Makalah Lingkungan dan Situasi Konsumen

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Konsumen tidak hidup sendiri, ia berinteraksi dengan keluarganya,
saudaranya, teman – temannya, dan orang – orang sekelilingnya. Konsumen
hidup bersama dengan orang lain. Kebutuhan dan keinginan konsumen akan
barang dan jasa berkembang terus dan mempengaruhi perilaku belanja produk.
Upaya perusahaan mengefektifkan strategi pemasaran dilakukan melalui
riset perilaku konsumen. Hasil riset akan berguna untuk memperbaiki strategi
produk, harga, dan program periklanan yang meyakinkan pelanggan. Faktor yang
mempengaruhi perilaku konsumen diantaranya faktor individu, (Kleinsteuber
dalam Sutojo, 2002).
Selain itu faktor lingkungan yang berhubungan dengan keputusan
pembelian, (Darden dan Grifin, 1994). Dua faktor yang disebutkan merupakan
hal penting yang perlu diriset oleh perusahaan dalam usaha mendapat informasi
pelanggan.
Konsumen adalah makhluk sosial, yang dipengaruhi oleh lingkungan
sosialnya dan mempengaruhi lingkungan sosialnya. Konsumen pun berinteraksi
dengan lingkungan alam sekelilingnya. Konsumen yang berperilaku buruk
seperti membuang sampah ke saluran air kotor akan menimbulkan kerusakan
lingkungan, dan merugikan semua pihak. Inilah yang disebut sebagai lingkungan

konsumen.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian lingkungan konsumen?
2. Apa pengerian situasi konsumen?
1.3 Tujuan Masalah
1. Untuk mendeskripsikan pengertian lingkungan konsumen.
2. Untuk mendeskripsikan pengertian situasi konsumen.

1

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Ruang Lingkup Lingkungan Konsumen
2.1.1

Pengertian Lingkungan Konsumen
Lingkungan adalah semua karakteristik fisik dan sosial dari dunia
eksternal konsumen, termasuk didalamnya objek fisik, hubungan
keruangan, dan perilaku sosial.


2.1.2

Macam – macam Lingkungan Konsumen
Berdasarkan definisi tersebut, lingkungan konsumen terbagi ke
dalam dua macam, yaitu lingkungan sosial dan lingkungan fisik.
1. Lingkungan sosial
Lingkungan sosial adalah semua interaksi sosial yang terjadi antara
konsumen dengan orang sekelilingnya atau antara banyak orang.
Lingkungan sosial adalah orang – orang lain yang berada di sekeliling
konsumen dan termasuk perilaku dari orang – orang tersebut.
Dalam Sumarwan, 2002, berdasarkan kedekatannya dengan
konsumen, lingkungan konsumen dapat dibagi kedalam lingkungan
mikro dan lingkungan makro.
 Lingkungan mikro adalah lingkungan yang sangat dekat dengan
konsumen, yang berinteraksi langsung dengan konsumen.
Lingkungan mikro akan mempengaruhi perilaku, sikap dan
kognitif konsumen tertentu secara langsung.
Ayah, ibu, adik, kakak dan anggota keluarga lain yang tinggal
bersama dengan konsumen adalah lingkungan mikro sosial.
Mereka akan mempengaruhi sikap dan perilaku konsumen secara

langsung.
Lingkungan mikro sosial bersifat interaksi langsung antara
konsumen dengan konsumen, konsumen dengan penjual, toko,
teman, kerabat, dan orang lain.

2

 Sedangkan lingkungan makro adalah lingkungan jauh dari
konsumen bersifat umum dan berskala luas, misalnya sistem
politik dan hukum, kondisi ekonomi dan budaya.
Karena itu lingkungan makro memiliki pengaruh luas terhadap
masyarakat bukan hanya kepada individu konsumen.
2. Lingkungan Fisik
Lingkungan fisik adalah semua aspek fisik non manusia dalam
lingkungan di mana perilaku konsumen terjadi. Lingkungan fisik
dibagi menjadi 2 kategori:
 Ruang (spatial)
- Produk dan merk
- Toko
- Desain Toko

 Non ruang (nonspatial)
- Waktu
- Cuaca
- Kelembaban
- Tingkat kebisingan
2.1.3 Pengaruh Lingkungan Terhadap Konsumen
Pengaruh Lingkungan Terhadap Perilaku Konsumen
1. Budaya
Budaya yang digunakan dalam perilaku konsumen mengacu
pada nilai, gagasan,artefak dan simbol-simbol lain yang bermakna
yang

membantu

individu

untuk

berkomunikasi,


melakukan

penafsiran serta evaluasi yang terjadi didalam masyarakat. Pemasaran
dipandang sebagai saluran dimana terjadinya transfer makna budaya
kepada konsumen.
Menurut Philip Kotler dan AB. Susanto, menyatakan bahwa
Faktor budaya dipengaruhi oleh :
a) Budaya
3

Yaitu budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku
yang paling mendasar. Anak-anak mendapatkan kumpulan nilai,
persepsi,preferensi dan perilaku dari keluarganya serta lembagalembaga penting lain.
b) Subbudaya
Masing-masing budaya terdiri atas subbudaya yang lebih
kecil yang memberikan lebih banyak ciri dan sosialisasi khusu
bagi anggota-anggotanya.Subbudaya terdiri atas kebangsaaan,
agama, kelompok ras dan daerah geografis. Banyak subbudaya
membentuk segmen pasar penting dan pemasar sering merancang
produk dan program pemasaran yang disesuaikan dengan

kebutuha konsumen (Rangkuti, 2002 :98)
2. Kelas Sosial
Kelas

sosial

adalah

pembagian

didalam

masyarakat

berdasarkan kelas sosial yang terdiri dari individu yang mempunyai
nilai, minat dan perilaku yang sama. Konsumen dibedakan atas
perbedaan sosial ekonomi yang didasarkan pada tingkat yang paling
rendah hingga paling tinggi. Status sosial menghasilkan perilaku
konsumen yang didasarkan pada produk yang dikonsumsi, misalnya
kendaraan yang dipakai, merk pakaian yang dipakai,dsbnya.

Kelas sosial dan stratifikasi sosial terbentuk karena sistem kasta
yang berbeda yang dibesarkan dalam peran tertentu dan tidak dapat
mengubah kasta mereka.Stratifikasi tersebut sering ditemukan dalam
bentuk kelas sosial. Kelas sosial adalah pembagian masyarakat yang
bersifat relatif homogen dan permanen yang tersusun secara hierarkis
dan anggotanya menganut nilai, minat dan perilaku yang serupa.
(Rangkuti, 2002 : 98).
Kelas sosial tidak hanya mencerminkan penghasilan tetapi juga
indikator lain, seperti pekerjaan, pendidikan dan tempat tinggal.

4

Kelas sosial berbeda dalam hal busana, cara berbicara, preferensi
rekreasi dan ciri-ciri lain.
3. Pengaruh pribadi
Sebagai konsumen, perilaku kita kerap dipengaruhi oleh orangorang yang berada disekitar kita. Konsumen dipengaruhi oleh
pendapat pribadi dari orang-orang yang berada disekitarnya, bahkan
peran opinion leader yang memberikan nasihat, saran dan masukan
kepada konsumen berpengaruh dalam pengambilan keputusan dalam
proses pembelian.

4. Keluarga
Keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang
paling penting dalam masyarakat, dan telah menjadi penelitian yang
luas.Keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak kerap menjadi
unit

pengambilan

keputusan yang utama. Anggota keluarga

merupakan kelompok acuan primer yang paling berpengaruh.
Keluarga yang terdiri atas ayah,ibu dan saudara kandung
mendapatkan orientasi atas agama, politik dan ekonomi serta ambisi
pribadi, harga diri dan cinta. Bahkan, jika pembeli tidak lagi
berinteraksi secara mendalam dengan keluarganya, pengaruh keluarga
terhadap perilaku pembeli tetap signifikan. Pengaruh yang lebih
langsung terhadap perilaku pembelian sehari-hari adalah keluarga
prokreasi, yaitu pasangan dan anak-anak. (Rangkuti, 2002 :100).
5. Situasi
Perilaku konsumen dapat berubah, kadangkala perubahan ini

bisa tidak menentu dan tidak dapat diramalkan, sehingga perubahan

5

ini

dapat

diprediksi

dengan

menggunakan

penelitian

dan

dimanfaatkan sebagai strategi. Misalnya Pembelian pakaian akan
meningkat pada hari raya Idul Fitri,Natal,dsbnya.


2.2 Ruang Lingkup Situasi Konsumen
2.2.1 Pengertian Situasi Konsumen
Lingkungan konsumen memiliki dimensi yang luas, karena itu
sangatlah sulit untuk mengidentifikasi faktor lingkungan mana yang paling
dominan dalam mempengaruhi sikap dan perilaku konsumen. Peter dan
Olson (1999) mengemukakan bahwa lebih mudah untuk melihat pengaruh
lingkungan dalam konteks situasi tertentu.
Mowen dan Minor (1998) mengemukakan : Situasi konsumen adalah
faktor lingkungan sementara yang menyebabkan suatu situasi dimana
perilaku konsumen muncul pada waktu dan tempat tertentu.
Situasi bukanlah lingkungan fisik atau karakteristik lingkungan
sosial. Arti situasi didefinisikan oleh seorang konsumen yang berperilaku di
sebuah lingkungan untuk mencapai tujuan tertentu. Suatu situasi bagi
seorang konsumen mungkin berlangsung sangat singkat, lebih lama, atau
sangat lama.
2.2.2 Karakteristik Situasi Konsumen
1. Lingkungan fisik
Sarana fisik yang menggambarkan situasi konsumen yang
meliputi: lokasi, dekorasi, aroma, cahaya, cuaca, dan objek fisik lainnya

yang ada disekeliling konsumen.
2. Lingkungan sosial
Kehadiran dan ketidak hadiran orang lain pada situasi tersebut.
3. Waktu

6

Waktu atau saat perilaku muncul (jam, hari, musim libur, bulan puasa,
natal, tahun baru). Waktu mungkin diukur secara subjektif berdasarkan
situasi konsumen, misalnya kapan terakhir kali membeli biscuit. Arti
kapan terakhir kali akan berbeda antar konsumen.
4. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai pada suatu situasi. Misalnya konsumen yang
belanja untuk hadiah akan menghadapi situasi berbeda dibandingkan
belanja untuk kebutuhan sendiri.
5. Suasana Hati
Suasana hati atau kondisi jiwa sesaat (misalnya perasaan khawatir,
tergesa – gesa, sedih, marah) yang dibawa pada suatu situasi.
2.2.3

Jenis – jenis Situasi Konsumen
1. Situasi Komunikasi
Situasi komunikasi adalah suasana atau lingkungan di mana
konsumen memperoleh informasi atau melakukan komunikasi.
Komunikasi yang dilakukan bisa bersifat pribadi atau nonpribadi.
Konsumen mungkin memperoleh informasi melalui komunikasi lisan
dengan teman, pacar, tenaga penjual, atau wiraniaga.
Informasi juga mungkin diperoleh melalui komunikasi non
pribadi seperti media elektronik dan media cetak yang merupakan
media komunikasi non pribadi yang sering diakses oleh konsumen
secara sengaja maupun tidak sengaja. Informasi mungkin juga
diperoleh langsung dari toko melalui promosi penjualan, pengumuman
di rak, dan di depan toko.
2. Situasi Pembelian
Situasi pembelian mengacu pada latar dimana konsumen
memperoleh produk dan jasa. Pengaruh situasi sangat lazim selama
pembelian. Sebagai contoh yang sederhana, pertimbangan perubahan
hebat dalam kepekaan konsumen akan harga dimana situasi
pembelian.

7

Penjual makanan akan merasa sangat sulit untuk membebankan
harga yang dibayar konsumen untuk soda dan jajanan dibioskop atau
stadion baseball. Pengaruh situasi dapat diwujudkan diri dalam
bermacam jenis dalam situasi pembelian, beberapa bentuk utama
dideskripsikan berikut ini:
a. Lingkungan fisik toko eceran
Lingkungan fisik dari sebuah toko eceran bisa berbentuk:
lingkungan informasi dan lingkungan toko.
1) Lingkungan informasi dari sebuah toko menggambarkan
sebuah data atau informasi produk yang tersedia bagi konsumen.
Informasi produk adalah sangat penting karena dibutuhkan oleh
konsumen untuk mengambil keputusan pembelian. Karena itu
para pengelola toko harus melakukan hal – hal berikut ini:
 Ketersediaan informasi
Ketersediaan

informasi

sangat

penting. Tidak

adanya

informasi mengenai kinerja dari merek yang bersaing
mengenai beberapa sifat akan menghalangi pemakaian
informasi

tersebut

selama

pengambilan

keputusan.

Ketersediaan informasi kadang akan bergantung kepada
kemampuan konsumen mendapatkan kembali informasi dari
ingatan.
 Format informasi
Format informasi yaitu cara dimana informasi disusun. Dapat
pula

memperngaruhi

perilaku

konsumen.

Pemakaian

informasi harga satuan ini oleh konsumen mungkin
bergantung kepada bagaimana informasi itu disusun.
 Bentuk informasi
Bentuk

informasi

adalah

penilaian

produk

numeris,

memungkinkan konsumen mentaksir dengan lebih mudah
perbedaan diatantara banyak produk. Sebagai akibatnya,
8

konsumen lebih cenderung membandingkan merek atas dasar
sifat demi sifat ketika informasi merek disajikan dalam bentuk
numeris ketimbang semantic.
2) Lingkungan Toko Eceran
Yang perlu diperhatikan adalah
 Tata ruang dan lokasi didalam toko dapat digunakan
untuk

meningkatkan

kemungkinan

konsumen

mengadakan kontak dengan produk.
 Layout toko adalah tata letak produk, kasir, dan arus lalu
lalang

konsumen

di

dalam

toko.pengelola

harus

merancang tata letak produk yang menarik dan mudah
dijangkau oleh konsumen.
 Point of purchase materials adalah Bahan yang
tersedia di tempat penjualan dapat berfungsi sebagai
stimulus yang sangat kuat. Peragaan dan tanda dapat
meningkatkan

kemungkinan

menarik

perhatian

konsumen.
 Musik adalah konsumen akan merasa nyaman jika
membeli

dengan

adanya

musik

karena

membuat

semangat para pembeli semakin meningkat. Dan banyak
yang dating untuk kembalinlagi ke toko mereka.
 Warna adalah sumber pengaruh yang potensial pada
persepsi maupun perilaku konsumen. Warna yang hangat,
seperti merah dan kuning, tampak lebih efektif pada
orang yang menarik fisik, dibandingkan dengan warna
yang lebih sejuk seperti hijau dan biru.
 Kesesakan adalah aspek luar dari latar eceran yang
mungkin memperngaruhi perilaku berbelanja adalah
tingkat kesesakan yang dirasakan yang disebabkan oleh
kepadatan orang yang berbelanja didalam toko.
9

b. Lingkungan Sosial Toko
Lingkungan sosial toko adalah interaksi konsumen dengan
konsumen lainnya, dan interaksi konsumen dengan pramuniaga dan
tenaga penjual (SPG). Para staf toko, para pramuniaga, dan tenaga
penjual yang berada ditoko memiliki peranan penting dalam
mempengaruhi konsumen.
c. Pengaruh Waktu
Waktu

adalah

faktor

situasi

penting

lainnya

yang

mempengaruhi pembelian ditoko. Waktu mempengaruhi produk
yang dibeli konsumen. Pemilik toko harus menyadari bahwa
permintaan produk sangat sensitive terhadap waktu. Hal ini akan
menyebabkan strategi penyediaan barang yang beragam antar
waktu.
 Waktu sebagai sebuah variable situasi
Berapa banyak waktu yang dimiliki konsumen untuk berbelanja
akan mempengaruhi cara berbelanja.
 Waktu sebagai sebuah produk
Waktu bisa dianggap sebagai sebuah produk. Banyak produk
dikembangkan untuk menghemat waktu konsumen, sehingga
penghematan waktu sering dikomunikasikan sebagai atribut
penting dari produk tersebut.
3. Situasi Pemakaian
Situasi konsumen ketiga adalah situasi konsumsi atau situasi
pemakaian atau situasi penggunaan produk dan jasa, yaitu situasi atau
suasana ketika konsumsi terjadi. Konsumen seringkali memilih suatu
produk karena pertimbangan dari situasi konsumsi. Dan terkadang
waktu terjadinya pembelian produk dengan konsumsi produk tersebut
seringkali berbeda.

10

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Lingkungan adalah semua karakteristik fisik dan sosial dari dunia eksternal
konsumen, termasuk didalamnya objek fisik, hubungan keruangan, dan perilaku
sosial. Lingkungan (environment) mengacu pada rangsangan fisik dan sosial
yang kompleks di dunia eksternal konsumen. Termasuk didalamnya bendabenda, tempat, dan orang lain yang mempengaruhi afeksi dan kognisi konsumen
serta perilakunya. Bagian penting dari lingkungan adalah rangsangan fisik dan
sosial yang diciptakan oleh pemasar untuk mempengaruhi konsumen.
Lingkungan sosial adalah semua interaksi sosial yang terjadi antara konsumen
dengan orang sekelilingnya atau antara banyak orang. Lingkungan sosial adalah
orang-orang lain yang berada di sekeliling konsumen dan termasuk perilaku dari
orang-orang tersebut.
Lingkungan fisik adalah semua fisik non manusia dalam lingkungan
dimana perilaku konsumen terjadi. Lingkungan fisik dapat dibagi menjadi
elemen ruang (spatial) dan non ruang (non spatial). Elemen ruang antara lain
semua jenis obyek fisik (termasuk produk dan merek) disamping negara, kota,
toko dan desain interior. Sedangkan elemen non ruang antara lain faktor tak nyata
seperti temperatur, kelembaban, penerangan, tingkat kebisingan, dan waktu.
Pemasar perlu memahami bagaimana aspek lingkungan fisik tersebut
mempengaruhi kognisi , afeksi dan perilaku konsumen.
Mowen dan Minor (1998) mengemukakan : Situasi konsumen adalah
faktor lingkungan sementara yang menyebabkan suatu situasi dimana perilaku
konsumen muncul pada waktu dan tempat tertentu.

11

Situasi bukanlah lingkungan fisik atau karakteristik lingkungan sosial. Arti
situasi didefinisikan oleh seorang konsumen yang berperilaku di sebuah
lingkungan untuk mencapai tujuan tertentu. Suatu situasi bagi seorang konsumen
mungkin berlangsung sangat singkat, lebih lama, atau sangat lama.

DAFTAR RUJUKAN
Dwiastuti, Rini., dkk. 2012. Ilmu Perilaku Konsumen. Malang: UB Press.
Sumarwan, Ujang. 2002. Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya Dalam
Pemasaran. Bogor: Ghalia Indonesia.

12