BAB II LANDASAN TEORI - BAB II

8
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1.

Konsep Dasar Pemograman

2.1.1. Defenisi Pemograman
Sebelum kita memasuki pengertian pemograman (programming), ada
baiknya kita mengartikan dulu apa itu program, dalam hal ini program komputer.
Program: sekumpulan instruksi-instruksi yang “dikodekan” oleh
programmer (orang yang membuat program) yang dapat dimengerti oleh
komputer yang nantinya akan dieksekusi oleh komputer.
Oleh sebab itu pemograman (programming) bisa dikatakan suatu
kegiatan dalam membuat program komputer, atau membuat suatu kumpulankumpulan instruksi atau perintah ke komputer, atau istilahnya membuat
sekumpulan “kode-kode” yang dimengerti oleh komputer. Agar komputer dapat
mengerti instruksi-instruksi tersebut, maka dibutuhkan sebuah bahasa tersendiri,
yaitu “kode-kode”, yang lebih dikenal dengan istilah “bahasa pemograman”.
2.1.2. Teknik Pemograman
Pemograman komputer sendiri memiliki banyak evolusi atau

perubahan teknik dalam melakukannya, berikut ini beberapa teknik dalam
pemograman komputer…

9


Pemograman Prosedural.
Pada pemograman procedural, program dibedakan atas bagian data

dengan bagian instruksi. Bagian instruksi terdiri atas runtutan/urutan (sequence)
instruksi yang dilaksanakan satu per satu secara berurutan oleh pemroses. Alur
pelaksanaan instruksi dapat berubah karena adanya pencabangan kondisional.
Data yang disimpan di dalam memori dimanipulasi oleh instruksi secara
beruntun atau procedural. Paradigma pemrograman seperti ini dinamakan
pemrograman procedural. Contoh bahasa pemograman yang mendukung
pemograman procedural adalah Basic, Pascal, C, dan lain-lain.



Pemograman Functional.

Pada pemograman functional lebih dtekankan pembangunan fungsi-

fungsi, seperti fungsi-fungsi di dalam perhitungan matematika. Fungsi
merupakan pembangun utama program sehingga fungsi-fungsi ini dapat
dilewatkan parameternya dan mengembalikan nilai yang sudah diproses, yang
lebih dikenal dengan istilah return.



Pemograman Terstruktur.
Pada dasarnya pemograman terstruktur merupakan suatu teknik yang

memecah masalah besar menjadi lebih kecil dan lebih mudah dipahami.
Biasanya masalah-masalah kecil ini dipetakan dan diimplementasikan ke dalam
suatu procedure atau fungsi (function).

10


Pemograman Declarative.

Pada pemograman declarative, suatu permasalahan dideskripsikan

dengan pernyataan (declarative) daripada penggunaan implementasi algoritma.
Pemograman declarative ini sering disebut juga dengan pemograman logika.
PROLOG dan CLIPS merupakan bahasa pemograman yang bersifat deklaratif.



Pemograman berbasis modul.
Teknik pemograman berbasis modul ini adalah dengan menciptakan

banyak modul, masing-masing modul merupakan suatu grup atau kelompok dari
entitas variabel, procedure, maupun fungsi, modul dapat juga diartikan dengan
sebuah program kecil yang mandiri. Bahasa pemograman ADA mendukung
pemograman modul ini.



Pemograman berorientasi objek (OOP).
Konsep utama pemrograman berorientasi objek (Object Oriented


Programming) yaitu melakukan permodelan objek dari kehidupan nyata ke
dalam tipe data abstrak. Jelasnya, pemrograman berorientasi objek merupakan
konsep pemrograman untuk memodelkan objek yang kita gunakan dalam
kehidupan sehari-hari. OOP membawa konsep yang sama sekali berbeda dengan
teknik pemograman sebelumnya, sehingga bisa disebut juga OOP memunculkan
“paradigma” pemograman yang baru. Untuk mengetahui konsep OOP lebih
dalam akan kita bahas dalam tulisan selanjutnya. Contoh bahasa pemograman
yang mendukung OOP adalah java, C++, smalltalk, dan lain-lain.

11
2.1.3 Pengertian Program Aplikasi
Program sering juga digabungkan dengan kata aplikasi, yang
melengkapi perbendaharaan kata teknologi informasi dewasa ini. Program
aplikasi tersebut dapat diartikan sebagai program yang langsung bisa
diimplementasikan dan digunakan sesuai kebutuhan user tanpa harus
menuliskan ekspresi program sesuai bahasa pemrograman. Biasanya program
aplikasi ini siap pakai dan merupakan program pesanan baik individu
maupun lembaga. User tidak perlu mempelajari bahasa pemrograman, jika
dia setingkat user saja. Akan tetapi biasanya disertakan buku panduan

penggunaan atau user manual, atau malah dalam program aplikasi tersebut
disediakan menu help yang akan memudahkan penggunaan.

2.1.4 Pengertian Bahasa Pemrograman
Bahasa pemrograman adalah suatu prosedur atau cara penulisan
program. Bahasa pemrograman menurut tingkatannya terbagi menjadi tiga
macam, yaitu:
1. Low Level Language atau sering disebut sebagai bahasa mesin.
2. Middle Language.
3. High Level Language, yaitu tingkat yang langsung bisa dipahami oleh
user atau pemakai.

2.2.

Unified Modeling Language (UML)

12
Merupakan sebuah "bahasa" yang telah menjadi standar dalam
industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti
lunak. Unified Modeling Language (UML) adalah alat bantu analisis serta

perancangan perangkat lunak berbasis objek (Adi Nugroho : 2005). UML
menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem. Seperti
bahasa-bahasa lainnya, UML mendefinisikan notasi dan syntax/semantik.
Notasi UML merupakan sekumpulan bentuk khusus untuk menggambarkan
berbagai diagram piranti lunak. Setiap bentuk memiliki makna tertentu, dan
UML syntax mendefinisikan bagaimana bentuk-bentuk tersebut dapat
dikombinasikan. Notasi UML terutama diturunkan dari 3 notasi yang telah
ada sebelumnya: Grady Booch OOD (Object-Oriented Design), Jim
Rumbaugh OMT (Object Modeling Technique), dan Ivar Jacobson OOSE
(Object-Oriented Software Engineering).

2.2.1. Sejarah Perkembangan UML
Sampai era tahun 1990 seperti kita ketahui puluhan metodologi
pemodelan berorientasi objek telah bermunculan. Diantaranya adalah:
metodologi booch [1], metodologi coad [2], metodologi OOSE [3],
metodologi OMT [4], metodologi shlaer-mellor [5], metodologi wirfs-brock
[6], dsb. Masa itu terkenal dengan masa perang metodologi (method war)
dalam pendesainan berorientasi objek. Masing-masing metodologi membawa
notasi sendiri-sendiri, yang mengakibatkan timbul masalah baru apabila kita
bekerjasama dengan group/perusahaan lain yang menggunakan metodologi


13
yang berlainan. Dimulai pada bulan Oktober 1994 Booch, Rumbaugh dan
Jacobson, yang merupakan tiga yang metodologinya banyak digunakan
mempelopori usaha untuk penyatuan metodologi pendesainan berorientasi
objek. Pada tahun 1995 dirilis draft pertama dari UML (versi 0.8). Sejak
tahun

1996

pengembangan

tersebut

dikoordinasikan

oleh

Object


Management Group (OMG – http://www.omg.org). Tahun 1997 UML versi
1.1 muncul, versi 1.5 yang dirilis bulan Maret 2003. Booch, Rumbaugh dan
Jacobson menyusun tiga buku serial tentang UML pada tahun 1999 [7] [8]
[9]. Sejak saat itulah UML telah menjelma menjadi standar bahasa
pemodelan untuk aplikasi berorientasi objek
Rambaug

OMG
(Object
Management
Group)

Odell

Meyer
Shlaer and Mellor

Gamma

Gambar 2.1 Gabungan pemodelan pembentuk UML


2.2.2. Bangun dasar Metodologi Unified Modeling Language (UML)
Bangunan dasar metodologi Unified Modeling Language (uml)
menggunakan tiga bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat
lunak yang akan dikembangkan yaitu :
1. Sesuatu (things)
Ada 4 (empat) things dalam unified modeling language (uml), yaitu:

14
a. Structural things
Merupakan bagian yang relatif statis dalam model unified modeling
language (uml). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemenelemen yang bersifat fisik maupun konseptual.
b. Behavioral things
Merupakan bagian yang dinamis pada model unified modeling
language (uml), biasanya merupakan kata kerja dari model unified
modeling language (uml), yang mencerminkan perilaku sepanjang
ruang dan waktu.
c. Grouping things
Merupakan bagian pengorganisasi dalam unified modeling language
(uml). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan

penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini
kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi
pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistemsubsistem.
d. Annotational things
Merupakan bagian yang memperjelas model unified modeling
language (uml) dan dapat berupa

komentar-komentar yang

menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model unified
modeling language (uml).
2. Relasi (Relationship)

15
Ada 4 (empat) macam relationship dalam unified modeling
language (uml), yaitu :
a. Kebergantungan
Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu
elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang
bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (independent).

b. Asosiasi
Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan
objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek
lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan
hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.
c. Generalisasi
Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi
perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk
(ancestor). Arah dari atas kebawah dari objek induk ke objek anak
dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari
arah bawah keatas dinamakan generalisasi.
d. Realisasi
Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.
3. Diagram
Ada 5 (empat) macam diagram dalam unified modeling language (uml),
yaitu :
a. Use Case Diagram

16
Diagram ini memperihatkan himpunan use case dan aktor-aktor
(suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting
untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku dari suatu sistem
yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.
b. Class Diagram
Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmukaantarmuka, kolaborasi-kolaborasi dan relasi-relasi antar objek.
c.

Sequence Diagram
Diagram ini memperlihatkan interaksi yang menekankan pada
pengiriman pesan (message) dalam suatu waktu tertentu.

d. State Chart Diagram
Diagram ini memperlihatkan state-state pada sistem, memuat state,
transisi, event, dan aktifitas. Diagram ini terutama penting untuk
memperlihatkan sifat dinamis dari antarmuka, kelas, kolaborasi dan
terutama penting pada pemodelan sistem-sistem yang reaktif.
e. Activity Diagram
Diagram ini memperlihatkan aliaran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam
suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi dalam
suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek

2.3. Perancangan Database
2.3.1. Konsep Dasar Database
Kumpulan file yang saling berkaitan bersama dengan program untuk

17
pengelolaannya disebut Database Management System. Menurut Bunafit
Nugroho (2004:75) Database adalah suatu bentuk media yang di gunakan
untuk menyimpan sebuah data.
2.3.2. Tabel
Tabel sering disebut dengan entitas atau entity dan juga digunakan
untuk menyimpan sekelompok data yang sifatnya khusus (Bunafit Nugroho,
2004:75). Tabel merupakan urutan kedua setelah database.
2.3.3. Permasalahan Database
Kesalahan

dalam

membuat

sebuah

skema

database

dapat

menimbulkan permasalahan dikemudian hari. Untuk itu sebaiknya dalam
membangun sebuah database kita memperhatikan beberapa hal diantaranya:
1. Redudansi
Redudansi adalah sebuah data yang diulang beberapa kali (Rahmat
Priyanto, 2007:7). Langkah yang baik adalah dengan memperkecil datadata yang disimpan berulang kali tanpa membuat kita kehilangan data
yang diperlukan.
2. Anomali
Anomali adalah kesalahan-kesalahan dalam memanipulasi sebuah data
yang disebabkan oleh desain database yang kurang baik (Rahmat
Priyanto, 2007:7). Untuk menghindari anomali desain database haruslah
dirancang dengan baik.
Menurut Rahmat Priyanto (2007:7) Anomali terbagi kedalam tiga jenis :
 Insert Anomali (Anomali Pemasukan Data)

18
Anomali pemasukan data adalah kesalahan-kesalahan yang terjadi
pada saat pemasukan data yang disebabkan oleh desain database yang
buruk.
 Delete Anomali (Anomali Penghapusan Data)
Anomali ini adalah kesalahan-kesalahan dalam melakukan operasi
penghapusan sebuah data yang disebabkan oleh desain database yang
buruk.
 Update Anomali (Anomali Pengubahan Data)
Desain database yang buruk juga dapat memicu terjadinya kesalahan-kesalahan pada
saat dilakukannya operasi perubahan data

2.3.4. Definisi Relasi
Yang dimaksud dengan relasi adalah sebuah bentuk pernyataan data
secara grafis 2 dimensi, yang terdiri dari kolom dan baris. Tiap perpotongan
antara kolom dan baris akan mempunyai nilai isi (atom)

2.3.5. Definisi Normalisasi
Normalisasi menurut Chris Gan dan Trish Sarson menyatakan yaitu
“Proses untuk mengorganisasikan file untuk menghilangkan grup element
yang berulang-ulang”
Proses normalisasi merupakan suatu proses pengelompokan data
element menjadi tabel, tabel yang menunjukan entitas atau relasi sehingga
pada proses normalisasi ini selalu di uji pada beberapa kondisi.
Normalisasi dilakukan untuk mengurangi anomaly atau penyimpanan
informasi. Anomaly merupakan penyimpanan-penyimpanan atu error atau

19
inkonsistensi data yang terjadi pada saat dilakukan proses menambah,
mengubah, membaca pada suatu database (basis data)
Pada proses normalisasi terdapat beberapa tahapan atau langkahlangkah dalam pembentukan yaitu sebagai berikut :
1. Bentuk tidak normal (Unnormalized form)
Merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan
mengikuti format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau
terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan pada saat
mengimput.
2. Bentuk normal ke satu (1 NF )
Merupakan bentuk normal ke satu yang mempunyai ciri-ciri yaitu
setiap data dibentuk dalam flat file (file datar / rata), data dibentuk dalam
satu record dan nilai dari field-field berupa automatic valur. Tidak ada
set atribut yang berulang-ulang atau atribut yang memiliki nilai ganda
(multi value). Setiap file hanya memiliki satu pengertian, bukan
merupakan kumpulan data yang mempunyai arti mendua, hanya
memiliki satu arti saja. Dan bukan pecahan kata-kata sehingga
pengertiannya lain.
3. Bentuk normal ke dua (2 NF)
Adapun bentuk normal kedua mempunyai syarat yaitu bentuk data
telah memenuhi criteria bentuk normal kesatu. Sehingga untuk
membentuk normal ke dua haruslah sudah ditentukan field-field kunci,

20
field kunci haruslah unik dan dapat mewakili atribut lain yang menjadi
anggotanya.
1. Bentuk normal ke tiga (3 N )
Untuk menjadi bentuk normal ke tiga maka relasinya harus bentuk
normal kedua dan semua atribut bukanlah primer tidak mempunyai
hubungan yang transif, dengan kata lain bahwa setiap atribut bukan
kunci dan haruslah bergantung pada primary key secara menyeluruh.
2. Boyce-Code Normal Form (BCNF)
Menghilangkan beberapa keganjilan dari hasil bentuk normal ke dua
atau apabila setiap determinan adalah kandidat key.
3. Bentuk normal ke empat
Jika relasi R merupakan bentuk 4 NF dan jika BCNF, yang mana
rinci data yang ada didalamnya tidak mengalami ketergantungan pada
banyak nilai atau semua rinci data yang mengalami ketergantungan pada
banyak nilai adalah juga mengalami ketergantungan.

2.3.6. SQL SERVER 2000
2.3.6.1.

Mengenal SQL Server 2000
Microsoft SQL Server merupakan program aplikasi database untuk
client/server. Program ini dapat beroperasi pada berbagai sistem operasi,
mulai dari windows 9x, Windows 2000 dengan bermacam-macam versinya
dan juga Windows NT. Masing-masing sistem operasi itu untuk menjalankan
aplikasi SQL Server 2000 menyediakan dukungan yang bermacam-macam,

21
yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan sistem yang akan dibangun.
Selama beroperasi di mana SQL Server ini mengelolah database, SQL Server
di dalam berhubungan dengan user akan dikelolah oleh seorang yang disebut
Database Administrator.
Microsoft SQL Server 2000 merupakan sebuah program RDBMS
(Relational Database Management System) yang menyediakan dukungan
untuk

mengorganisasi data dengan cara menyimpannya ke dalam tabel

database. Hubungan antar data dapat dikelompokkan ke dalam tabel, dan
keterhubungan dapat didefenisikan antar tabel-tabel yang disebut dengan
Relational Dataase. SQL Server merupakan database server. User dapat
berhubungan dengan database yang ada pada server melalui sebuah aplikasi,
sedangkan Administrator dapat mengakses data secara langsung untuk
mengelolanya.
SQL Server diluncurkan pada tahun 1989 dan berkembang sangat
pesat sejak saat itu, baik dalam skalabilitas, integritas, kemudahan dalam
administrasi, performance dan fitur.

2.4.

Konsep Dasar Visual Basic 6.0.

2.4.1

Definisi Visual Basic
Siapapun yang bergerak di bidang komputer pasti pernah mendengar
tentang visual basic, baik dari sekolah, kantor, maupun lewat iklan-iklan
lowongan kerja. Tapi mungkin sebagian dari anda belum mengetahui apa
sebenarnya itu Visual Basic.

22
“ Visual Basic pada dasarnya adalah sebuah bahasa pemrograman
komputer, bahasa pemrograman adalah perintah-perintah atau instruksi
yang dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu. “1
Visual Basic dapat juga didefinsikan sebagai :
“ Kata “Basic” merupakan bagian bahasa basic (Beginners All Purpose
Symbolic Instruction Code), yaitu sebuah bahasa pemrograman yang
dalam sejarahnya sudah banyak digunakan oleh para programer untuk
menyusun aplikasi. “2
Visual Basic dikembangkan dari bahasa pemrograman dan sekarang
berisi banyak statemen, fungsi, dan keyword, dan beberapa diantaranya
terhubung ke windows GUI, visual basic kini seakan-akan menjadi kiblat
bagi para software developer, dan menjadi salah satu bahasa yang wajib
dipelajari oleh berbagai kalangan, jika mereka ingin sukses di dunia
komputer.
Visual Basic (yang sering juga disebut dengan VB) selain disebut
sebagai sebuah bahasa pemrograman, juga sering disebut sebagai sarana
(tool) untuk menghasilkan program-program aplikasi berbasis windows.
Beberapa kemampuan atau manfaat dari Visual Basic di antaranya seperti :
a. Untuk membuat program aplikasi berbasis Windows.
b. Untuk membuat objek-objek pembantu program, misalnya kontrol
Activex, file Help, aplikasi Internet, dan sebagainya.
1

Andi Kurniadi, Pemrograman Microsoft Visual Basic 6, Elex Media Komputindo, halaman 3,

1999
2

Andi Yogyakarta, Pemrograman Visual Basic , Wahana Komputer Semarang, halaman 1

23
c. Menguji program (debugging) dan menghasilkan program akhir
berakhiran EXE yang bersifat executable, atau dapat langsung dijalankan.

2.4.2. Keistimewaan Visual Basic
Sejak dikembangkan pada tahun 80-an, Visual Basic kini telah mencapai
versinya yang ke-6. Beberapa keistimewaan utama dari Visual Basic 6 ini di
antaranya seperti :
1. Menggunakan platfom pembuatan program yang diberi nama Developer
Studio, yang memiliki tampilan dan sarana yang sama dengan Visual C+
+ dan Visual J++. Dengan begitu anda dapat bermigrasi atau belajar
bahasa pemrograman lainnya dengan mudah dan cepat, tanpa harus
belajar dari nol lagi.
2. Memiliki compiler andal yang dapat menghasilkan file executable yang
lebih cepat dan lebih efisien dari sebelumnya.
3. Memiliki beberapa tambahan sarana Wizard yang baru. Wizard adalah
sarana yang mempermudah di dalam pembuatan aplikasi dengan
mengotomatisasi tugas-tugas tertentu.
4. Tambahan kontrol-kontrol baru yang lebih canggih serta peningkatan
kaidah struktur bahasa Visual Basic.
5. Kemampuan membuat ActiveX dan fasilitas Internet yang lebih banyak.
6. Sarana akses data yang lebih cepat dan andal untuk membuat aplikasi
database yang berkemampuan tinggi.

24
Visual Basic 6 memiliki beberapa versi atau edisi yang disesuaikan
dengan kebutuhan pemakainya

Dokumen yang terkait

Peningkatan keterampilan menyimak melalui penerapan metode bercerita pada siswa kelas II SDN Pamulang Permai Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014

20 223 100

SOAL ULANGAN HARIAN IPS KELAS 2 BAB KEHIDUPAN BERTETANGGA SEMESTER 2

12 263 2

PENGARUH PEMBERIAN ASUHAN SAYANG IBU BERSALIN TERHADAP LAMA PERSALINAN KALA II PRIMIPARA

0 0 6

BAB IV HASIL PENELITIAN - Pengaruh Dosis Ragi Terhadap Kualitas Fisik Tempe Berbahan Dasar Biji Cempedak (Arthocarpus champeden) Melalui Uji Organoleptik - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 2 20

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Uji Kualitas Mikrobiologi Minuman Olahan Berdasarkan Metode Nilai MPN Coliform di Lingkungan Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Kelurahan Pahandut Palangka Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya

1 2 12

The effect of personal vocabulary notes on vocabulary knowledge at the seventh grade students of SMP Muhammadiyah Palangka Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 20

BAB IV HASIL PENELITIAN - Penerapan model pembelajaran inquiry training untuk meningkatkan berpikir kritis dan hasil belajar siswa pada pokok bahasan gerak lurus - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 1 23

CHAPTER I INTRODUCTION - The effectiveness of anagram on students’ vocabulary size at the eight grade of MTs islamiyah Palangka Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 10

BAB II KAJIAN TEORITIK A. Penelitian Sebelumnya - Perbedaan penerapan metode iqro’ di TKQ/TPQ Al-Hakam dan TKQ/TPQ Nurul Hikmah Palangka Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 26

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Penerapan model Problem Based Instruction (PBI) terhadap pemahaman konsep dan hasil belajar siswa pokok bahasan tekanan Kelas VIII Semester II di SMPN Palangka Raya Tahun Ajaran 2015/2016 - Digital Library IAIN Pala

0 3 80