MAKALAH PENCEMARAN LINGKUNGAN BAB I PENDAHULUAN

MAKALAH PENCEMARAN LINGKUNGAN
Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Ilmu Kealaman Dasar
Dosen Pengampu:
Dr. Dharmono, M.Si
Mahrudin, M.Pd

Oleh:
Kelompok 1
Khairun Nisa

I1C113009

Rizkika

I1C115043

Maya Wijayanti

I1C115017


Raysa Alifa Fatimah

I1C115047

Nor Mai Leza

1IC115019

M. Aditya Ais Purnama

I1C115051

Nurhayati

I1C115021

Cindy Setiarini

I1C115208


M. Singgih Saputra

I1C115034

Putri Efanoor A. Pohan

I1C115233

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2017

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Pencemaran Lingkungan” ini dengan baik meskipun
banyak kekurangan didalamnya. Dan kami juga berterima kasih kepada bapak Dr.
Dharmono, M.Si dan Bapak Mahrudin, M.Pd selaku Dosen mata kuliah Ilmu

Kealaman Dasar yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita.Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab
itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang
akan datang, mengingat tidak ada yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sebelumya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan
kedepannya.

Banjarbaru, April 2017

Kelompok 7

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................1
C. Tujuan Penulisan...............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Berbagai Macam Pengrusakan Lingkungan.....................................................3
B. Pencemaran Lingkungan...................................................................................4
C. Limbah dan Permasalahannya...........................................................................4
BAB III PENUTUP
A. Simpulan.........................................................................................................21
B. Saran................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pencemaran lingkungan terjadi bila daur materi dalam lingkungan hidup
mengalami perubahan, sehingga keseimbangan dalam hal struktur maupun
fungsinya terganggu. Ketidakseimbangan struktur dan fungsi daur materi
terjadi karena proses alam atau juga karena perbuatan manusia. Dalam abad

modern ini banyak kegiatan atau perbuatan manusia untuk memenuhi
kebutuhan biologis dan kebutuhan teknologi sehingga banyak menimbulkan
pencemaran lingkungan. Dalam memenuhi kebutuhannya tersebut, manusia
memanfaatkan sumberdaya alam yang tersedia. Semakin banyak jumlah
manusia, semakin banyak pula sumberdaya alam yang digali, diolah dan
dijadikan berbagai produk yang siap digunakan (Luthfi, Achmad. 2004).
Dalam proses pengambilan, pengolahan dan pemanfaatan sumberdaya
alam, terdapat sisa yang tidak digunakan. Sisa tersebut dibuang karena tidak
dibutuhkan yang disebut dengan limbah. Limbah tersebut dibuang ke
lingkungan sehingga masalah yang ditimbulkan merata dan menyebar luas di
lingkungan.

Limbah

yang

biasanya

menimbulkan


masalah

terhadap

lingkungan antara lain berasal dari kegiatan pemukiman, industri, pertanian,
pertambangan dan rekreasi (Dharmono, 2013).
Kerusakahan lingkungan akibat pencemaran terjadi dimana-mana yang
berdampak pada menurunnya kemampuan lingkungan untuk memenuhi
kebutuhan manusia. Bahkan pencemaran lingkungan menimbulkan berbagai
dampak buruk bagi manusia seperti penyakit dan bencana alam.
Karena itu, masalah pencemaran merupakan suatu masalah yang
sangat populer, banyak dibahas

oleh kalangan masyarakat di seluruh

permukaan bumi kita ini. Masalah pencemaran merupakan suatu masalah yang
sangat perlu mendapat penanganan secara serius oleh semua pihak untuk dapat
menanggulangi akibat buruk yang terjadi karena pencemaran, bahkan sedapat
mungkin untuk dapat mencegah jangan sampai terjadi pencemaran lingkungan
(Luthfi, Achmad. 2004).

Permasalahan pencemaran lingkungan harus segera diatasi bersama
diantaranya pencemaran air tanah dan sungai, pencemaran udara di perkotaan,

kontaminasi tanah oleh sampah, hujan asam, perubahan iklim global,
penipisan lapisan ozon, kontaminasi zat radio aktif, dan sebagainya.
Untuk menyelesaikan permasalahan pencemaran lingkungan ini,
tentunya kita harus mengetahui sumber pencemar, bagaimana proses itu
terjadi, akibat yang dihasilkan dan bagaimana langkah penyelesaian
pencemaran lingkungan itu sendiri.
Berhubungan dengan masalah pencemaran lingkungan, maka dalam
hal ini kami menyusun makalah “Pencemaran Lingkungan” agar mengetahui
penyebab pencemaran lingkungan terjadi, macam-macam dan dampak
pencemaran lingkungan, limbah sebagai sumber pencemar dan bagaimana
cara penanggulangannya.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan kami bahas dalam makalah ini
adalah:
1.
2.
3.

4.
5.
6.

Apa pengertian dan faktor penyebab terjadinya pencemaran lingkungan?
Apa saja macam-macam dan dampak dari pencemaran lingkungan?
Apa yang dimaksud dengan limbah?
Apa saja jenis-jenis limbah?
Bagaimana cara pembuangan limbah?
Bagaimana cara mendaur ulang limbah?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penulisan
makalah ini yaitu :
1. Untuk mengetahui pengertian dan faktor penyebab terjadinya pencemaran
lingkungan
2. Untuk mengetahui macam-macam dan dampak dari pencemaran
lingkungan
3. Untuk mengetahui definisi dari limbah
4. Untuk mengetahui jenis-jenis limbah

5. Untuk mengetahui cara pembuangan limbah
6. Untuk mengetahui cara mendaur ulang limbah

BAB II
PEMBAHASAN
A. Berbagai Macam Pengrusakan Lingkungan
Berbagai masalah kerusakan lingkungan yang banyak terjadi antara
lain, kerusakan hutan, erosi tanah, kepunahan satwa liar, kepunahan tumbuhtumbuhan, dan lain-lain.
1. Kerusakan Lingkungan Hidup oleh Faktor Alam
Bentuk kerusakan lingkungan yang disebabkan faktor alam pada
umumnya merupakan bencana alam, seperti letusan gunung api, banjir, abrasi,
angin puting beliung, gempa bumi, tsunami, dan sebagainya.
- Letusan gunung api sering terjadi di berbagai belahan bumi yang

merupakan jalur gunung api, seperti Indonesia. Peletusan gunung api ada
yang lemah dan ada yang kuat. Makin kuat letusan gunung api, makin
-

besar kerusakan lingkungan yang ditimbulkannya.
Banjir sering pula disertai dengan tanah longsor telah mengakibatkan

kerusakan terhadap lingkungan kehidupan. Banjir telah mengakibatkan
daerah permukiman dan pertanian terendam sehingga banyak tanaman-

-

tanaman mati, jalan-jalan longsor, jembatan hancur, dan sebagainya.
Kerusakan lingkungan hidup di tepi pantai disebabkan oleh adanya abrasi,

-

yaitu pengikisan pantai oleh air laut yang terjadi secara alami.
Peristiwa gempa bumi merupakan kekuatan alam yang berasal dari dalam
bumi dan dapat menyebabkan getaran di permukaan bumi. Gempa bumi
sering terjadi di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia sehingga

menimbulkan kerusakan pada lingkungan.
2. Kerusakan Lingkungan Hidup yang Disebabkan oleh Kegiatan
Manusia
Proporsi kerusakan lingkungan yang disebabkan kegiatan manusia
sebetulnya jauh lebih besar dibandingkan dengan kerusakan lingkungan yang

disebabkan oleh alam. Bentuk keruskan lingkungan yang disebabkan oleh

manusia di antaranya pencemaran sungai oleh limbah industri, penebangan
-

hutan secara massal dan ilegal, dan sebagainya.
Penebangan-penebangan hutan untuk keperluan industri, lahan pertanian,
dan

kebutuhan-kebutuhan

lainnya

telah

menimbulkan

kerusakan

lingkungan hidup yang luar biasa. Kerusakan lingkungan hidup yang

terjadi menyebabkan timbulnya lahan kritis, ancaman terhadap kehidupan
-

flora dan fauna, dan kekeringan.
Pencemaran lingkungan dapat terjadi terhadap air, tanah, dan udara. Pada
umumnya, pencemaran air dan tanah terjadi karena pembuangan limbahlimbah industri dan biasanya terjadi di perkotaan. Adapun pencemaran

-

terhadap udara terjadi karena hasil pembakaran bahan bakar.
Kasus-kasus pencemaran perairan telah sering terjadi karena pembuangan

-

limbah industri ke dalam tanah, sungai, danau, dan laut.
Kebocoran-kebocoran pada kapal-kapal tanker dan pipa-pipa minyak yang
menyebabkan tumpahan minyak ke dalam perairan menyebabkan
kehidupan di tempat itu terganggu, banyak ikan-ikan yang mati, tumbuhtumbuhan yang terkena genangan minyak pun akan musnah pula.
Masyarakat yang mempunyai mata pencarian menangkap ikan seperti
nelayan terimbas pula dampak negatifnya, yaitu berkurangnya jumlah

-

tangkapan ikan yang mereka peroleh.
Perladangan hutan secara liar oleh penduduk. Akibatnya keanekaan flora
dan fauna hutan menurun drastik, serta manfaat hutan bagi manusia pun
terganggu bahkan hilang sama sekali.

B. Pencemaran Lingkungan
a. Pengertian Pencemaran Lingkungan
Berdasarkan Undang-undang Lingkungan Hidup No. 32 Tahun
2009, pencemaran lingkungan adalah masuk atau dimasukkannya
makhluk hidup, zat, energy, dana tau komponen lain ke dalam lignkungan
hidup oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan
hidup yang telah ditetapkan.
Sedangkan bila ditinjau dari segi ilmu kimia yang disebut
pencemaran lingkungan adalah peristiwa penyebaran bahan kimia dengan
kadar tertentu yang dapat merubah keadaan

keseimbangan pada dau

rmateri, baik keadaan struktur maupun fungsinya sehingga mengganggu
kesejahteraan

manusia. Pencemaran lingkungan ini perlu mendapat

penanganan secara serius oleh semua pihak, karena pencemaran
lingkungan

dapat

menimbulkan

gangguan

terhadap

kesejahteraan

kesehatan bahkan dapat berakibat terhadap jiwa manusia (Luthfi, Achmad.
2004).

Faktor-faktor penyebab terjadinya pencemaran lingkungan sebagai
hasil sampingan perbuatan manusia meliputi (Luthfi, Achmad. 2004) :
1) Faktor Industrialisasi
a. Pertambangan, transportasi, penyulingan dan pengolahan
bahan hingga menghasilkan barang yang dapat digunakan.
b. Pertambangan, transportasi, penyulingan dan penggunaan
bahan bakar untuk menghasilkan energi.
c. Sisa-sisa buangan yang dihasilkan sebagai hasil sampingan
selama proses-proses di atas.
2) Faktor Urbanisasi
a. Pembukaan hutan untuk perkampungan, industri dan
sistem transportasi.
b. Penimbunan atau menumpuknya sisa-sisa buangan/sampah dan
hasil samping selama proses-proses di atas.
3) Perkembangan/pertumbuhan penduduk yang pesat
a. Meningkatnya kebutuhan tempat tinggal/perumahan.
b. Meningkatnyakebutuhanpangandankebutuhanenergi.
c. Meningkatnya kebutuhan barang-barang konsumsi dan bahanbahan untuk hidup.
4) Faktor Cara Hidup
a. Penggunaan barang kebutuhan secara berlebihan sehingga
terbuang percuma.
b. Tuntutan akan kemewahan
c. Pemborosan energi

b. Macam-Macam Pencemaran Lingkungan
1. Pencemaran Udara
Zat pencemarnya berupa oksidakarbin (CO,CO2), oksidanitrogen
(NO, NO2), oksidasulfur (SO2,SO3), hidrokarbon, bahan organik, partikel
padat (tanah, karbon, asbes, timbal), partikel cair (asam sulfat, asam
nitrat, minyak, pestisida), dan CFC (freon). Oksida belerang dan oksida
nitrogen larut dalam air hujan, sehingga menyebabkan hujan asam. Hujan
asam dapat melarutkan kapur dan semen

pada patung dan dinding

bangunan, menghambat pertumbuhan dari tumbuhan dan merusakkan

daun dan akar tumbuhan, dan melarutkan garam-garam almunium.
Akumulasi garam alumunium

disungai dan danau dapat membunuh

ikan.Dalam keadaan udara tidak tercemar,secara alami air hujan bersifat
asam lemah karena merupakan larutan asam karbonat (H2CO3) yang
terbentuk ketika air hujan malarutkan karbon dioksida diudara. Kabut asap
di kota-kota besar seperti Jakarta di sebabkan oleh asap kendaraan dan
industri sehingga dapat mengiritasi mata dan paru-paru dan merusak
tumbuhan (Dharmono, 2013).
Gasfreon(CFC)adalah gas yang mencair jika dimanfaatkan,
sehingga dapat digunakan sebagai pendingin

pada lemari es dan AC,

bahan pendorong dalam kaleng aerosol seperti pada parfum, catsemprot,
hair spray (aerosol propellant) dan sebagai pembentuk gelembung pada
plastik busa (foamingagents). Di lapisi stratosfer, radiasi ultraviolet
akan memecah CFC dan melepas kanradikalklorin (Cl). Atomklorin akan
mengikat satu atomoksigen dariozon membentuk klorinmonoksida.
Klorinmonoksida bersifat labil dan akan bereaksi dengan ozon lain
membentuk gas oksigen dan atomklorin. Ataomklorin secara berantai dan
terus menerus memecah molekul ozon, sedangkan ozon dilapisi strstosfer
berfungsi menyaring dan menyerap radiasi ultraviolet, sehingga makhluk
hidup di bumi dapat terlindungi karena radiasi ultraviolet dapat mengubah
susunan basa purindan pirimidan pada DNA (Dharmono, 2013).
Karbondioksida dapat menyebabkan efekrumah kaca jika
kadarnya di atmosfer meningkat dan meyebabkan peningkatan suhu bumi
yang disebut pemanasan global. Peningkatan kadar CO2

karena

pembakaran bahan bakar fosil (BBM, Batu bara) dan dehutanisasi.
Karbondioksida memiliki kemampuan menyerap radiasi inframerah dan
menghalangi pantulan panas dari permukaan bumi untuk lepas keluar
angkasa dan memantulkannya kembali kebumi (Dharmono, 2013).

Gambar 1 Pencemaran udara dari kendaraan bermotor dan asap pabrik
Table 1
Beberapa Unsur Pencemaran Udara dan Dampaknya Terhadap
Kesehatan Manusia
No

Unsur Pencemar

Dampak terhadap Manusia

.
1

Karbon monoksida (CO) Pusing, sakit kepala, mual, serangan
jantung,

penglihatan

kabur,

keseimbangan badan menurun, lemas,
2

Sulfur Dioksida (SOX)

pingsan, kematian.
Iritasi mata, iritasi saluran pernapasan,
pandangan

3

Nitrogen Oksida (OX)

jantung.
Iritasi

kabur,
mata,

gejala

penyakit

kejang-kejang,

kelumpuhan, sulit bernapas, radang
4
5

Hidrokarbon (hc)

ginjal, kanker paru-paru.
Iritasi mata, iritasi hidung, iritasi

Timbal (Pb)

tenggorokan, pusing, mual.
Kekurangan darah, mengganggu fungsi
ginjal, kejang-kejang, gangguan system
syaraf dan otak, kelainan bayi dalam

6

Partikel

kandungan.
Penyakit saluran pernapasan

2. Pencemaran Air
Sumber pencemaran air

berasal dari limbah (efluen) industri,

rumah tangga, pasar, daerah pertanian, dan kebocoran tanker minyak.

Zat pencemar yang dapat masuk ke air, antara lain: bahan yang
mengandung bibit penyakit, bahan yang membutuhkan banyak oksigen
untuk menguraikannya, bahan kimia anorgnik
pupuk pertanian, bahan

dari industri,

limbah

yang tidak terlarut, endapan, bahan yang

mengandung radio aktif dan panas. Limbah-limbah tersebut dapat
mencemari air karena di dalam komposisi kimianya terdapat zat-zat
berbahaya (logam berat dan bakteri), suhu dan pH nya dapat mematikan
organism di dalamnya, dan kemampuan untuk menyerap oksigen dari air
sangat besar sehingga organism di perairan menjadi kekurangan oksigen.
Dampak negatif pencemaran air antara lain: berubah warna dan berbau
busuk, biota

air mati, penyakit kulit, muntaber, penyakit minamata

(kabyo), air tanah tercemar, dan terjadinya eutrofikasi.Air tanah yang
tercemar sangat sulit untuk dikembalikan menjadi air

bersih karena

airnya tidak mengalir dan tidak mengandung bakteri pengurai aerob,
pengencerandan penguraian polutan tidak dapat berjalan (Dharmono,
2013).
Eutrofikasi adalah meningkatkan nutrisi atau zat-zat makan
diperairan sehingga menjadi sangat subur dan menyebabkan pertumbuhan
tanaman air (eceng gondok) dan ganggang sangat subur. Eutrofikasi
disebabkan akumulasi ion nitrat dan ion pospat yang berasal dari limbah
pupuk pertanian. Karena jumlah tanaman air sangat banyak, proses
penguraiannya
mengalami

memerlukan

deoksigenasi

banyak
(penurunan

oksigen.

Akibatnya

oksigen),

sehingga

perairan
terjadi

penguraian secara anaerob (pembusukan) yang menghasilkan gas
hydrogen sulfida. Untuk megetahui perairan tercemar atau tidak
digunakan parameter limbah yaitu uji pengukuran jumlah bakteri,uji
kandungan oksigen dengan BOD, COD,dan DO, uji kandungan bahan
organic dan bahan anorganik, tingkat kekeruhan, kandungan logam berat,
dan derajat keasaman (pH) limbah cair. Semakin tinggi BOD dan COD
suatu perairan, maka semakin tercemar perairan tersebut, sedangkan bila
semakin rendah nilai DO (Dissolved Oxygen, oksigen terlarut) maka
semakin tercemar perairan tersebut (Dharmono, 2013).

Gambar 2 Pencemaran air sungai dari sampah (limbah industri dan rumah
tangga)
Tabel 2
Unsur Pencemaran air, Sumber, dan Dampaknya terhadap Manusia
No
.

Unsur Pencemar

Dampak

Sumber

Manusia

Pabrik
1

Cadmium

terhadap

pipa

plastic,

PVC, Sakit

tambang

timah tulang punggung, gagal

hitam,

pinggang

dan

tambang ginjal

bijih seng
Kekurangan
2

Kobalt

hormone

Industri

kelenjar gondok, tekanan

elektronika,

darah tinggi, pergelangan

industry kimia

kaki

membengkak,

penyakit jantung
Sakit
kepala,
Pabrik
3

4

plastic, menelan,

sukar

penglihatan

Airraksa

industry sabun dan kabur,

(Hg/mercuri)

kosmetika,

menurun,

aktivitas pertanian

membengkak,

diare,

Aktivitas

cacat pada bayi
Kepala pusing,

mual,

Bahan insektida

daya

dengar
gusi

kerusakan
pertanian

ginjal,

hati

kanker

dan
kulit,

kanker paru-paru, kanker
hati

3. Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah atau daratan terjadi jik ada bahan-bahan asing,
baik organik maupun anorganik, yang menyebabkan daratan atau tanah
rusak. Akibatnya, daratan tidak dapat memberikan daya dukung bagi
kehidupan manusia. Padahal jika daratan tersebut tidak mengalami
kerusakan, maka dapat digunakan untuk mendukung kehidupan manusia
seperti untuk pertanian, peternakan, kehutanan, pemukiman, dan lain-lain
(Luthfi, Achmad. 2004).
Pencemarannya berupa sampah plastik dan kaca yang sulit terurai,
sampah organik, logam, kertas, kaleng, pupuk, detergen, dan pestisida
yang berasal dari limbah industri, tumah tangga, pertanian, dan
pertambangan (Dharmono, 2013).
Pupuk buatan, obat pembasmi hama seperti pestisida, herbisida,
bila digunakan secara berlebihan dapat menimbulkan pencemaran tanah,
merubah sifat fisis, sifat kimia dan sifat biologis tanah, sehingga
menganggu pertumbuhan tumbuh-tumbuhan. Sampah dan bahan buangan
dan benda padat yang makin meningkat jumlahnya dapat menjadi bahan
penceman tanah, apalagi yang sukar diuraikan oleh bakteri pengurai
(Luthfi, Achmad. 2004).
Tanah merupakan tempat penampungan berbagai bahan kimia.
Banyak dari gas SO yang dihasilkan dari perubahan bahan bakar batu
bara atau bensin berakhir dengan sulfat yang masuk ke dalam tanah atau
tertampung di atas tanah. Tanah juga sebagai tempat penampungan
banyak limbah-limbah dari rembesan penumpukan tanah (landfill), kolam
lumpur (lagoon), dan sumber-sumber lainnya. Dalam beberapa kasus,
lahan pertanian dari bahan-bahan organik berbahaya yang dapat
mengurai juga

merupakan tempat pembuangan yang menyebabkan

pencemaran tanah terjadi. Mikroorganisme tanah melalui aktivtasnya

dapat menghilangkan CO dari atmosfir. Oleh karena itu tanah merupakan
tempat penampungan dari karbon monoksida (Luthfi, Achmad. 2004).

Gambar 3 Pencemaran tanah dari sampah (limbah rumah tangga)
4. Pencemaran Suara (kebisingan)
Polutannya berupa suara bising

yang

berasal dari

pabrik,

kendaraan bermotor, konser musik, dan pesawat terbang. Dampak
negatifnya dapat menimbulkan gangguan fisiologis seperti peningkatan
tekanan darah dan denyut nadi, bertambahnya metabolism basal,
gangguan psikologis seperti rasa tidak nyaman, kurang konsentrasi, susah
tidur,

dan gangguan emosi, gangguan komunikasi, dan terjadinya

ketulian.Tingkat kebisingan terjadi apabila intensitas bunyi melampaui 50
desibel (dB) (Dharmono, 2013).
Dampak yang lainnya punahnya spesies,resistensi hama, resurjensi
(ledakan) populasi hama, kesuburan tanah berkurang, keracunan dan
penyakit, pemekatan hayati (biomagnification), terjadi penipisan lapisan
ozon (lubang ozon), dan efek rumah kacaserta pemanasan global
(Dharmono, 2013).

Gambar 4 Pencemaran suara (kebisisngan) dari kendaraan bermotor
C. Limbah dan Permasalahannya
a. Pengertian Limbah
Pengertian limbah berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 18/1999
Jo.PP 85/1999, limbah didefinisikan sebagai sisa atau buangan dari suatu
usaha dan/atau kegiatan manusia. Pada dasarnya, orang akan menganggap
bahwa limbah adalah sampah yang sama sekali tidak ada gunanya dan
harus dibuang, akan tetapi jika limbah terus ditumpuk maka akan
menimbulkan penumpukan sampah. Dan sejatinya, limbah tidak
selamanya harus dibuang karena banyak juga limbah yang masih bisa
diolah menjadi produk yang bermanfaat. Bahkan beberapa macam limbah
bisa menjadi sangat berguna dan juga mempunyai nilai jual tinggi apabila
diolah kembali secara baik dan benar.
Limbah yang tidak diolah kembali maka selanjutnya akan
menyebabkan berbagai polusi baik itu udara, air maupun tanah. Seperti
misalnya, pada lingkungan yang dipakai sebagai tempat pembuangan
sampah maka udara disekitarnya tidak akan sehat dan baunya cenderung
tak sedap. Tak sampai di situ karena bisa saja sumber air di sekitar
lingkungan tersebut akan terkontaminasi dengan zat kimia limbah
sehingga menyebabkan tanahnya menjadi tandus.

Limbah merupakan suatu barang (benda) sisa dari sebuah kegiatan
produksi yang tidak bermanfaat/bernilai ekonomi lagi.Limbah sendiri dari
tempat asalnya bisa beraneka ragam, ada yang limbah dari rumah tangga,
limbah dari pabrik-pabrik besar dan ada juga limbah dari suatu kegiatan
tertentu. Dalam dunia masyarakat yang semakin maju dan modern,
peningkatan akan jumlah limbah semakin meningkat. Logika yang mudah
seperti ini; dahulunya manusia hanya menggunakan jeruk nipis untuk
mencuci piring, namun sekarang manusia sudah menggunakan sabun
untuk mencuci piring sehingga peningkatan akan limbah tak bisa di
elakkan lagi. Berdasarkan bentuknya dapat di bedakan menjadi 3, yaitu :
1. Berdasarkan wujudnya :
Pada

pengelompokan

limbah

berdasarkan

wujud

lebih

cenderung di lihat dari fisik limbah tersebut.Contohnya limbah padat,
disebut limbah padat karena memang fisiknya berupa padat, sedangkan
limbah cair dikarenakan fisiknya berbentuk cair, begitu pula dengan
limbah gas.
a) Limbah Gas, merupakan jenis limbah yang berbentuk gas, contoh
limbah dalam bentuk Gas antara lain: Karbon Dioksida (CO2),
Karbon Monoksida (CO), SO2,HCL,NO2. dan lain-lain.
b) Limbah cair, adalah jenis limbah yang memiliki fisik berupa zat
cair misalnya: Air Hujan, Rembesan AC, Air cucian, air sabun,
minyak goreng buangan, dan lain-lain.
c) Limbah padat merupakan jenis limbah yang berupa padat,
contohnya: Bungkus jajanan, plastik, ban bekas, dan lain-lain.
2. Berdasarkan sumbernya
Pada pengelompokan limbah nomor 2 ini lebih difokuskan
kepada dari mana limbah tersebut dihasilkan. Berdasarkan sumbernya
limbah bisa berasal dari:
a) Limbah industri; limbah yang dihasilkan oleh pembuangan
kegiatan industri

Gambar 5 Limbah industri
b) Limbah Pertanian; limbah yang ditimbulkan karena kegiatan
pertanian
c) Limbah pertambangan; adalah limbah yang asalnya dari kegiatan
pertambangan
d) Limbah domestik; Yakni limbah yang berasal dari rumah tangga,
pasar, restoran dan pemukiman-pemukiman penduduk yang lain.
3. Berdasarkan senyawa
Berdasarkan senyawa limbah dibagi lagi menjadi dua jenis,
yakni limbah organik dan limbah anorganik.
a) Limbah Organik, merupakan limbah yang bisa dengan mudah
diuraikan (mudah membusuk), limbah organik mengandung unsur
karbon. Contoh limbah organik dapat anda temui dalam kehidupan
sehari-hari, contohnya kotoran manusia dan hewan.
b) Limbah anorganik, adalah jenis limbah yang sangat sulit atau
bahkan tidak bisa untuk di uraikan (tidak bisa membusuk), limbah
anorganik tidak mengandung unsur karbon. Contoh limbah
anorganik adalah Plastik dan baja.
c) Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)
b. Jenis-Jenis Limbah
1) Limbah Domestik

Limbah domestik lebih kita kenal dengan istilah limbah rumah
tangga. Limbah domestik ini berasal dari pembuangan dalam rumah
tangga, seperti sampah dan sejenisnya. Limbah ini dihasilkan dari sisa
pembuangan makanan, sisa barang-barang yang sudah tidak terpakai
dan ingin segera dibuang, air bekas mencuci atau mandi dan kotoran
yang berasal dari tubuh manusia (feses dan urin). Sejatinya limbah
domestik tidak berbahaya seperti limbah industri. Akan tetapi jika
pembuangannya tidak tepat bisa menjadi sumber penyakit bagi
masyarakat. Limbah domestik dapat berupa cairan, limbah cair yang
dihasilkan dari rumah tangga ini cenderung merupakan kotoran umum
(Sugiharto, 1987). Berikut adalah klasifikasi limbah cair:
a) Limbah cair domestik (Domestic waste water), yaitu limbah cair
hasil buangan dari perumahan (rumah tangga), perkantoran,
bangunan perdagangan, dan saranasejenis. Contoh : air deterjen
sisa cucian.
b) Limbah cair industri (Industrial waste water), yaitu limbah cair
hasil buangan industri. Contoh : air sisa cucian daging, buah dan
sayur dari industri pengolahanmakanan, cairan sisa pewarna tekstil
dari industri tekstil.
c) Rembesan dan luapan (infiltration and inflow), yaitu limbah cair
yang berasal dari berbagai sumber yang memasuki saluran
pembuangan limbah cair melaluirembesan ke dalam tanah atau
melalui luapan dari permukaan. Contoh : luapan air buangan talang
atap, pendingin ruangan, pertanian atau perkebunan.
d) Air hujan ( storm water ), yaitu limbah cair yang berasal dari aliran
air hujan diatas permukaan tanah.
2) Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)
Limbah bahan berbahaya dan beracun adalah kelompok limbah
yang secara langsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan,
membahayakan lingkungan, kesehatan dan kelangsungan hidup
manusia dan makhluk hidup lainnya. Definisi limbah B3 menurut
BAPEDAL (1995), limbah B3 adalah setiap bahan sisa (limbah) suatu

kegiatan proses produksi yang mengandung bahan berbahaya dan
beracun (B3) karena sifat (toxicity, flammability, reactivity. dan
corrosivity) serta konsentrasi atau jumlahnya tidak langsung dapat
merusak, mencemarkan lingkungan, atau membahayakan kesehatan
manusia.
Sifat limbah B3 dalam UU No. 18 Tahun 2008 tentang
pengelolaan sampah, dikenal sampah spesifik, yaitu sampah yang
karena sifat, konsentrasi, dan atau volumenya memerlukan pengelolaan
khusus. Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) mengandung satu
atau lebih senyawa berikut ini :
a) Mudah meledak (explosive)
b) Pengoksidasi (oxidizing)
c) Beracun (moderatelytoxic)
d) Berbahaya (harmful)
e) Korosif (corrosive)
f) Bersifat mengiritasi (irritant)
g) Dll
3) Macam-macam limbah B3
Berdasarkan sumbernya, limbah B3 dikelompokkan menjadi :
a) Primary sludge
b) Chemicial sludge
c) Excess actived sludge
d) Digested sludge
Berdasarkan karakteristiknya tersebut, limbah B3 dapat
dikelompokkan sebagai berikut :
a) Limbah mudah meledak
b) Limbah mudah terbakar
c) Limbah reaktif
d) Limbah beracun
e) Limbah yang menyebabkan infeksi
f) Limbah yang bersifat korosif

Contoh produk limbah rumah tangga berpotensi B3, yaitu
sebagai berikut:
a) Dapur : pembersih lantai, kompor gas, pembersih kaca, plastik,
racun tikus, dan bubuk pembersih.
b) Tempat cucian : pembersih, detergen, pembersih lantai, bahan
pencelup, dan pembuka sumbat saluran air kotor.
c) Kamar mandi : aerosol, disifektan, hair spray, pewarna rambut,
pembersih toilet, dan medicated shampoo.
d) Kamar tidur : kamper, obat anti nyamuk, baterai, cat kuku, dan
pembersih.
e) Garasi dan gudang : oli dan aki mobil, minyak rem, catwax,
pembesih karburator, cat dan tiner, lem, pembunuh tikus, semir
sepatu, dan genteng asbes.
f) Ruang tamu : pembersih karpet, pembersih lantai, pembersih
perabotan, pembersih kaca, pengharum ruangan.
g) Taman : pupuk dan insektisida.
h) Ruang makan : bumbu dan obat.
c. Cara Pembuangan Limbah
Penanganan limbah baik limbah cair, padat, gas dan limbah B3
memiliki cara tersendiri dalam penanganan pembuangan. Limbah B3 tidak
bisa disamakan pembuangannya dengan limbah cair ataupun limbah padat
begitu pula sebaliknya. Untuk penanganan limbah cair sendiri masih
dibagi lagi menjadi beberapa bagian, untuk lebih jelasnya perhatikan
bagaimana cara penanganan limbah di bawah ini.
1. Penanganan limbah Cair sangatlah sulit, setiap bahan yang berbeda
harus ditangani dengan cara yang berbeda pula. Dalam penanganan
limbah cair terdapat beberapa cara yakni sebagai berikut ini:
a) Pengolahan primer
b) Pengolahan sekunder
c) Pengolahan tersier
d) Desinfeksi
e) Pengolahan lumpur
2. Pengolahan limbah padat

Pada pengolahan limbah padat berbeda dengan penanganan
limbah cair, dalam penanganan limbah padat dibagi dalam beberapa
cara yakni:
a) Penimbunan terbuka
b) Sanitary landfill
c) Daur ulang
d) Insinerasi
e) Dijadikan kompos
3. Pengolahan limbah gas
Untuk penanganan limbah gas lebih ditekankan pada
bagaimana mencegah gas pencemar tersebut mencemari lingkungan,
misalnya dengan memasang filter (penyaring) pada knalpot kendaraan
bermotor, pengendap siklon, mengontrol emisi gas buang dan masih
banyak lagi.
4. Pengolahan limbah B3
Pengolahan limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)
memiliki cara yang berbeda, berhubung jenis limbah ini bisa
menimbulkan bahaya bagi lingkungan maka penanganan dengan benar
haruslah diperhatikan. Untuk pembuangan limbah B3 haruslah berhatihati karena tidak bisa dibuang begitu saja, limbah haruslah diolah
terlebih dahulu baik melalui pengolahan fisik, biologi dan kimia
dengan tujuan dapat menghilangkan efek berbahaya yang terdapat
didalam limbah. Berikut ini beberapa cara pengolahan limbah B3:
a) Kolam penyimpanan (surface impoundments)
b) Sumur dalam/Sumur injeksi
c) Secure landfill/lanfill untuk limbah B3
d. Daur Ulang Limbah
Manusia dalam melakukan aktifitasnya sehari-hari pasti pasti
menghasilkan buangan atau sampah.Jumlah sampah yang kita hasilkan
sebanding dengan tingkat konsumsi kita terhadap barang yang kita
gunakan sehari-hari.Demikian juga dengan jenis sampah sangat tergantung
dengan jenis material yang kita konsumsi. Oleh karena itu, pengolahan
sampah tidak lepas dari pengelolaan gaya hidup masyarakat (Dharmono,
2013).

Secara umum sampah dapat di kelompokkan menjadi dua jenis,
yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik merupakan
sampah yang berasal dari makhluk hidup.Seperti daun-daunan, sampah
dapur, serta sampah sayur atau buah-buahan di pasar.Sedangkan sampah
anorganik merupakan sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang sulit
terurai secara alami sehingga penghancurannya memerlukan penanganan
lebih lanjut. Misalnya, plastik, kertas, kaleng, dan styrofoam. Sampah
dapat diolah, salah satu caranya dengan daur ulang yaitu cara pengelolaan
sampah padat yang terdiri atas kegiatan pemilahan, pengumpulan,
pemrosesan, pendistribusian, dan pembuatan produk atau material bekas
pakai (Dharmono, 2013).
Produksi

bersih

merupakan

salah

satu

pendekatan

untuk

merancang ulang industri yang bertujuan untuk mencari cara-cara
pengurangan produkproduk samping yang berbahaya, mengurangi polusi
secara keseluruhan, dan menciptakan produk-produk dan limbah-limbah
yang aman dalam kerangkasiklus ekologi. Prinsip-prinsip produksi bersih
yang dapat diterapkan dalam keseharian misalnya dengan menerapkan
prinsip 4R yang meliputi : Reduce (kurangi sampah), Recyle (daur ulang
sampah), Reuse (gunakan sampah yang masih dapat dipakai) dan Replace
(ganti dengan barang yang ramah lingkungan) (Dharmono, 2013).

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan Undang-undang Lingkungan Hidup No. 32 Tahun 2009,
pencemaran lingkungan adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup,
zat, energy, dana tau komponen lain ke dalam lignkungan hidup oleh kegiatan
manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah
ditetapkan. Adapaun faktor penyebab terjadinya pencemaran lingkungan, yaitu
: 1. Faktor Industrialisasi seperti, pertambangan, transportasi, penyulingan dan
pengolahan bahan hingga menghasilkan barang yang dapat digunakan 2.
Faktor Urbanisasi seperti, pembukaan hutan untuk perkampungan, industri
dan

sistem

transportasi,

penimbunan

atau

menumpuknya

sisa-sisa

buangan/sampah 3. Perkembangan/pertumbuhan penduduk yang pesat,
sehingga mneingkatnya kebutuhan 4. Faktor Cara Hidup, seperti penggunaan
barang kebutuhan secara berlebihan sehingga terbuang percuma, tuntutan
akan kemewahan, dan pemborosan energi.
Pencemaran Lingkungan ada bermacam-macam yaitu pencemaran udara,
pencemaran air, pencemaran tanah, dan pencemaran suara. Macam-macam
pencemaran lingkungan tersebut masing-masing memiliki dampak bagi manusia
terutama kesehatan. Pencemaran udara dapat menyebabkan pusing, mual, serangan
jantung, penglihatan kabur, iritasi mata, iritasi saluran pernapasan, kejang,
kelumpuhan, radang ginjal, kanker paru-paru, kekurangan darah. Pencemaran air
dapat menyebabkan sakit pinggang dan tulang punggung, gagal ginjal, kekurangan
hormone kelenjar gondok, tekanan darah tinggi, penyakit jantung. Pencemaran tanah
dapat menyebabkan daratan tidak dapat memberikan daya dukung bagi

kehidupan

manusia

seperti

untuk

pertanian,

peternakan,

kehutanan,

pemukiman, dan lain-lain. Sedangkan pencemaran suara (kebisingan) dapat
menyebabkan peningkatan tekanan darah, bertambahnya metabolisme basal, kurang
konsentrasi, susah tidur, gangguan emosi dan ketulian.
Limbah didefinisikan sebagai sisa atau buangan dari suatu usaha

dan/atau kegiatan manusia. Limbah berdasarkan wujudnya ada limbah padat,
limbah cair dan limbah gas. Berdasarkan sumbernya ada limbah industri,
limbah pertanian, limbah pertambangan, dan limbah domestik.

Jenis- jenis limbah yaitu limbah domestik dan limbah B3 (bahan
berbahaya dan beracun ). Limbah domestik berasal dari pembuangan dalam
rumah tangga, seperti sampah dan sejenisnya. Limbah ini dihasilkan dari sisa
pembuangan makanan, sisa barang-barang yang sudah tidak terpakai dan ingin
segera dibuang, air bekas mencuci atau mandi dan kotoran yang berasal dari
tubuh manusia (feses dan urin). ). Limbah B3 adalah setiap bahan sisa
(limbah) suatu kegiatan proses produksi yang mengandung bahan berbahaya
dan beracun (B3) karena sifat (toxicity, flammability, reactivity. dan
corrosivity) serta konsentrasi atau jumlahnya tidak langsung dapat merusak,
mencemarkan lingkungan, atau membahayakan kesehatan manusia.
Cara pembuangan limbah diantaranya : Dalam penanganan limbah cair
terdapat beberapa cara yakni dengan : Pengolahan primer, Pengolahan
sekunder, Pengolahan tersier, Desinfeksi, dan Pengolahan lumpur. Dalam
penanganan limbah padat dibagi dalam beberapa cara yakni: Penimbunan
terbuka, Sanitary landfill, Daur ulang, Insinerasi dan Dijadikan kompos.
Untuk penanganan limbah gas lebih ditekankan pada bagaimana mencegah
gas pencemar tersebut mencemari lingkungan, misalnya dengan memasang
filter (penyaring) pada knalpot kendaraan bermotor, pengendap siklon,
mengontrol emisi gas buang dan masih banyak lagi. Pengolahan limbah B3
(Bahan Berbahaya dan Beracun) memiliki cara yang berbeda, beberapa cara
pengolahan limbah B3 yaitu dengan : Kolam penyimpanan (surface
impoundments), Sumur dalam/Sumur injeksi dan Secure landfill/lanfill untuk
limbah B3.
Dalam mengelola limbah untuk daur ulang dapat digunakan prinsipprinsip produksi bersih yang dapat diterapkan dalam keseharian misalnya
dengan menerapkan prinsip 4R yang meliputi : Reduce (kurangi sampah),
Recyle (daur ulang sampah), Reuse (gunakan sampah yang masih dapat
dipakai) dan Replace (ganti dengan barang yang ramah lingkungan).
B. Saran
1. Masyarakat
Dengan penulisan makalah ini, masyarakat agar lebih sadar akan
pelestarian lingkungan dan sebaiknya masyarakat menambah wawasan

lingkungan yang luas dalam menjaga kondisi lingkungan agar benarbenar jauh dari pencemaran lingkungan.
2. Mahasiswa
Sebaiknya mahasiswa memperdalam wawasan lingkungan maupun ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang mengarah pada pemeliharaan
dan pelestarian lingkungan agar dapat beretika atau bermoral lingkungan
yang tinggi sehingga jauh dari masalah lingkungan bahkan dapat
mencegah masalah lingkungan.
3. Makalah
Untuk makalah ini, agar lebih memperhatikan kata-kata yang kurang
tepat dan mengutamakan keselarasan pembahasan untuk perbaikan demi
kesempurnaan makalah yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

Dharmono. 2013. Bahan Ajar Ilmu Kealaman Dasar. Banjarmasin: Universitas
Lambung Mangkurat Press.
Luthfi, Achmad. 2004. Modul Kim 08. Pencemaran Lingkungan. Bagian Proyek
Pengembangan Kurikulum Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan,
Departemen Pendidikan Nasional.
Peraturan Pemerintah No. 18/1999 Jo.PP 85/1999
Sugiharto, 1987
Undang-undang Lingkungan Hidup No. 32 Tahun 2009
Undang-undang No. 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah