Pemeriksaan Vitamin A dan E dengan Metod

Pemeriksaan Vitamin A dan E dengan Metode HPLC (alat agilent 1200 series)
1. Vitamin A
1.1. Definisi
Vitamin A merupakan salah satu zat gizi mikro yang mempunyai manfaat sangat penting
bagi tubuh manusia, terutama dalam penglihatan manusia. Seperti diketahui Vitamin A
merupakan vitamin larut lemak yang pertama ditemukan. Secara umum, vitamin A
merupakan nama generik yang menyatakan semua retinoid dan prekursor/provitamin A/
karotenoid yang mempunyai aktivitas biologik sebagai retinol.
Secara kimia, vitamin A berupa kristal alkohol berwarna kuning dan larut dalam lemak
atau pelarut lemak. Dalam makanan, vitamin A biasanya terdapat dalam bentuk ester retinil,
yaitu terikat pada asam lemak rantai panjang. Di dalam tubuh, vitamin A berfungsi dalam
beberapa bentuk ikatan kimia aktif, yaitu retinol (bentuk alcohol), retinal (aldehida) dan asam
retinoat (bentuk asam). Retinol bila dioksidasi berubah menjadi retinal dan retinal dapat
kembali direduksi menjadi retinol. Selanjutnya, retinal dapat dioksidasi menjadi asam
retinoat.
1.2. Sifat-Sifat Vitamin A
Vitamin A mempunyai sifat tahan terhadap panas cahaya dan alkali, tetapi tidak tahan
terhadap asam dan oksidasi. Dalam proses memasak biasa vitamin A tidak banyak yang
hilang. Tapi pada suhu tinggi untuk menggoreng dapat merusak vitamin A, begitupun
oksidasi yang terjadi pada minyak yang tengik. Pengeringan buah di matahari dan cara
dehidrasi lain menyebabkan kehilangan sebagian dari vitamin A. Ketersediaan biologik

vitamin A meningkat dengan kehadiran vitamin E dan antioksidan lain. Bentuk aktif vitamin A
hanya terdapat dalam pangan hewani. Pangan nabati mengandung karotenoid yang
merupakan precursor (provitamin) vitamin A.
Diantara ratusan karotenoid yang terdapat di alam, hanya bentuk alfa, beta dan gama
serta kriptosantin yang berperan sebagai provitamin A. Beta-karoten adalah bentuk
provitamin A paling aktif, yang terdapat atas dua molekul retinol yang saling berkaitan.
Karotenoid terdapat di dalam kloroplas tanaman dan berperan sebagai katalisator dalam
fotosintesis yang dilakukan oleh klorofil. Karotenoid paling banyak terdapat dalam sayuran
berwarna hijau tua.
Beta-karoten mempunyai warna sangat kuning dan pada tahun 1954 dapat
disintesis. Sekarang beta-karoten merupakan pigmen kuning yang boleh digunakan dalam
pemberian warna makanan, antara lain untuk memberi warna kuning pada gelatin,
margarine, minuman ringan, adonan kue dan produk serealia.

1.3.Fungsi Vitamin A
Vitamin A berperan dalam berbagai fungsi faali tubuh, yaitu :
1. Penglihatan
Vitamin A berfungsi dalam penglihatan normal pada cahaya remang. Di dalam mata,
retinol, bentuk vitamin A yang didapat dari darah, dioksidasi menjadi retinal. Retinal
kemudian mengikat protein opsin dan membentuk pigmen visual merah-ungu (visual

purple) atau rodopsin. Rodopsin ada di dalam sel khusus di dalam retina mata yang
dinamakan rod. Bila cahaya mengenai retina, pigmen visual merah- ungu ini berubah
menjadi kuning dan retinal dipisahkan dari opsin. Pada saat itu terjadi rangsangan
elektrokimia yang merambat sepanjang saraf mata ke otak yang menyebabkan terjadinya
suatu bayangan visual. Selama proses ini, sebagian dari vitamin A dipisahkan dari protein
dan diubah menjadi retinol. Sebagian besar retinol ini diubah kembali menjadi retinal,
yang kemudian mengikat opsin lagi untuk membentuk rodopsin. Sebagian kecil retinol
hilang selama proses ini dan harus diganti oleh darah. Jumlah retinol yang tersedia di
dalam darah menentukan kecepatan pembentukan kembali rodopsin yang kemudian
bertindak kembali sebagai bahan reseptor di dalam retina. Penglihatan dengan cahaya
samar-samar/buram baru bisa terjadi bila seluruh siklus ini selesai.
2. Diferensiasi Sel
Diferensiasi sel terjadi bila sel-sel tubuh mengalami perubahan dalam sifat atau fungsi
semulanya. Perubahan sifat dan fungsi sel ini adalah salah satu karakteristik dari
kekurangan vitamin A yang terjadi pada tiap tahap perkembangan tubuh, seperti tahap
pembentukan sperma dan sel telur, pembuahan, pembentukan struktur dan organ tubuh,
pertumbuhan dan perkembangan janin, masa bayi, anak-anak, dewasa dan masa tua.
Vitamin A dalam bentuk asam retinoat diduga memegang peranan aktif dalam kegiatan
inti sel yaitu dalam pengaturan faktor penentu keturunan/gen yang berpengaruh terhadap
sintesis protein.Pada diferensiasi sel terjadi perubahan dalam bentuk dan fungsi sel yang

dapat dikaitkan dengan perubahan perwujudan gen-gen tertentu. Sel-sel yang paling
nyata mengalami diferensiasi adalah sel-sel epitel khusus, terutama sel-sel goblet, yaitu
sel kelenjar yang mensintesis dan mengeluarkan mukus atau lendir. Mukus melindungi
sel-sel epitel dari serbuan mikroorganisme dan partikel lain yang berbahaya. Bila terjadi
infeksi, sel-sel goblet akan mengeluarkan lebih banyak mucus yang akan mempercepat
pengeluaran mikroorganisme tersebut. Kekurangan vitamin A menghalangi fungsi sel-sel
kelenjar yang mengeluarkan mucus dan digantikan oleh sel-sel epitel bersisik dan kering
(keratinized). Kulit menjadi kasar dan luka sukar sembuh. Membran mukosa tidak dapat

mengeluarkan cairan mukus dengan sempurna sehingga mudah terserang bakteri
(infeksi).
3. Fungsi kekebalan
Vitamin A berpengaruh terhadap fungsi kekebalan tubuh pada manusia dimana
mekanismenya belum diketahui secara pasti. Retinol tampaknya berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan diferensiasi limfosit B (leukosit yang berperan dalam proses kekebalan
humoral. Kekurangan vitamin A menurunkan respon antibodi yang bergantung sel-T
(limfosit yang berperan pada kekebalan selular). Penjelasan lebih lanjut mengenai
vitamin A dan imunitas dapat dilihat pada bagian berikutnya.
4. Pertumbuhan dan perkembangan
Vitamin A berpengaruh terhadap sintesis protein, yaitu terhadap pertumbuhan sel.

Vitamin A dibutuhkan untuk perkembangan tulang dan sel epitel yang membentuk email
dalam pertumbuhan gigi. Pada kekurangan vitamin A, pertumbuhan tulang terhambat dan
bentuk tulang tidak normal. Pada anak- anak yang kekurangan vitamin A, terjadi
kegagalan dalam pertumbuhan. Vitamin A dalam hal ini berperan sebagai asam retinoat.
5. Reproduksi
Vitamin A dalam bentuk retinol dan retinal berperan dalam reproduksi pada tikus, yaitu
pembentukan sperma dan sel telur serta perkembangan janin dalam kandungan.
6. Pencegahan kanker
Kemampuan retinoid mempengaruhi perkembangan sel epitel dan kemampuan
meningkatkan aktivitas system kekebalan diduga berpengaruh dalam pencegahan
kanker, terutama kanker kulit, tenggorokan, paru-paru, payudara dan kantung kemih. Di
samping itu beta karoten yang bersama vitamin E dan C berperan sebagai antioksidan
diduga dapat mencegah kanker paru-paru.
7. Sebagai Antioksidan
Dalam pertumbuhan tanaman, karoten berfungsi sebagai antioksidan yang berfungsi
untuk menonaktifkan oksigen singlet. Oksigen singlet merupakan oksidator yang
terbentuk selama proses fotosintesis. Karoten juga berfungsi menghambat oksidasi
lemak, hanya saja prosesnya pada manusia tergolong lebih kompleks. Likopen
merupakan salah satu jenis karoten yang sangat penting sebagai antioksidan. Likopen
biasanya banyak ditemukan di dalam buah tomat.

1.4. Beta Karoten Untuk Penyakit Jantung
Manfaat beta karoten selanjutnya adalah mencegah penyakit jantung. Peran beta karoten

dalam mencegah penyakit jantung ini sebenarnya tidak lepas dari perannya sebagai
antioksidan yang cukup efektif. Menurut penelitian, seseorang yang banyak mengkonsumsi
makanan dengan kandungan beta karoten memiliki resiko yang lebih rendah untuk memiliki
penyakit jantung dibandingkan orang-orang yang jarang mengkonsumsi makanan yang
mengandung beta karoten. Bersama dengan vitamin E, beta karoten mampu mengurangi
oksidasi lemak jahat (LDL/Low Density Lippoprotein) sehingga menurunkan resiko
aterosklerosis dan juga masalah kardiovaskuler lainnya seperti penyakit jantung koroner.
1.5.Jumlah kebutuhan Vitamin A
Ada dua jenis karoten yang sering kita jumpai melalui makanan yang kita konsumsi
sehari-hari. Kedua jenis karoten tersebut adalah alfa karoten dan beta karoten. Keduanya
memiliki peranan yang sama-sama penting untuk menjaga kondisi tubuh, terutama yang
berkaitan dengan sistem kekebalan tubuh. Akan tetapi, asupan karoten, baik alfa karoten
maupun beta karoten juga tidak bisa sembarangan. Artinya, konsumsinya juga harus sesuai
dengan dosis yang disarankan.
1.Dosis untuk Alfa-Karoten
Sampai saat ini belum ada rekomendasi pasti yang menyebutkan jumlah kebutuhan alfa
karoten bagi tubuh. Biasanya makin tua usia seseorang, kebutuhan akan alfa-karoten juga

akan meningkat seiring dengan resiko munculnya berbagai jenis penyakit ke dalam tubuh.
Hanya saja konsumsi makanan yang mengandung banyak alfa karoten seperti buah-buahan
dan sayuran merupakan rekomendasi para pakar kesehatan untuk memenuhi kebutuhan
alfa karoten bagi tubuh.
Kasus mengenai kelebihan dosis alfa-karoten memang jarang ditemukan. Hanya saja bukan
tidak mungkin seseorang mengkonsumsi makanan atau suplemen dengan kandungan alfa
karoten yang terlalu tinggi. Jika hal tersebut terjadi kemungkinan besar bisa timbul beberapa
efek samping seperti perubahan warna kulit (kulit menjadi menguning), mengalami penyakit
kuning, dan gangguan fungsi hati.
2.Dosis untuk Beta-Karoten
Jumlah beta-karoten yang dibutuhkan oleh tubuh manusia tidak sama pada setiap orang.
Hal tersebut bergantung pada usia seseorang, makin tua usia seseorang biasanya
kebutuhan beta karoten akan semakin tinggi. Secara umum, anak berusia 1 sampai 4 tahun
harus mencukupi asupan beta-karoten sebesar 60-90 mg/hari, seseorang dengan usia 5
sampai 9 tahun membutuhkan beta karoten sebesar 90-120 mg/hari, usia 13 sampai 16
tahun membutuhkan asupan beta-karoten sebesar 150-180 mg/hari, sedangkan untuk
seseorang dengan usia di atas 16 tahun membutuhkan asupan beta-karoten sebesar 180
mg/hari.

1.6.Sumber Vitamin A

1.6.1.Sumber Makanan Alfa-Karoten
Alfa-karoten merupakan salah satu jenis karoten yang mengandung flavonoid. Flavonoid
merupakan zat antioksidan yang biasanya akan memberikan warna merah pada sayur dan
buah. Karena itu, berbagai jenis sayuran dan buah-buahan yang berwarna merah
kemungkinan besar mengandung banyak alfa-karoten. Beberapa jenis sayuran dan bahbuahan yang kaya akan alfa-karoten meliputi labu, wortel, tomat, kol merah, paprika merah,
jeruk keprok, ubi jalar, asparagus, apel, peterseli, melon, dan mangga.
1.6.2.Sumber Makanan Beta-Karoten
Beta-karoten merupakan senyawa penting yang berperan dalam menjaga kesehatan kulit
dan mata. Kekurangan beta-karoten dapat menyebabkan rambut rontok, iritasi kulit, dan
mata kering atau mengalami peradangan. Beta-karoten merupakan salah satu nutrisi jenis
karoten yang dapat menyebabkan sayur dan buah menjadi berwarna oranye. Beberapa
jenis sayuran dan buah-buahan yang kaya akan kandungan beta karoten meliputi ubi,
wortel, labu, melon, cabe merah, aprikot, kacang polong, dan juga brokoli.
Itulah beberapa jenis makanan yang kaya akan karoten. Menjaga asupan sayur dan buah
sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh karena kandungan karoten yang sangat

tinggi. Selain itu, buah dan sayur juga kaya akan serat sehingga baik untuk kesehatan
pencernaan.

1.7.Kekurangan dan Kelebihan Vitamin A

1.7.1.Gejala
Kekurangan vitamin A sering terjadi pada anak balita. Gangguan pada mata dapat
terjadi dalam beberapa tahap, tergantung berat ringannya defisiensi vitamin A, terganggunya
kemampuan untuk beradaptasi dan melihat dalam kondisi gelap, xerophthalmia, hingga
akhirnya mengalami kebutaan dapat terjadi.
Kornea mata terpengaruh secara dini oleh kekurangan vitamin A. kelenjar air mata tidak
mampu mengeluarkan air mata sehingga terjadi pengeringan pada selaput yang menutupi
kornea dengan tanda pemburaman. Pelapisan sel epitel kornea yang akhirnya berakibat
melunaknya dan bisa pecah yang menyebabkan kebutaan total.

Beberapa tanda dan gejala lain jika kekurangan vitamin A adalah kelelahan yang
sangat, anemia, kulit menjadi kering, gatal dan kasar. Pada rambut dapat terjadi kekeringan
dan gangguan pertumbuhan rambut dan kuku.
1.7.2.Akibat Kekurangan Vitamin A
Vitamin A juga berperan sebagai antioksidan yang mampu menyingkirkan radikal
bebas yang terdapat didalam membran lemak menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
Penyebab primer adalah kekurangan vitamin A dan pembentukan vitamin A dalam
pengaturan makanan sehari-hari. Penyebab sekundernya adalah terjadinya kegagalan
dalam penggunaan vitamin A. Penyakit yang timbul akibat kekurangan vitamin A adalah
Xeropthalmia yaitu keadaan selaput ikat mata yang kering akibat kekurangan vitamin A.

1.7.3.Kelebihan Vitamin A
Kelebihan vitamin A bisa di dibagi menjadi dua:
1. Keracunan Akut
Keracunan akut biasa terlihat pada penjelajah Kutub Utara yang merasa
mengantuk, menjadi iritabel, sakit kepala, dan muntah dalam beberapa jam
setelah memakan hati beruang kutub atau hati anjing laut yang banyak
mengandung vitamin A. Tablet yang mengandung vitamin A sebanyak 20 kali
dosis harian yang dianjurkan kadang juga bisa menyebabkan gejala serupa,
bahkan jika diminum sesuai petunjuk pemakaian.
2. Keracunan Kronis
Keracunan kronis pada anak-anak yang lebih besar dan dewasa biasanya terjadi
akibat mengkonsumsi vitamin A dosis besar (10 kali dosis harian yang
dianjurkan) selama berbulan-bulan. Keracunan vitamin A dapat terjaadi pada bayi
dalam beberapa minggu.
Gejala awal keracunan kronis adalah rambut yang jarang dan kasar, kerontokan
bulu mata, bibir pecah-pecah, kuliy yang kering dan kasar. Lalu sakit kepala
hebat, peningkatan tekanan dalam otak dan kelemahan umum akan terjadi
kemudian. Nyeri tulang dan sendi sering terjadi terutama pada anak-anak. Tulang
bisa patah, terutama pada orang tua. Hati dan limpa dapat membesar. Anak-anak
dapat kehilangan nafsu makan serta tidak tumbuh dan berkembang normal. Bayi

yang lahir dari ibu yang mengkonsumsi isitretinoin (vitamin A buatan yang

digunakan untuk mengobati kelainan kulit) selama kehamilan bisa memiliki cacat
lahir.

2.Vitamin E
2.1. Definisi Vitamin E
Vitamin E (alfa-tokoferol) adalah suatu antioksidan yang melindungi sel-sel tubuh
terhadap kerusakan oleh senyawa kimia reaktif yang dikenal sebagai radikal bebas. Vitamin
E dan selenium (suatu mineral esensial yang merupakan komponen dari enzim antioksidan)
mempunyai sifat yang sama. Vitamin E adalah jenis vitamin yang larut dalam lemak yang
mempunyai efek antioksidan. Vitamin E penting untuk tubuh agar bisa berfungsi dengan
baik. Obat ini berpengaruh penting dalam kekuatan sistem kekebalan tubuh, kesehatan
mata, dan kesehatan kulit.
Jenis vitamin ini bisa ditemukan pada banyak makanan yang sehat, seperti sayuran
berdaun hijau, minyak nabati, daging sapi, daging unggas, telur, buah, kacang-kacangan,
dan sereal gandum. Selain vitamin E yang berasal dari alam, terdapat juga vitamin E
suplemen untuk mengatasi masalah defisiensi vitamin E. Beberapa orang menggunakan
vitamin E pada kulit untuk membantu proses penyembuhan luka tapi bukti masih belum
cukup kuat.

Vitamin E tahan terhadap suhu tinggi serta asam, karena bersifat antioksidan, Vitamin
E mudah teroksidasi terutama bila pada lemak yang tengik, timah, garam besi serta mudah
rusak oleh sinar UV. Penyakit yang ditimbulkan jika kekurangan vitamin E adalah bisa
menyebabkan mandul pada pria dan wanita, kerusakan syaraf, dll.
2.2. Sifat-sifat Vitamin E
Tocopherol

tidak

larut

dalam

air

tetapi

larut

dalam

pelarut

lemak

seperti minyak, lemak, alkohol, aseton, eter dan sebagainya. Karena tidak larut dalam air,
vitamin E dalam tubuh hanya dapat dicerna dalam empedu hati. Vitamin E stabil pada
pemanasan namun akan rusak bila pemanasan terlalu tinggi. Vitamin E bersifat basa jika
tidak ada oksigen dan tidak terpengaruh oleh asam pada suhu 1000C. Bila terkena oksigen
di udara, akan teroksidasi secara perlahan-lahan. Sedangkan bila terkena cahaya warnanya
akan menjadi gelap secara bertahap.Vitamin E adalah golongan vitamin yang larut dalam
lemak. Artinya, vitamin ini terdapat dalam bagian makanan yang berminyak, dan dalam
tubuh hanya dapat dicerna oleh empedu, di hati, karena tidak larut dalam air. Vitamin E
sangat di butuhkan oleh tubuh kita.
2.3. Manfaat Vitamin E

Selain dapat meningkatkan daya tahan tubuh, membantu mengatasi stres,
meningkatkan fertilitas, meminimalkan risiko kanker dan penyakit jantung koroner, vitamin E
memiliki peran sangat penting bagi kesehatan kulit. Vitamin E menjaga, meningkatkan
elastisitas dan kelembapan kulit, mencegah proses penuaan dini, melindungi kulit dari
kerusakan akibat radiasi sinar ultraviolet, serta mempercepat proses penyembuhan luka.
Selain itu, fungsi vitamin E ialah :
1. Dapat mencegah keguguran pada wanita.
2. Dapat mengurangi rasa panas di dalam tubuh dan mengurangi depresi pada wanita
menopause.
3. Sangat penting untuk memaksimalkan fungsi otot.
4. mencegah peroxidation pigmentasi akibat pembentukan asam lemak tak jenuh tinggi.
5. mencegah nekrosis hepatik yang disebabkan oleh kekurangan belerang yang
mengandung asam amino dan selenium.
6. Vitamin E membantu melawan radikal bebas, yang bermanfaat bagi kulit dan membantu
mencegah pembentukan kerutan dengan mencegah kerusakan oksidatif yang disebabkan
oleh sinar ultraviolet.
7. Merupakan pelindung penyakit jantung dan diabetes.
8. Mencegah kerusakan jaringan dalam kasus iskemia dan cedera, mengurangi gejala kaki
kram dan rheumatoid arthritis, dan memiliki efek antikoagulan.
9. Vitamin e berguna dalam membatasi kerusakan oksidatif yang disebabkan oleh merokok,
dan kerusakan jaringan dari radikal bebas yang dipercepat dengan pecandu alkohol.
10. Melindungi tubuh dari berbahaya tumor
11. Vitamin E mengurangi penggumpalan darah di dalam pembuluh darah.
2.4. Vitamin E dan penyakit jantung
Beberapa peneliti meyakini kalau vitamin E berperan penting dalam mencegah
perkembangan penyakit jantung. Vitamin E ini akan membatasi jumlah oksidasi kolesterol
jahat LDL (low-density lipoprotein) dalam darah. Oksidasi menyebabkan penyumbatan
arteri, sehingga memicu serangan jantung. Dengan menghambat proses ini, maka vitamin E
juga berperan mencegah serangan jantung. Berdasarkan hasil studi, seperti dikutip situs
askmen, mereka yang mendapatkan asupan vitamin E yang optimal mengalami insiden
penyakit jantung 30-40% lebih rendah dibandingkan mereka yang kekurangan vitamin E.
Selain itu, asupan vitamin E cukup membantu mencegah pengentalan darah, yang juga turut
menjadi pemicu serangan jantung.
2.5. Sumber vitamin E

Vitamin E banyak tersedia dalam minyak yang dihasilkan dari biji-bijian, seperti;
minyak kacang, minyak kulit gandum, minyak jagung dan minyak biji bunga matahari. Selain
itu, vitamin E juga terdapat pada sayuran hijau, sereal, hati, kuning telur, lemak susu,
kacang-kacangan, kiwi, mangga dan mentega. Hal yang penting diingat tentang vitamin E,
adalah mudah rusak oleh panas yang tinggi (proses memasak) dan oksidasi (terpapar
oksigen). Itu sebabnya, sumber vitamin E terbaik adalah makanan segar, mentah, atau
makanan yang belum diproses.
2.6.Jumlah Kebutuhan Vitamin E

2.7. Kelebihan dan Kekurangan Vitamin E
2.7.1.Gejala kekurangan
Ketika kadar vitamin E dalam darah sangat rendah, sel darah merah rusak dan terbelah.
Proses

pembelahan sel darah merah ini disebut hemolisis eritrodit. Kondisi ini

menyebabkan gangguan pada sistem syaraf dan otot. Gejala yang dirasakan adalah
kesulitan berjalan dan nyeri yang menetap pada otot betis. Vitamin E tingkat rendah dalam
darah dapat meningkatkan risiko kanker tertentu paru-paru, payudara dan saluran
pencernaan.
2.7.2.Akibat Kekurangan Vitamin E
Menurut buku the Complete Idiot's Guide to Vitamin and Mineral, kekurangan vitamin E
dalam jangka panjang bisa mendatangkan kerusakan saraf, khususnya saraf di tulang
belakang. Kadang juga terjadi kerusakan di retina mata. Kekurangan vitamin E harusnya

jarang terjadi. Itu karena dari makanan sehari-hari hampir semua orang mendapatkan
asupan 7-11 mg vitamin E. Meskipun begitu, ternyata di AS yang terkenal makmur dan
banyak makan, tercatat kekurangan ringan vitamin E. Selain dari asupan makanan seharihari, kekurangan vitamin E juga bisa disebabkan kondisi medis seperti:
1. Menderita cystic fibrosis
Penyebabnya, penderita penyakit ini tidak bisa mencerna lemak dengan baik,
sehingga tidak bisa menyerap cukup vitamin E.
2. Menderita chron's disease
Penderita penyakit ini tidak bisa menyerap cukup vitamin E lewat usus.
3. Menderita penyakit lever
Penderita penyakit lever tidak bisa menggunakan vitamin E dengan benar.
4. Sedang menjalani diet rendah lemak dan rendah kalori
Kurangnya lemak di dalam tubuh menyebabkan terganggunya pasokan vitamin E.
Ini

karena vitamin E termasuk vitamin yang larut dalam lemak. Kita butuh sedikit

lemak untuk bisa menyerap vitamin E.
5. Minum obat-obatan tertentu
Minum obat penurun kolesterol bisa menurunkan penyerapan vitamin E dan vitamin
yang larut dalam lemak lainnya. Menurut buku Vitamins and Mineral's Handbook,
ada tanda-tanda tubuh seseorang butuh tambahan vitamin E, yakni tubuh mudah
memar, luka lama sembuh, varises, kurang gairah seks, infertilitas dan hilangnya
kekuatan otot.
2.7.3.Akibat Kelebihan Vitamin E
Menggunakan vitamin E secara berlebihan dapat menimbulkan keracunan. Gangguan
pada saluran cerna terjadi bila memakan lebih dari 600 miligram sehari. Dosis tinggi juga
dapat

meningkatkan

efek

obat

antikoagulan

yang

digunakan

untuk

mencegah

penggumpalan darah. (Yuliarti, 2008)
Vitamin E pada dosis lebih dari 400 UI (240 mg) akan menimbulkan efek samping yang
tidak diinginkan, diantaranya mengosongkan ketersediaan vitamin A, menghambat absorpsi
atau aksi vitamin K, menyebabkan diare, nyeri lambung dan rasa lesu. Vitamin E pada dosis
2000 IU/hari akan menyebabkan kematian.
3.Manfaat Antioksidan Untuk Penyakit Jantung
Vitamin E, beta karoten, dan antioksidan yang lainnya memang bukan obat ajaib yang
dapat menumpas penyakit jantung dan stroke. Namun penelitian dari Women’s Health Study
mengungkapkan bahwa 39.876 perempuan yang mengambil 600 IU vitamin E setiap hari

selama 10 tahun, memiliki resiko yang rendah untuk penyakit jantung dan kardiovaskular
lainnya.Hasil penelitian dari Gruppo Italiano per lo Studio della Sopravvivenza nell’infarto
(GISSI) mengungkapkan adanya efek pencegahan terhadap serangan jantung dari 11.000
relawan yang diuji
Studi lain menunjukkan manfaat potensial yakni penelitian di Israel yang menunjukkan
pengurangan resiko terhadap penyakit jantung coroner pada orang-orang yang mengidap
penyakit diabetes tipe 2 serta yang memiliki kecenderungan genetic umum. Penelitian dari
Women’s antioxidant Cardiovascular menemukan manfaat kesehatan pada wanita yang
memiliki penyakit jantung.
4.Kromatografi
4.1.Definisi
Kromatografi adalah suatu teknik pemisahan campuran berdasarkan perbedaan
kecepatan perambatan komponen dalam medium tertentu. Istilah kromatografi berasal dari
gabungan kata “chroma” (warna) dan “graphein” (menuliskan). Prinsip pemisahan
kromatografi yaitu adanya distribusi komponen-komponen dalam fase diam dan fase gerak
berdasarkan perbedaan sifat fisik komponen yang akan dipisahkan. Kromatografi dapat
digunakan untuk analisa kualitatif dan kuantitatif. Pada dasarnya semua cara kromatografi
menggunakan dua fase yaitu fase diam (stationer) dan fase bergerak (mobile).
Persyaratan utama kromatografi adalah:
1. Ada fase diam dan fase gerak. Fase diam tidak boleh bereaksi dengan fase gerak.
2. Komponen sampel (contoh) harus larut dalam fase gerak dan berinteraksi dengan
fase tetap (diam).
3. Fase gerak harus bisa mengalir melewati fase diam, sedangkan fase diam harus
terikat kuat di posisinya.
4.2. Klasifikasi
Komponen utama kromatografi adalah fase diam dan fase gerak. Kromatografi dibagi
menjadi beberapa jenis bergantung pada jenis fase gerak, fase diam dan mekanisme
pemisahannya, seperti ditunjukkan pada Tabel 4-1.

Berikut ini adalah beberapa contoh kromatografi yang sering digunakan untuk analisa di
laboratorium :
1. Kromatografi partisi
Dalam kromatografi partisi, ekstraksi terjadi berulang dalam satu kali proses. Contoh
khas kromatografi partisi adalah kromatografi kolom yang digunakan luas karena
sangat efisien untuk pemisahan senyawa organik.
2. Kromatografi kertas
Kromatografi kertas diterapkan untuk analisis campuran asam amino. Asam amino
memiliki sifat yang sangat mirip, dan asam-asam amino larut dalam air dan tidak
mudah menguap (tidak mungkin didistilasi). Karena pemisahan asam amino
merupakan masalah yang cukup sulit, maka penemuan kromatografi kertas
merupakan berita baik bagi para kimiawan.

G
ambar 4-1: Contoh hasil kromatografi kertas pigmen
3. Kromatografi gas
Campuran gas dapat dipisahkan dengan kromatografi gas. Metode ini sangat baik
untuk analisis senyawa organik yang mudah menguap seperti hidrokarbon dan ester.
Analisis minyak mentah dan minyak atsiri dalam buah telah dengan sukses dilakukan
dengan teknik ini.
4. HPLC

Ciri teknik ini adalah penggunaan tekanan tinggi untuk mengirim fase gerak ke dalam
kolom. Dengan memberikan tekanan tinggi, laju dan efisiensi pemisahan dapat
ditingkatkan dengan besar. Kromatografi penukar ion telah berhasil digunakan untuk
analisis kation, anion dan ion organik. ( Veronika, R.M, 1999)

Gambar 4-2: Dua buah kolom pemisah kation dan anion
4.3.Penggunaan HPLC (High Performance Liquid Chromatography)
Akhir-akhir ini, untuk pemurnian (misalnya untuk keperluan sintesis) senyawa organik
skala besar, teknik kromatografi HPLC (High Performance Liquid Chromatography) lebih
sering digunakan. Beberapa kelebihan yang dimiliki kromatografi HPLC sehingga
menjadikan- nya sebagai “the best choice” dalam dunia penentuan/pemisahan ion/logam, di
antaranya:
1. Kecepatan (speed)Kecepatan dalam analisis suatu sampel menjadi aspek yang
sangat penting dalam hal analisis ion yaitu untuk mengurangi biaya, bisa
menghasilkan data analisis yang akurat dan cepat dan bisa mengurangi limbah
(waste) yang dihasilkan dari penggunaan eluen.
2. Sensitivitas
(sensitivity)Perkembangan
teknologi

mikro

prosessor

yang

dikombinasikan dengan efisiensi kolom pemisah, mulai ukuran diameter dalam
milimeter sampai skala mikro yang biasa juga disebut microcolumn, membuat
pendeteksian ion dalam sampel menjadi lebih baik, meskipun jumlah sampel yang
3.

diinjeksikan ke dalam kolom pemisah sangat sedikit.
Selektivitas (selectivity)Dengan sistem ini, bisa dilakukan pemisahan berdasarkan
keinginan, misalnya kation/ anion organik saja atau kation/anion anorganik yang

4.

ingin dipisahkan. Itu dapat dilakukan dengan memilih kolom pemisah yang tepat.
Pendeteksian yang serempak (simultaneous detection)Teknik pendeteksian sekali
injeksi untuk sebuah sampel seperti ini penting untuk dilakukan karena tentunya
mempunyai sejumlah kelebihan dibanding pemisahan terpisah. Sebagaimana telah
diulas di atas, beberapa kelebihan di antaranya dapat menekan biaya operasional,
memperkecil jumlah limbah saat analisis berlangsung, memperpendek waktu analisis

(short time analysis) serta dapat memaksimalkan hasil yang diinginkan.
5. Kestabilan pada kolom pemisah (stability of the separator column)Walaupun
sebenarnya, ketahanan kolom ini berdasarkan pada paking (packing) material yang
diisikan ke dalam kolom pemisah. Namun kebanyakan, kolom pemisah bisa bertahan
pada perubahan yang terjadi pada sampel, misalnya konsentrasi suatu ion terlalu
tinggi, tidak akan mempengaruhi kestabilan material penyusun kolom. Namun, diakui
bahwa ada juga kolom pemisah yang mempunyai waktu penggunaan yang tidak
terlalu lama, dikarenakan kemasan kolom yang kurang baik atau karena faktor
internal lainnya. (download November 2009)
Gambar 5-1 memperlihatkan rangkaian alat atau komponen dasar yang biasa dipakai dalam
teknik kromatografi ion, yang terdiri atas:
1. Eluent, yang berfungsi sebagai fase gerak yang akan membawa sampel tersebut masuk
ke dalam kolom pemisah;
2. Pompa, yang berfungsi untuk mendorong eluent dan sampel tersebut masuk ke dalam
kolom. Kecepatan alir ini dapat dikontrol dan perbedaan kecepatan bisa mengakibatkan
3.

perbedaan hasil;
Injektor, tempat memasukkan sampel dan kemudian sampel dapat didistribusikan

masuk ke dalam kolom;
4. Kolom pemisah ion, berfungsi untuk memisahkan ion-ion yang ada dalam sampel
Keterpaduan antara kolom dan eluent bisa memberikan hasil/puncak yang maksimal,
begitu pun sebaliknya, jika tidak ada “kecocokan”, maka tidak akan memunculkan
puncak;
5. Detektor, yang berfungsi membaca ion yang lewat ke dalam detektor;
6. Rekorder data, berfungsi untuk merekam dan mengolah data yang masuk. (Weiss. J,
1995)




Gambar 4.1. Rangkaian kromatografi

4.4.Keunggulan HPLC
Keunggulan HPLC dalam penelitian yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Mampu memisahkan molekul-molekul dari suatu campuran.
Mudah dalam pengoperasian instrumen- tasinya.
Memiliki kecepatan analisis dan kepekaan yang tinggi.
Dapat dihindari terjadinya dekomposisi/ kerusakan bahan yang dianalisis.
Memiliki resolusi yang baik
Dapat menggunakan bermacam-macam detector
Kolom dapat digunakan kembali
Mudah melakukan "sample recovery".