LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTIK KER

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN
PRAKTIK KERJA LAPANGAN PADA INSTALASI PENGOLAHAN AIR
(IPA) 2 PDAM UNIT 1 CENDANA KOTA SAMARINDA

Oleh :
SUSINA
NIM : 130 500 171

PROGRAM STUDI MANAJEMEN LINGKUNGAN
JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA
SAMARINDA
2016

HALAMAN PENGESAHAN
Judul Laporan PKL

:

Laporan Pelaksanaan Kegiatan Praktik Kerja
Lapangan pada IPA 2 PDAM Unit 1 Cendana

Kota Samarinda

Nama

:

Susina

NIM

:

130 500 171

Program Studi

:

Manajemen Lingkungan


Jurusan

:

Manajemen Pertanian

Pembimbing

Penguji l

Penguji ll

Taufiq Rinda Alkas, S.Si, M. Pd.. Martha E.Siahaya.S,Hut.MP.
Haryatie Sarie, SP. MP.
NIP. 19721107 200312 2 001 NIP. 19781013200912 2 001
NIP. 19780517 200912 1 002

Menyetujui/ Mengesahkan,
Ketua Program Studi Manajemen Lingkungan
Politeknik Pertanian Negeri Samarinda


Ir. Dadang Suprapto, MP
NIP. 1962010 198803 1 003

Lulus ujian pada tanggal :.........................................

KATA PENGANTAR

Rahmat-Nya penulis dapat melaksanakan rangkaian kegiatan selama
melaksanakan Praktik Kerja Lapang (PKL) di Instalasi Pengolahan Air (IPA)
Peruahaan Daerah Air Minum (PDAM) Unit l Cendana Kota Samarinda,
Kalimantan Timur, hingga tersusunnya laporan ini.
Keberhasilan dan kelancaran dalam pelaksanaan kegiatan PKL ini tidak
terlepas dari peran serta dan bantuan dari beberapa pihak, untuk ini dengan
segala kerendahan hati dan sikap hormat, penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
1.
memberikan dukungan baik secara materil maupun dukungan moral.
2. Bapak H. Ady Fahrudy, selaku Kepala Instalasi Pengolahan Air (IPA) 2 PDAM
Unit l Cendana kota Samarinda.

3. Bapak Taufiq Rinda A, S.Si, M.P d selaku Dosen Pembimbing Prakti k Kerja
Lapang (PKL).
4. Ibu Martha E. Siahaya, S, Hut., MP., selaku Penguji I, dan Ibu Haryatie Sarie,
SP. MP selaku Penguji ll.
5. Bapak Ir. Dadang Suprapto, MP selaku Ketua Program Studi Manajemen
Lingkungan.
6. Bapak Ir. M. Masrudy, MP selaku Ketua Jurusan Manajemen Pertanian.
7. Bapak Ir. Hasanudin, MP selaku Direktur Politeknik Pertanian Negeri
Samarinda.
8. Bapak/Ibu staf Dosen Pengajar Program Studi Manajemen Lingkungan yang
selalu memberikan pelajaran kepada penulis yang tidak bisa penulis
sebutkan namanya satu per satu.
9. Rekan-rekan seperjuangan Manajemen Lingkungan Angkatan 2013
khususnya Program Studi Manajemen Lingkungan yang tidak bisa penulis
sebutkan satu per satu.
maupun dukungan moral mendapatkan balasan dari Allah SWT, Amin. Dalam
menyusun laporan ini penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan
masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu penulis sangat mengharapkan
saran dan kritik yang bersifat membangun demi lebih baiknya Laporan Praktik
Kerja Lapang (PKL) ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para

pembaca. Amin.

Susina
Kampus Sei Keledang, 2016

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................
ii
KATA PENGANTAR ................................................................................

iii

DAFTAR ISI ..............................................................................................

v

DAFTAR TABEL ......................................................................................

vii


DAFTAR GAMBAR ..................................................................................

viii

BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................
A. Latar Belakang ........................................................................
B. Tujuan .....................................................................................
C. Hasil yang diharapkan .............................................................

1
1
3
3

BAB II KEADAAN UMUM PERUSAHAAN ..............................................
A. Tinjauan Umum Perusahaan ...................................................
B. Manajemen Perusahaan .........................................................
C. Lokasi dan Waktu PKL ............................................................


4
4
7
7

BAB III HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN ........................................
A. Mempelajari Dokumen SOP .....................................................
B. Survei Bangunan Intake ..........................................................
C. Pembersihan Bak Sedimen .....................................................
D. Pembersihan Bak Filter ...........................................................
E. Survei Bak Reservoir ...............................................................
F. Survei Bangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) ......................
G. Pengukuran Dosis Optimal Tawas ...........................................
H. Pengurasan Instalasi Pengolahan Air (IPA) .............................
I. Survei Ruang Laboratorium .....................................................
J. Survei Bangunan Kimia ...........................................................
K. Survei Bangunan IPAL ...........................................................

10
10

12
14
16
17
19
21
24
26
27
29

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................
A. Kesimpulan .............................................................................
B. Saran ......................................................................................

31
31
31

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR GAMBAR
Nomor

Tubuh Utama

Halaman

1. Alur Proses Pengolahan Air ........................................................................... 6
Lampiran
2. Kantor Instalasi Pengolahan Air Unit I Cendana ......................................... 34
3. Bangunan Intake Teluk Lerong ................................................................... 34
4. Bangunan Instalasi pengolahan Air (IPA) 2.................................................. 35
5. Bak Aerator

35

6. Pembersihan Bak sedimentasi .................................................................... 36
7. Bak Filter


36

8. Bak Reservoir .............................................................................................. 37
9. Mengganti Gas Klor ...................................................................................... 37
10. Pengukuran Dosis Optimal Tawas ............................................................. 38
11. Melakukan pengurasan .............................................................................. 38
12. Bak pengaduk bahan kimia ........................................................................ 39
13. Bak pembubuhan soda Ash ....................................................................... 39
14. Bak pembubuhan tawas ............................................................................. 40
15. Rumah pompa distribusi ............................................................................. 40
16. Pompa distibusi ......................................................................................... 41
17. Bak Insatalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) ............................................ 41

DAFTAR TABEL
Nomor

Tubuh Utama

1. Jadwal Kegiatan Praktik Kerja Lapang


Halaman
............. .

8

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Program studi Manajemen Lingkungan Politeknik Pertanian Negeri
Samarinda merupakan pendidikan vokasi Diploma III. Sebagai program
pendidikan vokasi maka sistem pendidikan menerapkan kurikulum dengan
komposisi 40% komponen teori dan 60% komponen praktik. Pekerjaan praktik
merupakan konsep utama pelaksanaan pendidikan di Politeknik Pertanian.
Sebagai implementasi dan pelaksanaan kurikulum tersebut selain melaksanakan
praktik di Laboratorium juga disediakan waktu pada semester akhir bagi
mahasiswa untuk mengikuti kegiatan lapangan dalam bentuk Praktik Kerja
Lapang (PKL) yang dilaksanakan pada Perusahaan atau Instansi yang terkait.
Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan PKL adalah selama 2 bulan.
Praktik Kerja Lapang (PKL) dilakukan pada Perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM) dimana mahasiswa diberi informasi kemudian melaksanakannya.
Seiring dilaksanakannya kegiatan di lapangan, mahasiswa dibimbing oleh
seorang pembimbing lapangan dan berperan memberikan petunjuk dan arahan
mengenai apa dan bagaimana melaksanakan pekerjaan yang terkait dengan
proses pengolahan air.
Maksud dilaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapang (PKL) adalah agar
mahasiswa mendapat pengalaman kerja di lapangan pada kondisi yang
sesungguhnya terjadi di masyarakat dengan demikian para mahasiswa akan
bertambah wawasan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan teknologi
pengelolahan lingkungan dan teknik pencegahan pencemaran lingkungan.
Dalam kegiatan PKL mahasiswa tidak hanya melihat atau mengamati
saja akan tetap diarahkan mengikuti atau melaksanakan pekerjaan sebagaimana

?

yang dilaksanakan oleh institusi dalam pengelolaan lingkungan pada bidang
Intalasi Pengolahan Air. Mahasiswa diberi tugas khusus dalam bidang
pengolahan air seperti observasi (debit air, sisa klor dan pH, reservoir 1, 2 dan 3,
dan manometer tekanan air), cara pengolahan air (dosering waktu pada
pembubuhan tawas), pemantauan kualitas air dan semua kegiatan yang di
laksanakan di Instalasi Pengolahan Air (IPA).
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), sebagai salah satu Badan Usaha
Milik Pemerintah Samarinda yang selalu berupaya memberikan layanan terbaik
kepada masyarakat di bidang pelayanan jasa air minum yang memenuhi
persyaratan yang berlaku. Sejalan dengan perkembangan Kota Samarinda dan
melihat laju pert umbuhan penduduk yang cukup pesat, oleh karena itu PDAM
Samarinda terus berusaha meningkatkan pelayanan yang terbaik dan memenuhi
kebutuhan masyarakat secara optimal melalui pertambahan kapasitas produksi
dengan membangun instalasi pengolahan air (IPA) dan perluasan jaringan
distribusi, agar syarat kuantitas, kualitas dan kapasitas dapat terpenuhi. Sumber
daya pengembangan tersebut diharapkan diperoleh dari tertibnya warga
masyarakat (pelanggan) membayar rekening penagihan pemakaian air secara
teratur dan bantuan dari pihak pemerintah daerah maupun lembaga terkait
lainnya (Anonim, 2014).
Air menjadi kebutuhan primer yang diperlukan untuk kebutuhan seharihari seperti minum, masak, mandi sampai kebutuhan pengolahan industri,
sehingga fungsi air tidak hanya terbatas untuk menjalankan fungsi ekonomi saja,
namun juga sebagai fungsi sosial. Fungsi sosial ini erat berkaitan dengan kondisi
air yang sehat, jernih, dan bersih sehingga sangat penting dipahami oleh semua
pihak dalam rangka menjaga dan meningkatkan kesehatan masyarakat.

?

B. Tujuan
Praktik Kerja Lapang ini dilaksanakan bertujuan untuk :
1. Mahasiswa dapat memahami proses pengolahan Instalasi Pengolahan Air
(IPA) Cendana Kota Samarinda.
2. Mahasiswa dapat mengetahui cara proses

Pengolahan Air Instalasi

Pengolahan Air (IPA) Cendana Kota Samarinda.
C. Hasil yang Diharapkan
Hasil yang diharapkan pada Praktik Kerja Lapang (PKL) ini adalah :
1. Mahasiswa mampu melihat secara langsung proses pengolahan air di
lingkungan Instalasi Pengolahan Air (IPA) Jalan Cendana Kota Samarinda.
2. Mahasiswa mampu mempelajari dan memahami proses pemantauan kualitas
air bersih di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Jalan Cendana Kota Samarinda.
3. Mahasiswa menjadi terampil dan berdedikasi tinggi dalam mengaplikasikan
hasil Praktik Kerja Lapang (PKL) didalam lingkungan kerja perusahaan.

BAB II
KEADAAN UMUM PERUSAHAAN
A. Tinjauan Umum Perusahaan
Tahun 1932 Pemerintah Belanda membangun satu sistem pengelolaan
air minum dengan satu intake dengan kapasitas 10 L/detik. Berdasarkan
Peraturan Daerah Kota Samarinda No. 13 Tahun 1974, tentang Pendirian
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kotamadya Tingkat II. Samarinda pada
tanggal 13 April 1974, dengan pinjaman dari IBRD (Bank Dunia) ± Rp. tiga milyar
rupiah untuk melaksanakan Proyek Air Minum Samarinda fase I Tahap I dengan
membuat 2 buah Instalasi Air minum yaitu Instalasi Pengolahan Air (IPA)
Cendana kapasitas 160 L/detik dan Instalasi Pengolahan Air (IPA) Samarinda
Seberang 40 L/detik. Sehingga total kapasitas menjadi 200 l/detik.
Melihat laju pertumbuhan penduduk yang cukup pesat, kita juga
menyadari bahwa Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Samarinda harus
terus berusaha meningkatkan pelayanan dan memenuhi kebutuhan masyarakat
secara optimal melalui penambahan kapasitas produksi dengan membangun
Instalasi Pengelolaan Air (IPA) dan perluasan jaringan distribusi, yang sumber
dana pengembangan tersebut diharapkan diperoleh dari tertibnya warga
masyarakat (pelanggan) membayar rekening penagihan pemakaian air bersih
secara teratur dan bantuan dari pihak Pemerintah Daerah maupun Lembaga
terkait lainya. Secara geografis Kota Samarinda memiliki batas wilayah 718 km2,
terletak di wilayah khatulistiwa dengan koordinat di antara 00
dan 166

0

0

- 117

-10

(Anonim, 2015).

Berdasarkan Profil Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota
Samarinda pada Tahun 2016 untuk Instalasi Pengolahan Air (IPA) Jalan
Cendana Samarinda Kota mencakup wilayah Cendana, Segiri, A Wahab

?

Syahranie. Wilayah Cendana 320 L/detik (dua pompa) dan menghasilkan ratarata produksi air ±160 L/detik.
Wilayah Segiri dengan (satu pompa) berkapasitas 355 L/detik, kapasitas
yang terpakai hanya 252 L/detik ,alasannya karena reservoir tidak mampu
menampung air berkapasitas 355 L/detik produksi air rata-rata selama 24 jam ±
253,75 l/detik.
Wilayah A.Wahab Syahranie dengan

(satu pompa) berkapasitas 225

L/detik, kapasitas yang terpakai hanya 201 L/detik alasannya karena pipa di
saluran ini menggunakan pipa yang kecil dan saluran ini banyak ditemukan
tikungan pipa dan tanjakan, yang dapat menurunkan arus distribusi pompa,
produksi air rata-rata selama 24 jam ± 194,625 L/detik.
Berdasarkan profil Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota
Samarinda pada Tahun 2015 untuk Instalasi Pengolahan Air (IPA) Jalan
Cendana Samarinda Kota adalah mencakup wilayah Cendana, A. Wahab
Syahranie, dan Segiri. Dengan empat mesin pompa yang terpasang dan
berkapasitas berbeda, dari empat mesin pompa yang terpasang menghasilkan
nilai rata-rata air dalam 24 jam ± 773 L/detik (Anonim, 2012).

?

Sungai Mahakam

Intake

Bak Aerator
(Bak Oksigen)

Segiri

AWS

Cendana

Bak Koagulasi
(Bak Pembubuhan Tawas)

Bak Flokulasi
(Bak Pembentukan Flok)

Bak Sedimentasi
(Bak Pengendap Flok)

Bak Filtrasi
(Bak Penyaring)

Rumah pompa
distribusi

Reservoir

Gambar 1. Alur Proses Pengolahan Air Pada Instalasi Pengolahan Air (IPA)
Cendana Samarinda.

?

1.

Visi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Samarinda.
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Samarinda menjadi
perusahaan terdepan dalam melayani air minum bagi masyarakat di Daerah
Kota Samarinda.

2.

Misi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Samarinda.
a) Mewujudkan pelayanan bagi seluruh Kota Samarinda sesuai standar
kualitas air.
b) Mewujudkan kinerja yang sehat dan bersih dari aspek keuangan dan
administrasi.
c) Mewujudkan profesionalisme SDM dan bekerja dengan hati melayani
konsumen.
d) Mewujudkan dukungan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta
Kencana Kota Samarinda terhadap bagian komunitas kota terkait
pelayanan air minum.
B. Manajemen Perusahaan
Jumlah karyawan pada

Instalasi Pengolahan Air (IPA) Cendana

Samarinda terdiri dari Kepala Seksi Instalasi Pengolahan Air (IPA) 1 (satu) orang,
Operator Intake 1 (satu) orang, Operator Laboratorium 4 (empat) orang, Operator
(Pengaduk Bahan Kimia) PBK 3 (tiga) orang, Operator Instalasi Pengolahan Air
(IPA) 8 (delapan) orang.
C. Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapang (PKL)
Kegiatan

Praktik

Kerja

Lapang

(PKL)

dilaksanakan

di

Instalasi

Pengolahan Air lebih tepatnya berada di Jln. Cendana Kota Samarinda,
Kalimantan Timur. Kegiatan Praktek Kerja Lapang PKL dilaksanakan selama 2
(dua) bulan yaitu dimulai dari tanggal 01 Maret sampai dengan 30 April 2016.

?

Adapun jadwal pelaksanaan PKL dapat dilihat pada Tabel 1. di bawah ini:
Tabel 1. Jadwal Kegiatan Praktik Kerja Lapang
No Jenis Kegiatan
Tanggal Kegiatan
1 Mempelajari
O2 - 11 Maret 2016
Dokumen SOP di
Instalasi
Pengolahan Air
(IPA)
2 Melakukan Survei
14 Maret 2016
Bangunan Intake
3 Melakukan
15 25 Maret 2016
pembersihan Bak
Sedimen
4 Mengamati
28 29 April 2016
pembersihan Bak
Filter
5 Survei Bak
30 April 2016
Reservoir
6 Survei Bangunan
31 Maret 01 April
Instalasi
2016
Pengolahan Air
(IPA)
7 Pengukuran Dosis
04 11 April 2016
Optimal Tawas
8 Melakukan
12 April 2016
pengurasan
Instalasi
Pengolahan Air
(IPA)
9

Keterangan
Teori

Lokasi
Kantor IPA

Teori dan
Praktik
Praktik

Bangunan
Intake
Bangunan
Sedimen

Observasi

Bangunan
Filter

Praktik

Bangunan
Reservoir
Instalasi
Pengolahan
Air Unit 1
Cendana
Ruang
Laboratorium
Instalasi
Pengolahan
Air Unit 1
Cendana

Praktik

Praktik
Praktik

Survei Ruang
Laboratorium
Survei Bangunan
Kimia

14 April Praktik

Praktik

16 April 2016

Praktik

11

Survei Bangunan
IPAL

20 April 2016

Praktik

12

Penyusunan
Laporan PKL

01 April sampai
selesai

Praktik

10

Ruang
Laboratorium
Ruang
operator Unit
1 Cendana
Instalasi
Pengolahan
Air Unit 1
Cendana
Instalasi
Pengolahan
Air Unit 1
Cendana

BAB lll
HASIL PRAKTIK KERJA LAPANG
A.

Mempelajari Dokumen SOP (Standard Operational Procedure)
1. Tujua n
Dokumen SOP (Standard Operational Procedure) di Instalasi
Pengolahan Air (IPA) terhadap kegiatan yang dilakukan oleh Perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM) bertujuan untuk mengetahui informasi tentang
prosedur kerja terkait dengan kegiatan yang dilakukan oleh Perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM) untuk kegiatan Instalasi Pengolahan Air (IPA)
di Jalan Cendana Kota Samarinda.
2. Dasar Teori
Dokumen

SOP

adalah

serangkaian

instruksi

tertulis

yang

dibakukan dan didokumentasikan dari aktifitas rutin dan berulang yang
dilakukan oleh organisasi dalam suatu kegiatan. Sebagai sebuah
dokumen yang menjadi pedoman, dokumen SOP memuat penjelasan
bagaimana membaca dan menggunakan dokumen tersebut. Isi dari
bagian penjelasan ini antara lain : Ruang Lingkup, menjelaskan tujuan
dibuatnya prosedur dan kebutuhan organisasi; Ringkasan, memuat
ringkasan singkat mengenai prosedur yang dibuat dan definisi atau
pengertian-pengertian umum memuat beberapa definisi yang terkait
dengan prosedur yang distandarkan (Farisyalwan, 2009).
3. Alat dan Bahan
a) Alat yang digunakan adalah buku catatan dan pulpen.
b) Bahan yang digunakan adalah Dokumen SOP (Standard Operational
Procedure) Instalasi Pengolahan Air (IPA) di Perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM).

??

4. Prosedur Kerja
a) Mereview dokumen SOP (Standard Operational Procedure) Instalasi
Pengolahan Air (IPA) di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Jalan
Cendana Kota Samarinda.
b) Menulis tentang informasi SOP (Standard Operational Procedure)
Instalasi Pengolahan Air (IPA) di Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM) Jalan Cendana Kota Samarinda.
5. Hasil yang Dicapai
Hasil yang dicapai selama mempelajari dokumen SOP (Standard
Operational Procedure) yang dimiliki oleh perusahaan adalah mahasiswa
dapat mengetahui informasi tentang prosedur kerja pada Instalasi
Pengolahan Air (IPA) yang terkait dengan kegiatan yang dilakukan oleh
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Jalan Cendana Kota Samarinda.
6. Pembahasan
Kegiatan operasional Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
Jalan Cendana Kota Samarinda meliputi pengolahan air seperti observasi
(debit air, sisa klor dan pH, reservoir 1, 2 dan 3, dan manometer tekanan
air), cara pengolahan air (dosering waktu pada pembubuhan tawas),
pemantauan kualitas air dan semua kegiatan yang di laksanakan di
Instalasi

Pengolahan Air (IPA). Dengan mempelajari dokumen SOP

maka sangat berguna sebagai standarisasi cara yang dilakukan
perusahaan dalam menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tugasnya,
mengurangi tingkat kelalaian dan kesalahan yang dapat merugikan
perusahaan, tidak tergantung oleh pimpinan sehinggga akan mengurangi
keterlibatan pimpinan dalam pelaksanaan kegiatan sehari-hari. SOP

??

ditulis secara jelas, sederhana dan tidak berbelit-belit, SOP menjadi
pedoman yang terukur baik mengenai norma waktu, hasil kerja yang tepat
dan akurat, maupun rincian biaya pelayanan, SOP memberikan kejelasan
kapan dan siapa yang harus melaksanakan kegiatan, SOP mudah
dirumuskan dan menyesuaikan dengan kebutuhan perkembangan
kebijakan yang berlaku, SOP dapat menggambarkan alur kegiatan yang
mudah ditelusuri jika terjadi hambatan.
B.

Survei Bangunan Intake
1. Tujua n
Untuk melihat langsung prosedur kerja mesin pompa yang
mensuplai air baku ke Instalasi Pengolahan Air (IPA).
2. Dasar Teori
Bangunan intake merupakan bangunan yang dibuat untuk menaru
mesin pompa penyedot air baku yakni air Sungai Mahakam sehingga
intake sangat bermanfaat bagi pengambilan air baku (air Sungai
Mahakam) dimana didalamnya yang secara umum terdapat beberapa
pompa dan lengkap dengan asesorisnya (Asmadi, 2011). Lebih jelasnya
Bangunan Intake dapat dilihat pada lampiran halaman 34 Gambar 3.
3. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan adalah sebagai berikut :
a) Mesin pompa (pompa penyedot)
b) Panel kontrol
c) Water meter
d) Kompresor
Bahan yang digunakan adalah air Sungai Mahakam.

??

4. Prosedur Kerja
a) Meninjau bangunan intake dan cara pengambilan air Sungai
Mahakam pada mesin kerja di bangunan intake.
b) Melakukan pemantauan perhitungan debit air berdasarkan (SOP),
yakni dalam 1 jam sekali.
5. Hasil yang dicapai
Hasil yang dicapai dari survei bangunan intake melalui mesin
pompa air pada bangunan intake adalah agar dapat mengetahui proses
pengambilan air sungai mahakam melalui pompa -pompa intake untuk
kemudian dialirkan melalui pipa transmisi ke bak aerator.
6. Pembahasan
Bangunan intake merupkan bangunan atau sistem pengambilan
air

baku

yang

secara

umum

didalamnya

terdapat

pompa

dan

kerlengkapannya. Setiap pompa untuk intake Teluk Lerong ada 4 pompa
dengan 1 pompa mampu menyedot air sebanyak 160 L/detik, jadi dalam 2
pompa bisa menghasilkan air sebanyak 320 L/detik yang bisa disuplaikan
langsung ke Instalasi Cendana.

Pengunaan mesin pompa yang

beroperasi, setelah 12 jam berikutnya diganti lagi dengan mesin pompa
yang lainnya. Kendala pada intake pada saat proses pengambilan air
baku terdapatnya sampah yang ikut terbawa, masuknya seperti rantingranting kayu, botol, plastik ke dalam intake, dan juga terhentinya proses
pengambilan air baku pada saat masuknya air asin ke Sungai Mahakam,
yang bisa mengakibatkan rusaknya mesin pompa dan berkarat mesin
pompa..

??

C.

Pembersihan Bak Sedimen
1. Tujuan
Untuk membersihkan jaring-jaring (sarang tawon ) dan pipa-pipa
yang berbentuk sisir agar dapat bekerja secara maksimal untuk
mengendapkan lumpur.
2. Dasar Teori
Bak sedimentasi berfungsi sebagai kolam untuk pengendapan
lumpur, pasir serta kotoran lainnya, dimana bak sedimentasi ini terdapat
jaring -jaring pengendap, pipa sisir dan untuk lumpur yang terendap
langsung terbuang pada sistem pembuangan lumpur secara otomatis
yakni 2 jam sekali berdasarkan SOP perusahaan (Putra, 2006). Lebih
jelasnya pembersihan bak sedimen dapat dilihat pada lampiran halaman
36 Gambar 6.
3. Alat dan Bahan
a) Alat yang digunakan pada kolam sedimen adalah Jaring pengendap
(Turb seatler) dan Pipa sisir.
b) Bahan yang digunakan dalam kolam sedimen adalah soda Ash untung
menghilangkan bau sebanyak 100ml per menit.
4. Prosedur Kerja
a) Melakukan pemantauan dan pengukuran pH air pada kolam sedimen
sesuai dengan SOP perusahaan yakni dalam (1) jam sekali, namun
berdasarkan hasil observasi dengan pembimbing lapangan terkadang
untuk pengukuran pH air dilakukan dua (2) sampai (3) jam sekali.
b) Melakuakan pencucian bak sedimen yakni dilakukan kurang lebih 3
kali dalam satu minggui, agar pada proses pengolahan air bersih bisa

??

berjalan lancar dan menghasilkan air bersih yang memenuhi standar
baku mutu.
5. Hasil Yang Dicapai
Hasil yang dicapai dari pembersihan kolam sedimen adalah agar
dalam proses pengolahan, air lebih jernih dan produksi pengolahan air
menjadi baik sesuai standar air layak pakai.
6. Pembahasan
Bak sedimentasi merupakan bak tempat pemisahan flok sebagai
proses

pengendapan lumpur dan pasir maupun kotoran lainnya yang

telah terbentuk pada proses flokulasi, dimana air yang jernih kemudian
dialirkan menuju bak filtrasi. Pembersihan bak sedimentasi terjadi pada
saat lumpur terbuang pada sistem pembuangan lumpur yang berlangsung
secara otomatis yakni 2 jam sekali. Air yang berasal dari bak flokulasi
akan masuk ke kolam sedimen dan mengalami proses pengolahan air
sehingga air dapat menjadi jernih dan produksi pengolahan air menjadi
baik sesuai standar air layak pakai. Air yang dihasilkan dari bak sedimen
sebesar 576.000 liter per jam dan dapat menghasilkan kotoran ± 1.000
m3/hari. Kendala pada bak sedimen yaitu pada saat saluran pembuangan
lumpur mengalami kebuntuhan sehingga sirkulasi air menjadi tidak lancar
dan dapat menghambat distribusi air ke kolam reservoir. Solusi yang
harus dilakukan apabila terjadi kebuntuhan akan dilakukan pembersihan
atau pencucuian bak dan tidak ditentukan waktu untuk membersihkannya
apabila

mengalami

pembuntuan

pembersihan pada bak tersebut.

langsung

secepatnya

dilakukan

??

D.

Pembersihan Bak Filter
1.

Tujua n
Tujuanya untuk menghilangkan flok ringan agar tidak masuk ke
bak reservoir sehingga dapat menghasilkan air bersih layak pakai.

2.

Dasar Teori
Bak Filter merupakan bangunan yang berfungsi untuk penampung
penjernihan air dengan menggunakan pasir silica agar penjernihan air di
Intalasi Pengolahan Air (IPA) Cendana Kota Samarinda dapat terjaga
dengan baik sebelum dialirkan melalui pipa transmisi ke Bak reservoir

(Putra, 2006).

Lebih jelasnya Bak filter dapat diihat pada lampiran

halaman 36 Gambar 7.
3.

Alat dan Bahan
a) Alat yang digunakan pada bak filter adalah control panel.
b) Bahan yang digunakan adalah pasir silika untuk penjernihan air di
bak-bak filter.

4.

Prosedur Kerja
a. Melakukan wawancara atau observasi dengan pembimbing lapangan
tentang bagaimana langkah-langkah dalam pengolahan bak filter.
b. Melakukan pembersihan bak filter sesuai SOP perusahaan yakni
dilakukan dalam satu hari sekali pembersihan bak filter. Akan tetapi,
berdasarkan hasil observasi dengan pembimbing lapangan untuk
pembersihan bak filter dilakukan biasanya dilakukan tiga hari sekali
pembersihan atau tergantung dari perusahaan fisik pada bak flter
tersebut.

??

5.

Hasil Yang Dicapai
Hasil yang dicapai dari pembersihan bak filter agar dalam proses
penyaringan pada bak filter, butir-butir flok serta mikroorganisme atau
bakteri yang ikut larut dalam air yang tidak ikut terendap pada bak
sedimen dapat disaring pada saat masuk kedalam bak filter. Bak filter
dapat menyaring air bersih sebanyak 160l/detik.

6.

Pembahasa n
Bak filter berfungsi sebagai tempat proses penyaringan butir-butir
yang tidak ikut terendap pada bak sedimen dan berfungsi sebagai
penyaring mikroorganisme atau bakteri yang ikut larut dalam air. Bak filter
menggunakan pasir silica yang berwarna hitam setebal 3 - 5 mili meter
dan pasir ini digunakan karena lebih berat dan lebih menempel pada flokfloknya sehingga dapat dengan muda untuk menangkap lumpur-lumpur
yang masih ikut mengalir dari bak sedimen ke bak filter.

E.

Survei Bak Reservoir
1. Tujuan
Tujuan survei bak reservoir untuk mengetahui cara kerja dari bak
reservoir yang bertujuan untuk menampung air bersih yang telah diproses
dan untuk mengetahui berapa kapasitas air bersih di dalam bak reservoir .
2. Dasar Teori
Bak reservoir merupakan bak penampung air hasil proses Instalasi
Pengolahan Air (IPA) yang telah memenuhi standar untuk siap
didistribusikan, bak reservoir berfungsi sebagai bak penampung air bersih,
dimana air diberi waktu atau kesempatan untuk salin beroksidasi
(pencapuran) dengan larutan gas klor aktif sehingga air tersebut terbebas

??

dari bakteri atau kuman dan selanjutnya akan diditribusikan kemasyarakat
melalui rumah pompa distribusi ( Asmadi, 2011). Lebih jelasnya bak
reservoir dapat dilihat pada lampiran halaman 37 Gambar 8.
3. Alat dan Bahan
a) Alat yang digunakan adalah Panel Kontrol dan Pompa distribusi.
b) Bahan yang digunakan adalah, gas klor aktif untuk membunuh bakteri
dan kuman.
4. Prosedur Kerja
Prosedur kerja pada bak reservoir adalah :
a) Melakukan observasi atau wawancara dengan pembimbing lapangan
tentang bagaimana cara kerja bak reservoir.
b) Melakukan pendistribusian ke masyarakat melalui air pipa transmisi
pelanggan untuk wilayah Cendana, A. Wahab Syahranie dan Segiri.
5. Hasil Yang Dicapai
Air yang berasal dari bak filter akan masuk kedalam bak reservoir,
dimana bak reservoir tersedia air bersih siap saji dengan kapasitasnya
10.000 m3 perhari yang memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat Kota
Samarinda.
6. Pembahasan
Bak reservoir merupakan bak penampung Air bersih Instalasi
Pengolahan Air Unit l Cendana Kota Samarinda yang berkapasitas setiap
bak tersebut adalah 10.000 m3. Dimana untuk meningkatkan didistribusi air
bersih serta pelayanan dan memenuhi masyarakat kota samarinda, wilayah
yang dituju yaitu wilayah Cendana , A.Wahab Syaharanie dan Segiri.

??

F.

Survei Bangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) 2
1.

Tujuan
Tujuannya untuk mengetahui proses lengkap pengolahan air di
Instalasi Pengolahan Air (IPA) 2 di Perusahaa n Daerah Air Minum
(PDAM) Unit l Cendana.

2.

Dasar Teori
Sistem pengolahan air lengkap adalah Instalasi Pengolahan Air
(IPA) dengan proses lengkap meliputi: air baku
koagulasi

flokulasi

sedimentasi

filtasi

reserfoir

intake

aerator

pompa distribusi

pelanggan. Lebih jelasnya Instalasi Pengolahan Air (IPA) (Asmadi, 2011).
Lebih jelasnya Bangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) 2 dapat dilihat
pada lampiran halaman 35 Gambar 4.
3.

Alat dan bahan
Alat yang digunakan
a) Stop watch
b) Beaker Glass ukur 100ml
c) Comparator disk
d) Pipet Turbidity Meter
Bahan yang digunakan adala :
a) Larutan tawas Al2(SO4)3
b) Larutan soda ash (NaCO3)
c) Larutan gas klor (Cl2)
d) Larutan PE

??

4.

Prosedur Kerja
Prosedur kerja pada Instalasi Pengolahan A ir :
a) Air baku dari sungai Mahakam air utama untuk pengolahan air bersih.
b) Intake disini berguna untuk menyuplai air baku yang sudah diambil
dari Sungai Mahakam menggunakan 2 mesin pompa menuju ke
Instalasi Pengolahan Air (IPA) atau bak aerator.
c) Bak aerator merupakan bak yang berfungsi untuk memperbanyak
persentuhan antara air dengan udara sehingga akan terjadi ikatan
antara logam berat dengan udara yang selanjutnya akan mengendap.
Secara umum logam berat ini adalah Fe dan Mn yang sering kali
menimbulkan warnah kemerahan pda air baku.
d) Bak koagulasi ini akan dilakukan penuangan bahan kimia yaitu
berupa tawas untuk penjernihan air, dan sudah ditentukan juga dosis
yang dipakai sesuai (SOP), dan terus mengalir menuju bak
berikutnya.
e) Bak flokulasi disini kita bisa melihat terbentuknya flok sebagai reaksi
dari pemberian bahan kimia berupa tawas yang ada pada bak
koagulasi dan juga pemberian kaporit untuk pembunuhan kuman.
f)

Bak sedimentasi merupakan bak tempat flok yang cukup berat untuk
mengendap, kadang juga disebut bak pengendap, yang akan
mengendapkan flok berupa lumpur dan juga sebagai tempat
pemberian soda Ash.

g) Bak filtrasi merupakan bak yang berfungsi menyaring flok ringan atau
relatif sangat kecil yang terbawa dari bak sedimentasi.

??

h) Bak reservoir bak yang akan menampung air hasil proses Instalasi
Pengolahan Air (IPA) 2 yang telah memenuhi standar untuk
didistribusikan ke wilayah yang sudah ditentukan oleh perusahaan.
5.

Hasil yang dicapai
Hasil yang dicapai dari proses pengolahan air baku sungai
Mahakam adalah air yang semulah keruh dan berbau menjadi air yang
lebih jernih dan tidak lagi berbau serta sesuai dengan peraturan Menteri
Kesehatan Nomer : 492/Menkes/Per/IV/2010.

6.

Pembahasan
Dalam proses pengolahan air baku Sungai Mahakam adalah agar
dapat mempermudah masyarakat untuk mendapatkan air bersih dengan
bantuan bahan kimia untuk keperluan masyarakat yang sesuai dengan
peraturan menteri kesehatan. Kendala pada saat proses pengolahan air
bersih, hanya terjadi masuknya air asin ke muara sungai yang akan
berhentinya sementara waktu untuk proses pengolahan air bersih, karena
menyebabkan mesin pompa rusak dan berkarat.

G.

Pengukuran Dosis Optimal Tawas
1.

Tujuan
Untuk membantu menentukan dosis optimum larutan tawas dalam
proses pembentukan flok yang baik.

2.

Dasar Teori
Jar test berfungsi sebagai penentuan dosis optimum yang
dibutuhkan untuk perhitungan dosering larutan tawas pada Instalasi
Pengolahan Air (IPA) untuk memenuhi standar kualitas air yang layak
pakai. Jar test juga membantu menentukan dosis untuk pembentukan flok

??

yang baik sehingga akan dapat membandingkan dosis mana yang paling
baik dalam menentukan flok (Asmadi, 2011). Lebih jelasnya Pengukuran
Dosis Optimal Tawas dapat dilihat pada lampiran halaman 38 Gambar 10.
3.

Alat dan Bahan
Alat yang digunakan adalah sebagai berikut :
a) Mesin Jar Test
b) Beaker glass 1.000 ml (3 buah)
c) Pipet
Bahan yang digunakan adalah air baku Sunga Mahakam dan Larutan
Tawas 1% Al2(SO4)3.

4.

Prosedur kerj a
a) Mengambil sampel air baku minimal 3.000 ml pada Instalasi
Pengolahan Air (IPA) 2.
b) Memasukkan kedalam 3 buah Beaker glass, masing-masing Beaker
glass diisi 1.000 ml air baku. Letakan 3 buah Beaker glass berisi air
baku tersebut dibak rotor pengaduk pada alat jar test, kemudian
turunkan rotor tersebut sehingga masuk kedalam beaker glass,
hidupkan alat jar test dengan mengarahkan panel on-off, serta
hidupkan

lampu

pada

bagian

bawah

alat

jart test

dengan

mengarahkan panel on-off lampu.
c) Menambahkan larutan tawas 1% kedalam Beaker glass yang berisi
air baku dengan variasi 2,0 ml, 2,5 ml, 3,0 ml. dengan menggunakan
pipet.

??

d) Melakukan perlakuan pengadukan cepat dengan mengatur kecepatan
pengadukan pada jar test sebesar 150 rpm selama 30 - 60 (proses
flokulasi)
e) Setelah itu melakukan perlakuan pengadukan lambat dengan
menurunkan kecepatan menjadi 30

50 rpm, lakukan selama 16

30

menit (proses sedimentasi)
f)

Setelah waktu pengadukan lambat selesai, hentikan pengadukan,
biarkan flok yang terbentuk mengendap selama 20 - 30 menit
(sedimentasi akhir)

g) Tentukan dosis optimum dari 3 buah Beaker glass yang berisi air
baku dengan variasi dosis tersebut berdasarkan besarnya flok,
kecepatan pengendapan flok dan kekeruhanya.
5.

Hasil yang dicapai
Hasil yang dicapai dari kegiatan pengukuran dosis optimal tawas
setiap pagi hari ialah untuk mengetahui perbandingan dosis optimum
yang terlihat pada pembentukan flok sehingga menghasilkan dosis
optimum penentuan flok yang baik.

6.

Pembahasan
Pengukuran dosis optimal tawas membantu dalam menentukan
dosis optimum atau takaran bahan kimia atau bahan kimia yang
dikombinasikan serta menentukan dosis untuk pembentukan flok yang
baik. Pengujian ini dilakukan dengan penambahan larutan tawas sebanyak
20, 25, dan 30 ml dalam setiap perbandingan dengan masing -masing
Beaker Glass ukuran 1000 ml. Maksud dari melakukan kegiatan pengujian
ini adalah untuk menbandingkan keefektifannya dengan bahan kimia yang

??

tercampur dalam larutan baik dari segi teknis maupun ekonomi serta
produk lumpur yang dihasilkan.
H.

Pengurasan Instalasi Pengolahan Air (IPA)
1. Tujuan
Untuk membersihkan bak Instalasi Pengolahan Air (IPA) yaitu dari
bak Aerator, bak koagulasi, bak flokulasi, dan bak sedimentasi agar dapat
bekerja secara maksimal berdasarkan fungsinya.
2. Dasar Teori
Untuk pengurasan pada Instalasi Pengolahan Air (IPA) 1 dan 2
dapat

dilakukan

tanpa

menggangu

produksi

dan

distribusi

air

kePelanggan, ini dikarenakan pada Instalasi Pengolahan Air (IPA) di pisah
menjadi dua bagian, sehingga bagian yang lain masih bisa digunakan
sementara bagian yang lain dilakukan pengurasan (Kasjono, 2011). Lebih
jelasnya melakukan pengurasan dapat dilihat pada lampiran halaman 38
Gambar 11.
3. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan adalah :
a) Selang air
b) Stop kran 2 inchi
c) Sikat lantai
d) Helem
e) Tali tambang
f)

Alkon

g) Amplas
h) Tangga

??

Bahan yang digunakan adalah air baku dari Sungai Mahakam.
4. Prosedur kerja
a) Melakukan

observasi

atau

wawancara

dengan

pembimbing

lapangan tentang bagaimana cara kerja pengurasan.
b) Setelah air habis dan yang tersisa hanya lumpur, maka proses
pembersihan

lumpur

bisa

segera

dilakukan,

yaitu

dengan

menyemprot dengan selang air yang sudah disediakan dan menyikat
bangunan yang terdapat lumpur.
5. Hasil yang Dicapai
Hasil

yang

dicapai

dari

pengurasan

keseluruhan

Instalasi

Pengolahan Air (IPA) lumpur yang mengendap tidak menumpuk terlalu
banyak dan pada pembuangan lumpur tidak akan mengalami terjadinya
pembuntuan dan juga hasil yang dicapai dari pembersihan bak Instalasi
Pengolahan Air (IPA) adalah rangkaian peralatan yang terdapat di
instalasi bersih dari kotoran berupa lumpur dan lumut yang menempel
dan mengendap pada bak instalasi tersebut agar hasil produksi air dapat
terjaga secara menyeluruh dan air aman untuk dikonsumsi.
6. Pembahasan
Pembersihan Instalasi Pengolahan Air (IPA) berfungsi untuk
membersihkan bak instalasi dari kotoran yang berupa lumpur dan lumut
yang terdapat pada bagian dinding dan bagian paling bawah bak aerator,
bak koagulasi, bak flokulasi, dan bak sedimentasi. Pembersihan bak
Instalasi Pengolahan Air (IPA) dilakukan setiap 3 (tiga) bulan sekali.
Pembersihan pada bak instalasi ini dilakukan agar proses pengolahan air
dapat bekerja dengan baik sehingga air aman untuk di konsumsi.

??

I.

Survei Ruang Laboratorium
1. Tujuan
Tujuan dari survei kantor laboratorium adalah sebagai tempat untuk
mengukur kualitas air pada air baku, sedimen, filter dan reservoir dalam
pengukuran pH, kekeruhan (NTU), dan gas klor (Cl2) serta dalam
pengukuran air dengan jar test.
2.

Dasar Teori
Kantor laboratorium bagi perusahaan IPA Cendana merupakan
tempat dimana pengetahuan kualitas air dalam pemberian bahan kimia
dan kualitas dan kualitas air dalam pengolahan produksi agar dalam
pengolahannya dapat terjadi produksi air bersih (Mulia, 2005).

3.

Alat dan Bahan
Alat yang ada dikantor laboratorium untuk mengukur kualitas air yaitu :
a) Pipet 10 ml
b) jar test
c) Beaker Glass 1000 ml
d) Gelas ukur 100 ml
e) Comparator Disk
f)

Stop watch

Bahan yang digunakan adalah klor dan Tawas Cair 1% Al2 (SO4)3.
4. Prosedur Kerja
a. Melakukan wawancara dengan pembimbing lapangan tentang kantor
laboratorium.
b. Melakukan pengambilan dan pengukuran sampel pada air baku (bak
penenang), sedimen, filter, dan reservoir sesuai SOP perusahaan

??

yakni dalam (1) jam sekali pemantauan, akan tetapi berdasarkan hasil
observasi atau wawancara dengan pembimbing lapangan untuk
memantau dan pengukuran air pada ruang laboratorium dilakukan
dua (2) sampai (3) jam sekali.
c. Melakukan

perbandingan

pencampuran

bahan

kimia

dengan

menggunakan alat jar Test setiap pagi hari dan sore hari.
5.

Hasil Yang Dicapai
Hasil yang dicapai pada kantor laboratorium dalam pengukuran
kualitas air adalah untuk mengetahui nilai pH air, sisa klor, dan kekeruhan
agar dalam proses pengolahan air tetap terjaga kualitasnya.

6. Pembahasan
Karena pemantauan itu tidak sesuai dengan standar yang
ditentukan maka terkadang pH air juga tidak sesuai dengan baku mutu
yang ditetapkan. Karena telah memenuhi standar KEPMENKES No.
907/2002 tentang syarat-syarat kualitas air minum fisika, kimia, dan
bakteriologi. Untuk pH nya antara 6,5-8,5 walaupun dalam sistem
pengukuran dan pemantauan pengolahan air dilakukan 2 (dua) sampai 3
(tiga) jam sekali, yang seharusnya sesuai SOP ditetapkan oleh pemerintah
Kota Samarinda pada pemantauan pengolahan air dilakuk an 1 (satu) jam
sekali.
J.

Survei Bangunan Kimia
1. Tujuan
Tujuan survei bangunan kimia untuk mengetahui proses pengadukan
bahan kimia seperti Tawas Al2(SO4)3, Soda Ash (Na2CO3) dan Gas klor (CI2).

??

2. Dasar Teori
Bangunan kimia berfungsi sebagai penampung bahan

kimia,

pencampuran, pembubuhan bahan kimia, serta mengatur pemberian bahan
kimia dalam produksi pengolahan air ke bangunan spilter box sedimen, dan
reservoir (Mulia, 2005). Lebi h jelasnya gambar bisa dilihat pada lampiran
halaman 39 Gambar 12.
3. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan adalah :
a) Mixer
b) Lois Gren
c) Panel Control
Bahan yang digunakan adalah :
a) Tawas Al2(SO4)3
b) Soda Ash (Na2CO3)
c) Gas klor (Cl 2)
d) Kaporit Ca(CIO) 2
4. Prosedur kerja
a) Melakukan

wawancara

dengan

pembimbing

lapangan

tentang

bangunan kimia.
b) Melakukan pencampuran bahan kimia berupa tawas AI2(SO4)3
sebanyak 10 karung dengan berat 50 kg dan air 9000 liter ke bak
pengadukan menggunakan msin mixer.
5. Hasil yang dicapai
Hasil yang dicapai di bangunan kimia agar dalam pengolahan air
menjadi baik dan mengatasi permasalahan pemberian bahan kimia yang

??

ada dalam pengolahan air serta menjaga kualitas bahan kimia agar tidak
rusak dalam pemberian bahan kimia pada air ketika dalam pencampuran
pengolahan air.
6. Pembahasan
Bangunan kimia bagi perusahaan sangat penting karena dalam
pengolahan air sangat membutuhkan bahan kimia berupa tawas Al 2(SO4)3.
Soda Ash, Gas Klor ketika pencampuran air pengolahan dalam mengatasi
kekeruhan air, penjernihan dan membunuh bakteri pada air agar kualitas
air produksi baik dan dapat menjaga kualitas air ketika diditribusikan. Pada
saat bahan kimia berupa Gas Klor habis, maka sebagai gantinya akan
dipakai kaporit karena diasumsikan akan mempunyai manfaat yang sama
seperti gas chlor.
K.

Survei Bak Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
1.

Tujuan
Untuk mengetahui bagaimana proses air limbah di dalam bak IPAL,
agar selanjutnya mendapatkan hasil yang baik.

2. Dasar Teori
Bak Instalasi Pengolahan Air Limbah merupakan bak yang
berfungsi untuk mengendapkan flok yang cukup berat atau lumpur sebelum
dikembalikan kelokasi air baku. Bak Instalasi Pengolahan Air Limbah
(IPAL) atau bak Instalasi Pengolahan Air Limbah bagi perusahaa n Instalasi
Pengolahan Air (IPA) Cendana Samarinda adalah bak untuk menampung
sisa air limbah maupun lumpur pembuangan kemudian diolah dan diproses
terlebih dahulu sebelum layak dibuang kembali kelingkungan (Sungai

??

Mahakam) (Putra, 2006). Lebih jelasnya bak IPAL dapat dilihat pada
lampiran halaman 41 Gambar 17.
3. Alat dan bahan
a) Alat yang digunakan adalah pipa transmisi.
b) Bahan yang digunakan adalah lumpur dan air limbah.
4. Prosedur kerja
a) Melakukan wawancara serta survei bak Instalasi Pengolahan Air
Limbah dengan pembimbing lapangan.
b) Sebelum air limbah dibuang kembali ke Sungai Mahakam terlebih
dahulu ditampung pada bak IPAL.
c) Pembuangan air limbah pada bak IPAL setiap seminggu sekali.
5. Hasil yang dicapai
Hasil yang dicapai dari bak IPAL adalah agar sisa air limbah
maupun lumpur pembuangan tidak merusak lingkungan dan menimbulkan
dampak bagi keadaan sekitar perusahaan.
6. Pembahasan
Bak IPAL atau Instalasi Pengolahan Air Limbah merupakan
bangunan yang digunakan setiap perusahaan untuk menampung limbah
seperti air lumpur dan domestik yang berbahaya dan berdampak bagi
lingkungan. Pada bangunan bak IPAL memiliki tiga (3) bak, dimana bak
penampung sisa air kotor (lumpur), bak penampung lumpur, dan bak sisa
air pembuangan lumpur menuju ke paret atau got pemb uangan air lumpur
dan di alirkan kembali ke sungai mahakam.

BAB lV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Instalasi Pengolahan Air (IPA) Cendana Samarinda Memiliki Kegiatan Berupa
Pengolahan air yang bersumber dari Sungai Mahakam Pengolahan dilakukan
dalam beberapa tahap yaitu, dari Intake, aerator, koagulasi, flokulasi,
sedimentasi, filtrasi, reservoir, pompa distribusi dan yang terakhir menuju
langsung ke pelanggan
2. Pada Instalasi Pengolahan Air (IPA) Cendana samarinda dilakukan
pemantauan air berupa kualitas air yaitu, pH, klor, dan NTU agar sebelum
menyalurkan air minum ke konsumen dengan kualitas kuantitas dan
kontinyuitas yang terjaga.
B. Saran
1. Mahasiswa harus lebih aktif dalam menimba informasi agar data yang
didapat lebih lengkap.
2. Mahasiswa harus lebih aktif berdiskusi dengan pembimbing lapangan agar
segala informasi yang ingin didapat lebih akurat.
3. Mahasiswa dapat memberikan motivasi bagi mahasiswa lainnya dan bertukar
pengalaman dari hasil PKL.
4. Perlu mengadakan hubungan kerja sama antara pihak kampus dan
perusahaan yang bukan hanya hubungan praktek kerja namun juga
hubungan kerja.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2010. Peraturan menteri kesehatan Nomor : 492/Menkes/Per/lV/2010
tentang Syarat-syarat kualitas air minum fisika, kimia, dan
bakteriologi.
Anonim, 2012. Nilai Air Bersih yang Distribusikan kemasyarakat Intalasi
Pengolahan Air Perusahaan Daerah Air Minum Kota Samarinda.
Anonim, 2015. Tentang Pendirian Perusahaan Daerah Air Minum Kotamadya
Tingkat llhttp:pdamkotasamarinda.co.id/pages/statis/67/sejarah.html
(di Akses tanggal 29 April 2016)
Anonim, 2014. Tentang Dunia Air dan Sanitasi http://dunia airdan sanitasi .co.id
/2014/02/ pengertian-instalasi-pegolahan-air. html. (di Akses pada
tanggal 29 April 2016)
Asmadi, ST, M.Si, 2011. Teknologi Pengolahan Air Minum. Penerbit Gosyen
Publishing. Yogyakarta.
Farisyalwan, 2009. Pengertian Pengelolaan Lingkungan. http:// farisyalwan.
blogspot.com/2009/5/ pengelolaan-lingkungan-hidup.html . Diakses
pada tanggal 01 Mei 2016
Kasjono, RH. 2011.Teknologi Pengolahan Air Minum. Penerbit Gosyen
Publishing. Yogyakarta.
Mulia, R.M, 2005. Kesehatan Lingkungan. Penerbit Graha Ilmu. Yogyakarta
Putra, 2006. Perancangan unit presipitasi pengolahan air limbah coal processing
plant (CPP) Site Lati, PT. Berau Coal http:// lontar.ui.ac.id/
opac/themes/libri2/detail.jsp?id=20247476&lokasi= lokal. (Diakses
pada tanggal 26 April 2016)

34

Gambar 2. Kant or Inst alasi Pengolahan Air (IPA) Unit l Cendana Kot a samarinda

Gambar 3. Bangunan Int ake Teluk Lerong

35

Gambar 4. Bangunan Inst alasi pengolahan Air (IPA) 2

Gambar 5. Bak Aerat or

36

Gambar 6. Pembersihan Bak Sedimen

Gambar 7. Bak Filt er

37

Gambar 8. Bak Reservoir

Gambar 9. M engant i gas klor

38

Gambar 10. Pengukuran Dosis Opt imal Tawas

Gambar 11. M elakukan pengurasan

39

Gambar 12. Bak Pengaduk bahan kimia

Gambar 13. Pembubuhan Soda Ash

40

Gambar 14. Bak Pembubuhan t awas

Gambar 15. Rumah pompa dist ribusi

41

Gambar 16. Pompa dist ribusi

Gambar 17. Bak Inst alasi Pengolahan Air (IPAL)