau Tanah dengan
Bangunan untuk Dipakai Sendiri
Aset Tetap Lain
Aset Lain
Jumlah Bukan Investasi
JUMLAH ASET

Saldo Buku
Besar (SAK)
(2)
88,503.21
1,860.47
7,035.20
26,754.17
-

Penilaian
Berdasarkan
SAP
(3)
88,503.21
1,860.47
7,035.20
26,754.17
-

(dalam jutaan rupiah)
Aset Yang
Selisih Penilaian Aset Yang Tidak
Diperkenankan
SAK dan SAP
Diperkenankan
(Saldo SAP)
(4)
(5)
(6)
-

2,700.00
2,000.00

-

85,803.21
1,860.47
5,035.20
26,754.17
-

2,032.32
12,363.47

2,032.32
12,363.47

-

3,577.80

3,577.80

-

3,577.80

142,126.64

142,126.64

-

137,426.64

5,712.63
60,566.06
89,604.96
916.64

5,712.63
60,566.06
89,604.96
916.64

-

10,315.91
5,083.21
57,367.82
229,567.22
371,693.86

12,012.20

-

168,812.48
310,939.13

(1,696.30)
(1,696.30)
(1,696.30)

-

4,700.00

3,692.48
2,244.36

6,907.00
5,083.21
57,367.82
75,294.87
79,994.87

2,032.32
12,363.47

5,712.63
56,873.58
87,360.60
916.64
5,105.20

155,968.64
293,395.28

© 2004 Jenry Cardo M. All rights reserved.

Laporan Tingkat Solvabilitas
PERUSAHAAN ASURANSI UMUM
LAPORAN TINGKAT SOLVABILITAS
Rasio Pencapaian Solvabilitas
Per 30 September 2014 dan 2013
(dalam jutaan rupiah)
Keterangan

Triwulan III Tahun
2014

Triwulan III Tahun
2013

(1)

(2)

(3)

Aset Yang Diperkenankan

293,395.28

268,340.06

Liabilitas (kecuali Pinjaman Subordinasi)

248,889.74

216,293.58

44,505.55

52,046.48

Schedule A

7,866.32

5,547.32

Schedule B

1,308.68

823.33

Schedule C

862.74

938.30

Schedule D

19,936.31

16,798.82

Tingkat Solvabilitas

stimra

Jumlah Tingkat Solvabilitas
Modal Minimum Berbasis Risiko (MMBR)

Schedule E

-

Schedule F

3,126.23

3,371.49

Schedule G

647.80

541.34

33,748.06

28,020.60

10,757.49

24,025.88

131.88%

185.74%

Jumlah MMBR
Kelebihan (Kekurangan) Batas Tingkat Solvabilitas
1)

Rasio Pencapaian Solvabilitas (dalam %)
1)

50

-

Jumlah Tingkat Solvabilitas dibagi dengan Jumlah MMBR
© 2004 Jenry Cardo M. All rights reserved.

Contoh Soal
1.

stimra
2.

Data Aset & Liabilitas:


Jumlah aset Investasi SAK Rp 142.126.640.000



Jumlah aset Investasi SAP Rp 150.000.000.000



Tidak Terdapat Aset Investasi Yg Tidak Tiperkenakan ataupun
masuk dalam pembatasan



Jumlah aset non investasi SAK=SAP Rp 229.567.220.000



Jumlah aset non investasi Yg Diperkenankan Rp 155.968.640



Jumlah Liabilitas Rp 247.861.000.000

Untuk MMBR


Schedule A Rp 7.866.320.000



Schedule B Rp 1.308.680.000



Schedule C Rp 862.740.000



Schedule D Rp 19.936.310.000



Schedule F Rp 3.126.230.000



Schedule G Rp 647.800.000

1. Berapa % pencapaian
Solvabilitas ?
2. Jika ada pinjaman sub
ordinasi sebesar Rp
2.000.000.000 ?

51
© 2004 Jenry Cardo M. All rights reserved.

LARANGAN
(Pasal 53,54 dan 55)
Perusahaan dilarang :

stimra

1.

Mengembalikan pinjaman subordinasi atau membayar dividen kepada
pamegang saham apabila hal tersebut akan menyebabkan tidak
terpenuhinya ketentuan target Tingkat Solvabilitas minimum

2.

Membayar dividen kepada pemegang saham apabila hal tersebut akan
menyebabkan berkurangnya jumlah modal sendiri di bawah ketentuan
modal sendiri yang dipersyaratkan

3.

Menempatkan investasi pada pihak yang terafiliasi dengan Perusahaan
melebihi batasan sebagaimana dimaksud dalam pasal 10 ayat (1)

4.

Menempatkan investasi pada pihak yang terafiliasi namun pihak
tersebut tidak terafiliasi dengan Perusahaan melebihi batasan
sebagaimana dimaksud dalam pasal 10 ayat (3)

5.

Menempatkan investasi di luar negeri atas dana investasi yang
bersumber dari Produk Asuransi Yang Dikaitkan Dengan Investasi
melebihi batasan sebagaimana dimaksud dalam pasal 32 ayat (1)

6.

Memiliki investasi di luar negeri kecuali dalam jenis investasi
sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 ayat (2)

7.

Menempatkan investasi di luar negeri melebihi 20% dari jumlah investasi

52
© 2004 Jenry Cardo M. All rights reserved.

Rasio-rasio umum lainnya (OJK)
1. Rasio Likuidit as


Rasio lancar secara umum digunakan untuk mengukur likuiditas
Perusahaan dan kemampuan membayar kewajiban jangka pendek-nya



Dihitung dengan membagi aset lancar dengan liabilitas lancar

stimra

Aset Lancar
Rasio Likuiditas

=

Liabilitas Lancar

53
© 2004 Jenry Cardo M. All rights reserved.

Rasio-rasio umum lainnya (OJK)
2. Rasio Kecukupan I nvest asi ( pasal 21)

stimra



Secara umum digunakan untuk mengukur dan menjaga kecukupan
dana Perusahaan yang likuid untuk memenuhi seluruh kewajiban
kepada tertanggung.



Dihitung dengan membagi Investasi + Kas & Bank SAP terhadap
Cadangan Teknis Retensi Sendiri + Utang Klaim Retensi Sendiri
Utang Lain kepada Tertanggung.

Investasi + Kas & Bank SAP
Rasio Kecukupan Investasi

=
(Cadangan Teknis Retensi Sendiri
+ Utang Klaim Retensi Sendiri +
Utang Lain Kepada Tertanggung)

54
© 2004 Jenry Cardo M. All rights reserved.

Rasio-rasio umum lainnya (OJK)
3. Perim bangan hasil invest asi
dengan prem i net t o : 5

stimra



Digunakan untuk mengukur kinerja hasil investasi terhadap dana
investasi yang tersedia.



Dihitung dengan membagi hasil investasi dengan pendapatan premi
netto

Perimbangan hasil investasi
=
dengan premi netto

Hasil Investasi
Premi netto

55
© 2004 Jenry Cardo M. All rights reserved.

Rasio-rasio umum lainnya (OJK)
4. Rasio Beban Klaim , Beban Usaha, dan
Kom isi / Com bined Operat ing Rat io ( COR)


Rasio ini digunakan unt uk m engukur t ingkat profit abilit as
perusahan asuransi/ reasuransi secara keseluruhan



Rasio ini dihit ung dengan m em bagi penj um lahan dari beban
klaim , beban kom isi bersih dan beban m anaj em en t erhadap
pendapat an prem i net t o



COR < 100

stimra

Combined Operating Ratio Klaim bersih + Komisi bersih + Beban Usaha
=
(COR)
Pendapatan premi netto
56
© 2004 Jenry Cardo M. All rights reserved.

Kesehat an Keuangan
Usaha Asuransi dan reasuransi dengan
prinsipSyariah
11/ PMK.010/ 2011
1. Tingkat Solvabilitas Dana Tabarru
2. Dana Yang Tersedia Untuk Qardh

stimra

3. Solvabilitas Dana Perusahaan

57
© 2004 Jenry Cardo M. All rights reserved.

1. Tingkat Solvabilitas Dana Tabarru

stimra

Pasal 52 : 5% di akhir Maret 2011, 15% di akhir Desember 2012 dan 30% di akhirDesember 2014
58
© 2004 Jenry Cardo M. All rights reserved.

2. Dana Yang Tersedia Untuk Qardh

stimra

Pasal 52 : 25% di akhir Maret
2011, 45% di akhir Desember
2012 dan 70% di akhir
Desember 2014

59
© 2004 Jenry Cardo M. All rights reserved.

3. Solvabilit as Dana Perusahaan

stimra

60
© 2004 Jenry Cardo M. All rights reserved.

Cadangan Teknis
PMK 53 : pasal 16 – 19  PER 09/ BL/ 2012
1.

stimra

2.

3.

4.

Cadangan premi untuk produk yang berjangka waktu lebih dari 1
tahun wajib memperhitungkan penerimaan & pengeluaran yg
dapat terjadi di masa yang akan datang dengan menggunakan
asumsi estimasi sentral ditambah dengan marjin risiko. Dilakukan
oleh aktuaris Perusahaan – Des 2014
Cadangan atas premi yang belum merupakan pendapatan untuk
produk dengan jangka waktu 1 tahun yg dapat diperbaharui wajib
memperhitungkan cadangan atas seluruh risiko yang belum
dijalani (CARYBD – Unexpired Risk Reserve) termasuk cadangan
atas risiko berjangka (catastrophic reserve)
Cadangan akumulasi dana untuk produk atau bagian dari produk
yang memberikan manfaat berupa akumulasi dana merupakan
cadangan akumulasi dana produk yang digaransi
Cadangan klaim meliputi cadangan klaim dalam proses
penyelesaian & cadangan atas klaim yang sudah terjadi namun
belum dilaporkan (IBNR)

61
© 2004 Jenry Cardo M. All rights reserved.

Cadangan Teknis
PMK 53 : pasal 16 – 19  PER 09/ BL/ 2012

1.

stimra

2.

3.
4.

Cadangan premi untuk produk dengan jangka waktu lebih dari 1 tahun yg
syarat & kondisi polis tidak dapat diperbaharui harus dihitung berdasarkan
estimasi sentral atau estimasi terbaik (best estimate) dari pengeluaran dan
penerimaan yg dapat terjadi di masa y.a.d ditambah marjin risiko
pemburukan dengan tingkat keyakinan paling kurang 75%.
Asumsi tingkat diskonto yg digunakan paling tinggi sebesar rata-rata imbal
hasil surat berharga yg diterbitkan oleh pemerintah RI pada akhir tahun
selama 3 (tiga) tahun terakhir, dan dapat ditambah maksimal 0,5%.
Nilai total cadangan premi untuk polis dalam kelompok produk yang sama
tidak boleh kurang dari nol.
Dalam hal cadangan premi yg dibentuk lebih kecil dari nilai tunai, nilai
cadangan paling sedikit sebesar nilai tunai

62
© 2004 Jenry Cardo M. All rights reserved.

Cadangan Teknis
PMK 53 : pasal 16 – 19  PER 09/ BL/ 2012 & PER
10/ BL/ 2012
1.

2.

stimra

3.
4.
5.
6.

Cadangan atas premi yang belum merupakan pendapatan untuk produk
dengan jangka waktu 1 tahun yg dapat diperbaharui harus dihitung
CAPYBMP dan CARYBD, mana yang lebih besar
CAPYBMP dihitung menggunakan proporsi premi bruto secara harian
untuk masa asuransi yang belum dijalani
Komisi langsung yang dapat dikurangi dalam perhitungan CABYBMP
maksimum sebesar 20%
CARYBD dihitung untuk setiap lini usaha sejenis, berdasarkan rata-rata
klaim 3 thn terakhir dikalikan denan CAPYBMP
Nilai CAPYBMP untuk setiap polis tidak boleh kurang dari nol
Dalam hal CAPYBMP atau CARYBD yg dibentuk lebih kecil dari nilai
pengembalian premi yang dijanjikan, nilai cadangan paling sedikit sebesar
nilai keseluruhan pengembalian premi yang dijanjikan

Laporan aktuaris tahunan paling lambat tgl 30 April
tahun berikutnya
63
© 2004 Jenry Cardo M. All rights reserved.

Dukungan Reasuransi
PMK 53 : pasal 22 – 27  PER 11/ BL/ 2012

stimra



Perusahaan asuransi waj ib m em peroleh dukungan reasuransi ot om at is unt uk
set iap lini usaha asuransi yang dipasarkan t erm asuk dukungan reasuransi
ot om at is unt uk risiko bencana



Dukungan t ersebut bagi asuransi um um waj ib diperoleh paling sedikit dari 2
reasuradur DN, yg salah sat unya adalah perusahaan reasuransi



Dukungan t ersebut bagi asuransi j iwa waj ib diperoleh paling sedikit dari 1
perusahaan reasuransi DN



Jika dukungan reasuransi dari seluruh reasuradur DN t idak diperoleh boleh dari
LN, dengan syarat rat ing m inim al BBB.



Bukt i ket idakadaan dukungan reasuradur DN dan bukt i peringkat reasuradur LN
harus dim asukkan dalam laporan program reasuransi



Dukungan reasuransi ot om at is dikecualikan apabila:


Tidak ada reasuradur yang bersedia karena karat erist ik khusus lini usaha



Lini usaha baru



Produk unt uk m em enuhi perm int aan pem egang polis at as paket asuransi yg
kom prehensif dan t idak m em asarkan secara t ersendiri



Risiko yang dikelola t idak m elebihi kapasit as ret ensi sendiri

64
© 2004 Jenry Cardo M. All rights reserved.

Dukungan Reasuransi
PMK 53 : pasal 22 - 27 PER 11/ BL/ 2012


stimra

Perusahaan asuransi waj ib m em peroleh dukungan reasuransi fakult at if
dalam hal:


Perusahaan t idak m endapat kan dukungan reasuransi ot om at is



Dukungan reasuransi ot om at is t idak m encukupi unt uk risiko yang
dit erim a



Dukungan t ersebut bagi asuransi um um waj ib diperoleh paling sedikit
dari 2 reasuradur DN



Dukungan t ersebut bagi asuransi j iwa waj ib diperoleh paling sedikit dari
1 reasuradur DN



Jika dukungan reasuransi dari seluruh reasuradur DN t idak diperoleh
boleh dari LN, dengan syarat rat ing m inim al BBB.

Laporan program reasuransi harus disampaikan
kepada OJK tanggal 15 Januari
65
© 2004 Jenry Cardo M. All rights reserved.

Ret ensi Sendiri
PMK 53 : Pasal 28  PER - 11/ BL/ 2012


Perusahaan Asuransi dan Reasuransi harus m em iliki ret ensi
sendiri unt uk set iap risiko yang dikelola sesuai dengan bat as
ret ensi sendiri m aksim um yang dit et apkan



Penet apan ret ensi sendiri m inim um & m aksim um waj ib
didasarkan pada profil risiko dan kerugian yg dibuat secara
t ert ib, t erat ur, relevan & akurat



Unt uk Perusahaan asuransi um um dan reasuransi berlaku
ket ent uan ( Lam piran I I PER 11)

stimra



Bat as m inim um OR waj ib m em pert im bangk an % t ert ent u
dari Modal Sendiri unt uk set iap risiko dan besaran prem i
brut o yang harus dit ahan unt uk set iap lini usaha



Bat as Maksim um OR adalah 10% dari m odal sendiri unt uk
set iap risiko

66
© 2004 Jenry Cardo M. All rights reserved.

Dana Jaminan
PMK 53 : pasal 35  02/ SEOJK.05/ 2013
1.
2.

stimra
3.

67

Perusahaan wajib membentuk dana jaminan paling sedikit 20%
dari modal sendiri minimum yang dipersyaratkan
Dana jaminan wajib disesuaikan dengan ketentuan sbb:

PAJ : 2% dari cadangan premi produk asuransi yg dikaitkan
dengan Investasi + 5% dari cadangan premi produk asuransi
yg tidak dikaitkan dengan investasi dan cadangan atas premi
yang belum merupakan pendapatan

PAU & Reasuransi : 1% dari Premi Neto + 0,25% dari Premi
Reasuransi audited 31 Desember
Dana Jaminan ditempatkan dalam:
• Deposito dimana Bank ybs tidak terafiliasi dng Perusahaan
• Surat berharga yg diterbitkan oleh negara RI, dengan masa
jatuh tempo minimal 1 tahun
• Dana Jaminan wajib ditatausahakan pada Bank Kustodian yg
tidak terafiliasi dengan Perusahaan, kecuali afiliasi karena
kepemilikan Pemerintah RI

Laporan Dana Jaminan disampaikan satu bulan setelah
berakhirnya kwartal ybs
© 2004 Jenry Cardo M. All rights reserved.

Laporan
PMK 53 : pasal 41 - 46
Laporan keuangan tahunan per 31 Desember sesuai dengan SAK + Iklan
dikoran dan publikasi di website
Laporan keuangan tahunan per 31 Desember sesuai dengan SAP + Iklan
dikoran dan oublikasi di website
Laporan keuangan triwulanan SAP + publikasi di website
Laporan program reasuransi tahun berjalan, tgl 15 Januari thn berjalan
Laporan Dana Jaminan triwulanan
Laporan Aktuaris Tahunan per 31 Desember
Laporan Dana Investasi Produk tahunan yg dikaitkan dengan investasi per
31 Desember 2014, dan laporan triwulanan

1.
2.

stimra

3.
4.
5.
6.
7.




Laporan tahunan, jatuh tempo tgl 30 April tahun berikutnya
Laporan Triwulanan, jatuh tempo 1 bulan setelah berakhirnya
triwulan ybs

68
© 2004 Jenry Cardo M. All rights reserved.

TERIMA KASIH

stimra

69
© 2004 Jenry Cardo M. All rights reserved.