S FIS 1205464 Chapter5
BAB V
PENUTUP
A. SIMPULAN
Berdasarkan analisa data dan pembahasan dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Profil model mental siswa pada materi konduksi kalor terbagi kedalam
sebelas model mental. Model friction model yang paling banyak
dimiliki siswa dengan jumlah siswa 5 orang.
Selanjutnya diikuti oleh
model medium dengan jumlah siswa 3 orang, model energy, model
sample based conduction dan model heat as subtance berjumlah 2
orang , model interaction; model gear-like interaction; model
subtance; model absorp based conduction; model position; model
jumlah partikel masing-masing berjumlah 1 orang. Serta lebih dari
90% siswa memiliki model mental yang tidak dierima secara ilmiah.
2. Kategori konsepsi siswa dengan menggunakan three-tier test terbagi
kedalam 4 kategori. Tidak ada yang termasuk ke dalam kategori 1
(dominan memahami konsep), 8 orang termasuk kategori 2 (dominan
lack of knowledge), 48 termasuk kategori 3 (dominan miskonsepsi)
dan 3 orang termasuk kategori 4 (lack of knowledge sama dengan
miskonsepsi). Serta lebih dari 75% siswa termasuk kedalam kategori 3
(dominan miskonsepsi).
3. Terdapat hubungan kompleks antara model mental dengan prediksi.
4. Model
mental
dengan
miskonsepsi
dikarenakan sekitar 65% siswa
saling
berkaitan,
hal
ini
memiliki model mental yang tidak
diterima seacar ilmiah dan semuanya berada di kategori 3 (dominan
miskonsepsi).
46
Dessy Fauzi, 2016
ID ENTIFIKASI MOD EL MENTAL SISWA SMK PAD A MATERI KOND UKSI KALOR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
47
B. IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
Berdasarkan
penelitian
yang
dilakukan,
beberapa
implikasi
dan
rekomendasi yang diajukan penelitian diantaranya adalah:
1. Profil model mental siswa pada materi konduksi kalor dapat dijadikan
pertimbangan untuk penelitian selanjutnya dalam menentukan strategi
pembelajaran untuk materi konduksi kalor.
2. Profil model mental siswa dapat dijadikan pertimbangan untuk
penelitian selanjutnya dalam mengembangkan bahan ajar pada materi
konduksi kalor untuk
meminimalisir terjadinya miskonsepsi pada
siswa.
Dessy Fauzi, 2016
ID ENTIFIKASI MOD EL MENTAL SISWA SMK PAD A MATERI KOND UKSI KALOR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
PENUTUP
A. SIMPULAN
Berdasarkan analisa data dan pembahasan dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Profil model mental siswa pada materi konduksi kalor terbagi kedalam
sebelas model mental. Model friction model yang paling banyak
dimiliki siswa dengan jumlah siswa 5 orang.
Selanjutnya diikuti oleh
model medium dengan jumlah siswa 3 orang, model energy, model
sample based conduction dan model heat as subtance berjumlah 2
orang , model interaction; model gear-like interaction; model
subtance; model absorp based conduction; model position; model
jumlah partikel masing-masing berjumlah 1 orang. Serta lebih dari
90% siswa memiliki model mental yang tidak dierima secara ilmiah.
2. Kategori konsepsi siswa dengan menggunakan three-tier test terbagi
kedalam 4 kategori. Tidak ada yang termasuk ke dalam kategori 1
(dominan memahami konsep), 8 orang termasuk kategori 2 (dominan
lack of knowledge), 48 termasuk kategori 3 (dominan miskonsepsi)
dan 3 orang termasuk kategori 4 (lack of knowledge sama dengan
miskonsepsi). Serta lebih dari 75% siswa termasuk kedalam kategori 3
(dominan miskonsepsi).
3. Terdapat hubungan kompleks antara model mental dengan prediksi.
4. Model
mental
dengan
miskonsepsi
dikarenakan sekitar 65% siswa
saling
berkaitan,
hal
ini
memiliki model mental yang tidak
diterima seacar ilmiah dan semuanya berada di kategori 3 (dominan
miskonsepsi).
46
Dessy Fauzi, 2016
ID ENTIFIKASI MOD EL MENTAL SISWA SMK PAD A MATERI KOND UKSI KALOR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
47
B. IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
Berdasarkan
penelitian
yang
dilakukan,
beberapa
implikasi
dan
rekomendasi yang diajukan penelitian diantaranya adalah:
1. Profil model mental siswa pada materi konduksi kalor dapat dijadikan
pertimbangan untuk penelitian selanjutnya dalam menentukan strategi
pembelajaran untuk materi konduksi kalor.
2. Profil model mental siswa dapat dijadikan pertimbangan untuk
penelitian selanjutnya dalam mengembangkan bahan ajar pada materi
konduksi kalor untuk
meminimalisir terjadinya miskonsepsi pada
siswa.
Dessy Fauzi, 2016
ID ENTIFIKASI MOD EL MENTAL SISWA SMK PAD A MATERI KOND UKSI KALOR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu