Chapter II Tata Cara Penghapusan Piutang Pajak dan Masalahnya Di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Polonia
BAB II
GAMBARAN UMUM OBJEK PRAKTIK KERJA LAPANGAN
MANDIRI
A. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Polonia
Di zaman Belanda, Kantor Pelayanan Pajak bernama Kantor Belasting dan
kemudia berubah menjadi Kantor Inspeksi Keuangan yang selanjutnya diubah
menjadi Kantor Inspeksi Pajak yang induk organisasinya Direktorat jenderal Pajak
dibawah Departemen Keuangan Republik Indonesia. Tahun 1976 di Sumatera Utara
berdiri tiga Kantor Inspeksi Pajak, yaitu:
a. Kantor Inspeksi Pajak Medan Selatan
b. Kantor Inspeksi Pajak Medan Utara
c. Kantor Inspeksi Pajak Siantar
Tahun 1978 Kantor Inspeksi Pajak Medan Selatan dipecah menjadi dua, yaitu
Kantor Inspeksi Pajak Medan Selatan dan Kantor Inspeksi Pajak Kisaran. Seiring
dengan pertumbuhan ekonomi yang semakin cepat, maka dirasa perlu adanya
tambahan kantor untuk melayani masyarakan di dalam membayar pajak. Oleh karena
itu didirikan Kantor Inspeksi Pajak Medan Barat.
Selanjutnya untuk lebih memantapkan nilai pelayanan kepada masyarakat,
maka berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia tanggal 25
Maret 1989 No.267/KMK.01/1989 , telah diadakan perubahan menyeluruh pada
struktur Direktorat Jenderal Pajak yang mencakup reorganisasi Kantor Inspeksi Pajak
diganti menjadi Kantor Pelayanan Pajak dan juga dibentuk Kantor Pelayanan Pajak
Bumi dan Bangunan.
Terakhir berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia
No.443/KMK.03/2002 tanggal 26 Februari 2002 dibentuk Kantor Pelayanan Pajak
Medan Polonia. Kantor Pelayanan Pajak adalah instansi Direktorat Jenderal Pajak
yang berada di bawah kepala Kantor Wilayah.
Pada tanggal 27 Mei 2008 Kantor Pelayanan Pajak Medan Polonia
berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan dirubah namanya menjadi Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia dengan wilayah kerja Kecamatan Medan
Polonia, Medan Tuntungan, Medan Selayang, Medan Maimun, Medan Baru, dan
Medan Johor. Dilakukan perubahan oleh Menteri Keuangan adalah untuk
meningkatkan mutu pelayanan kepada wajib pajak.
1. Visi dan Misi KPP Pratama Medan Polonia
Keberhasilan program modernisasi di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak,
tidak hanya dapat membawa perubahan paradigma dan perubahan perilaku
pegawai Direktorat Jenderal Pajak. Tetapi lebih jauh dapat memberikan dampak
positif terhadap percepatan penerapan praktik-praktik “good governance” pada
institusi Pemerintah secara keseluruhan.
Untuk
mencapai
tujuan
tersebut,
Direktorat
Jenderal
Pajak
telah
mencanangkan visi dan misi sebagai pedoman dalam melakukan setiap kegiatan.
Adapun visi dan misi tersebut adalah sebagai berikut:
1.1 Visi
Adapun Visi dari KPP Pratama Medan Polonia adalah mewujudkan pelayanan
yang profesional dengan kinerja yang baik dan dapat dipercaya untuk meningkatkan
penerimaan negara dari sektor pajak di lingkungan Kanwil DJP Sumatera Utara I.
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia menetapkan visi sebagai
berikut:
1. Meningkatkan bimbingan, koordinasi, dan pengawasan dalam wilayah wewenang
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia.
2.Tercapainya pelayanan yang prima kepada Wajib pajak.
3.Optimalisasi kegiatan intensifikasi dan ekstensifikasi Wajib pajak.
4.Tercapainya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang berpengalaman,
berkepribadian, dan berbudi pekerti yang baik.
5.Tercapainya pelayanan yang prima.
1.2 Misi
Misi dari Kantor Direksi KPP Pratama Medan Poloniaadalah meningkatkan
penerimaan dan pendapatan negara melalui PPh, PPN, dan PPnBM serta senantiasa
memperbaharui diri sesuai perkembangan aspirasi masyarakat dan tata tertib
administrasi.
Dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi tersebut, maka diperoleh sasaran
yang dicapai oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia yaitu:
1.Tercapainya penerimaan pajak
2.Terlaksananya Peraturan Perundang-undangan Perpajakan
3.Melakukan Pemberkasan berkas-berkas Wajib Pajak dengan baik
4.Melakukan himbauan kepada Wajib Pajak agar memenuhi kewajiban perpajakan.
5.Peningkatan sarana dan prasarana di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan
Polonia
6.Intensifikasi dan ekstensifikasi terhadap Subjek dan Objek Pajak
7.Melakukan update terhadap perubahan data Wajib Pajak
8. Melakukan in house training dan rapat pembinaan secara rutin
2. Tujuan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia
Tujuan ini merupakan implementasi atau penjabaran dari misi dan merupakan
sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan pada kurun waktu tertentu yaitu satu
sampai lima tahun ke depan.
Dalam melaksanakan tugas Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia
mempunyai tujuan sebagai berikut:
1. Pengumpulan dan pengolahan data, penyampaian informasi perpajakan,
pengamatan potensi perpajakan, dan ekstensifikasi perpajakan.
2. Penelitian dan Penatausahaan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan, Surat
Pemberitahuan (SPT) masa berkas Wajib Pajak.
3.Pengawasan pembayaran masa Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai
(PPN), Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), dan pajak tidak langsung
lainnya.
4.Penata usahaan piutang pajak, penerimaan, penghasilan, penagihan, penyelesaian
kekerabatan, penatausahaan banding dan penyelesaian restitusi Pajak Penghasilan
(PPh),Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penjualan atas Barang Mewah
(PPnBM), dan Pajak tidak langsung lainnya
5. Terwujudnya Pelayanan Prima
6. Meningkatnya Kegiatan Intensifikasi dan Ekstensifikasi
7. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pendidikan dan
pelatihan yang intensif
8. Terselenggaranya Sistem Administrasi Perpajakan yang modern
9.Terkoordinasinya kegiatan pengamanan penerimaan negara
10.Pemeriksaan sederhana dan penerimaan sanksi perpajakan
11.Penerbitan Surat Ketetapan Pajak
12. Pembetulan Surat Ketetapan Pajak
13.Pengurangan Sanksi Pajak
14.Penyuluhan dan konsultasi perpajakan
15. Pelaksanaan administrasi Kantor Pelayanan Pajak (KPP).
B. Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan
Polonia
Struktur organisasi merupakan wadah bagi sekelompok yang bekerja sama dalah
usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Struktur organisasi menyediakan
pengadaan personil yang memegang jabatan tertentu dimana masing-masing diberi
tugas, wewenang dan tanggung jawab sesuai jabatannya. Hubungan kerja dalam
organisasi dituangkan dalam struktur organisasi dimana merupakan gambaran
sistematis tentang hubungan kerja dari orang-orang yang menggerakan organisasi
dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Struktur organisasi diharapkan akan dapat memberikan gambaran tentang
pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab serta hubungan antar bagian
berdasarkan tingkat hirarki. Struktur organisasi juga diharapkan akan dapat
menetapkan sistem hubungan dalam oranganisasi yang mengahsilkan tercapainya
komunikasi, koordinasi dan integrasi secara efesien dan efektif dari segenap kegiatan
organisasi baik vertikal maupun horizontal.
Pada prinsipnya struktur organisasi yang digunakan tergantung pada ukuran
besarnya dan jenis organisasi serta banyaknya jumlah staf dalam organisasi serta
tingginya tingkat kerumitan dalam operasional organisasi. Berikut gambaran struktur
organisasi KPP Pratama Medan:
KEPALA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN
POLONIA
Subbagian Umum dan
Kepatuhan Internal
Seksi Pengolahan Data &
Informasi Perpajakan
Seksi Pengawasan Dan
Konsultasi I
Seksi Pelayanan
Seksi Pengawasan Dan
Konsultasi II
Seksi Pemeriksaan
Seksi Pengawasan Dan
Konsultasi III
Seksi Penagihan
Seksi Pengawasan Dan
Konsultasi IV
Seksi Ekstensifikasi
Perpajakan
Sumber :KPP Pratama Medan Polonia 2015
Seksi Jabatan
Fungsional
C. Bidang-Bidang Kerja Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan
Polonia
Berdasarkan struktur organisasi yang tertera diatas, berikut ini akan diuraikan
tugas dari setiap seksi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia,
a. Kepala Kantor
Kepala kantor mempunyai tugas mengkordinasikan pelaksanaan penyuluhan,
pelayanan, dan pengawasan wajib pajak di bidang pajak penghasilan, pajak
pertambahan nilai, pajak penjualan atas barang mewah dan pajak tidak langsung
lainnya dalam wilayah wewenangnya berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku.
b. Subbagian Umum
Membantu
dan
menunjang
kelancaran
tugas
kepala
kantor
dalam
mengkordinasikan tugas dan fungsi pelayanan kesekretariatan terutama dalam
hal pengaturran kegiatan tata usaha dan kepegawaian, keuangan, rumah tangga
dan perlengkapan.
c. Seksi PDI (Pengolahan Data dan Informasi)
Membantu kepala kantor dalam mengkordinasikan pengumpulan, pengolahan
data, penyajian informasi perpajakan, perekaman dokumen perpajakan, urusan
tata usaha penerimaan perpajakan, pelayanan dukungan teknis komputer,
pemantauan aplikasi e-SPT, e-Filing, dan penyimpanan laporan kinerja dengan
teknologi informasi perpajakan sehingga dapat memudahkan pekerjaan pada
seksi PDI.
d. Seksi Pelayanan
Membantu tugas kepala kantor dalam mengkordinasikan penetapan dan
penerbitan produk hukum perpajakan, mengadministrasikan dokumen dan berkas
perpajakan, penerimaan dan pengolahan surat pemberitahuan dan surat lainnya,
penyuluhan perpajakan, pelaksanaan registrasi wajib pajak, serta kerja sama
perpajakan sesuai ketentuan yang berlaku.
e. Seksi RiKI ( Pemeriksaan dan Kepatuhan Internal)
Membantu tugas kepala kantor mengkordinasikan pelaksanaan penyusunan
rencana pemeriksaan, pengawasan, pelaksanaan aturan pemeriksaan, penerbitan
dan penyaluran Surat Perintah Pemeriksaan Pajak, melakukan pengawasan
terhadap kepatuhan peraturan perpajakan dalam hal ini kepatuhan internal
terhadap pegawai pajak, serta administrasi pemeriksaan perpajakan lainnya.
f. Seksi Penagihan
Membantu
tugas
kepala
kantor
mengkordinasikan
pelaksanaan
dan
penatausahaan penagihan aktif, piutang pajak, penundaan dan angsuran
tunggakan pajak, dan usulan penghapusan pajak serta penyimpanan dokumendokumen penagihan.
g. Seksi Ekstensifikasi
Membantutugas kepala kantor mengkordinasikan pelaksanaan dan penatausahaan
pengamatan potensi perpajakan, pendataan objek dan subjek pajak, penilaian
objek pajak dan kegiatan ekstensifikasi perpajakan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
h. Seksi Pengawasan dan Konsultasi (Waskon)
Membantutugas kepala kantor mengkordinasikan pengawasan kepatuhan
kewajiban perpajakan wajib pajak, bimbingan atau himbauan kepada wajib pajak
dan konsultasi teknis perpajakan, penyususnan profil wajib pajak, analisis kinerja
wajib pajak, rekonsiliasi data wajib pajak dalam rangka melakukan intensifikasi
dan melakukan evaluasi hasil banding berdasarkan ketentuan yang berlaku. Pada
KPP Pratama Medan Polonia terdapat empat kepala seksi pengawasan dan
konsultasi yang masing-masing pembagian tugas pokoknya berdasarkan wilayah
kerja tertentu.
i. Jabatan Fungsional
Kelompok fungsional ini mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan
jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku. Tugas dan fungsinya adalah melakukan pemeriksaan kewajiban
pajak terhadap wajib pajak orang pribadi dan badan sesuai dengan Surat Perintah
Pemeriksaan Pajak (SP3) yang dikeluarkan.
Sumber Daya Manusia (SDM) KPP Pratama Medan Polonia pada tahun 2014
adalah sebanyak 96 orang dengan komposisi sebagai berikut :
a. Berdasarkan Posisi
Posisi
Jumlah
Struktural
81 orang
Fungsional
15 orang
b. Berdasarkan Jabatan
Jabatan
Jumlah
Eselon III
1 orang
Eselon IV
10 orang
Account Representative
27 orang
Pelaksana
38 orang
Juru Sita
2 orang
Operator Console
1 orang
Bendaharawan
1 orang
Fungsional
15 orang
c. Berdasarkan Pangkat
Pangkat
Jumlah
Pangkat IV/b
1 orang
Pangkat IV/a
4 orang
Pangkat III.d
11 orang
Pangkat III.c
8 orang
Pangkat III.b
19 orang
Pangkat III.a
18 orang
Pangkat II.d
14 orang
Pangkat II.c
17 orang
Pangkat II.b
2 orang
Pangkat II.a
2 orang
d. Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Jumlah
Laki-laki
60 orang
Perempuan
36 orang
e. Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan
Jumlah
S2
12 orang
S1
54 orang
D4
2 orang
D3
18 orang
D1
5 orang
SMU
5 orang
f. Berdasarkan Seksi
Seksi
Jumlah
Sub Bagian Umum Dan Kepatuhan Internal
10 orang
Seksi Penagihan
5 orang
Seksi Pemeriksaan
3 orang
Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan
7 orang
Seksi Pengolahan Data dan Informasi
8 orang
Seksi Pelayanan
16 orang
Seksi Pengawasan dan Konsultasi I
8 orang
Seksi Pengawasan dan Konsultasi II
8 orang
Seksi Pengawasan dan Konsultasi III
8 orang
Seksi Pengawasan dan Konsultasi IV
8 orang
Fungsional
15 orang
Sistem Informasi Yang Sedang Berjalan Pada KPP Pratama Medan Polonia.
Adapun sistem informasi yang sedang berjalan mengenai penatausahan surat masuk
dan surat keluar digambarkan dalam skema serta penjelsannya sebagai berikut:
Surat Keluar
Surat Masuk
am
ak
Sekretaris
Kepala Kantor
bm
bk
Kepala Kantor
Sekretaris
cm
ck
Sekretaris
dm
Pengiriman
Disposisi
Gambar Sistem Informasi Yang Sedang Berjalan
Keterangan Gambar.
Surat masuk:
a. am = surat masuk diterima oleh sekrataris.
b. bm = sekretaris melakukan pencatatan surat masuk di buku agenda surat
masuk dan membuat lembar disposisi pada setiap surat yang masuk.
c. cm = lembar disposisi diberikan kepada Kepala Kantor untuk dilakukan
pendisposisian surat masuk oleh Kepala Kantor yang didalamnya terdapat
kepada siapa / bagian mana surat tersebut ditujukandan apa tindak lanjut yang
dilakukan atas surat tersebut. Setelah selesai Kepala Kantor kemudian
menyerahkan surat masuk yang sudah didisposisi untuk ditindak lanjuti.
d. dm = surat masuk yang sudah didisposisi oleh Kepala Kantor kemudian oleh
sekretaris kemudian diserahkan ke bagian / seksi sesuai dengan lembar
disposisi oleh Kepala Kantor.
Surat Keluar:
a. ak = surat keluar diserahkan kepada Kepala Kantor untuk disetujui dan
ditandatangani.
b. bk = kepala Kantor menyerahkan surat keluar yang sudah ditandatangani ke
sekretaris.
c. ck = sekretaris kemudian melakukan pemberian nomor surat keluar dan
melakukan pencatatan pada buku agenda surat keluar. Setelah itu surat keluar
dikirim ke ketujuan.
GAMBARAN UMUM OBJEK PRAKTIK KERJA LAPANGAN
MANDIRI
A. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Polonia
Di zaman Belanda, Kantor Pelayanan Pajak bernama Kantor Belasting dan
kemudia berubah menjadi Kantor Inspeksi Keuangan yang selanjutnya diubah
menjadi Kantor Inspeksi Pajak yang induk organisasinya Direktorat jenderal Pajak
dibawah Departemen Keuangan Republik Indonesia. Tahun 1976 di Sumatera Utara
berdiri tiga Kantor Inspeksi Pajak, yaitu:
a. Kantor Inspeksi Pajak Medan Selatan
b. Kantor Inspeksi Pajak Medan Utara
c. Kantor Inspeksi Pajak Siantar
Tahun 1978 Kantor Inspeksi Pajak Medan Selatan dipecah menjadi dua, yaitu
Kantor Inspeksi Pajak Medan Selatan dan Kantor Inspeksi Pajak Kisaran. Seiring
dengan pertumbuhan ekonomi yang semakin cepat, maka dirasa perlu adanya
tambahan kantor untuk melayani masyarakan di dalam membayar pajak. Oleh karena
itu didirikan Kantor Inspeksi Pajak Medan Barat.
Selanjutnya untuk lebih memantapkan nilai pelayanan kepada masyarakat,
maka berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia tanggal 25
Maret 1989 No.267/KMK.01/1989 , telah diadakan perubahan menyeluruh pada
struktur Direktorat Jenderal Pajak yang mencakup reorganisasi Kantor Inspeksi Pajak
diganti menjadi Kantor Pelayanan Pajak dan juga dibentuk Kantor Pelayanan Pajak
Bumi dan Bangunan.
Terakhir berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia
No.443/KMK.03/2002 tanggal 26 Februari 2002 dibentuk Kantor Pelayanan Pajak
Medan Polonia. Kantor Pelayanan Pajak adalah instansi Direktorat Jenderal Pajak
yang berada di bawah kepala Kantor Wilayah.
Pada tanggal 27 Mei 2008 Kantor Pelayanan Pajak Medan Polonia
berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan dirubah namanya menjadi Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia dengan wilayah kerja Kecamatan Medan
Polonia, Medan Tuntungan, Medan Selayang, Medan Maimun, Medan Baru, dan
Medan Johor. Dilakukan perubahan oleh Menteri Keuangan adalah untuk
meningkatkan mutu pelayanan kepada wajib pajak.
1. Visi dan Misi KPP Pratama Medan Polonia
Keberhasilan program modernisasi di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak,
tidak hanya dapat membawa perubahan paradigma dan perubahan perilaku
pegawai Direktorat Jenderal Pajak. Tetapi lebih jauh dapat memberikan dampak
positif terhadap percepatan penerapan praktik-praktik “good governance” pada
institusi Pemerintah secara keseluruhan.
Untuk
mencapai
tujuan
tersebut,
Direktorat
Jenderal
Pajak
telah
mencanangkan visi dan misi sebagai pedoman dalam melakukan setiap kegiatan.
Adapun visi dan misi tersebut adalah sebagai berikut:
1.1 Visi
Adapun Visi dari KPP Pratama Medan Polonia adalah mewujudkan pelayanan
yang profesional dengan kinerja yang baik dan dapat dipercaya untuk meningkatkan
penerimaan negara dari sektor pajak di lingkungan Kanwil DJP Sumatera Utara I.
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia menetapkan visi sebagai
berikut:
1. Meningkatkan bimbingan, koordinasi, dan pengawasan dalam wilayah wewenang
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia.
2.Tercapainya pelayanan yang prima kepada Wajib pajak.
3.Optimalisasi kegiatan intensifikasi dan ekstensifikasi Wajib pajak.
4.Tercapainya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang berpengalaman,
berkepribadian, dan berbudi pekerti yang baik.
5.Tercapainya pelayanan yang prima.
1.2 Misi
Misi dari Kantor Direksi KPP Pratama Medan Poloniaadalah meningkatkan
penerimaan dan pendapatan negara melalui PPh, PPN, dan PPnBM serta senantiasa
memperbaharui diri sesuai perkembangan aspirasi masyarakat dan tata tertib
administrasi.
Dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi tersebut, maka diperoleh sasaran
yang dicapai oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia yaitu:
1.Tercapainya penerimaan pajak
2.Terlaksananya Peraturan Perundang-undangan Perpajakan
3.Melakukan Pemberkasan berkas-berkas Wajib Pajak dengan baik
4.Melakukan himbauan kepada Wajib Pajak agar memenuhi kewajiban perpajakan.
5.Peningkatan sarana dan prasarana di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan
Polonia
6.Intensifikasi dan ekstensifikasi terhadap Subjek dan Objek Pajak
7.Melakukan update terhadap perubahan data Wajib Pajak
8. Melakukan in house training dan rapat pembinaan secara rutin
2. Tujuan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia
Tujuan ini merupakan implementasi atau penjabaran dari misi dan merupakan
sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan pada kurun waktu tertentu yaitu satu
sampai lima tahun ke depan.
Dalam melaksanakan tugas Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia
mempunyai tujuan sebagai berikut:
1. Pengumpulan dan pengolahan data, penyampaian informasi perpajakan,
pengamatan potensi perpajakan, dan ekstensifikasi perpajakan.
2. Penelitian dan Penatausahaan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan, Surat
Pemberitahuan (SPT) masa berkas Wajib Pajak.
3.Pengawasan pembayaran masa Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai
(PPN), Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), dan pajak tidak langsung
lainnya.
4.Penata usahaan piutang pajak, penerimaan, penghasilan, penagihan, penyelesaian
kekerabatan, penatausahaan banding dan penyelesaian restitusi Pajak Penghasilan
(PPh),Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penjualan atas Barang Mewah
(PPnBM), dan Pajak tidak langsung lainnya
5. Terwujudnya Pelayanan Prima
6. Meningkatnya Kegiatan Intensifikasi dan Ekstensifikasi
7. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pendidikan dan
pelatihan yang intensif
8. Terselenggaranya Sistem Administrasi Perpajakan yang modern
9.Terkoordinasinya kegiatan pengamanan penerimaan negara
10.Pemeriksaan sederhana dan penerimaan sanksi perpajakan
11.Penerbitan Surat Ketetapan Pajak
12. Pembetulan Surat Ketetapan Pajak
13.Pengurangan Sanksi Pajak
14.Penyuluhan dan konsultasi perpajakan
15. Pelaksanaan administrasi Kantor Pelayanan Pajak (KPP).
B. Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan
Polonia
Struktur organisasi merupakan wadah bagi sekelompok yang bekerja sama dalah
usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Struktur organisasi menyediakan
pengadaan personil yang memegang jabatan tertentu dimana masing-masing diberi
tugas, wewenang dan tanggung jawab sesuai jabatannya. Hubungan kerja dalam
organisasi dituangkan dalam struktur organisasi dimana merupakan gambaran
sistematis tentang hubungan kerja dari orang-orang yang menggerakan organisasi
dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Struktur organisasi diharapkan akan dapat memberikan gambaran tentang
pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab serta hubungan antar bagian
berdasarkan tingkat hirarki. Struktur organisasi juga diharapkan akan dapat
menetapkan sistem hubungan dalam oranganisasi yang mengahsilkan tercapainya
komunikasi, koordinasi dan integrasi secara efesien dan efektif dari segenap kegiatan
organisasi baik vertikal maupun horizontal.
Pada prinsipnya struktur organisasi yang digunakan tergantung pada ukuran
besarnya dan jenis organisasi serta banyaknya jumlah staf dalam organisasi serta
tingginya tingkat kerumitan dalam operasional organisasi. Berikut gambaran struktur
organisasi KPP Pratama Medan:
KEPALA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN
POLONIA
Subbagian Umum dan
Kepatuhan Internal
Seksi Pengolahan Data &
Informasi Perpajakan
Seksi Pengawasan Dan
Konsultasi I
Seksi Pelayanan
Seksi Pengawasan Dan
Konsultasi II
Seksi Pemeriksaan
Seksi Pengawasan Dan
Konsultasi III
Seksi Penagihan
Seksi Pengawasan Dan
Konsultasi IV
Seksi Ekstensifikasi
Perpajakan
Sumber :KPP Pratama Medan Polonia 2015
Seksi Jabatan
Fungsional
C. Bidang-Bidang Kerja Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan
Polonia
Berdasarkan struktur organisasi yang tertera diatas, berikut ini akan diuraikan
tugas dari setiap seksi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia,
a. Kepala Kantor
Kepala kantor mempunyai tugas mengkordinasikan pelaksanaan penyuluhan,
pelayanan, dan pengawasan wajib pajak di bidang pajak penghasilan, pajak
pertambahan nilai, pajak penjualan atas barang mewah dan pajak tidak langsung
lainnya dalam wilayah wewenangnya berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku.
b. Subbagian Umum
Membantu
dan
menunjang
kelancaran
tugas
kepala
kantor
dalam
mengkordinasikan tugas dan fungsi pelayanan kesekretariatan terutama dalam
hal pengaturran kegiatan tata usaha dan kepegawaian, keuangan, rumah tangga
dan perlengkapan.
c. Seksi PDI (Pengolahan Data dan Informasi)
Membantu kepala kantor dalam mengkordinasikan pengumpulan, pengolahan
data, penyajian informasi perpajakan, perekaman dokumen perpajakan, urusan
tata usaha penerimaan perpajakan, pelayanan dukungan teknis komputer,
pemantauan aplikasi e-SPT, e-Filing, dan penyimpanan laporan kinerja dengan
teknologi informasi perpajakan sehingga dapat memudahkan pekerjaan pada
seksi PDI.
d. Seksi Pelayanan
Membantu tugas kepala kantor dalam mengkordinasikan penetapan dan
penerbitan produk hukum perpajakan, mengadministrasikan dokumen dan berkas
perpajakan, penerimaan dan pengolahan surat pemberitahuan dan surat lainnya,
penyuluhan perpajakan, pelaksanaan registrasi wajib pajak, serta kerja sama
perpajakan sesuai ketentuan yang berlaku.
e. Seksi RiKI ( Pemeriksaan dan Kepatuhan Internal)
Membantu tugas kepala kantor mengkordinasikan pelaksanaan penyusunan
rencana pemeriksaan, pengawasan, pelaksanaan aturan pemeriksaan, penerbitan
dan penyaluran Surat Perintah Pemeriksaan Pajak, melakukan pengawasan
terhadap kepatuhan peraturan perpajakan dalam hal ini kepatuhan internal
terhadap pegawai pajak, serta administrasi pemeriksaan perpajakan lainnya.
f. Seksi Penagihan
Membantu
tugas
kepala
kantor
mengkordinasikan
pelaksanaan
dan
penatausahaan penagihan aktif, piutang pajak, penundaan dan angsuran
tunggakan pajak, dan usulan penghapusan pajak serta penyimpanan dokumendokumen penagihan.
g. Seksi Ekstensifikasi
Membantutugas kepala kantor mengkordinasikan pelaksanaan dan penatausahaan
pengamatan potensi perpajakan, pendataan objek dan subjek pajak, penilaian
objek pajak dan kegiatan ekstensifikasi perpajakan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
h. Seksi Pengawasan dan Konsultasi (Waskon)
Membantutugas kepala kantor mengkordinasikan pengawasan kepatuhan
kewajiban perpajakan wajib pajak, bimbingan atau himbauan kepada wajib pajak
dan konsultasi teknis perpajakan, penyususnan profil wajib pajak, analisis kinerja
wajib pajak, rekonsiliasi data wajib pajak dalam rangka melakukan intensifikasi
dan melakukan evaluasi hasil banding berdasarkan ketentuan yang berlaku. Pada
KPP Pratama Medan Polonia terdapat empat kepala seksi pengawasan dan
konsultasi yang masing-masing pembagian tugas pokoknya berdasarkan wilayah
kerja tertentu.
i. Jabatan Fungsional
Kelompok fungsional ini mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan
jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku. Tugas dan fungsinya adalah melakukan pemeriksaan kewajiban
pajak terhadap wajib pajak orang pribadi dan badan sesuai dengan Surat Perintah
Pemeriksaan Pajak (SP3) yang dikeluarkan.
Sumber Daya Manusia (SDM) KPP Pratama Medan Polonia pada tahun 2014
adalah sebanyak 96 orang dengan komposisi sebagai berikut :
a. Berdasarkan Posisi
Posisi
Jumlah
Struktural
81 orang
Fungsional
15 orang
b. Berdasarkan Jabatan
Jabatan
Jumlah
Eselon III
1 orang
Eselon IV
10 orang
Account Representative
27 orang
Pelaksana
38 orang
Juru Sita
2 orang
Operator Console
1 orang
Bendaharawan
1 orang
Fungsional
15 orang
c. Berdasarkan Pangkat
Pangkat
Jumlah
Pangkat IV/b
1 orang
Pangkat IV/a
4 orang
Pangkat III.d
11 orang
Pangkat III.c
8 orang
Pangkat III.b
19 orang
Pangkat III.a
18 orang
Pangkat II.d
14 orang
Pangkat II.c
17 orang
Pangkat II.b
2 orang
Pangkat II.a
2 orang
d. Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Jumlah
Laki-laki
60 orang
Perempuan
36 orang
e. Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan
Jumlah
S2
12 orang
S1
54 orang
D4
2 orang
D3
18 orang
D1
5 orang
SMU
5 orang
f. Berdasarkan Seksi
Seksi
Jumlah
Sub Bagian Umum Dan Kepatuhan Internal
10 orang
Seksi Penagihan
5 orang
Seksi Pemeriksaan
3 orang
Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan
7 orang
Seksi Pengolahan Data dan Informasi
8 orang
Seksi Pelayanan
16 orang
Seksi Pengawasan dan Konsultasi I
8 orang
Seksi Pengawasan dan Konsultasi II
8 orang
Seksi Pengawasan dan Konsultasi III
8 orang
Seksi Pengawasan dan Konsultasi IV
8 orang
Fungsional
15 orang
Sistem Informasi Yang Sedang Berjalan Pada KPP Pratama Medan Polonia.
Adapun sistem informasi yang sedang berjalan mengenai penatausahan surat masuk
dan surat keluar digambarkan dalam skema serta penjelsannya sebagai berikut:
Surat Keluar
Surat Masuk
am
ak
Sekretaris
Kepala Kantor
bm
bk
Kepala Kantor
Sekretaris
cm
ck
Sekretaris
dm
Pengiriman
Disposisi
Gambar Sistem Informasi Yang Sedang Berjalan
Keterangan Gambar.
Surat masuk:
a. am = surat masuk diterima oleh sekrataris.
b. bm = sekretaris melakukan pencatatan surat masuk di buku agenda surat
masuk dan membuat lembar disposisi pada setiap surat yang masuk.
c. cm = lembar disposisi diberikan kepada Kepala Kantor untuk dilakukan
pendisposisian surat masuk oleh Kepala Kantor yang didalamnya terdapat
kepada siapa / bagian mana surat tersebut ditujukandan apa tindak lanjut yang
dilakukan atas surat tersebut. Setelah selesai Kepala Kantor kemudian
menyerahkan surat masuk yang sudah didisposisi untuk ditindak lanjuti.
d. dm = surat masuk yang sudah didisposisi oleh Kepala Kantor kemudian oleh
sekretaris kemudian diserahkan ke bagian / seksi sesuai dengan lembar
disposisi oleh Kepala Kantor.
Surat Keluar:
a. ak = surat keluar diserahkan kepada Kepala Kantor untuk disetujui dan
ditandatangani.
b. bk = kepala Kantor menyerahkan surat keluar yang sudah ditandatangani ke
sekretaris.
c. ck = sekretaris kemudian melakukan pemberian nomor surat keluar dan
melakukan pencatatan pada buku agenda surat keluar. Setelah itu surat keluar
dikirim ke ketujuan.