Muda dan Santri Gus Romy Cawapres Piliha

Muda dan Santri: Gus Romy, Cawapres Pilihan Jokowi
Tommy Dwiguna
Ilmu Sejarah
Universitas Indonesia
dwigunatommy20@gmail.com
Muhammad Romahurmuziy atau orang yang biasa akrab dengan sapaan
Gus Romy ini lahir di Sleman, Yogyakarta, 10 September 1974. Romy kecil
memiliki cita-cita menjadi seorang kyai, namun dewasa ini beliau malah menjadi
seorang politikus, bahkan seorang petinggi partai politik yang saat ini
elektabilitasnya membuat beliau masuk dalam radar cawapres Jokowi. Apa latar
belakang kehidupan seorang Gus Romy, sehingga beliau pantas sebagai cawapres
pilihan Jokowi?
Gus Romy adalah anak dari keluarga ulama NU, ayahnya adalah Prof. Dr.
M. Tolchah Mansoer seorang Guru Besar Hukum Islam Universitas Islam Negeri Sunan
Kalijaga, Yogyakarta dan ibunya adalah Dra. Umroh Machfudzoh seorang aktivis

perempuan NU. Dari kedua orang tuanya Gus Romy dididik sebagai seorang anak
yang taat terhadap agama dan mau bekerja keras dalam segala hal. Gus Romy
juga mendapatkan DNA seorang pemimpin dari kakeknya yaitu KH M. Wahib
Wahab seorang petinggi NU dan seorang menteri agama di era Soekarno, selain
itu buyut Gus Romy adalah KH Wahab Hasbullah salah seorang ulama penggagas

NU.
Pendidikan Gus Romy bisa dibilang cemerlang, saat ini beliau adalah
seorang magister. Gus Romy kecil bersekolah di SD Negeri Ungaran I, setelah itu
beliau melanjutkan ke SMP Negeri 5 Yogyakarta, lalu ke SMA Negeri 1
Yogyakarta. Setelah lulus dari SMA di Yogyakarta, Gus Romy pergi merantau ke
Ibukota Jawa Barat yaitu Bandung untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang
S1. Pada saat kuliah di Institut Teknologi Bandung Gus Romy mengambil Jurusan
Teknik. Setelah mendapatkan gelar Insinyur, beliau melanjutkan kuliah S2nya di
Fakultas Pasca Sarjana, Jurusan Teknik dan Manajemen Industri di kampus yang
sama. Gus Romy menikah dengan Dr. Henny Widiati dan dikaruniai seorang anak.

Cita cita masa kecilnya harus beliau lupakan saat dalam perjalanan
hidupnya dewasa ini, beliau memilih menjadi politikus. Semua itu bermula saat
Gus Romy aktif sebagai organisator, pada tahun 1998 Gus Romy pernah tercatat
sebagai anggota Garda Bangsa PKB di Bandung, Jawa Barat. Garda Bangsa
adalah organisasi sayap yang berafiliasi kepada Partai Kebangkitan Bangsa
(PKB). Namun dalam perjalanannya, ternyata Gus Romy lebih tertarik dan masuk
sebagai kader PPP. Kariernya mulai naik saat Gus Romy menjadi staf Khusus
Menteri Koperasi dan UKM yang pada saat itu sedang dijabat oleh Drs.
Suryadharma Ali M.Si yang juga sebagai ketua umum PPP saat itu. Semenjak saat

itu Gus Romy menjadi orang kepercayaan Drs. Suryadharma Ali M.Si, lalu pada
pemilu legislatif tahun 2009, Gus Romy maju sebagai calon anggota DPR dari
daerah pemilihan Jawa Tengah dan beliau berhasil duduk di Senayan pada periode
2009-2014. Setelah itu, Gus Romy semakin mantap melangkah di kancah
perpolitikan Indonesia dengan menjadi Ketua Komisi IV DPR RI, beliau juga
didaulat menjadi orang nomor dua di PPP setelah Drs. Suryadharma Ali M.Si
setelah didaulat menjadi Sekertaris jenderal PPP periode 2011-2015. Pada pemilu
periode 2014, Gus Romy kembali terpilih menjadi anggota DPR periode 20142019. Akant etapi langkah Gus Romy pasca pemilu presiden 2014, berbeda
dengan Suryadharma Ali. Gus Romy memilih menggelar muktamar PPP di
Surabaya dan mengantarkannya menjadi Ketua Umum PPP periode 2015-2020,
sementara Suryadharma Ali menggelar muktamar PPP di Jakarta dengan memilih
Djan Fariz sebagai ketua Umum PPP periode 2014-2019. Konflik dua pengurus
PPP ini berujung ke pengadilan. Meski pengadilan memenangankan kubu Djan
Faridz, kisruh PPP belum berakhir. Gus Romy menggelar muktamar kembali di
Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta. Secara aklamasi Gus Romy terpilih kembali
sebagai ketua umum untuk periode 2016-2021.
Selanjutnya apa alasan Gus Romy pantas sebagai cawapres Jokowi
menurut Analisis penulis? Presiden Republik Indonesia Jokowi beberapa kali
memuji sosok Gus Romy saat memberikan sambutan pada acara Peringatan Hari
Lahir Ke-45 PPP. Dilansir salah satu media bahwa Jokowi mengatakan "Saya lihat

fotonya Pak Romy ada di mana-mana. Pak Romy yang berpeci hitam tampak

ganteng, Pak Romy yang berpeci putih pun juga tampak ganteng, memang dari
sananya sudah ganteng," kata Presiden Jokowi di Semarang, Sabtu, 14 April 2018.
Di hadapan para alim ulama dan kader PPP yang hadir di gedung UTC Kota
Semarang, Jawa Tengah, Presiden Jokowi juga mengaku hampir setiap pekan
bertemu dengan Gus Romi. "Pak Romy hampir tiap minggu bertemu dengan saya,
diskusi masalah partai, diskusi masalah cawapres, diskusi masalah partai mana
yang akan bergabung ke koalisi. Sering sekali bertemu, kalau Pak Romy sering
membocorkan ke media, yang tanggung jawab Pak Romy," ujar Presiden yang
disambut tepuk tangan para hadirin.
Kelebihan yang sudah ditunjukkan oleh Gus Romy saat ini ialah
elektabilitas beliau sebagai Ketua salah satu Partai Politik pengusung Jokowi pada
pemilu 2019 nanti yaitu PPP, beliau banyak mengutarakan keberhasilan Jokowi
dalam membangun Indonesia lewat infrastruktur. Selain itu, Gus Romy
merupakan figur yang muda dan bersahaja, serta dekat dengan presiden Jokowi
dan mewarisi kharisma para pendahulunya sebagai seorang pemimpin yang baik.
Kekurangan yang ada dalam diri beliau terletak pada kurangnya kordinasi
beliau terhadap kader kader PPP sehingga PPP sekarang kurang disorot sebagai
salah satu partai yang patut disegani dalam pesta politik 2019 nanti. Selain itu Gus

Romy juga merupakan orang Jawa sama seperti Jokowi, hal ini akan
menimbulkan sentimen kewilayahan dan etnis di beberapa kalangan masyarakat.
#IndonesiaMaju #CawapresJokowi