2. Permutasi Definisi: Permutasi - Bab 4. Permutasi Kombinasi Peluang

PERMUTASI, KOMBINASI DAN PELUANG

A. KAIDAH PENCACAHAN

  Kaidah pencacahan membantu dalam memecahkan masalah untuk menghitung berapa banyaknya cara yang mungkjin terjadi dalam suatu percobaan. Kaidah pencacahan meliputi aturan pengisian tempat, permutasi dan kombinasi.

  1. Aturan Pengisian Tempat

  Jika suatu kejadian dapat terjadi dalam m cara dan kejadian kedua dapat terjadi dalam n cara, pasangan kejadian dapat terjadi dalam mn cara.

  Prinsip ini dapat digeneralisasikan untuk memasukan banyak kejadian 1 2 3 k yang dapat terjadi dalam n , n , n , . . . n cara. Banyaknya k kejadian dapat 1 2 3 k terjadi dalam n n n . … n cara.

  Contoh 1

Gunakan Asas Perkalian untuk menyelesaikan masalah ini.

  Setiap Minggu sebuah surat kabar mempublikasikan daftar 15 buku fiksi terbaik dan 10 buku non fiksi terbaik. Dalam berapa cara yang berbeda dalam memilih satu buku fiksi dan non fiksi dari daftar?

  Penyelesaian Buku fiksi dapat dipilih dalam 5 cara dan buku non fiksi dalam 10 cara.

  Buku fiksi dan non fiksi dapat dipilih dalam cara, atau 150 cara

  2. Permutasi Definisi: Permutasi

  Permutasi dari sejumlah objek adalah susunan objek dalam urutan berhingga.

  Definisi: Notasi Faktorial

  Untuk masing-masing bilangan bulat positif n ,

  n ! = Demikian juga, 0! = 1. n P r

  Definisi: Notasi

  Untuk semua bilangan positif n dan r , dengan , banyaknya permutasi dari n objek yang diambil r objek pada satu waktu adalah

  n r P =

  Contoh 2 Berapa banyaknya permutasi dari pengambilan 5 kartu pada 52 kartu? Penyelesaian

  Banyaknya permutasi dari 52 kartu yang diambil 5 pada suatu waktu 52 5 adalah P , atau .

  Jawaban Ada 311.875.200 permutasi dari pemilihan 5 kartu dari 52 kartu.

  Contoh 3

Dalam berapa caraseorang presiden, wakil presiden, sekretaris dan

bendahara dapat dipilih dari sebuah klub yang beranggotakan 35? Penyelesaian

  Jika asumsikan bahwa tidak ada orang yang dapat menduduki fua jabatan, dan semua anggota mampu menjadi pengurus, masalah ini menyertakan banyaknya permutasi dari 30 orang yang diambil 4. 30 P 4

  =

  Jawaban Ada 657.720 cara.

  Permutasi dengan Pengulangan

  Untuk semua bilangan positif n dan r dengan , banyaknya permutasi yang berbeda dari n objek, r diantaranya sama, adalah

  ! ! r n

  

P

P

r r

r n

  Secara umum, jika ada r 1 objek jenis pertama, r 2 objek jenis kedua, dan seterusnya, ada permutasi dari n objek yang berbeda.

  Contoh 4 Berapa banyaknya permutasi yang berbeda dari kata MISSISSIPI? Penyelesaian

  Ada 11 huruf yaitu 4 huruf I, 4 huruf S, dan 2 huruf P. Sehingga, ada

  ! 2 ! 4 !

  4 !

  11 2 4 4 4 4 4 1 11P P P P permutasi yang berbeda.

  Jawaban Ada 34.650 permutasi yang berbeda dari kata MISSISSIPI.

3. Kombinasi

  Definisi: Kombinasi Kombinasi adalah pemilihan objek tanpa memperhatikan urutannya.

  C Definisi: Notasi n r

  Untuk semua bilangan positif n dan r , dengan , banyaknya kombinasi

  n objek yang diambil 4 objek pada suatu waktu adalah n r P n ! n r C   r r P ( nr )! r ! Contoh 1

  C Sederhanakan 8 5 Penyelesaian

  8 ! 8 ! 8  7 

  6

  56 8 C     5 ( 8  5 )! 5 ! 3 ! 5 ! 3  2 

  1 Contoh 2

  Berapa banyaknya cara 5 kartu dapat dibentuk dari 52 kartu? Penyelesaian

  Urutan kartu tidak diperhatikan. Oleh karena itu, kita harus menemukan banyaknya kombinasi

  C 52 5 = Contoh 3 Selesaikan

  Berapa banyaknya cara untuk memilih 3 siswa SMP dan 4 siswa SMA dari sebuah sekolah kursus dengan 10 mahasiswa tingkat pertama, 15 mahasiswa tingkat kedua, 18 siswa SMP, dan 20 siswa SMA untuk bernyanyi?

  Penyelesaian

C

3 Siswa SMP dapat dipilih dalam cara. 18 3 4 siswa SMA dapat dipilih dalam C cara. 20 4 C C Siswa SMP dan SMA dapat dipilih dalam cara. 18 3 20 4 18 C C 3 20 4 B. Peluang

  1. Pengertian percobaan, ruang sampel dan kejadian

  a. Percobaan Sifat dasar percobaan: 1.

  Setiap jenis percobaan mempunyai kemungkinan hasil atau peristiwa (kejadian) yang akan terjadi.

2. Hasil dari setiap percobaan secara pasti sulit ditentukan

  Ilustrasi: Percobaan Kemungkinan Hasil

  Melempar 1 keping mata uang Mucul gambar (G) atau angka (A) logam Melempar 1 buah dadu Muncul mata 1, 2, 3, 4, 5 dan 6

  b. Ruang Sampel Ruang sampel adalah himpunan dari semua hasil yang mungkin pada suatu percobaan dilambangkan dengan S Titik Sampel adalah elemen-elemen (anggota-anggota) dari ruang sampel c. Kejadian

  Kejadian adalah himpunan bagian dari ruang sampel atau bagian dari hasil percobaan yang diinginkan.

2. Menentukan Peluang Kejadian

  Untuk dua kejadian sebarang

  ,

  S

  pada ruang sampel

  B

  dan

  A

  a. Definisi Peluang Misalnya S adalah rung sampel dari suatu percobaan dengan setiap anggota S memiliki kesempatan muncul yang sama. Andaikan A adalah suatu kejadian dengan , maka peluang kejadian A adalah Dengan n(A) : banyak anggota dalam kejadian A n(S) : banyak anggota dalam himpunan ruang sampel S

  Sifat-Sifat Dasar Peluang

  Dua kejadian A dan B independen jika dan hanya jika

  Definisi: Kejadian Independen

  Jika A dan B kejadian yang saling asing, maka

  Peluang Bersama dari Kejadian yang Saling Asing

  III. Jika IV.

  II. E = S , maka P ( E ) = 1

  Untuk setiap kejadian E dari ruang sampel S : I.

  Prinsip Penambahan Peluang secara Umum Dalam kehidupan ini peristiwa yang akan atau belum terjadi masih merupakan

ketidakpastian. Ketidakpastian ini yang membawa kita kepada konsep peluang. Peluang

digunakan untuk menyatakan besarnya kemungkinan terjadinya suatu peristiwa, resiko

dari suatu usaha, atau menyatakan tingkat kepercayaan. Dalam bab ini akan didefinisikan

peluang secara matematis. Konsep peluang dibangun menggunakan konsep himpunan.

Beberapa istilah yang berkaitan dengan definisi peluang diberikan pada daftar istilah

berikut.

  Contoh 7.1

Misalkan pada percobaan memeriksa tiga barang (komponen elektronik tertentu) yang

dihasilkan oleh mesin tertentu di suatu pabrik. Tiap barang diperiksa dan digolongkan

sebagai baik (B) atau cacat (C).

Ruang sampel dalam percobaan ini adalah S = {BBB, BBC, BCC, CCC, CBB, CBC, BCB, CCB}

Misalkan: K adalah kejadian tidak terdapat barang yang cacat, L adalah kejadian terdapat barang yang cacat, M adalah kejadian terdapat satu barang yang cacat, N adalah kejadian terdapat dua barang yang cacat, O adalah kejadian banyaknya barang yang cacat satu atau dua buah, maka K = {BBB} L = {BBC, BCC, CCC, CBB, CBC, BCB, CCB} M = {CBB, BCB, BBC} N = {BCC, CBC, CCB} O = {CBB, BCB, BBC, BCC, CBC, CCB} c Perhatikan bahwa kejadian L = = K , kejadian O = M  N Tentukan M  N, M  L, N  L, L  O

  Definisi Peluang Misalkan S ruang sampel dari suatu percobaan dan A, A 1 , A 2 , ... kejadian yang mungkin

pada ruang sampel ini. Suatu fungsi P(A) disebut peluang dari A, jika memenuihi sifat-sifat

berikut :

a. 0 ≤ P(A)

  b. P(S) = 1 Untuk sembarang kejadian A , A , A …… yang saling asing yaitu A ∩ A = Ø 1 2 3 i j  

   

  untuk i  = P ( A ) ≠j maka P i i

    

   i 1 i 1  

   

  Definisi Klasik Tentang Peluang

Jika suatu eksperimen menghasilkan sejumlah hingga hasil yang mungkin, misalnya n, dan

setiap hasil tidak mungkin terjadi bersama-sama serta masing-masing mempunyai

  n(A) ( )

  

kemungkinan yang sama untuk terjadi, maka P A  , dengan n(A) = banyaknya hasil

  n   S dalam A.

  Misalkan S ruang sampel dari suatu percobaan acak, maka berlaku: c

1. P(A ) = 1 - P(A)

  2. Untuk sebarang kejadian A dan B dengan A  B =  , P(A  B) = P(A) + P(B)

  3. Untuk sebarang kejadian A dan B, P(A  B) = P(A) + P(B) - P(A  B) Contoh 7.2

  Pengambilan sebuah kartu dilakukan secara acak dari kotak dengan 52 kartu, sehingga setiap kartu mempunyai peluang yang sama untuk terpilih yaitu dengan peluang1/52. Misalkan A adalah kejadian diperoleh “sebuah kartu as merah” dan B adalah kejadian diperoleh “sebuah hati”, maka P(A)=2/52 dan P(B)=13/52

  P(AB) = 1/52. P(AB) = 2/52 + 13/52 - 1/52 = 14/52 = 7/26

7.2 Peubah Acak Diskret

  Misal S ruang sampel. Fungsi X yang memetakan setiap anggota ruang sampel S ke

suatu bilangan riil disebut peubah acak (variabel random). Peubah acak biasanya

dinotasikan dengan huruf besar, misal X, Y, Z, dan sebagainya, sedangkan nilai-nilai dari

peubah acak dinotasikan dengan huruf kecil misal x, y, z, dan sebagainya.

  Contoh 7.3

Pada percobaan melambungkan satu mata uang logam setimbang satu kali, misalkan yang

diperhatikan adalah sisi mata uang yang muncul yaitu Angka (A) atau Gambar (G), maka

ruang sampel S = {A,G}.

Misal X adalah peubah acak yang menyatakan frekuensi munculnya gambar, maka nilai-

nilai X yang mungkin adalah 0 atau 1.

  

Himpunan semua nilai X yang mungkin dinotasikan dengan X(S), sehingga untuk contoh di

atas X(S) ={0,1}.

  Contoh 7.4

Seorang petugas bagian penerima dan pemeriksa barang di suatu departemen bertugas

untuk mengamati barang-barang eletronik yang diterima oleh departemen tersebut apakah

baik (B) atau cacat (C). Karena adanya keterbatasan waktu, petugas tersebut tidak dapat

mengecek semua barang yang masuk melainkan hanya akan mengambil secara acak 3

barang saja. Seluruh hasil yang mungkin dari pengamatan petugas tersebut adalah S = {BBB,BBC,BCB,CBB,CCB,CBC,BCC,CCC}

Misal Y peubah acak yang menyatakan banyaknya peralatan yang cacat, maka nilai-nilai Y

yang mungkin adalah 0, 1, 2, atau 3. Jadi Y(S) = {0,1,2,3} Contoh 7.5

  

Jika dua dadu setimbang bermata enam dilambungkan sekali, maka ruang sampel dari

percobaan tersebut dapat dinyatakan dalam tabel berikut: percobaan t ersebut dapat dinyat akan dalam t abel berikut :

  Dadu

  II

  1

  2

  3

  4

  5

  6 1 (1,1) (1,2) (1,3) (1,4) (1,5) (1,6) 2 (2,1) (2,2) (2,3) (2,4) (2,5) (2,6)

  I 3 (3,1) (3,2) (3,3) (3,4) (3,5) (3,6) 4 (4,1) (4,2) (4,3) (4,4) (4,5) (4,6) 5 (5,1) (5,2) (5,3) (5,4) (5,5) (5,6) 6 (6,1) (6,2) (6,3) (6,4) (6,5) (6,6)

  

Misal T peubah acak yang menyatakan jumlah mata dadu yang muncul, maka T(S) = {2, 3, 4, …,

12}

Selain itu, definisikan contoh peubah acak yang lain dari percobaan melambungkan dua

dadu setimbang bermata enam di atas.

  

Jika himpunan nilai-nilai yang mungkin dari peubah acak X merupakan himpunan

1 2 3 n 1

2

3

terhitung yaitu {x , x , x , …., x } atau {x , x , x , …. } maka peubah acak tersebut disebut

peubah acak diskret.

  Pada contoh di atas X,Y,T merupakan peubah acak diskret.

7.3 Sebaran Peluang Peubah Acak Diskret

  Fungsi peluang peubah acak X dinotasikan dengan f(x) didefinisikan sebagai f(x) = P(X = x). ( f(x) didefinisikan sebagai peluang X=x ) Untuk Contoh 7.3 di atas, nilai-nilai f(x) adalah:

  1 f (0)  P X (  0) 

  2

  1 f (1)  P X (   1)

  2 Untuk Contoh 7.4, nilai-nilai f(y) dapat dinyatakan dalam tabel berikut: y

  

1

  2

  3 F (y) =

  1

  

3

  3

  1

  8

  

8

  8

  8 P(Y =y) Tabel di atas merupakan tabel sebaran peluang peubah diskret Y.

  Contoh soal:

  1. Sebuah kotak berisi 20 kelereng, 5 berwarna merah dan 12 berwarna kuning serta sisanya berwarna hijau.

  Peluang terambil 1 kelereng berwarna merah adalah Peluang terambil 1 kelereng berwarna kuning adalah Peluang terambil 1 kelereng berwarna hijau adalah

  2. Sebuah dadu dilempar satu kali. Kejadian A adalah munculnya angka genap dan kejadian B adalah munculnya angka yang habis dibagi tiga. Tentukan peluang muncul angka genap atau angka yang habis dibagi tiga. Solusi: S: {1,2,3,4,5,6}, n(S) = 6 A : {2,4,6}, n(A) = 3

  B: {3, 6}, n(B) =2 {6}, n( ) = 1

  Peluang A atau B: =

  3. Dalam kotak terdapat 7 bola yang terdiri dari 5 bola berwarna putih dan 2 bola berwarna biru. Akan diambil 2 bola secara acak. Tentukan peluang yang terambil 1 putih dan 1 biru , jika pengambilannya sekaligus!

  Solusi: n(S) = terambilnya 2 bola dari 7 bola

  2 7 C

  10

  Peluang terambil bola merah dan putih adalah…

  2. Sebuah kotak berisi 4 bola merah dan 3 bola kuning, diambil 2 bola sekaligus.

  1. Doni melempar 3 keping uang logam sekali secara bersama, bila A merupakan kejadian muncul angka paling sedikit satu kali, maka P(A) adalah ….

  Latihan soal:

  5. Seperti soal no 3, tetapi penambilan satu demi satu dengan pengembalian P(1p,1b) = P(pb) + P(bp) (karena dikembalikan jadi pada pengambilan kedua banyaknya bola tetap, jadi penyebutnya adalah 7)

  (pada pengambilan kedua bola sudah berkurang jadi penyebutnya adalah 6)

  4. Seperti soal no 3, tetapi penambilan satu demi satu tanpa pengembalian Solusi: P(1p,1b) = P(pb) + P(bp)

  5 1 2 1 5      C C

  2

   n(A) = terambilanya 1 bola putih dan 1 bola biru b. Kartu pertama tidak dikembalikan lagi sebelum kartu kedua diambil

  21

    

   

  7 

  2 7 ( !

  7 ! 2 )!

  5 !

  7 ! 2 !

  6

  2

  1

  3. Dari tumpukan kartu “bridge” diambil 2 lembar kartu. Hitung peluang terambilnya kartu As pada pengambilan pertama dan kedua jika a. Kartu pertama dikembalikan lagi sebelum kartu kedua diambil