Perkembangan Masa Prenatal dan Kelahiran (1)

Perkembangan Masa Prenatal dan Kelahiran
Abstrak.
Masa prenatal merupakan titik awal dari proses pertumbuhan dan perkembangan
manusia yaitu periode awal perkembangan manusia yang dimulai sejak konsepsi, yakni ketika
ovum wanita dibuahi oleh sperma laki-laki sampai dengan waktu kelahiran seorang individu.
Masa ini umumnya berlangsung selama 9 bulan kalender atau sekitar 280 hari sebelum lahir.
Tahap-tahap perkembangan masa prenatal berdasarkan al-quran • Tahap Sulalatin min thin
(saripati tanah)• Tahap Nuthfah yaitu setetes mani yang bercampur• Tahap ‘Alaqah (berbentuk
zigot),• Tahap Mudhghah ditandai dengan bermulanya pertumbuhan dan pembiakan sel yang luar
biasa• Tahap ‘Idzaman yaitu Tahap pembentukan tulang. Tahap lahman masa pembalutan tulang
dengan lahm(otot dan daging)• Tahap Takhalluq (masa perkembangan). dimulai. Perubahan fase
ini jauh lebih cepat ketimbang tahap-tahap sebelumnya. Perspektif Barat Tahap germinal yang
sering juga disebut periode zigot, ovum atau periode nuthfah, adalah periode awal kejadian
manusia. (0-12 Bulan)• Tahap Embrio (Embriyonic Stage) (13-24 Bulan). di tandai dengan
terjadinya banyak perubahan pada semua organ utama dan sistem-sistem fisiologis.• Janin (Fetus
Stage) (25 – 37 Bulan)ditandai dengan perkembangan lebih lanjut dan pertumbuhan organ dan
anggota badan terjadi.
Kata Kunci: Perkembangan Masa Prenatal, Masa Prenatal dan Kelahiran
A. Latar Belakang Masalah.
Secara biologis hidup itu di mulai pada waktu konsepsi atau pembuahan. Masa ini
pada umumnya berlangsung selama 9 bulan atau sekitar 280 hari sebelum lahir. Dilihat dari

waktunya, periode prenatal ini merupakan periode perkembangan manusia yang sangat
singkat, tetapi justru pada periode inilah di pandang terjadi perkembangan yang sangat cepat
dalam diri individu. Pada masa-masa awal ini penelitian-penelitian yang dilakukan oleh
sebagian besar ahli psikologi barat cenderung di mulai dari periode bayi yang baru lahir dan
mengabaikan periode prenatal. Kemudian pada pertengahan tahun 1940 muncul kesadaran
bahwa mengetahui segala kejadian pada masa prenatal sangat penting untuk dapat
memahami secara utuh pola perkembangan yang normal. Manusia pada hakikatnya

senantiasa mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Proses perkembangan kehidupan
manusia melalui beberapa tahapan. Umumnya, manusia akan selalu berubah mengikuti
proses perkembangan di sekitar kehidupannya, dimulai sejak masa prenatal, masa bayi, lalu
tumbuh menjadi seorang remaja, dewasa, dan kemudian meninggal.
Prenatal ini bukan saja merupakan periode khusus dalam rentang kehidupan manusia
tetapi juga merupakan periode yang sangat menentukan. Disini kami selaku penulis makalah
akan mencoba untuk menjelaskan materi ini. Dalam penulisan kali ini kami akan membahas
tentang

tahap-tahap

perkembangan


prenatal,

karakteristiknya

dan

faktor-faktor

perkembangan prenatal. Selain itu dalam makalah ini akan dibahas mengenai perkembangan
pada kelahiran diantaranya tahap-tahap pada kelahiran dan pengaruh kelahiran terhadap
perkembangan pascalahir.
Masa prenatal merupakan titik awal dari proses pertumbuhan dan perkembangan
manusia yaitu di saat manusia belum lahir atau masih berada di rahim ibu. Namun, banyak
masyarakat

pedesaan pada

umumnya


cenderung menganggap

bahwa

permulaan

perkembangan psikologis dimulai pada saat anak dilahirkan. Akibat kecenderungan ini,
kebanyakan dari mereka tidak melakukan hal-hal yang dapat mempengaruhi perkembangan
psikologis anak pada masa prenatal. Padahal pada masa inilah penentu dan pembentuk
karakter dan tingkah laku anak sesudah lahir.1
Melihat keadaan masyarakat yang demikian, tentu sangat perlu untuk segera
diluruskan. Inilah yang menyebabkan perkembangan masa prenatal perlu untuk dipelajari.
Terutama yang perlu dipelajari yaitu tahapan selama masa prenatal, pengaruhnya terhadap
tingkah laku sesudah dilahirkan, serta pendidikan yang baik selama masa prenatal.
B. Pembahasan
Periode prenatal atau masa sebelum lahir adalah periode awal perkembangan
manusia yang dimulai sejak konsepsi, yakni ketika ovum wanita dibuahi oleh sperma lakilaki sampai dengan waktu kelahiran seorang individu. Masa ini umumnya berlangsung
selama 9 bulan kalender atau sekitar 280 hari sebelum lahir. Dilihat dari segi waktunya,
periode prenatal ini merupakan periode perkembangan manusia yang paling singkat, tetapi


1 Wardatul Jannah,Dan Luluk Mirta, Periodesasi Perkembangan Masa Prenatal Dan Post Natal, Mahasiswa Fakultas
Agama Islam, Program Studi Pendidikan Agama Islam,Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, h.1. di unduh, di
eprints.umsida.ac.id./psi-prenatal.

justru pada periode inilah dipandang terjadi perkembangan yang sangat cepat dalam diri
individu.2
Pada masa-masa awal penelitian ilmiah tentang perkembangan anak yang dilakukan
oleh para ahli psikologi (Barat), perkembagan individu pada masa prenatal ini kurang
mendapatkan perhatian, bahkan cenderung diabaikan. Pada masa-masa awal ini penelitianpenelitian yang dilakukan oleh sebagian besar ahli psikologi (Barat) cenderung dimulai dari
periode bayi yang baru lahir dan mengabaikan periode periode pralahir. Hal ini karena
mereka menganggap bahwa perkembangan hidup individu dalam rahim ibu sifatnya
perkembangan fisik, dan karenanya hanya memberi sedikir sumbangan bagi pemahaman
psikologi tentang perkembangan.
Kemudian baru pada pertengahan tahun 1940 muncul kesadaran bahwa mengetahui
segala kejadian pada masa prenatal sangat penting untuk dapat memahami secara utuh pola
perkembangan yang normal. Bahkan belakangan ini penelitian ilmiah telah menunjukkan
fakta bahwa terdapat sejumlah pola perkembangan penting yang terjadi pada periode
prenatal. Karena itu, prenatal ini bukan saja merupakan periode khusus dalam rentang hidup
manusia, tetapi juga merupakan periode yang sangat menentukan (Hurlock, 1980).
Jauh sebelum adanya perhatian dan pengakuan dari kalangan psikolog Barat terhadap

perkembangan individu pada masa prenatal ini, psikolog Timur, terutama psikolog Islam
telah lebih dulu menempatkan masa prenatal ini sebagai periode awal perkembangan
individu. Beberapa ayat Al-Qur’an dan Hadis Nabi SAW yang menjadi landasan utama bagi
psikologi Islam, telah memberikan sejumlah informasi tentang telah dimualainya kehidupan
manusia sejak janin berada dalam kandungan ibunya. Dalam sejumlah atat Al-Qur’an dan
Hadis Nabi secara tidak langsung juga telah disebutkan bahwa selama periode prenatal ini
individu tidak hanya mengalami perkembagan fisik melainkan sekaligus mengalami
perkembangan psikologis (Mujib & Musdzaki, 2001).
Dewasa ini, para ahli psikologi perkembangan meyakini bahwa kehidupan manusia
berawal dari pertemuan sel sperma laki-laki dan sel telur wanita. Pada saat itu, sel sperma
pria bergabung dengan sel telur wanita (ovum) dan menghasilakan satu bentuk sel yang telah
terbuahi, yang disebut zigot (zygote), yang dalam psikologi Islam disebut nuthfah, yaitu air

2 Desmita, Pisikologi Perkembangan, (Bandung: Remaja Rosda Krya, 2016), h. 69. Lihat juga: Rini Hildayani,
Psikologi Perkembangan Anak, PAUD4104/MODUL 1 http://repository.ut.ac.id/4693/1/PAUD4104-M1.pdf. h. 6.

mani (sperma) yang keluar dari sulbi (tulang belakang) laki-laki lalu bersarang di rahim
perempuan.3
1. Tahapan Perkembangan Masa Prenatal
Pada umumnya ahli psikologi perkembangan membagi periode prenatal atas tiga tahap

perkembangan. Untuk lebih jelasnya ketiga tahap perkembangan periode prenatal ini berikut
akan diuraikan masing-masing pada tahapnya.
a. Perspektif Islam
Para ahli psikologi Islam membagi periode prenatal atas beberapa tahap.
Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran Surat Al-Mukminun ayat 12-14 berikut.
Artinya : Dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu
saripati (sulalatin min thin) dari tanah). Kemudian kami jadikan saripati itu air mani
(nuthfah) yang disimpan dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani
(nuthfah) itu kami jadikan segumpal darah (mudghah), lalu segumpal darah
(‘alaqah) itu kami jadikan segumpal daging (mudghah), dan segumpal daging
(mudghah) itu kami jadikan tulang belulang (‘idhom), lalu tulang belulang (‘idhom)
itu kami bungkus dengan daging (lahm). Kemudian kami jadikan dia makhluk yang
berbentuk lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik .(Q.S. AlMukminun :12-14)
Tahap-tahap perkembangan masa prenatal berdasarkan al-quran4 seperti yang
dijelaskan pada ayat di atas dapat diuraikan lebih jelas sebagai berikut.


Tahap Sulalatin min thin (saripati tanah)
Pada tahap ini manusia makan dari hasil bumi dan ketika saripati


tanah masuk ke dalam tubuh manusia, saripati itu lantas dipakai tubuh
sebagai starting materials dalam proses metabolisme pembentukan nutfah di
dalam sel-sel reproduksi.


Tahap Nuthfah
Kata nutfah sering kali diterjemahkan dengan air mani atau setetes

mani.

Kata

yang

biasa

digunakan

hampir


serupa

dengan

nutfah adalah nutfatin amsyaaj, atau setetes mani yang bercampur. Ini berarti
3 Desmita, Pisikologi Perkembangan, h. 70.
4 Armin Ibnu Rasyim, dan Halimatus Syadi’yah, Pendidikan Anak Pranatal Menurut Ajaran Islam, Jurnal Aksioma
Ad-Diniyah ISSN 2337-6104 STAI La Tansa Mashiro. Jl. Soekarno-Hatta, Pasirjati, Rangkasbitung. h. 56-57.

pencampuran dua nutfah atau benih yaitu dari laki-laki (sperma) dan dari
perempuan (sel telur, ovarium).Nutfah juga disebut sebagai air yang hina
(maa’in mahiin,Surah al-Mursalat/77: 20) atau air yang terpancar (maa’in
daafiq,Surah at-Taariq/86: 6). Menurut hitungan para ahli, sperma yang
keluar dalam satu kali ejakulasi berjumlah jutaan ekor. Akan tetapi dari
jumlah sebanyak itu, hanya satu yang dapat melakukan pembuahan. Setelah
pembuahan berlangsung, terjadilah perubahan yang cepat pada indung telur.
Dengan segera, indung telur menghasilkan membran yang mencegah sperma
lain untuk ikut melakukan pembuahan.



Tahap ‘Alaqah
Setelah lima jam dalam bentuk zigot, kemudian zigot tersebut

membelah diri tanpa merubah ukuran dan bergerak melalui tabung yang
menghubungkan indung telur dan rahim. Zigot selanjutnya menempelkan diri
di dinding rahim.
Proses pembuahan dan perjalanan zigot hingga akhirnya menempel di
dinding rahim yang memerlukan waktu hingga enam hari. Zigot tetap
menempel pada dinding rahim dan tumbuh hingga hari ke -15 ketika
bentukan ‘alaqah dimulai.
‘Alaqah merupakan bentuk praembrionik yang terjadi setelah
pencampuran sperma dan ovarium. ‘Alaqah oleh para ilmuwan disamakan
dengan

lintah

karena

hidupnya


tergantung

pada

darah

ibunya. ‘Alaqah terbentuk sekitar 24-25 hari sejak pembuahan. Jika jaringan
praembrionik ini digugurkan maka ia akan tampak seperti segumpal darah.


Tahap Mudhghah
Embrio

berubah

bentuk

dari

tahapan ‘alaqah ke


permulaan

tahapan mudgah pada hari ke 24 atau 26. Waktunya relatif lebih cepat
ketimbang perubahan dari tahap nutfah ke‘alaqah .
Tahapan mudgah ditandai dengan bermulanya pertumbuhan dan
pembiakan sel yang luar biasa. Segumpal daging ini terdiri dari sel-sel atau
jaringan-jaringan yang sudah maupun yang belum mengalami diferensiasi.

Pada minggu ke-5, jantung mulai berdetak. Embrio juga sudah
mengembangkan plasenta, suatu bentuk tabung yang masuk ke dalam
dinding rahim dan mengalirkan oksigen serta makanan dari darah ibu ke
tubuh janin. Tahapan mudgah berakhir pada minggu ke-6, kurang lebih pada
hari ke-40.


Tahap ‘Idzaman
Tahap pembentukan tulang ini jelas sangat penting, dimulai dengan

bentuk seperti daging atau permen karet dengan lekukan dan tonjolan seperti
digigit—masa mudgah, dengan cepat berubah menjadi sesuatu dengan bakal
orang yang mulai tampak, walaupun bentuk manusia belum kelihatan secara
jelas. Kemudian dalam waktu singkat—beberapa hari pada akhir minggu ke6, terbentuk tulang-tulang yang merubah penampakan secara drastis menjadi
mirip manusia.
Pada minggu ke-7, bentuk manusia semakin nyata dengan
bermulanya pembentukan kerangka. Masa ini—sekitar hari k-40 hingga 45—
adalah garis batas yang membedakan masa mudgahdan bentuk manusia.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa masa antara hari ke-40 hingga 45
adalah hari-hari yang sangat penting bagi perkembangan embrio. Pada waktu
itulah embrio berubah bentuk menjadi bentuk manusia. Pembentukan tulang
ini akan semakin berbentuk mirip manusia setelah pada tahap berikutnya
tulang itu diselimuti otot dan daging.


Tahap Lahman
Dengan selesainya masa pembalutan tulang dengan lahm(otot dan

daging), bentuk semakin jelas. Otot mengambil posisi di sekeliling tulang di
sekujur tubuh. Dengan demikian kata “memberi pakaian” kepada tulang yang
digunakan dalam Al-Qur’an adalah tepat adanya. Bagian-bagian tubuh
embrio yang semula terpisah-pisah telah saling terhubung. Seiring dengan
selesainya fase pembentukan otot, embrio manusia pun mulai dapat
digerakkan.
Pembungkusan tulang oleh otot dan daging merupakan babak baru
dalam

perkembangan

anak

manusia.

Seiring

usainya

proses myogenesis (pembentukan otot), embrio mulai dapat bergerak. Masa
ini, dimulai pada akhir minggu ke-7 dan berakhir pada akhir minggu ke-8,
dianggap sebagai babak akhir pembentukan embrio, atau dalam bahasa Arab
disebut takhalluq.Akhir fase embriologi ini segera diikuti dengan fase
dimulainya perkembangan janin, yang dalam Al-Qur’an dibahasakan
dengannasy’ah alias perkembangan.


Tahap Takhalluq (masa perkembangan)
Pada akhir minggu ke-8, satu fase penting dimulai. Perubahan fase ini

jauh lebih cepat ketimbang tahap-tahap sebelumnya. Embrio berubah
menjadi makhluk lain saat ukuran kepala, tubuh, kaki dan tangan mulai
mencapai ukuran proporsional. Ini terjadi antara minggu ke-9 dan 12. Pada
minggu ke-10, organ kelamin bagian luar sudah mulai terbentuk. Tulang
yang semula terdiri atas unsur-unsur lunak berubah menjadi bahan kapur
yang keras pada minggu ke-12. Jari kaki dan jari tangan juga sudah dapat
dibedakan pada minggu ini.
Berat janin meningkat signifikan pada minggu-minggu ini seiring
perkembangan otot dan dagingnya. Pada saat ini janin sudah secara sadar
menggunakan tangannya untuk menangkap sesuatu, menendang dengan
kakinya atau bahkan melakukan salto. Pada saat ini pula janin sudah dapat
melakukan apa yang diingininya.
Pada tahap ini, semua organ sudah berfungsi. Janin siap untuk hidup
di luar rahim sejak berumur sekitar 22-26 minggu, yakni kurang lebih 6
bulan pasca pembuahan. Namun, tentunya ini terjadi bila sistem pernafasan
dan syarafnya berfungsi normal.
b. Perspektif Barat


Tahap Germinal (Germinal Stage) (0-12 Bulan)
Tahap germinal yang sering juga disebut periode zigot, ovum atau

periode nuthfah, adalah periode awal kejadian manusia. Periode germinal ini
berlangsung kira-kira 2 minggu pertama dari kehidupan, yakni sejak terjadinya
pertemuan antara sel sperma laki-laki dengan sel telur (ovum) perempuan, yang
di namakan dengan pembuahan(fertilization). Saat itu sel sperma pria bergabung

dengan sel telur wanita (ovum) dan menghasilkan satu bentuk sel baru, yang di
sebut zigot. Zigot ini kemudian membelah menjadi sel-sel yang berbentuk
bulatan-bulatan kecil, ysng di sebut blastokis. Setelah sekitar 3 hari, blastokis
mengandung sekitar 60 sel. Tetapi, karena jumlahnya semakin banyak, maka
sel-sel ini semakin mengecil, sebab blastokis tidak mungkin lebih besar dari
zigot yang asli. Pada saat terjadinya pembelahan, blastokis mengapung dan
berproses di sepanjang tubafalopi.5
Blastokis yang berisikan cairan, dengan cepat mengalami sejumlah
perubahan penting. Blastokis ini juga di bedakan atas 3 lapisan yaitu, lapisan
atas, lapisan tengah, lapisan bawah. Dari lapisan atas berkembangan rambut,
gigi, dan kuku; kulit lapisan luar (kulit ari) dan kelenjar-kelenjar kulit; panca
indra dan sistem saraf. Dari lapisan tengah berkembang otot, tulang atau rangka,
sistem pembuangan kotoran dan sistem peredaran darah, serta kulit lapisan
dalam. Sementara itu lapisan bawah menjadi sistem pencernaan, hati, pankreas,
kelenjar ludah, dan sistem pernapasan. Dalam waktu singkat plasenta, tali pusat,
dan kantong amniotik juga akan terbentuk dari sel-sel blastokis. Setelah
beberapa hari kira-kira seminggu setelah konsepsi blastokis menempel di
dinding rahim. Blastokis yang telah tertanam secara penuh di dinding rahim
inilah yang di sebut embrio.
Konsepsi periode ini sampai 2 minggu, diferensiasi sel terjadi. Sel
embryoplast membentuk, ini akan menjadi orang yang berkembang. Sel-sel
trofoblas dibedakan, ini akan berkembang menjadi plasenta dan jaringan
eksternal penting lainnya. Keguguran adalah hal yang paling umum selama
periode ini.6


Tahap Embrio (Embriyonic Stage) (13-24 Bulan)
Tahap yang kedua dari periode prenatal disebut tahap embrio, yang

dalam psikologi islam di sebut tahap ‘alaqah, yaitu segumpalan darah yang
semakin membeku. Tahap embrio ini di mulai dari 2 minggu sampai 8 minggu
setelah pembuahan, yang di tandai dengan terjadinya banyak perubahan pada
semua organ utama dan sistem-sistem fisiologis. Tetapi, karena ukuran
5 Desmita, Pisikologi Perkembangan, h. 71
6 Lia Ricka Pratama, Perkembangan Anak, (Metro: Laduny, 2017), h. 79.

panjangnya hanya sekitar 1 inci, maka bagian-bagaian tubuh embrio itu belum
sepenuhnya terbentuk tubuh orang dewasa. Meskipun demikian, ia sudah terlihat
jelas dan dapat dikenali sebagai manusia dalam bentuk kecil.7
Selama periode embrio ini, pertumbuhan terjadi dalam dua pola, yaitu
cephalocaudal dan proximodistal. Cephalocaudal artinya proses pertumbuhan
yang di mulai dari bagian kepala, kemudian terus ke bagian bawah dan sampai
ke bagian ekor. Dengan kata lain, kepala, pembuluh darah, dan jantung serta
organ-organ tubuh yang paling penting lebih dahulu berkembang dari pada
lengan, tangan dan kaki. Adapun yang dimaksud dengan pertumbuhan secara
proximodistal adalah proses pertumbuhan yang di mulai dari bagian-bagian yang
paling dekat dengan pusat (tengah) badan, kemudian baru ke bagian-bagian yang
jauh dari pusat badan.
Periode ini dimulai sejak 2 minggu sampai 8 minggu setelah konsepsi,
adapun perkembangan yang signifikan antara lain adalah, jantung, otak, paruparu, system pencernaan, ginjal, dan hati semua terbentuk. Jantung mulai
berdetak, fitur wajah-mata, hidung, telinga, mulut, lidah, tunas gigi, rahang atas
dan bawah berkembang. Plasenta, tali pusat, dan bentuk amnion panjang embrio
1,5 inci.8
Disamping itu, dalam periode embrio ini, terdapat tiga sarana penting
yang membantu perkembangan struktur anak, yaitu: kantong amniotic, plasenta,
dan tali pusat. Kantung amniotic berisi cairan amniotic, suatu cairan bening
tempat embrio mengapung dan berfungsi sebagai pelindung dari goncangan fisik
dan perubahan temperatur. Plasenta adalah suatu tempat pada dinding peranakan
dimana ibu mensuplai oksigen dan bahan-bahan makanan kepada anak dan anak
mengembalikan sisa buangan dari aliran darahnya. Jadi, plasenta merupakan
sarana penghubung antara ibu dan embrio.
Sementara itu, tali pusat adalah suatu saluran lembut yang terdiri atas
pembuluh-pembuluh darah yang berfungsi menghubungkan embrio dengan
plasenta. Tali pusat ini terdiri dari tiga pembuluh darah besar, satu unuk
menyediakan bahan makanan dan dua untuk membawa sisa-sisa buangan ke
7 Desmita, Pisikologi Perkembangan, h, 72.
8 Lia Ricka Pratama, Perkembangan Anak, h. 79.

tubuh ibu. Tali pusat ini tidak memiliki urat saraf, sehingga apabila di potong
tidak akan menimbulkan rasa sakit.
Periode embrio ini juga di tandai dengan suatu perkembangan yang cepat
pada sistem saraf. Hal ini terlibat bahwa pada umur 6 minggu embrio telah dapat
di kenali sebagai manusia, tetapi kepala lebih besar di bandingkan dengan
bagian-bagian badan lain. Pada umur 8-9 minggu, perubahan janin semakin
terlihat dengan jelas. Muka, mulut, mata, dan telinga sudah mulai terbentuk
dengan baik. Lengan dan kaki lengkap dengan jari-jarinya sudah nampak pada
tahap ini organ-organ seks juga mulai terbentuk. Demikian juga dengan otot dan
tulang rawan mulai berkembang. Organ dalam, seperti isi perut, hati, pankreas,
paru-paru, dan ginjal, mulai terbentuk dan mulai berfungsi secara sederhana.


Tahap Janin (Fetus Stage) (25 – 37 Bulan)
Periode ketiga dari perkembangan masa prenatal di sebut dengan periode

fetus atau periode janin, yang dalam psikologi islam disebut periode mudhghah.
Periode ini di mulai dari usi 9 minggu sampai lahir.
Setelah sekitar 8 minggu kehamilan, embrio berkembang menjadi sel-sel
tulang. Dalam hal ini embrio memperoleh suatu nama baru, janin (fetus). Dalam
periode ini, ciri-ciri fisik orang dewasa secara lebih proporsional mulai terlihat.
Kepala yang tadinya lebih besar dari bagian badan lainnya mulai mengecil. Kaki
dan tangan terus meningkat secara substansial. Pada bulan ketiga, janin yang
panjangnya kira-kira 3 inci dan berat kira-kira ¾ ons itu secara spontan sudah
dapat menggerakkan kepala, tangan dan kakinya, serta jantungnya mulai
berdenyut.9
Periode fetal, yakni masa 8 minggu sampai lahir, ditandai dengan
perkembangan lebih lanjut dan pertumbuhan organ dan anggota badan terjadi.
Pertumbuhan otak sangat cepat. Janin mulai membuka dan menutup mata
bahkan mengisap jempol. Hal ini sering dianggap sebagai jangka waktu kurang
resiko. Namun, kesehatan ibu dan gizi buruk masih menempatkan janin
berisiko.10
9 Desmita, Pisikologi Perkembangan, h. 73.
10 Lia Ricka Pratama, Perkembangan Anak, h. 79

Menurut psikologi islam, setelah janin dalam kandungan itu genap
berumur 4 bulan, yaitu ketika janin mulai terbentuk sebagai manusia, maka
ditiupkan ruh ke dalamnya. Bersamaan dengan peniupan ruh ke dalam janin
tersebut, juga di tentukan hukum-hukum perkembangannya, seperti masalahmasalah yang berhubungan dengan tingkah laku (sifat, karakteristik, dan bakat),
kekayaan, batas usia, dan lain-lain.
Dengan ditiupkan ruh oleh Allah SWT ke dalam janin tersebut, maka
pada bulan keempat dan kelima ibu sudah merasakan gerakan-gerakan janinnya,
seperti menonjok-nonjok atau menendang-nendang. Pada saat ini panjang janin
kira-kira 4,5 inci. Pada permulaan bulan ketujuh, panjang janin sudah mencapai
kira-kira 16 inci dengan berat kira-kira 1,5 – 2,5 kg. Pada saat ini ciri-cirinya
sebagai manusia semakin terlihat, terutama ketika rambut atau bulu mulai
menumbuhi kepalanya dan mulut mulai menonjol ke luar, bergerak-gerak, di
buka dan ditutup, mereguk atau menelan dan menghisap ibu jarinya. Matanya
juga mulai berkedip dan ia bisa menangis, meskipun matanya masih tertutup
rapat. Pada bulan kedelapan, berat janin sudah mencapai kira-kira 2,5 – 3,5 kg
dan mulai berkembang lapisan lemak badan yang berguna untuk mengatur
temperatur badannya setelah kalahiran. Riset terbaru menunjukkan bahwa janin
juga telah mampu mendengar atau responsive terhadap stimulus dari lingkungan
eksternal, terutama sekali terhadap pola-pola suara. Dalam suatu studi mengenai
kemampuan janin mereaksi atau merespon rangsangan eksternal, Dr. Seus’s
meminta kepada ibu-ibu hamil untuk membacakan sebuah cerita anak-anak “the
cat in the hat” dengan suara nyaring kepada bayi yang dikandungnya sebanyak
dua kali sehari selama 6 minggu terakhir kehamilannya. Beberapa hari setelah
kelahiran, bayi kembali diperdengarkan pada cerita yang sama dan sebuah cerita
lain yang belum pernah diperdengarkan sebelumnya. Untuk membentuk cerita
mana yang lebih disukai, bayi diberi sebuah dot yang dapat merekam setiap
perubahan dan peningkatan atau penurunan interval waktu menyusun. Ternyata,
perubahan kecepatan dan peningkatan menyusui terjadi pada waktu bayi
mendengar cerita “the cat in the hat”. Tetapi hal demikian tidak terjadi pada

waktu mendengarkan cerita baru. Jadi, bayi menunjukkan suatu piihan yang jelas
berdasarkan pada pengalamannya selama masa prenatal.
2. Implikasi Perkembangan Masa Prenatal pada Pendidikan.
Perkembangan janin dalam kandungan membutuhkan perawatan yang kondusif
untuk pertumbuhan dan perkembangan, agar bayi yang dilahirkan normal. Bila terjadi
hambatan dalam kandungan yang mencegah terjadinya perkembangan menurut waktu yang
tepat, individu akan mengalami cacat yang dapat mengganggu selama hidupnya.
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan keabnormalan bayi yang disebabkan
dari dalam kandungan. Selain seperti yang telah disebutkan Monks, dkk. di atas, ada
beberapa faktor lagi yang menurut Kartini Kartono (1981) antara lain (1) kekurangan nutrisi,
infeksi dan luka-luka serta keracunan sewaktu dalam kandungan. Peristiwa tersebut dapat
menyebabkan keguguran (abortus), (2) sewaktu ibu mengandung menderita penyakit
kholera, thypus, malaria tropika kronis, gondok (bof) pada waktu mengandung muda,
syphilis, gabag/mazelen, TBC sehingga ada pengaruh buruk pada janin (foetus intra
uterina). Bayi yang lahir mungkin akan menderita toxemia, yaitu peristiwa keracunan pada
darah, sehingga terjadi abnormalitas pada system syaraf (neuron), (3) terjadi intoxicztion
atau keracunan pada janin, karena ibu sewaktu mengandung minum obat-obat penenang
beracun (thalidomid) juga obat kontraseptif anti hamil yang sangat kuat mengandung racun,
namun obat tersebut gagal atau tidak bekarja secara efektif.
Supaya bayi yang dilahirkan sehat, maka ibu harus merawatnya dengan baik yaitu
membutuhkan perawatan secara fisik dan psikis dan menjauhkan dari bahaya-bahaya selama
kehamilan. Pemeriksaan rutin selama kehamilan akan semakin mudah diketahui secara dini
gejala-gejala kelainan selama kehamilan, sehingga pencegahan terhadap gangguan selama
kehamilan sedini mungkin dapat dicegah dan diobati.
B. Kesimpulan.
Tahap-tahap perkembangan pada masa prenatal dibagi menjadi 3 tahap
perkembangan, yaitu tahap germinal, tahap embrio, dan tahap janin. Tahap germinal
berlangsung kira-kira 2 minggu pertama dari pembuahan. Tahap embrio dimulai dari 2
minggu sampai 8 minggu setelah pembuahan. Selama periode embrio ini pertumbuhan
terjadi dalam 2 pola yaitu, cephalocaudal dan proximodistal. Tahap janin dimulai pada usia 9
minggu sampai lahir. Dalam makalah ini juga dibahas mengenai 6 karakteristik masa

prenatal. Selain itu terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan prenatal yakni,
kesehatan ibu, gizi ibu, pemakaian bahan-bahan kimia oleh ibu, keadaan dan ketegangan
emosi ibu, takhayul dan kenyataan di Indonesia,serta X-Ray kehamilan. Perkembangan
pada masa prenatal juga memiliki arti penting dalam perkembangan anak seperti penentuan
sifat bawaan, penentuan jenis kelamin, penentuan jumlah anak, penentuan urutan anak.
Pada masa kelahiran terdapat beberapa tahap; tahap pertama terjadi kontraksi
peranakan yang berlangsung 15-20 menit. Tahap kedua di mulai ketika kepala bayi bergerak
melalui leher rahim dan saluran kelahiran. Tahap ini berakhir ketika bayi benar-benar keluar
dari tubuh ibu. Tahap ini berlangsung kira-kira 1 ½ jam. Tahap ketiga setelah bayi lahir.
Pada waktu ini ari-ari, tali pusar, dan selaput lain dilepaskan dan di buang. Tahap akhir
inilah yang paling pendek. Ada beberapa kondisi kelahiran yang mempengaruhi
perkembangan pascalahir yaitu, jenis kelahiran, pengobatan ibu, lingkungan pra lahir, jangka
waktu periode kelahiran, perawatan pasca lahir, dan sikap orang tua.
C. Daftar Pustaka.
Armin Ibnu Rasyim, dan Halimatus Syadi’yah, Pendidikan Anak Pranatal Menurut Ajaran
Islam, Jurnal Aksioma Ad-Diniyah ISSN 2337-6104 STAI La Tansa Mashiro. Jl.
Soekarno-Hatta, Pasirjati, Rangkasbitung.
Desmita, Pisikologi Perkembangan, Bandung: Remaja Rosda Krya, 2016
Lia Ricka Pratama, Perkembangan Anak, Metro: Laduny, 2017.
Rini

Hildayani,

Psikologi

Perkembangan

Anak,

PAUD4104/MODUL

http://repository.ut.ac.id/4693/1/PAUD4104-M1.pdf. h. 6.
Wardatul Jannah,Dan Luluk Mirta, Periodesasi Perkembangan Masa Prenatal Dan Post
Natal, Mahasiswa Fakultas Agama Islam, Program Studi Pendidikan Agama
Islam,Universitas Muhammadiyah Sidoarjo,. di unduh, di
http://eprints.umsida.ac.id./psi-prenatal.

1