Partai Politik Islam dan Pemilihan Umum

Politik Indonesia

Indonesian Political Science Review

http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/JPI

PARTAI POLITIK ISLAM DAN PEMILIHAN UMUM: STUDI PENINGKATAN DUKUNGAN ELEKTORAL PKB DAN PPP PADA PEMILU LEGISLATIF 2014 DPR RI DI DAPIL DKI JAKARTA

Donie Kadewandana Malik 1

1 Universitas Indonesia, Kampus UI Depok, Kota Depok, Jawa Barat, Indonesia

Info Artikel Abstrak Sejarah Artikel: Studi ini bertujuan untuk menganalisis peningkatan dukungan elektoral PKB dan PP

Diterima 30 Juli 2015 pada Pemilu Legislatif 2014 DPR RI di Dapil DKI Jakarta. Bila merujuk hasil Pemil Disetujui 15 Desember 2015 2004 dan Pemilu 2009, kedua partai politik Islam tersebut mengalami penuruna

Dipublikasikan 15 Januari 2016

dukungan elektoral. Namun konstelasi politik berubah pada Pemilu 2014, suara PKB Keywords: dan PPP mengalami peningkatan. Kenaikan dukungan elektoral mayoritas partai-partai

Islamic Political Party, politik Islam di Pemilu Legislatif 2014 merupakan fenomena baru di Masa Reformasi. PKB, PPP, Election Sebelum Pemilu 2014 diselenggarakan, terdapat prediksi dari pengamat dan lembaga

lembaga survei yang menyatakan bahwa suara partai-partai politik Islam akan suli

mengalami kenaikan dan cenderung mengalami kemerosotan seperti pada Pemilu 200 dan Pemilu 2009. Namun ternyata ramalan itu meleset, mayoritas kekuatan politik Islam justru mengalami kenaikan dukungan di dalam Pemilu 2014. Maka tulisan ini aka mendeskripsikan lebih lanjut mengenai faktor penyebab meningkatnya dukunga elektoral PKB dan PPP pada Pemilu Legislatif 2014 DPR RI di Dapil DKI Jakarta.

ISLAMIC POLITICAL PARTIES AND ELECTION: STUDY OF THE INCREASE OF ELECTORAL SUPPORT TO PKB AND PPP IN THE 2014 LEGISLATIVE ELECTIONS IN THE HOUSE OF REPRESENTATIVES IN JAKARTA DAPIL (JAKARTA CONSTITUENCY)

Abstract

This study aimed to analyze the increase of voice support of Islamic parties (PKB an PPP) on Legislative Election 2014 House of Representative Republic of Indonesia i

DKI Jakarta Constituency. Referring to the results of Legislative Elections on 2004 an 2009, PKB and PPP votes have significant decreased. However, political constellatio changed in the 2014 election, votes of PKB and PPP have increased. The increase o electoral support of the majority of political parties on the legislative elections 2014, is

a new phenomenon in the Reformation Era. Before 2014 election, there were predictions of analysts and institutions survey stated that the party vote-Islamic politica party will be difficult to rise and tend to decline as in the 2004 and 2009 elections. Bu the forecast is not proven, the majority of Islamic political power has increased in th 2014 election. Therefore, this article will describe more about the factors causing th increase in electoral support of PKB and PPP on Legislative Election 2014 House o Representative Republic of Indonesia in DKI Jakarta Constituency

© 2016 Universitas Negeri Semaran  Alamat korespondensi:

ISSN 2477 – 8060

Universitas Indonesia, Kampus UI Depok, Kota Depok, Jawa Barat 16424, Indonesia

Email: doniemalik@gmail.com cc: donie.kadewandana@ui.ac.id

Donie Kadewandana Malik/ Partai Politik Islam dan Pemilihan Umum: Studi Peningkatan Dukungan ...

Pendahuluan

dan Pemilu 2004 DPR RI di Dapil DKI Fokus utama studi ini ialah Jakarta. peningkatan dukungan elektoral partai politik

Dari sejumlah penelitian yang pernah Islam (PKB dan PPP) pada Pemilu Legislatif dilakukan terhadap partai-partai politik Islam 2014 DPR RI di Dapil DKI Jakarta. Bila di pemilu pasca-Orde Baru, sepengetahuan merujuk data KPU, dalam Pemilu Legislatif peneliti belum pernah ada yang meneliti 2014 DPR RI di Dapil DKI Jakarta terdapat mengenai faktor penyebab peningkatan tiga partai politik Islam (PKB, PPP, PAN) dukungan elektoral partai-partai politik Islam yang melampaui ambang batas parlemen (PKB dan PPP) di Pemilu Legislatif tingkat (parliamentary

threshold ) sekaligus nasional maupun Propinsi DKI Jakarta mengalami kenaikan dukungan elektoral. 26 terutama dalam kurun waktu 2004-2014. Hal Dari tiga partai itu, peneliti memilih dua partai itu karena memang kedua partai tersebut terus yang dukungan elektoralnya paling signifikan mengalami penurunan dukungan dan baru serta mewakili tipologi partai politik Islam mengalami kenaikan elektoral pada Pemilu secara asas maupun basis massa, yaitu PPP Legislatif 2014. Pertanyaan yang muncul dan PKB untuk dijadikan sebagai subjek kemudian, mengapa PKB dan PPP pada penelitian.

Pemilu Legislatif 2014 DPR RI di Dapil DKI Dalam Pemilu Legislatif 2014 DPR Jakarta mengalami peningkatan dukungan RI di Dapil DKI Jakarta, persentase elektoral elektoral.

faktor-faktor yang PKB mengalami peningkatan dibandingkan menyebabkan hal itu terjadi? Pemilu Legislatif 2009. Begitu juga bila

Apa

dikomparasikan dengan Pemilu 2004 dan Metode Penelitian

Pemilu 1999, perolehan elektoral PKB pada Penelitian ini menggunakan metode Pemilu 2014 masih berada pada posisi kualitatif, sedangkan teknik analisa data tertinggi (4,89%). Artinya kenaikan dukungan menggunakan deskriptif analitis. Dalam elektoral PKB dalam Pemilu 2014 merupakan penelitian ini digunakan dua metode teknik antitesa dari realitas elektoral PKB pada pengumpulan data, yaitu: sumber primer dan pemilu-pemilu

sebelumnya. Sementara sekunder. Sumber primer dikumpulkan dukungan suara PPP juga tidak kalah melalui teknik wawancara mendalam (indepth meningkatnya di Pemilu 2014 (10,17%). interview ).

Wawancara mendalam ini Perolehan

PPP didasarkan pada sebuah panduan wawancara, mengalami kenaikan dibanding Pemilu 2009 pertanyaan-pertanyaan

persentase

elektoral

terbuka, dan penyelidikan informal yang digunakan untuk

Untuk lebih lengkapnya lihat salinan Model

memfasilitasi diskusi tentang isu-isu yang

E-1 DPR yang dilansir Biro Hukum KPU, Rekapitulasi Jumlah Perolehan Suara Sah Partai Politik Secara

diangkat. Mengacu hal tersebut akan dibuat

Nasional dalam Pemilu Anggota DPR tahun 2014 .

Politik Indonesia 1 (1) (2016) 47-71

catatan-catatan lapangan yang mendalam. internal PKB dan PPP. Pemilihan informan Percakapan tersebut merupakan data mentah bukan semata berdasarkan subyektivitas yang kemudian menjadi bahan analisis dan peneliti, melainkan didasarkan pada tema dan interpretasi dalam laporan penelitian.

substansi penelitian. Adapun pihak-pihak Sementara sumber sekunder diperoleh yang dijadikan informan penelitian ini adalah dari studi kepustakaan (library research), sebagai berikut: yaitu instrumentasi

1. Drs. H. Saifullah Ma’shum (Ketua mengumpulkan berbagai macam literatur

penelitian

dengan

Lembaga Pemenangan Pemilu (LPP) relevan baik itu jurnal, buku, working paper,

DPP PKB, Anggota DPR RI dari laporan jurnalistik di media massa, dokumen

PKB 2004-2009, Dewan Tanfidz DPP resmi partai, dan hasil survei lembaga

PKB).

2. H. Hasbiallah Ilyas, S.Ag. (Ketua permasalahan dalam penelitian ini.

independen yang memiliki kaitan dengan

DPW PKB DKI Jakarta, Anggota Adapun

DPRD DKI Jakarta dari PKB 2014- dilakukan dalam menganalisis data di

lapangan yaitu: pertama, melakukan studi

Achmad Dimyati pendahuluan dengan meneliti kajian-kajian

3. Dr.

H.R.

Natakusumah, SH, MH, M.Si. penelitian

(Anggota DPR RI Dapil DKI Jakarta mengenai masalah partai politik Islam (PKB

dari PPP 2014-2019, Ketua DPP PPP, dan PPP) di dalam pemilu. Kedua,

Anggota DPR RI Dapil Banten dari mengumpulkan literatur relevan sesuai dengan

PPP 2009-2014, Bupati Pandeglang fokus permasalahan yang diangkat. Ketiga,

Banten 2000-2009). melakukan wawancara mendalam terhadap

4. H. Achmad Fauzan, SH, M.Kom.I. para informan penelitian yang terkait dengan

(Anggota DPR RI Dapil DKI Jakarta topik penelitian. Untuk itu, dalam penelitian

dari PPP 2014-2019). ini informan yang dipilih adalah informan

5. H. Joko Krismiyanto, SQ. (Ketua yang menyangkut keputusan partai dalam hal

DPW PPP DKI Jakarta 2014-2019, ini pengurus atau struktur pimpinan partai

Ketua Lajnah Pemenangan Pemilu Islam (PKB dan PPP) yang terlibat dalam

DPW PPP DKI Jakarta). proses Pemilu Legislatif 2014. Untuk

6. Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj (Ketua memperkaya data, wawancara dilakukan

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dengan beberapa intelektual dan akademisi

(PBNU), anggota Tim Lima pendiri yang menurut peneliti memiliki kepakaran

PKB).

dalam persoalan kepartaian dan politik Islam

7. Prof. (riset) Dr. Syamsuddin Haris, di Indonesia serta memahami dinamika

M.Si. (Kepala Pusat Penelitian Politik

Donie Kadewandana Malik/ Partai Politik Islam dan Pemilihan Umum: Studi Peningkatan Dukungan ...

LIPI 2008-2014, Peneliti Senior Sedangkan paradigma Islam politik adalah Politik LIPI).

gerakan atau kegiatan sekelompok umat Islam

8. Prof. Dr. Bahtiar Effendy, MA. (Guru di bidang politik dengan menggunakan label Besar Politik Islam, Dekan FISIP UIN Islam, baik simbol, asas, ataupun atribut Jakarta).

lainnya. Dengan kata lain, konsep yang Keempat,

menggunakan pendekatan dengan data lain untuk menemukan lokus substansialistik, sedang konsep yang kedua korelasi dan permasalahannya. Dan yang menggunakan pendekatan formalistik. 28 kelima, menulis hasil penelitian ini

melakukan

komparasi pertama

formalistik dalam berdasarkan argumentasi analisis

Pendekatan

dari pandangan M. Syafii Anwar, menunjukkan berbagai data tersebut.

perhatian pada orientasi yang cenderung menopang

masyarakat politik yang Politik Islam dan Islam Politik: Sebuah dibayangkan (imagined Islamic polity), seperti

Kerangka Pemikiran

terwujudnya suatu sistem politik Islam, Konsep “Politik Islam” dan “Islam munculnya partai Islam, ekspresi simbolis dan

Politik” kendati terdiri dari dua kata yang idiom-idiom politik Islam, dan sebagainya. sama, yakni politik dan Islam atau Islam dan Pendekatan

sangat menekankan politik , tetapi masing-masing mempunyai ideologisasi dan politisasi

ini

simbolisme makna yang berbeda. Kata Islam yang keagamaan secara formal. 29 terdapat dalam konsep “Politik Islam” yang

Secara umum pendekatan formalistik apabila diterjemahkan bisa diartikan sebagai ini berpandangan bahwa Islam harus menjadi

“politik yang sesuai dengan ajaran Islam” atau dasar negara, syariah harus diterima sebagai “politik yang islami.” Sedang kata Islam yang konstitusi negara, kedaulatan politik ada di terdapat dalam konsep “Islam Politik” tangan Tuhan, gagasan tentang negara bangsa berfungsi sebagai “pemilik” atau “yang (nation state) bertentangan dengan konsep memiliki” yaitu ajaran tentang politik. Jadi, ummah yang tidak mengenal batas-batas “Islam politik” berarti ajaran Islam tentang politik atau kedaerahan, dan sistem politik

politik. 27 modern diletakkan dalam posisi yang Jika

Islam berlawanan dengan negara Islam. 30 menekankan pada gerakan atau kegiatan

paradigma

politik

Meminjam kerangka Gulalp, bahwa sekelompok umat Islam di bidang politik pendekatan formalistik ini masuk ke dalam

secara kultural dan substansial dengan tidak kategori “Islam politik”, yaitu Islam yang menggunakan

28 Ibid, hlm. 42.

Makrum Kholil, Dinamika Politik Islam 29 Lihat M. Syafii Anwar, Pemikiran dan Aksi Golkar di Era Orde Baru, Tangerang: Gaya Media

Islam di Indonesia , Jakarta: Paramadina, 1995. Pratama, 2009, hlm. 36.

30 Ibid.

Politik Indonesia 1 (1) (2016) 47-71

muncul atau ditampilkan sebagai kerangka organisasi sosial keagamaan Islam, yaitu NU

ideologi politik dan menjelma dalam bentuk dan Muhammadiyah. 32

partai politik. Dengan demikian Islam politik

itu, pendekatan adalah Islam yang berusaha diwujudkan dan substansialitik dalam terminologi

Sementara

Din diaktualisasikan dalam kekuasaan atau Syamsuddin diartikan sebagai pendekatan kelembagaan politik resmi, khususnya pada yang menekankan tuntutan manifestasi bidang legislatif dan eksekutif. Fenomena substansial nilai-nilai Islam dalam aktivitas berdirinya partai-partai politik Islam pasca politik, bukan sekadar manifestasinya yang Orde Baru dapat dijelaskan dengan formal,

dalam ide maupun pendekatan Islam formalistik atau pendekatan kelembagaannya. Bagi pendukung orientasi Islam politik. 31 ini, yang lebih penting adalah eksistensi Bila dilihat dari aspek kelembagaan, ajaran-ajaran Islam dalam arena politik terdapat dua kategori Islam politik yang lahir Indonesia, dan untuk mendorong islamisasi pada Era Reformasi. Pertama, Islam politik perlu dilakukan kulturalisasi, yaitu penyiapan yang terlembaga menjadi partai dan kedua landasan budaya

baik

menuju terwujudnya yang non-partai, seperti ormas-ormas Islam. masyarakat Indonesia modern. 33 Karakteristik partai politik Islam kerap dilihat

dari dua hal, yaitu asas dan basis massa. Dari Partai Politik Islam dan Pemilu Legislatif segi asas, partai Islam dimaknai sebagai partai 2014

yang menggunakan asas Islam di dalam Pada pemilu yang diselenggarakan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga tanggal 9 April 2014, empat partai Islam (AD/ART), seperti PPP, PKS, dan PBB. dinyatakan berhasil melampaui ambang batas Sedangkan partai berbasis massa Islam parlemen (parliamentary threshold) sehingga dimaknai sebagai partai yang memosisikan mendapatkan kursi di DPR yaitu PPP, PKS, ormas-ormas Islam, seperti Nahdlatul Ulama PKB, dan PAN. Bila merujuk hasil Pemilu (NU) dan Muhammadiyah sebagai basis

Secara historis, PKB dan PAN masing-

massa partai. Partai yang masuk golongan ini masing didirikan oleh kader NU dan Muhammadiyah.

Namun, PKB dan PAN bukan merupakan partainya NU

antara lain PKB dan PAN. Walaupun PKB dan Muhammadiyah, sebab kedua ormas tersebut tidak dan PAN tidak menjadikan Islam sebagai asas berpartai. PKB dan PAN enggan disebut sebagai Partai

Islam karena secara de jure PKB dan PAN telah

di AD/ART, tetapi dalam penelitian ini menyatakan diri di dalam AD/ART-nya sebagai partai yang berasaskan nasionalis, sekalipun mayoritas basis digolongkan sebagai partai politik Islam massa pemilih mereka berasal dari kalangan Islam.

Sehingga, yang disebut sebagai basis massa pemilih

karena pertimbangan kedua partai tersebut Islam di sini yaitu individu-individu yang berasal dari

kader NU dan Muhammadiyah yang masing-masing

secara kultural tidak bisa dilepaskan dari menyalurkan aspirasi politiknya melalui PKB dan PAN,

walaupun itu tidak semua, tetapi jumlahnya cukup signifikan.

Halil Gulalp, Political Islam in Turkey: The 33 M. Din Syamsuddin, Islam dan Politik Era Rise and Fall of The Rifah Party , The Muslim World,

Orde Baru, Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1998, hlm. Hartford Seminary, Vol. 89, No.1, 1999.

Donie Kadewandana Malik/ Partai Politik Islam dan Pemilihan Umum: Studi Peningkatan Dukungan ...

2004 dan Pemilu 2009, tiga dari empat partai peningkatan dukungan elektoral (persentase politik Islam itu (PKB, PAN, PPP) mengalami suara). penurunan dukungan elektoral. Namun konstelasi politik berubah pada Pemilu 2014, tiga partai Islam tersebut mengalami

Tabel 1

Hasil Perolehan Suara Partai-Partai Politik Islam (4 besar) Pada Pemilu Legislatif (Anggota DPR) Tingkat Nasional Masa Reformasi

No Nama Pemilu 1999

Pemilu 2014 Partai

Sumber: Diolah penulis dari data hasil pemilu yang dilansir KPU Pusat 1999-2014.

Kenaikan dukungan elektoral mayoritas pemilu 2014, PKB mengalami kenaikan partai-partai Islam di Pemilu Legislatif 2014 hampir 5 persen, dari yang sebelumnya merupakan fenomena baru di pemilu masa (Pemilu 2009) mendapat 4,95 persen menjadi Reformasi. Sebab selama pemilu legislatif 9,04 persen suara. Kursi di DPR pun masa Reformasi ketiga partai tersebut selalu meningkat dari 28 menjadi 47 kursi. mengalami kemerosotan suara. Selain itu Peningkatan terbesar suara PKB terjadi di terdapat prediksi dari para pengamat politik Dapil Jawa Timur. Di daerah ini PKB meraih dan

15 kursi DPR.

menyatakan bahwa partai-partai Islam akan Setelah lima tahun peta politik Jawa

sulit mengalami peningkatan dukungan Timur dikuasai Partai Demokrat, kini di elektoral

dan

cenderung

mengalami Pemilu Legislatif 2014 warnanya kembali

kemerosotan seperti pada Pemilu 2004 dan menjadi hijau. Kemenangan kembali PKB 2009. Namun ternyata ramalan itu meleset, terlihat dari hasil rekapitulasi perolehan suara mayoritas kekuatan politik Islam justru partai yang dilakukan KPU. Berdasarkan data mengalami kenaikan dukungan.

rekapitulasi suara dari KPU, khususnya di Dari sisi partai politik Islam, Kabupaten/Kota di Jawa Timur, PKB berhasil mayoritas

partai mengalami kenaikan mendapat 3.671.911 suara (19,61 persen)

dukungan suara, kecuali PKS yang menurun sekaligus keluar sebagai pemenang pemilu di persentase 34 dan kursinya. PKB sendiri Jawa Timur. Pada Pemilu Legislatif 2014 di

merupakan partai politik Islam yang paling

signifikan peningkatan dukungannya. Di

Mujib Anwar, Hasil Pemilu di Jawa Timur: PKB Kuasai 17 Kabupaten-Kota dan PDIP 16 , http://www.tribunnews.com/pemilu-

Politik Indonesia 1 (1) (2016) 47-71

Jawa Timur ini, dari 38 kabupaten/kota, PKB

dari tubuh partai berhasil menang di 17 daerah, yakni Sidoarjo, nasionalis-sekuler di Pemilu 2014 secara Kota

Sementara

Pasuruan, Kabupaten Pasuruan, nasional, mayoritas mengungguli partai-partai Kabupaten

Probolinggo, Bondowoso, politik Islam. Di posisi pertama sekaligus Situbondo, Jember, Kota Batu, Trenggalek, menjadi pemenang Pemilu, yaitu PDI Jombang, Kabupaten Madiun, Bojonegoro, Perjuangan

perolehan suara Tuban, Lamongan, Gresik, Pamekasan, dan 23.681.471 (18,95%) dan 109 kursi DPR. Sumenep. 35 Keberhasilan PDI Perjuangan menurut Kemenangan PKB di Jawa Timur peneliti tidak bisa dilepaskan dari faktor mengulang sukses yang pernah diraih pada Jokowi yang banyak mendapat simpati dari pemilu 1999 dan pemilu 2004. Waktu itu, pemilih karena dinilai sebagai figur yang jujur partai berlambang bola dunia yang dikelilingi dan merakyat. Selain itu, gaya kepemimpinan sembilan bintang ini juga berhasil keluar blusukuannya yang diadaptasi sejak menjabat sebagai pemenang pemilu di Jawa Timur. walikota Solo dan Gubernur DKI Jakarta, Namun sukses tersebut terhenti pada pemilu cukup mendapat respons positif dari 2009, di mana pemenang pemilu berhasil masyarakat luas. direbut oleh Partai Demokrat.

dengan

partai baru yang Sementara partai politik Islam lainnya mendapat suara yang cukup memuaskan di dalam konteks nasional, seperti PPP dan adalah Nasdem yang meraih suara 6,72 persen PAN juga mengalami peningkatan suara, dan mendapat 35 kursi. Performa baik dari masing-masing mendapat 6,53 persen (39 Nasdem di Pemilu 2014 tak terlepas dari kursi) dan 7,59 persen (49 kursi). Sedangkan faktor media yang dimiliki Ketua Dewan PKS di Pemilu 2014 ini, persentase suara dan Pembina Partai, Surya Paloh. Dengan kursinya menurun. Di Pemilu 2009 PKS medianya tersebut, Partai Nasdem semakin mendapat 7,89 persen suara dan 57 kursi. Kini dikenal

Selanjutnya,

kalangan sehingga di Pemilu 2014 PKS hanya mendapat 6,79 elektabilitasnya pun kian meroket. persen suara dan 40 kursi DPR. Penurunan

banyak

Lalu partai yang paling banyak persentase PKS ini, menurut peneliti mengalami penurunan perolehan suara dan dipengaruhi oleh faktor memburuknya citra kursi adalah Partai Demokrat. Dari PKS akibat tersangkutnya Presiden PKS sebelumnya (Pemilu 2009) mendapat 20,81 Luthfi Hasan Ishak dalam kasus korupsi persen dan 148 kursi sekarang hanya pengadaan sapi di Kementerian Pertanian.

memperoleh 10,19 persen suara dan 61 kursi. Kemerosotan Demokrat di Pemilu 2014 ini,

2014/2014/04/24/hasil-pemilu-di-jawa-timur-pkb-

disebabkan kader-kadernya banyak yang

kuasai-17-kabupaten-kota-dan-pdip-16, diakses pada 4 Juli 2015.

tersangkut korupsi dan menjadi tersangka

35 Ibid.

Donie Kadewandana Malik/ Partai Politik Islam dan Pemilihan Umum: Studi Peningkatan Dukungan ...

KPK. Beberapa pengurus DPP Demokrat kini (Jakarta Timur), Dapil DKI Jakarta II (Jakarta telah berada di penjara seperti: Muhammad Pusat, Jakarta Selatan, Luar Negeri), dan Nazaruddin, Anas Urbaningrum, Andi Dapil DKI Jakarta 3 (Jakarta Barat, Jakarta Mallarangeng, dan Angelina Sondakh. Akibat Utara, dan Kepulauan Seribu). penurunan ini, suara Demokrat banyak beralih

PKB dari yang sebelumnya hanya ke beberapa partai lain, seperti PKB dan PAN.

mendapat 1,46 persen, sekarang meningkat Kemudian partai yang banyak menjadi

persen

suara. Bila

mengalami kenaikan suara dan kursi adalah dikomparasikan dengan Pemilu 2009, 2004 Partai Gerindra, dari 4,46 persen suara (26 dan Pemilu 1999, perolehan elektoral PKB kursi) menjadi 11,81 persen (73 kursi). pada Pemilu 2014 DPR di Dapil DKI Jakarta Kenaikan tajam suara Gerindra banyak masih berada pada posisi tertinggi kendati dipengaruhi oleh faktor iklan politik yang tidak ada kursi yang didapatkan. Begitu juga masif dan berkesinambungan di berbagai dengan PPP yang mengalami peningkatan. media massa. Untuk PBB dan PKPI karena Dari sebelumnya (Pemilu 2009) mendapat suaranya tidak memenuhi ambang batas 4,60 persen suara (1 kursi) menjadi 10,17 parliamentary threshold 3,5 persen, maka persen (3 kursi). Sedangkan PAN mirip tidak mendapatkan kursi di DPR.

dengan PKB, secara kursi meningkat (4,32%) Sementara

itu,

untuk

Pemilu namun tidak ada kursi yang didapatkan. Dan

Legislatif 2014 DPR RI di Dapil DKI Jakarta, untuk PKS sendiri adalah partai Islam satu- persentase elektoral partai-partai politik Islam satunya yang secara suara dan kursi menurun. mengalami peningkatan dibanding Pemilu Pada pemilu 2009, PKS mendapat 18,39 Legislatif 2009, kecuali PKS yang menurun. persen suara (4 kursi). Namun di pemilu kali Di wilayah ini ada tiga Dapil yang ini turun menjadi 10,99 persen suara dengan diperebutkan, yaitu Dapil DKI Jakarta 1 meraih 3 kursi.

Tabel 2

Hasil Perolehan Suara Partai-Partai Politik Islam (4 besar) Pada Pemilu Legislatif (Anggota DPR) di Dapil DKI Jakarta Masa Reformasi

No Nama Pemilu 1999

Pemilu 2014 Partai Suara

Pemilu 2004

Pemilu 2009

Suara

Suara

Suara %

1. PKB 174.661 3,60

2. PPP 806.298 16,61 367.252

3. PAN 797.766 16,34 322.074

4. PKS 231.545 4,81

Sumber: Diolah penulis dari data hasil pemilu yang dilansir KPU Pusat dan KPU DKI Jakarta 1999-2014.

Bila mengacu perolehan suara partai- politik Islam masih tertinggal jauh. Di Dapil partai nasionalis-sekuler, rupanya suara partai DKI Jakarta sendiri yang memenangkan

Politik Indonesia 1 (1) (2016) 47-71

Pemilu 2014 adalah PDI Perjuangan dengan Penurunan dua kali suara PKB di pemilu ini raihan suara 28,8 persen (6 kursi), naik dua menjadi pukulan telak sekaligus pelajaran kali lipat dibanding Pemilu 2009. Di samping bagi PKB. Apalagi bila melihat basis sosial PDI Perjuangan, Partai Gerindra dan Partai kuat yang dimiliki PKB, semestinya PKB Golkar juga mengalami peningkatan suara dan dapat mempertahankan perolehan suara di kursi. Masing-masing memperoleh 12,48 1999, atau setidaknya dapat sama dengan persen (3 kursi) dan 8,8 persen (3 kursi).

hasil Pemilu 2004. Namun dalam realitanya PKB justru mengalami degradasi kekuatan

Performa Elektoral PKB pada Pemilu elektoral dengan penurunan perolehan suara Legislatif 2014 DPR RI di Dapil Dki yang signifikan.

Jakarta

Melihat situasi yang kritis itu, Saat pertama kali PKB berkontestasi kepemimpinan PKB pada periode 2009-2014 dalam pemilu, sambutan masyarakat pemilih yang dikomandoi oleh Muhaimin Iskandar begitu antusias. Hal itu terlihat dari perolehan menghadapi tantangan besar untuk melakukan suara PKB yang signifikan di Pemilu 1999 terobosan-terobosan baru guna meningkatkan dengan keluar sebagai pemenang ketiga dukungan suara PKB di dalam pemilu. setelah PDI Perjuangan dan Golkar. PKB saat Pertaruhannya adalah, jika PKB masih terus itu mengantongi suara sebesar 12,61%. mengalami involusi elektoral di Pemilu 2014, Perolehan suara tersebut sudah tergolong maka bukan tidak mungkin ke depan PKB fantastis untuk ukuran partai baru. Sebab rata- hanya tinggal nama karena tidak bisa rata partai baru cenderung berada di posisi melewati

batas parlemen bawah atau maksimal lima besar di kala awal (parliamentary threshold) 3,5 persen. Jika itu ikut pemilu.

ambang

terjadi, tentu ceruk pemilih dari kalangan Namun permulaan yang baik itu Nahdliyin (NU) yang selama ini menjadi basis rupanya tidak dilanjutkan PKB di dua pemilu dukungan terbesar PKB, akan pindah ke partai berikutnya. Perolehan suara PKB di Pemilu lain yang bukan anak kandung dari NU. Jika 2004 dan 2009 mengalami kemerosotan, yang itu terjadi, suara warga NU akan semakin masing-masing mendapat 10,57 persen dan terfragmentasi dan aspirasi mereka juga 4,95 persen. Serupa dengan DPR tingkat semakin berat untuk diperjuangkan oleh nasional, perolehan suara PKB di Pemilu partai-partai yang memang bukan dibidani Legislatif DPR Dapil DKI Jakarta juga terus oleh tokoh dan kalangan NU itu sendiri. mengalami penurunan dari 3,60 persen di

Untuk meredam kekalutan itu semua, tahun 1999, lalu turun di Pemilu 2004 menjadi di Pemilu 2014 ini PKB terlihat banyak 3,30 persen, dan puncaknya pada Pemilu 2009 melakukan terobosan-terobosan baru yang yang hanya memperoleh 1,46 persen suara. belum pernah dilakukan sebelumnya. Dari

Donie Kadewandana Malik/ Partai Politik Islam dan Pemilihan Umum: Studi Peningkatan Dukungan ...

berbagai langkah yang PKB lakukan ternyata Namun sebaliknya, bila di dalam partai kerap cukup efektif dalam meningkatkan perolehan muncul faksi-faksi yang berujung pada suara PKB. Hasil penelusuran peneliti, konflik, maka yang terjadi adalah kemacetan peningkatan suara PKB di Dapil DKI Jakarta di dalam mencapai tujuan bersama. lebih banyak dipengaruhi oleh DPP PKB,

Faksionalisasi di dalam tubuh partai karena dari segi pemilihan caleg DPR yang politik kerap terjadi karena lemahnya kontrol menyeleksi langsung dari DPP. Sedangkan pimpinan (manajer) partai dan lemahnya pada ranah DPW PKB DKI Jakarta lebih konsolidasi partai. Artinya bila di dalam fokus pada tingkatan DPRD. Walaupun partai, pengurus dan kadernya solid, maka

demikian, ada juga caleg DPR dan DPRD faksionalisasi akan sulit muncul. 36 Keutuhan yang saling bersinergi, namun itu pun partai dapat dilihat dari ada tidaknya jumlahnya tidak banyak.

pembelahan dalam partai (faksionalisme Dari hasil analisa intensif yang internal). Adanya dialog dalam partai memang dilakukan terhadap performa PKB dalam prasyarat penting bagi tumbuhnya wacana Pemilu Legislatif 2014, peneliti menemukan yang sehat, namun tumbuhnya perdebatan enam

faktor yang menyebabkan bahkan lahirnya faksionalisme dalam partai meningkatnya dukungan elektoral PKB pada akan dapat merugikan pengembangan partai Pemilu Legislatif 2014 DPR di Dapil DKI politik ke depan. Kendati partai politik Jakarta. Faktor-faktornya yaitu: soliditas merupakan kumpulan aktor yang memiliki partai (tidak ada konflik internal), dukungan kepentingan dan kebutuhan berbeda tetapi kuat dari organisasi sosial keagamaan (NU), perbedaan itu bukan lantas dapat dijadikan pemunculan figur populer, dukungan modal pemecah soliditas partai. finansial, kepemimpinan politik Muhaimin

Semenjak kelahirannya pada 23 Juli Iskandar,

dan 1998, PKB bisa dikatakan tak pernah lepas pengorganisasian pemenangan pemilu.

serta

pelembagaan

dari konflik. Dualisme kepemimpinan Dewan Syuro dan Dewan Tanfidz selalu menyulut

Soliditas Partai (Tidak Ada Konflik perseteruan yang tajam. Hal itu terlihat

Internal)

misalnya ketika Ketua Dewan Syuro DPP Soliditas partai merupakan salah satu PKB Gus Dur sebagai tokoh sentral faktor penting bagi partai politik untuk berpolemik dengan beberapa orang yang menciptakan kohesivitas dan stabilitas dianggap tidak sejalan dengannya. Misalnya organisasi. Jika di dalam suatu partai hanya kasus pemecatan Matori Abdul Djalil, sedikit diterpa oleh faksionalisasi, maka roda pemecatan Alwi Shihab, pemberhentian dan mesin partai akan lebih mudah dijalankan,

sehingga bisa mencapai tujuan bersama. Paul G Lewis, Political Parties in Post-

Communist Eastern Europe , New York: Routledge, 2000, hlm. 116.

Politik Indonesia 1 (1) (2016) 47-71

Khoirul Anam, reposisi Saifullah Yusuf, strategis untuk menciptakan soliditas dan konflik yang terjadi dengan kubu Muhaimin stabilitas partai. Dari langkah-langkah intensif Iskandar hingga ketegangan antara Muhaimin itu akhirnya mampu menciptakan situsasi Iskandar dengan Yenny Wahid pasca internal partai yang lebih kondusif dibanding wafatnya Gus Dur. Hasil konflik internal itu kondisi menjelang Pemilu 2009. Tidak ada membuat banyak elite PKB yang akhirnya lagi kepengurusan ganda, baik di level pusat keluar dari struktural PKB dan membuat maupun di bawahnya. Sehingga konsolidasi partai sempalan seperti PKNU.

program pemenangan pemilu bisa berjalan Imbas dari dinamika konflik itu, sesuai dengan yang diharapkan. khususnya konflik antara Gus Dur dan

Konsolidasi politik dan organisasi pun Muhaimin Iskandar pada 2008, menyebabkan dapat dilakukan dengan cepat. Kader-kader PKB sempat berada pada situasi yang kurang dan tokoh-tokoh pendahulu seperti Alwi menguntungkan karena kondisi internal dan Shihab, Khofifah Indar Parawansa, Mahfud eksternal partai yang tidak stabil. Secara MD dan KH Ma’ruf Amin, dirangkul kembali internal, kekuatan partai terbelah akibat untuk membesarkan PKB. Hubungan dengan konflik yang berkepanjangan. Implikasinya NU yang sempat ranggang disinergikan dirasakan dalam persiapan menghadapi kembali. Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Pemilu 2009. Energi yang seharusnya Siradj pun kerap kali ikut serta dalam

dialokasikan untuk merencanakan strategi menyapa basis-basis NU di banyak daerah. 38 pemilu malah terkuras untuk kepentingan Selain itu, PKB juga melakukan konsolidasi mengelola dan menyelesaikan konflik. Dari total melalui seluruh jajaran pengurus, baik segi eksternal, suasana kompetisi politik yang dari tingkat pusat sampai ke tingkat akar

berlangsung pada saat itu sangat ketat, baik rumput (DPP, DPW, DPC, DPAC). 39 antarpartai maupun antarcaleg, baik caleg

Karena kian solidnya PKB menjelang sesama partai maupun caleg yang berbeda Pemilu 2014, berdampak pada meningkatnya partai. 37 Dampak dari itu semua, membuat kekuatan

partai. Sehingga performa elektoral partai berlambang bola mengantarkan PKB pada perolehan suara dunia ini mengalami kemerosotan tajam pada yang signifikan bila dibandingkan Pemilu Pemilu 2009.

elektoral

2009. Dari situ, bisa dilihat bahwa basis Berkaca dari pengalaman Pemilu Nahdliyin di akar rumput, baik tingkat 2009, maka dalam menghadapi Pemilu 2014, nasional maupun di DKI Jakarta akan tetap DPP PKB melakukan berbagai langkah

Hanif Dakhiri, Aklamasi Cak Imin, http://politik.kompasiana.com/2014/09/06/aklamasi-cak-

Sai fullah Ma’shum, dkk., Selamatkan imin-685904.html, diakses pada 10 April 2015. Demokrasi Menangkan PKB: Pedoman Pemenangan

39 Nahdliyin "Pulang Kandang", PKB Melejit, Pemilu 2014 Partai Kebangkitan Bangsa, Jakarta:

http://nasional.kompas.com/read/2014/04/10/ Lembaga Pemenangan Pemilu (LPP) DPP PKB, 2013,

0652009/Nahdliyin.Pulang.Kandang.PKB.Melejit), hlm.22.

diakses pada 20 April 2015.

Donie Kadewandana Malik/ Partai Politik Islam dan Pemilihan Umum: Studi Peningkatan Dukungan ...

setia mendukung PKB jika struktur PKB maka PKB merupakan satu-satunya partai solid. Namun sebaliknya, jika PKB terus- politik yang memiliki kekuatan basis massa menerus dirundung konflik, warga Nahdliyin terbesar di Indonesia, meskipun massa NU yang mempunyai jiwa kohesivitas yang tinggi, relatif cair. Atas basis massa yang besar itu, akan memilih partai lain yang dekat dengan maka dalam konteks Pemilu 2014, PKB NU, selain PKB.

memberi insentif kuota bagi kalangan Nahdliyin untuk mengisi pos pencalegan

Dukungan Kuat dari Organisasi Sosial PKB. 40 Komposisinya sesuai tertuang di

Keagamaan (NU)

dalam konstitusi partai yaitu: 50 persen caleg Secara historis, PKB merupakan dari kader dan pengurus PKB, 25 persen dari partai politik yang lahir dan dibidani oleh pengurus atau badan otonom NU, dan 25 tokoh-tokoh PBNU. Hadirnya PKB di kancah persen dari kalangan profesional. Serangkaian perpolitikan

nasional, merupakan nilai atau norma-norma informal yang pengulangan sejarah bagi NU ketika menjadi dimiliki bersama antara NU dan PKB inilah, partai politik. Namun demikian, lahirnya PKB yang menurut Fukuyama dapat dijadikan memiliki atmosfer yang berbeda dengan partai ikatan dalam hubungan sosial yang

NU di masa lalu. Ketika PKB didirikan, NU terbangun. 41

telah menyatakan diri kembali ke khitah 1926 Secara teoritis, basis massa PKB yang dan tidak akan berpolitik praktis. Sehingga berasal dari kalangan NU ini disebut juga pengurus NU tidak diperkenankan untuk sebagai modal sosial PKB. Menurut Pierre merangkap jabatan di PKB.

Bourdieu, modal sosial (social capital) adalah Selain menjadi anak kandung NU, sumber daya aktual sekaligus potensial yang PKB mewarisi berbagai tradisi yang dimiliki dimiliki seseorang atau organisasi, yang oleh NU seperti Dewan Tanfidz dan Dewan berasal

jaringan sosial yang Syuro. Di samping itu, ikatan kultural dan terlembagakan serta berlangsung terus historis dengan NU sangat kental di PKB. menerus dalam bentuk pengakuan dan Warga NU yang merupakan golongan perkenalan timbal balik. Keanggotaan dalam masyarakat tradisional di Indonesia dan kelompok sosial tersebut memberikan kepada sebagian besar Jawa memiliki karakteristik anggotanya berbagai bentuk dukungan yang unik, yaitu kental dengan sifat pedesaan kolektif. Ia menambahkan pula bahwa modal dan kekeluargaan yang kuat. Karakteristik sosial mengacu pada keuntungan dan yang unik ini merupakan sebuah kekuatan

dari

bagi PKB. Bila dihitung dari jumlah anggota

Lihat Saifullah Ma’shum, dkk., Produk Hukum Pemenangan Pemilu, Jakarta: Sekjen DPP PKB,

NU yang 80 juta orang (angka moderat 2012, hlm. 3.

41 Francis Fukuyama, Trust: Kebajikan Sosial

tentang jumlah warga NU secara nasional), dan Penciptaan Kemakmuran , Ruslani (terj.),

Yogyakarta: Penerbit Qalam: 2002, hlm. xii.

Politik Indonesia 1 (1) (2016) 47-71

kesempatan yang didapatkan seseorang di ini dukungan dari NU ke PKB, baik itu dalam masyarakat melalui keanggotaanya. 42 tingkat nasional mapun di DKI Jakarta lebih Dalam konteks ini, warga Nahdliyin kuat bila dibandingkan Pemilu 2009. Tokoh- merupakan anggota dari kelompok sosial tokoh NU secara terbuka memberi dukungan keagamaan yang memberikan dukungannya penuh pada PKB di berbagai acara dan kepada PKB. Karena sudah terbentuk jaringan kesempatan. Kerjasama secara intensif yang kuat, maka keduanya akan terus dilakukan dengan Muslimat, Fatayat, dan bersimbiosis di dalam setiap aktivitasnya, badan otonom NU lainnya. Ketua PBNU KH. terutama di dalam ranah politik elektoral.

Said Aqil Siradj pun terlihat rajin menghadiri Menjelang Pemilu 2014, hubungan acara yang diselenggarakan oleh DPP PKB. NU dan PKB kian sinergis dan harmonis. Hal Bahkan KH. Said Aqil juga tak sungkan- itu tercermin dari kedekatan hubungan antara sungkan untuk tampil dalam iklan kampanye tokoh-tokoh PKB dan PBNU. Menurut Ketua PKB. Lembaga Pemenangan Pemilu (LPP) DPP

PKB Saifullah Ma’shum, hubungan NU-PKB Pemunculan Figur Populer

dapat ditinjau dari berbagai aspek, yaitu Untuk menarik simpati dari pemilih, historis, ideologis, kultural, emosional, partai-partai politik Islam maupun partai fungsional, dan struktural. Dari kesemua itu, nasionalis-sekuler

tak luput dalam hanya hubungan struktural yang tidak boleh menampilkan figur yang populer dan tercipta secara politis karena di dalam memiliki pengaruh di kalangan masyarakat AD/ART nya, NU tidak boleh terlibat politik luas. Bone dan Ranney mengatakan bahwa praktis. Tapi di luar itu, seperti hubungan pemilih akan memilih calon atau kandidat historis, ideologis, kultural, emosional, berdasarkan kualitas instrumental atau fungsional dilakukan jejaring yang luas oleh kualitas simbolik yang bersangkutan. Kualitas

PKB. 43 instrumental adalah keyakinan pemilih Dengan berbagai aspek itulah, maka terhadap kemampuan

kandidat dalam NU-PKB bersimbiosis di Pemilu 2014. Dari mewujudkan kebaikan bagi masyarakat yang dokumen resmi partai PKB yang peneliti akan dipimpin. Sementara kualitas simbolik telusuri, terlihat memang dalam Pemilu 2014 mengacu pada kepribadian dan tampilan dari

calon atau kandidat. 44

Pierre Bourdieu, “The Forms of Capital”,

Menjelang Pemilu Legislatif 2014,

dalam J. Richardson, (eds.), Handbook of Theory and Research for the Sociology of Education , New York:

baik itu di tingkat nasional maupun di DKI

Greenwood,1986, hlm. 47-51. 43 Wawancara dengan Drs. H. Saifullah

Jakarta, untuk mendapat dukungan yang masif

Ma’shum, Ketua Lembaga Pemenangan Pemilu (LPP) DPP PKB, Anggota DPR RI dari PKB (2004-2009), Dewan Tanfidz DPP PKB, Kamis, 7 Mei 2015, di Kantor Institut Kewarganegaraan Indonesia (IKI),

44 Hugh A Bone dan Austin Ranney, Politics Jakarta.

and Voters , USA: Mc Graw-Hill, 1981, hlm 9.

Donie Kadewandana Malik/ Partai Politik Islam dan Pemilihan Umum: Studi Peningkatan Dukungan ...

dari pemilih, PKB gencar menampilkan tokoh Jokowi, Prabowo, Megawati, Aburizal Bakrie, populer. Dari pengamatan peneliti ada dua Hatta Rajasa, dan lain sebagainya. polarisasi pemunculan figur-figur populer

Lantas seberapa besar Rhoma Effect? oleh PKB. Pertama dari internal dan kedua Untuk mengetahui hal itu, kita bisa berkaca dari eksternal partai. Dari figur internal yang dari jajak pendapat yang dilakukan oleh muncul adalah tokoh-tokoh dari PKB dan NU lembaga-lembaga survei. Dari berbagai survei itu sendiri, seperti pengurus PKB, mantan yang pernah diadakan, ternyata elektabilitas pengurus PKB, dan tokoh NU. Misalnya Rhoma Irama paling besar hanya mencapai

Mahfud MD (Mantan pengurus PKB, Mantan 3,5%. 45 Apa artinya? Dari hasil itu Menteri dan Anggota DPR dari PKB, serta menunjukkan bahwa Rhoma Effect tetap ada, bakal Calon Presiden dari PKB), KH. Said namun pengaruhnya tidak signifikan dan Agil Siradj (Anggota Tim Lima pendiri PKB), merata di seluruh Indonesia. Hanya di Alwi Shihab (Mantan Ketua Umum PKB), beberapa daerah saja faktor Rhoma Khofifah Indar Parawansa (Mantan Pengurus berpengaruh. Misalnya di Aceh, Kalimantan DPP PKB, Mantan Menteri dari PKB), KH. Selatan, Jawa Barat, dan NTT. Pertanyaannya

A. Hasyim Muzadi (Mantan Ketua PBNU), kemudian bagaimana dalam konteks DKI KH. Dr. Ma’ruf Amin (Mantan pengurus Jakarta? Apakah faktor Rhoma Irama

PBNU). berpengaruh bagi peningkatan suara PKB? Sedangkan figur eksternal yang Ternyata bila melihat kondisi masyarakat DKI dimuncukan oleh DPP PKB sekaligus diusung Jakarta yang majemuk dan kosmopolit, efek menjadi bakal calon presiden adalah raja Rhoma Irama masih berpengaruh namun tidak dangdut Rhoma Irama. Bila dibandingkan

dengan tokoh-tokoh dari PKB atau NU, Survei capres dilakukan oleh Pusat

Penelitian Politik (P2P) LIPI pada 10-31 Mei 2013 di 31

popularitas Rhoma Irama lebih di atas provinsi di Indonesia dengan melibatkan 1.799 responden melalui wawancara tatap muka, dengan mereka. Sebab Rhoma Irama bagi masyarakat margin error 2,31 persen dan tingkat kepercayaan 95

persen. Hasil survei menunjukkan elektabilitas Joko

bukan sosok yang asing. Kiprahnya di Widodo berada di urutan pertama dengan persentase

22,6 persen. Lalu diikuti oleh Capres Gerindra, Prabowo

belantika musik tanah air sudah dibangun Subianto 14,2 persen, Capres Golkar Aburizal Bakrie

9,4 persen. Kemudian, disusul Megawati Soekarnoputri

sejak puluhan tahun. Lagu-lagu ciptaannya dari PDI Perjuangan 9,3 persen, Jusuf Kalla 4,2 persen, pun hingga kini masih akrab di telinga Rhoma Irama 3,5 persen, Capres Hanura Wiranto 3,4

persen, Mahfud MD 1,9 persen, Hatta Rajasa 1,2 persen,

masyarakat. Sejak Rhoma Irama digadang- Sri Sultan HB X 1,2 persen, dan Surya Paloh 1,2 persen. Sementara itu, untuk tokoh yang paling populer atau gadang oleh PKB, namanya pun kian meroket. dikenal oleh pemilih urutan pertama ditempati oleh

Megawati Soekarnoputri 93,2 persen, Jusuf Kalla 90,9

Dari jajak pendapat atau polling yang persen, Rhoma Irama 89,2 persen, Joko Widodo 85,1

persen, Prabowo Subianto 82,1 persen. Kemudian,

diadakan oleh lembaga survei atau lembaga Wiranto 77,8 persen, Aburizal Bakrie 76,9 persen, Ani

Yudhoyono 73,5 persen, Hatta Rajasa 66,8 persen, Sri

penelitian, Rhoma kerap disejajarkan dengan Sultan Hamengkubuwono X 55,6 persen, Agum tokoh-tokoh nasional capres lainnya seperti Gumelar 54,6 persen, Surya Paloh 53,4 persen, Sutiyoso

50,3 persen, Yusril Ihza Mahendra 49,9 persen, dan Hidayat Nurwahid 47,5 persen.

Politik Indonesia 1 (1) (2016) 47-71

sebesar di empat daerah yang disebutkan program kerjasama wirausaha antara NU-Lion Ma’shum.

Grup.

program itu, Rusdi menggelontorkan dana ratusan ribu dollar

Dalam

Dukungan Modal Finansial

untuk pemberdayaan ekonomi anggota NU. Sumber daya finansial bagi partai Rusdi mengaku bahwa kolaborasi NU-Lion politik mempunyai peran penting karena Grup adalah bagian dari rencananya yang hampir

politik lebih luas untuk memberdayakan dan membutuhkan pendanaan. Secara umum, mengembangkan aktivitas ekonomi kader partai memerlukan dana besar untuk NU. 47 Bergabungnya Rusdi Kirana membuat memenuhi kebutuhan campaign finance dan PKB kian segar dalam menghadapi Pemilu party finance. Party finance adalah keuangan 2014. partai politik yang diperoleh dan digunakan

setiap ruang

gerak

Jika pada pemilu sebelumnya, untuk menjalankan kegiatan partai di luar penyelenggaraan kampanye PKB kerap masa kampanye, termasuk menggerakan dilakukan secara sederhana, namun dengan infrastruktur dan jaringan partai. Adapun masuknya Rusdi Kirana, membuat PKB campaign finance merupakan keuangan partai mampu menyelenggarakan kampanye yang politik yang diperoleh dan digunakan selama lebih megah sebagaimana partai besar lainnya.

masa kampanye. 46 Misalnya, PKB melakukan kampanye melalui Dalam konteks itu, masuknya bos medium iklan di berbagai televisi dengan Lion Grup Rusdi Kirana pada Januari 2014 ke frekuensi tayang yang signifikan. Selain itu, PKB dengan menjadi Wakil Ketua Umum, PKB menggelontorkan dana yang besar untuk membuat modal finansial partai ini semakin menyewa konsultan politik Saiful Mujani kuat. Seperti diketahui, Rusdi Kirana Research and Consulting , sebagai konsultan

merupakan pengusaha maskapai penerbangan kampanyenya. 48 Menurut Ma’shum, yang

tergolong sukses. Di industri penggunaan konsultan politik dan kampanye kedirgantaraan Indonesia, nama Rusdi Kirana yang baru pertama kali ini dilakukan, adalah cukup populer. Maskapai penerbangan Lion upaya untuk mengoptimalkan potensi yang Air yang mempunyai semboyan

dimiliki PKB. “we make 49

people fly” selama dikomandoi Rusdi mampu Kemampuan PKB yang mampu menguasai sebagain besar rute penerbangan di memobilisasi dana dari Rusdi Kirana nusantara.

membuat jumlah dana kampanye PKB secara Sebulan setelah bergabung di PKB,

Greg Fealy, The Puzzle of Rusdi Kirana and

pada Februari 2014, Rusdi Kirana membuat Islamic Politics , http://insidestory.org.au/the-puzzle-of-

rusdi-kirana-and-islamic-politics, diakses pada 11 Februari 2015.

Burhanuddin Muhtadi, Perang Bintang

48 Ibid.

2014: Konstelasi dan Prediksi, Pemilu dan Pilpres , 49 Wawancara dengan Drs. H. Saifullah Jakarta: Noura Books, 2013, hlm. 152.

Ma’shum, Op.Cit.

Donie Kadewandana Malik/ Partai Politik Islam dan Pemilihan Umum: Studi Peningkatan Dukungan ...

nasional pada tahun ini meningkat dibanding beberapa pengakuan pengurus PKB di pusat tahun

peneliti maupun di tingkat DKI Jakarta, serta analisa menanyakan hal ini kepada Ketua LPP DPP pakar politik menilai bahwa kepemimpinan PKB Saifullah Ma’shum ia mengatakan politik Muhaimin Iskandar sangat baik dengan ragu-ragu sekitar Rp. 800 miliar. terutama dalam hal kemampuan memenej Namun, secara cepat ia meralatnya. Ia partai. Ia mampu menyatukan seluruh sumber menyarankan peneliti untuk melihat hasil daya partai dan membangun sistem yang pelaporan dana partai di KPU. Peneliti solid. kemudian menelusuri laporan dana partai-

sebelumnya.

Ketika

Dalam analisa peneliti, kepiawaian partai yang disampaikan ke KPU. 50 Dari manuver Muhaimin Iskandar dalam Pemilu laporan tersebut menunjukan bahwa dana Legislatif 2014 dapat dilihat dari beberapa kampanye PKB yang berasal kas internal hal. Pertama, Muhaimin Iskandar berhasil partai sebesar Rp. 45.000.000.000. Sementara memperkokoh struktur partai, SDM, dan dana kampanye yang berasal dari sumbangan ideologi partai. Dengan begitu, maka dapat para

Rp. tercipta kohesifitas yang simbiotik di internal 100.966.440.940. Bila ditotal, berarti PKB partai. Kedua, Muhaimin berhasil menjaga memiliki dana kampanye nasional sebesar Rp. harmonisasi hubungan antara PKB dengan 145.966.440.940. Dalam konteks Pemilu NU baik di pusat, wilayah, kabupaten bahkan Legislatif 2014 DPR di Dapil DKI Jakarta, sampai ranting. Serta dapat merangkul dan DPW PKB DKI Jakarta secara tidak langsung menjaga hubungan baik dengan Said Aqil banyak terbantu oleh dukungan finansial dan Siradj, Mahf ud MD, Alwi Shihab, Ma’ruf logistik Rusdi Kirana karena kampanye yang Amin, Khofifah Indar Parawansa, Hasyim dilakukan oleh DPP PKB di DKI Jakarta Muzadi, Jusuf Kalla (Mustasyar/Penasehat bertambah megah dan semarak. Sehingga hal PBNU), dan tokoh-tokoh NU lainnya. Ketiga, itu berefek pada dukungan pemilih di dalam kemampuan

caleg PKB

berjumlah

Muhaimin dalam pemilu di tingkat DKI Jakarta.

menakapitalisasi ketokohan Rhoma Irama Kepemimpinan Politik Muhaimin Iskandar untuk melakukan kampanye. Berdasarkan Aspek kepemimpinan merupakan survei popularitas Rhoma Irama di kalangan salah satu faktor penting di dalam masyarakat Indonesia cukup tinggi. Sehingga menjalankan roda dan mesin partai politik. dengan Muhaimin mengahadirkan Rhoma, Bila kepemimpinan seorang ketua partai baik maka secara langsung dapat mempengaruhi maka akan menghasilkan output yang baik elektabilitas PKB. Keempat, kemampuan juga di dalam perkembangan partainya. Dari Muhaimin dalam menggaet bos Lion Air

Rusdi Kirana ke PKB yang merupakan salah

Untuk lebih lengkapnya lihat laporan dana kampanye partai-partai politik peserta Pemilu 2014,

satu penyumbang dana terbesar bagi PKB.

melalui www.kpu.go.id.

Politik Indonesia 1 (1) (2016) 47-71

Sehingga itu dapat menunjang logistik menjalankan dan mengefektifkan mesin partai kegiatan kampanye PKB di dalam pemilu.

di Pemilu 2014.

Pelembagaan dan Pengorganisasian Performa Elektoral PPP pada Pemilu Pemenangan Pemilu

Legislatif 2014 DPR RI di Dapil DKI Dalam menghadapi Pemilu Legislatif Jakarta