Minat berwirausaha siswa SMk Triguna utama Ciputat Tangerang Selatan dilihat dari status pekerjaan oran tua

(1)

MINAT BERWIRAUSAHA SISWA SMK TRIGUNA

UTAMA CIPUTAT TANGERANG SELATAN DILIHAT

DARI STATUS PEKERJAAN ORANG TUA

Ermaleli Putri NIM. 106015000456

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2010


(2)

ABSTRACT

Formal education consist of SMA's dan SMK's both of them are under the national education ministry. it is based on the assumption that the students who have experience in learning proces will be marked by the addition of their knowledge in memory and also the improvement of their knowledge to connect the material with the situation and stimulus that they faced.

the alm of this reseach is to know the corelation betwen the parents'job. toward the SMK's students entrepreneurship interest. is there any corelation betwen the parent's job and entrepreneur interest if the parent's job are variatif the subject of the reseach is fourty student and all of the student become sample.

The desigh used in this research is descriptive analysis reseach desigh . the first step is doing the colecting and analyzing the data from angket that is gained through make the prosentase of each item question. then the score is corelated by the result of interview. the next step is identifying weather the corelatin betwen parent's job and the interest of SMK student entrepreneurship.

The conclusion drawed from this reseach is there is a corelation betwen parent's job toward entrepreneur interest of SMK's students and the highest corelation toward entrepreneurship than other job's. in this reseach the writer identyfyes all of the parent's jobs consist of: entrepreneur, country employee, employee, and farmer.

Key point: Interest entrepreneur, parent's jobs.

abstrak ini di setujui oleh guru bidang studi bahasa inggris.

Jakarta, 1 Desember 2010


(3)

KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah, segala puja dan puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam senangtiasa terucap kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW, keluarga, para sahabat, dan para pengikutnya hingga sepanjang masa.

Skripsi ini disusun untuk melengkapi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar sarjana pendidikan pada program studi IPS. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Namun berkat motivasi dan bantuan dari berbagai pihak maka penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik. Untuk itu penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, M A. Dekan FITK UIN.

2. Bapak Drs. H, Nurochim MM. Ketua jurusan Pendidikan IPS, dan penasehat akademik

3. Bapak Dr. M. Arif M.Pd dosen pembimbing PPKT dan juga dosen pembimbing skripsi yang tulus ikhlas penuh kesabaran dan perhatian membimbing serta mengarahkan penulis dari awal kuliah hingga penyelesaian skripsi ini.

4. Kedua Orang Tua penulis bapak Zainal dan ibunda Roslaini, serta kakak-kakakku uda Ujang serta uni Limah dan ati Des, adik-adikku Engki dan Eri, dan ponakanku tercinta Nayla Ilmia Azzahra, Yusuf serta Lisa terima kasih atas kasih sayang dan do’a yang telah diberikan kepada penulis.

5. Buat keluarga cetek Hakimah dan keluarga serta uni Dina dan Keluarga cuniang Ipah terima kasih atas dorongan materinya selama ini sehinga penulis dapat meraih gelar sarjana ini.

6. Seluruh bapak / ibu dosen dan staf program studi Pendidikan IPS khususnya bapak Dr. Iwan Purwanto M. Pd, terimakasih atas pelajaran hidupnya yang sangat berharga serta kesabaranya mengarahkan penulis.

7. Bapak Mardias selaku Kepala Sekolah dan bapak Nirahman selaku wakil kepala sekolah SMK Triguna Utama Ciputat Tangerang Selatan beserta dewan


(4)

guru dan staf khususnya ibu Ria dan bapak Khoyrudin yang telah memberikan ilmu dan bantuannya selama penelitian ini berlangsung.

8. Teman-teman prodi Pendidikan IPS angkatan 2006 khususnya Erwita Fitri, terima kasih untuk kebersamaan kita selama ini. Sukses selalu untuk kita, amin.

9. Teman-teman “Genk lebay”,Cue, Zizah, Diana, Mut dan Fitri serta maminya anak lebay Fatma roudhoh. Banyak moment yang kita lewati bersama, semua terekam tak pernah mati. Walau waktu dan tempat pisahkan kita namun kita akan selalu lebay.

10. Buat Mpo Rohani dan keluarga terimakasih banyak atas dorongan mentalnya sehinga penulis tetap kuat menjalani kehidupan di rantau orang yang penuh rintangan dan air mata.

11. Buat Bj Juri terima kasih atas jasanya dan kesabaran dalam editing skripsi penulis.

12. Buat kekasih tercinta terima kasih untuk doanya sehinga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.

Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan dalam proses penyelesaian skripsi ini. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan imbalan atas jasa dan segala pengorbanan yang diberikan.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat baik untuk penulis sendiri dan juga para pembaca.

Wassalamu’ alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Jakarta, 09 Nopember 2010 Penulis,

Ermaleli Putri


(5)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB I: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Perumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 5

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II: KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL A. Pekerjaan ... 7

1. Defenisi pekerjaan ... 7

2. Macam-macam pekerjaan ... 8

B. Wirausaha ... 10

1. Pengertian wirausaha ... 12

2. Persamaan wiraswasta dan wirausaha ... 12

3. Ciri-ciri wiraswasta/wirausaha ... 16

4. Tujuan wirausaha ... 17

5. Manfaat wirausaha ... 18

6. Etika kewirausahaan ... 20

7. Karakteristik wirausaha ... 22

8. Motivasi berwirausaha ... 25

9. Syarat menjadi wirausaha ... 28

10. Proses kewirausahaan ... 28

C. Minat ... 29

1. Pengertian minat ... 29


(6)

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat ... 31

3. Macam-macam minat ... 34

BAB III: METODELOGI PENELITIAN A. Metode penelitian ... 36

B. Sumber data ... 36

C. Tempat dan waktu penelitian ... 36

D. Populasi dan sampel ... 38

E. Teknik pengumpulan data ... 38

F. Defenisi konseptual dan defenisi operasional ... 39

G. Instrument penelitian ... 40

H. Teknik Pengolahan data dan Analisis data ... 41

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran umum sekolah ... 44

B. Deskripsi hasil penelitian ... 48

C. Analisis data ... 49

D. Interprestasi data ... 69

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 74

B. Saran ... DAFTARPUSTAKA ... 75

LAMPIRAN


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Waktu penelitian Tabel 3.2 Kisi-kisi instrument Tabel 3.3 Kisi-kisi wawancara Tabel 3.4 Skala presentase

Tabel 3.5 Keadaan guru dan karyawan

Tabel. 3.6 Perhatian dalam Mengikuti Mata Pelajaran Kewirausahaan Tabel. 3.7 Menyenangi Dunia Wirausaha

Tabel 3.8 Perhatian khusus Dan Memanfaatkan Keterampilan Yang Dimiliki Dalam Bidang Wirausaha

Tabel 3.10 Perhatian Pada Wirausahawan Yang Relevan Dengan Keahlian Tabel 3.11 Niat Berwirausaha Setalah Lulus

Tabel 3.12 Berwirausaha Dalam Bidang Apa

Tabel 3.13 Hal Apa Yang Dilakukan Untuk Meningkatkan Keterampilan Dan Keahlian Yang Diperoleh Disekolah

Tabel 3.14 Hal Apa Yang Dilakukan Untuk Meningkatkan Keterampilan Dan Keahlian Yang Diperoleh Disekolah

Tabel. 3.15 Perasaan Ketika Belajar Praktek

Tabel 3.16 Dirumah Sering Mempraktekan Pelajaran Praktek Yang Didapat Disekolah

Tabel 3.17 Senang Mencari Informasi Mengenai Bidang Wirausaha

Tabel 3.18 Dalam Merintis Usaha Seberapa Besar Pengaruh Peran Keluarga Tabel 3.19 Keyakinan Terhadap Bekal Keterampilan Dan Pengetahuan

Merupakan Modal dalam Berwirausaha

Tabel 3.20 Merasa Khawatir Tidak Mendapat Pekerjaan Setalah Lulus

Tabel 3.21 Meningkatkan Kreativitas Dan Mengembangkan Keterampilan Untuk Memperoleh Pekerjaan

Tabel 3.22 Mengetahui Suka Duka Seorang Wirausaha Tabel 3.2 Sikap SetelahMengetahui Resiko Berwirausaha

Tabel 3.2 Mampu Bersaing Dengan Usaha Lain Yang Menjamur Tabel 3.25 Sikap Jika Terjadi Kerugian Dalam Berwirausaha


(8)

Tabel 3.26 Yang Mendorong Dalam Memilih Sekolah SMK Tabel 3.27 Kepedulian Orang Tua Terhadap Studi

Tabel 3.28 Kepedulian Orang Tua Terhadap Studi

Tabel 3.29 Orang Tua Mengajak Bicara Mengenai Masa Depan Tabel 3.3 Orang Tua Menanyakan Cita-Cita

Tabel 3.31 Kebutuhan Sekolah Yang Diperlukan

Tabel 3.32 Kesadaran orang tua dalam menuhi kebutuhan penunjang sekolah Tabel 3.33 Rutin Berolah Raga Untuk Menjaga Kesehatan

Tabel 3.34 Sekolah Membantu Mewujudkan Cita-Cita

Tabel 3.35 Lingkungan Masyarakat Mempengaruhi Dalam Mewujudkan Cita-Cita

Tabel 3.36 Nilai angket minat berwirausaha siswa

Tabel 3.39 Jumlah Siswa Berdasarkan Minat Siswa Terhadap Wirausaha


(9)

  vii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Profil guru-guru SMK Triguna Utama LAMPIRAN 2 Lembar instrumen pengumpulan data angket LAMPIRAN 3 Lembar instrumen pedoman wawancara siswa LAMPIRAN 4 Instrument angket

LAMPIRAN 5 Instrumen pedoman wawanvara LAMPIRAN 6 Surat keterangan ijin penelitian LAMPIRAN 7 Surat keterangan ijin wawancara LAMPIRAN 8 Surat keterangan ijin observasi LAMPIRAN 9 Surat keterangan dosen pembimbing LAMPIRAN 10 Surat keterangan Proposal penelitian LAMPIRAN 11 Surat keterangan penelitian dari sekolah LAMPIRAN 12 Surat persetujuan perubahan judul penelitian LAMPIRAN 13 Tabulasi angket minat berwirausaha siswa SMK LAMPIRAN 14 Profil penulis

LAMPIRAN 15 Perhitungan rentang untuk kategori penilaian angket minat berwirausaha siswa.

LAMPIRAN 16 Perhitungan Rerata dari indikator yang mempengaruhi minat berwirausaha siswa.

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Dokumentasi sekolah

Gambar 2.2 Diagram Pekerjaan Orang Tua Gambar 2.3 Diagram minat berwirausaha siswa


(10)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Era industrialisasi membutuhkan manusia yang berkemampuan profesional di bidangnya masing-masing dalam berbagai aspek kehidupan. Hal ini tentunya akan menimbulkan persaingan ketat terhadap dunia kerja. Salah satu upaya untuk menghadapi industrialisasi adalah dengan berwiraswasta/wirausaha. Ditinjau dari segi kemandirian berwirausaha akan memberikan peluang untuk diri sendiri dalam mencapai kesuksesan. Dari segi sosial akan memberikan peluang kerja bagi orang lain, lingkungan dan masyarakat.

Lapangan pekerjaan yang dewasa ini semakin sulit menyebabkan anak-anak lulusan SMK yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi sulit untuk mendapatkan pekerjaan, sehingga semakin menambah jumlah pengangguran. Kesempatan kerja dengan orang yang mencari kerja lebih banyak orang yang ingin mencari kerja, sehingga banyak orang yang tidak mendapatkan kesempatan untuk bekerja. Belakangan ini juga semakin banyak perusahaan-perusahaan yang mengurangi jumlah pekerjanya sehingga pengangguranpun semakin bertambah.

Dari sudut pandang kewirausahaan (Enterpreneurship) seperti yang di jelaskan oleh Wasti Soemanto, bahwa pendidikan wirasawasta berarti “Pertolongan untuk membelajarkan manusia Indonesia sehinga mereka memiliki kekuatan pribadi yang dinamis dan kreatif sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia yang berdasarkan pancasila.”1

Sedangkan dalam UU RI no 20 tahun 2003, disebutkan bahwa pendidikan adalah "usaha

       1


(11)

sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia, serta keterampilan yang di butuhkan dirinya, masyarakat, dan Negara".2

Adapun tujuan pendidikan adalah mewujudkan pribadi-pribadi mampu menolong diri sendiri ataupun orang lain, sehingga dengan demikian terwujudlah manusia mandiri. ditinjau dari fungsi dan tujuan pendidikan diatas, maka dengan demikian diketahui akan pentingnya wiraswasta/wirausaha. pendidikan sudah menjadi kebutuhan penting, disamping menjadi tangung jawab manusia, agar manusia dapat mewujudkan kehidupan sejahtera, maka mereka baik yang memberikan ataupun yang memperoleh pendidikan hendaknya mempuyai pandangan serta pemahaman tentang kewirausahaan.

Bagi anak lulusan SMK dimana di sekolah telah dibekali pengetahuan dan keterampilan dibidang kejuruan yang mereka pilih selain itu mereka juga dibekali ilmu kewirausahaan sehinga mereka akan semakin mantab dan berani untuk menciptakan lapangan pekerjaan sendiri dengan membuka bengkel motor atau bengkel mobil. Menciptakan lapangan pekerjaan sendiri atau berwiraswasta banyak dihubungani oleh berbagai hal baik dari dalam diri atau dari lingkungan. Lingkungan pertama yang paling berhubungan adalah lingkungan keluarga.

Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat yang juga memegang peran penting dalam prestasi anak. Ditinjau dari segi lingkungan maka pembentukan watak, kecerdasan, keterampilan, kepribadian, idiologi, keluarga merupakan lingkungan pertama yang paling dominan. Keluarga adalah merupakan lingkungan pertama bagi anak. Setiap orang tua menjadi teladan bagi anak-anaknya. Dengan bimbingan dan pengawasan dari orang tua maka unsur-unsur psikologis anak dapat didayagunakan secara optimal. Unsur-unsur psikologi tersebut adalah perhatian, pengawasan, tanggapan, fantasi, ingatan, pikiran, intelegensi dan bakat.

Anak-anak cenderung ingin meniru orang tuanya atau meneruskan tradisi keluarga misalnya dalam hal bekerja. Tetapi di era sekarang anak cenderung ingin menemukan jati diri atau mandiri. Kemandirian lebih baik dari orang tuanya. Hal ini akan mendorong anak untuk berusaha menciptakan lapangan pekerjaan yang sesuai dengan bidang keahliannya. Latar belakang pekerjaan orang tua merupakan salah satu faktor yang mempunyai peranan terhadap

       2


(12)

minat berwiraswasta pada anaknya.

Latar belakang pekerjaan orang tua beraneka ragam misalnya sebagai petani, buruh, karyawan swasta, wiraswasta dan pegawai negeri. Dengan latar belakang pekerjaan orang tua yang berbeda-beda maka akan memberikan hubungan yang berbeda pula terhadap minat berwirausaha pada anak. Karena dengan alasan apapun anak tetap masih bergantung pada orang tua, hal ini juga berlaku pada minat berwiraswasta pada anak. Anak yang mempunyai minat berwiraswasta yang tinggi tetapi bila tidak mendapatkan dukungan spiritual dan material dari orang tuanya kemungkinan untuk meraih kesuksesan juga kecil. Dukungan spiritual seperti halnya cara orang tua memotivasi, mengawasi dan perhatian, sedangkan dukungan material yaitu berupa modal. SMK menyiapkan anak didiknya untuk menjadi tenaga kerja yang terampil dan mengutamakan kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan bidangnya masing-masing. Pelajaran tentang kewirausahaan juga diajarkan di kurikulum SMK sekarang ini. Dengan diajarkannya kewirausahaan maka akan semakin menambah pengetahuan siswa SMK tentang kewirausahaan, hal ini diharapkan akan semakin menumbuhkan minat siswa untuk berwirausaha.

Dengan diajarkannya kewirausahaan dan keterampilan di setiap jurusan yang mereka pilih, siswa SMK diharapkan setelah lulus sekolah mampu mengembangkannya pada dunia usaha dengan menciptakan lapangan pekerjaan sendiri sesuai dengan keterampilannya masing-masing, dengan demikian maka minat berwiraswasta pada siswa SMK harus ditumbuhkembangkan. Program Keahlian dan kejuruan SMK harus bisa mengembangkan minat berwirausaha pada siswanya.

Minat berwirausaha meliputi: kesediaan untuk bekerja keras dan tekun untuk mencapai kemajuan usahanya, kesediaan untuk menanggung macam-macam resiko berkaitan dengan tindakan berusaha yang dilakukannya, bersedia menempuh jalur dan cara baru, kesediaan untuk hidup hemat, kesediaan belajar dari kegagalan yang dialami. Jadi yang dimaksud minat berwirausaha adalah keinginan, ketertarikan serta kesediaan untuk bekerja keras atau berkemauan keras untuk berdikari atau berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa merasa takut dengan resiko yang akan terjadi, serta belajar dari kegagalan.

Devi Puspitasari dalam bukunya menjelaskan tujuan dari diajarkanya pendidikan kewirausahaan pada sekolah kejuruan dan ditanamkan sikap-sikap dan prilaku untuk membuka bisnis agar menjadi wirausahawan yang berbakat sehinga mampu mensejahterahkan kehidupan


(13)

sendiri dan orang lain".3

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk mengkaji/membahas permasalahan dan menuangkanya ke dalam bentuk skripsi dengan judul: “Minat Berwirausaha Siswa SMK Triguna Utama Ciputat Tangerang Selatan Dilihat dari Status Pekerjaan Orang Tua” adalah semakin sulitnya mendapatkan pekerjaan yang layak bagi lulusan SMK. Banyak anak lulusan SMK yang bekerja sebagai buruh tani, sales dan buruh bangunan. Hal ini tentu saja tidak sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh siswa SMK Siswa yang diteliti adalah siswa kelas II karena siswa kelas III sedang melaksanakan praktik industri di perusahaan-perusahaan sehingga tidak memungkinkan untuk diambil datanya. Selain itu siswa kelas II juga telah memperoleh pelajaran kewirausahaan.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada alasan pemilihan judul di atas maka timbul beberapa permasalahan antara lain :

1. Langkanya pendidikan kewirausahaan di sekolah.

2. Adanya disorentasi di kalangan siswa tentang jiwa kewirausahaan.

3. Adanya pandangan negatif orang tua terhadap anak yang memiliki jiwa kewirausahaan. 4. Rendahnya minat berwirausaha dikalangan siswa-siswi SMK.

5. Tidak jelasnya orientasi kerja dikalangan siswa.

C. Pembatasaan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan agar penelitian ini lebih fokus, maka peneliti akan membatasi pada masalah:

1. Pekerjaan orang tua siswa SMK. 2. Minat berwirausaha siswa SMK .

D. Perumusan Masalah

Rumusan dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah gambaran pekerjaan orang tua siswa SMK Triguna Utama Ciputat?

2. Bagaimanakah Minat berwirausaha siswa SMK Triguna Utama Ciputat dilihat dari status pekerjaan orang tua?

       3


(14)

E. Tujuan Penelitian

Kegiatan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk memperoleh gambaran pekerjaan orang tua SMK Triguna Utama Ciputat Tangerang selatan.

2. Untuk memperoleh gambaran Minat berwirausaha siswa SMK Triguna Utama Ciputat dilihat dari status pekerjaan orang tua?

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah : 1. Manfaat Teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah wawasan, pengetahuan tentang hubungan pekerjaan orang tua dengan minat berwirausaha anak. b. Dapat menjadi dasar bahan kajian untuk penelitian lebih lanjut dan lebih mendalam

tentang permasalahan yang terkait. 2. Manfaat Praktis

a. Dapat menjadi data dan informasi bagi orang tua dalam rangka memahami minat berwirausaha putra-putrinya sehingga orang tua dapat mengambil sikap lebih tepat dalam mengarahkan dan mendidik anak sehingga tercapai kemandirian.

b. Menumbuhkan wawasan bagi anak untuk lebih obyektif dalam menentukan pekerjaan setelah lulus sekolah.

c. Bagi lembaga pendidikan kejuruan penelitian ini diharapkan memberi informasi yang bermanfaat untuk mengambil kebijakan dalam peningkatan minat berwirausaha siswa setelah lulus sekolah.


(15)

BAB II

LANDASAN TEORI

Penelitian ini difokuskan untuk mengkaji pengaruh pekerjaan orang tua terhadap minat berwirausaha siswa SMK. data yang diperlukan adalah pekerjaan orang tua, wirausaha, dan minat wirausaha. Untuk mendukung konsep teori maka berikut ini akan diuraikan teori-teorinya sebagai berikut:

A. Pekerjaan

1. Definisi Pekerjaan

Menurut kamus besar bahasa Indonesia ”Pekerjaan adalah proses, cara pembuatan, mengerjakan sesuatu untuk memperoleh penghasilan atau pekerjaan adalah barang apa yang dilakukan (diperbuat, dikerjakan, dsb): tugas, kewajiban.” 1

Pekerjaan adalah Sesuatu yang dikeluarkan seseorang sebagai profesi dan sengaja dilakukan untuk mendapatkan penghasilan. sedangkan dari definisi lain Pekerjaan adalah “Pengeluaran energi untuk kegiatan yang dibutuhkan oleh seseorang untuk mencapai tujuan tertentu”.2

Sedangkan menurut Nurhan pekerjaan adalah "Bidang kegiatan dari

      

1 DEKDIKBUD, Kamus besar bahasa Indonesia, (Jaklarta: Balai Pustaks, 1988), hal. 428.  2 htpp/www. pekerjaanformal.com 12 Juli 2010.


(16)

usaha/perusahaan/instansi di mana seseorang bekerja atau pernah bekerja”.3 Pekerjaan menurut Max Webber yang dikutip oleh JuliTujuh belas blogspot “sebagai usaha manusia dalam usahanya mengenal, mengembangkan dirinya secara penuh.”4

Jadi pekerjaan adalah kegiatan yang dilakukan orang tua untuk memperoleh pendapatan guna memenuhi segala kebutuhan keluarga, termasuk kebutuhan pendidikan anak-anaknya, baik itu pekerjaan sektor formal maupun sektor informal.

2. Macam-Macam Pekerjaan

a. Pekerjaan Sektor Formal

Pekerjaan sektor formal adalah pekerjaan yang menghasilkan penghasilan tetap, tempat pekerjaan tetap dan adanya perlindungan dari pemerintah. Jadi berdasarkan definisi diatas yang termasuk pekerjaan sektor formal adalah:

1) Pegawai Negeri

Pegawai negeri adalah setiap warga Negara RI yang telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri, atau diserahi tugas Negara lainya dan gaji diatur dalam perundangan yang berlaku. Pegawai negeri terdiri dari:

a) Pegawai negeri sipil (didaerah dan dipusat). b) Anggota TNI.

c) Anggota kepolisian Negara Indonesia.

2) Pejabat Negara adalah pimpinan dan anggota lembaga tertinggi/tinggi Negara".5 b. Pekerjaan Sektor Informal

Pekerjaan informal adalah segala jenis pekerjaan yang tidak menghasilkan penghasilan tetap, tempat pekerjaan yang tidak terdapat keamanan kerja (job securiti), tempat bekerja yang tidak ada status permanen atas pekerjaan tersebut dan untuk usaha

      

  3 Nurham, Lingkungan Tempat Tinggal Menentukan Minat Berwirausaha, (Semarang: FKIP, 1995), hal. 4.

4

http://julitujuhbelas.blogspot.com/2007/10/konsep-pekerjaan-menurut-marx.html 26 November 2010.

  5


(17)

atau lembaga yang tidak berbadan hukum. Sedangkan tenaga kerja informal adalah tenaga kerja yang bekerja pada segala jenis pekerjaan tampa ada perlindungan Negara dan atas usaha tersebut tidak dikenakan pajak”.6

Jadi yang termasuk pekerjaan disektor informal adalah semua pekerjaan yang tidak tetap dan tidak ada perlindungan Negara.

       

Pekerjaan informal terdiri atas: pedagang kaki lima, tukang becak, penata parkir, pedagang pasar, buruh tani,dan lain-lain.

Secara umum dapat dikatakan bahwa orang tua adalah kelompok sosial terkecil yang terdiri dari ayah dan ibu atau salah satu dari keduanya serta wali yang bertanggung jawab terhadap anak. Pekerjaan atau lapangan usaha adalah bidang kegiatan dari usaha/perusahaan/instansi di mana seseorang bekerja atau pernah bekerja. Sumber-sumber pendapatan dari orang tua diperoleh dari bekerja atau menciptakan lapangan pekerjaan. Sebagai contoh adalah berdagang, menjadi guru, menjadi dokter, atau mendirikan usaha sendiri”.7

Tinggi-rendahnya tingkat ekonomi suatu keluarga dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain : faktor pendapatan dan pengeluaran keluarga. Untuk dapat memenuhi segala kebutuhan keluarga termasuk kebutuhan anak diperlukan adanya pendapatan keluarga. Untuk dapat menghasilkan pendapatan setiap keluarga harus mempunyai sumber pendapatan atau bekerja. Setiap keluarga mempunyai sumber pendapatan yang berbeda-beda. bahwa pada dasarnya sumber pendapatan keluarga adalah :

a. Usaha sendiri

Usaha sendiri adalah mereka yang melakukan kegiatan usaha dengan menanggung resiko usaha sendiri apabila rugi atau untung. Misalnya: berdagang, bengkel motor, dan seseorang yang menjalankan perusahaan sendiri.

b. Bekerja pada orang lain

Bekerja pada instansi atau perusahaan orang lain dengan imbalan upah/gaji baik berupa uang atau barang. Misalnya: sebagai karyawan atau pegawai pemerintahan.

c. Hasil dari milik sendiri

Harta milik sendiri yang dapat menghasilkan uang atau barang sebagai pendapatan

  6

htpp/www. pekerjaanformal.com 12 Juli 2010.

  7


(18)

tambahan. Misalnya: mempunyai sawah yang disewakan, menyewakan rumah".8

Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa sumber pendapatan diperoleh dari pekerjaan orang tua yang akan menghasilkan suatu pendapatan baik pendapatan tetap (pokok) atau pendapatan tidak tetap (sampingan). Masyarakat desa mayoritas bekerja dibidang pertanian sebagai seorang petani. Masyarakat yang mempunyai keahlian tertentu bekerja sebagai pedagang, peternak atau keahlian lain yang merupakan modal untuk dapat mempertinggi tingkat ekonomi.

Selain menjadi petani, di pedesaan juga ada yang bekerja sebagai pegawai pemerintahan misalnya sebagai guru, dan ada juga yang bekerja sebagai karyawan atau buruh pada perusahaan.

B. Wirausaha

1. Pengertian wirausaha

Mengenai pengertian kewirausahaan, sebenar sudah banyak pakar yang mengemukakan. Kewirausahaan berasal dari kata istrilah entrepreneurship, sedangkan wirausaha berasal dari kata entrepreneur. Menurut Suryana kewirausahaan adalah ”kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses.”9

Menurut Peggy A Lambing yang dikutip oleh Hendro bahwa kewirausahaan adalah “Suatu usaha yang kreatif yang membangun suatu value dari yang belum ada menjadi ada dan dinikmati oleh orang banyak”.10

Definisi kewirausahaan menurut Muddie khalia B adalah “Sikap seseorang untuk melakukan sesuatu karena ada dorongan dalam diri sendiri untuk bekerja mandiri serta ada suasana yang mendukung untuk merealisasikanya”.11

      

. 2.

8

Nurham, Lingkungan tempat tinggal menentukan minat berwirausaha,………..hal. 11-12. 

9

Suryana, Kewirausahaan Pedoman dan praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses, (Jakarta: PT. Salemba, 2004), hal

  10

Hendro, Buku Pedoman Pertama Bagi Yang Ingin Mengubah Kehidupan Menjadi Entrepreneur Yang Sukses, (Jakarta: Andioffset, 2005), hal. 18.

  11


(19)

Panji Anaroga Dkk, dalam bukunya memberikan definisi wirausaha yang dikutip dari Geoffrey G Meridet adalah “Orang-orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya yang di butuhkan guna mengambil keuntunngan daripadanya serta mengambil tindakan tepat guna memastikan kesuksesan”.12

Sedangkan menurut Zimmerer, seperti yang dikutip Kasmir bahwa Kewirausahaan adalah ”Sebagai suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menetukan peluang untuk memperbaiki kehidupan”.13 Sedangkan menurut Raymond. W. Y. Kau yang dikutip oleh Rambat Lupiyoadi kewirausahaan adalah “Membuat sesuatu yang berbeda dari yang sudah ada (inovasi ), tujuannya adalah tercapainya kesejahteraan induvidu dan nilai tambah bagi masyarakat”.14 Dan menurut Amirullah “Wirausaha adalah "Sebagai seseorang yang memiliki tindakan berpikir kreatif yang membangun nilai dari sesuatu yang tidak tampak sebelumnya, berani mengambil resiko dan berperilaku inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, dan dan proses dalam menghadapi tantangan hidup".

        15

Dari semua definisi diatas, maka wirausaha adalah orang yang kreatif dan inovatif serta mampu mewujudkannya untuk peningkatan kesejahteraan diri, masyarakat dan lingkungannya. Dengan memiliki kreativitas dan jiwa inovator, maka para wirausaha tentu akan berfikir untuk mencari atau menciptakan peluang yang baru agar lebih baik dari sebelumnya. Melalui ide kreatif dan inovatif itulah para wirausaha dapat memanfatkan sumber daya alam dan sumber

   

12

Panji Anaroga, Koperasi, Kewirausahaan, dan Usaha Kecil, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hal. 137.

  13

Kasmir, Kewirausahaan, (99Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006), hal. 17.

  14

Rambat Lupiyoadi, Entrepreneurship from Mindset to Strategy, (Jakarta: Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia 2004), hal. 3.

  15


(20)

daya manusia yang ada yaitu membuka lapangan usaha baru dengan mengolah sumber daya alam menjadi barang siap pakai. Jadi dapat di ketahui bahwa keberadaan para wirausaha itu sangat penting sekali dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, bagi negara-negara yang maju mereka sangat memperhatikan keberadaan para wirausaha. Dengan banyaknya para wirausaha disuatu negara, maka ia dapat membantupertumbuhan perekonomian disuatu negara dan dapat mengurangi pengangguran.

2. Pers

embedakan antara tantangan dan peluang lalu memanfaatkannya untuk keuntungan mereka

butuhan serta memecahkan permas

        amaan Wiraswasta dan Wirausaha

Secara umum orang mengenal istilah wiraswasta adalah pengusaha swasta, yang terkesan untuk membedakan seseorang yang makan gaji dengan seseorang yang dapat menggaji dirinya sendiri. Namun demikian ada istilah lain yang mungkin dianggap secara tegas berbeda istilahnya dengan wiraswasta yaitu wirausaha. Wirausaha sering diartikan sebagai seorang yang mengerti dan dapat m

.”16

Wiraswasta adalah keinginan untuk terlibat dalam petualangan inovatif, kemauan untuk menerima tanggungjawab pribadi dalam mewujudkan suatu peristiwa dengan cara yang dipilih dan keinginan berprestasi yang tinggi, sikap optimis dan kepercayaan terhadap masa depa. Wiraswasta berasal dari kata wira dan swasta wira berarti berani, utama atau perkasa. Swasta merupakan paduan dari dua kata yaitu swa dan sta swa artinya sendiri sedangkan sta artinya berdiri. Maka swasta dapat diartikan kekuatan sendiri Wiraswasta sering juga diartikan dengan wirausaha. Wirausaha berasal dari kata wira dan usaha.Wira berarti berani, utama dan berdirisendiri. Kata usaha berarti kegiatan untuk memenuhi kebutuhan. Maka istilah Wirausaha dalam arti luas dimaksudkan keberanian dalam memenuhi ke

alahan hidup dengan kekutan yang ada pada diri sendiri.”17

Di dalam banyak literatur, antara istilah wiraswasta dengan wirausaha sering berganti

 

 

  16

Alam S, Ekonomi Islam SMA Kelas 2, (Jakarta: Eksisi, 1999), hal. 337.

17

Dwi Riyanti Benedicta. Kewirausahaan dari sudut pandang psikologi kepribadian, (Jakarta: Grasindo, 2003), hal. 21.


(21)

tempat alias artinya dianggap sama. Memang ada sebagian ahli membedakan pengertian kedua istilah tersebut. Tetapi pembedaan itu, menurut hemat penulis, tidaklah terlalu signifikan. Karena itu, demi memudahkan pembahasan, dalam tulisan ini kedua istilah itu dianggap

Kamus Besar Bahasa Indonesia juga tidak membedakan arti kedua istilah tersebut.

Jika dilihat secara etimologis, istilah wiraswasta berasal dari dua kata, yakni wira dan swasta.Wira memiliki arti berani, utama, atau perkasa. Sedangkan swasta ternyata juga berasal dari dua kata, yakni Swa dan Sta. Swa art

sama artinya.

inya sendiri, dan Sta, berarti berdiri. Jadi, swasta bisa dimakn

an, keutamaan, atau keperkasaan dalam berusaha dengan bersandar pada kekuatan sendiri.

enggunakan kekuatan sendiri’ bisa dikenakan pada usaha sendiri

a sendiri.Dia hanya membawa barang seorang pengus

       

ai berdiri di atas kekuatan sendiri.

Dengan melihat arti etimologis di atas bisa diambil pengertian wiraswasta ialah keberani

Di sini yang perlu diperjelas adalah makna ‘kekuatan sendiri’. Makna dari ‘kekuatan sendiri’ bukanlah kegiatan usaha yang dilaksanakan secara sendirian, melainkan lebih mengacu kepada sikap mental yang tidak bergantung pada orang lain. Dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi, ia lebih mengandalkan pada kekuatan sendiri daripada minta bantuan orang lain. Jadi, pengertian ‘m

maupun bekerja sebagai karyawan.”18

Istilah wirausaha atau wiraswasta merupakan terjemahan dari kata entrepreneur. Entrepreneur sendiri berasal dari bahasa Perancis yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan arti between taker atau go-between. Contoh yang sering digunakan untuk menggambarkan pengertian ‘go-between’ atau ‘perantara’ ini adalah pada saat Marcopolo yang mencoba merintis jalur pelayaran dagang ke timur jauh. Untuk melakukan perjalanan dagang tersebut, Marcopolo tidak menjual barangny

aha melalui penandatanganan kontrak.

Dia setuju menandatangani kontrak untuk menjual barang dari pengusaha tersebut.Dalam kontrak ini dinyatakan bahwa si pengusaha memberi pinjaman dagang kepada Marcopolo. Dari penjualan barang tersebut, Marcopolo mendapat bagian 25%, termasuk asuransi. Sedangkan pengusaha memperoleh keuntungan lebih dari 75%.Segala macam resiko dari perdagangan

  18

Wasti Soemanto, Sekuncup ide operasional wiraswasta,………….hal. 42  


(22)

tersebut ditanggung oleh pedagang, dalam hal ini Marcopolo. Jadi, pada masa itu wiraswasta digambarkan sebagai usaha, dalam hal contoh ini perdagangan, yang menggunakan modal orang lain, da

rsebut menjadi tanggungan

ang yang bertanggungjawab dalam pekerjaan arsitek, seperti untuk pekerja

esarkannya, dalam bidang produksi maupun distribu

yang memperkenalkan produk-produk inovative dan tehnolo

erhasil’ need for achieving ini. Dorongan ini oleh David Mc

       

n memperoleh bagian (yang lebih kecil daripada pemilik modal).”19 Dari usaha tersebut. Di sini, segala resiko usaha te

wiraswastawan. Pemilik modal tidak menanggung resiko apa pun.

Sekitar abad lima belas, pengertian entrepreneur mengalami pergeseran. Saat itu istilah entrepreneur dipakai untuk melukiskan seseorang yang memimpin proyek produksi.Berbeda dengan zamannya Marcopolo, orang ini tidak menanggung resiko apapun. Tetapi ia bertanggungjawab menyediakan sumber-sumber yang diperlukan. Entrepreneur pada masa ini berbentuk klerikal, yakni or

an bangunan istana.

Dalam kepustakaan bisnis beberapa sarjana Amerika, entrepreneur diartikan sebagai kegiatan individual atau kelompok yang membuka usaha baru dengan maksud memperoleh keuntungan, memelihara usaha itu dan memb

si barang-barang ekonomi maupun jasa.

Jika kita ikuti perkembangan makna pengertian entrepreneur, memang mengalami perubahan-perubahan. Namun, sampai saat ini, pendapat Joseph Schumpeter pada tahun 1912 masih diikuti banyak kalangan, karena lebih luas. Menurut Schumpeter, seorang entrepreneur tidak selalu seorang pedagang (businessman) atau seorang manager; ia adalah orang yang unik yang berpembawaan pengambil resiko dan

gi baru ke dalam perekonomian.”20

David Mc Clelland membuat kupasan yang menarik dari sisi psikologi tentang entrepreneur ini. Dalam bukunya The Achieving Society (1961), ia menguraikan bahwa ‘dorongan untuk mencapai keberhasilan’ merupakan faktor determinan, tidak saja bagi keberhasilan individu, tapi juga bangsa dalam memperoleh kemajuan hidup. Artinya, berhasil tidaknya sebuah bangsa dalam melaksanakan pembangunan bergantung pada jumlah penduduk yang mempunyai ‘dorongan untuk b

  19

Wasti Soemanto, Sekuncup ide operasional wiraswasta…………..., hal. 43. 

20


(23)

Clellan

i bisa dipelajari dan ditularkan kemana-mana.Karena bisa ditularkan, maka d

ngobarkan unsur-u

menginventarisir

iko, serta menerima balas jasa dan kepuasan serta kebebasan pribadi atas usahan

up dengan kekuatan yang ad

n dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dirinya dan nilai tambah bagi masyarakat.

3.

Ciri-       

d dinamakan ‘virus N Ach’.

Mengapa disebut virus. Dalam penelitiannya terhadap bangsa-bangsa, Mc Clelland menemukan unsur-unsur yang dapat menggerakkan penduduk agar berprestasi dalam pembangunan bangsa, nilai-nilai yang mampu mendorong orang untuk selalu ingin berprestasi.Unsur-unsur in

isebutnya ‘virus’.

Bagaimana caranya agar virus N Ach ini dapat ditularkan ke masyarakat secara luas.Adalah tugas pemerintah untuk menggerakkan masyarakat dengan me

nsur tadi supaya mereka memiliki dorongan untuk berprestasi dalam pembangunan. Pertanyaannya sekarang adalah kemana kita harus mencari unsur-unsur tersebut.Apakah semuanya harus kita ambil dari barat karena mereka telah membuktikan keberhasilannya di bidang ini.Tentu saja tidak semua, karena sesungguhnya bangsa kita telah memiliki nilai-nilai yang dapat mendorong munculnya N Ach ini. Nilai-nilai tersebut sedang ‘tersembunyi’ di setiap suku bangsa di tanah air ini.Adalah menjadi tugas pemerintah untuk

nilai-nilai tadi untuk kemudian ‘menyuntikkan’ nya ke dalam masyarakat luas.

Dari berbagai pendapat ahli di atas, maka arti dari wiraswastawan ialah seorang yang memiliki dorongan untuk menciptakan sesuatu yang lain dengan menggunakan waktu dan kegiatan, disertai modal dan res

ya tersebut.”21

Secara umum wirausaha dan wiraswasta adalah mempunyai arti yang sama yaitu seseorang yang memenuhi kebutuhan serta memecahkan permasalahan hid

a pada dirinya sendiri, yang membedakan adalah hanya istilah saja.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa definisi wirausaha adalah orang yang memiliki ide-ide kreatif dan inovatif dalam menemukan dan menciptakan sesuatu barang dengan menggunakan sumber daya yang ada da

Ciri Wiraswasta/Wirausaha

Menurut Adi sutanto seorang wiraswastawan yang berhasil mempunyai karakter atau ciri-ciri; kreatif dan inovatif, berambisi tinggi, energik, percaya diri, pandai dan senang bergaul,

  21


(24)

bekerja keras dan berpandangan ke depan, berani mengambil resiko, banyak inisiatif dan bertangungjawab, senang mandiri dan bebas, bersikap optimistik, Ulet, tekun dan tidak cepat putus asa. Nurhan dalam laporan penelitian, menjelaskan ciri-ciri manusia wiraswasta, ciri-ciri

ngat tinggi.

icapai. an berkembang.

.

i kemampuan teknis.

ubungan antar manusia yang baik.

n.

n manajemen. Menurut Nanang Fathah “fungsi

eliputi apa yang harus dilaksanakan, kapan dan siapa yang

n fungsi pengisian jabatan, termasuk penempatan posisi

han) merupakan fungsi untuk mempengaruhi dan mengarahkan

       

wiraswasta adalah ; a. Bersema b. Lincah.

c. Ingin mengetahui hasil usaha. d. Tidak lekas puas dengan hasil yang d e. Selalu ingin maju d

f. Melihat kedepan.

g. Memiliki tujuan dan rencana h. Berfikir kreatif dan analitis. i. Memilik

j. Cerdas.

k. Bersedia mengambil resiko yang diperhitungkan. l. Memiliki kemampuan berkomunikasi mampu berh m. Bertanggung jawab dalam mengambil keputusan.

Jujur dan bersedia minta nasihat.”22

Disamping ciri-ciri manusia wiraswasta di atas, seseorang yang akan berwiraswasta dituntut untuk mempunyai pengetahua

manajemen yang diperlukan antara lain :

a. Planing (Perencanaan) merupakan fungsi dalam membuat keputusan untuk menentukan aktivitas yang m

melaksanakannya.

b. Organizing (Pengorganisasian) merupakan fungsi dalam menentukan kegiatan dalam usaha mencapai tujuan, mengelompokkan kegiatan dan menetapkan koordinasi kegiatan. c. Staffing (Penyusunan) merupaka

tugas yang harus dilaksanakan. d. Leading (Pengara

   

22


(25)

orang-orang agar keras.

e. Controllong (Pengawasan) merupakan fungsi penilaian dan koreksi dari aktivitas

ng berjiwa wirausaha biasanya selalu memiliki motivasi besar untuk maju da

patkan semua potensi yang dimiliki seorang sesuai dengan keterampilan ke arah wirausaha.

4. Tuju

kat. Agar lebih jelas, dibawah ini diuraikan tujuan

n orientasi kewirausahaan yang tangguh dan kuat terhadap

24

       

anggota.”23

Kemampuan manajemen akan berdampak pada diri siswa agar mampu meniti karir dikemudian hari. Orang ya

n meraih prestasi.

Disamping itu manusia yang berjiwa wirausaha tidak mudah menyerah kepada alam justru berusaha untuk mampu menundukan alam. Orang awam sering menganggap bahwa wiraswasta itu hanya sekedar bisnis usaha sampingan, padahal wiraswasta yang sebenarnya adalah usaha manusia yang bersifat lebih akan meningkatkan hidup dan mempunyai jiwa semangat yang teladan serta daya pikir dalam menem

se

an Kewirausahaan

Kewirausahaan dapat diajarkan dan dikembangkan di Sekolah-sekolah Dasar, Sekolah Menengah, Perguruan Tinggi, dan di berbagai kursus bisnis. Di dalam pelajaran kewirausahaan, para siswa diajari dan ditanamkan sikap-sikap prilaku untuk membuka bisnis, agar mereka menjadi seorang wirausahawan yang berba

dari kewirausahaan, adalah sebagai berikut:

a. Meningkatkan jumlah para wirausaha yang yang berkualitas.

b. Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.

c. Membudayakan semangat, sikap, prilaku, dan kemampuan kewirausahaan dikalangan pelajar dan masyarakat yang mampu, handal, dan unggul.

d. Menumbuhkan kesadaran da para siswa dan masyarakat”.

Dari penjelasan mengenai tujuan kewirausahaan diatas, maka dapat di pahami bahwa tujuan dari di ajarkannya kewirausahaan adalah agar tumbuh para wirausaha muda yang

  23

Nanang Fathah. Landasan Manajemen Pendidikan, (Bandung: PT. Rengga Rosda Karya 2004), hal. 5.

  24


(26)

barkualitas, serta dapat mewujudkan kemampuan dan kemantapan untuk menghasilkan kemajuan dalam membudayakan semangat sikap, prilaku, kesadaran dan kemampuan serta orientasi kewirausahaan yang tangguh dikalangan pemuda dan masyarakat.

5. Man

u wirausaha itu sendiri. Menurut Buchari Alma, bahwa manfaat dari adanya

ras, tetapi tidak melupakan

i. eserasian lingkungan, baik dalam pergaulan maupun kebersihan

alau menurut Devi Puspitasari ia mengatakan bahwa manfaat dari adanya wirausaha

engan

i contoh bagaimana harus bekerja keras, tekun, tetapi tidak melupakan perintah

        faat Wirausaha

Semakin maju suatu negara semakin banyak orang yang terdidik, danbanyak pula orang yang menganggur, maka semakin dirasakan pentingnya duniawirausaha. Pembangunan akan lebih berhasil jika di tunjang oleh wirausahawan yang dapat membuka lapangan kerja, karena kemampuan pemerintah sangat terbatas. Pemerintah tidak akan mampu menggarap semua aspek pembangunankarena sangat banyak membutuhkan anggaran belanja, personalia, danpengawasan. Oleh sebab itu, wirausaha merupakan potensi pembangunan, baikdalam jumlah maupun dalam mut

wirausaha adalah:

a. Menambah daya tampung tenaga kerja, sehingga dapat mengurangi pengangguran.

b. Sebagai generator pembangunan lingkungan, bidang produksi, distribusi, pemeliharaan lingkungan, kesejahteraan dan sebagainya.

c. Menjadi contoh bagi anggota masyarakat lain, sebagai pribadi unggul yang patut di contoh, di teladani, karena seorang wirausaha itu adalah orang terpuji, jujur, berani, hidup tidak merugikan orang lain.

d. Selalu menghormati hukum dan peraturan yang berlaku, berusaha selalu menjaga dan membangun lingkungan.

e. Berusaha memberi bantuan kepada orang lain dan pembangunan sosial sesuai kemampuannya.

f. Berusaha mendidik karyawan menjadi orang mandiri, disiplin, jujur, tekun dalam menghadapi pekerjaan.

g. Memberi contoh bagaimana kita harus bekerja ke perintah-perintah agama, dekat kepada Allah Swt.

h. Hidup secara efisien, tidak berfoya-foya, dan tidak boros. Memelihara k

lingkungan”.25 K

adalah:

a. Berusaha memberikan bantuan kepada orang lain dan pembangunan sosial, sesuai d kemampuannya.

b. Menambah daya tampung tenaga kerja, sehingga dapat mengurangi pengangguran. c. Member

  25


(27)

agama.

d. Menjadi contoh bagi anggota masyarakat sebagai pribadi unggul yang patut diteladani. e. Sebagai generator pembangunan lingkungan, pribadi, distribusi, pemeliharaan

awan menjadi orang mandiri, disiplin, tekun, dan jujur asyarakat agar hidup secara efisien, ekonomis, tidak berfoya-foya dan tidak boros”.

l yang selalu bekerja keras, mandiri, disiplin, taat kepada hukum dan tidak hidup

6. Etik

jalankan sehingga setiap undangan merasa dihargai, begitu pula dengan pengun

dan jiwa setiap pengusaha, seperti yang diungkapkan oleh Kasmir, adalah seb

a.

arus selalu bersikap jujur baik dalam bicara maupun bertindak. b.

bertanggung jawab terhadap segala kegiatan yang dilakukan dalam

       

lingkungan, dan kesejahteraan. f. Berusaha mendidik para kary dalam menghadapi pekerjaan. g. Berusaha mendidik m

26

Dari beberapa penjelasan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa manfaat dari adanya wirausaha pada umumnya adalah dapat menambah daya tampung tenaga kerja, menjadi pengerak bagi pembangunan, memberikan contohkepada masyarakat lainnya sebagai pribadi unggu

berfoya-foya.

a Kewirausahaan

Menurut Kasmir pengertian etika adalah “tata cara berhubungan dengan manusia lainnya. Dalam arti luas, etika sering disebut sebagai tindakan mengatur tingkah laku atau prilaku manusia dengan masyarakat lainnya”27. Etika bisnis adalah "Suatu kode etik prilaku pengusaha berdasarkan nilai-nilai moral dan norma yang dijadikan tuntunan dalam membuat keputusan dan dalam memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapi"28. Etika bertujuan agar norma-norma yang berlaku di

dangnya.

Tata cara pada masing-masing masyarakat tidaklah sama atau beragam bentuk. Hal ini disebabkan beragamnya budaya kehidupan masyarakat yang berasal dari berbagai wilayah. Tata cara ini diperlukan dalam berbagai sendi kehidupan manusia agar terbina hubungan yang harmonis, saling menghargai satu sama lainnya. Oleh karena itu, etika atau norma yang harus ada dalam benak

agai berikut: Kejujuran

Seorang pengusaha h Bertanggung jawab Pengusaha harus

  26

Devi Puspitasari, Kewirausahaan SMK Kelas X,………..hal. 4 

27

Kasmir, Kewirausahaan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006.), hal. 20. 

28

http//wwwetika bisnis mujiarto.aq Minggu 24 Oktober 2010.


(28)

bidang usahanya. c.

ntuk menempati janji, misalnya dalam hal pembayaran, gan salnya dalam hal waktu pembayaran atau pelaporan kegiatan usahanya. d.

ati hukum yang berlaku, baik yang berkaitan t ataupun pemerintah.

e.

a secara moral harus sanggup membantu berbagai pihak yang memerlukan f.

n dengan apa yang mereka jalankan dan menghargai komitmen ain.

g.

engusaha yang sukses harus selalu berusaha mengejar prestasi setinggi mungkin.

an Aliaras Wahid, seperti yang dikutip oleh ada 10 prinsip etika, yaitu:

a.

lakan, terus terang, urang, tidak mencuri dan tidak menggelapkan.

b.

rmuka dua, tidak berbuat jahat dan saling percaya. c.

ikan persetujuan dalam bentuk teknikal atau legalistik dengan dalih d.

jaga/lindungi kemampuan untuk membuat keputusan ti.

e.

kan dual dan toleran terhadap perbedaan. f.

enolong, kebersamaan dan orang lain.

g.

asan dan hak untuk menentukan h.

Menempati janji

Pengusaha dituntut untuk selalu u pengiriman barang, atau disiplin.

Pengusaha dituntut untuk selalu disiplin dalam berbagai kegiatan yang berkaitan den usahanya, mi

Taat hukum

Pengusah harus selalu patuh dan mena dengan masyaraka

Suka membantu. Pengusah

bantuan.

Komitmen dan menghormati Pengusaha harus komitme dengan pihak-pihak l Mengejar perestasi. P

Sedangkan kalau menurut pendapat Mudjiarto d Sainan, secara universal

Kejujuran (honesty)

Yaitu penuh kepercayaan, bersifat jujur, sungguh-sungguh, blak-b tidak bohong, tidak c

Integritas (integrity)

Yaitu memegang prinsip, melakukan kegiatan yang terhormat, tulus hati, berani, dan penuh pendirian / keyakinan, tidak be

Memelihara Janji (Promise keeping)

Yaitu selalu mentaati janji, patut dipercaya, penuh komitmen, patuh, jangan menginterpretas

ketidak relaan. Kesetiaan (fidelity)

Yaitu hormat dan loyal kepada keluarga, teman, karyawan, dan negara, jangan menggunakan atau memperlihatkan informasi yang diperoleh dalam kerahasiaan, begitu juga dalam konteks profesional,

profesional yang bebas dan teli Kewajaran/keadilan (fairness)

Yaitu berlaku adil dan berbudi luhur, bersedia untuk mengakui kesalahan dan perlihat komitmen keadilan, persamaan perlakuan indivi

Suka Membantu Orang Lain (Caringfor other)

Yaitu saling membantu, berbaik hati, belas kasihan, tolong m menghindari segala sesuatu yang membahayakan

Hormat Kepada Orang Lain (respect dor other)

Menghormati martabat manusia, menghormati kebeb nasib sendiri bagi semua orang, dan bersopan- santun.


(29)

Yaitu selalu mentaati hukum/aturan, penuh kesadaran sosial, menghormati proses i.

ban profesional, tekun dapat dipercaya/diandalkan, rajin getol dan j.

ima tanggung jawab atas keputusan dan konsekuensinya, dan selalu memberi contoh”29.

nyak orang, maka seorang wirausaha itu harus mengetahui apa saja etika dari kewirausahaan.

7. Karakteristik Wirausaha

pikiran, dengan

ngemukakan delapan karakteristik kewirausahaan,

aha yang oderat, artinya selalu ity to success, yaitu memiliki rasa kepercayaan diri untuk

angat dan kerja keras untuk mewujudkan keinginanya

       

demokrasi dalam mengambil keputusan. Mengejar Keunggulan(Pursuit of excellence)

Yaitu mengejar keunggulan dalam segala hal, baik dalam pertemuan personal maupun pertanggung jawa

penuh komitmen.

Dapat Dipertanggung Jawabkan (Accaountability) Yaitu memiliki kemampuan tanggung jawab, mener

Dengan demikian, secara umum etika atau norma wirausaha adalah tata cara dalam menjalankan sebuah usaha. Dari beberapa macam etika yang sudah dijelaskan diatas mempunyai tujuan agar para wirausaha dalam menjalankan usaha dapat berjalan dengan baik, dan dapat diterima oleh masyarakat luas. Jadi seorang wirausaha kalau ingin usahanya tersebut berhasil dan bisa diterima oleh ba

Karakteristik adalah “sesuatu yang berhubungan dengan watak, prilaku, tabiat, sikap orang terhadap perjuangan hidup untuk mencapai kebahagiaan”30. Karakteristik seorang wirausaha yang baik akan membawa kearah kebenaran, keselamatan, serta menaikan derajat dan martabatnya. Seorang wirausaha harus dapat bekerja sama dengan lingkungan, bertukar

kelompok organisasi, sehingga akan terbentuk kebiasaan-kebiasaan yang positif.

Para ahli mengemukakan karakteristik kewirausahaan dengan konsep yang berbeda-beda. M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer me

seperti yang dikutip Suryana sebagai berikut:

a. Desire for responsibility, yaitu memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-us dilakukannya. Seseorang yang memiliki rasa tanggung jawab akan mawas diri. b. Preference for moderate risk, yaitu lebih memilih risiko yang m

menghindari risiko, baik yang terlalu rendah maupun terlalu tinggi. c. Confidence in their abil

memperoleh kesuksesan.

d. Desire for immediate feedback, yaitu selalu menghendaki umpan balik dengan segera. e. High level of energy, memiliki sem

 

17. 

29

Sainan, Kontribusi Pelajaran Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Siswa SMK, (Jakarta: UIN, 2009), hal.

30


(30)

demi masa depan yang lebih baik.

f. Future orientation, yaitu berorientasi serta memiliki perspektif dan wawasan jauh i keterampilan dalam mengorganisasikan sumber daya h. Value of achievement over money, yaitu lebih menghargai prestasi dari pada uang”.

nurut Mudia Khalia ada enam karakteristik yang dimiliki oleh seorang :

a.

membuka au membangun kegiatan yang berguna bagi dirinya dan orang lain.

b.

ankan kehidupan dan kegiatan usahanya, wirausahawaan dituntut memiliki c.

ilan harus mempunyai komitmen yang tinggi p kegiatan usaha yang dijalankan.

d.

mbangun ua pihak antara lain: mitra kerja, kreditor, dan pelanggan.

e.

mempunyia kreativitas yang relative tinggi, intuisi yang ng luas.

f.

namis, dan dapat memandang ehidupan serta perkembangan bisnis secara realistis”32.

Winardi, ia mengelompokkan ada 9 pokok karakteristik

nerima resiko yang diperhitungkan.

dihadapi. orang-orang.

i. Memiliki jiwa kepemimpinan dan dinamis”.

       

kedepan.

g. Skill at organizing, yaitu memilik untuk menciptakan nilai tambah.

31

Kalau me wirausaha, yaitu

Inisiatif

Seorang wirausaha harus mempunyai inisiatif, yaitu prakarsa atau ihtiar dalam peluang at

Disiplin Dalam menjal kedisiplinan. Komitmen tinggi

Untuk mendukung tercapainya keberhas terhada

Jujur

Sifat jujur adalah prilaku utama yang harus ditonjolkan wirausaha untuk me kepercayaan dari sem

Kreatif dan inovatif

Wirausahawaan adalah harus kuat, dan wawasan ya

Mandiri dan realistis

Wirausaha harus mempunyai sikap hidup mandiri, di k

Dan kalau menurut J. kewirausahaan sebagai berikut:

a. Memiliki kepercayaan diri. b. Penuh energi dan bekerja cermat. c. Kemampuan untuk me

d. Memiliki kreativitas. e. Memiliki fleksibelitas.

f. Memiliki reaksi positif terhadap tantangan-tantangan yang g. Memiliki kemampuan untuk bergaul dengan

h. Memiliki pemikiran konstruktif dan kreatif.

33  

  31

Suryana, Kewirausahaan Pedoman dan praktis: Kiat dan P

32

Khalia, B Mudia. Kewirausahaan SMK X,……….hal. 3-4

roses Menuju Sukses,………..hal. 24. 

33


(31)

Geoffey G Merideth dalam bukunya menjelaskan bahwa seorang wirausaha itu mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

a. Percaya diri.

b. Berorentasi pada tugas dan hasil. c. Pengambil resiko.

d. Kepemimpinan. e. Keorsinilan.

f. Berorentasi pada masa depan”.34

Menurut tokoh pendidikan nasional Ki Moch.Said, seperti yang dikutip oleh Moko P Astamoen “Seorang Entrepreneur tidak bersifat serakah mengambil hak orang lain ibarat binatang ekonomi (Animals Economic) yang mau bertindak sewenang-wenang dan menghalalkan segala cara dalam mencapai tujuanya”35.

Moko. P. Astamaoen mengatakan bahwa ciri-ciri orang yang berjiwa entrepreneur (wirausaha), antara lain adalah:

a. Mempunyai visi. Seorang entrepreneur harus mempunyai visi kedepan

b. Kreatif dan inovatif. Para entrepreneur harus selalu kreatif dan inovatif sehingga akan selalu mempunyai gagasan atau ide, baik dalam bentuk produk, jasa, proses, pola, cara, dan sebagainya, untuk selalu memajukan bisnisnya.

c. Mampu melihat peluang. Peluang selalu menjadi sasaran utama para entrepreneur karena melalui peluang itulah ia bisa menjalankan usahanya dengan menciptakan pasar atau mengisi pasar.

d. Orientasi pada kepuasan konsumen atau pelanggan. Entrepreneur sadar bahwa pemasukan uangnya berasal dari konsumen atau pelanggan yang membeli barang atau jasanya. Kepuasan para pelanggan ini harus selalu dijaga agar meiska tidak lari pada pesaingnya.

e. Orientasi pada laba dan pertumbuhan. Jelas bahwa siapapun yang berbisnis akan selalu mencari laba karena dengan menambah modal dari peim sukan laba tersebut usahanya dapat menjadi besar.

f. Berani menanggung risiko. Salah satu masalah yang harus dihadapi secara sadar oleh para entrepreneur adalah adanya risiko dalam bentuk apapun.

g. Berjiwa kompetisi. entrepeneur sadar bahwa usaha atau bisnisnya tidak sendiri. Ada pihak lain juga yang berbisnis.

      

al. 5. 

34

Geoffey G Merideth, Kewirausahaan teori dan praktek, (Jakarta: PT. Pustaka Binawan Presindo, 2000), h

35

Moko P Astamoen, Entreneurship Dalam Perspektif Kondisi Bangsa Indonesia, (Jakarta: Alfabeta, 2009), hal. 53


(32)

h. Cepat tanggap dan gerak cepat. Entrepreneur sadar bahwa kehidupan ini penuh dengan dinamika. Setiap saat segalanya akan berubah.

i. Berjiwa sosial dengan menjadi dermawan dan berjiwa alturis. Banyak entrepreneur sukses dan kaya, tetapi mereka sadar bahwa

kekayaan dan uangnya tidak dibawa mati”.36

Jadi jiwa kewirausahaan adalah sebagai nyawa, atau spirit dalam menjalankan usaha. Kalau jiwa itu dapat diterapkan dalam diri setiap wirausaha secara baik dan benar, suatu saat nanti pasti bisa menjadi entrepreneur yang sukses.

8. Motivasi berwirausaha a. Pengertian motivasi

Beberapa pendapat dari para ahli mengenai motivasi diantaranya sebagai berikut: 1. Motivasi adalah “dorongan untuk berbuat sesuatu (drive) didalam memenuhi

kebutuhan”.37

2. Motivasi adalah “kemauan untuk berbuat sesuatu, sedangkan motif adalah kebutuhan, keinginan , dorongan, dan impuls”.38

3. Motivasi adalah “dorongan yang timbul pada diri seseorang sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu”. 39

Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi itu adalah kemauan/dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang sadar untuk melakukan sesuatu tindakan dalam memenuhi kebutuhan dengan tujuan tertentu secara terarah.

Maka keinginan yang dicapai dalam memenuhi kebutuhan tersebut tergantung dari kekuatan motifnya. Motif dengan kekuatan yang besar akan menentukan prilaku individu. Dengan kata lain motif adalah kebutuhan, dorongan, atau impuls yang menentukan prilaku seseorang.

Disadari bahwa tingkat kepuasaan individu manusia berbeda-beda, begitu pula dengan tingkat kebutuhan mannusia juga berlainan, hal ini harus mampu dipahami

       36

Moko P Astamoen Entreneurship Dalam Perspektif Kondisi Bangsa Indonesia,……hal. 53. 

37

Shaleh Abdul Rahman dan Abdul Muhhib Wahab. Psikologi Suatu Pengantar dalam Persektif Islam, (Jakarta: CV. Prenata Media, 2004), hal. 182. 

38


(33)

seorang wirausaha didalam memotivasi pekerjaanya.

Dari penjelasaan dan uraian di atas dapat dipahami bahwa seorang wirausaha sebagai pemimpin dalam usahanya, harus mampu memahami tentang motivasi. Pekerjan seorang pemimpin yang paling penting antara lain adalah, bagaimana dia bisa memotivasi orang yang dipimpin untuk mencapai tujuan yang diinginkanya. Pencapaian tujuan inilah yang menjadi patokan dan tolak ukur keberhasilan bagi seorang wirausaha.

b. Motivasi untuk berwirausaha

Banyak faktor yang dapat memotivasi seseorang menjadi wirausaha. Salah satu adalah memahami apa yang orang butuhkan. Orang yang dimotivasi oleh siapa saja, tetapi tidak semuanya dimotivasi oleh sesuatu yang sama. Kita bisa menyaksikan bagaimana orang-orang Jepang yang pada awalnya sangat tertinggal kini mampu menandinggi negara maju seperti Amerika Serikat sekalipun.

Menurut Kao, seperti yang dikutip Rambat Lupiyoadi, bahwa ketertinggalan wirausaha AS dibanding Jepang dikarenakan faktor motivasi yang dominan pada diri orang AS adalah semata karena keinginan untuk mendapatkan provit dan seberapa besar return yang dapat diberikan kepada para pemegang saham. Sementara, wirausaha Jepang dimotivasi tidak saja oleh faktor-faktor yang menguntungkan (fotunately) tetapi juga faktor yang tidak menguntungkan sehinga memaksa mereka bekerja keras.40

Studi yang dilakukan oleh Russell M. Knaight di Kanada, seperti yang kutip Rambat Lupiyoadi ia menyimpulkan hal yang sama bahwa seorang wirausaha utamanya tidak dimotivasi oleh financial Incentive, tetapi oleh keinginan untuk melepaskan diri dari lingkungan yang tidak sesuai, disamping guna menemukan arti baru kehidupanya. Faktor motivasi tersebut adalah sebagai berikut:

a. The foreigh refugee

Peluang-peluang ekonomi di negara lain yang lebih menguntungkan sering kali mendorong orang untuk meninggalkan negaranya yang tidak stabil secara politis untuk berwirausaha.

b. The corparate refugee

Pekerja-pekerja yang tidak puas dengan lingkungan perusahaannya merasa bahwa

        

40

Rambat Lupiyoadi, Entrepreneurship from Mindset to Strategy, (Jakarta: Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia 2004), hal. 6


(34)

kepuasaan kerja akan meningkat dengan memulai dan menjalankan bisnis sendiri. c. The feminst refugee

Para wanita yang telah mendapatkan perlakuan deskriminatif dibandingkan kaum laki-laki, baik dalam sistem pendidikan, lingkungan perusahaan, maupun dalam masyarakat, akan berusaha membuktikan dirinya mampu.

sar.

       

d. The housewife refugee

Para ibu rumah tangga yang pada awalnya sibuk mengurus anak dan rumah tangganya akan mencoba membantu suaminya dalam hal keuangan karena kebutuhan-kebutuhan anak-anak yang makin dewasa makin be

e. The society refugee

Anggota masyarakat yang tidak setuju dengan kondisi lingkunganya biasanya akan mencoba menjalankan usaha yang tidak terikat dengan lingkungan yang ada.

f. The educational refugee

Banyak orang yang gagal dalam studinya atau mereka yang tidak cocok dengan sistem pendidikan yang ada, menjadi terpacu untuk berwirausaha”41.

Muh Awal Satrio Nugroho menyatakan bahwa motivasi seorang untuk menjalankan wirausaha ada bermacam-macam, seperti yang telah dikutip oleh Sainan diantaranya:

a. Memilih pekerjaan sesuai dengan yang diiginkanya. b. Menghindari bekerjasama orang lain.

c. Mendapat lebih banyak uang. d. Membangun kesuksesan organisasi.

Di Indonesia motivasi seseorang untuk menekuni bidang kewirausahaan agak lain, menurut Muh. Awal Satrio. Nugroho yang dikutip oleh Sainan, ada beberapa alasan yang dikemukakan ketika seseorang memilih menjadi wirausaha, yaitu:

a. Ingin lebih kaya secara mandiri

Setinggi-tinggi gaji di suatu perusahaan, tetapi bersifat terbatas.Meskipun kinerja seorang pegawai sangat baik dan membuat untung perusahaan yang sangat besar, gaji pegawai tersebut tidak meningkat seperti meningkat laba perusahaan.

b. Ingin lebih bebas

Dengan berwirausaha, seorang wirausahawaan bisa lebih leluasa, ia bisa bebas dari jam kantor, dan lebih memiliki banyak waktu luang.

c. Kepepet

Ada pepatah yang mengatakan bahwa “orang yang kepepet cenderung menjadi kreatif”.42

 

  41

Rambat Lupioyadi, Entrepreneurship from Mindset to Strategy, …….hal. 7-8. 

42


(35)

9. Syarat Menjadi Wirausaha

Setiap orang pasti ingin hidup sukses dan berhasil, baik dalam karier kerja, bidang usaha maupun dalam hubungan sosial dengan sesama manusia. Namun, kesuksesan tidak bisa datang dengan mudah dan cepat, bahkan kesuksesan bisa saja diawali dengan berbagai kegagalan. Untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan kegagalan tersebut, seseorang wirausaha harus membekali diridengan beberapa persyaratan untuk menjadi seorang wirausaha yang baik. Alam S, mengelompokan bahwa syarat untuk menjadi seorang wirausaha adalah:

a. Memiliki modal.

b. Mampu menangkap peluang.

c. Mampu melakukan penghitungan secara matang. d. Berani mengambil risiko.

e. Memiliki manajemen waktu. f. Mau dan mampu bekerja sama. g. Ada keinginan untuk belajar. h. Tidak pernah merasa puas”.43

Jadi seorang wirausaha sebelum menjalankan usahanya, maka ia harus tahu apa saja yang menjadi syarat untuk mendirikan usaha. Agar nanti usahanya bisa berjalan sesuai dengan rencana dan terhindar dari kegagalan usahanya, karena sudah diperhitungkan sebelumnya.

10. Proses Kewirausahaan

Suryana mengatakan bahwa proses kewirausahaan diawali dengan suatu aksioma, yaitu adanya tantangan. Dari tantangan tersebut timbul gagasan, kemauan, dan dorongan untuk berinisiatif, yang tidak lain adalah berfikir kreatif dan bertindak inovatif, sehingga tantangan itu terpecahkan”44. Dari penjelasan Suryana tadi dapat dipahami bahwa tidak ada tantangan yang tidak kreatif, dan tidak kreatif tidak akan ada tantangan. Setiap orang mengetahui bahwa semua tantangan itu pasti memiliki risiko, yaitu adanya kemungkinan berhasil atau tidak berhasil. Maka oleh sebab itulah, seorang wirausaha disebut sebagai seorang yang berani menghadapi risiko dan menyukai tantangan. Ide kreatif dan inovatif wirausaha tidak sedikit yang diawali dengan proses peniruan dan duplikasi, yang kemudian berkembang menjadi proses pengembangan, dan

      

  43

Alam S, ekonomi untuk SMA dan MA kelas XII,………hal. 3.

44


(36)

berakhir pada proses penciptaan sesuatu yang baru dan berbeda itulah yang disebut proses kewirausahaan. di bawah ini dimuat faktor-faktor tentang keberhasilan usaha.

Menurut Suryana, keberhasilan seorang wirausaha ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu: a. Kemampuan dan kemauan.

b. Tekad yang kuat dan kerja keras.

c. Mengenal peluang yang ada dan berusaha meraihnya ketika ada kesempatan”45.

C. Minat

1. Pengertian Minat

Dari segi bahasa minat adalah kecendrungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Pendapat yang dikemukan oleh Slameto yang dikutip oleh Syaiful bahwa minat adalah “Rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tampa ada yang mempengaruhi”46.

Muhibbin Syah mengatakan bahwa minat adalah (Interest) itu adalah ”Kecendrungan dan kegairahan yang tinggi atau keingginan yang besar terhadap sesuatu”47. Abdul Rahman Shaleh dan Muhhib Abdul Wahab mengatakan bahwa minat adalah “sebagai suatu kecendrungan untuk memberikan perhatian dan bertindak terhadap orang, aktivitas, atau situasi yang menjadi obyek dari minat tersebut dengan disertai perasaan senang”48.

Sedangkan menurut Alisuf Sabri yang dimaksud dengan minat (interest) adalah “suatu kecendrungan untuk selalu memperhatikan dan mengingat sesuatu secara terus-menerus”49.

Pendapat lain yang mengemukakan pengertian minat yaitu : Minat adalah kecenderungan yang agak menetap dalam subyek untuk merasa tertarik pada bidang atau hal tertentu atau merasa senang berkecimpungan dalam bidang itu. Menurut pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa minat merupakan kesadaaan seseorang yang dapat menimbulkan adanya

      

45

Suryana, Kewirausahaan Pedoman dan praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses,………..hal. 67. 

46

Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002). Hal. 157

47

Muhibbin Syah,. Psikologi Belajar, (Ciputat: PT logos Wacana Ilmu, 1999), hal. 136 

48

Shaleh Abdul Rahman dan Abdul Muhhib Wahab. Psikologi Suatu Pengantar dalam Persektif Islam,………., hal. 263. 

49


(37)

keinginan yang akan memuaskan kebutuhan.

Ada beberapa indikator minat yang dapat dilihat atau dikenal diantaranya: a. Keinginan

Keinginan merupakan indikator minat yang datang dari dorongan nafsu dirinya. apabila yang dituju itu sesuatu yang nyata/kongrit. Sehinga dari dorongan tersebut timbul keinginan dan minat untuk mengerjakan sesuatu. Seorang siswa yang memilii keinginan rerhadap suatu kegiatan, tentunya ia akan melakukanya atas keinginan dirinya sendiri. Jadi apabila seorang siswa memiliki keinginan terhadap kewirausahaan, maka ia akan mengikuti pembelajaran kewirausahaan dan keinginan wirausaha atas keinginan sendiri.

b. Pengetahuan

Mengetahui minat atau tidaknya seorang siswa terhadap wirausaha, dapat dilihat dari pengatahuan yang dimilikinya. Siswa yang berminat terhadap wirausaha maka ia akan mempuyai pengetahuan yang luas tentang kewirausahaan dan tentang manfaat dari adanya wirausaha.

c. Berani

Berani adalah tidak takut kepada semua rintangan atau hambatan yang akan dihadapi, karena sudah memiliki ilmu untuk mengatasi masalah tampa menimbulkan masalah dan tidak menghindari. Siswa yang berani walaupun diberikan tugas banyak dengan tidak merasa takut atau menyerah tetapi dia selalu berusaha untuk menyelesaikan masalah itu.

d. Yakin/percaya

Maksud adalah bahwa siswa merasa yakin/ percaya terhadap sesuatu dengan sunguh-sunguh tampa terpengaruh kepada interprestasi lain. Siswa yang berminat akan merasa yakin/ percaya dalam mengerjakan sebuah tugas ataupun dalam menjalankan suatu usaha.

e. Perhatian

Adalah siswa mempuyai perhatian yang lebih ketika mengikuti pelajaran kewirausahaan dan siswa mempuyai perhatian yang lebih juga kepada semua bentuk kegiantan-kegiatan yang berkaitan dengan kewirausahaan.

Jadi minat adalah rasa ketertarikan atau kesenangan siswa terhadap sesuatu, ketertarikan atau kesenangan siswa disini yang dibahas adalah minat siswa terhadap wirausaha. Kerena akan terlihat antara siswa yang berminat dengan siswa yang tidak berminat dari perlakuanya terhadap wirausaha tersebut.


(38)

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat

Minat bertalian erat dengan perhatian, maka faktor-faktor tersebut adalah pembawaan, suasana hati atau perasaan, keadaan lingkungan, perangsang dan kemauan.Minat seseorang pada dasarnya mengalami perkembangan dan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan minat adalah faktor fisik, psikis dan lingkungan. Faktor-faktor tersebut tidak berdiri sendiri tetapi berkaitan dan saling mempengaruhi.

a. Faktor Fisik

Kondisi fisik seseorang akan sangat berpengaruh terhadap minat. Orang yang memiliki fisik yang sehat tentu saja akan berbeda minatnya dibandingkan orang yang lemah dan badannya tidak kokoh. Faktor fisik merupakan pendukung utama setiap aktivitas yang dilakukan oleh individu karena dengan kondisi fisik yang sehat seseorang akan bekerja lebih teliti dan cepat menyelesaikan pekerjaannya contoh dalam bekerja di bengkel akan membongkar mesin motor antara orang yang sehat fisik dan kurang sehat hasilnya akan berbeda. Hal ini menggambarkan bahwa orang dalam kondisi fisik yang sehat dapat bekerja semaksimal mungkin tetapi orang yang kondisi fisiknya tidak sehat akan merasa enggan untuk melakukan pekerjaan"50.

b. Faktor Psikis

Faktor psikis yang mempengaruhi minat adalah motif, perhatian dan perasaan. 1) Motif

Motif adalah dorongan yang akan datang dari dalam diri manusia untuk berbuat sesuatu. Motif diartikan sebagai suatu kekuatan yang terdapat dalam diri organisme itu bertindak atau berbuat. Dorongan ini tertuju kepada suatu tujuan tertentu. Jadi dapat disimpulkan bahwa minat timbul jika ada motif, dan motif bersifat alam yang ada pada individu. Misalnya siswa merasa tertarik pada pelajaran praktik bongkar pasang mesin otomotif, karena ada dorongan dari dalam dirinya agar berhasil bongkar pasangnya cepat dan benar maka ia akan bersungguh-sungguh dalam melaksanakan tugasnya” 51 . Sedangkan menurut Sarlito Wirawan Sarwono motif adalah “Gerakan atau sesuatu yang bergerak dalam hal ini gerak yang dimaksud adalah gerakan yang dilakukan manusia atau

       50

Shaleh Abdul Rahman dan Abdul Muhhib Wahab. Psikologi Suatu Pengantar dalam Persektif Islam,……….hal. 263. 


(39)

disebut tingkah laku”52. 2) Perhatian

Perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditujukan kepada sesuatu atau sekelompok objek, Perhatian akan menimbulkan minat seseorang jika subyek mengalami keterlibatan dengan obyek”53. Sedangkan menurut Wasti Soemanto perhatian adalah “aktivitas jiwa, tingkah laku manusia pada suatu objek.”54

3) Perasaan

Perasaan adalah aktivitas psikis yang didalamnya subyek menghayati nilai-nilai suatu obyek Hubungan perasaan dalam mencapai minat adalah sebagai berikut: Perasaan senang akan menimbulkan minat yang diperkuat dengan adanya sikap positif, sebab perasaan senang merupakan suatu keadaan jiwa akibat adanya peristiwa yang datang pada subyek bersangkutan. Sebagai contoh jika siswa mengikuti praktik mempunyai perasaan senang, maka ia akan bersungguh-sungguh dalam melaksanakan aktivitasnya dengan harapan akan memperoleh pengalaman dalam bidang tersebut yang kemudian akan menumbuhkan minat untuk melakukan usaha sendiri''.55

c. Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan yang mempengaruhi minat adalah lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.

1) Lingkungan keluarga

Lingkungan keluarga merupakan satu kesatuan antara ayah, ibu, anak dan keluarga lainnya. Keluarga mempunyai peranan penting dalam mempersiapkan anak untuk mencapai masa depan yang baik bagi diri sendiri, keluarga dan masyarakat.

      

  52

Wirawan Sarwono Sarlito, Pengantar Psikologi Umum, (Jakarta: Bulan Bintang, 2008), hal. 56-57.

53

Bimo Walgito Pengantar Psikologi Umum, (Yokyakarta: Andi Offset, 1993), hal. 98. 

54

Wasti Soemanto, Sekuncup Ide Operasional Pendidikan Wiraswasta, (Jakarta: Gunung Jati, 1995), hal. 32. 

55

Agus Sujanto, Psikologi Umum, (Jakarta: Aksara, 1986), hal. 75.


(40)

Keluarga merupakan peletak dasar bagi pola tingkah laku,karakter . intelegensi, bakat, minat dan potensi anak yang dimiliki untuk dapat berkembang secara optimal.

Dengan demikian, keluarga merupakan faktor yang paling penting bagi tumbuh dan berkembangnya potensi yang dimiliki anak.

2) Lingkungan Sekolah

Lingkungan sekolah adalah kondisi di sekitar individu yang mempengaruhi proses belajar. Sebagai pendidik, guru harus mampu menciptakan lingkungan belajar mengajar yang dapat merangsang siswa untuk belajar, sehingga anak merasa nyaman, tentram dan senang. Dengan demikian anak akan termotivasi sehingga hasil belajar yang dicapai dapat maksimal.

3) Lingkungan Masyarakat Semua hubungan di luar keluarga dan sekolah dinamakan lingkungan masyarakat. Lingkungan masyarakat yang mempengaruhi perkembangan minat siswa antara lain pergaulan dengan teman sebaya, televisi, surat kabar dan lain -lain. Dalam pembentukan watak dan menumbuhkan minat, lingkungan masyarakat memiliki andil yanga sangat besar.”56

Jadi faktor-faktor yang mempengaruhi minat adalah: faktor fisik, faktor psikis, dan faktor lingkungan. ketiga unsur ini sangat berpengaruh apakah seseorang itu dikatakan berminat atau tidak dilihat dari tiga faktor ini.

3. Macam-Macam Minat

Abdul Rahman Shaleh dan Muhbib Abdul Wahab membagi minat menjadi tiga macam, yaitu diekspresikan (Expreseed Interest), minat yang diwujudkan (Manifest Interest), minat yang diinventariskan (Inventoried Interst).

a. Minat yang diekspresikan (Expreseed Interest) Seseorang dapat mengungkapkan minat dengan kata tertentu . Misalnya ia tertarik mengoleksi perangko.

b. Minat yang diwujudkan (Manifest Interest) Seseorang dapat mengekspresikan minat bukan melalui katakata melainkan melakukan dengan tindakan atau perbuatan, ikut serta berperan aktif dalam suatu aktifitas tertentu, misalnya klub motor.

c. Minat yang diinvetariskan (Inventoried Interest) Seseorang memiliki minat dapat diukur dengan menjawab sejumlah pertanyaan tertentu atau pilihan untuk kelompok aktivitas

      

56


(41)

tertentu.”57

Penelitian ini mengaju pada Inventoried Interes karena untuk mengetahui besar kecilnya minat siswa untuk berwirausaha peneliti menggunakan pertanyaan dengan alternatif jawaban yang sudah disediakan sehingga para siswa tinggal memilih jawaban yang sesuai keadaan sebenarnya.Hal ini berarti minat para siswa tersebut dapat diukur dengan menjawab beberapa pertanyaan.

Undang-undang Sistem pendidikan Nasional, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan pendidikan menengah yang mempersiapakan peserta didik untuk bekerja dalam bidang tertentu.SMK menyelengarakan program-program diklat yang disesuaikan dengan jenis-jenis lapangan pekerjaan. Direktorat pendidikan dasar dan menengah menetapkan :

       

1. Tujuan Sekolah Menengah Kejuruan

Sekolah menengah kerjuruan sebagai bagian dari pendidikan dalam sistem pendidikan nasional mempunyai tujuan :

a. Menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan pekerjaan serta mengembangkan sikap professional.

b. Menyiapkan siswa agar mampu memilih karier, mampu berkompetisi dan mampu mengembangkam diri.

c. Menyiapakn tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi dunia usaha dan industri pada saat ini maupun masa mendatang.

d. Menyiapkan tamatan agar menjadi warga Negara yang produktif, adaptif, dan kreatif.

2. Tujuan Program Keahlian/Kejuruan

Program keahlian/ kejuruan bertujuan menyiapakan lulusan agar : a. Mampu bekerja mandiri.

b. Memiliki pengetahuan.

c. Memiliki keterampilan dan sikap professional”58.

  57

Shaleh, Abdul Rahman dan Abdul, Muhhib Wahab. Psikologi Suatu Pengantar dalam Persektif Islam, (Jakarta: CV. Prenata Media, 2004), hal. 267-268.

  58


(42)

Lulusan dari program ini diharapkan mampu menampilkan diri sebagai manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, sehat jasmani dan rohani, berkepribadian yang mantap dan mandiri, serta mempunyai rasa tangung jawab kemasyarakaktan dan kebangsaan".

Dengan adanya tujuan dari program keahlian/kejuruan diharapkan sekolah mampu menyiapakan lulusan dari SMK yang mandiri, memiliki pengetahuan dan keterampilan serta mampu menerapkanya dalam kehidupan nyata sehinga bermanfaat bagi dirinya sendiri.


(43)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Peneltian

Berdasarkan judul yang diambil maka dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan penelitian deskriptif kualitatif. Dimana penelitian ini mendeskripsikan hubungan pekerjaan orang tua terhadap minat berwirausaha siswa SMK. Jadi penilitian ini mendeskripsikan secara tertulis dan lisan dari prilaku yang diamati dan didapatkan di tempat penelitian.

Dalam menggunakan metode deskriptif ini, penulis melakukan serangkaian prosedur pemecahan masalah dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan obyek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta dan data serta fenomena kemudian dianalisis, dengan cara deskripsif dalam bentuk kata-kata dalam bahasa dan kesimpulan”.1

B. Sumber Data

Data informasi yang paling penting untuk dikumpulkan dan dikaji dalam penelitian ini sebagai besar berupa data kualitatif. Jenis data yang akan diambil dan dimanfaatkan dalam penelitian ini meliputi: data angket siswa, hasil wawancara dan dokumentasi.

C. Tempat penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Triguna Utama jalan Ir. Juanda no. 34 Ciputat Tangerang Selatan jurusan otomotif kelas IIc dengan jumlah siswa 40

       1

Lexy J Moleong. Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), hal. 6 


(44)

  37

orang dan semua berjenis kelamin laki-laki. Sedangkan waktu pelaksanaan penelitian adalah semester ganjil tahun ajaran 2010-2011, yaitu tanggal 28 Agustus- 3 Oktober 2010.

Untuk mengumpulkan data penelitian ini. Penulis mengadakan penelitian lapangan di SMK Triguna Utama Ciputat Tangerang selatan yang berlokasi di Jalan Ir Juanda no 34 Ciputat Tangerang Selatan. Alasan penulisi memilih SMK Triguna Utama sebagai alokasi penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Sekolah SMK Triguna Utama Ciputat adalah salah satu sekolah terbaik di kawasan ciputat dengan Akreditasi “A”.

b. Sekolah SMK Triguna Utama adalah salah satu sekolah SMK yang letak terjangkau oleh peneliti sehinga menghemat biaya serta waktu yang yang digunakan.

c. Karena penulis ingin meneliti minat berwirausaha siswa yang dikhususkan siswa SMK sehinga sekolah ini relevan dengan obyek yang ingin peneliti teliti.

d. Letak SMK Triguna Utama yang juga berdekatan dengan kampus UIN sehinga memudahkan penulis untuk tetap pergi ke kampus untuk melakukan bimbingan dan mencari referensi tambahan.

Berikut ini tabel waktu penulis melakukan penelitian dari penyusunan proposal sampai penyusunan laporan penelitian bagian-bagianya adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2 Waktu penelitian

No Tanggal/Hari/ Bulan Kegiatan

1 05 April 2010. Pembuatan proposal penelitian. 2 26 Mei 2010. Pengajuan judul skripsi baru. 3 28 Juli 2010. Penyerahan Bab 1-3.

4 15 Agustus 2010. Observasi lokasi penelitian.

5 28 Agustus 2010. Meminta ijin penelitian ke pihak sekolah. 6 20 September 2010. Perkenalan dengan pihak-pihak sekolah. 7 22 September 2010. Menyebarkan kisi-kisi angket.

8 24 September 2010. Wawancara lansung dengan responden. 9 26 September 2010. Pengolahan data.


(1)

  71

berkecimpung pada bidang tertentu. Siswa yang berminat terhadap wirausaha akan senang berkecimpung pada bidang wirausaha.

Menurut Abdul Rahman Shaleh dan Muhhib Abdul Wahab minat juga dipeng

i uraian diatas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa minat siswa SMK Trigun

       

aruhi oleh beberapa faktor yaitu: faktor phisikis, faktor fisik, dan faktor lingkungan. Faktor phisikis berupa motivasi, perhatian, dan perasaan. Motivasi menurut Abdul Rahman Shaleh adalah “dorongan untuk berbuat sesuatu (drive) didalam memenuhi kebutuhan”.13 Kondisi fisik yang sehat akan mendorong/memotivasi aktivitas yang akan dilakukan. Perhatian yang tinggi terhadap wirausaha, perasaan yans senang akan wirausaha akan menimbulkan minat berwirausaha yang tinggi. Kemudian faktor yang mempengaruhi minat adalah faktor lingkungan seperti lingkungan keluarga diantaranya pekerjaan orang tua.

Dar

a Utama untuk berwirausaha dalam kategori sangat berminat, jika dilihat dari pekerjaan orang tua maka pekerjaan wiraswastalah yang paling dominan pengaruhnya. Jadi minat siswa untuk berwirausaha dilator belakangi oleh status pekerjaan orang tua mereka. Meskipun faktor tersebut bukan satu-satunya yang melatar belakangi siswa untuk berwirausaha. Namun faktor pekerjaan orang tua yang paling dominan pengaruhnya terhadap minat berwirausaha siswa. Karena bagaimanapun orang tua mempunyai peranan penting dalam perkembangan anak setiap orang tua menjadi teladan bagi anak-anaknya.

      

Persektif Islam,………., hal. 263. 

13

Abdul Rahman Shaleh, Psikologi Suatu Pengantar dalam Persektif Islam, (Jakarta: CV. Prenata Media, 2004), hal. 182. 


(2)

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

dilakukan penelitian dan analisis data, maka dapat diambil kesimp

na utama kelas IIc jurusan otomotif terhadap

2. ngi oleh berbagai

B. Saran

orang tua

aiknya memberikan dorongan kepada anaknya untuk Setelah

ulan sebagai berikut: 1. Minat siswa SMK Trigu

wirausaha berada dalam kategori sangat berminat yaitu sekitar 35 dari 40 siswa atau 87,5% mengatakan sangat berminat terhadap wirausaha. Dengan hasil rerata angket yang penulis hitung juga berada dalam ketegori sangat berminat yaitu 87,5%. Gambaran pekerjaan orang tua yaitu: wiraswasta, PNS, karyaawan swasta, dan petani/buruh.

Minat berwirausaha siswa yang tinggi dilatar belaka

macam faktor diataranya, faktor lingkungan keluarga yaitu pekerjaan orang tua. Jenis pekerjaan orang tua yang paling dominan pengaruhnya adalah wiraswasta yaitu sekitar 52% atau 21 orang tua bekerja wiraswasta. Selain faktor lingkungan pekerjaan orang tua minat juga dipengaruhi oleh faktor phisikis, faktor fisik, dan faktor lingkungan.

1. Bagi

Orang tua seb

berwirausaha. Sebaiknya orang tua tidak mempunyai pandangan anak  


(3)

  73

2.

n lapangan pekerjaan sendiri dengan

3.

emotivasi dan memfasilitasi siswa SMK untuk

4.

ngan negatif pada orang-orang yang

5. a yang mengadakan

harus menjadi pegawai negri atau bekerja dikantoran melainkan berwirausaha sesuai dengan keterampilan yang mereka peroleh di sekolah. Bagi para lulusan/siswa SMK

Hendaknya mampu menciptaka

berwirausaha sesuai dengan bidang keahliannya karena semakin sulitnya lapangan pekerjaan.

Bagi instansi sekolah Diharapkan selalu m

menjadi wirausaha, sehinga mereka bisa menciptakan lapangan pekerjaan dan dapat mengurangi penganguran di Indonesia.

Sedangkan untuk masyarakat Diharapkan tidak berpanda

berwirausaha, dengan angapan bahwa wirausaha itu pekerjaan yang rendah tidak sama halnya dengan PNS dan pegawai swasta.

Demi kesempurnaan penelitian ini, penulis berharap ad penelitian lebih lanjut, dengan alat uji yang lebih baik.


(4)

Alma, Buchari. Kewirausahaan untuk Mahasiswa dan Umum, Bandung: Alfabeta 2006.

Amirullah. Pengantar Bisnis, Jakarta: Graha Ilmu, 2008.

Anaroga, Panji. Koperasi, Kewirausahaan, dan Usaha Kecil, Jakarta: Rineka

Cipta, 2002.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 1998.

Astamoen, Moko P. Entreneurship Dalam Perspektif Kondisi Bangsa Indonesia,

Jakarta: Alfabeta, 2009.

Azhari, Akyas. Psikologi Umum Dan Perkembangan, Jakarta: PT Mizan Publika,

2004

DEPDIKNAS, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai pustaka, 1988. DEPDIKNAS, kurikulum SMK edisi 2004 bagian 1.

Djamarah, Syaiful. Psikologi Belajajar, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002

Dwi Riyanti, Benedicta. Kewirausahaan dari sudut pandang psikologi

kepribadian, Jakarta: Grasindo, 2003.

Fathah, Nanang. Landasan Manajemen Pendidikan, Bandung: PT. Rengga

Rosda Karya, 2004.

Hendro, Buku Pedoman Pertama Bagi Yang Ingin Mengubah Kehidupan Menjadi

Entrepreneur Yang Sukses, Jakarta: Andioffset, 2005.

J Winardi, Entrepreneur dan Entrepreneurship, Jakarta: Prenada Media, 2003. DEPDIKBUD Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai pustaka, 1988. Kasmir, Kewirausahaan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006.

Khalia, B Mudia. Kewirausahaan SMK X, Jakarta: Wahana bina prestasi, 2006 Kriyanto, Rahmat. Teknik Praktis Riset Komunika, Jakarta: Prenada Kencana,

2008.


(5)

  75

Lupiyoadi, Rambat. Entrepreneurship from Mindset to Strategy, Jakarta: Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia 2004.

Merideth G, Geoffey. Kewirausahaan teori dan praktek, Jakarta: PT. Pustaka Binawan Presindo, 2000.

Mudijarto, dan Wahid, Aliaras. Membangun Karakter dan Kepribadian

Kewurausahaan, Yogyakarta: CV. Graha Ilmu 2006

Moleong, J Lexy. Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2006.

Nugroho Satrio, Muh Awal, Kewirausahaan berbasis spiritual, Yokyakarta: PT. Kayon, 2006.

Nurham, Lingkungan Tempat Tinggal Menentukan Minat Berwirausaha,

Semarang: FKIP, 1995.

Puspitasari, Devi. Kewirausahaan SMK Tingkat kalas X, Jakarta: Arya Duta, 2006

Riyanto, Astim. Kapita Selekta Kewirausahaan, Bandung: Yapendo,2000. Sabri, Alisuf. Psikologi Pendidikan, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2007 __________, Pengantar Ilmu Pendidikan, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005.

Sainan, Kontribusi Pelajaran Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha

Siswa SMK, Jakarta: UIN, 2009.

Shaleh, Abdul Rahman dan Abdul, Muhhib Wahab. Psikologi Suatu Pengantar

dalam Persektif Islam, Jakarta: CV. Prenata Media, 2004.

Soemanto, Wasti. Sekuncup Ide Operasional Pendidikan Wiraswasta, Jakarta: Gunung Jati, 1995.

_________, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 1990. Sujanto Agus, Psikologi Umum, Jakarta: Aksara, 1986.

Sukardi, Metedologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2009.

Suryana, Kewirausahaan Pedoman dan praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses,

Jakarta: PT. Salemba, 2004


(6)

UU Kepegawaian Lengkap UU .NO.43 Tahun. 1999, Jakarta: Sinar Grafika, 2003.

UU RI No 20 tahun 2003, Tentang Standar Pendidikan Nasional, Jakarta: CV. Sinar Gravika, 2007.

W S Wingkel, Psikologi Pengajaran, Jakarta: Gramedia, 1996.

Walgito, Bimo. Pengantar Psikologi Umum, Yokyakarta: Andi Offset, 1993. Wirawan Sarwono,Sarlito. Pengantar Psikologi Umum, Jakarta: Bulan Bintang,

2008.

htpp/www. pekerjaanformal.com 12 Juli 2010.

http//www.google.co.id//definisi pekerjaan.&aq=&aq 25 Agustus 2010.

http://rohadieducation.wordpress.com/2007/09/01/pengertian-wiraswasta/ Rabu 02 Juni 2010.

http//wwwetika bisnis mujiarto.aq Minggu 24 Oktober 2010.