KEBERATAN DAN PUTUSAN SELA

  KEBERATAN DAN PUTUSAN SELA

  1. Definisi dan Ruang Lingkup Keberatan Eksepsi adalah keberatan terdakwa atau penasihat hukumnya atas dakwaan PU. Sebuah keberatan harus bersifat tertulis dan dibacakan di sidang pengadilan. Keberatan dibacakan setelah surat dakwaan dibacakan oleh

  Jaksa Penuntut Umum. Keberatan yang diajukan oleh terdakwa atau penasihat hukumnya tidak serta merta memiliki isi yang bebas sesuai dengan kehendak terdakwa atau penasihat hukumnya.

  1.1. Dasar Alasan Eksepsi Eksepsi atau keberatan hanya dapat diajukan oleh terdakwa atau penasihat hukumnya dalam hal dakwaan memiliki beberapa kekurangan. Dasar alasan diajukan eksepsi sebagaimana diatur dalam pasal 156

  KUHAP adalah sebagai berikut: 1.

  PN tidak berwenang mengadili Kewenangan yang dimakud adalah baik kewenangan mengadili secara absolut maupun relatif.

  2. Dakwaan tidak dapat diterima Sebuah dakwaan dapat dinyatakan tidak dapat diterima salah satu alasannnya adalah karena ne bis in idem serta daluwarsa masa penuntutan.

  3. Meminta surat dakwaan dibatalkan Surat dakwaan dapat dibatalkan apabila dianggap tidak memuhi syarat formilnya.

  4. Surat dakwaan diubah tanpa pemberitahuan.

  Pada intinya KUHAP mengatur tentang perubahan surat dakwaan sebagaimana diatur dalam pasal 144 KUHAP, akan tetapi apabila perubahan tersebut tidak diberitahukan kepada terdakwa/ penasihat hukumnya, maka dapat dijadikan sebagai salah satu alasan untuk mengajukan keberatan.

  1.2. Bentuk Keberatan (Eksepsi) Tidak ada sebuah ketentuan yang menganjurkan bentuk baku dari sebuah keberatan. Akan tetapi selayaknya sebuah surat lainnya (walaupun bukan dianggap sebagai bagian dari surat resmi), akan tetapi alangkah lebih baik kalau sebuah keberatan memiliki sebuah format yang bagus sehingga lebih mudah dipahami oleh semua pihak.

  Pada umumnya sebuah surat keberatan berisi hal-hal sebagai berikut: 1. Judul atau perihal 2. Tujuan surat

  3. Rangkuman isi dari dakwaan 4.

  Fakta-fakta seputar keberatan yang diajukan terhadap surat dakwaan 5.

Tuntutan yang diajukan dalam keberatan 6. Tanda tangan pembuat keberatan

  Salah satu contoh format keberatan adalah sebagai berikut: KEBERATAN (EKSEPSI)

  Dalam perkara pidana No. Reg. Perkara: (sesuai dakwaan) Dengan terdakwa ....

  Kepada Yth. Majelis Hakim yang memeriksa perkara Dengan No. Reg Perkara....

  Di PN .... Majelis Hakim, Jaksa Penuntut Umum, Serta hadirin pengunjung sidang yang kami hormati.

  Pada kesempatan ini ijinkanlah kami, atas nama kuasa hukum dari terdakwa....mengajukan keberatan atas dakwaan yang diajukan oleh saudara Jaksa Penuntut Umum.

  Saudara Jaksa Penuntut Umum telah membacakan surat dakwaan pada hari ...yang telah dimengerti oleh terdakwa berisi sebagai berikut:

  1.

  .... 2. ....

  3.

  .... 4. dst.

  Bahwa atas surat dakwaan yang dibacakan oleh saudara Jaksa Penuntut Umum ada beberapa hal yang menurut kami perlu diluruskan.

  1. Bahwa...

  2. Bahwa...

  3. Bahwa... Majelis Hakim yang kami hormati,

  Berdasarkan pertimbangan sebagaimana tersebut di atas, kami atas nama kuasa hukum dari terdakwa meminta majelis hakim untuk menjatuhkan putusan sela yang berisi sebagai berikut:

  2. Menyatakan proses penuntutan tidak dapat dilanjutkan 3.

Membersihkan nama baik terdakwa seperti sedia kala sebelum tersangkut perkara ini

  4. Membebankan segala biaya perkara yang timbul kepada negara Majelis hakim, Jaksa Penuntut Umum Hadirin pengunjung sidang yang kami hormati, Demikian keberatan yang kami susun sebenar-benarnya sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

  Terima kasih. Dibacakan pada persidangan yang dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum pada hari... tanggal....

  Hormat Kami, .....

  2. Putusan Sela Putusan sela adalah putusan yang dijatuhkan atas adanya keberatan penasihat hukum akan surat dakwaan yang diajukan oleh jaksa penuntut umum. Berbeda dengan putusan pengadilan yang memiliki tiga macam kemungkinan, putusan sela, dalam proses persidangan pidana hanya mengenal dua macam kemungkinan, yaitu keberatan diterima atau keberatan ditolak.

  Jika putusan sela menyatakan keberatan diterima, maka sidang dihentikan dan proses penuntutan pun selesai, akan tetapi apabila keberatan ditolak, maka persidangan dapat dilanjutkan ke proses pembuktian. Terhadap putusan sela, baik penasihat hukum maupun jaksa penuntut umum memiliki hak yang sama untuk mengajukan upaya hukum yang dikenal dengan istilah perlawanan ( verzet). Upaya hukum perlawanan dapat diajukan setelah bersamaan dengan upaya hukum banding, sebagaimana tercantum dalam pasal 156 ayat

  (5) KUHAP.

  Format dalam putusan sela sebagaimana halnya format dalam putusan pada umumnya yang terdiri dari: a. kepala putusan yang berbunyi “DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA

  ESA”;

  b. identitas terdakwa sebagaimana dicantumkan dalam surat dakwaan; c. dakwaan sebagaimana terdapat dalam surat dakwaan; d. uraian dari keberatan dari terdakwa/ penasihat hukumnya; e. dasar pertimbangan yang disusun secara ringkas mengenai keberatan yang diajukan oleh terdakwa/ penasihat hukumnya; f. isi putusan; g. hari dan tanggal diadakan musyawarah hakim; h. hari dan tanggal putusan sela dibacakan, nama penuntut umum, nama hakim yang memutus perkara dan nama panitera.

  Tidak dipenuhinya syarat-syarat tersebut dapat mengakibatkan putusan batal demi hukum. Format atau bentuk putusan sela adalah sebagai berikut:

  PUTUSAN SELA No. Reg Perkara:

  DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri …….yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam pemeriksaan tingkat pertama dengan acara biasa, telah menjatuhkan putusan sela sebagai berikut atas nama terdakwa ;----------------------------- A. TERDAKWA:

  Nama : Tempat Lahir : Umur/ Tanggal Lahir : Jenis Kelamin : Kewarganegaraan : Tempat Tinggal : Agama : Pekerjaan : Pendidikan :

  Terdakwa ditahan di Rumah Tahanan Negara :  Ditahan oleh .........tanggal ……s/d ………..

  • Bahwa……….. ;
  • Bahwa………..; dst Perbuatan Terdakwa tersebut sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal …………….

  Menyatakan persidangan tidak dapat dilanjutkan 3. Membersihkan nama baik para terdakwa seperti sedia kala sebelum tersangkut perkara ini 4. Membebankan segala biaya perkara yang timbul kepada negara.

  b. Dakwaan harus dibatalkan. Bahwa meskipun Pasal 156 ayat (1) KUHAP hanya dimungkinkan mengajukan Keberatan terhadap dakwaan Jaksa Penuntut Umum sebatas bahwa pengadilan tidak berwenang mengadili perkaranya atau dakwaan tidak dapat diterima atau dakwaan harus dibatalkan akan tetapi dalam hal bagaimana dakwaan tidak dapat diterima atau dakwaan harus dibatalkan KUHAP tidak memberi penjelasan yang rinci, oleh

  Dakwaan Jaksa Penuntut umum hanyalah secara limitatif menyangkut hal-hal sebagai berikut: a.

  Kuasa hukum para terdakwa menyebutkan surat dakwaan yang dibuat oleh jaksa penuntut umum ............... dst 3. Bahwa menurut Pasal 156 ayat (1) KUHAP yang menjadi materi keberatan Eksepsi Penasehat Hukum atas

  1. Surat Dakwaan Kabur Kuasa hukum terdakwa keberatan dengan adanya ................; 2. .............

  Bahwa sebelum mepertimbangkan Keberatan kuasa hukum Terdakwa dan Tanggapan Jaksa Penuntut Umum, Majelis Hakim terlebih dahulu akan menjelaskan landasan dasar hukum kuasa hukum terdakwa dalam mengajukan keberatan atas dakwaan Jaksa Penuntut Umum.

  Telah mendengar jawaban jaksa penuntut umum atas keberatan yang diajukan kuasa hukum para terdakwa yang intinya, jaksa penuntut umum berpendirian tetap sebagaimana telah dituangkan di dalam surat dakwaan.

  1. Menyatakan dakwaan dibatalkan 2.

   Ditahan oleh Penuntut Umum ..........tanggal ......s/d ........

  Bahwa dalam keberatan tersebut kuasa hukum terdakwa meminta kepada majelis hakim untuk menjatuhkan putusan sela yang berisi sebagai berikut:

  Bahwa yang menjadi dasar dari Dakwaan ..................

  2. Bahwa dalam penulisan Surat Dakwaan, .................; 3.

  Pada kesempatan pertama, kami selaku kuasa hukum dari terdakwa mengajukan keberatan .................;

  Menimbang, bahwa atas surat dakwaan oleh saudara penuntut umum, maka kuasa hukum telah mengajukan keberatan sebagaimana tercantum dalam keberatannya tertanggal ----------yang yang inti keberatannya sebagai berikut : 1.

  B. DAKWAAN: Bahwa Terdakwa pada hari, tanggal dan bulan ……….atau setidak-tidaknya pada tahun ……., atau pada suatu tempat di daerah ………kota ………, yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri …….., dengan sengaja ………………, perbuatan mana dilakukan oleh Terdakwa dengan cara sebagai berikut:

Dakwaan tidak dapat diterima

  Menimbang, bahwa dengan demikian alasan-alasan keberatan tersebut tidak merupakan alasan-alasan yang dapat membatalkan surat dakwaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 143 ayat (3) KUHAP, oleh karena itu berdasarkan ketentuan Pasal 156 ayat (1) KUHAP, keberatan kuasa hukum para terdakwa dinyatakan tidak dapat diterima, dan pemeriksaan perkara dapat dilanjutkan.

  Mengadili: 1.

  Menyatakan bahwa keberatan tim kuasa hukum Terdakwa ...........; 2. Menyatakan bahwa Surat Dakwaan Penuntut Umum pada tanggal .............; 3. Menyatakan bahwa pemeriksaan perkara Terdakwa …………..; 4. Menyatakan bahwa biaya perkara ditangguhkan sampai putusan akhir.

  Demikianlah putusan tersebut diucapkan dalam persidangan yang terbuka untuk umum pada hari ………..oleh kami, …….. Ketua Majelis dan ……….. . Masing-masing sebagai hakim anggota Pengadilan Negeri ……….. dihadapan Jaksa Penuntut Umum, ……….. dibantu oleh ……….. , Panitera Pengganti Pengadilan Negeri ……….dengan dihadiri oleh Tim Kuasa Hukum Terdakwa ……….

  Panitera Pengganti, Ketua Majelis ……………… ………………..

  Anggota I ………… Anggota II, …………..