SKP KP Jumlah phisik paket pekerjaan y

1

DAFTAR ISI
A.

Rencana Kerja dan Syarat-syarat
I.
Penjelasan
II.
Syarat-syarat Umum
III.
Syarat-syarat Administrasi Pelaksanaan
IV.
Syarat-syarat Teknik Pelaksanaan

B.

Lampiran
1. Contoh Surat Penawaran

C.


Gambar-gambar

D.

Formulir Isian Kualifikasi

2

A. RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT ( RKS )

3

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS )
REHABILITASI JALAN MOBIL TAHUN 2015
JURUSAN
PANJANG
BKPH

: ALUR B - BH

: 33,00 HM ( 3,3 KM )
: SOBANG

Rencana Kerja dan Syarat-syarat ( RKS ) ini memuat :
I.
II.
III.
IV.

PENJELASAN
SYARAT-SYARAT UMUM
SYARAT-SYARAT ADMINISTRASI
SYARAT-SYARAT TEKNIS

Ketentuan masing-masing Penjelasan, Syarat-syarat Umum, Syarat-syarat Administrasi dan
Syarat-syarat Teknis sebagai berikut :

I. PENJELASAN
1. Tujuan
1.1 Untuk pedoman bagi para peserta dalam mengikuti pengadaan

jasa
pemborongan (Pekerjaan Konstruksi).
1.2 Sebagai bahan penilaian bagi Panitia Pengadaan Barang/Jasa dalam
menetapkan calon pemenang.
1.3 Sebagai pedoman didalam pelaksanaan dan pengawasan.
2. Nama Objek Pekerjaan
Objek pekerjaan adalah Rehabilitasi Jalan Jurusan Alur B - BH Panjang 33,00 HM (
3,3 KM ) BKPH Sobang KPH Banten Tahun 2015.
3. Tempat dan Waktu
3.1 Tempat pekerjaan dilokasi RPH Sobang BKPH Sobang wilayah Desa Kotamekar
Kecamatan Sobang Kabupaten Pandeglang.
3.2 Waktu pelaksanaan pekerjaan ditetapkan selambat-lambatnya 120 ( Seratus dua
puluh) hari kalender.

II. SYARAT-SYARAT UMUM
1. Pemberi Tugas
Pemberian Tugas adalah Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Barat dan Banten
jalan Soekarno – Hatta No 628 Bandung
2. Panitia Pengadaan Barang/Jasa
Panitia Pengadaan Barang/Jasa selaku Panitia Pelelangan dibentuk oleh Kepala

Divis Regional Jawa Barat dan Banten dengan Surat Keputusan Nomor : 16/KPTS/
III/2015 tanggal 12 Januari 2015, bertugas untuk menyelenggarakan proses
Pelelangan sampai ditetapkannya pemenang pelelangan.

4

3. Panitia Pemeriksaan Barang/Jasa
Panitia Pemeriksaan Barang/Jasa atau disebut Panitia Pemeriksaan dibentuk oleh
Kepala Divisi Regional Jawa Barat dan Banten Nomor : 13/KPTS/ III/2015 tanggal 12
Januari 2015, bertugas melakukan pemeriksaan dan penelitian seluruh pelaksanaan
pekerjaan.
4. Peserta Pelelangan
4.1 Peserta Pelelangan adalah Penyedia barang/Jasa yang bergerak pada bidang
jasa konstruksi dan memenuhi persyaratan yang ditentukan.
4.2 Memenuhi Syarat :
Memenuhi syarat sesuai Dokumen Pelelangan
4.3 Dilarang ikut sebagai peserta/penjamin penawaran
a. Pegawai Negeri Sipil, Pegawai BUMN/BUMD, Pegawai Bank Negara/Daerah
b. Mereka yang dinyatakan pailit
c. Mereka yang keikutsertaannya akan bertentangan dengan tugasnya (Conflict

of Interest)
5. Pembiayaan
Pembiayaan pekerjaan yang dilelangkan berasal dari anggaran Perum Perhutani
yang telah diotorisasikan ke KPH Banten Tahun 2015 Rekening 14.13.12
6. Pelaksana Pekerjaan
Pelaksana Pekerjaan adalah pemenang pelelangan dan kepada siapa Pelaksanaan
pekerjaan diserahkan berdasarkan Surat Penunjukan dan Kontrak.
7. Rapat Penjelasan
7.1 Rapat Penjelasan pekerjaan diselenggarakan pada :
Hari/tanggal
: Jum’at, 31 Juli 2015
Waktu
: Pukul 09.00 WIB s/d pukul 11.00
7.2 Rapat Penjelasan dilakukan secara On line pada tanggal tersebut diatas.
7.3 Hasil Rapat penjelasan akan dibuat Berita Acara Penjelasan (BAP)
7.4 Berita Acara Penjelasan akan menjadi bagian yang mengikat dan menjadi satu
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dengan dokumen pelelangan ini.
7.5 Ketidak hadiran peserta pada penjelasan dilapangan tidak menggugurkan
kesertaannya dalam proses Pelelangan.
8. Dokumen Penawaran

Dokumen Penawaran disampaikan dengan mengunggah/meng-upload melalui
Website :http://www.lpse.jabarprov.go.id
Terdiri dari :
8.1 Surat Penawaran dan Lampiran
8.2 Isian Kualifikasi Penyedia Jasa
9. Surat Penawaran
9.1 Surat Penawaran sesuai bentuk contoh yang ditetapkan terlampir.
9.2 Surat Penawaran:

5

a. Dibubuhi materai Rp. 6.000,- ( Enam Ribu Rupiah )
b. Ditandatangani Direktur/Pimpinan Perusahaan
c. Dilengkapi cap perusahaan kena pada materai
9.3 Harga Penawaran dicantumkan dengan jelas dalam angka dan huruf, jumlah
yang tertera dalam angka harus sama yang tertulis dalam huruf. Bilamana
berbeda, penawaran dinyatakan gugur. Apabila dituliskan salah satu dalam huruf
atau dalam angka,saja juga dinyatakan gugur.
10. Lampiran Surat Penawaran
a. Rencana perhitungan biaya dan rinciannya

b. Harga Satuan Pekerjaan (HSP)
c. Analisa biaya/harga satuan
d. Harga Upah dan Bahan
e. Diagram tata waktu pelaksanaan
f. Daftar peralatan teknis untuk pelaksanaan pekerjaan
g. Daftar tenaga ahli yang ditempatkan
h. Metode Kerja (Rinci dan Jelas)
i. Jaminan penawaran dilampirkan (di upload)
11. Isian Kualifikasi
Isian Kualifikasi terdiri dari :
1. Surat pernyataan kebenaran dokumen
2. Formulir isian
3. Bukti Pendukung/Lampiran dan Persyaratan lain yang harus dilengkapi
Tata cara Pengisian :
a. Surat pernyataan kebenaran dokumen
1. Dibuat sesuai contoh, diatas kertas ber kop perusahaan
2. Ditandatangani oleh Direktur/Pimpinan Perusahaan diatas materai Rp.
6.000,- (Enam ribu rupiah) diberi cap perusahaan
b. Data Perusahaan
Data diketik sendiri dengan menggunakan contoh formulir

c. Landasan hukum
Dapat diketik sendiri dengan menggunakan contoh formulir
- Melampirkan Rekaman Surat Ijin sebagai Perusahaan Modal Asing atau
Modal Dalam Negeri.
d. Pengurus
Dapat diketik sendiri dengan menggunakan contoh formulir
e. Data keuangan
Dapat diketik sendiri dengan menggunakan contoh formulir
f. Data Personalia
Dapat diketik sendiri dengan menggunakan contoh formulir
g. Neraca Perusahaan
1. Diketik sendiri sesuai formulir
2. Ditandatangani Direktur/Pimpinan Perusahaan di atas materai Rp. 6.000,dan cap perusahaan
3. Dapat menggunakan neraca yang dibuat oleh Akuntan Publik

6

h. Data Peralatan teknis
Dapat diketik sendiri dengan menggunakan contoh formulir
i. Data Pengalaman

Dapat diketik sendiri dengan menggunakan contoh formulir
1. Daftar Pekerjaan yang sedang/masih dalam pelaksanaan
2. Daftar Pengalaman kerja 2 tahun terakhir
j. Perhitungan kemampuan Nyata
Dapat diketik sendiri dengan menggunakan contoh formulir
SKK=KK - Jumlah nilai paket pekerjaan yang sedang dilaksanakan
SKP=KP - Jumlah phisik paket pekerjaan yang sedang dilaksanakan
Perhitungan Sisa Kemampuan Keuangan (SKK )
Dengan rumus :
MK
= FL x KB
KK
= FP X MK
MK
= Modal Kerja
KB
= Kekayaan Bersih
FL
= Faktor Likuiditas = 0,3 ( untuk golongan kecil )
KK

= Kemampuan Keuangan
FP
= Faktor Perputaran Modal = 6 ( untuk golongan kecil 1 )
Kemampuan menangani paket pekerjaan (SKP )
KP
= 3 ( untuk golongan kecil )
k. Bukti Pendukung/Lampiran dan Persyaratan lain yang harus dilengkapi :
1. Akte pendirian Perusahaan dan perubahan yang telah di daftarkan di
pengadilan Negeri dan atau Kementrian Kehakiman dan HAM dan atau di
catat dalam Lembaga Negara
2. Copy Kartu NPWP dan PKP
3. Bukti Laporan Pajak SPT tahun terakhir dan SSP 3 bulan terakhir ( PPh
pasal 25, Psl 21, Psl 23, dan PPn )
4. Rekening koran Bank selama 3 (Tiga) bulan terakhir dan memilki modal
kerja/saldo akhir minimal 10 % dari rencana nilai pekerjaan
5. Referensi Bank Umum objek yang dilelangkan
6. Copy Kartu Keanggotaan Assosiasi
7. Copy SIUP/SIUJK/TDUP/SITU/HO
8. Copy Tanda Daftar Perusahaan
9. Pengalaman Kerja Perusahaan 2 tahun terakhir ( SPK/Kontrak )

10. Copy Sertifikat Perusahaan
11. Bukti Pemilikan Peralatan teknis
12. Surat Pernyataan bukan Pegawai Negeri Sipil, Pegawai BUMN/BUMD,
Pegawai Bank Negara/Daerah
13. Surat Pernyataan perusahaannya tidak dinyatakan pailit
14. Surat Pernyataan yang keikutsertaannya tidak akan bertentangan dengan
tugasnya (Conflict of Interest)
15. Surat Pernyataan tidak masuk dalam daftar sanksi perusahaan atau daftar
hitam perusahaan.

7

12.Jaminan Penawaran
12.1 Jaminan Penawaran adalah jaminan yang diberikan oleh peserta Pelelangan
terbuka pada saat yang bersangkutan menyampaikan penawaran. Besarnya
Jaminan Penawaran 1% - 3% dari Harga Penawaran. Jangka waktu Jaminan
Penawaran sesuai dengan jangka waktu penawaran yaitu 30 (tiga puluh) hari.
12.2 Penawar harus menyerahkan Jaminan Penawaran dalam bentuk surat jaminan
yang diterbitkan oleh Bank Pemerintah/Bank Umum/Asuransi yang mendapat
ijin dari Departemen Keuangan, atas nama Bendaharawan Umum Perum
Perhutani Divisi Regional Jawa Barat dan Banten, dengan alamat Jalan
Soekarno – Hatta No 628 Bandung, untuk objek Pekerjaan Rehabilitasi Jalan
Jurusan Alur B - BH Panjang 33,00 Hm ( 3,3 KM ) BKPH Sobang KPH Banten
Tahun 2015.
12.3 Jaminan penawaran akan dikembalikan kepada peserta pelelangan yang surat
penawarannya tidak memenuhi syarat atau dinyatakan tidak syah, sekurangkurangnya 1 ( satu ) hari setelah rapat pembukaan penawaran.
12.4.Jaminan penawaran dapat diambil peserta pelelangan yang surat
penawarannya tidak ditetapkan dalam urutan pemenang, sekurang-kurangnya
3 ( Tiga ) hari setelah pemberitahuan pemenang dan sekurang-kurangnya 14 (
Empat Belas ) hari untuk yang ditetapkan dalam urutan pemenang.
12.5 .Penawaran yang tidak disertai jaminan penawaran atau besarnya kurang dari 1
% (Satu per Seratus ) dari jumlah harga penawaran dinyatakan tidak berlaku
dan gugur.
12.6.Jaminan penawaran akan menjadi hak Perum Perhutani Divisi Regional Jawa
Barat dan Banten bilamana peserta pelelangan menarik kembali
penawarannya/mengundurkan diri setelah memasukan penawaran ke dalam
kotak penawaran.
12.7.Jaminan penawaran menjadi hak Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Barat
dan Banten bilamana peserta pelelangan menolak melaksanakan pekerjaan
setelah dinyatakan sebagai pemenang.
13 Dokumen Penawaran dinyatakan syah bilamana memenuhi syarat-syarat sesuai
dengan ketentuan tersebut di atas.
14 Penetapan Calon Pemenang
14.1 Secara umum penetapan calon pemenang berdasarkan kriteria sebagai berikut :
a. Penawaran secara administratif dan teknis dapat dipertanggungjawabkan.
b. Perhitungan harga yang ditawarkan dapat dipertanggungjawabkan.
c. Telah memperhatikan penggunaan semaksimal mungkin hasil produksi
dalam negeri.
Penawaran tersebut adalah terendah diantara penawaran yang memenuhi
syarat sebagaimana dimaksud dalam angka 14.1.
14.2 Penetapan calon pemenang diatur dalam tata cara evaluasi penawaran dan
evaluasi kualifikasi :
14.2.1 Evaluasi dilakukan dengan sistem gugur dan dilaksanakan secara
bertahap, yaitu :
Tahap I
: Dilakukan evaluasi dokumen penawaran
Tahap II : Dilakukan evaluasi / penilaian kualifikasi terhadap calon

8

pemenang yang akan diusulkan.
A. Evaluasi Tahap I : Evaluasi Penawaran
Sistem Gugur
Urutan proses penilaian dimulai dari evaluasi administrasi, evaluasi
teknis kemudian evaluasi harga :
a. Evaluasi Administrasi
Evaluasi dilakukan penelitian pada kelengkapan dan keabsahan
dokumen.
Penawaran yang memenuhi persyaratan administrasi, dapat
dilanjutkan dengan evaluasi teknis, yang tidak memenuhi
persyaratan dinyatakan gugur.
b. Evaluasi Teknis
1. Spesifikasi teknis (termasuk metode kerja/pelaksanaan) yang
ditawarkan berdasarkan gambar dan RKS teknis yang
ditetapkan
2. Identitas yang ditawarkan tercantum dengan lengkap dan jelas
3. Jadwal waktu penyerahan
4. Jumlah yang ditawarkan sesuai dengan yang ditetapkan dalam
dokumen pengadaan
Penawaran yang memenuhi persyaratan teknis dapat
dilanjutkan dengan evaluasi kewajaran harga, sedangkan
penawaran yang tidak memenuhi persyaratan teknis dinyatakan
gugur.
c. Evaluasi Harga
1. Yang dievaluasi adalah total harga yang ditawarkan secara
keseluruhan dan atau bagian/unsur-unsurnya.
2. Bilamana terdapat perbedaan antara penulisan angka dan
huruf maka penawaran dinyatakan gugur.
3. Menilai kewajaran harga
Harga yang wajar adalah harga penawaran termurah yang
berada di bawah Harga Perkiraan Sendiri ( HPS )
B. Evaluasi Tahap II : Evaluasi Penilaian Kualifikasi
1. Evaluasi dilakukan terhadap 3 penawaran terendah yang akan
diusulkan menjadi calon pemenang lelang ( Klausul ini tidak berlaku
untuk lelang ulang ).
2. Dalam menentukan kompetensi dan kemampuan usaha penyedia
jasa dilakukan verifikasi dan validasi serta konfirmasi terhadap data
Isian Kualifikasi termasuk lampirannya.
2.1 Verifikasi
a. Dalam verifikasi dan validasi Direktur/Pimpinan Perusahan
atau Pengurus yang namanya tercantum dalam Akte
Pendirian Perusahaan wajib hadir sendiri.
b. Verifikasi dan validasi adalah untuk meneliti kebenaran dan
isian dengan mencocokkan pada bukti primernya.
Untuk itu wajib dibawa surat asli berupa :

9

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Akte Pendirian Perusahaan berikut perubahannya
Sertifikat
Keanggotaan dan Asosiasi
NPWP dan PKP
TDUP/SIUP/SITU/HO/SIUJK
Tanda Daftar Perusahaan
Laporan Pajak SPT tahun terakhir dan SSP 3 bulan
terakhir ( PPh pasal 25, Psl 21, Psl 23, dan PPn )
8. Rekening koran Bank selama 3 (Tiga) bulan terakhir
dengan saldo minimal 10 % dari rencana nilai pekerjaan
9. Referensi Bank Umum objek yang dilelangkan
10. Bukti Pemilikan Peralatan teknis
11. SPK/KONTRAK(Pengalaman).
12. Jaminan Penawaran
c. Hasil verifikasi dan validasi dimasukan dalam Daftar Hasil
Pemeriksaan sekaligus menetapkan lulus atau tidak lulusnya
penyedia barang/jasa dalam penilaian kualifikasi.
Kesimpulan tersebut ditandatangani bersama.
d. Dinyatakan tidak lulus apabila :
 Tidak dihadiri oleh Direktur/Pimpinan Perusahaan/Pengurus
yang sah
 Data isian tidak lengkap ( kurang )
 Data isian tidak sesuai dengan bukti primer
 Data isian meragukan
 Bukti primer kadaluarsa ( belum diperbaharui )
 Tidak dapat menunjukan surat asli
2.2 Konfirmasi
a. Data isian yang meragukan, dapat dilakukan konfirmasi oleh
Panitia Pengadaan dengan cara kunjungan ke tempat usaha
penyedia barang/jasa dan atau pihak yang terkait lainnya.
b. Hasil konfirmasi menjadi bahan pertimbangan bagi Panitia
Pengadaan untuk menetapkan lulus/tidak lulusnya penyedia
barang/jasa.
2.3 Penetapan Kelulusan Kualifikasi
a. Panitia pengadaan mengadakan rapat lengkap untuk
menetapkan kelulusan kualifikasi.
b. Sesuai hasil rapat dibuatkan berita acara.
14.2.2 Diusulkan sebagai calon pemenang :
- Lulus Evaluasi Penawaran dan Kualifikasi
- Terdapat 3 ( Tiga ) penawaran ( Klausul ini tidak berlaku untuk
lelang ulang )
14.2.3 Urutan calon pemenang dimulai dari harga penawaran terendah yang
memenuhi syarat tersebut diatas..

10

14.2.4 Apabila nilai penawaran yang ditetapkan sebagai calon pemenang
lebih rendah 80% dari HPS maka nilai jaminan pelaksanaannya
dinaikan menjadi 5 % x 80 % x HPS.
15 Pengumuman Pemenang
Keputusan pemenang diumumkan di papan pengumuman Kantor Perum Perhutani
Divisi Regional Jawa Barat dan Banten alamat Jalan Soekarno – Hatta No 628
Bandung dan di Website www.perumperhutani.com serta www.lpse.jabarprov.go.id
16 Sanggahan
16.2 Peserta yang berkeberatan atas penetapan pemenang pelelangan diberikan
kesempatan untuk mengajukan sanggahan secara tertulis selambatlambatnya dalam waktu 4 (empat) hari kerja setelah pengumuman.
16.3 Sanggahan disampaikan kepada pejabat yang berwenang menetapkan
pemenang lelang disertai bukti-bukti penyimpangan dengan tembusan
disampaikan kepada panitia pelelangan.
16.4 Panitia pengadaan menyampaikan penjelasan kepada pejabat yang
berwenang sebagai bahan pertimbangan jawaban kepada penyanggah.
16.5 Jawaban pejabat yang berwenang selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja
setelah diterimanya sanggahan.
17 Penunjukan pemenang
17.2 Penunjukan pemenang dilakukan setelah tidak ada sanggahan atau telah ada
ketetapan tidak dapat diterimanya sanggahan.
17.3 Peserta pelelangan yang ditunjuk sebagai pemenang, wajib menerima dan
melaksanakan pekerjaan. Pengunduran diri hanya dapat dilakukan dengan
alasan yang dapat diterima .
17.4 Dalam hal pemenang pertama mengundurkan diri, pemenang urutan kedua
ditunjuk melaksanakan pekerjaan. Apabila pemenang urutan kedua tidak
bersedia ditunjuk sebagai pelaksana, ditunjuk pemenang urutan ketiga
sebagai pelaksana sesuai harga penawaran masing-masing. Bilamana
pemenang ketiga tidak bersedia, maka panitia pengadaan mengadakan
pelelangan ulang.
17.5 Dengan pengunduran tersebut, jaminan penawaran menjadi milik Perum
Perhutani Divisi Regional Jawa Barat dan Banten dan atau dimasukkan
dalam daftar hitam (black list) bila alasan pengunduran diri tidak dapat
diterima.
18 Pelelangan Gagal dan Pelelangan Ulang
18.2 Pelelangan dinyatakan gagal, bilamana :
a. Peserta yang mengikuti pelelangan kurang dari 3 (tiga) peserta yang
memenuhi persyaratan ( Klausul ini tidak berlaku untuk lelang ulang )
b. Tidak ada penawaran yang memenuhi syarat yang ditentukan dalam
dokumen pelelangan
c. Tidak ada penawaran yang harga penawarannya di bawah atau sama
dengan HPS yang tersedia

11

d. Sanggahan dari peserta atas kesalahan prosedur yang tercantum dalam
dokumen pelelangan ternyata benar
e. Sanggahan dari peserta atas terjadinya persekongkolan antar peserta atau
sebagian peserta ternyata benar
f. Sanggahan dari peserta atas terjadinya KKN terhadap calon pemenang
ternyata benar
g. Calon pemenang seluruhnya mengundurkan diri
18.3 Dalam hal pelelangan dinyatakan gagal, Panitia atas permintaan pejabat yang
berwenang, mengadakan pelelangan ulang.

III. SYARAT-SYARAT ADMINISTRASI PELAKSANAAN
1. Jangka Waktu
1.1 Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan ditetapkan selambat-lambatnya 120
(seratus dua puluh) hari kalender.
1.2 Waktu pelaksanaan pekerjaan dihitung setelah 7 (tujuh) hari kalender sejak Surat
Perintah Mulai Kerja (SPMK) diterbitkan.
2. Pembayaran
2.1 Tahap pembayaran akan dimusyawarahkan untuk ditetapkan dalam kontrak
2.2 Pembayaran dilakukan oleh Bendaharawan Umum Perum Perhutani Kantor
Divisi Regional Jawa Barat & Banten
2.3 Hal yang berkaitan dengan perpajakan dan materai dilakukan sesuai peraturan
perundangan yang berlaku
2.4 Uang muka dapat diberikan sepanjang dipandang perlu
3. Jaminan Pelaksanaan
3.1 Jaminan pelaksanaan diserahkan oleh pelaksana
a. Dalam waktu selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kalender setelah Surat
Perintah Mulai Kerja (SPMK) diterbitkan
b. Nilai sebesar 5 % (Lima Per Seratus) dari harga kontrak
c. Berupa surat jaminan yang diterbitkan Bank Pemerintah/Bank Umum atau
berupa uang tunai
3.2 Jaminan pelaksanaan berlaku selama masa pelaksanaan seperti tersebut BAB III
angka 1.1 ditambah 50 ( Lima Puluh ) hari kalender
3.3 Bilamana pemenang pelelangan tidak menyerahkan jaminan pelaksanaan dalam
waktu yang ditetapkan, dapat mengakibatkan pembatalan Surat Penunjukan dan
jaminan penawaran menjadi milik Perum Perhutani
3.4 Bilamana pelaksana pekerjaan mengundurkan diri setelah menandatangani
kontrak, jaminan pelaksanaan menjadi milik Perum Perhutani dan di black list
3.5 Jaminan pelaksanaan dikembalikan kepada pelaksana pekerjaan setalah seluruh
pekerjaan selesai dikerjakan dan diserahkan
4. Jaminan Pemeliharaan
4.1 Jaminan pemeliharaan adalah uang jaminan yang berbentuk termyn pembayaran
untuk masa pemeliharaan.

12

4.2 Besarnya sekurang-kurangnya 5 % ( Lima Per Seratus ) dari harga kontrak.
4.3 Jaminan pemeliharaan dibayar bilamana pekerjaan telah diselesaikan dan
diserahkan untuk terakhir kali.
4.4 Jaminan pemeliharaan dapat digunakan oleh Perum Perhutani untuk
melaksanakan perbaikan kerusakan yang terjadi dalam masa pemeliharaan,
bilamana pelaksana tidak mampu melaksanakannya.
5. Denda
5.1 Pelaksana pekerjaan menanggung penyelesaian pekerjaan sesuai batas waktu
pelaksanaan pekerjaan yang telah ditetapkan. Pelampauan dari batas waktu
tersebut dikenakan denda berupa ganti rugi sebesar 1 o/oo ( Satu Per Seribu ) dari
harga kontrak setiap harinya.
5.2 Besarnya denda, maksimum ditetapkan 5 % ( Lima Per Seratus ) dari harga
kontrak atau 50 ( Lima Puluh ) hari keterlambatan.
5.3 Bila besar denda telah melampaui batas maksimum dapat dilakukan pemutusan
hubungan kerja.
6. Keadaan Kahar
6.1 Yang dimaksud keadaan kahar adalah bencana alam, kebakaran, mobilisasi
umum, wabah/epidemi, perang, revolusi, blockade, huru–hara dan Peraturan
Pemerintah serta hal-hal lain diluar kemampuan.
6.2 Bilamana terjadi keadaan kahar, pelaksana harus menyampaikan laporan secara
tertulis kepada Perum Perhutani dalam waktu 10 ( Sepuluh ) hari kalender.
6.3 Perum Perhutani harus memberi keputusan selambat-lambatnya 10 ( Sepuluh )
hari kalender setelah laporan diterima. Apabila tidak/belum, maka dianggap telah
mengetahui adanya keadaan kahar.
7. Perselisihan
7.1 Bilamana terjadi perselisihan akan diselesaikan dengan cara musyawarah.
7.2 Bilamana cara musyawarah tidak berhasil, akan diselesaikan dengan cara lain
seperti melalui arbitrase atau pengadilan.
7.3 Selama perselisihan berlangsung pelaksanaan pekerjaan harus tetap dilanjutkan.
8. Lain-lain
Bilamana ada hal-hal lain yang perlu ditambahkan akan dicantumkan dalam risalah
rapat penjelasan pekerjaan.

IV. SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN
A. U M U M
1. Untuk pekerjaan/ pemborongan bangunan sipil meliputi pekerjaan antara lain :
1.1. Pekerjaan persiapan
1.2. Pekerjaan tanah
1.3. Pekerjaan perbaikan jembatan bentang 9 Meter = 1 buah

13

1.4. Pekerjaan pengerasan jalan, pekerjaan pasangan beton serta pekerjaan lain yang
diperlukan.
2. Jika tidak ada ketetapan lain dari syarat - syarat dan uraian ini maka yang dinyatakan
berlaku adalah :
2.1. Peraturan Umum untuk pelaksanaan pekerjaan borongan bangunan di Indonesia
(AV).
2.2. Peraturan umum untuk pemeriksaan bahan bangunan PUBB (NI-3) 1956 dan atau
SNI.
2.3. Peraturan teknis pekerjaan bangunan (PBI, PKKI dll).
2.4. Peraturan Konstruksi Jalan dan Jembatan Direktorat Jenderal Bina Marga
Departemen Pekerjaan Umum.
2.5. Dan Peraturan pembangunan setempat / daerah yang berlaku.
3. Jika ketentuan-ketentuan dalam syarat-syarat dan uraian ini berlainan dengan gambar,
maka yang dinyatakan berlaku adalah ketentuan-ketentuan dalam syarat-syarat dan
uraian ini.

B. PENJELASAN SYARAT-SYARAT BAHAN :
1. Ketentuan dan Syarat-syarat Bahan
Sepanjang tidak ada ketentuan lain dalam Rencana Kerja dan Syarat - syarat (RKS) ini
maupun dalam Berita Acara Penjelasan Pekerjaan, bahan-bahan yang akan
dipergunakan maupun syarat - syarat pelaksanaan, harus memenuhi syarat - syarat
yang tercantum dalam Peraturan Umum (A.V) dan Persyaratan Umum Bahan Bangunan
(P.U.B.B) N.I - 3/1956) serta ketentuan dan syarat bahan-bahan lainnya di Indonesia.
Apabila ada perbedaan antara gambar dan uraian dalam syarat-syarat ini, maka yang
dianggap berlaku adalah uraian syarat-syarat ini dan bila terjadi perbedaan antara
gambar skala besar dan skala kecil, maka yang dianggap berlaku adalah gambar yang
berskala besar.
2. Pemeriksaan Bahan-bahan
2.1. Semua bahan-bahan yang diperlukan untuk terselenggaranya pekerjaan tersebut,
pemborong / pelaksana terlebih dahulu harus memberikan contoh / sample bahan
kepada pengawas lapangan untuk mendapatkan persetujuannya.
Semua bahan-bahan yang akan didatangkan di lokasi pekerjaan harus sesuai
dengan contoh-contoh yang telah disetujui pengawas lapangan / pengelola teknis
Perum Perhutani.
2.2. Bahan-bahan yang tidak memenuhi syarat-syarat atau kualitasnya jelek yang
ternyata ditolak oleh pengawas lapangan/pengelola teknis, harus segera
dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dan tidak boleh dipergunakan.
2.3. Apabila sesudah bahan-bahan tersebut ditolak, ternyata masih dipergunakan untuk
pelaksanaan pekerjaan, maka pengawas lapangan / pengelola teknis berhak

14

memerintahkan pembongkaran kembali pada pelaksana / pemborong yang mana
segala kerugian yang disebabkan oleh pembongkaran tersebut menjadi tanggung
jawab pemborong sepenuhnya, disamping pihak pemborong tetap dikenakan
denda menurut ketentuan yang berlaku.
2.4. Jika terdapat perselisihan dalam pelaksanaan pemeriksaan kualitas bahan - bahan
tersebut, pengawas lapangan / pengelola teknis berhak meminta kepada
pelaksana untuk mengambil contoh-contoh dari bahan-bahan tersebut dan
memeriksakannya ke Laboratorium Balai Penelitian Bahan - Bahan Pemerintah,
yang mana segala biaya pemeriksaan tersebut menjadi tanggung jawab
pemborong.
2.5. Sebelum ada kepastian hasil dari pemeriksaan laboratorium tersebut diatas tentang
baik atau tidaknya kualitas bahan - bahan, pelaksana tidak diperkenankan
melanjutkan pekerjaan dengan menggunakan bahan - bahan tersebut diatas.

3. Penyimpanan Bahan-bahan
Penyimpanan bahan - bahan harus diatur sedemikian rupa, sehingga tidak mengganggu
kelancaran pelaksanaan pekerjaan dan lalu lintas kendaraan serta bahan - bahan
tersebut tidak rusak satu dan lain hal atas petunjuk / perintah pengawas lapangan /
pengelola teknis Perum Perhutani.

C. PENJELASAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN
1. Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah Rehabilitasi Jalan Mobil Jurusan Alur B BH panjang 33,00 HM ( 3,3 KM ) BKPH Sobang KPH Banten .
2. Untuk dapat memahami serta menghayati secara sempurna seluruh seluk beluk
rehabilitasi jalan mobil yang akan dilaksanakan, pemborong diwajibkan mempelajari
secara teliti baik gambar-gambar maupun ketentuan-ketentuan pekerjaan dan syarat syarat pelaksanaan, untuk meyakinkan diri bahwa benar sudah tidak terdapat lagi
ketidakjelasan, perbedaan - perbedaan antara gambar - gambar dengan RKS serta
kejanggalan atau kekeliruan lainnya.
Apabila dalam satu konstruksi terdapat perbedaan ukuran antara gambar satu dengan
lainnya maka yang dipakai adalah gambar yang berskala besar. Apabila ada perbedaan
antara RKS dan gambar maka yang dipakai adalah penjelasan RKS.
perbedaan atau kejanggalan antara gambar yang satu dengan lainnya untuk hal-hal yang
sama, maupun antara gambar dengan RKS maka pemborong diwajibkan melaporkan
hal-hal tersebut kepada Direksi Pengawas, untuk mendapat penjelasan dan
penyelesaian.
Pemborong sama sekali tidak dibenarkan mengoreksi hal-hal tersebut diatas. Apabila
ketentuan ini dilanggar maka semua akibat yang ditimbulkan akan menjadi tanggung
jawab pemborong.

15

3. Mengingat setiap kesalahan maupun ketidak telitian ukuran dalam melaksanakan satu
bagian pekerjaan, selalu akan mempengaruhi bagian pekerjaan yang lain, maka ketelitian
pelaksanaan mutlak perlu mendapat perhatian pertama.
4. Yang dimaksud dengan “PEKERJAAN” dalam uraian syarat-syarat teknis ini, adalah
segala hal yang menyangkut pelaksanaan sesuai dan mengikuti gambar-gambar
perencanaan serta uraian dan syarat-syarat teknis ini termasuk didalamnya pengadaan
bahan, pengerahan tenaga kerja, peralatan-peralatan bantu, sarana kerja dan fasilitasfasilitas lain sehingga seluruh pekerjaan dapat selesai terwujud sesuai rencana. Oleh
pemborong pekerjaan haruslah diserahkan dengan sempurna dalam keadaan selesai,
dimana termasuk pembersihan dan lain sebagainya.

D. URAIAN TEKNIS
1. Pekerjaan Persiapan
1.1. Pembersihan areal pekerjaan / lokasi
1.2. Pembabadan semak-semak kanan kiri badan jalan dan bilamana ada penebangan
pohon harus ada ijin tertulis dari Adm. Perhutani / KKPH Banten.
2. Papan Nama Proyek
2.1. Papan Nama Proyek dipasang atas biaya pemborong.
2.2. Ukuran papan nama ditetapkan Panjang 150 Cm, lebar 90 Cm tinggi tiang 200
Cm, warna dasar cat hijau dengan tulisan warna putih ( gambar terlampir ).
3. Ketetapan Duga Bangunan Badan Jalan (Peil).

3.1. Pengambilan ukuran
3.2. Pemasangan kembali patok - patok As badan jalan sesuai petunjuk atau
persetujuan Pengawas lapangan secara tertulis.

4. Bangunan Perlengkapan Pekerjaan.
4.1. Pemborong/ pelaksana wajib membuat Bangunan Perlengkapan Pekerjaan dan Los
kerja, ukuran bangunan minimal 4 m x 6 m dibuat dari kayu tahun atap seng
gelombang dan dinding triplek serta berlantai dari pasangan.
4.2. Bangunan Perlengkapan Pekerjaan dapat dijadikan dua ruangan, satu ruang untuk
menyimpan bahan - bahan serta alat-alat kerja dan lantainya ditinggikan agar tidak
terjangkau air hujan, dan satu ruangan lagi untuk kantor Direksi.
4.3. Bangunan Perlengkapan Pekerjaan harus dilengkapi dengan meja, kursi/ bangku
duduk , papan tulis dan papan tempat menempelkan gambar-gambar kerja dan lain
sebagainya dan harus ada peti PPPK yang berisi obat-obatan.

16

5. Pelaksanaan Pekerjaan Tanah Badan jalan
5.1. Sebelum dimulai pekerjaan tanah, lapangan harus kosong dibersihkan dari semaksemak dan semua kotoran / sampah harus dibuang keluar badan jalan sampai
bersih.
5.2. Batas tepi luar pekerjaan tanah badan jalan harus diberi tanda dengan patok-patok
profil yang diberi cat berwarna merah atau cat meni sesuai dengan lebar badan
jalan.
5.3. Patok-patok tersebut dipasang menurut petunjuk Pengawas atau wakilnya dan tidak
boleh dipindah tanpa seijin dari Perum Perhutani.
5.4. Bagian - bagian yang diurug harus dibersihkan dahulu dari kotoran-kotoran /
humus serta dipasang profil dari bahan yang kuat.
6. Pekerjaan Badan Jalan
6.1. Sepanjang badan jalan harus dibuat berm (tepi lunak) kanan kiri jalan dan tiap jarak
20 m (disesuaikan kondisi lapangan) dibuat sodetan / parit pembuang air.
6.2. Lebar selokan kanan kiri jalan yang diperlukan minimal 60 cm sebelah atas dan 30
cm untuk dasar saluran dan tingginya 50 cm.
7. Pekerjaan Pengerasan Badan Jalan
Sebelum pelaksanaan pekerjaan pengerasan, badan jalan harus dibersihkan kemudian
tanah/lumpurnya dikeluarkan/dibuang.
Pekerjaan pengerasan badan jalan terdiri dari 2 lapis yaitu :
7.1.

Lapis pertama berupa hamparan sirtu/batu krop dengan lebar 3 m tinggi ratarata 10 cm setelah dipadatkan dengan mesin gilas.

7.2.

Lapis kedua yaitu pasangan beton campuran 1pc : 2ps :3kr lapisan dasar/lantai
kerja untuk badan jalan tebal 5 cm lebar 3 m

7.3.

Lapis ketiga yaitu pasangan beton campuran 1pc : 2ps :3kr tinggi 25 cm lebar 3
m.

7.4.

Sebelum lapis ketiga dilaksanakan, terlebih dahulu dipasang plastik cor ukuran
tebal 0,03 micron selebar badan jalan sampai menutupi bekisting, Pada tiap 1
blok coran beton (uk.pjg 5 m) setiap sambungan dipasang besi beton polos Ø
25 mm (dilumuri olie) masing-masing sebanyak 14 batang dengan jarak 20 cm
(sebagaimana gambar bestek).

7.5.

Setiap penyekat atau pembatas cor beton dipasang triplek ukuran 4 mm setinggi
17 cm (12 cm masuk dalam coran, 5 cm diluar coran), setelah beton mengering
triplek dilepas kembali selanjutnya diisi aspal setinggi batas atas cor beton.

7.6.

Bahan – bahan untuk lapis perkerasan sirtu/ batu krop, kerikil, pasir beton harus
dari kali/ gunung yang keras dan mempunyai gradasi butiran beraneka ragam
serta kadar lumpur yang diijinkan tidak boleh lebih dari 5 % dan tidak porous,
semen menggunakan merek tiga roda atau yang setara. Sebelum bahan –
bahan tersebut dipergunakan harus mendapat ijin terlebih dahulu dari pengawas
teknis/ wakilnya.

7.7.

Pemadatan hamparan sirtu/Batu Crop dan urugan tanah harus betul - betul
padat.

17

8. Pekerjaan Pasangan Kirmir
Pekerjaan pasangan kirmir dilaksanakan pada P.1 s/d P.5 dan P.6 s/d P.10 kiri kanan
bahu jalan dibuat dari pasangan batu belah/kali campuran 1 PC : 4 PS dengan ketinggian
disesuaikan bahu jalan, lebar atas 0,3 m, lebar bawah 0,6 m, adapun untuk kedalaman
pondasi disesuaikan kondisi lapangan.

9. Pekerjaan Perbaikan Jembatan
9.1.
9.2.

Dalam pekerjaan ini terdapat pekerjaan perbaikan jembatan besi bentang 9 m
Sebelum pelaksanaan pekerjaan perbaikan jembatan, lapangan harus
dibersihkan terlebih dahulu.

9.3.

Pelaksanaan perbaikan jembatan disesuaikan dengan gambar bestek.

10. Ketentuan-Ketentuan Lain
10.1. Keperluan lain untuk melaksanakan pekerjaan
ditanggung sepenuhnya oleh pemborong.

pembangunan

jalan

ini

10.2. Apabila dalam pelaksanaan pembangunan jalan ini bahan berupa batu yang
digunakan diambil dari dalam hutan harus mendapat ijin dari Perum Perhutani
dalam hal ini Adm. Perhutani / KKPH Banten.
10.3. Limbah (B3) seperti Oli bekas spare-pat bekas dll. dari limbah alat berat harus
dimasukan pada tong sampah/drum yang tertutup dan dibuang diluar kawasan
hutan (TPS). Apabila ditemukan limbah B3 maka dilakukan penanganan limbah
sesuai dengan Prosedur Kerja penanganan limbah B3.
10.4. Penggunaan BBM harus menggunakan BBM Non Subsidi.
10.5. Hal-hal yang belum tercantum dalam syarat-syarat teknis dan uraian pekerjaan ini
akan ditentukan oleh Perum Perhutani KPH Banten.
11. Keselamatan Kerja
Keselamatan dan kesehatan kerja bagi para pekerja sepenuhnya menjadi tanggung
jawab pihak pemborong penyelenggara pekerjaan, disesuaikan dengan peraturan dari
Departemen Tenaga Kerja yang berlaku.
12. Uraian Umum
12.1. Pengukuran
kembali
dilaksanakan bersama.

untuk penentuan

terakhir

pekerjaan

yang

akan

12.2. Membuat dan memasang papan pengenal termasuk pendekatan-pendekatan
dengan pejabat setempat untuk tertib keamanan.
12.3. Membuat bangunan perlengkapan kerja / los kerja untuk bahan dan bedeng kerja,
serta kantor pelaksana.
12.4. Persyaratan pelaksanaan pekerjaan persiapan
Semua pekerjaan persiapan harus sudah terlaksana pada minggu-minggu
pertama mulai pekerjaan sehingga pelaksanaan pekerjaan oleh pihak yang

18

sebenarnya tidak terganggu / terlambat oleh kurang / tidak matangnya persiapan
yang sangat berpengaruh terhadap selesainya seluruh pekerjaan.

13. Buku Harian, Laporan Mingguan dan Buku Tamu
13.1. Pemborong/ pelaksana wajib dan diharuskan menyediakan buku harian, Laporan
Mingguan dan Buku Tamu, beserta alat-alat keperluan administrasi lapangan.
13.2. Buku harian harus diisi setiap hari kalender dan menurut kegiatan kerja di
lapangan antara lain :


Banyaknya tenaga kerja dan keahliannya yang bekerja.



Banyaknya serta jenisnya bahan-bahan yang datang, yang dipakai, yang
tersedia dan yang ditolak.



Hasil kerja yang dicapai pada hari yang bersangkutan.



Cuaca dengan menyebutkan berapa jam / hari itu dapat digunakan untuk
bekerja dan berapa jam yang tidak dapat digunakan bekerja beserta
alasannya.



Kejadian-kejadian lain yang berhubungan dengan pembangunan / pekerjaan
serta catatan-catatan teguran, perintah-perintah dari Direksi / pengawas
lapangan.

13.3. Bilamana pemborong tidak melaksanakan / membuat laporan harian dan
mingguan maka akan dikenakan sanksi berupa penangguhan pembayaran
termyn.
13.4. Laporan harian dan mingguan tersebut harus disampaikan paling lambat 2 (dua)
minggu sekali kepada Perum Perhutani KPH Banten cq. Panitia Pemeriksaan/
Penerimaan Pekerjaan Barang / Jasa.
14. Gambar Kerja dan Potret
14.1. Pedoman utama untuk melaksanakan pekerjaan ini adalah gambar kerja /
gambar bestek.
14.2. Pelaksana lapangan diharuskan membuat foto-foto dalam tiga phase dari tempat
pengambilan yang sama yaitu foto sebelum dilaksanakan, foto sedang
dilaksanakan, dan foto sesudah selesai dikerjakan 100 %.
14.3. Foto-foto tersebut disampaikan kepada Kantor Perum Perhutani KPH Banten cq.
Panitia Pemeriksaan/ Penerimaan Pekerjaan Barang / Jasa dalam rangkap 3
(tiga) lengkap dengan albumnya, selambat-lambatnya pada penandatanganan
Berita Acara Serah Terima Pekerjaan (terakhir).
15. Pengukuran Bersama
Pengukuran bersama akan dilaksanakan bila :

19

15.1.

Pada saat akan dimulai pelaksanaan pekerjaan, ternyata pelaksana masih
meragukan tentang kebenaran letak pekerjaan maupun volume pekerjaan.

15.2.

Pada pelaksanaan pengukuran bersama masing-masing telah menghitung
sendiri-sendiri kemudian hasilnya diadakan pencocokan untuk saling mengontrol
dan tidak ada keraguan lagi.

15.3.

Biaya pengukuran bersama menjadi tanggungan pihak pemborong.

16. Pemeriksaan Pekerjaan
Apabila pihak Perum Perhutani perlu mengadakan pemeriksaan pekerjaan atau
pelaksana mengajukan permintaan, kepada Pihak Perum Perhutani KPH Banten agar
diadakan pemeriksaan, maka pada saat diadakan pemeriksaan, Pelaksana pekerjaan
atau wakilnya harus ada dan menyaksikan pemeriksaan tersebut.

17. Penutup
Rencana Kerja dan Syarat – syarat ( RKS ) ini merupakan bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari Dokumen lain kegiatan selanjutnya dari pelekangan ini.