SITUASI DAN PERMASALAHAN PARKIR ON-STREET DI KAWASAN PUSAT KOTA MALANG Imma Widyawati Agustin

  

SITUASI DAN PERMASALAHAN PARKIR ON-STREET DI KAWASAN

PUSAT KOTA MALANG

  1 Imma Widyawati Agustin

1 Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

  Jalan Mayjen Haryono 167 Malang 65145

  • – Telp (0341) 567886 Email:

  

Abstract

 in limited There are some problems of on-street parking, such as the use of parking lot 90

use of effective road width, limited parking spaces, and high-side constraints due to the

activity of non-motorized vehicles. It encourages researcher to solve the parking problems

in the study area. The main purpose of the research is to arrange a model of the needs of

on-street parking spaces in the study area. The research used the analysis of land use, the

performance analysis of on-street parking and the street performance analysis. Multiple

linear regression analysis serves as a model determining the needs of motorcycle and car

parking space. The results showed that independent variables that affect the models of the

need parking spaces for motorcycles: the accumulation of parking (X ) and the turnover of

5

parking (X ), while the independent variables that affect the models of the need parking

7 space four-wheeled vehicle that is an index parking (X 8 ) , accumulated parking (X 5 ), and

the turnover of parking (X ). These variables became one of the considerations on on-street

7

parking is parking control for the study area is the parking progressive control of the

parking area, parking time control, and provision of centralized parking.

  Keywords: on-street-parking, Malang-city, multiple-linear-regression, parking-space

Abstrak

Ada beberapa permasalahan parkir di badan jalan, seperti penggunaan lahan parkir 90 

mengakibatkan keterbatasan penggunaan lebar jalan efektif, keterbatasan ruang parkir, dan

terdapat hambatan samping tinggi akibat aktivitas kendaraan tidak bermotor. Hal tersebut

mendorong peneliti untuk melakukan pemecahan permasalahan parkir di badan jalan di

lokasi penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun model kebutuhan ruang parkir di

badan jalan di wilayah studi. Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis

guna lahan, analisis kinerja parkir di badan jalan dan analisis kinerja jalan. Analisis regresi

linier berganda untuk menentukan model kebutuhan ruang parkir kendaraan roda dua dan

roda empat. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa variabel bebas yang berpengaruh

pada model kebutuhan ruang parkir kendaraan roda dua yaitu akumulasi parkir (X ) dan

5

tingkat pergantian parkir (X ), sedangkan variabel bebas yang berpengaruh pada model

7

kebutuhan ruang parkir kendaraan roda empat yaitu indeks parkir (X ), akumulasi parkir

8

(X ), dan tingkat pergantian parkir (X ). Variabel-variabel tersebut menjadi salah satu

5 7

pertimbangan rekomendasi parkir di badan jalan yaitu pengendalian parkir untuk lokasi

studi adalah penerapan parkir progresif, pengendalian wilayah parkir, pengendalian waktu

parkir, dan penyediaan parkir terpusat.

  

Kata Kunci: parkir-badan-jalan, kota-Malang, regresi-linier-berganda, kebutuhan-ruang-

parkir

  PENDAHULUAN

  Transportasi menjadi suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat untuk melakukan aktivitasnya sehari-hari. Aktivitas-aktivitas di pusat kota yang tinggi akan berpengaruh terhadap tarikan pergerakan kendaraan yang besar pada

  PROSIDING Vol. 01, Tahun 2016 ISSN: 2477 jaringan jalan di sekitarnya. Kondisi ini terutama tergantung pada sistem transportasi yang ada, dan parkir merupakan komponen utama dari sistem transportasi (Obot et.al., 2009).

  Litman et.al., 2011 juga mengemukakan bahwa parkir merupakan sebuah komponen penting dari sistem transportasi. Kendaraan tidak selamanya bergerak, pada suatu saat akan berhenti sehingga menjadikan parkir sebagai elemen penting dalam transportasi. Dengan demikian, fasilitas parkir perlu dikelola dengan baik oleh pemerintah kota untuk menunjang sistem transportasi perkotaan. Dengan demikian, fasilitas parkir perlu dikelola dengan baik oleh pemerintah kota untuk menunjang sistem transportasi perkotaan. Parkir merupakan salah satu elemen penting dalam transportasi perkotaan karena akan berdampak terhadap pemilihan moda serta berpengaruh pada masyarakat dan sistem trasportasi dalam satu kota baik itu secara jangka panjang ataupun pendek (Prasetiyo et.al.,2014).

  Kecamatan Klojen menjadi pusat kota dengan arahan pengembangan kegiatan pemerintahan, perdagangan dan jasa, perkantoran, olahraga, pendidikan dan peribadatan yang berskala regional. Salah satu pusat kegiatan yang berskala regional pada kawasan Jalan K.H. Agus Salim, Jalan Zainul Arifin, dan Jalan S.W. Pranoto seperti pemerintahan, perkantoran, perdagangan dan jasa, dan peribadatan. Semakin banyaknya usaha yang berkembang di Jalan K.H. Agus Salim, Jalan Zainul Arifin, dan Jalan S.W. Pranoto berdampak terhadap meningkatnya volume lalu lintas dan kebutuhan parkir, sehingga sering terjadi kemacetan. Kemacetan lalu lintas di wilayah tersebut karena aktivitas perdagangan tanpa ada pengendalian secara tepat. Parkir merupakan salah satu masalah serius di Kota Malang yang tidak pernah tuntas. Hal tersebut menyebabkan kemacetan di beberapa ruas jalan pusat Kota Malang. Pada Jalan K.H. Agus Salim dan berbagai jalan di kawasan pusat kota merupakan contoh nyata, jika arus lalu lintas meningkat pada pagi dan sore akibat kegiatan parkir.

  Salah satu penyebab masalah kemacetan adalah karena tingkat pertumbuhan pergerakan yang sangat tinggi (15% per tahun) yang tidak dapat diikuti oleh tingkat pertumbuhan prasarana jaringan jalan (hanya 4% per tahun). Hal yang perlu mendapatkan perhatian khusus adalah kenyataan bahwa ruang jalan yang memang sudah sangat terbatas dengan kapasitas yang jauh lebih rendah dibandingkan kapasitas yang seharusnya. Hal ini disebabkan sebagian badan atau ruang jalan digunakan untuk lahan parkir (on street parking), kegiatan sektor informal seperti gangguan samping dari kegiatan tata guna lahan, dan penyebab lainnya (Tamin et. al., 1999). Sama halnya dengan Kota Malang yang memiliki tingkat pertumbuhan volume lalu lintas yang cukup tinggi, akan tetapi tidak diiringi dengan pertumbuhan prasarana jaringan jalan yang mengakibatkan kemacetan.

  Alasan pemilihan wilayah studi pada penelitian tersebut dikarenakan pada ketiga ruas jalan yang terpilih merupakan ruas jalan yang memiliki hambatan samping tinggi seperti parkir di badan jalan akibat keragaman guna lahan di wilayah studi. Aktivitas yang cukup tinggi diakibatkan keragaman guna lahan yang menjadi daerah komersil dengan tarikan pergerakan tinggi. Hal tersebut mengakibatkan peningkatan volume parkir akan tetapi terbatasnya ruang parkir di wilayah studi sehingga dapat menyebabkan peningkatan kinerja jalan. Selain itu, pada ketiga ruas jalan tersebut sering terjadi perubahan kebijakan parkir guna mengatasi permasalahan yang ada.

  Berbagai permasalahan yang ada di wilayah studi membutuhkan penanganan khusus sesuai dengan permasalahan yang ada. Permasalahan tersebut menjadikan dasar atau latar belakang untuk melakukan penelitian tersebut dengan pemecahan

  PROSIDING Vol. 01, Tahun 2016 ISSN: 2477 permasalahan perparkiran di wilayah studi. Penelitian tersebut akan mengevaluasi kinerja operasional parkir di badan jalan Jalan K.H. Agus Salim, Jalan Zainul Arifin, dan Jalan S.W. Pranoto Kecamatan Klojen, Kota Malang. Penelitian tersebut diharapkan akan berkontribusi terhadap penyelesaian dan perencanaan permasalahan parkir pada wilayah studi. Pada lokasi parkir badan jalan penelitian tersebut belum adanya penelitian yang lebih mendetail dalam meninjau kinerja operasional parkir dan guna lahan yang mempengaruhi adanya parkir di badan jalan.

METODE PENELITIAN

  Lokasi penelitian berada di 3 ruas jalan yang terletak di Kelurahan Kiduldalem dan Sukoharjo. Kelurahan Kiduldalem memiliki luas wilayah 0,49 km² dan Kelurahan Sukoharjo memiliki luas wilayah 0,55 km². Fokus utama penelitian yaitu parkir di badan jalan di Jalan K.H. Agus Salim, Jalan Zainul Arifin dan Jalan S.W. Pranoto (Gambar 1).

  Dalam penelitian ini terdiri dari tiga tahapan untuk pemecahan permasalahan yang ada di wilayah studi, yaitu: mengkaji kondisi penggunaan lahan karena adanya sarana tersebut berpengaruh terhadap kegiatan parkir di badan jalan yang ada di wilayah studi. Karateristik parkir di badan dan kinerja parkir di badan jalan untuk mengetahui kebutuhan ruang parkir masa mendatang berdasarkan permintaan parkir.

  Gambar 1. Wilayah Studi Selanjutnya, menganalisis kinerja jalan untuk mengetahui kapasitas jalan di wilayah studi. Kedua, menganalisis faktor-faktor kegiatan parkir di badan jalan yang mempengaruhi kinerja jalan. Ketiga, rekomendasi parkir di badan jalan yang tepat dengan mempertimbangkan variabel bebas yang berpengaruh terhadap peningkatan kinerja jalan (Gambar 2).

  PROSIDING Vol. 01, Tahun 2016 ISSN: 2477

  • – kendaraan keluar + total kendaraan yang sudah parkir (2) 3.

  PROSIDING Vol. 01, Tahun 2016 ISSN: 2477

  Gambar 2. Kerangka Metode

  Analisis Kinerja Parkir di Badan Jalan

  Kinerja parkir badan jalan terdiri dari volume parkir, akumulasi parkir, durasi parkir, kapasitas parkir, indeks parkir, tingkat pergantian parkir dan penyediaan ruang parkir.

1. Volume parkir (Hoobs. F.D., 1995)

  Volume = Σ kendaraan parkir pada periode waktu tertentu (1) 2.

  Akumulasi parkir (Hoobs.F.D., 1995) Akumulasi = kendaraan masuk

  Durasi parkir (Hoobs.F.D., 1995) Durasi = waktu kendaraan keluar- waktu kendaraan masuk (3) 4. Kapasitas parkir (Warpani, 1995)

  Kapasitas parkir = jumlah petak yang tersedia / rata-rata lamanya parkir (jam/kendaraan) (4) 5. Indeks parkir (Hoobs.F.D., 1995)

  (5) a.

  IP < 1 artinya bahwa fasilitas parkir tidak bermasalah, dimana kebutuhan parkir tidak melebihi daya tampung atau kapasitas b.

  IP = 1 artinya bahwa kebutuhan parkir seimbang dengan daya tampung atau kapasitas normal c.

  IP > 1 artinya bahwa fasilitas parkir bermasalah, dimana kebutuhan parkir melebihi daya tampung atau kapasitas normal. Besarnya indeks parkir tertinggi diperoleh dari perbandingan antara akumulasi parkir dengan kapasitas parkir. Besaran indeks parkir ini akan menunjukkan apakah kawasan parkir tersebut bermasalah atau tidak (Warpani, 1990).

6. Tingkat Pergantian Parkir (Oppenlander et.al., 1976)

  (6) Keterangan: TR = angka pergantian parkir (kendaraan/ petak/ jam) S = jumlah total stall/petak resmi (petak) Ts = lamanya periode survei (jam) Nt = jumlah total kendaraa pada saat dilaksanakan survei (kendaraan) 7. Penyediaan Ruang Parkir (Parking Supply) (Oppenlander et.al., 1976)

  (7) Keterangan: Ps = banyaknya kendaraan yang dapat diparkir (kendaraan) S = jumlah total staal / petak resmi (petak parkir) Ts = lamanya survei (jam) D = rata-rata lamanya parkir (jam/kendaraan) F = insufficiency factor (0,85-0,90)

  Analisis Kinerja Jalan

  Kinerja jalan dalam penelitian ini hanya menghitung volume lalu lintas dan kapasitas jalan berdasarkan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI, 1997). Derajat kejenuhan didefinisikan sebagai hasil bagi arus lalu lintas pada ruas jalan terhadap kapasitas titik derajat kejenuhan dapat digunkan sebagai ukuran untuk menunjukkan apakan suatu segmen jalan tertentu akan memenuhi masalah kapasitas atau tidak. Adapun persamaan derajat kejenuhan adalah sebagai berikut: DS = V/C (8) dengan: Ds = Degree of Saturation V = Volume arus lalu lintas (smp/jam) C = Kapasitas jalan (smp/jam)

  Analisis Regresi Linier Berganda

  Analisis regresi linier berganda adalah regresi linier dimana sebuah variabel terikat (variabel Y) dihubungkan dengan dua atau lebih variabel bebas (variabel X). Bentuk umum dari persamaan ini adalah (Miro, 2004:71). Alasan penggunaan analisis regresi linier berganda dikarenakan penelitian ini memiliki variabel bebas yang lebih dari satu. Variabel bebas (X

  1 hingga X 8 ) yang dipergunakan berlandaskan teori dan hasil

  penelitian terdahulu yaitu jurnal ilmiah Universitas Brawijaya (Heriono et.al., 2012), jurnal ilmiah Univeristas Udaya (Suthanaya, 2010), dan jurnal ilmiah Politeknik Negeri Bali Bukit Jimbaran (Bandesa et.al., 2014). Variabel bebas yang dipergunakan yaitu: Y = kebutuhan ruang parkir kendaraan roda dua (luas lahan parkir)

  1 Y 2 = kebutuhan ruang parkir kendaraan roda empat (luas lahan parkir)

  X

  1 = Luas bangunan

  X

  2 = Jumlah lantai bangunan

  X = Jenis sarana

  3 X = Jumlah petak parkir

  4 PROSIDING Vol. 01, Tahun 2016 ISSN: 2477 PROSIDING Vol. 01, Tahun 2016 ISSN: 2477

  X

  b

  Kelurahan Kiduldalem Sukoharjo Sukoharjo Tipe Jalan 2/1 D 2/1 D 2/1 D Sistem Arus Satu arah Satu arah Satu arah Arah Arus Barat-Timur Selatan-Utara Utara-Selatan Panjang 390 meter 226 meter 230 meter Lebar Perkerasan 11 meter 11 meter 17,5 meter Lebar Efektif Jalan 6 meter 6 meter 8 meter Lebar per Lajur 3 meter 3 meter 4 meter Trotoar (T) 1,5 meter 1,5 meter 1,5 meter Median Tidak ada Tidak ada Tidak ada Kelas Hambatan Samping

  Jalan Zainul Arifin Jalan S.W.Pranoto

  Karateristik Jalan Jalan K.H. Agus Salim

  Tabel 1 Karateristik Jalan di Wilayah Studi

  Karateristik jalan di Jalan K.H. Agus Salim memiliki fungsi jalan arteri sekunder dengan jenis perkerasan aspal. Tabel 1 menunjukkan bahwa penggunaan lahan di lokasi penelitian didominasi oleh perdagangan sehingga hambatan samping dari ruas jalan tersebut dapat dikategorikan dalam kelas tinggi (H) yang dicirikan sebagai daerah niaga dengan aktivitas jalan tinggi termasuk didalamnya kegiatan parkir di badan jalan (on-street parking).

  HASIL DAN PEMBAHASAN Karateristik Jalan dan Parkir di Wilayah Studi

  explanatory variable.

  kemiringan garis regresi atau elastisitas X n : variabel-variabel bebas (independent variable) berupa seluruh faktor yang dimasukkan ke dalam model dan yang mungkin berpengaruh terhadap timbulnya kebutuhan ruang parkir kendaraan roda dua (luas lahan parkir) dan kebutuhan ruang parkir kendaraan roda empat (luas lahan parkir) yang disebut juga dengan

  1 dan Y 2 ) disebut juga koefisien

  : parameter koefisien (coefficient parameter) berupa nilai yang akan dipergunakan untuk meramalkan kebutuhan ruang parkir (Y

  n

  2 akan sama dengan konstanta (a).

  5 = Akumulasi parkir

  dan Y

  1

  maka Y

  1 sampai dengan X 8 ) tidak berubah atau tetap atau sama dengan nol,

  Y : variabel terikat yang diramalkan (dependent variable) atau dalam studi ini yaitu kebutuhan ruang parkir kendaraan roda dua (luas lahan parkir) dan kebutuhan ruang parkir kendaraan roda empat (luas lahan parkir). a : parameter konstanta (constanta parameter) yang artinya, jika seluruh variabel bebas (X

  = Indeks parkir (9) keterangan:

  8

  X

  7 = Tingkat pergatian parkir

  X

  6 = Durasi parkir

  X

  High (H) High (H) High (H) Parkir On street Satu sisi Satu sisi Dua sisi Jenis Hambatan Daerah niaga Daerah niaga dengan Daerah niaga

  Jalan K.H. Agus Jalan Karateristik Jalan Jalan Zainul Arifin

  Salim S.W.Pranoto Samping dengan aktivitas aktivitas jalan tinggi dengan aktivitas jalan tinggi jalan tinggi Ukuran Kota 820.243 jiwa 820.243 jiwa 820.243 jiwa Jalan S.W. Pranoto memiliki fungsi jalan arteri sekunder dan perkerasan aspal.

  Perkembangan kawasan perdagangan, jasa, dan kesehatan di wilayah studi mampu menarik pengunjung untuk melakukan aktivitas atau kegiatan di kawasan tersebut. Hal ini dapat menimbulkan peningkatan jumlah pergerakan lalu lintas di sepanjang Jalan S.W. Pranoto. Aktivitas Jalan S.W. Pranoto dikategorikan tinggi karena adanya berbagai hambatan samping yang menyebabkan berkurangnya lebar efektif hingga 8 meter dari lebar keseluruhan jalan, antara lain parker di badan jalan (2 sisi), aktivitas angkutan kota, serta pusat berkumpulnya becak disisi timur jalan (Gambar 3).

  Tabel 2 menunjukkan bahwa karakteristik parkir di badan jalan yang terdapat di wilayah studi memiliki sudut parkir 60˚ untuk kendaraan roda empat dan 90˚ untuk kendaraan roda dua. Luas parkir di badan jalan yang tersedia di jalan K.H. Agus Salim seluas 726 m², jalan Zainul Arifin seluas 617 m², dan jalan S.W. Pranoto seluas 628,25 m².

  Kinerja Jalan dan Parkir

  Dapat terlihat perbedaan di Jalan S.W. Pranoto antara weekday dan weekend, bahwa tingkat pelayanan jalan (weekday) lebih tinggi sebesar 0,9991 dibandingkan pada saat

  

weekend sebesar 0,8531 dikarenakan banyak sarana yang tidak beroperasi pada saat

weekend . Hal ini berpengaruh terhadap volume lalu lintas yang melewati jalan tersebut

  (Tabel 3).

  Gambar 3. Penggunaan Lahan di Wilayah Studi Tabel 4 menunjukkan jumlah petak parkir yang disediakan di masing-masing jalan yang ada di wilayah studi. Berdasarkan hasil pengamatan, lokasi parkir di badan jalan diatur secara teratur dimana paling sering terdiri dari 2 baris. Namun, diwaktu tertentu atau jam puncak yang menyebabkan permintaan lahan parkir tinggi sehingga terdiri dari 3 baris. Hal ini terjadi di Jalan K.H. Agus Salim (segmen 1, segmen 2, segmen 3, segmen 6, dan segmen 7) dan di Jalan S.W. Pranoto (segmen 3, segmen 4, dan segmen 7). Hal ini terjadi karena terbatasnya petak parkir sehingga menyebabkan meluasnya penggunaan lahan parkir kendaraan roda dua.

  PROSIDING Vol. 01, Tahun 2016 ISSN: 2477

  Gambar 4 Penampang Jalan S.W. Pranoto Tabel 3

  Kinerja Jalan Lokasi Waktu

  V C DS LOS Jalan K.H. Agus Weekday 837 2511 0,3011 B Salim Weekend 846 2511 0,3373 B Jalan Zainul Arifin Weekday 1439 2511 0,5732 C

  Weekend 1684 2511 0,6234 C

  Jalan S.W. Pranoto Weekday 2590 2730 0,9991 E

  Weekend 2335 2730 0,8531 D

  Tabel 4 Kapasitas Parkir

  Lokasi Parkir Segmen Jenis Kendaraan Jumlah Petak Parkir

  1 Kendaraan roda dua

  41

  2 Kendaraan roda dua

  57

  3 Kendaraan roda dua

  77

  4 Kendaraan roda dua

  34

  5 Kendaraan roda dua

  31 K.H. Agus Kendaraan roda empat 3 Salim

  6 Kendaraan roda dua

  56

  7 Kendaraan roda dua

  56

  8 Kendaraan roda dua

  46 Kendaraan roda empat 2

  9 Kendaraan roda dua

  17 Kendaraan roda empat 6

  1 Kendaraan roda dua

  72 Kendaraan roda empat 5 Zainul Arifin

  2 Kendaraan roda dua

  95 Kendaraan roda empat 6

  3 Kendaraan roda dua

  92 PROSIDING Vol. 01, Tahun 2016 ISSN: 2477 Lokasi Parkir Segmen Jenis Kendaraan Jumlah Petak Parkir Kendaraan roda empat 7

  1 Kendaraan roda dua

  17 Kendaraan roda empat 10

  2 Kendaraan roda dua

  35 Kendaraan roda empat 4

  3 Kendaraan roda dua

  62

  4 Kendaraan roda dua

  32 S.W. Pranoto

  5 Kendaraan roda dua

  28 Kendaraan roda empat 3

  6 Kendaraan roda dua

  22 Kendaraan roda empat 6

  7 Kendaraan roda dua

  26 Kendaraan roda empat 5

  Penyediaan Parkir (Parking Supply)

  Petak parkir kendaraan roda dua yang tersedia di jalan K.H. Agus Salim selama waktu survei 6 jam pada segmen 3 (segmen tertinggi) dapat menampung 885 kendaraan, sedangkan petak parkir kendaraan roda empat pada segmen 9 dapat menampung 65 kendaraan. Di Jalan Zainul Arifin petak parkir kendaraa roda dua selama waktu survei yang telah dilakukan dapat menampung 1584 kendaraan (segmen 2), sedangkan petak parkir kendaraan roda empat dapat menampung 154 kendaraan (segmen 3). Petak parkir kendaraan roda dua di jalan S.W. Pranoto pada segmen 1 dapat menampung 964 kendaraan dan kendaraan roda empat dapat menampung sebanyak 215 kendaraan.

  Model Kebutuhan Ruang Parkir

  Nilai R square sebesar 0,745 menunjukkan bahwa korelasi atau keeratan hubungan antara kebutuhan ruang parkir kendaraan roda dua dengan 8 variabel independennya adalah kuat, dikarenakan memiliki nilai lebih dari 0,7. Nilai koefisien determinasi (R

  

square ) menunjukkan 0,745 yang berarti bahwa 74,5% variabel terikat kebutuhan ruang

  parkir kendaraan roda dua dapat dijelaskan oleh variabel bebas yang terdiri dari luas bangunan, jumlah lantai bangunan, jenis sarana, jumlah petak parkir, akumulasi parkir, durasi parkir, tingkat pergantian parkir, dan indeks parkir, serta sisanya yaitu 25,5% dijelaskan oleh variabel lain diluar dari variabel yang digunakan. Tabel 5 menunjukkan bahwa hasil uji t yang dilakukan dengan menggunakan SPSS 16 menghasilkan model yang signifikan yaitu: dimana: Y = kebutuhan ruang parkir kendaraan roda dua

  1

  a = 53,009 (konstanta) b

  1 = 1,316 (akumulasi parkir)

  b

  2 = 25,724 (tingkat pergantian parkir) PROSIDING Vol. 01, Tahun 2016 ISSN: 2477

  Tabel 5 Signifikansi Regresi Variabel

  Unstandardized Standardized Adjuste R

  Model Coefficients Coefficients t Sig. R d R square B Std. Error Beta square 1 (Constant) 24.175 10.169 2.377 .029 a

  .704 .495 .465

  X

  5 Akumulasi Parkir 1.378 .338 .704 4.082 .001

  2 (Constant) 53.009 10.423 5.086 .000

  X

  5 Akumulasi Parkir 1.316 .248 .672 5.310 .000 b

  .863 .745 .713 X -

  7 Tingkat 6.502 -.501 -3.957 .001

  Pergantian Parkir 25.724

  Kebutuhan Ruang Parkir Kendaraan Roda Empat

  Berdasarkan uji t yang dilakukan dengan menggunakan SPSS 16 menghasilkan model yang signifikan yaitu: dimana: Y

  2 = kebutuhan ruang parkir kendaraan roda empat

  a = 67,451 (konstanta) b = 0,951 (indeks parkir)

  1

  b

  2 = 5,613 (akumulasi parkir)

  b

  3 =43,727 (tingkat pergantian parkir)

  Nilai signifikansi variabel indeks parkir (X ), akumulasi parkir (X ), dan tingkat

  8

  5

  pergantian parkir (X ) lebih kecil dari alpha 5% (0,000<0,050), dapat dikatakan bahwa

  7

  variabel indeks parkir (X

  8 ), akumulasi parkir (X 5 ), dan tingkat pergantian parkir (X 7 )

  berpengaruh terhadap variabel kebutuhan ruang parkir kendaraan roda empat (Y 2 ). Koefisien regresi 67,451 menyatakan bahwa setiap pengurangan (karena tanda -) kapasitas ruang parkir (indeks parkir) yang tersedia terbatas atau sedikit, akan tetapi jika ada pertambahan (karena tanda +) jumlah kendaraan kendaraan dari akumulasi parkir pada periode tertentu dan tingkat pergantian parkir yang lebih lama maka dapat mempengaruhi pertambahan kebutuhan ruang parkir kendaraan roda empat di wilayah studi (Tabel 6).

  Tabel 6 Signifikansi Regresi Variabel

  Unstandardized Standardized Adjusted R Model Coefficients Coefficients t Sig. R R square square

  B Std. Error Beta 1 (Constant) 24.432 19.222 1.271 .236 a .625 .391 .323 Jumlah Petak Parkir 6.449 2.682 .625 2.404 .040

  2 (Constant) 70.728 23.012 3.074 .015 b Jumlah Petak Parkir 6.082 2.084 .590 2.918 .019 .821 .675 .593 Indeks Parkir -.302 .114 -.534 -2.640 .030 3 (Constant) 69.233 18.089 3.827 .006 c Jumlah Petak Parkir

  3.167 2.027 .307 1.563 .162 .908 .824 .749 Indeks Parkir -.387 .096 -.684 -4.016 .005 PROSIDING Vol. 01, Tahun 2016 ISSN: 2477

  Unstandardized Standardized Adjusted R Model Coefficients Coefficients t Sig. R R square square

  B Std. Error Beta Akumulasi Parkir 3.476 1.423 .496 2.442 .045 4 (Constant) 83.484 16.970 4.919 .001 d Indeks Parkir -.427 .101 -.754 -4.223 .003 .874 .763 .704

  Akumulasi Parkir 4.786 1.249 .684 3.831 .005 5 (Constant) 67.451 10.109 6.672 .000 Indeks Parkir -.951 .133 -1.680 -7.163 .000 e Akumulasi Parkir 5.613 .719 .802 7.810 .000 .968 .936 .909 Tingkat Pergantian 43.727 10.035 .994 4.357 .003 Parkir

  SIMPULAN

  Arahan-arahan yang dapat diajukan sebagai solusi atau pemecahan permasalahan dalam mengatasi permasalahan parkir di badan jalan di Jalan K.H. Agus Salim, Jalan Zainul Arifin, dan Jalan S.W. Pranoto, Kecamatan Klojen, Kota Malang yaitu parkir progresif, pengendalian wilayah parkir, pengendalian waktu parkir, dan penyediaan parkir terpusat. Parkir progresif yang akan diterapkan didukung dengan alat meter parkir sebagai kontrol parkir serta melibatkan petugas parkir. Memberikan pembatasan pada siang hari (jam puncak) untuk kendaraan barang yang melakukan bongkar muat barang. Serta penyediaan parkir terpusat sebagai pemenuhan kebutuhan ruang parkir kendaraan roda dua dan kendaraan roda empat di wilayah studi.

DAFTAR PUSTAKA

  Direktorat Jenderal Bina Marga, Juni 1997, MKJI (Manual Kapasitas Jalan Indonesia), Departemen Pekerjaan Umum. Bandesa, I Ketut Gede dan Supatra, I Wayan Darya. 2014. Pemodelan Kebutuhan

  Parkir Pada Pasar Tradisional di Kabupaten Badung. Bukit Jimbaran: Politeknik Negeri Bali. Heriono, Sutikno, dan Firdausyiah. 2012. Pemodelan Tarikan Pergerakan Perparkiran di Koridor Jalan A. Yani Kecamatan Kepanjen. Malang: Universitas Brawijaya. Hobbs, F.D. 1995. Perencanaan dan Teknis Lalu Lintas. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Miro, Fidel. 2004. Perencanaan Transportasi untuk Mahasiswa, Perencana dan Praktikan . Bandung. Penerbit Bandung. Litman, Todd Alexander. 2011. “Parking Management: Comperhensive

  Implementation Guide”. Victoria Transport Policy Institute.

  kses pada tanggal 10 Maret 2015) Obot, J.U, E.E Etim, and J. Atser. 2009. “Intra-Urban Traffic and Parking Demand in Uyo Urban Area”. Global Journal of Social Sciences. Volume 9, No.2 (61-68).

  Bachudo Science Co. Ltd. Oppenlander, J.C. and Box P.C. 1976. Manual of Traffic Engineering Studies, 4th ed, Institute of Transportation Engineering Washington DC.

  Prasetiyo, Timboeleng. James A, Poli. Hanny. 2014. Analisis Kebutuhan Ruang Parkir Pada Kawasan Pusat Perdagangan Kota Tomohon. Manado: Jurusan Arsitektur Universitas Sam Ratulangi.

  Suthanaya, Putu Alit. 2010. Analisis Karakteristik dan Kebutuhan Ruang Parkir Pada Pusat Perbelanjaan di Kabupaten Badung. Denpasar: Universitas Udayana.

  PROSIDING Vol. 01, Tahun 2016 ISSN: 2477

  Tamin, O.Z., Soedirdjo, T.L., Hidayat, H.,& Kusumawati, A. 1999. Pengaruh Kegiatan Perparkiran di Badan Jalan (On Street Parking) Terhadap Kinerja Ruas Jalan: Studi Kasus di DKI- Jakarta. Bandung: Jurusan Rekayasa Transportasi Jurusan Teknik Sipil – ITB. Warpani, S. 1990. Merencanakan Sistem Perangkutan. Bandung: Penerbit ITB. Warpani, S. 1995. Rekayasa Lalu Lintas. Bharata Karya Aksara. Jakarta

  PROSIDING Vol. 01, Tahun 2016 ISSN: 2477

  • – 2097