urusan Teknik Sipil dan Perencanaan

Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan

JOB 5
PASANGAN PILASTER DAN ROLLAG
5.1.

Tujuan
1) Memasang pasangan pilaster 1 batu
2) Memasang pasangan rollag
3) Berkreasi pada pasangan pilaster dan rollag
4) Memecahkan masalah yang ditemui pada pasangan pilaster dan
rollag

5.2.

Dasar Teori
Yang dimaksud pilaster adalah pertebalan sebagai pengganti pilar atau
kolom. Pilaster dapat digunakan sebagai pasangan pemikul beban.
Sebagai pemikul beban pilaster dapat dibuat sesuai kebutuhan yaitu 1
batu, 1 12 batu, 2 batu dan seterusnya. Pilaster dapat dipasang diujung
dan ditengah bentangan.

Rollag adalah pasangan bata yang dipasang bata berdiri. Motif
pasangan rollag dapat berbentuk setengah lingkaran, gothic atau
cengkeh. Bentuk lain dapat dibuat sesuai kreasi kita. Syarat pasangan
rollag adalah bagian tengah atau pada as pasangan harus berupa
bata, hindari berupa siar.

5.3.

Peralatan
1) Line bobbyn
2) Waterpass
3) Jointer
4) Sendok spesi
5) Jidar

Indah Rosanti, S.ST, MT

25

Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan


6) Sikat kawat
7) Sekop
8) Pengangkut bata
5.4.

Analisa Kebutuhan Bahan
Keterangan : Ukuran bata yang digunakan 5 x 10 x 20 cm.
1) Menentukan luas pasangan
Tinggi pasangan 13 lapis (t)

= (13x5) + 13 siar
= 78 cm = 0,78 m

1

Panjang pasangan
Luas pasangan

1


2

2

batu (l)

batu

Luas pasangan pilaster

= 248 cm = 2,48 m

= 0,78 x 2,48 = 1,9344 m2
= lebar 1 batu x tinggi pasangan x 2
(karena kanan dan kiri)
= 0,21 x 0,78 x 2 = 0,3276 m2

Karena 1 batu, maka luas


= 0,3276 x 2 = 0,6552 m2

Luas lubang-lubang
Luas rollag

=
=

 r2
2
22
7

0,4 2
= 0,25143 m2
2

Luas lubang persegi panjang = 1 lapis x lebar lubang
= 0,06 x 0,8 = 0,048 m2
Luas lubang keseluruhan


Indah Rosanti, S.ST, MT

26

= 0,25143 + 0,048 = 0,29943 m2

Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan

Luas pasangan bersih

= luas pilaster + luas psg.

1

2

batu –

lubang

= 0,6552 m2 + 1,9344 m2 – 0,29943
m2
= 2,29017 m2
2) Menentukan volume pasangan
Volume

1

2

batu

= (Luaspas.

1

2

batu – lubang) x tebal pas.


= (1,9344 – 0,29943) x 0,1
= 0,163497 m3
Volume pilaster

= Luas pasangan pilaster x tebal 1 batu
= 0,3276 x 0,21 = 0,068796 m3

Volume total

= volume

1

2

batu + volume pilaster

= 0,163497 + 0,068796 = 0,232293 m3
3) Menentukan kebutuhan bata
Luas segmen


= 0,06 x 0,21 = 0,0126 m2

Kebutuhan bata

=

Luas pasangan bersih
Luas segmen

=

2,29017 m 2
0,0126 m 2

= 181,76 bata  182 bata
Keterangan : Untuk pekerjaan besar, jumlah keramik dapat
ditambahkan 5% untuk faktor kerusakan pada saat pengiriman
maupun saat pelaksanaan pekerjaan.
4) Menentukan kebutuhan spesi

Adukan menggunakan campuran 1 : 10, maka ;
Semen

= 1 x 0,76

= 0,76

Pasir

= 10 x 0,675

= 6,75 +
7,51

Indah Rosanti, S.ST, MT

27

Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan


Jadi, kebutuhan semen

0,35

= 7,51 1 0,232293 m

3

= 0,0108259

m3
= 10,83 liter
Jadi, kebutuhan pasir

0,35

= 7,51 10 0,232293 m

m3


Lapisan 1

Lapisan 2

Indah Rosanti, S.ST, MT

28

3

= 0,108259

Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan

5.6.

Langkah Kerja
1) Pasang bata kepala diantara pasangan yang akan dikerjakan, cek
kedatarannya.
2) Pasang line bobbyn di bata kepala tersebut.
3) Mulailah memasang lapisan 1 dimulai dari pasangan pilaster 1 batu
dan dilanjutkan pasangan
Kerjakan pasangan

1

2

1

2

batu.

batu kiri dan kanan rollag secara

bersamaan.
4) Setelah selesai lapisan 1, mulailah memasang rollag. Line bobbyn
dapat dipasang pada pasangan sesungguhnya di atas lapisan 1.
5) Mulailah memasang lapisan 2 dengan menggunakan bata

3

4

.

6) Jangan lupa cek ketegakkan dan kedataran tiap lapisan untuk
mendapatkan hasil yang maksimal.
7) Pasang cetakan rollag secara baik ditengah pasangan. Gunakan
bata atau kaki dari kayu untuk mendapatkan ketinggian sesuai
yang dikehendaki. Untuk memudahkan saat membuka cetakan
gunakan baji/klose/kayu kecil antara cetakan rollag dan kaki
penyanggah. Jangan lupa cek ketegakkan !
8) Mulailah memasang rollag mulai dari bawah ke atas secara
bersamaan kiri dan kanan pasangan dan atur sedemikian rupa
agar ditengah pasangan dapat berupa bata.
9) Setelah pasangan rollag terbentuk, lanjutkan pasangan dinding
dikiri-kanan rollag sampai ketinggian yang dikehendaki.
10)Setelah pasangan selesai, lakukanlah finishing dengan pertamatama membentuk siar dengan jointer.
11)Kemudian gunakan sikat kawat untuk membersihkan pasangan
bata.
Indah Rosanti, S.ST, MT

29

Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan

12) Lanjutkan finishing dengan mengelap pasangan dengan kain
majun kering, untuk kotoran yang sulit dibersihkan dapat
menggunakan kain majun basah.

Indah Rosanti, S.ST, MT

30