Komang Krisna Heryandaa , Ni Made Dwi Ariani Mayasarib

  Strategi Pengembangan Kegiatan Kemahasiswaan Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha a b

  Komang Krisna Heryanda , Ni Made Dwi Ariani Mayasari * ab

  Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Indonesia ( krisna.heryanda@gmail.com)

ABSTRAK

  Kegiatan kemahasiswaan yang dilakukan Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen selama ini mendapatkan tanggapan yang beragam dari mahasiswa manajemen. Tanggapan mengenai kurang bermanfaatnya kegiatan yang dilakukan dan rendahnya komunikasi mengenai kegiatan kemahasiswaan menjadi sorotan yang paling utama dari mahasiswa manajemen. Kegiatan yang kurang bermanfaat hendaknya dapat dihilangkan atau diganti dengan kegiatan lain yang lebih bermanfaat. Kegiatan yang belum dirasakan secara nyata manfaatnya, hendaknya dibuatkan kajian strategi dalam pelaksanaan kegiatanya. Pembuatan strategi terhadap semua kegiatan yang dilakukan dan peningkatan strategi komunikasi menjadi harapan sebagian besar mahasiswa manajemen agar dapat meningkatkan partisipasi mahasiswa manajemen baik sebagai peserta maupun sebagai panitia penyelenggara dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen. Peningkatan kualitas dan intensitas kegiatan kemahasiswaan hendaknya berorientasi pada penguatan kualitas intelektual, religiusitas, semangat kebangsaan, serta pengembangan jiwa kewirausahaan yang hendaknya tertuang dalam sebuah kebijakan sehingga dapat memberikan aturan dalam pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan. Fungsi pengawasan kebijakan dari pembimbing kemahasiswaan baik di tingkat fakultas maupun jurusan menjadi salah satu strategi dalam menjalankan kebijakan kegiatan kemahasiswaan tersebut. Persamaan persepsi dari seluruh pembimbing kemahasiswaan sangat diperlukan sehingga fungsi pengawasan dari pembimbing kemahasiswaan tersebut dapat berjalan secara optimal.

  Kata kunci: Kemahasiswaan, Manajemen, Strategi

PENDAHULUAN belakang sejarah serta visi dan misi,

  Kebijakan pendidikan tinggi pengorganisasian, dan model menunjukkan adanya perubahan pola kepemimpinan yang berbeda satu pengelolaan perguruan tinggi yang sama lain, namun tetap terikat pada semula bersifat sentralistik menjadi satu tujuan yaitu menjadi perguruan desentralistik. Meskipun perguruan tinggi yang sehat, sehingga mampu tinggi di Indonesia mempunyai latar berkontribusi pada daya saing

  Heryanda, Mayasari-Strategi Pengembangan Kegiatan Kemahasiswaan Jurusan

  bangsa. Sehubungan dengan itu, pembimbing/pendamping maka perguruan tinggi memegang kemahasiswaan diharapkan dapat peranan penting dalam menjadi pemberdaya, fasilitator dan mengembangkan mahasiswa sebagai motivator. asset bangsa. Himpunan Mahasiswa Jurusan Pengembangan yang dimaksudkan (HMJ) Manajemen merupakan salah mencakup: satu organisasi yang ada

  1. kemampuan dilingkungan Universitas Pendidikan

Pengembangan intelektual, keseimbangan emosi, Ganesha yang ikut menyelenggarakan

  dan penghayatan spiritual berbagai kegiatan kemahasiswaan. mahasiswa, agar menjadi warga Dalam pelaksanaan kegiatan negara yang bertanggung jawab kemahasiswaan, HMJ Manajemen serta berkontribusi pada daya sering sekali menghadapi hambatan saing bangsa. seperti yang diungkapkan sebelumnya. Hambatan tersebut

  2. mahasiswa antara lain biaya kegiatan yang Pengembangan sebagai kekuatan moral dalam cukup tinggi, keterlibatan mahasiswa mewujudkan masyarakat yang yang masih rendah, serta kurang demokratis dan berkeadilan. tertariknya mahasiswa manajemen

  3. mengikuti kegiatan kemahasiswaan

  Peningkatan kualitas sarana dan prasarana untuk mendukung yang diadakan. Hal itu tidak lepas pengembangan dan aktualisasi dari peran HMJ manajemen yang diri mahasiswa, baik yang kurang mampu menyajikan kegiatan menyangkut aspek jasmani, kemahasiswaan yang menarik minat mental, dan sosial. mahasiswa untuk ikut kegiatan

  Untuk mencapai pengembangan tersebut. Adapun bidang

  • – bidang kemahasiswaan seperti yang yang ada di HMJ Manajemen antara dimaksud di atas, dibutuhkan lain : dukungan pemerintah, perguruan 1.

  Bidang Pendidikan, Penalaran, tinggi, dan masyarakat dalam bentuk Informasi, dan Komunikasi peraturan, keterlibatan staf pengajar, 2.

  Bidang Minat dan Bakat kepedulian pimpinan, fasilitas

  3. Bidang Kesejahteraan Mahasiswa pendukung kegiatan, dan pendanaan.

  4. Bidang Hubungan Masyarakat Keterlibatan staf pengajar perlu dan Pengabdian Masyarakat mendapat perhatian khusus, karena

  5. Organisasi dan Bidang keterlibatan mereka sebagai Pengembangan Disisi lain, beberapa mahasiswa manajemen menyatakan bahwa mereka tidak mengikuti kegiatan kemahasiswaan karena kurangnya informasi yang diterima. Mahasiswa kebanyakan tidak mengetahui kegiatan HMJ Manajemen yang dilakukan karena kegiatan kemahasiswaan tidak di informasi secara luas dikalangan mahasiswa. Tidak adanya sosialisasi berupa pengumuman yang jelas dari HMJ Manajemen sehingga informasinya tidak secara menyeluruh diterima mahasiswa manajemen. Ini juga menjadi tangtangan bagi HMJ Manajemen dimasa yang akan datang untuk dapat mensosialisasikan setiap program kerja dan kegiatan yang dilakukan agar seluruh mahasiswa manajemen dapat menerima informasi mengenai kegiatan yang dilakukan.

  Ada juga beberapa mahasiswa manajemen yang menyatakan enggan mengikuti kegiatan kemahasiswaan disebabkan setiap kegiatan yang dilakukan HMJ Manajemen hanya dikerjakan oleh pengurus-pengurus HMJ Manajemen saja. Hal ini tentu menimbulkan keengganan beberapa mahasiswa manajemen yang tidak ikut menjadi pengurus HMJ Manajemen. Beberapa mahasiswa manajemen menginginkan pola kepanitian kegiatan kemahasiswaan dirubah agar dapat menarik minat mahasiswa manajemen untuk terlibat langsung dalam kepanitiaan kegiatan kemahasiswaan.

  Permasalahan yang sering dihadapi HMJ Manajemen dalam pelaksanaan kegiatan di berbagai bidang tersebut antara lain masih rendahnya partisipasi mahasiswa manajemen yang mengikuti kegiatan kemahasiswaan. Kebanyakan dari mahasiswa manajemen bersedia mengikuti kegiatan kemahasiswaan jika mendapatkan piagam atau sertipikat yang dikumpulkan untuk keperluan administrasi beasiswa, bukan berdasarkan kemauan mahasiswa itu sendiri. Kebanyakan mahasiswa manajemen mau mengikuti kegiatan kemahasiswaan jika sudah diwajibkan oleh jurusan atau dosen pengajar matakuliahnya. Hal ini menjadi tangtangan bagi HMJ Manajemen dalam membuat program kerja yang dapat membangkitkan kesadaran mahasiswa dalam mengikuti kegiatan kemahasiswaan. HMJ manajemen harus mampu mengembangkan program

  • – program kerja yang akan dilakukan agar dapat meningkatkan kesadaran dikalangan mahasiswa manajemen akan pentingnya kegiatan kemahasiswaan untuk membentuk mental dan karakter mahasiswa yang lebih baik.

  Heryanda, Mayasari-Strategi Pengembangan Kegiatan Kemahasiswaan Jurusan

  Berbagai permasalahan dan keluhan mahasiswa manajemen tersebut merupakan tangtangan yang harus dipecahkan secara bersama – sama antara mahasiswa manajemen, HMJ Manajemen, dan juga jurusan Manajemen. Untuk itu penelitian ini akan mengupas bagaimana tanggapan mahasiswa manajemen mengenai kegiatan kemahasiswaan yang dilakukan HMJ Manajemen serta bagaimana strategi pengembangan kegiatan kemahasiswaan yang hendaknya dijalankan oleh HMJ Manajemen

  • –21 tahun. Mahasiswa dinilai memiliki tingkat intelektualitas yang tinggi, kecerdasan dalam berpikir dan kerencanaan dalam bertindak. Berpikir kritis dan bertindak dengan cepat dan tepat merupakan sifat yang cenderung melekat pada diri setiap mahasiswa, yang merupakan prinsip yang saling melengkapi. Mahasiswa adalah manusia yang tercipta untuk selalu berpikir yang saling melengkapi (Siswoyo, 2007).

  Berdasarkan rumusan masalah penelitian yang telah diuraikan, maka dapat disampaikan tujuan penelitian adalah untuk mengetahui tanggapan mahasiswa manajemen mengenai kegiatan kemahasiswaan di HMJ Manajemen yang dilakukan sehingga dapat dibenahi di masa yang akan datang, dan untuk mencari strategi pengembangan kegiatan HMJ Manajemen di masa yang akan datang agar sesuai kebutuhan mahasisa manajemen.

  TINJAUAN PUSTAKA Definisi Mahasiswa

  Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mahasiswa adalah mereka yang sedang belajar di perguruan tinggi (Poerwadarminta, 2005). Mahasiswa dapat didefinisikan sebagai individu yang sedang menuntut ilmu ditingkat perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta atau lembaga lain yang setingkat dengan perguruan tinggi. Umumnya mahasiswa berada pada tahapan remaja akhir, yaitu berusia 18

  Mahasiswa adalah individu yang belajar dan menekuni disiplin ilmu yang ditempuhnya secara mantap, dimana didalam menjalani serangkaian kuliah itu sangat dipengaruhi oleh kemampuan mahasiswa itu sendiri, karena pada kenyataannya diantara mahasiswa ada yang sudah bekerja atau disibukan oleh kegiatan organisasi kemahasiswaan (Ganda, 2004).Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar diperguruan tinggi dan merupakan bagian dari sivitas akademi. Pada umumnya, mahasiswa berusia antara 18-30 tahun. Dalam kerangka psikologi perkembangan, usia mahasiswa merupakan fase peralihan antara fase remaja akhir menuju dewasa awal.

  Mahasiswa yang aktif mengikuti organisasi kemahasiswaan mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk berinteraksi dengan individu-individu lain dibandingkan dengan mahasiswa yang tidak aktif dalam organisasi kemahasiswaan. Hal ini tentunya semakin memperkaya pengelaman mereka yang terlibat aktif dalam organisasi kemahasiswaan dalam menghadapi individu-individu dengan berbagai karakter kepribadian. Dengan perkataan lain, mahasiswa yang aktif mengikuti organisasi kemahasiswaan lebih terlatih secara sosial dan lebih kompeten dalam menghadapi berbagai situasi interpersonal dibandingkan dengan mahasiswa yang jarang atau bahkan tidak pernah aktif dalam organisasi kemahasiswaan.

  Definisi Organisasi Kemahasiswaan

  Organisasi kemahasiswaan merupakan bentuk kegiatan di perguruan tinggi yang diselenggarakan dengan prinsip dari, oleh dan untuk mahasiswa. Organisasi tersebut merupakan wahana dan sarana pengembangan diri mahasiswa ke arah perluasan wawasan peingkatan ilmu dan pengetahuan, serta integritas kepribadian mahasiswa.Organisasi kemahasiswaan juga sebagai wadah pengembangan kegiatan ekstrakurikuler mahasiswa dipergurua tinggi yang meliputi pengembangan penalaran, keilmuan, minat, bakat dan kegemaran mahasiswa itu sendiri (Sudarman, 2004). Hal ini dikuatkan oleh Kepmendikbud RI. No. 155/U/1998 Tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaandi Perguruan Tinggi, bahwa:Organisasi kemahasiswaan intra-perguruan tinggi adalah wahana dan sarana pengembangan diri mahasiswa ke arah perluasan wawasan dan peningkatan kecendikiaan serta integritas kepribadian untuk mencapai tujuan pendidikan tinggi.Sedangkan menurut Sukirman (2004), organisasi kemahasiswaan adalah kegiatan tidak wajib atau pilihan yang penting diikuti oleh setiap mahasiswa selam studinya sehingga melengkapi hasil belajar secara utuh.Pilihan Kegiatan ekstrakurikuler harus sesuai dengan minat dan bakat mahasiswa karena kegiatan tersebut merupakan sarana pelengkap pembinaan kemampuan pribadi sebagai calon intelektual di masyarakat nantinya.

  Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa

  Heryanda, Mayasari-Strategi Pengembangan Kegiatan Kemahasiswaan Jurusan

  kegiatan organisasi kemahasiswaan meliputi pengembangan penalaran, keilmuan, minat, bakat dan kegemaran yang bisa diikuti oleh mahasiswa di tingkat jurusan, fakultas dan universitas. Tujuannya untuk memperluas wawasan, ilmu dan pengetahuan serta membentuk kepribadian mahasiswa.

  Bertitik tolak dari berbagai penjelasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa keaktifan mahasiswa dalam kegiatan organisasi yaitu mahasiswa yang secara aktif menggabungkan diri dalam suatu kelompok atau organisasi tertentu untuk melakukan suatu kegiatan dalam rangka mencapai tujuan organisasi, menyalurkan bakat, memperluas wawasan dan membentuk kepribadian mahasiswa seutuhnya. Setelah kesemua itu diperoleh oleh mahasiswa, diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajarnya, sehingga kegiatan organisasi tidak menjadi faktor penghambat dalam memperoleh prestasi belajar yang baik. Namun sebaliknya, menjadi faktor yang dapat mempengaruhi untuk mendapatkan prestasi belajar yang baik.

  Manfaat Organisasi Kemahasiswaan

  Organisasi merupakan kegiatan yang tidak wajib atau pilihan yang penting untuk diikuti oleh mahasiswa selama studinya sehingga melengkapai hasil belajar secara utuh. Menurut Sukirman (2004), manfaat kegiatan organisasi kemahasiswaan adalah:

  1. Melatih berkerja sama dalam bentuk tim kerja multi disiplin

  2. Membina sikap mandiri, percara diri, disiplin, dan bertanggung jawab 3. Melatih berorganisasi 4. Melatih berkomunikasi dan menyatakan pendapat didepan umum

  5. Membina dan mengembangakan minat dan bakat

  6. Menambah wawasan 7.

  Meningkatkan rasa kepedulian dan kepekaan pada masyarakat dan lingkungan mahasiswa 8.

Membina kemampuan kritis

  produktif, kreatif, inovatif Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa dengan mengikuti kegiatan organisasi mahasiswa akan memperoleh banyak manfaat antara lain melatih kerja sama, menambah wawasan dan membina kepercayaan diri untuk tampil di depan umum. Selain itu mahasiswa juga dapat memperoleh wawasan yang luas sehingga dalam hal prestasi belajar diharapkan juga dapat meningkat.Namun jika dalam melakukan kegiatan organisasi tidak diimbangi dengan faktor-faktor lain seperti motivasi dan disiplin belajar maka kegiatan organisasi akan menghambat dalam mencapai prestasi belajar yang baik. Namun sebaliknya apabila faktor motivasi dan disiplin belajar tersebut ada dalam diri seseorang tersebut, maka kegiatan organisasi tidak menjadi penghambat untuk memperoleh prestasi belajar yang tinggi.

  • – mengambil teknik-teknik dari ilmu perilaku, terutama sosiologi dan psikologi (termasuk teori pembelajaran, motivasi, dan kepribadian).Bidang- bidang terkait yang muncul meliputi pengembangan kapasitas, pemikiran sistem, pemikiran kompleksitas, epidemiologi klinis, dan pembelajaran organisasi.Semakin diakui bahwa yang menghasilkan perubahan adalah jejaring hubungan, dan kolaborasi antara organisasi dan individu yang beroperasi dalam konteks sosial, politik, budaya, dan ekonomi

  Teori Pengembangan Organisasi

  Pengembangan organisasi (selanjutnya disebut PO) didefinisikan beragam oleh praktisi dan ahli teori, salah satunya, karena kompleksitasnya.Pada dasarnya, pengembangan organisasi adalah upaya terencana yang dilakukan di tingkat organisasi untuk meningkatkan efektivitas dan/atau memungkinkan organisasi untuk mencapai sasaran strategisnya.

  • – organisasi dan individu itu sering disebut sebagai “lembaga”. Hal ini berarti mengakui bahwa PO perlu mencakup kegiatan baik di tingkat “kelembagaan” yang lebih tinggi dan tingkat “pribadi” yang lebih rendah agar efektif (Horton, 2002).

  Konsep ini secara resmi muncul pada 1950-an (meskipun beberapa teori mundur ke tahun 1920) dan umumnya merujuk kepada psikolog Kurt Lewin.1 Pengembangan organisasi mencakup teori dan praktik dari perubahan terencana dan sistemik pada sikap, keyakinan, dan perilaku pegawai melalui program pelatihan jangka panjang (Cacioppe,

  R. dan Edwards, M, 2005) PO sering kali digambarkan sebagai “berorientasi pada tindakan”. Biasanya, PO dimulai dengan mendiagnosis status quo dan kebutuhan di tingkat organisasi secara saksama.PO dilakukan antardisiplin ilmu

  METODE

  Desain penelitian adalah kerangka kerja yang digunakan untuk melaksanakan penelitian (Malhotra, 2007). Dalam penelitian ini menggunakan desain penelitian

  Heryanda, Mayasari-Strategi Pengembangan Kegiatan Kemahasiswaan Jurusan

  deskriptif. Penelitian ini akan menggali informasi lebih dalam mengenai bagaimana strategi pembinaan dalam rangka meningkatkan kinerja ekstra akademik

  Desain penelitian dimulai dari persiapan penelitian yaitu pembuatan proposal penelitian dan juga merancang rencana anggaran biaya (RAB) yang diperlukan untuk penelitian ini.Wawancara terhadap mahasiswa manajemen sebagai langkah awal turun kelapangan. Hasil wawancara tersebut akan dikelompokkan sebagai bahan focus

  group discussion (FGD) dengan

  masing-masing bidang di HMJ Manajemen. Hasil focus group

  discussion (FGD) akan dikaji kembali

  untuk mendapatkan strategi terbaik pengembangan kegiatan kemahasiswaan di jurusan manajemen.

  Subyek penelitian ini adalah mahasiswa jurusan manajemen semester 3, 5, dan 7 serta pengurus HMJ Manajemen periode 2017 - 2018. Mahasiswa semester 3 ada 6 kelas, semester 5 ada 5 kelas, dan semester 7 ada 5 kelas. Setiap kelas akan diminta 2 orang untuk diwawancarai, sehingga akan ada 32 orang mahasiswa manajemen yang akan diwawancarai mengenai kegiatan kemahasiswaan yang dilakukan oleh

  HMJ Manajemen.

  Obyek dalam penelitian ini adalah kegiatan kemahasiswaan yang selama ini dilaksanakan oleh HMJ Manajemen. Semuanya akan dirangkum menjadi sebuah informasi yang digunakan sebagai masukan untuk HMJ dan jurusan manajemen Undiksha dalam melaksanakan program kerja dimasa yang akan dating

  Metode pengumpulan data dilakukan dengan mewawancarai mahasiswa mengenai program kerja dan kegiatan kemahasiswaan HMJ Manajemen agar memperoleh gambaran mengenai pola dan jenis kegiatan kemahasiswaan yang diharapkan mahasiswa manajemen. Setelah memperoleh hasil survey dari mahasiswa manajemen dilanjutkan dengan Focus Group Discusion (FGD) dengan HMJ Manajemen sehingga memperoleh gambaran secara jelas bagaimana strategi pengembangan kegiatan HMJ Manajemen dimasa yang akan datang dalam menyusun program kerja atau kegiatan

  • – kegiatan kemahasiswaan.

  Instrumen dalam penelitian ini adalah wawancara untuk mahasiswa manajemen. Sedangkan dalam Focus Group Discusion (FGD) akan menggunakan data hasil wawancara dari mahasiswa manajemen dengan membagikan kepada masing-masing bidang yang ada di HMJ Manajemen. Adapun instrument pendukungya ialah alat tulis tulis, kuisioner dan dokumentasi.Penulis harus menyiapkan alat tulis setiap memberikan kuisioner, sedangkan dokumentasi diperlukan sebagai bukti bahwa survey dan Focus Group Discusion (FGD) benar-benar dilakukan.

  HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

  Dari keenam kegiatan bidang I, yang paling banyak ditanggapi postif dan perlu dipertahankan adalah Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), Manajemen Goes To School (MTGS), dan Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI). Sedangkan kegiatan lainya seperti Manajemen Expo masih dianggap kurang banyak diperoleh manfaatnya setelah kegiatan dilaksanakan. Kegiatan seminar kewirausahaan juga dianggap belum mampu meningkatkan minat mahasiswa dalam kewirausahaan. Sedangkan kegiatan Club Go Study yang paling banyak kurang dimengerti dan tidak diketahui oleh mahasiswa Manajemen.

  Tanggapan keempat kegiatan yang dilaksanakan Bidang II antara lain untuk kegiatan mengikuti pertandingan dan lomba sudah dianggap memuaskan, pengadaan fasilitas olah raga dan seni yang perlu ditingkatkan, Manajemen Club yang masih dianggap belum begitu familiar dikalangan mahasiswa manajemen. Sedangkan tanggapan mengenai HUT Jurusan Manajemen, diharapkan kedepanya banyak inovasi yang dilakukan sehingga dapat membuat acara dengan ide kreativitas yang baru.

  Kelima kegiatan Bidang

  III mendapat tanggapan cukup baik dari mahasiswa manajemen. Kegitan tirta yatra sudah sangat bagus kebermanfaatanya, kegiatan suka duka yang sangat diapresiasi positif oleh mahasiswa manajemen, pelepasan wisuda yang sudah sesuai harapan, dan pembuatan pakaian jurusan yang sudah dirasakan manfaatnya oleh mahasiswa manajemen. Untuk kegiatan Manajemen Berbicara, diharapkan dilaksanakan berbeda diperiode berikutnya agar dapat menyalurkan aspirasi mahasiswa secara keseluruhan.

  Kelima kegiatan bidang

  IV ditangapi berbeda-beda oleh mahasiswa manajemen. Kegiatan

Batik Day’s dianggap kurang sosialisasi oleh mahasiswa

  manajemen, sehingga dianggap kurang terlaksana dengan baik. Kegiatan ucapan hari besar nasional

  Heryanda, Mayasari-Strategi Pengembangan Kegiatan Kemahasiswaan Jurusan

  dan agama dianggap sudah baik dan perlu dipertahankan. Kegiatan jurnalistik perlu sosialisasi lebih intens lagi sehingga semua mahasiswa dapat ikut terlibat menyumbangkan pemikiranya di majalah yang dibuat. Kegiatan pengabdian pada masyarakat (P2M) diharapkan lebih ditingkatkan lagi untuk membantu masyarakat terutama kegiatan yang bersifat sosial. Untuk kegiatan inagurasi dianggap baik dan perlu dipertahankan kedepanya.

  Tanggapan untuk kegiatan Inventarisasi sudah cukup baik dari mahasiswa manajemen. Tanggapan untuk hubungan kerjasama juga dainggap cukup baik dan perlu ditingkatkan lagi. Untuk kegiatan kajian dan penelitian ditanggapi kurang jelas oleh mahasiswa manajemen. Sebagian besar kegiatan ini tidak diketahui oleh mahasiswa manajemen. Kegiatan pelatihan dasar kepemimpinan (PDK) ditanggapi sangat positif oleh mahasiswa manajemen. Diharapkan kegiatan ini dibuka untuk seluruh mahasiswa manajemen yang berminat mengikuti kegiatan ini. Kegiatan study banding juga dianggap positif untuk memperluas wawasan mahasiswa manajemen. Kegiatan pengadaan atribut manajemen ditanggapi baik untuk memperjelas identitas jurusan manajemen. Kegiatan pemilihan umum jurusan manajemen mendapat apresiasi sangat positif oleh mahasiswa sebagai wujud demokrasi didalam kampus.

  Kegiatan Manajemen Expo akan dikaji kembali untuk dimasa yang akan datang akan dibuatkan format kegiatan yang dapat dirasakan manfaatnya oleh mahasiswa terutama setelah kegiatan dilakukan. Sehingga kegiatan tersebut tidak hanya sekedar memperlihatkan produk yang dibuat mahasiswa tetapi juga keberlanjutan dari produk tersebut setelah kegiatan dilakukan. Kegiatan seminar kewirausahaan yang dianggap belum mampu meningkatkan minat mahasiswa dalam berwirausaha akan dibuatkan kerjasama dengan LAB Kewirausahaan Fakultas Ekonomi.Kegiatan Club Go Study yang paling banyak kurang dimengerti dan tidak diketahui oleh mahasiswa Manajemen akan dibuatkan informasi dan sosialisasi yang lebih intensif lagi untuk mahasiswa manajemen sehingga mahasiswa manajemen dapat memahami arti penting dari kegiatan yang dilakukan ini.

  Kegiatan Manajemen Club paling banyak mendapat tanggapan dari mahasiswa manajemen. Banyak yang belum mengetahui adanya program Manajemen Club yang tujuanya membuat kelompok-kelompok mahasiswa menjadi satu wadah sesuai dengan minat dan bakatnya. Strategi yang akan dibuat oleh HMJ Manajemen adalah dengan cara mendata seluruh mahasiswa manajemen, mengelompokkan dalam satu wadah sesuai dengan minat dan bakatnya, dan mempertemukan mereka dalam satu forum untuk membuat club yang sesuai minat dan bakatnya

  Kegiatan Manajemen Berbicara akan dikaji lagi untuk dimasa yang akan datang. Format kegiatan dimasa yang akan datang tidak lagi melibatkan seluruh mahasiswa manajemen. Kegiatan berikutnya cukup melibatkan perwakilan dari masing-masing kelas dengan membawa aspirgasinya untuk didiskusikan diforum bersama pengurus jurusan Manajemen. Hasil diskusi yang dilakukan akan disosialisasikan oleh HMJ dan perwakilan masing-masing kelas. Peran HMJ Manajemen dimasa yang akan datang akan diharapkan menjadi jembatan aspirasi mahasiswa dengan jurusan manajemen.

  Ke giatan Batik Day’s akan dikembangkan lagi dengan kegiatan

  mahasiswa lebih mengenl dan mencintai produk dalam negeri.

  Kedepan akan disosialisasikan lebih intensif lagi kepada seluruh mahasiswa manajemen kegiatan tersebut. HMJ Manajemen juga berencana mengadakan fashion show batik atau endek sebagai media untuk memperkenalkan produk lokal yang bisa dijadikan komuditas bisnis dengan prospek yang cukup cerah.Kegiatan jurnalistik akan disosialisasikan lebih intensif lagi sehingga semua mahasiswa dapat ikut terlibat menyumbangkan pemikiranya di majalah yang dibuat. HMJ Manajemen berencana membuat lomba jurnalistik antar mahasiswa sebagai langkah awal untuk menggali potensi mahasiswa di jurusan manajemen. Dari kegiatan lomba tersebut, diharapkan mampu menumbuhkan bibit-bibit baru mahasiswa yang berpotensi sebagai jurnalis sehingga dapat mengikuti kegiatan ataupun lomba jurnalistik di tingkat yang lebih tinggiKegiatan pengabdian pada masyarakat (P2M) akan ditingkatkan lebih banyak lagi pada kegiatan sosial. HMJ berencana membuat program bantuan kepada masyarakat yang kurang mampu.

  Untuk kegiatan kajian dan penelitian akan ditinjau kembali dimasa yang akan datang. Kegiatan ini diharapkan untuk memberikan kajian mengenai setiap kegiatan yang dilakukan oleh HMJ Manajemen.

Endek Day’s. Hal ini dianggap perlu untuk menyerap produk lokal agar

  Heryanda, Mayasari-Strategi Pengembangan Kegiatan Kemahasiswaan Jurusan

  Seandainya kegiatan yang dikaji tersebut masih dianggap kurang bermanfaat, maka akan diteliti lebih lanjut untuk dapat direvisi atau ditiadakan dimasa yang akan datang. Kegiatan pemilu HMJ Manajemen secara langsung oleh seluruh mahasiswa manajemen akan dibenahi kembali dimasa yang akan datang. Format kegiatan akan dibuat semenarik mungkin agar seluruh mahasiswa manajemen tertarik ikut berpartisipasi dalam pesta demokrasi yang diadakan oleh HMJ Manajemen.

  Pembahasan

  Berdasarkan uraian hasil penelitian sebelumnya ada beberapa hal yang masih bisa dilakukan HMJ Manajemen dalam melaksanakan kegiatan kemahasiswaan. Beberapa kegiatan kemahasiswaan yang memang tidak berdampak secara nyata untuk pengembangan akademik sebaiknya tidak dilaksanakan atau diganti dengan kegiatan yang lebih bermanfaat bagi mahasiswa. Beberapa kegiatan yang perlu direvisi hendaknya dilakukan kajian secara mendalam lagi. Pemilihan strategi dalam pelaksanaan setiap kegiatan hendaknya dibuat sematang mungkin, sehingga kegiatan yang dilakukan dapat memberikan dampak positif bagi mahasiswa

  Masalah yang paling sering muncul dalam pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan adalah kurangnya komunikasi yang terjalin antara HMJ Manajemen dengan mahasiswa manajemen. Ini dapat dilihat dari rendahnya partisipasi mahasiswa manajemen dalam mengikuti kegiatan kemahasiswaan yang dilaksanakan HMJ Manajemen. Hal ini tentunya menjadi catatan bagi HMJ Manajemen untuk lebih intensif melakukan komunikasi dengan seluruh mahasiswa mengenai kegiatan yang dilakukan agar informasi yang diperoleh mahasiswa manajemen mengenai kegiatan yang dilakukan jelas dan tepat. Pola komunikasi yang jelas dan tepat akan merangsang mahasiswa ikut berpartisipasi dalam kegiatan yang diaksanakan, baik sebagai peserta maupun sebagai panitia penyelenggara.

  Peningkatan kualitas dan intensitas kegiatan kemahasiswaan hendaknya berorientasi pada penguatan kualitas intelektual, religiusitas, semangat kebangsaan, serta pengembangan jiwa kewirausahaan. Setiap kegiatan kemahasiswaan hendaknya dapat menjabarkan orientasi yang ingin dicapai. Untuk mencapai orientasi tersebut, maka lembaga (perguruan tinggi) dapat membuat kebijakan yang menyangkut tentang kegiatan kemahasiswaan yang berorientasi pada penguatan kualitas intelektual, relijiusitas, semangat kebangsaan, serta pengembangan jiwa kewirausahaan. Setiap kegiatan kemahasiswaan harus dapat menjabarkan orientasi yang ingin dicapai dalam kegiatan tersebut.

  Menjalankan kebijakan yang dibuat tanpa dibarengi dengan pengawasan tentu akan sia-sia. Peran fakultas sebagai penggawas melalui pembimbing kemahasiswaan di tingkat fakultas maupun jurusan masing masing menjadi salah satu kunci dalam pelaksanaan pengawasan kegiatan kemahasiswaan. Seluruh kegiatan kemahasiswaan hendaknya dapat dikontrol dari level terendah (jurusan) sehingga setiap kegiatan dapat berjalan sesuai dengan kebijakan yang ditentukan lembaga (perguruan tinggi). Untuk itu diharapkan kedepanya, lembaga (perguruan tinggi) dapat memberikan pengarahan kepada seluruh pembimbing kemahasiswaan mengenai kebijakan kegiatan kemahasiswaan sehingga terjadi persamaan persepsi mengenai kegiatan kemahasiswaan. Kejelasan fungsi dan peran dari pembimbing kemahasiswaan dapat dilakukan agar fungsi pegawasan kegiatan kemahasiswaan dapat berjalan dengan optimal

  SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

  Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.

  1. Tanggapan mahasiswa manajemen mengenai kegiatan yang dilakukan HMJ Manajemen antara lain menghilangkan atau mengganti kegiatan yang kurang bermanfaat, mengkaji kembali kegiatan yang akan dilakukan, menyempurnakan setiap kegiatan, mengkomunikasikan dengan jelas dan tepat setiap kegiatan yang dilakukan agar dapat meningkatkan partisipasi mahasiswa manajemen dalam mengikuti setiap kegiatan yang dilakukan HMJ Manajemen.

  2. Peningkatan kualitas dan intensitas kegiatan kemahasiswaan hendaknya berorientasi pada penguatan kualitas intelektual, relijiusitas, semangat kebangsaan, serta pengembangan jiwa kewirausahaan yang dapat diatur dalam kebijakan kegiatan kemahasiswaan secara keseluruhan. Peningkatan fungsi pengawasan dari pembimbing kemahasiswaan sangat

  Heryanda, Mayasari-Strategi Pengembangan Kegiatan Kemahasiswaan Jurusan

  diperlukan dalam menjalankan Ganda, Yahya. (2004). Petunjuk kebijakan yang dibuat mengenai

  Praktis Cara Mahasiswa Belajar di kegiatan kemahasiswaan tersebut Perguruan Tinggi. Jakarta: Grasindo agar setiap kegiatan kemahasiswaan dapat mencapai Horton,

  D. (2002), Planning, Implementing and Evaluating orientasi yang ditentukan. Capacity Development, Makalah Briefing ISNAR 50

  Saran

  Poerwadarminta, W.J.S. 2005.Kamus Saran yang dapat diberikan dalam Umum Bahasa Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka. penelitian ini antara lain :

  Siswoyo, Dwi dkk. 2007. Ilmu 1.

  Pendidikan. Yogyakarta: UNY

  Disarankan HMJ Manajemen Press melakukan kajian secara detail mengenai segala kegiatan yang Sugiyono, 2005.Metode Penelitian

  Bisnis. Bandung : Alfabeta

  akan dilakukan sehingga dapat menghasilkan kegiatan yang Sudarman, 2004. Belajar Efektif Di Perguruan Tinggi. Bandung : PT berkualitas dan sesuai sasaran Remaja Rosdakarya Offset yang ditentukan

  Sukirman, Silvia. (2004). Tuntunan 2.

Disarankan agar dapat dibuatkan Belajar di Perguruan Tinggi

  kebijakan yang mengatur Jakarta: Pelangi Cendikia. kegiatan kemahasiswaan yang dilakukan sehingga seluruh kegiatan kemahasiswaan dapat mencapai sasran orientasi yang digariskan

  Perlunya persamaan persepsi diantara para pembimbing kemahasiswaan mengenai kegiatan kemahasiswaan sehingga dapat melaksanakan fungsi pengawasan secara optimal.

  Cacioppe, R. dan Edwards, M. (2005), Seeking the Holy Grail of organisational development, Leadership & Organisation Development Journal 2005 26:2, 89-91