Fungsi Fungsi Manajemen fungsi sistem
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu aktifitas terpenting dalam kehidupan manusia adalah
pengaturan. Sejak zaman manusia membentuk kelompokk untuk mencapai
tujuan yang tidak dapat mereka capai sebagai individu. Pengaturan atau
manajemen telah menjadi bagian yang penting, guna memastikan adanya
koordinasi antar kemampuan individu. Namun organsiasi dewasa ini tidaklah
lama dengan organisasi zaman dahulu. Banyak organisasi telah berkembang
begitu besar yang pada akhirnya meningkatkan peran manajer itu sendiri.
Manajemen
ada
dimana-mana
karena
secara
mendasar
semua
organisasi mempunyai orang yang bertanggung jawab terhadap organisasi
agar tujuan organisasi itu tercapai.
B. Rumusan Masalah
Adapun hal- hal yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini
yaitu:
1. Pengertian Fungsi-Fungsi Manajemen
2. Fungsi-fungsi Manajemen
3. Kegiatan-kegiatan dalam fungsi manajemen
BAB II
PEMBAHASAN
FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN SYARIA’H
A. Pengertian Fungsi-Fungsi Manajemen
Aktivitas manajemen mencakup spektrum yang sangat luas, sebab
dimulai dari bagimana menentukan arah organisasi di masa depan,
menciptakan kegiatan-kegiatan organisasi, mendorong terbinanya kerjasama
antara sesama anggota organisasi, serta mengawasi kegiatan dalam
mencapai tujuan.1[1]
Fungsi-fungsi manajemen adalah serangkaian kegiatan yang dijalankan
dalam manajemen berdasarkan fungsinya masing-masing dan mengikuti
satu tahapan-tahapan tertentu dalam pelaksanaannya.Dalam kitab al-Idarah
at-Ta’limiyyah Ushuliha wa Tatbighatiha dijelaskan bahwa:
وهي بهذا تعنى استخداماالماكنات.تعرف الدإرة بصفة عاماة بأناها القدرة على الناجاز
ويمكن تعريفها ايضامان. يخدم اهدافا ماعينة.المتاحة مان اجل تحقيق اناجازماعين
خللا الوظائف والفعاليات والناشطة التى تقوم بها مان تخطيط وتنظيم وتوجيه
وتمويلوتنفيد ورقابة وماتابعة
Dari pengerian diatas dikatakan bahwa pengertian manajemen secara
umum adalah kemampuan untuk berprestasi, dengan menggunakan potensi
untuk memenuhi kebutuhan dalam rangka mencapai prestasi tertentu. Atau
manajemen
terdiri
dari
perencanaan,
pengorganisasian,
pengarahan,
pembiayaan, pengawasan.
B. Fungsi-Fungsi Manajemen
Dalam rangka mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efesien,
manajemen harus difungsikan dengan sepenuhnya pada setiap organisasi,
1[1] Ernie Tisnawati Sule dan Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen, (Jakarta:
Kencana, 2006), h. 8
baik organisasi, industry, perbankan maupun pendidikan. Fungsi-fungsi
manajemen tersebut adalah:
1.
Perencanaan (Planning)
Perencanaan (planning) adalah yproses yang menyangkut upaya yang
dilakukan untuk mengatisipasi kecenderungan di masa yang akan datang
dan penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan
tujuan
organisasi.
Perencanaan
dilakukan
untuk
menentukan
tujuan
perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu.
Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen
karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.
Fungsi perencanaan mencakup aktivits-aktivitas yang mendeterminasi
sasaran-sasaran dan alat-alat yang tepat untuk mencapai sasaran-sasaran
tersebut.selanjutnya di kemukakan pula bahwa elemen-elemen perencanaan
a.
b.
c.
d.
itu terdiri dari:
Sasaran-sasaran
Tindakan-tindakan
Sumber daya
Implementasi
Perencanaan dapat membangun usaha-usaha koordinatif. Memberikan
arah kepada para manajer dan pegawai tentang apa yang di lakukan. Bila
setiap orang mengetahui di mana organisasi berada dan apa yang di
harapkan memberikan kontribusi untuk mencapai tujuan, maka akan
meningkat koordinasi, kerja sama dan tim kerja. Bila perencanaan kurang di
perhatikan atau tidak di buat, maka akan tarjadi tindakan sambarangan atau
tidak menetu dalam organisasi.
Konsep tentang sistem dalam perencanaan memerlukan pandangan
organisasi sebagai suatu integrasi dari berbagai macam sub sistem
pembuatan keputusan. Fungsi utama perencanaan manajemen puncak
adalah salah satu rancangan sistem mencakup:
a. penepatan tujuan, sasaran, kebijakan, prosedur-prosedur dan hubungan
organisasi di atas landasan sistematis untuk pedoman pembuatan keputusan
dan perencanaan pada berbagai macam tingkatan organisasi
b. penganturan bagi rangkai informasi ked an dari pusat-pusat perencanaan
ini.
Ada sutu pendekatan yang logis terhadap perencanaan meliputi langkahlangkah
1. memperhatikan lingkungan politis, ekonomis dan kompetitif di masa datang
2. visualisasi peranan yang dikehendaki dari pada organisasi di dalam
lingkungan ini
3. merasa kebutuhan-kebutuhan dan keperluan langganan
4.
menentukan perubahan-perubahan dalam kebutuhan dan keperluankeperluan kelompok lain yang berkepentingan (pemegang saham, pegawai,
penawar pembeli, dll)
5. Mengembangkan sarana yang luas, tujuan-tujuan dan rencana-rencana yang
akan mengarahkan usaha-usaha seluruh organisasi
6.
Menterjemahkan perencanaan yang luas ini
fungsional
atas
dasar
yang
lebih
terperinci
kedalam
riset,
usaha-usaha
perencanaan
dan
pengembangan, produksi, industry, distribusi dan pelayanan
7. Mengembangkan perencanaan lebih terperinci dan control atas penggunaan
sumber-sumber dalam tiap-tiap wilayah fungsional selalu dihubungkan
dengan usaha perencanaan menyeluruh.
Dari hasil perencanaan akan muncul beberapa rencana, yaitu:
1) Tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran
Tujuan adalah rencana-rencana yang dinyatakan bagai hasil harus di
capai.
2) Rencana-rencana tetap
Rencana-rencana tetap merupakan jenis kebijakan-kebijakan metode baku,
prosedur operasional yang di rancang untuk berguna dalam situasi yang
beragam dan berulang pada aktivitas organisasi.
3) Rencana-rencana terpakai
Rencana terpakai sendiri adalah rangkaian tindakan yang cocok dengan
situasi yang khusus untuk mencapai tujuan tertentu.2[2]
2. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian (Organizing) yaitu proses yang
menyangkut
bagaimana strategi dan taktik yang telah di rumuskan dalam perencanaan
didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepet dan tangguh, sistem
dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan bisa memastikan bahwa
a.
semua pihak dalam organisasi bisa bekerja bisa efisien
Ada kumpulan orang-orang
2[2] Drs. Syafaruddin, Manajemen Lembaga Pendidikan Islam, (Ciputat: Ciputat
Press, 2005), h.59-69
b. Ada pembagian kerja atau spesialisasi dalam organisasi
c. Bekerjasama dimana aktivitas-aktivitas yang terpisah dikoordinir
d. Ada tujuan bersama yang akan dicapai melalui kerjasama yang terkoordinir
Pengorganisasian merupakan usaha penciptaan hubungan tugas yang
jelas antara personalia, sehingga dengan demikian setiap orang dapat
bekerja bersama-sama dalam kondisi yang baik untuk mencapai tujuantujuan organisasi.3[3] Pengorganisasian yang dilaksanakan para manajer
secara efektif akan dapat:
a. Menjelaskan siapa yang akan melakukan apa
b. Menjelaskan siapa memimpin siapa
c. Menjelaskan saluran-saluran komunikasi
d. Memusatkan sumber-sumber data terhadap sasaran-sasaran
Ada beberapa konsep dalam pengorganisasian, yang menurut Mondy
a.
dan Premeaux yaitu:
Tanggung jawab (Responbility)
Dalam menerima suatu pekerjaan berarti seseorang mengambil
tanggung jawab untuk melaksanakan tugas-tugas yang menjadi tanggung
jawab.
b. Wewenang (Authority)
Wewenang adalah hak untuk memutuskan, mengarahkan orang-orang
dalam melakukan suatu tindakan, atau untuk melaksanakan suatu kewajiban
c.
dalam mencapai tujuan organisasi.
Pendelegasian (Delegation)
Adalah proses pemberian tanggung jawab, sepanjang wewenang yang
dibutuhkan. Konsep delegasi adalah salah satu hal yang penting bagi
manajer
sebagai
kemampuan
untuk
memperoleh
pekerjaan
yang
dilaksanakan.
d. Pertanggung jawaban (Acccountability)
Tidak ada satu organisasi yang dapat berhasil jika tidak ada sistem
pertanggung jawaban. Akuntabilitas adalah jaminan bahwa seseorang yang
diusulkan untuk melaksanakan tugas dalam kenyataannya melaksanakannya
secara benar.
Pertanggung jawaban dapat dikembangkan dengan beberapa cara, yaitu:
a. Melalui pemeriksaan pribadi/perorangan oleh manajer
b. Bawahan memberikan laporan kepada manajer
c. Melalui laporan yang diberikan oleh orang lain.
3[3] George R. Terry dan Leslie W, Dasar-Dasar Manajemen, (Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2000)
e.
Struktur organisasi
Adalah berisikan kerangka kerja organisasi. Adapun kerangka kerja
organisasi adalah yang kompleks, sedang dan sederhana. Kebanyakan
organisasi besar menggunakan kerangka kerja jenis lini dan staff.
Gambar. Struktur organisasi lini
Struktur organisasi lini menunjukkan hubungan manajer dengan staf
dalam garis perintah. Selanjutnya struktur organisasi lini dan staf yang
berisikan hubungan kerja manajer dengan staf atau supervisor bersifat
perintah dan koordinasi. Biasanya staf memberikan garis kerja yaitu:
memberikan bimbingan, pelayanan dan pengendalian kerja.
3. Pengaturan (Directing)
Setelah struktur organisasi terbentuk, pembagian tugas dan pekerja
atau pegawai pelaksanaanya ditentukan, perusahaan telah dapat melakukan
kegiatan-kegiatan menuju kearah tujuan yang telah ditetapkan. Langkahlangkah yang menentukan dan mengarahkan tugas-tugas yang perlu
dilaksanakan semua pegawai dalam organisasi dinamakan Directing atau
pengarahan. Directing yaitu proses implementasi program agar bisa
dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi
serta proses memotivasi
agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggung jawabnya dengan
penuh ke sabaran dan produktivitas yang tinggi.
Dalam menjalankan fungsi pengarahan ini pimpinan perusahaan
haruslah mengembangkan kemahiran untuk menjadi seorang pemimpin
yang baik. Kualitas kepemimpinan yang tinggi sangat diperlukan agar setiap
pegawai menjalankann tugasnya sesuai dengan yang diperlukan untuk
mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.4[4]
4. Koordinasi (Coordinating)
Koordinasi adalah suatu fungsi yang menjamin sumbangan dari satu sub
sistem atau bagian dalam organisasi dibuat sebagai syarat yang mana
mereka saling terkait bersama ke dalam suatu situasi yang harmonis secara
utuh.
Koordinasi
menurut
Anderson
merupakan
proses
yang
melibatkan
pemindahan informasi antara pekerjaan dan orang untuk menghindarkan
4[4] Sadono Sukirno, Pengantar Bisnis, (Jakarta: Kencana, 2006), h. 99
pekerjaan yang tumpang tindih, menjamin usaha dan sumber penghasilan
serta keseimbangan keseluruhan organisasi.
Selanjutnya Koontz dan O’Donnell menjelaskan: koordinasi yang terbaik
ialah terjadi bila individu-individu melihat bagaimana pekerjaan mereka
memberikan kontribusi untuk mencapai tujuan lembaga/perusahaan mereka.
Setiap
bidang
pekerjaan
memiliki
kontribusi
penting
dalam
rangka
pencapaian tujuan organisasi melalui proses koordinasi antar bidang atau
a.
b.
c.
d.
unit-unit yang ada dalam organisasi.
Menurut Sondang P. Siagian koordinasi memiliki beberapa fungsi, yaitu:
Pencegahan konflik dan kontradiksi
Pencegahan persaingan yang tidak sehat
Pencegahan pemborosan
Pencegahan kekosongan ruang dan waktu, dan pencegahan terjadinya
perbedaan pendekatan dari pelaksanaan
Adapun pentingnya koordinasi adalah:
1) Koordinasi yang baik akan mempunyai efek adanya efesiensi terhadap
organisasi itu
2) Koordinasi mempunyai efek terhadap moral organisasi terutama yang
berhubungan dengan peranan kepemimpinan
3) Koordinasi mempunyai efek terhadap perkembangan personal dalam
organisasi
Disamping itu proses koordinasi menurut Sutisna dibagi kepada tiga
a.
tingkat yaitu:
Harus ada rencana perilaku yang telah dibuat bagi semua anggota
kelompok
b. Seluruh rencana itu atau sedikitnya bagian-bagiannya yang relevan harus
dipahami oleh setiap orang yang terlibat
c.
Kesediaan setiap orang untuk berbuat sesuai dengan rencana harus
5.
dikembangkan
Kepemimpinan (Leadership)
Kepemimpinan merupakan proses mempengaruhi aktivitas individu atau
kelompok dalam usaha kearah pencapaian tujuan dalam situasi tertentu.
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi tindakan orang lain, anggota
atau bawahan secara individu dan kelompok agar mau bekerja secara
sukarela dalam rangka mencapai tujuan bersama.
Kepemimpinan dalam organisasi disebut juga kepemimpinan kedudukan
(Status leadership), dan kepemimpinan yang ada pada diri individu tanpa
jabatan disebut kepemimpinan personal (kepemimpinan pribadi).
C. Kegiatan-kegiatan dalam Fungsi Manajemen
Adapun kegiatan-kegiatan dalam fungsi manajemen yaitu:
Fungsi perencanaan (Planning)
a. Menetapkan tujuan dan target bisnis
b. Merumuskan strategi untuk mencapai tujuan dan target bisnis tersebut
c. Menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan
d. Menetapkan standar/indikator keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan
target bisnis
Fungsi pengorganisasian (Organizing)
a.
Mengelokasikan sumber daya, , merumuskan dan menetapkan tugas, dan
menetapkan prosedur yang diperlukan
b.
Menatapkan struktur organisasi yang
menunjukkan
adanya
garis
kewenanggan dan tanggung jawab
c. Kegiatan perekrutan,penyeleksian,pelatihan, dan pengembahan sumber
daya manusia atau tenaga kerja
d. Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling tepat
Fungsi pengimplementasian (Directing)
a.
Mengimplementasikan
proses
kepemimpinan,
pembimbingan,
dan
pemberian motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efekti
dan efisien dalam pencapaian tujuan
b. Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan
c. Menjalaskan kebijakkan yang ditetapkan
Fungsi pengawasan (Controling)
a.
Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis
sesuai dengan indikator yang telah di tetapkan
b. Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang
c.
mungkin di temukan
Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang tarkait
dengan pencapaian tujuan dan target bisnis.5[5]
5[5] Ernie Tisnawati dkk, op.cit, h 11
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada
dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh
manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan.Beberapa
fungsi manajemen adalah sebagai berikut:
1.
Planning merupakan fungsi manajemen yg berkenaan dgn pendefinisian
sasaran utk kinerja organisasi di masa depan dan utk memutuskan tugastugas dan sumber daya-sumber daya yg digunakan yg dibutuhkan utk
2.
mencapai sasaran tersebut.
Organizing merupakan fungsi manajemen yg berkenaan dgn penugasan
mengelompokkan
tugas-tugas
ke
dalam
departemen-departemen
dan
3.
mengalokasikan sumber daya ke departemen.
Leading fungsi manajemen yg berkenaan dgn bagaimana menggunakan
4.
pengaruh utk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran organisasi.
Controlling fungsi manajemen yg berkenaan dgn pengawasan terhadap
aktivitas karyawan menjaga organisasi agar tetap berada pada jalur yg
sesuai dgn sasaran dan melakukan koreksi apabila diperlukan.
2. Saran
Dalam pembuatan makalah ini tentu masih terdapat kekurangan dan
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu pemakalah minta saran dan
kritikan dari pembaca semua demi kesempurnaan makalah ini kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
Sadono Sukirno, 2006, Pengantar Bisnis, Jakarta: Kencana, 2006
George R. Terry dan Leslie W, 2000, Dasar-Dasar Manajemen, Jakarta: PT
Bumi Aksara
Ernie Tisnawati Sule dan Kurniawan Saefullah, 2006, Pengantar Manajemen,
Jakarta: Kencana
Syafaruddin, 2005, Manajemen Lembaga Pendidikan Islam, Ciputat: Ciputat
Press
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu aktifitas terpenting dalam kehidupan manusia adalah
pengaturan. Sejak zaman manusia membentuk kelompokk untuk mencapai
tujuan yang tidak dapat mereka capai sebagai individu. Pengaturan atau
manajemen telah menjadi bagian yang penting, guna memastikan adanya
koordinasi antar kemampuan individu. Namun organsiasi dewasa ini tidaklah
lama dengan organisasi zaman dahulu. Banyak organisasi telah berkembang
begitu besar yang pada akhirnya meningkatkan peran manajer itu sendiri.
Manajemen
ada
dimana-mana
karena
secara
mendasar
semua
organisasi mempunyai orang yang bertanggung jawab terhadap organisasi
agar tujuan organisasi itu tercapai.
B. Rumusan Masalah
Adapun hal- hal yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini
yaitu:
1. Pengertian Fungsi-Fungsi Manajemen
2. Fungsi-fungsi Manajemen
3. Kegiatan-kegiatan dalam fungsi manajemen
BAB II
PEMBAHASAN
FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN SYARIA’H
A. Pengertian Fungsi-Fungsi Manajemen
Aktivitas manajemen mencakup spektrum yang sangat luas, sebab
dimulai dari bagimana menentukan arah organisasi di masa depan,
menciptakan kegiatan-kegiatan organisasi, mendorong terbinanya kerjasama
antara sesama anggota organisasi, serta mengawasi kegiatan dalam
mencapai tujuan.1[1]
Fungsi-fungsi manajemen adalah serangkaian kegiatan yang dijalankan
dalam manajemen berdasarkan fungsinya masing-masing dan mengikuti
satu tahapan-tahapan tertentu dalam pelaksanaannya.Dalam kitab al-Idarah
at-Ta’limiyyah Ushuliha wa Tatbighatiha dijelaskan bahwa:
وهي بهذا تعنى استخداماالماكنات.تعرف الدإرة بصفة عاماة بأناها القدرة على الناجاز
ويمكن تعريفها ايضامان. يخدم اهدافا ماعينة.المتاحة مان اجل تحقيق اناجازماعين
خللا الوظائف والفعاليات والناشطة التى تقوم بها مان تخطيط وتنظيم وتوجيه
وتمويلوتنفيد ورقابة وماتابعة
Dari pengerian diatas dikatakan bahwa pengertian manajemen secara
umum adalah kemampuan untuk berprestasi, dengan menggunakan potensi
untuk memenuhi kebutuhan dalam rangka mencapai prestasi tertentu. Atau
manajemen
terdiri
dari
perencanaan,
pengorganisasian,
pengarahan,
pembiayaan, pengawasan.
B. Fungsi-Fungsi Manajemen
Dalam rangka mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efesien,
manajemen harus difungsikan dengan sepenuhnya pada setiap organisasi,
1[1] Ernie Tisnawati Sule dan Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen, (Jakarta:
Kencana, 2006), h. 8
baik organisasi, industry, perbankan maupun pendidikan. Fungsi-fungsi
manajemen tersebut adalah:
1.
Perencanaan (Planning)
Perencanaan (planning) adalah yproses yang menyangkut upaya yang
dilakukan untuk mengatisipasi kecenderungan di masa yang akan datang
dan penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan
tujuan
organisasi.
Perencanaan
dilakukan
untuk
menentukan
tujuan
perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu.
Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen
karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.
Fungsi perencanaan mencakup aktivits-aktivitas yang mendeterminasi
sasaran-sasaran dan alat-alat yang tepat untuk mencapai sasaran-sasaran
tersebut.selanjutnya di kemukakan pula bahwa elemen-elemen perencanaan
a.
b.
c.
d.
itu terdiri dari:
Sasaran-sasaran
Tindakan-tindakan
Sumber daya
Implementasi
Perencanaan dapat membangun usaha-usaha koordinatif. Memberikan
arah kepada para manajer dan pegawai tentang apa yang di lakukan. Bila
setiap orang mengetahui di mana organisasi berada dan apa yang di
harapkan memberikan kontribusi untuk mencapai tujuan, maka akan
meningkat koordinasi, kerja sama dan tim kerja. Bila perencanaan kurang di
perhatikan atau tidak di buat, maka akan tarjadi tindakan sambarangan atau
tidak menetu dalam organisasi.
Konsep tentang sistem dalam perencanaan memerlukan pandangan
organisasi sebagai suatu integrasi dari berbagai macam sub sistem
pembuatan keputusan. Fungsi utama perencanaan manajemen puncak
adalah salah satu rancangan sistem mencakup:
a. penepatan tujuan, sasaran, kebijakan, prosedur-prosedur dan hubungan
organisasi di atas landasan sistematis untuk pedoman pembuatan keputusan
dan perencanaan pada berbagai macam tingkatan organisasi
b. penganturan bagi rangkai informasi ked an dari pusat-pusat perencanaan
ini.
Ada sutu pendekatan yang logis terhadap perencanaan meliputi langkahlangkah
1. memperhatikan lingkungan politis, ekonomis dan kompetitif di masa datang
2. visualisasi peranan yang dikehendaki dari pada organisasi di dalam
lingkungan ini
3. merasa kebutuhan-kebutuhan dan keperluan langganan
4.
menentukan perubahan-perubahan dalam kebutuhan dan keperluankeperluan kelompok lain yang berkepentingan (pemegang saham, pegawai,
penawar pembeli, dll)
5. Mengembangkan sarana yang luas, tujuan-tujuan dan rencana-rencana yang
akan mengarahkan usaha-usaha seluruh organisasi
6.
Menterjemahkan perencanaan yang luas ini
fungsional
atas
dasar
yang
lebih
terperinci
kedalam
riset,
usaha-usaha
perencanaan
dan
pengembangan, produksi, industry, distribusi dan pelayanan
7. Mengembangkan perencanaan lebih terperinci dan control atas penggunaan
sumber-sumber dalam tiap-tiap wilayah fungsional selalu dihubungkan
dengan usaha perencanaan menyeluruh.
Dari hasil perencanaan akan muncul beberapa rencana, yaitu:
1) Tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran
Tujuan adalah rencana-rencana yang dinyatakan bagai hasil harus di
capai.
2) Rencana-rencana tetap
Rencana-rencana tetap merupakan jenis kebijakan-kebijakan metode baku,
prosedur operasional yang di rancang untuk berguna dalam situasi yang
beragam dan berulang pada aktivitas organisasi.
3) Rencana-rencana terpakai
Rencana terpakai sendiri adalah rangkaian tindakan yang cocok dengan
situasi yang khusus untuk mencapai tujuan tertentu.2[2]
2. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian (Organizing) yaitu proses yang
menyangkut
bagaimana strategi dan taktik yang telah di rumuskan dalam perencanaan
didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepet dan tangguh, sistem
dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan bisa memastikan bahwa
a.
semua pihak dalam organisasi bisa bekerja bisa efisien
Ada kumpulan orang-orang
2[2] Drs. Syafaruddin, Manajemen Lembaga Pendidikan Islam, (Ciputat: Ciputat
Press, 2005), h.59-69
b. Ada pembagian kerja atau spesialisasi dalam organisasi
c. Bekerjasama dimana aktivitas-aktivitas yang terpisah dikoordinir
d. Ada tujuan bersama yang akan dicapai melalui kerjasama yang terkoordinir
Pengorganisasian merupakan usaha penciptaan hubungan tugas yang
jelas antara personalia, sehingga dengan demikian setiap orang dapat
bekerja bersama-sama dalam kondisi yang baik untuk mencapai tujuantujuan organisasi.3[3] Pengorganisasian yang dilaksanakan para manajer
secara efektif akan dapat:
a. Menjelaskan siapa yang akan melakukan apa
b. Menjelaskan siapa memimpin siapa
c. Menjelaskan saluran-saluran komunikasi
d. Memusatkan sumber-sumber data terhadap sasaran-sasaran
Ada beberapa konsep dalam pengorganisasian, yang menurut Mondy
a.
dan Premeaux yaitu:
Tanggung jawab (Responbility)
Dalam menerima suatu pekerjaan berarti seseorang mengambil
tanggung jawab untuk melaksanakan tugas-tugas yang menjadi tanggung
jawab.
b. Wewenang (Authority)
Wewenang adalah hak untuk memutuskan, mengarahkan orang-orang
dalam melakukan suatu tindakan, atau untuk melaksanakan suatu kewajiban
c.
dalam mencapai tujuan organisasi.
Pendelegasian (Delegation)
Adalah proses pemberian tanggung jawab, sepanjang wewenang yang
dibutuhkan. Konsep delegasi adalah salah satu hal yang penting bagi
manajer
sebagai
kemampuan
untuk
memperoleh
pekerjaan
yang
dilaksanakan.
d. Pertanggung jawaban (Acccountability)
Tidak ada satu organisasi yang dapat berhasil jika tidak ada sistem
pertanggung jawaban. Akuntabilitas adalah jaminan bahwa seseorang yang
diusulkan untuk melaksanakan tugas dalam kenyataannya melaksanakannya
secara benar.
Pertanggung jawaban dapat dikembangkan dengan beberapa cara, yaitu:
a. Melalui pemeriksaan pribadi/perorangan oleh manajer
b. Bawahan memberikan laporan kepada manajer
c. Melalui laporan yang diberikan oleh orang lain.
3[3] George R. Terry dan Leslie W, Dasar-Dasar Manajemen, (Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2000)
e.
Struktur organisasi
Adalah berisikan kerangka kerja organisasi. Adapun kerangka kerja
organisasi adalah yang kompleks, sedang dan sederhana. Kebanyakan
organisasi besar menggunakan kerangka kerja jenis lini dan staff.
Gambar. Struktur organisasi lini
Struktur organisasi lini menunjukkan hubungan manajer dengan staf
dalam garis perintah. Selanjutnya struktur organisasi lini dan staf yang
berisikan hubungan kerja manajer dengan staf atau supervisor bersifat
perintah dan koordinasi. Biasanya staf memberikan garis kerja yaitu:
memberikan bimbingan, pelayanan dan pengendalian kerja.
3. Pengaturan (Directing)
Setelah struktur organisasi terbentuk, pembagian tugas dan pekerja
atau pegawai pelaksanaanya ditentukan, perusahaan telah dapat melakukan
kegiatan-kegiatan menuju kearah tujuan yang telah ditetapkan. Langkahlangkah yang menentukan dan mengarahkan tugas-tugas yang perlu
dilaksanakan semua pegawai dalam organisasi dinamakan Directing atau
pengarahan. Directing yaitu proses implementasi program agar bisa
dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi
serta proses memotivasi
agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggung jawabnya dengan
penuh ke sabaran dan produktivitas yang tinggi.
Dalam menjalankan fungsi pengarahan ini pimpinan perusahaan
haruslah mengembangkan kemahiran untuk menjadi seorang pemimpin
yang baik. Kualitas kepemimpinan yang tinggi sangat diperlukan agar setiap
pegawai menjalankann tugasnya sesuai dengan yang diperlukan untuk
mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.4[4]
4. Koordinasi (Coordinating)
Koordinasi adalah suatu fungsi yang menjamin sumbangan dari satu sub
sistem atau bagian dalam organisasi dibuat sebagai syarat yang mana
mereka saling terkait bersama ke dalam suatu situasi yang harmonis secara
utuh.
Koordinasi
menurut
Anderson
merupakan
proses
yang
melibatkan
pemindahan informasi antara pekerjaan dan orang untuk menghindarkan
4[4] Sadono Sukirno, Pengantar Bisnis, (Jakarta: Kencana, 2006), h. 99
pekerjaan yang tumpang tindih, menjamin usaha dan sumber penghasilan
serta keseimbangan keseluruhan organisasi.
Selanjutnya Koontz dan O’Donnell menjelaskan: koordinasi yang terbaik
ialah terjadi bila individu-individu melihat bagaimana pekerjaan mereka
memberikan kontribusi untuk mencapai tujuan lembaga/perusahaan mereka.
Setiap
bidang
pekerjaan
memiliki
kontribusi
penting
dalam
rangka
pencapaian tujuan organisasi melalui proses koordinasi antar bidang atau
a.
b.
c.
d.
unit-unit yang ada dalam organisasi.
Menurut Sondang P. Siagian koordinasi memiliki beberapa fungsi, yaitu:
Pencegahan konflik dan kontradiksi
Pencegahan persaingan yang tidak sehat
Pencegahan pemborosan
Pencegahan kekosongan ruang dan waktu, dan pencegahan terjadinya
perbedaan pendekatan dari pelaksanaan
Adapun pentingnya koordinasi adalah:
1) Koordinasi yang baik akan mempunyai efek adanya efesiensi terhadap
organisasi itu
2) Koordinasi mempunyai efek terhadap moral organisasi terutama yang
berhubungan dengan peranan kepemimpinan
3) Koordinasi mempunyai efek terhadap perkembangan personal dalam
organisasi
Disamping itu proses koordinasi menurut Sutisna dibagi kepada tiga
a.
tingkat yaitu:
Harus ada rencana perilaku yang telah dibuat bagi semua anggota
kelompok
b. Seluruh rencana itu atau sedikitnya bagian-bagiannya yang relevan harus
dipahami oleh setiap orang yang terlibat
c.
Kesediaan setiap orang untuk berbuat sesuai dengan rencana harus
5.
dikembangkan
Kepemimpinan (Leadership)
Kepemimpinan merupakan proses mempengaruhi aktivitas individu atau
kelompok dalam usaha kearah pencapaian tujuan dalam situasi tertentu.
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi tindakan orang lain, anggota
atau bawahan secara individu dan kelompok agar mau bekerja secara
sukarela dalam rangka mencapai tujuan bersama.
Kepemimpinan dalam organisasi disebut juga kepemimpinan kedudukan
(Status leadership), dan kepemimpinan yang ada pada diri individu tanpa
jabatan disebut kepemimpinan personal (kepemimpinan pribadi).
C. Kegiatan-kegiatan dalam Fungsi Manajemen
Adapun kegiatan-kegiatan dalam fungsi manajemen yaitu:
Fungsi perencanaan (Planning)
a. Menetapkan tujuan dan target bisnis
b. Merumuskan strategi untuk mencapai tujuan dan target bisnis tersebut
c. Menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan
d. Menetapkan standar/indikator keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan
target bisnis
Fungsi pengorganisasian (Organizing)
a.
Mengelokasikan sumber daya, , merumuskan dan menetapkan tugas, dan
menetapkan prosedur yang diperlukan
b.
Menatapkan struktur organisasi yang
menunjukkan
adanya
garis
kewenanggan dan tanggung jawab
c. Kegiatan perekrutan,penyeleksian,pelatihan, dan pengembahan sumber
daya manusia atau tenaga kerja
d. Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling tepat
Fungsi pengimplementasian (Directing)
a.
Mengimplementasikan
proses
kepemimpinan,
pembimbingan,
dan
pemberian motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efekti
dan efisien dalam pencapaian tujuan
b. Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan
c. Menjalaskan kebijakkan yang ditetapkan
Fungsi pengawasan (Controling)
a.
Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis
sesuai dengan indikator yang telah di tetapkan
b. Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang
c.
mungkin di temukan
Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang tarkait
dengan pencapaian tujuan dan target bisnis.5[5]
5[5] Ernie Tisnawati dkk, op.cit, h 11
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada
dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh
manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan.Beberapa
fungsi manajemen adalah sebagai berikut:
1.
Planning merupakan fungsi manajemen yg berkenaan dgn pendefinisian
sasaran utk kinerja organisasi di masa depan dan utk memutuskan tugastugas dan sumber daya-sumber daya yg digunakan yg dibutuhkan utk
2.
mencapai sasaran tersebut.
Organizing merupakan fungsi manajemen yg berkenaan dgn penugasan
mengelompokkan
tugas-tugas
ke
dalam
departemen-departemen
dan
3.
mengalokasikan sumber daya ke departemen.
Leading fungsi manajemen yg berkenaan dgn bagaimana menggunakan
4.
pengaruh utk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran organisasi.
Controlling fungsi manajemen yg berkenaan dgn pengawasan terhadap
aktivitas karyawan menjaga organisasi agar tetap berada pada jalur yg
sesuai dgn sasaran dan melakukan koreksi apabila diperlukan.
2. Saran
Dalam pembuatan makalah ini tentu masih terdapat kekurangan dan
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu pemakalah minta saran dan
kritikan dari pembaca semua demi kesempurnaan makalah ini kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
Sadono Sukirno, 2006, Pengantar Bisnis, Jakarta: Kencana, 2006
George R. Terry dan Leslie W, 2000, Dasar-Dasar Manajemen, Jakarta: PT
Bumi Aksara
Ernie Tisnawati Sule dan Kurniawan Saefullah, 2006, Pengantar Manajemen,
Jakarta: Kencana
Syafaruddin, 2005, Manajemen Lembaga Pendidikan Islam, Ciputat: Ciputat
Press