B1J010045 8.
RINGKASAN
Krom heksavalen merupakan logam berat yang bersifat sangat toksik, korosif,
karsinogenik dan memiliki kelarutan yang sangat tinggi. Tingginya konsentrasi
logam berat yang mencemari perairan dapat mengganggu berbagai stadia
perkembangan ikan dan menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan sehingga
menurunkan kemampuan sel darah merah mengikat oksigen dan menghambat kerja
enzim sehingga proses fisiologis dan metabolisme tubuh terganggu. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan morfologi dan pertumbuhan
post-larva ikan nilem (Osteochilus hasselti C. V.) yang dipelihara dalam media yang
mengandung krom heksavalen serta menentukan konsentrasi krom heksavalen
(K2Cr2O7) yang berpengaruh terhadap perkembangan post-larva ikan nilem. Metode
penelitian yang digunakan ialah eksperimental dengan rancangan acak lengkap
(RAL). Post-larva ikan nilem yang berumur 1 hari dipelihara dalam media yang
mengandung krom heksavalen yang dilarutkan dengan konsentrasi 0 ppm (kontrol), 5
ppm, 10 ppm, dan 15 ppm, masing-masing konsentrasi diencerkan dengan air sampai
volume media berjumlah 1 L. Setiap perlakuan diulang 6 kali dan setiap unit ulangan
berisi 30 ekor post-larva. Variabel yang diamati adalah konsentrasi krom heksavalen
dan perkembangan post-larva. Data kuantitatif berupa panjang tubuh, luas dan
panjang sirip dianalisis dengan Anova satu arah pada tingkat signifikansi 0,05. Data
morfologi sirip (dorsal, abdominal, anal, dan caudal fin) dianalisis secara deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Cr (VI) menghambat perkembangan morfologi
dan pertumbuhan post-larva ikan nilem (p
Krom heksavalen merupakan logam berat yang bersifat sangat toksik, korosif,
karsinogenik dan memiliki kelarutan yang sangat tinggi. Tingginya konsentrasi
logam berat yang mencemari perairan dapat mengganggu berbagai stadia
perkembangan ikan dan menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan sehingga
menurunkan kemampuan sel darah merah mengikat oksigen dan menghambat kerja
enzim sehingga proses fisiologis dan metabolisme tubuh terganggu. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan morfologi dan pertumbuhan
post-larva ikan nilem (Osteochilus hasselti C. V.) yang dipelihara dalam media yang
mengandung krom heksavalen serta menentukan konsentrasi krom heksavalen
(K2Cr2O7) yang berpengaruh terhadap perkembangan post-larva ikan nilem. Metode
penelitian yang digunakan ialah eksperimental dengan rancangan acak lengkap
(RAL). Post-larva ikan nilem yang berumur 1 hari dipelihara dalam media yang
mengandung krom heksavalen yang dilarutkan dengan konsentrasi 0 ppm (kontrol), 5
ppm, 10 ppm, dan 15 ppm, masing-masing konsentrasi diencerkan dengan air sampai
volume media berjumlah 1 L. Setiap perlakuan diulang 6 kali dan setiap unit ulangan
berisi 30 ekor post-larva. Variabel yang diamati adalah konsentrasi krom heksavalen
dan perkembangan post-larva. Data kuantitatif berupa panjang tubuh, luas dan
panjang sirip dianalisis dengan Anova satu arah pada tingkat signifikansi 0,05. Data
morfologi sirip (dorsal, abdominal, anal, dan caudal fin) dianalisis secara deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Cr (VI) menghambat perkembangan morfologi
dan pertumbuhan post-larva ikan nilem (p