Strategi Pemeliharaan Dan Promosi Pulau Banyak Untuk Meningkatkan Kunjungan Wisatawan Di Aceh Singkil

BAB II
URAIAN TEORITIS TENTANG KEPARIWISATAAN

2.1 Defenisi Pariwisata
Pariwisata merupakan suatu fenomena multidimensional, menumbuhkan citra
petualangan, romantik dan tempat- tempat eksotik, dan juga meliputi realita
keduniaan seperti bisnis, kesehatan dan lain-lain. Menurut Undang-Undang Republik
Indonesia No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan dijelaskan bahwa pariwisata
adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan
yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah dan pemerintah daerah.
Pariwisata adalah keseluruhan kegiatan pemerintah, dunia usaha dan
masyarakat untuk mengatur, mengurus dan melayani kebutuhan wisatawan
(Kuntowijoyo, 1991:1). Pariwisata merupakan bagian dari budaya masyarakat, yaitu
berkaitan dengan cara penggunaan waktu senggang/leusure time yang dimiliki
seorang. Ada 3 macam pandangan mengenai pariwisata yang terdapat dalam
masyarakat, yakni:
-

Pertama, pariwisata tidak dikenal masyarakat dan belum dapat diterapkan
dalam kehidupan, karena dalam masyarakat tidak ada pembedaan antara waktu
luang dengan waktu kerja dikaitan dengan melakukan aktivitas pekerjaan.


21
Universitas Sumatera Utara

-

Kedua, pariwisata mulai dikenal oleh sebagian anggota masyarakat tetapi
masih dipandang sebagai hal yang bersifat negatif, bahwa waktu senggang
bagi mereka adalah waktu tidak dalam keadaan kerja atau meninggalkan
pekerjaan.

-

Ketiga, “pariwisata” sebagai pemanfaatan waktu senggang dipandang sebagai
sebuah hal yang bermanfaat bagi kehidupan dan memiliki arti, oleh karena itu
jika,

mereka

mempergunakannya


dengan

baik

maka

mereka

akan

mendapatkan manfaat.
Defenisi pariwisata menurut Yoeti (1996:108) adalah suatu pekerjaan yang
dilakukan untuk sementara waktu, yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat
lain, dengan maksud bukan untuk berusaha atau mencari nafkah ditempat yang
dikunjungi tetapi semata-mata untuk melayani perjalanan hidup guna bertamasya dan
rekreasi atau memenuhi keinginan yang beranekaragam.
Kesrul (2003:4) mendefinisikan bahwa pariwisata adalah perjalanan yang
dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang, yang bersifat sementara, untuk
menikmati objek dan atraksi di tempat tujuan. Artinya, pariwisata adalah kegiatan

diluar kegiatan rutin sehari-hari, seperti bekerja atau sejenisnya.

22
Universitas Sumatera Utara

Kemudian didalam Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1990 bahwa pariwisata
adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan objek
dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait dibidang tersebut. Dengan
demikian pariwisata meliputi:
1. Semua kegiatan yang berhubungan dengan perjalanan wisata.
2. Pengusahaan objek dan daya tarik wisata, seperti : kawasan wisata, taman
rekreasi, kawasan peninggalan sejarah (candi, makam), museum, pengelaran
seni budaya, tata kehidupan masyarakat, dan yang bersifat alamiah, seperti :
3. Pengusaha jasa dan sarana pariwisata, yakni :
a. Usaha jasa pariwisata (biro perjalanan wisata, agen perjalanan wisata,
pramuwisata, konvensi, perjalanan insentif dan pameran, konsultan
pariwisata, informasi pariwisata)
b. Usaha sarana pariwisata yang terdiri dari : akomodasi, rumah makan,
bar, angkutan wisata dan sebagainya.
c. Usaha-usaha jasa yang berkaitan dengan penyelenggara wisata.

Secara ekonomi pariwisata adalah slah satu jenis industri jasa baru yang mampu
menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam penyediaan lapangan kerja,
peningkatan standar hidup serta menstimulasikan sektor-sektor produktivitas. (Pandit,
1993:34).

23
Universitas Sumatera Utara

2.2 Defenisi Wisata
Secara harfiah, wisata merupakan suatu fenomena multidimensional,
menumbuhkan citra petualangan, romantik dan tempat-tempat eksotik, dan juga
meliputi realita keduniaan, seperti bisnis, kesehatan, dan lain-lain. Prinsipnya, wisata
mencakup semua macam perjalanan tersebut berhubungan dengan rekreasi dan
pertamasyaan. Beberapa faktor batasan suatu wisata, yaitu (Hadinoto, 1996:13).
1. Perjalanan dilakukan sementara waktu.
2. Perjalanan dilakukan dari suatu tempat ke tempat lainnya.
3. Perjalanan harus dikaitkan dengan rekreasi.
4. Orang yang melakukan perjalanan tersebut tidak mencari nafkah di tempat
yang dikunjunginya dan semata-mata sebagai konsumen di tempat
tersebut.

Berdasarkan faktor-faktor di atas, maka dapat disimpulkan bahwa wisata
merupakan suatu perjalanan yang dilakukan sementara waktu, yang diselenggarakan
dari satu tempat ke tempat lain. Dengan maksud bukan untuk berusaha (bisnis) atau
mencari nafkah ditempat yang dikunjungi,

tetapi semata-mata untuk menikmati

perjalanan tersebut guna pertamasyaan dan rekreasi atau untuk memenuhi keinginan
yang beraneka ragam.

24
Universitas Sumatera Utara

Berikut beberapa pengertian wisata menurut para ahli, diantaranya:
a. Menurut James J.Spillane (1982:20) Wisata adalah kegiatan melakukan
perjalanan dengan tujuan mendapatkan kenikmatan, mencari kepuasan,
mengetahui sesuatu, memperbaiki kesehatan, menikmati olahraga atau
istirahat, menunaikan tugas, berziarah dan lain-lain.
b. Menurut Drs. Oka A.Yoeti (1997:194) Wisata adalah suatu perjalanan
yang dilakukan sementara waktu, yang diselenggarakan dari satu tempat

ke tempat lain, dengan maksud bukan untuk berusaha (bisnis) atau
mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata-mata untuk
menikmati perjalanan tersebut guna pertamasyaan dan rekreasi atau untuk
memenuhi keinginan yang beraneka ragam.
c. Menurut Salah Wahab (1975:55) Wisata yaitu adalah salah satu jenis
industri baru yang mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi dan
penyediaan lapangan kerja, peningkatan penghasilan, standar hidup serta
menstimulasi sektor-sektor produktif lainnya. Selanjutnya, sebagai sektor
yang komplek pariwisata juga merealisasi industri-industri klasik seperti
industri kerajianan tangan dan cendramata, penginapan dan transportasi.
d. Menurut Hadinoto (1996:13) Wisata merupakan suatu fenomena
multidimensional, menumbuhkan citra petualangan, romantik, dan tempattempat eksotik, dan juga meliputi realita keduniaan seperti bisnis,
kesehatan, dan lain-lain.

25
Universitas Sumatera Utara

e. Menurut Soetomo (1994:25) WATA (World Association of Travel Agent
= Perhimpunan Agen Perjalanan Sedunia) Wisata adalah perjalanan
keliling selama selebih dari 3 hari, yang diselenggarakan oleh suatu kantor

perjalanan didalam kota dan acaranya antara lain melihat-lihat di berbagai
tempat atau kota, baik di dalam maupun di luar negeri.
Kesimpulan yang dapat diambil dari beberapa pengertian wisata adalah suatu
perjalanan yang dilakukan sementara waktu, yang diselnggarakan dari satu tempat ke
tempat lain, dengan maksud bukan untuk berusaha (bisnis) atau mencari nafkah di
tempat yang dikunjungi, yang mengandung unsur (1) Kegiatan perjalanan; (2)
Dilakukan secara sukarela; (3) Bersifat sementara; (4) Perjalanan seluruhnya atau
sebagian bertujuan untuk menikmati obyek dan daya tarik wisata.

2.3 Jenis-jenis Wisata
Sesuai dengan potensi yang dimiliki atau warisan yang ditinggalkan nenek
moyang pada suatu negara, maka timbul bermacam-macam jenis wisata yang
dikembangkan sebagai suatu kegiatan yang lama-lama mempunyai ciri wisata
tersendiri. Jenis wisata diantaranya meliputi letak geografis, pengaruh terhadap
neraca pembayaran, alasan/tujuan perjalanan, obyek, alat angkut yang dipergunakan,
jumlah orang yang melakukan perjalanan, dan jangka waktu.

26
Universitas Sumatera Utara


Berikut penjelasan mengenai jenis-jenis wisata :
1. Letak Geografis
Menurut letak geografinya, wisata terbagi menjadi tiga, yaitu : Wisata nasional
(National Domestic Tourism), Wisata regional (Regional Tourism), Wisata
internasional (International Tourism). Berikut penjelasan wisata menurut letak
geografis :
a. Wisata nasional (National domestic tourism)
Yaitu jenis wisata yang dikembangkan dalam wilayah suatu negara,
dimana para pesertanya tidak saja terdiri dari warga negara sendiri tetapi
juga orang asing yang berdiam di negara tersebut.
b. Wisata regional (Regional tourism)
Yaitu kegiatan kepariwisataan yang dikembangkan dalam suatu wilayah
tertentu, dapat regional dalam lingkungan dan dapat pula regional dalam
ruang lingkup internasional.
c. Wisata internasional (International tourism)
Yaitu kegiatan kepariwisataan yang terdapat atau dikembangkan di
beberapa negara di dunia, dalam hal ini sinonim dengan wisata dunia
(World tourism).

27

Universitas Sumatera Utara

2. Pengaruhnya terhadap neraca pembayaran.
Menurut pengaruhnya terhadap neraca pembayaran, wisata terbagi
menjadi dua, yaitu: Wisata aktif (In tourism), Wisata pasif (Out-going
tourism). Berikut penjelasan wisata menurut pengaruhnya terhadap neraca
pembayaran :
a. Wisata aktif (In tourism)
Kegiatan wisata yang ditandai dengan gejala masuknya wisatawan asing ke
suatu negara tertentu.
b. Wisata pasif (Out-going tourism)
Kegiatan wisata yang ditandai dengan gejala keluarga warga negara sendiri
bepergian ke luar negeri sebagai wisatawan.
3. Alasan/tujuan perjalanan.
Menurut alasan/tujuan perjalanan, wisata terbagi menjadi tiga, yaitu : bisnis
(Busines tourism), berlibur (Vacational tourism), memperdalam ilmu
(Educational tourism). Berikut penjelasan wisata menurut alasan/tujuan
perjalanan :
a. Bisnis (Busines tourism)
Wisatawan datang sendiri dengan tujuan Dinas, usaha dagang atau yang

berhubungan dengan pekerjaannya, kongres, seminar, Convention, dan
lain-lain.

28
Universitas Sumatera Utara

b. Berlibur (Vacational tourism)
Wisatawan yang melakukan perjalanan wisata dalam keadaan berlibur
atau cuti.
c. Edukasi (Educational tourism)
Pengunjung atau orang yang melakukan perjalanan untuk tujuan studi atau
mempelajari sesuatu bidang ilmu pengetahuan.
4. Pembagian obyek
Menurut pembagian obyeknya wisata terbagi menjadi tujuh, yaitu: wisata
budaya (cultural tourism), wisata kesehatan (recoperational tourism), wisata
komersial (commercial tourism), wisata olahraga (sport tourism), wisata
politik (political tourism), wisata sosial (social tourism), wisata agama
(religion tourism). Berikut penjelasan wisata menurut pembagian obyek :
a. Wisata budaya (cultural tourism)
Motivasi orang-orang yang melakukan perjalanan disebabkan adanya daya

tarik seni budaya suatu tempat atau daerah.
b. Wisata kesehatan (recoperational tourism)
Tujuan dari orang-orang yang melakukan perjalanan adalah untuk
menyembuhkan suatu penyakit.
c. Wisata komersial (commercial tourism)
Perjalanan wisata ini dikaitkan dengan kegiatan perdagangan nasional atau
internasional, misalnya Expo, Exhibition, dan lain-lain.

29
Universitas Sumatera Utara

d. Wisata olahraga (sport tourism)
Tujuan dari orang-orang untuk melakukan perjalanan adalah untuk
melihat atau menyaksikan pesta olahraga disuatu tempat atau negara
tertentu.
e. Wisata politik (political tourism)
Suatu perjalanan dengan tujuan untuk melihat atau menyaksikan suatu
peristiwa atau kejadian yang berhubungan dengan kegiatan suatu negara.
f. Wisata sosial (social tourism)
Pengertian ini hanya dilihat dari segi penyelengaraannya yang tidak
menekan untuk mencari keuntungan, seperti Study Tour.
g. Wisata agama (religion tourism)
Tujuan dari perjalanan yang dilakukan untuk melihat atau menyaksikan
upacara-upacara keagamaan.
Beberapa objek wisata lain, diantaranya :
1. Objek wisata budaya, seperti tari seni, seni drama, seni musik dan seni
suara.
2. Objek wisata maritim (Marine/Bahari), merupakan tempat wisata yang
menyuguhkan keindahan pantai dan juga laut.
3. Objek wisata cagar alam, seperti kesegaran hawa di udara pengunungan,
keajaiban hidup binatang, marga satwa, dan tumbuhan-tumbuhan langka.

30
Universitas Sumatera Utara

4. Objek agro, wisata seperti mengunjungi ladang pembibitan perkebunan
serta pertanian,
5. Objek wisata alam, merupakan objek wisata yang bukan buatan manusia
tetapi memang terbentuk dari alam atau dengan kata lain objek wisata
natural(alam) dan bukan man made (buatan manusia).
6. Wisata sejarah, seperti aset Kota berupa urban heritage dan infrastruktur
berupa bangunan-bangunan lama yang mempunyai nilai arsitektur tinggi
yang berupa “space”.
7. Wisata tradisi, seperti dugderan (merupakan tanda dimulainya puasa)
8. Wisata kuliner, seperti pusat jajanan makanan khas suatu daerah.
5. Alat angkut yang diperlukan.
Menurut alat angkut yang dipergunakan, wisata terbagi menjadi empat, yaitu :
a. Wisata udara (air tourism)
b. Wisata laut (sea and river tourism)
c. Wisata darat (land tourism)
d. Pedestrian tourism (hikers)
6. Jumlah orang yang melakukan perjalanan.
Menurut jumlah orang yang melakukan perjalanan, wisata terbagi menjadi
dua, diantaranya :
a. Wisata tunggal/individu (Individual tourism)
b. Wisata rombongan (Group tourism)
7. Jangka waktu.

31
Universitas Sumatera Utara

Menurut jangka waktu yang dipergunakan, wisata terbagi menjadi dua, anatara lain :
a. Wisata jangka pendek
b. Wisata jangka panjang

2.4 Defenisi Potensi
Potensi adalah kemampuan, kesanggupan, kekuatan (Kamus Besar Bahasa
Indonesia, 2002 :1341). Potensi di daerah tujuan wisata dipengaruhi adanya 4
pendekatan yang lebih dikenal dengan istilah 4 A, antara lain:
a. Atraksi
Atraksi yang merupakan daya tarik wisata dapat digolongkan menjadi:
1. Daya tarik alam
2. Daya tarik budaya
3. Daya tarik buatan manusia
b. Aksesibilitas (kemudahan)
Sarana yang memberikan kemudahan mencapai daerah tujuan wisata.
Tempat tersebut mudah dijangkau, sarana yang diperlukan wisatawan
mudah ditemukan, misalnya transportasi ke tempat tujuan, jalan yang akan
dilewati aman dan nyaman. Hal itu harus dipertimbangkan dengan
mendalam karena itu sangat membantu kemudahan wisata

32
Universitas Sumatera Utara

c. Amenitas
Tersedianya fasilitas-fasilitas seperti :penginapan, restoran, tempat
hiburan, transportasi lokal, alat-alat transportasi, fasilitas perbankan,
fasilitas kesehatan, dan lain-lain.
d. Aktifitas
Aktifitas adalah kegiatan yang dapat dilakukan wisatawan selama berada
di objek wisata. Faktor ini mempengaruhi lama tinggal wisatawan dan
menarikk minat mereka.

2.5 Obyek dan Atraksi Wisata
Obyek wisata adalah suatu obyek yang dapat dilihat secara langsung tanpa
bantuan orang lain misalnya pemandangan gunung, sungai, laut, dan lain-lain. Atraksi
wisata ialah suatu obyek yang harus dipersiapkan terlebih dahulu agar dapat dilihat
dan dinikmati, misalnya : tari-tarian, kesenian, dan sejenisnya. Obyek wisata dan
atraksi wisata merupakan daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung ke suatu
tempat atau daerah tujuan wisata.untuk menjadi suatu daerah tujuan wisata yang
menarik wisatawan untuk berkunjung ke daerah tersebut, maka daerah tersebut harus
mempunyai apa yang disebut sesuatu yang dapat dilihat (Something to See), sesuatu
yang dapat dikerjakan (Something to Do), dan sesuatu yang dapat dibeli (Something
to Buy). Berikut penjelasan obyek dan atraksi wisata (Yoeti, 1994:143) :

33
Universitas Sumatera Utara

a. Sesuatu yang dapat dilihat (Something to See)
Artinya ditempat tersebut harus ada obyek wisata dan keinginan pribadi
(Interpersonal Motivations). Atraksi wisata yang berbeda dengan apa yang
dimiliki oleh daerah lain. Dengan kata lain daerah itu harus mempunyai daya
tarik khusus, disamping itu harus mempunyai atraksi wisata yang dapat
dijadikan sebagai entertainmentbila orang datang kesana.
b. Sesuatu yang dapat dikerjakan (Something to Do)
Artinya ditempat tersebut selain banyak yang dapat dilihat dan disaksikan
harus pula disediakan fasilitas rekreasi yang dapat membuat mereka betah
tinggal lebih lama di tempat tersebut.
c. Sesuatu yang dapat dibeli (Something to Buy)
Artinya ditempat tersebut harus tersedia fasilitas untuk berbelanja (Shopping),
terutama barang-barang souvenirdan kerajinan rakyat setempat sebagai oleholeh untuk dibawa pulang ke tempat asal masing-masing.

2.6 Macam dan Jenis Sarana-Prasarana Pariwisata
Prasarana (infrastruktur) adalah semua fasilitas yang memungkinkan agar
sarana kepariwisataan dapat hidup dan berkembang serta dapat memberikan
pelayanan pada wisatawan untuk memenuhi kebutuhan mereka yang beraneka ragam,
jadi fungsinya adalah melengkapi sarana kepariwisataan sehingga dapat memberikan

34
Universitas Sumatera Utara

pelayanan sebagaimana mestinya, yang termasuk prasarana ini adalah (Yoeti,
1994:94) :
a. Bandara, terminal, pelabuhan, stasiun kreta api
b. Telekomunikasi
c. Jaringan jalan dan lain-lain.
Selain ketiga prasarana tersebut, ada tiga macam sarana kepariwisataan yaitu
Sarana Pokok Kepariwisataan (Main Tourism Superstructure),Sarana Pelengkap
Kepariwisataan (Supporting Tourism Superstructure), dan Sarana Penunjang
Kepariwisataan (Supporting Tourism Superstructure). Berikut penjelasan macammacam sarana kepariwisataan (Yoeti, 1994:94) :
a. Sarana Pokok Kepariwisataan (Main Tourism Superstructure)
Perusahaan-perusahaan yang hidup dan kehidupannya sangat tergantung
pada lalu lintas wisatawan dan travellerslainnya. Fungsinya adalah
menyediakan fasilitas pokok yang dapat memberikan pelayanan bagi
kedatangan wisatawan. Sarana semacam ini harus diadakan dan diarahkan
dalam pembangunannya. Ada dua macam sarana pokok kepariwisataan
yaitu Receptive tourist plant dan Residential tourist plant, berikut
penjelasan sarana pokok kepariwisataan, diantaranya :
1. Respective tourist plant

35
Universitas Sumatera Utara

Suatu badan usaha yang kegiatannya khusus untuk mempersiapkan
kedatangan wisatawan di suatu daerah tujuan wisata, yang termasuk
badan usaha ini adalah :
a. Badan usaha yang memberikan keterangan, penjelasan, promosi,
dan propaganda tentang daerah tujuan wisata (Tourist Information
Center).
b. Perusahaan

yang

kegiatannya

merencanakan

dan

menyelenggarakan perjalanan (Travel agent and tour operator).
2. Residential tourist plant
Yaitu semua fasilitas yang dapat menampung kedatangan para
wisatawan untuk tinggal sementara waktu di daerah tujuan wisata,
yang termasuk segala rumah makan, akomodasi, dan lain-lain.
b. Sarana pelengkap kepariwisataan (Supplementing tourism superstructure)
Adalah fasilitas-fasilitas yang dapat melengkapi sarana pokok, sehingga
fungsinya dapat membuat wisatawan lebih lama tinggal di daerah yang
dikunjunginya. Hal ini dikenal dengan istilah “recreative and sportive
plant” yaitu semua fasilitas-fasilitas rekreasi dan olahraga.
c. Sarana penunjang kepariwisataan (Supporting tourism superstructure)
Adalah fasilitas yang disediakan untuk wisatawan tetapi tidak mutlak
pengadaannya karena tidak semua wisatawan senang dengan fasilitas
tersebut.

36
Universitas Sumatera Utara