Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 14, No. 2a, Is. 7
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA AUDITOR TIKE KARTIKA
STIE Trisakti tike@stietrisakti.ac.id
Abstarct: The objective of this research is to examine and obtain empirical evidence of the factors that influence auditor performance. There are 6 variable used in this study, the variables of audit structure, role conflict, organizational commitment, organizational behavior, good corporate governance, auditor ’s independency as the independent variables and auditor performance as the dependent variable. This research is done at DKI Jakarta in 2011. The criteria of sample is the auditor must have graduated at least from bachelor degree and has experience as an auditor at least for two years. The population in this research is all auditors working at Public Accounting Firm in DKI Jakarta based on Directory List 2011 which is published by Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI). Data collected using questionnaires submitted directly to auditor are listed in Public Accounting Firm. Number of questionnaires distributed are 180 copies, and 147 copies have been returned, there are 110 copies of questionnaires can be used as the research sample. Purposive sampling method is used to obtain the samples. This
research is uses multiple regression analysis as the data analysis method in this research. Based on hypothesis testing, it shows that there are three variables of independent in this research audit structure, role conflict, and organizational commitment affect auditor performance. On the other hand the organizational behavior, good corporate governance, and auditor ’s independency do not affect to auditor performance.
Keywords: Audit Structure, Role Conflict, Organizational Commitment, Organizational Behavior, Good Corporate Governance, Audito r’s Independency, and Auditor Performance.
PENDAHULUAN
Kedua belah pihak bekerja sama dalam
memanipulasi laporan Pada era globalisasi banyak
sehingga merugikan terjadinya kasus akuntansi pada
keuangan
berbagai pihak baik itu pihak perusahaan besar yang terjadi
eksternal dan internal perusahaan. beberapa tahun silam seperti Enron
Semakin banyaknya kasus dengan KAP Arthur Endersen yang
akuntansi seperti sudah melanggar kode etik akuntan
manipulasi
pengungkapan opini kewajaran publik dalam melakukan tugasnya.
suatu perusahaan dan memanipulasi
Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 14, No. 2a, Is. 7 November 2012
laporan keuangan yang dilakukan dipertanggungjawabkan pada oleh KAP membuat masyarakat
masyarakat.
menjadi kurang percaya dengan
beberapa kinerja auditor. Kejadian tersebut
Menanggapi
yang terjadi membuat kredibilitas dan kinerja
masalah-masalah
mengenai kinerja auditor maka auditor semakin dipertanyakan di
termotivasi untuk mata
peneliti
penelitian yang masyarakat mengambil kesimpulan
berkaitan dengan kinerja auditor. bahwa kinerja auditor semakin
Hal pertama yaitu untuk menguji lama semakin buruk. Kinerja
sejauh mana struktur audit, konflik auditor menjadi sorotan tajam di
pemahaman good mata masyarakat berkaitan dengan
peran,
budaya organisasi, hal-hal tersebut.
governance,
organisasi, dan Pandangan
komitmen
auditor masyarakat terhadap KAP mulai
negatif
independensi
mempengaruhi kinerja auditor pada sirna semenjak Federal Amerika
KAP di DKI Jakarta. Serikat mengesahkan
Hal kedua yaitu topik ini Oxley Act. Senator Paul Sarbanes
Sarbanes
menarik untuk diteliti karena dalam dan anggota dewan Michael Oxley
kinerja auditor dapat memprakasai Sarbanes Oxley Act
menilai
dilihat dari berbagai faktor baik itu untuk memperkuat standar audit
faktor internal dan faktor eksternal yang telah ada bagi perusahaan dan
yang terdapat pada auditor. Hal kantor akuntan publik. Kinerja
ketiga yaitu adanya penelitian – auditor memiliki peranan yang
penelitian terdahulu meneliti sangat penting dalam menentukan
kinerja auditor dan memberikan kualitas KAP dan sebagai patokan
hasil yang kurang konsisten antara bagi klien maupun masyarakat
penelitian satu dengan penelitian dalam menilai hasil audit.
yang lain. Hal ini memicu peneliti Dari
ingin melakukan penelitian ini pertumbuhan jumlah KAP semakin
dengan menggunakan para auditor meningkat, maka jasa audit atas
di Kantor Akuntan Publik yang ada laporan keuangan oleh KAP sangat
di DKI Jakarta tahun 2011 sebagai dibutuhkan
bagi
seluruh
objek penelitian.
perusahaan, terutama perusahaan Penelitian ini merupakan go public untuk menarik perhartian
dari penelitian para investor dalam berinvestasi di
pengembangan
Fanani et al. (2008). Penelitian ini perusahaan mereka dan profesi
memiliki perbedaan dari penelitian auditor sangat dibutuhkan bagi
sebagai berikut: perusahaan untuk menilai apakah
sebelumnya
mengembangkan laporan keuangan yang dibuat oleh
Pertama,
terdahulu dengan manajemen sesuai dengan standar
penelitian
menambahkan variabel independen akuntansi yang berlaku. Situasi ini
komitmen organisasi, menuntut auditor untuk bekerja
yaitu
auditor, budaya dengan baik agar dapat menilai
independensi
organisasi, dan pemahaman good laporan keuangan
yang merupakan secara akurat, menjunjung tinggi
perusahaan
governance
replikasi dari Yuskar dan Devisia kode
mengetahui memberikan opini audit yang dapat
etika profesinya
pengaruhnya terhadap kinerja
ISSN: 1410 -9875 Tike Kartika
auditor. Kedua, dari segi lokasi pengalaman, dan kesunguhan waktu sampel
diukur dengan terdahulu melakukan penelitian
mempertimbangkan kuantitas, terhadap kinerja auditor di Jawa
kualitas, dan ketetapan waktu Timur, dan pada penelitian ini
(Lawalata et al. 2011). Pengertian menggunakan auditor di
kinerja auditor menurut Mulyadi Jakarta. Ketiga, penelitian ini
DKI
(1998, 11) dalam Trisnaningsih 2007 menggunakan metoda purposive
publik yang sampling. Tujuan penelitian ini
adalah
akuntan
penugasan adalah untuk mendapatkan bukti
melaksanakan
pemeriksaan (examination) secara empiris mengenai pengaruh
obyektif atas laporan keuangan struktur audit, konflik peran,
suatu perusahaan atau organisasi independen komitmen organisasi,
tujuan untuk independensi
lain
dengan
apakah laporan organisasi, dan pemahaman good
tersebut menyajikan governance yang terhadap kinerja
keuangan
secara wajar sesuai dengan prinsip auditor.
akuntansi yang berlaku umum, Penelitian ini disusun dengan
dalam semua hal yang material, urutan penulisan sebagai berikut,
posisi keuangan dan hasil usaha pertama pendahuluan menjelaskan
perusahaan.
mengenai latar
belakang
penelitian, masalah
penelitian,
Struktur Audit
tujuan dan manfaat penelitian, Struktur audit adalah sebuah serta sistematika penulisan. Kedua,
pendekatan sistematis terhadap menjelaskan mengenai landasan
auditing yang dikarakteristikkan teoritis, hasil penelitian terdahulu
oleh langkah –langkah penentuan dan hipotesis penelitian. Ketiga,
audit, prosedur rangkaian logis, metoda penelitian terdiri atas
dokumentasi, dan pemilihan
keputusan,
menggunakan sekumpulan alat dan operasional
sampel,
definisi
kebijakan audit yang komprehensif pengukuran
variabel
dan
dan terintegrasi untuk membantu analisis dan pembahasan mengenai
variabel.
Keempat,
auditor melakukan audit (Bowrin hasil yang diperoleh. Terakhir,
Penggunaan pendekatan penutup yang berisi kesimpulan,
struktur audit memiliki keuntungan keterbatasan penelitian dan saran
yaitu dapat mendorong efektifitas untuk penelitian selanjutnya.
dan efisiensi, mengurangi litigasi yang dihadapi KAP, mempunyai
RERANGKA TEORITIS DAN
konsekuensi sumber daya manusia,
PENGEMBANGAN HIPOTESIS
dan dapat memfasilitasi diferensiasi pelayanan atau kualitas (Ramadhan
Kinerja Auditor
2011). Berdasarkan hasil uraian Kinerja
tersebut, hipotesis yang dapat auditor adalah suatu hasil karya
(prestasi
kerja)
diajukan adalah sebagai berikut: yang dicapai oleh seorang auditor
Ha 1 : Struktur audit berpengaruh dalam melaksanakan tugas-tugas
terhadap kinerja auditor. yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan,
Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 14, No. 2a, Is. 7 November 2012
Konflik Peran
dan sasaran Konflik peran ini timbul
nilai-nilai,
organisasinya. Komitmen organisasi karena mekanisme pengendalian
didefinisikan sebagai: (1) Sebuah birokrasi organisasi tidak sesuai
kepercayaan pada dan penerimaan dengan norma, aturan, etika, dan
terhadap tujuan-tujuan dan nilai- kemandirian
nilai organisasi, (2) Sebuah (Ramadhan 2011). Konflik peran
professional
kemauan untuk menggunakan usaha dapat menimbulkan rasa tidak
sungguh-sungguh guna nyaman dalam bekerja dan dapat
yang
kepentingan organisasi, (3) Sebuah menurunkan motivasi kerja auditor
untuk memelihara karena
keinginan
dalam organisasi terhadap perilaku individu, seperti
al. 1981 dalam timbulnya ketegangan kerja,
(Aranya
et
Trisnaningsih 2004). Berdasarkan banyak
uraian tersebut, maka hipotesis pekerja, penurunan kepuasan
terjadi
perpindahan
adalah sebagai kerja, sehingga dapat menurunkan
yang diajukan
berikut:
Komitmen organisasi (Ramadhan 2011).Berdasarkan hasil
kinerja auditor secara keseluruhan
Ha 4 :
berpengaruh terhadap kinerja uraian tersebut, hipotesis yang
auditor.
dapat diajukan adalah sebagai berikut:
Pemahaman Good Governance
Ha 2 : Konflik peran berpengaruh Good governance merupakan terhadap kinerja auditor.
prinsip pengelolaan perusahaan yang bertujuan untuk mendorong
Budaya Organisasi
perusahaan serta Menurut Yuskar dan Devisia
kinerja
memberikan nilai ekonomis bagi (2011)
saham maupun merupakan
masyarakat secara umum . Prinsip perasaan, dan tindakan dari suatu
pola
pemikiran,
ini diperlukan sebagai upaya untuk kelompok sosial yang membedakan
kepercayaan dengan kelompok sosial lainnya.
meraih kembali
investor dan kreditur, memenuhi Budaya organisasi juga merupakan
meminimalkan salah satu variabel penting bagi
tuntutan
global,
kerugian dan biaya pencegahan pemimpin,
atas penyalahgunaan wewenang organisasi mencerminkan nilai-nilai
karena
budaya
oleh pengelola, meminimalkan cost yang diakui dan menjadi pedoman
of capital, meningkatkan nilai bagi pelaku anggota organisasi.
perusahaan serta Berdasarkan uraian tersebut, maka
saham
citra perusahaan hipotesis yang diajukan adalah
mengangkat
(Trisnaningsih 2007) . Berdasarkan sebagai berikut:
uraian tersebut, maka hipotesis Ha 3 : Budaya organisasi berpengaruh
adalah sebagai terhadap kinerja auditor.
yang diajukan
berikut:
Ha 5 : Pemahaman good governance
Komitmen Organisasi
terhadap kinerja Menurut Yuskar dan Devisia
merupakan kondisi dimana pegawai sangat tertarik terhadap tujuan,
ISSN: 1410 -9875 Tike Kartika
Independensi Auditor
akuntan publik Independensi
dimana
para
tersebut bekerja. Adapun prosedur standar umum nomor dua dari tiga
merupakan
pemilihan sampel dijelaskan dalam standar auditing yang ditetapkan
tabel terlampir.
oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) yang menyatakan bahwa dalam
Definisi
Operasional dan
semua hal yang berhubungan
Pengukuran Variabel
dengan penugasan, independensi
Struktur Audit
dalam sikap
Struktur audit merupakan dipertahankan
mental harus
pendekatan sistematis (Lawalata et al. 2011). Menurut
oleh auditor
sebuah
auditing yang Trisnaningsih (2007) independensi
terhadap
dikarakteristikkan oleh langkah- akuntan publik merupakan salah
langkah penentuan audit, prosedur satu karakter sangat penting untuk
logis, keputusan, profesi akuntan publik di dalam
rangkaian
dokumentasi, dan menggunakan melaksanakan
sekumpulan alat-alat dan kebijakan akuntansi (auditing)
pemeriksaan
komprehensif dan kliennya.
untuk membantu tersebut, maka hipotesis yang
Berdasarkan uraian
terintegrasi
auditor melakukan audit (Bowrin diajukan adalah sebagai berikut:
1998). Instrumen ini terdiri dari dua Ha 6 :
Independensi auditor bagian, bagian pertama terdiri dari berpengaruh terhadap kinerja
2 butir pertanyaan dengan auditor.
menggunakan skala likert 5 poin yaitu poin 1 (sangat tidak rinci),
poin 2 (tidak rinci), poin 3 (cukup),
METODA PENELITIAN
poin 4 (rinci), dan poin 5 (sangat rinci). Sedangkan bagian kedua
terdiri dari 3 butir pertanyaan
Pengumpulan Data
dengan menggunakan skala likert 5 Penelitian ini menggunakan
poin yaitu untuk poin 1 (tidak para akuntan publik yang bekerja di
pernah), poin 2 (pernah), poin 3 KAP di wilayah DKI Jakarta sebagai
(kadang-kadang), poin 4 (sering), responden
dan poin 5 (sangat sering). pemilihan sampel yang digunakan
penelitian.
Teknik
dalam penelitian ini, yaitu metode
Konflik Peran
purposive sampling. Konflik peran timbul karena Sampel
adanya dua perintah berbeda yang kriteria
yang
memenuhi
diterima secara bersamaan dan sebanyak 110 orang responden yang
atas salah satu melakukan pekerjaan auditing,
pelaksanaan
perintah saja akan mengakibatkan telah memiliki pengalaman kerja
perintah yang lain selama 2 tahun atau lebih, dan
diabaikan
(Agustina 2009). Instrumen ini memiliki pendidikan minimal S1.
terdiri dari 8 butir pertanyaan. Data
butir pertanyaan penelitian ini adalah data primer
yang digunakan
dalam
Masing-masing
diukur dengan menggunakan skala yang diperoleh melalui penyebaran
likert 5 poin. Poin 1 (tidak pernah), kuesioner yang dilakukan secara
poin 2 (hampir tidak pernah), poin langsung dengan mengunjungi KAP
Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 14, No. 2a, Is. 7 November 2012
3 (kadang-kadang), poin 4 (sering), butir pertanyaan diukur dengan dan poin 5 (selalu).
menggunakan skala likert 5 poin yaitu untuk poin 1 (sangat tidak
Budaya Organisasi
setuju), poin 2 (tidak setuju), poin Budaya
3 (netral), poin 4 (setuju), poin 5 (organization culture) merupakan
Organisasi
(sangat setuju).
nilai-nilai dominan
yang
disebarluaskan dalam perusahaan
Pemahaman Good Governance
dan diacu sebagai filosofi kinerja Pemahaman good karyawan.
governance didefinisikan seberapa organisasi dalam penelitian ini
Variabel
budaya
jauh pemahaman atas konsep tata diukur
kelola perusahaan yang baik oleh instrumen yang dikembangkan oleh
dengan
menggunakan
Instrumen Hofstede (1990) dalam
para
auditor.
pemahaman atas good governance Trisnaningsih
instrumen yang dikembangkan oleh organisasi yang berorientasi pada
terdiri dari 4 elemen budaya
Indonesian Institute of Corporate
Governance diukur dengan empat organisasi yang berorientasi pada
orang dan 4 elemen budaya
indikator variabel yaitu: prinsip pekerjaan . Instrumen ini terdiri
transparansi, dari 8 butir pertanyaan. Masing-
keadilan,
akuntabilitas, dan masing butir pertanyaan diukur
pertanggungjawaban (Trisnaningsih dengan menggunakan skala likert 5
poin. Poin 1 (tidak sangat setuju), Instrumen ini terdiri dari 8 poin 2 (tidak seuju), poin 3 (ragu-
butir pertanyaan. Masing-masing ragu), poin 4 (setuju), poin 5
butir pertanyaan diukur dengan (sangat setuju).
menggunakan skala likert 5 poin yaitu untuk poin 1 (sangat tidak
Komitmen organisasi
setuju), poin 2 (tidak setuju), poin Komitmen
3 (netral), poin 4 (setuju), poin 5 didefisinikan sebagai kekuatan yang
Organisasi
(sangat setuju).
bersifat relatif dari individu dalam mengidentifikasi
keterlibatan
Independensi Auditor
dirinya ke dalam organisasi. Hal ini Independensi auditor merefleksikan sikap individu akan
dasar utama tetap sebagai anggota organisasi
merupakan
kepercayaan masyarakat pada yang ditunjukkan dengan kerja
publik dan kerasnya.
profesi
akuntan
merupakan salah satu faktor yang organisasi
Variabel
komitmen
sangat penting untuk menilai mutu menggunakan
diukur
dengan
jasa audit. Variabel independensi dikembangkan oleh Meyer dan Allen
instrumen
yang
auditor dalam penelitian ini diukur (1984),
telah direplikasi oleh dengan menggunakan instrumen Trisnaningsih
Instrumen
yang dikembangkan Mautz dan
Sharaf (1961, 206) dalam organisasi affective dan 5 item
terdiri dari 7 item komitmen
Trisnaningsih (2007) yaitu: komitmen continuance .
independensi penyusunan program, Instrumen ini terdiri dari 12
investigatif, dan butir pertanyaan. Masing-masing
independensi
independensi pelaporan. Instrumen
ISSN: 1410 -9875 Tike Kartika
ini terdiri dari 11 butir pertanyaan.
HASIL PENELITIAN
Masing-masing butir pertanyaan diukur dengan menggunakan skala
Berikut ini merupakan hasil likert 5 poin yaitu untuk poin 1
dari setiap uji yang dilakukan atas (sangat tidak setuju), poin 2 (tidak
dipakai dalam setuju), poin 3 (netral), poin 4
sampel
yang
penelitian ini adalah sebagai (setuju), poin 5 (sangat setuju).
berikut:
Kinerja Auditor
Kinerja auditor adalah hasil
Uji Statistik deskriptif
kerja yang dicapai oleh seseorang Hasil uji statistik deskriptif dapat dalam melaksanakan tugasnya
dilihat pada lampiran. sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan padanya, dan menjadi
Uji Validitas
uji validitas digunakan
salah satu tolok ukur yang
Hasil
menunjukkan bahwa setiap butir apakah suatu pekerjaan yang
untuk
menentukan
pertanyaan atas variabel-variabel dilakukan akan baik atau sebaliknya
yang diuji, mempunyai nilai sig (Kalbers dan Fogarty 1995 dalam
lebih kecil dari 0,05 hal ini berarti Fanani et al. 2008). Instrumen ini
setiap pertanyaan tersebut adalah terdiri dari 7 butir pertanyaan.
valid.
Masing-masing butir
pertanyaan
diukur dengan menggunakan skala
Uji Reliabilitas
likert 5 poin. Poin 1 (sangat tidak
uji reliabilitas setuju), poin 2 (tidak setuju), poin
Hasil
menunjukkan
bahwa nilai
3 (ragu-ragu), poin 4 (setuju), poin Cronbach's Alpha atas setiap
5 (sangat setuju).
diatas 0,7. Penelitian ini menggunakan
variabel
adalah
adalah bahwa model regresi
Kesimpulannya
seluruh pertanyaan dari variabel- hipotesis yang dirumuskan sebagai
untuk menguji
tersebut merupakan berikut:
variabel
reliabel.
Y=b 0 +b 1 SA+b 2 KP+b 3 BO+b 4 KO+b 5 GG+
b 6 IA +℮
Uji Normalitas Residual
Hasil uji normalitas adalah besarnya nilai variabel kinerja
dalam Asymp. Sig. (2-tailed) auditor,
bernilai sebesar 0,660 lebih besar konstanta tetap, SA= besarnya nilai
bo:besarnya
nilai
dari 0,05. Hal ini menunjukkan variabel
variabel-variabel dalam penelitian besarnya nilai variabel konflik
ini berdistribusi secara normal. peran, BO= besarnya nilai variabel
Uji Multikolinearitas
budaya organisasi, KO =
Hasil uji multikolinearitas nilai variabel komitmen organisasi,
besarnya
telah menunjukkan bahwa masing- GG =
masing variabel mempunyai nilai pemahaman good governance, IA =
tolerance di atas 0,1 dan nilai besarnya
untuk VIF dibawah angka 10, maka independensi auditor, ℮= error
nilai
variabel
model regresi dalam penelitian ini (variabel lain yang tidak dijelaskan
dapat di simpulkan bahwa tidak dalam model).
terjadi multikolinearitas.
Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 14, No. 2a, Is. 7 November 2012
Uji Heteroskedastisitas
Uji F
Hasil uji heteroskedastisitas Nilai Sig F yaitu sebesar menggunakan uji glejser, dapat
0.000 lebih kecil dari nilai Alpha disimpulkan bahwa model regresi
(0,05). Kesimpulan yang dapat dalam penelitian ini terindikasi
diambil dari model regresi dalam masalah heteroskedastisitas,
penelitian ini adalah seluruh karena terdapat variabel komitmen
independen secara organisasi dan independensi auditor
variabel
berpengaruh yaitu yang
bersama-sama
terhadap variabel dependen dan signifikansi lebih kecil dari alpha
memiliki
nilai
model ini fit dengan data penelitian (0,05).
serta layak untuk digunakan.
Tabel 7 Hasil Uji Uji t
Heteroskedastisitas
struktur audit memiliki nilai Sig. 0,007 yang
Variabel
Uji Autokorelasi
berarti lebih kecil dibandingkan Hasil
dengan tingkat signifikansi sebesar menggunakan uji Bruesch-Godfrey.
uji
autokorelasi
0,05. Oleh karena itu, dapat Nilai signifikansi residual pada
disimpulkan bahwa Ha 1 diterima, penelitian ini adalah 0,016 lebih
yang menunjukkan bahwa struktur kecil dari 0,05. Hal ini berarti
audit berpengaruh terhadap kinerja terjadi autokorelasi atau terdapat
auditor. Penggunaan struktur audit korelasi
dapat membantu auditor dalam pengganggu pada periode t dengan
antara
kesalahan
melaksanakan tugasnya menjadi kesalahan pengganggu pada periode
sehingga dapat t-1 (sebelumnya).
lebih
baik,
meningkatkan kinerja auditor.
konfik peran Uji R dan Uji Adjusted R 2 memiliki nilai Sig. 0,00 yang berarti
Variabel
Hasil Uji R yang ditunjukkan lebih kecil dibandingkan signifikansi pada tabel adalah sebesar 0.509
sebesar 0,05. Oleh karena itu, yang
dapat disimpulkan bahwa Ha 2 hubungan
diterima, yang menunjukan bahwa independen
antara
variabel
konflik peran berpengaruh terhadap dependen adalah kuat dan positif.
dengan
variabel
kinerja auditor. Konflik peran yang
merupakan suatu gejala psikologis dalam tabel adalah sebesar 0.216
Nilai adjusted R 2 yang terdapat
yang dialami oleh auditor yang yang artinya besarnya variasi dari
karena adanya dua variabel dependen (Kinerja Auditor)
timbul
tuntutan yang yang dapat dijelaskan oleh variabel
rangkaian
sehingga independen (Struktur Audit, Konflik
bertentangan
menyebabkan rasa tidak nyaman Peran,
dalam bekerja secara potensial bisa Komitmen Organisasi, Pemahaman
Budaya
Organisasi,
motivasi kerja, Good
menurunkan
sehingga bisa menurunkan kinerja Independensi
Governance,
dan
secara keseluruhan. sebesar 21,60% dan sisanya 78,40%
Auditor)
adalah
Variabel budaya organisasi dijelaskan oleh faktor-faktor lain
memiliki nilai Sig. sebesar 0,236 yang tidak dijelaskan dalam model
lebih besar regresi ini.
yang
berarti
dibandingkan dengan tingkat
ISSN: 1410 -9875 Tike Kartika
signifikansi sebesar 0,05. Oleh
independensi karena itu, dapat disimpulkan
Variabel
auditor memiliki nilai Sig. 0,158 bahwa Ha 3 tidak dapat diterima,
lebih besar yang menunjukkan bahwa budaya
yang
berarti
dengan tingkat organisasi tidak memiliki pengaruh
dibandingkan
signifikansi sebesar 0,05. Oleh terhadap kinerja auditor. Hal ini
karena itu, dapat disimpulkan disebabkan auditor yang tidak
bahwa Ha 6 tidak diterima, yang memiliki komitmen
menunjukkan bahwa independensi tempat dia bekerja maka auditor
terhadap
auditor tidak memiliki pengaruh tersebut sulit untuk menerapkan
terhadap kinerja seorang auditor. budaya organisasi di tempat dia
Hal ini menunjukkan independensi bekerja.
auditor tidak mampu menjelaskan Variabel komitmen organisasi
secara kuat keragaman yang ada memiliki nilai Sig. sebesar 0,012
pada kinerja auditor. yang
signifikansi sebesar 0,05. Oleh
PENUTUP
karena itu, dapat disimpulkan bahwa Ha 4 dapat diterima, yang
Berdasarkan hasil pengujian menunjukkan
hipotesis, maka peneliti mengambil organisasi
bahwa
komitmen
kesimpulan bahwa struktur audit, terhadap kinerja auditor. Hal ini
memiliki
pengaruh
dan komitmen menunjukkan
konflik
peran,
organisasi berpengaruh terhadap auditor yang memiliki komitmen
bahwa
seorang
kinerja auditor, sedangkan budaya yang tinggi terhadap organisasi
pemahaman good dimana dia bekerja, maka akan
organisasi,
dan independensi timbul rasa memiliki terhadap
governance,
auditor tidak berpengaruh terhadap organisasi sehingga dia akan merasa
kinerja auditor.
senang dalam bekerja dan dia akan Keterbatasan penelitian ini bekerja sebaik mungkin untuk
adalah (1) Pengisian kuesioner organisasinya tersebut
hanya pada responden pada kinerjanya akan meningkat.
sehingga
jabatan junior auditor dan senior Variabel pemahaman good
auditor. (2) Terdapat dua variabel governance memiliki nilai Sig. 0,324
yang tidak memenuhi uji asumsi yang
klasik untuk uji heteroskedastisitas, dibandingkan
yaitu komitmen organisasi dan signifikansi sebesar 0,05. Oleh
dengan
tingkat
independensi auditor serta terjadi karena itu Ha 5 tidak diterima, yang
autokorelasi. (3) variabel-variabel menunjukkan bahwa pemahaman
yang digunakan good governance tidak berpengaruh
independen
merupakan faktor eksternal saja terhadap kinerja auditor. Hal ini
Rekomendasi yang dapat menunjukkan bahwa baik atau
penulis berikan adalah (1) Pengisian kurangnya
diperluas dengan tentang
responden yang memiliki jabatan governance
pemahaman
good
seperti manajer dan partner. (2) mempengaruhi
tidak
akan
penelitian selanjutnya kinerja auditor pada KAP tersebut.
menambah jumlah sampel untuk menghindari
Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 14, No. 2a, Is. 7 November 2012
terjadinya heteroskedastisitas dan jumlah variabel independen yang autokorelasi.
mencakup faktor internal yang selanjutnya sebaiknya menambah
Penelitian
mempengaruhi kinerja auditor.
REFERENSI:
Agustina, Lidya. 2009. Pengaruh Konflik Peran, Ketidakjelasan Peran, dan
Kelebihan Peran terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Auditor (Penelitian Pada Kantor Akuntan Publik yang Bemitra dengan Kantor Akuntan Publik Big Four di Wilayah DKI Jakarta). Jurnal Akuntansi, Vol.
1, No.1, halaman 40-69. Amilin dan Ulfah Apriani. 2009. Analisis Pengaruh Orientasi Profesional
terhadap Kinerja Auditor Konflik Peran sebagai Variabel Interverning. Jurnal Ilmiah ESAI Vol. 3, No. 2, halaman 420-427.
Asih, Rike D. 2006. Pengaruh Interaksi Locus of Control Auditor dan Struktur
Audit terhadap Kinerja Auditor (Studi pada KAP di Kota Surabaya dan Malang). Jurnal Ilmiah Bidang Manajemen & Akuntansi, Vol. 3, No. 2, Hlm. 121-143.
Assegaf, Yasmin U,. 2005. Pengaruh Konflik Peran dan Stress Kerja terhadap
Komitmen Organisasi (Studi pada Akuntan Publik dan Akuntan Pemerintah di Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2005). Jurnal Akuntansi dan Bisnis, Vol. 5, No. 2, Hlm. 91-106.
Bowrin, Anthony R. 1998. Review and Synthesis of Audit Structure Literature.
Journal of Accounting Literature, Vol. 17: 40-71. Cahyono, Dwi dan Ghozali, Imam, 2002. Pengaruh Jabatan, Budaya Organisasi
dan Konflik Peran terhadap Hubungan Kepuasan Kerja dengan Komitmen Organisasi: Studi Empiris di Kantor Akuntan Publik. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 5, No. 3, Hlm. 341-364.
Castellani, Justinia. 2008. Pengaruh Kompetensi dan Indepedensi Auditor pada Kualitas Audit. Trikomonika Vol.7, No. 2, halaman 123-132 Dewi, Amilin R,. 2008. Pengaruh Komitmen Organisasi terhadap Kepuasan
Kerja Akuntan Publik dengan Role Stress Variabel Moderating. JAAI, Vol. 12, No. 1, Hlm. 13-24.
Fanani, Zaenal, Hanif Rheny A, dan Subroto. 2008. Pengaruh Struktur Audit,
Konflik Peran, dan Ketidakjelasan Peran terhadap Kinerja Auditor. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Vol. 5, No 2, Hlm. 139-155.
Fisher, Richard T,. 2001. Role Stress a Type of Behavior Pattern and External
Auditor Job Satisfaction and Performance. Behavioral Research in Accounting, Vol. 13: 134-170.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisa Multivariate dengan Program IBM SPSS
19, edisi 5. Semarang: Universitas Diponegoro.
Indriantoro, Nur dan Supomo, Bambang. 1999. Metodologi Penelitian Bisnis.
Cetakan Pertama, Edisi Pertama. Yogyakarta:BPFE. Jogiyanto. 2011. Survei Pedoman Kuesioner: Pengembangan Kuesioner
Mengatasi Bias dan Meningkatkan Respon, edisi 2. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
ISSN: 1410 -9875 Tike Kartika
Karsono. 2005. Pengaruh Komitmen Organisasi terhadap Kinerja dengan
Motivasi dan Kepuasan Kerja sebagai Variabel Pemediasi. Jurnal Akuntansi dan Bisnis Vol. 8, No.2, halaman 151-164.
Kawet, Lotje. 2005. Analisis tentang Komitmen Organisasi, Kepuasan Kerja, dan
Prestasi Kerja. Jurnal Aplikasi Manajemen, Vol. 3, No. 3, halaman 197- 203.
Khikmah, Siti Noor dan Sinung, Didik. 2008. Pengaruh Gaya kepemimpinan,
Kultur Organisasi, dan Struktur Audit terhadap Komunikasi dalam Tim Audit. Jurnal bisnis dan ekonomi, Vol. 6, No. 2, Hlm. 189-196.
Lawalata, Josina., Darwis Said, dan Mediaty. 2011. Pengaruh Independensi
Auditor, Komitmen Organisasi, Gaya Kpemimpinan, dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Auditor. (Studi Empiris pada KAP di Makassar). Jurnal Ekonomi November, halaman 1-9.
Meutia, Inten. 2004. Pengaruh Independensi Auditor terhadap Manajemen Laba
Untuk KAP big 5 dan Non Big 5. Jurnal Riset akuntansi Indonesia Vol.7 No. 3, halaman 333-350.
Muhamad, Rifqi. 2005. Pengaruh Struktur Organisasi terhadap Komunikasi dalam
Tim Audit. JAAI Vol. 9 No. 2, halaman 167-187. Murtanto dan Melva Djasmin. 2005. Analisa Hubungan Tindakan Supervisi dan
Budaya Organisasi terhadap Kinerja Individual Akuntan Yunior di KAP dengan Kepuasan Kerja sebagai Variabel Intervening. Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol. 7 No. 1, halaman 84- 109.
Ramadhan, Syaril. 2011. Analisa Pengaruh Struktur Audit, Konflik Peran,
Ketidakjelasan Peran dan Pemahaman Good Governance terhadap Kinerja Auditor pada KAP di Jakarta. Jurnal Ilmiah AKTIVA, Vol. 4, No.
7, Hlm. 1-26. Rozikin, Zainur. 2008. Analisa Pengaruh Karakteristik Budaya Organisasi
terhadap kepuasan Kerja Karyawan. Jurnal Aplikasi Manajemen Vol. 6, No.1, halaman 155-163.
Santoso, Singgih. 2010. Statistik Parametrik: Konsep dan Aplikasi dengan
SPSS. Jakarta: Penerbit PT Elex Media Komputindo Setyabudi, Muriman Chairul., M.S Idrus, Armanu Thoyib, dan Margono. 2008. Pengaruh Budaya Organisasi dan Stres terhadap Komitmen Organisasi dan kepuasan Kerja (Studi di Kepolisian Negara RI Sektor, Kepolisian Negara RI Daerah Jawa Timur). Jurnal Aplikasi Manajemen Vol. 6, No.1, halaman 257-27.
Trisnaningsih, Sri, 2003. Pengaruh Komitmen terhadap Kepuasan Kerja
Auditor: Motivasi sebagai Variabel Intervening (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Jawa Timur). Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 6, No. 2, Hlm. 199-216.
Trisnaningsih, Sri, 2007. Independensi Auditor dan Komitmen Organisasi
sebagai Mediasi Pengaruh Pemahaman Good Governance, Gaya
Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 14, No. 2a, Is. 7 November 2012
kepemimpinan dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Auditor. Simposium Nasional Akuntansi X, Hlm. 1-56.
Yuskar dan Devisia, Selly. 2011. Pengaruh Independensi Auditor, Komitmen
Organisasi, Pemahaman Good Governance, Integritas Auditor, Budaya Organisasi, dan Etos Kerja terhadap Kinerja Auditor. Symposium Nasional Akuntansi XIV Aceh, Hlm. 1-21.
ISSN: 1410 -9875 Tike Kartika
Struktur Audit Konflik Peran
Budaya Organisasi
Kinerja Auditor
Komitmen Organisasi
Pemahaman Good
Governance
Independensi Auditor
Gambar 1 Model Penelitian
Tabel 1 Gambaran Pengumpulan Kuisioner
Persentase Kuisioner yang disebarkan
Keterangan
Jumlah
100% Kuisioner yang kembali
87% Kusioner yang memenuhi criteria
Tabel 2 Statistik Deskriptif Variabel
N Valid
31 36 41 24(a) Std. Deviation
Sumber: Hasil pengolahan data SPSS versi 11.5
Tabel 3 Hasil Uji Validitas Variabel Independen- Bivariate Pearson
Valid / Tidak Butir Pertanyaan
Nilai Pearson
Nilai Asyp. Sig
Valid SA1
Correlation
VALID SA2
VALID SA3
VALID SA4
VALID
Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 14, No. 2a, Is. 7 November 2012
Valid / Tidak Butir Pertanyaan
Nilai Pearson
Nilai Asyp. Sig
Valid SA5
Correlation
VALID KP1
VALID KP2
VALID KP3
VALID KP4
VALID KP5
VALID KP6
VALID KP7
VALID KP8
VALID BO1
VALID BO2
VALID BO3
VALID BO4
VALID BO5
VALID BO6
VALID BO7
VALID BO8
VALID KO1
VALID KO2
VALID KO3
VALID KO4
VALID KO5
VALID KO6
VALID KO7
VALID KO8
VALID KO9
VALID KO10
VALID KO11
VALID KO12
VALID GG1
VALID GG2
VALID GG3
VALID GG4
VALID GG5
VALID GG6
VALID GG7
VALID GG8
VALID IA1
VALID IA2
VALID IA3
VALID IA4
VALID IA5
VALID IA6
VALID IA7
VALID
ISSN: 1410 -9875 Tike Kartika
Valid / Tidak Butir Pertanyaan
Nilai Pearson
Nilai Asyp. Sig
Valid IA8
Correlation
VALID IA9
VALID IA10
VALID IA11
VALID KA1
VALID KA2
VALID KA3
VALID KA4
VALID KA5
VALID KA6
VALID KA7
Sumber: Hasil pengolahan data SPSS 11.5
Tabel 4 Hasil Uji Reliabilitas-Variabel Independen dan Dependen
Variabel
Cronba ch’s
Keterangan
Alpha
Struktur Audit
RELIABEL Konflik peran
RELIABEL Pemahaman
RELIABEL Governance
Good
Budaya Organisasi
RELIABEL Komitmen Organisasi
RELIABEL Independensi Auditor
RELIABEL Kinerja Auditor
Sumber: Hasil pengolahan data SPSS 11.5
Tabel 5 Hasil Uji Normalitas
Unstandardized Residual
Normal Parameters Mean
(a,b)
Std. Deviasi
Most Extreme Absolute
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
Nilai Asymp. Sig = 0,660> 0,05 maka data berdistribusi normal Sumber: Hasil pengolahan data SPSS versi 11.5
Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 14, No. 2a, Is. 7 November 2012
Tabel 6 Hasil Uji Multikolinearitas
Statistic Tollerance
VIF
Struktur Audit
Tidak terjadi multikolinearitas
Konflik Peran
Tidak terjadi multikolinearitas Pemahaman Good
Tidak terjadi Governance
multikolinearitas Budaya Organisasi
Tidak terjadi multikolinearitas
Tidak terjadi Organisasi
multikolinearitas Independensi
Tidak terjadi Auditor
Sumber: Hasil pengolahan data SPSS versi 11.5
Tabel 7 Hasil Uji Heteroskedastisitas – Uji Glejser
terjadi heteroskedastisitas Struktur Audit
terjadi heteroskedastisitas
Konflik Peran
terjadi heteroskedastisitas
terjadi Good
heteroskedastisitas Governance Budaya
terjadi Organisasi
heteroskedastisitas Komitmen
Terjadi heteroskedastisitas Organisasi
Terjadi heteroskedastisitas Auditor Variabel Dependen: Kinerja Auditor
Sumber: Hasil pengolahan data SPSS versi 11.5
ISSN: 1410 -9875 Tike Kartika
Tabel 8 Hasil Uji Autokorelasi- Uji BrueschGodfrey Coefficients(a)
SA_TOTAL
KP_TOTAL
GG_TOTAL
BO_TOTAL
KO_TOTAL
IA_TOTAL
Variabel Dependen: Unstandardized Residual Sumber: Hasil pengolahan data SPSS versi 11.5
Tabel 9 Hasil Analisis Korelasi dan Koefisien Determinasi
Model
Adjusted R Square
1 0,509(a)
Sumber: Hasil pengolahan data SPSS versi 11.5
Tabel 10 Hasil Uji Signifikansi(Uji F) ANOVA(b)
Model
F Sig.
Sumber: Hasil pengolahan data SPSS 11.5
Tabel 11 Hasil Uji Parameter Individual (Uji t) Coefficients(a)
SA_TOTAL
KP_TOTAL
GG_TOTAL
BO_TOTAL
KO_TOTAL
IA_TOTAL
Sumber: Hasil pengolahan data SPSS versi 11.5
Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 14, No. 2a, Is. 7 November 2012
KUISIONER PENELITIAN “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA AUDITOR” IDENTITAS RESPONDEN
Mohon tandai jawaban yang paling tepat untuk tiap pertanyaan berikut ini dengan memberikan tanda silang (X) pada kotak yang tersedia
Nama KAP
Jenis Kelamin
: 1) Pria
2)Wanita
Pendidikan Terakhir : 1) S1
2) S2
3) S3
3) > 2 tahun Jabatan sekarang
Lama Bekerja
2)Manajer 3)SeniorAuditor
4)Junior Auditor
Cara Pengisian Kuisioner
Dimohon bagi auditor, Bapak/Ibu yang telah lulus S1 dan sudah bekerja minimal 2 tahun di KAP memberikan tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang tersedia (rentang nilai 1 sampai dengan 5) sesuai dengan pendapat Bapak/Ibu. Setiap pertanyaan mengharapkan hanya satu jawaban. Bila tidak ada jawaban yang tepat menurut Bapak/Ibu maka pilihlah jawaban yang paling mendekati keadaan Bapak/Ibu yang sebenarnya pada pekerjaan saat ini.
1. Struktur Audit
Petunjuk:
1 = sangat tidak rinci
3 = Cukup
5 = Sangat rinci
2 = Tidak rinci
4 = Rinci
No.
Daftar Pertanyaan
1. Seberapa rinci prosedur atau pelaksanaan
1 2 3 4 5 audit yang dimiliki
2. Seberapa rinci petunjuk atau instruksi
1 2 3 4 5 mengenai apa yang harus dilakukan dalam melaksanakan tugas audit
Untuk pertanyaan berikut, Anda diminta untuk memilih:
1 = Tidak Pernah
3 = Kadang-kadang 5 = Sangat sering
Daftar Pertanyaan
TP
KK S SS
3. Dalam melaksanakan tugas audit, seberapa
1 2 3 4 5 sering anda harus mengikuti koordinasi kerja yang telah ditetapkan kantor akuntan
publik tempat anda bekerja
4. Dalam melaksanakan tugas audit seberapa
ISSN: 1410 -9875 Tike Kartika
sering anda harus mengikuti keputusan yang telah ditetapkan kantor akuntan
publik tempat anda bekerja
5. Dalam melaksanakan tugas 2, seberapa
1 2 3 4 5 sering anda menggunkan sekumpulan alat- alat (media transformasi seperti komputer) dan kebijakan audit yang komprehensif dan terintegrasi
2. Konflik Peran
Petunjuk:
1 = Tidak Pernah
3 = Kadang-kadang 5 = Selalu
2 = Hampir Tidak Pernah 4 = Sering
No.
Daftar Pertanyaan
1. Saya melakukan tugas-tugas yang harus
2. Saya perlu melanggar peraturan atau
1 2 3 4 5 kebijakan KAP untuk bisa melaksanakan suatu penugasan
3. Saya menerima penugasan dari dua atau
1 2 3 4 5 lebih senior saling bertentangan secara prinsip
4. Saya melakukan penugasan yang mungkin
1 2 3 4 5 ditolak orang lain
1 2 3 4 5 penugasan yang sebenarnya menurut saya tidak perlu
5. Saya melakukan
perkejaan
dalam
6. Dalam menjalankan
1 2 3 4 5 bekerja dengan dua tim kerja atau lebih dengan cara kerja yang berbeda-beda
aktifitas,
saya
7. Saya menerima
1 2 3 4 5 didukung SDM yang memadai
penugasan
tanpa
8. Saya menerima penugasan tanpa sumber
1 2 3 4 5 daya yang cukup
3. Pemahaman Good Governance
Petunjuk:
1 = Sangat tidak setuju
3 = Netral
5 = Sangat setuju
2 = Tidak setuju
4 = Setuju
No.
Daftar Pertanyaan
1 2 3 4 5 pendapat mengenai kewajaran laporan
publik
dalam
memberikan
Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 14, No. 2a, Is. 7 November 2012
keuangan yang diperiksa, harus bersikap independen dan menegakkan keadilan
terhadap kepentingan klien, pemakai laporan keuangan, maupun
terhadap
kepentingan akuntan publik itu sendiri.
2. Akuntan publik yang berprofesi sebagai
pemeriksaan hendaknya bersikap adil dalam hal pembagian tugas antar sesama rekan kerja seprofesi
3. Akuntan publik hendaknya berusaha untuk
1 2 3 4 5 selalu transparansi terhadap informani laporan keuangan klien yang diaudit
4. Akuntan publik senantiasa menjelaskan
pelaksanaan pemeriksaan dan kedisiplinan dalam
5. Akuntan publik senantiasa menjelaskan
1 2 3 4 5 peran dan tanggung jawabnya dalam
pelaksanaan pemeriksaan dan kedisiplinan dalam
integritas, objektivitas dan independensi
7 Akuntan publik selama menjalankan
1 2 3 4 5 profesinya memastikan dipatuhinya prinsip akuntansi yang
berlaku umum dan
berpedoman pada Standar Profesi Akuntan Publik (SPAP)
8 Akuntan
1 2 3 4 5 profesinya sebagai auditor, harus mentaati aturan etika profesi
4. Budaya organisasi
Petunjuk:
1 = Sangat tidak setuju
3 = Netral
5 = Sangat setuju
2 = Tidak setuju
4 = Setuju
No.
Daftar Pertanyaan
1 2 3 4 5 keputusan penting lebih sering dibuat oleh individu daripada secara kelompok
di tempat saya bekerja,
ISSN: 1410 -9875 Tike Kartika
No.
Daftar Pertanyaan
STS
TS NS SS
2. Di tempat saya bekerja, saya lebih tertarik
1 2 3 4 5 pada hasil pekerjaandibandingkan dengan orang yang mengerjakannya
3. Organisasi
1 2 3 4 5 keputusan lebih sering
di tempat saya bekerja,
dibuat oleh
bawahan
4. Para pimpinan di tempat saya bekerja,
1 2 3 4 5 cenderung mempertahankan pegawai yang berprestasi
1 2 3 4 5 perubahan-perubahan
5. Organisasi
di tempat saya bekerja,
ditentukan
berdasarkan surat keputusan pimpinan
6. Organisasi
1 2 3 4 5 pimpinan memberikan petunjuk kerja yang jelas kepada pegawai baru
di tempat saya bekerja,
7. Organisasi
1 2 3 4 5 mempunyai
di tempat saya bekerja,
masyarakat di sekitar perusahaan
8 Organisasi di tempat saya bekerja, peduli
1 2 3 4 5 terhadap masalah pribadi pegawai
5. Komitmen Organisasi
Petunjuk:
1 = Sangat tidak setuju
3 = Netral
5 = Sangat setuju
2 = Tidak setuju
4 = Setuju
No.
Daftar Pertanyaan
STS
TS NS SS
1. Saya merasa ikut memiliki organisasi di
1 2 3 4 5 tempat saya bekerja
2. Saya merasa terikat secara emosional
1 2 3 4 5 dengan organisasi di tempat saya bekerja
3. Organisasi di tempat saya bekerja sangat
1 2 3 4 5 berarti bagi saya.
4. Saya merasa menjadi bagian dari organisasi
1 2 3 4 5 di tempat saya bekerja.
5. Saya merasa masalah organisasi di tempat
1 2 3 4 5 saya bekerja juga seperti masalah saya.
6. Saya sulit terikat dengan organisasi lain
1 2 3 4 5 seperti organisasi di tempat saya bekerja.
7. Saya mau berusaha di atas batas normal
1 2 3 4 5 untuk mensukseskan perusahaan di tempat saya bekerja
8. Saat ini saya tetap tinggal di perusahaan
1 2 3 4 5 karena komitmen terhadap organisasi.
Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 14, No. 2a, Is. 7 November 2012
No.
Daftar Pertanyaan
STS
TS NS SS
9. Alasan utama saya tetap bekerja di
1 2 3 4 5 perusahaan ini adalah karena loyalitas terhadap perusahaan
10. Saya merasa
1 2 3 4 5 meninggalkan organisasi di tempat saya bekerja
1 2 3 4 5 meninggalkan pekerjaan di tempat saya bekerja
11. Saya merasa tidak profesional jika
12. Saya merasa tidak loyalitas terhadap
1 2 3 4 5 organisasi jika saya memutuskan untuk keluar dari pekerjaan saya
6. Independensi Auditor
Petunjuk:
1 = Sangat tidak setuju
3 = Netral
5 = Sangat setuju
2 = Tidak setuju
4 = Setuju
No.
Daftar Pertanyaan
STS
TS NS SS
1 2 3 4 5 campur tangan
1. Penyusunan program audit bebas dari
memodifikasi bagian-bagian tertentu yang diperiksa
2. Penyusunan program audit bebas dari
1 2 3 4 5 campur tangan atau suatu sikap tidak mau bekerjasama mengenai penerapan prosedur yang dipilih
3. Penyusunan program audit bebas dari
1 2 3 4 5 usaha-usaha pihak lain terhadap subyek pekerjaan pemeriksaan selain untuk proses
pemeriksaan yang disediakan
4. Pemeriksaan langsung dan bebas mengakses
1 2 3 4 5 semua buku-buku, catatan-catatan, pejabat
dan karyawan perusahaan, serta sumber informasi lain yang berhubungan dengan kegiatan,
kewajiban-kewajiban,
dan
sumber-sumber bisnis
5. Pelaksanaan pemeriksaan aktif bekerjasama
1 2 3 4 5 dengan pribadi manajerial selama proses pemeriksaan akuntan
menunjuk kegiatan yang akan diperiksa
ISSN: 1410 -9875 Tike Kartika
atau untuk menentukan dapat diterimanya masalah pembuktian
7 Pemeriksaan bebas dari kepentingan pribadi
pemeriksaan pada kegiatan catatan, orang- orang tertentu yang seharusnya tercakup dalam pemeriksaan
8 Pelaporan bebas dari perasaan kewajiban
1 2 3 4 5 untuk memodifikasi pengaruh fakta-fakta yang dilaporkan pada pihak tertentu
9 Pelaporan menghindari praktek untuk
1 2 3 4 5 meniadakan persoalan penting dari laporan formal ke laporan informal bentuk tertentu yang disenangi
10 Pelaporan menghindari bahasa atau istilah-
1 2 3 4 5 istilah yang mendua arti secara sengaja atau tidak dalam pelaporan fakta-fakta, pendapat,
11 Pelaporan bebas dari usaha tertentu untuk
1 2 3 4 5 mengesampingkan pertimbangan akuntan pemeriksa terhadap
7. Kinerja Auditor
Petunjuk:
1 = Sangat tidak setuju
3 = Netral
5 = Sangat setuju
2 = Tidak setuju
4 = Setuju
No.
Daftar Pertanyaan
STS TS
N S SS
1. Saya mampu menyelesaikan lebih
1 2 3 4 5 banyak pekerjaan dalam suatu periode waktu tertentu dibandingkan dengan rekan saya yang lain
2. Saya selalu memberikan usulan
pekerjaan audit dilakukan
3. Hasil pekerjaan saya selalu dinilai
1 2 3 4 5 sangat bagus
4. Saya
1 2 3 4 5 meningkatkan prosedur audit
5. Saya menilai kinerja saya paling tinggi
Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 14, No. 2a, Is. 7 November 2012
No.
Daftar Pertanyaan
STS TS
N S SS
dibandingkan dengan auditor yang lain yang setingkat dengan saya
6. Hasil pekerjaan saya menyebabkan
1 2 3 4 5 saya dihargai oleh teman-teman saya
7. Mempertahankan dan memperbaiki
1 2 3 4 5 hubungan dengan klien merupakan bagian penting dari pekerjaan saya