Penyusunan dan Penelaahan Rencana Pelaks (1)

LK-3.4

Penyusunan dan Penelaahan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Tujuan Kegiatan: Melalui diskusi kelompok peserta mampu menyusun RPP yang menerapkan
pendekatan saintifik sesuai model belajar yang relevan dan menelaah RPP untuk
perbaikan.
Langkah Kegiatan:
1. Pelajari prinsip-prinsip penyusunan RPP!
2. Siapkan dokumen kurikulum Permedikbud nomor 103 dan nomor 104 tahun 2014, hasil
kegiatan Penjabaran KD kedalam Indikator Pencapaian Kompetensi dan Materi Pembelajaran
( LK- 1.4), Analisis Pendekatan Saintifik dalam Model pembelajaran ( LK- 3.2c) dan
Perancangan Instrumen Penilaian ( LK- 3.3)!
3. Susunlah RPP sesuai dengan prinsip-prinsip pengembangannya, komponen-sistematika RPP*)
dan format RPP**) yang tersedia!
4. Setelah selesai, telaah kembali RPP yang disusun menggunakan format telaah RPP untuk
kesempurnaan RPP yang kelompok Anda susun!
5. Presentasikan hasil kerja kelompok Anda!
6. Perbaiki hasilkerjakelompokAndajikaadamasukkan darikelompok lain!
Catatan:
*) komponen-sistematika RPP yang ada di dalam modul sesuai dengan Permedikbud nomor 103
tahun 2015.

**) format RPP dikembangkan sesuai sistematika RPP pada Permendikbud, lay out tidak harus sama
tetapi diharapkan disusun dengan rapih, sistematis dengan kalimat yang singkat, jelas dan mudah
difahami.
Alternatif Format RPP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah:
SMA
Mata pelajaran:
KIMIA
Kelas/Semester:
XII/1
Alokasi Waktu:
M
A. Kompetensi Inti (KI)
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan

diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan,kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan masalah.

1

KI 4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak
secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
1. KD pada KI-1
1.1 Menyadari adanya keteraturandalam sifat koligatif larutan, reaksi redoks,
keragaman sifat unsur, senyawamakromolekul sebagai wujud kebesaran Tuhan YME
dan pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif
manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
2. KD pada KI-2

2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif,
terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis,
kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan
percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
2.2 Menunjukkanperilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan
serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam.
2.3 Menunjukkan perilaku responsif dan pro-aktif serta bijaksana sebagai wujud
kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan.
3. KD pada KI-3
3.2 Membedakan sifat koligatif larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit.
4. KD pada KI-4
4.2 Mengolah dan menganalisis data percobaan untuk membandingkan sifat koligatif
larutan elektrolit dengan sifat koligatif larutan nonelektrolit yang konsentrasinya sama.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi*)
1. Indikator KD pada KI-1
1.1.1 Mengagumi dan mensyukuri adanya keteraturan sifat koligatif larutan pada
makhluk hidup dan fenomena dalam kehidupan sehari-hari

3


2. Indikator KD pada KI-2
2.1.1 Teliti dan obyektif dalam melakukan percobaan
2.1.2 Memiliki rasa ingin tahu, kritis, dan terbuka dalam diskusi
2.1.3 Tekun,ulet, jujur dan bertanggungjawab dalam mengerjakan tugas
2.2.1 Bekerjasama dan hati-hati dalam melakukan eksperimen
2.3.1 Dicapai melalui pembinaan untuk bersikap responsif, proaktif dan bijaksana dalam
memecahkan masalah
Indikator KD pada KI-3
3.2.1 Menjelaskan perbedaan kenaikan titik didih larutan elektrolit dan nonelektrolit
pada konsentrasi yang sama
3.2.2 Menjelaskan perbedaan penurunan titik beku larutan elektrolit dan nonelektrolit
pada konsentrasi yang sama

2

3.2.3 Menghitung penurunan titik beku dan kenaikan titik didih larutan elektrolit dan
non elektrolit yang konsentrasinya sama
3.2.4 Menghitung tekanan osmosis larutan elektrolit dan non elektrolit yang memiliki
konsentrasi sama.
3.2.5 Menganalisis diagram PT untuk menafsirkan penurunan tekanan uap, penurunan

titik beku dan kenaikan titik didih larutan elektolit dan nonelektrolit yang
konsentrasinya sama.
4

Indikator KD pada KI-4
4.2.1

Mengelompokkan larutan sampel berdasarkan sifat larutan elektrolit dan larutan
nonelektrolit
4.2.2 Melakukan percobaan penurunan titik beku akibat penambahan zat terlarut
elektrolit dan nonelektrolit pada konsentrasi yang sama
4.2.3 Melakukan percobaan dan menyelidiki kenaikan titik didih larutan pada
konsentrasi yang sama serta menganalisis hasilnya
4.2.4 Menyimpulkan perbedaan sifat koligatif larutan elektrolit dan nonelektrolit pada
konsentrasi sama
4.2.5 Mengembangkan dan menyajikan laporan hasil eksperimen penurunan titik beku
dan kenaikan titik didih larutan
D. Materi Pembelajaran
Sifat koligatif larutan adalah sifat yang bergantung hanya pada jumlah partikel (atom, molekul,
ion) zat terlarut dalam larutan dan tidak bergantung pada jenis zat pelarut.

Sifat koligatif larutan nonelektrolit
1. Kenaikan Titik Didih (ΛTb)
Pendidihan terjadi karena panas meningkatkan gerakan atau energi kinetik, dari molekul
yang menyebabkan cairan beradapada titik di mana cairan itu menguap, tidak peduli berada di
permukaan teratas atau di bagian terdalam cairan tersebut
Titik didih cairan berhubungan dengan tekanan uap. Bagaimana hubungannya? Coba
perhatikan penjelasan berikut ini.. Apabila sebuah larutan mempunyai tekanan uap yang tinggi
pada suhu tertentu, maka molekul-molekul yang berada dalamlarutan tersebut mudah untuk
melepaskan diri dari permukaan larutan. Atau dapat dikatakan pada suhu yang sama sebuah
larutan mempunyai tekanan uap yang rendah, maka molekulmolekul dalam larutan tersebut
tidak dapat dengan mudah melepaskan diri dari larutan. Jadi larutan dengan tekanan uap
yang
lebih
tinggi
pada
suhu
tertentu
akan
memiliki
titik

didih
yang lebih rendah. Cairan akan mendidih ketika tekanan uapnya menjadi sama dengan tekanan
udara luar. Titik didih cairan pada tekanan udara760 mmHg disebut titik didih standar atau titik
didih normal.
Jadi yang dimaksud dengan titik didih adalah suhu pada saat tekanan uap
jenuh cairan itu sama dengan tekanan udara luar (tekanan pada permukaan cairan).
Telah
dijelaskan di depan bahwa tekanan uap larutan lebihrendah dari tekanan uap pelarutnya. Hal ini
3

disebabkan karena zat terlarut itu mengurangi bagian atau fraksi dari pelarutsehingga kecepatan
penguapan berkurang
Selisih titik didih larutan dengan titik didih pelarut disebut kenaikan titik didih ( ΔTb ).
ΔTb = titik didih larutan – titik didih pelarut)
Menurut hukum Raoult, besarnya kenaikan titik didih larutan sebanding dengan hasil kali dari
molalitas larutan (m) dengan kenaikan titik didih molal (Kb). Oleh karena itu, kenaikan titik
didih dapat dirumuskan seperti berikut.
ΔTb = Kb ⋅ m
Keterangan:
b ΔT = kenaikan titik didih molal

Kb = tetapan kenaikan titik didih molal
m = molalitas larutan
Contoh
Natrium hidroksida 1,6 gram dilarutkan dalam 500 gram air. Hitung titik didih larutan tersebut!
(Kb air = 0,52 °Cm-1, Ar Na =23, Ar O = 16, Ar H = 1)
Penyelesaian:
Diketahui : m = 1,6 gram p = 500 gram Kb = 0,52 °Cm-1
Ditanya : Tb …?
Jawab : ΔTb = m⋅ Kb
=
m
x
1.000
Kb NaOH
Mr
p
×
= 0,04 × 2 × 0,52 °C
= 0,0416 °C
Td = 100 °C + b ΔT

= 100 °C + 0,0416 °C
= 100,0416 °C
Jadi, titik didih larutan NaOH adalah 100,0416 °C.
2. Penurunan Titik Beku(ΛTf)
Penurunan titik beku pada konsepnya sama dengan kenaikan titik didih. Larutan mempunyai
titik beku yang lebih rendah
dibandingkan dengan pelarut murni.
Selisih antara titik beku pelarut dengan titik beku larutan dinamakan penurunan titik beku
larutan ( ΔTf = freezing point).
ΔTf = Titik beku pelarut – titik beku larutan
Menurut hukum Raoult penurunan titik beku larutan dirumuskan seperti berikut.
ΔTf = m ⋅ Kf
4

Keterangan:
f ΔT = penurunan titik beku, m = molalitas larutan, Kf = tetapan penurunan titik beku molal
Soal -soaL Latihan Penurunan Titik Beku (°C)
1. Untuk menaikkan titik didih 250 mL air menjadi 100,1 °C ditambahkan gula. Jika tekanan
udara luar 1 atm (Kb = 0,5°Cm-1), hitung jumlah zat gula yang harus ditambahkan.
2. Larutan urea 0,1 molal dalam air mendidih pada suhu 100,05 °C. Pada volume yang sama,

larutan glukosa 0,1 molal dan sukrosa 0,3 molal dicampurkan. Hitung titik didih campuran
tersebut!
3. Campuran sebanyak 12,42 gram terdiri dari glukosa dan sukrosa dilarutkan dalam 100 gr
air. Campuran tersebut mendidih pada suhu 100,312 °C (Kb air = 0,52 °Cm-1). Tentukan massa
masing-masing zat dalam campuran jika tekanan udara pada saat itu 1 atm!
4. Hitung titik beku suatu larutan yang mengandung 1,19 gram CHI3 (Mr CHI3 = 119) yang
dilarutkan dalam 50 gram benzena dengan Kf benzena = 4,9!
5. Dalam 900 gram air terlarut 30 gram suatu zat X (Mr = 40). Larutan ini membeku pada suhu
-5,56 °C. Berapa gram zat X harus dilarutkan ke dalam 1,2 kilogram air agar diperoleh
larutan dengan penurunan titik beku yang sama?
Adanya zat terlarut pada suatu larutan tidak hanya memengaruhi tekanan uap saja, tetapi juga
memengaruhi titik didih dan titik beku. Pada larutan dengan pelarut air, kita dapat memahami
hal tersebut dengan mempelajari diagram fase air pada Gambar berikut.

Gambar 2. Diagram fase air
Adanya zat terlarut pada suatu larutan menyebabkan penurunan tekanan uap yang
mengakibatkan terjadinya penurunan garis kesetimbangan antarfase sehingga terjadi kenaikan
titik didih dan penurunan titik beku.

5


c. Tekanan Osmosis
Adakalanya seorang pasien di rumah sakit harus diberi cairan infus. Sebenarnya apakah
cairan infus tersebut? Larutan yang dimasukkan ke dalam tubuh pasien melalui pembuluh
darah haruslah memiliki tekanan yang sama dengan tekanan sel-sel darah. Apabila tekanan
cairan infus lebih tinggi maka cairan infus akan keluar dari sel darah. Prinsip kerja infus ini
pada dasarnya adalah tekanan osmotik. Tekanan di sini adalah tekanan yang harus diberikan
pada suatu larutan untuk mencegah masuknya molekul-molekul solut melalui membran yang
semipermiabel dari pelarut murni ke larutan. Sebenarnya apakah osmosis itu? Cairan murni atau
larutan
encer
akan
bergerak
menembus
membran
atau
rintangan
untuk
mencapai larutan yang lebih pekat. Inilah yang dinamakan osmosis. Membran atau rintangan
ini disebut membran semipermiabel. Tekanan osmotik termasuk dalam sifat-sifat koligatif
karena
besarnya
hanya
tergantung
pada
jumlah
partikel
zat
terlarut.
J.H. Vant Hoff menemukan hubungan antara tekanan osmotik larutan-larutan encer dengan
persamaan gas ideal, yang dituliskan seperti berikut:
π V = nRT
Keterangan: π = tekanan osmotik, V = volume larutan (L), n = jumlah mol zat terlarut,
R = tetapan gas (0,082 L atm mol-1K-1)T = suhu mutlak (K)
Persamaan dapat juga dituliskan seperti berikut.
π = n RT
V
Ingat bahwa n/V merupakan kemolaran larutan (M), sehingga persamaan dapat diubah
menjadi π = MRT
Contoh Seorang pasien memerlukan larutan infus glukosa. Bilakemolaran cairan tersebut 0,3
molar pada suhu tubuh 37 °C,
tentukan tekanan osmotiknya! (R = 0,082 L atm mol-1K-1)
Penyelesaian:
Diketahui : M = 0,3 mol L–1
T = 37 °C + 273 = 310 K
R = 0,082 L atm mol-1K-1
Ditanya : π …?
Jawab : π = 0,3 mol L-1 × 0,082 L atm mol-1K-1 × 310 K
= 7,626 L
d. Penurunan Tekanan Uap Larutan
Penurunan tekanan uap jenuh yaitu tekanan uap jenuh pelarut murni dikurangi tekanan uap
jenuh larutan. Jika zat sukar menguap, maka tekanan uap jenuh larutan > tekanan uap jenuh
pelarut murni (air).
Dirumuskan sebagai berikut:
6

∆P = P° - P
Keterangan:
∆P = penurunan tekanan uap jenuh
Po = tekanan uap jenuh pelarut murni
P = tekanan uap jenuh larutan
Fraksi mol dirumuskan sebagai berikut:
Fraksi mol zat pelarut:
Fraksi mol zat terlarut:
Keterangan:
nA = mol zat pelarut
nB = mol zat terlarut
XA + XB = 1
Zat terlarut semakin banyak = penurunan uap makin besar. Francois M. Raoult merumuskan
besarnya penurunan tekanan uap (∆P) sebagai berikut:
Keterangan:
∆P = penurunan tekanan uap jenuh
P0 = tekanan uap jenuh pelarut murni
P = tekanan uap jenuh larutan
XA = fraksi mol zat pelarut
XB = fraksi mol zat terlarut

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN ELEKTROLIT
Tahukah kamu bahwa larutan terdiri dari larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit. Larutan
elektrolit adalah larutan yang
dapat menghantarkan arus listrik. Sifat koligatif larutan nonelektrolit telah kita pelajari di
depan, bagaimana dengan sifat
koligatif dari larutan elektrolit?Larutan elektrolit memiliki sifat koligatif yang lebih besar
daripada nonelektrolit.
, bahwa penurunan titik beku NaCl lebih besar daripada glukosa. Perbandingan harga sifat
koligatif larutan elektrolit dengan larutan nonelektrolit dinamakan dengan faktor Van’t Hoff
dan dilambangkan dengan i.

7

sehingga untuk larutan elektrolit berlaku rumus:
1. ΔP = XA ×P ×i
2.

ΔTb = K ×m× i

3. f ΔTf = K ×m× i
4. π = M× R×T × i
ket i = faktor van,t hoff = 1 + (n – 1)α
n= jumlah ion,

α = derajat ionisasi

Contoh soal;
Pada suhu 37 °C ke dalam air dilarutkan 1,71 gram Ba(OH)2 Sehingga volume 100 mL (Mr
Ba(OH)2 = 171). Hitung besar
tekanan osmotiknya! (R = 0,082 L atm mol-1K-1)
Penyelesaian:
Diketahui : m = 1,71 gram
V = 100 mL = 0,1 L
Mr Ba(OH)2 = 171
R = 0,082 L atm mol-1K-1
T = 37 °C = 310 K
Ditanya : π …?
Jawab : Ba(OH)2 merupakan elektrolit.
Ba(OH)2 → Ba2+ + 2 OH¯, n = 3
mol Ba(OH)2 = gram/Mr
=1,71 gram
171
= 0,01 mol
M =n/V =0,01 mol/0,1 L = 0,1 mol ⋅ L-1
π=M×R×T×i
= 0,1 mol L-1 × 0,082 L atm mol-1K-1
× 310 K × (1 + (3 – 1)1) = 7,626 atm

E. E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran

Pendekatan : scientific
Model pembelajaran : discovery learning
8

Metode
: diskusi, eksperimen, latihan dan penugasan
A.
Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama: (2 JP)
Langkah
Sintak Model
Deskripsi
Alokasi
Pembelajaran Pembelajaran
Waktu
 Guru mengucap salam, menanyakan kabar siswa, 10 menit
Kegiatan
Stimulation
Pendahuluan (pemberian
mengecek kehadiran siswa.
 Memberikan apersepsi awal kepada peserta didik
rangsangan)
tentang materi yang akan diajarkan.
Contoh : Guru memberikan contoh fenomena yang
ada di sekitar kita kepada siswa. Contohnya adalah
pembuatan es putar atau es goyang. Meminta siswa
yang mempunyai pengalaman seputar es tersebut untuk
menceritakannya.
Intinya adalah tentang penambahan garam pada es
sebagai pendingin es putar. Mengapa zat yang
ditambahkan di es adalah garam,megapa tidak zat lain,
seperti gula, pasir, dsb.
 Guru memberikan gambaran manfaat mempelajari
materi yang akan diajarkan kepada para siswa.
Contoh : setelah selesai mempelajari materi ini kalian
akan tahu rahasia dari penjual es putar mengapa
menambahkan garam dalam es dan kalian akan dapat
membedakan sifat koligatif larutan elektrolit dan
nonelektrolit.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

Mengamati (Observing)

Kegiatan Inti
**)
Problem
statemen
(Identifikasi
Masalah)

70 menit

Menampilkan data hasil percobaan titik didih dan titik
beku larutan elektrolit dan nonelektrolit.
Tabel hasil percobaan kenaikan titik didih
No

Larutan

Konsentra
si

Titik didih larutan
(Tb) C
1

9

2

3

Perubahan
titik didih
larutan
(ΔTb) C

1

NaCl

1m

107

107

107

7

2

CO(NH2)2
(Urea)

1m

102

102

102

2

3

NaCl

2m

109

109

109

9

4

CO(NH2)2
(Urea)

2m

103

103

103

3

Titik didih air: 100
Tabel hasil percobaan penurunan titik beku
No

Larutan

Konse
ntrasi

Titik beku larutan (Tf)
ͦ
C
1

2

3

Perubahan titik beku
larutan (

1

NaCl

1m

-3

-3

-3

3

2

CO(NH2)2
(Urea)

1m

-1,5

-1,5

-1,5

1,5

3

NaCl

2m

-5

-5

-5

5

4

CO(NH2)2
(Urea)

2m

-2

-2

-2

2

Titik beku air: 0
2.

Mengamati data hasil percobaan titik didih dan

titik beku larutan elektrolit dan nonelektrolit.
Menanya (Questioning)
Berbagai pertanyaan yang mungkin diajukan siswa,
misalnya:
1.

Mengapa titik didih larutan elektrolit lebih tinggi

dari pada titik didih larutan nonelektrolit?
2. Mengapa titik beku larutan elektrolit lebih rendah
dari pada titik beku larutan nonelektrolit?
Mengumpulkan Data (Experimenting)
1. Guru membagikan LKS kepada siswa.
2. Siswa berkelompok untuk melakukan percobaan
kenaikan titik didih dan penurunan titik beku larutan
NaCl dan gula pada konsentrasi yang sama yaitu 0,1m
dan 0,2m.
3. Mengamati dan mengukur perubahan suhu yang

Data
Collection
(Pengumpulan
Data)

terjadi pada larutan garam dan gula dengan konsentrasi
sama pada masing-masing percobaan.
4. Menulis data hasil pengamatan.
5. Mencari literatur tentang sifat koligatif larutan
elektrolit dan nonelektrolit.
Mengolah Data (Associating)
10

1. Mengamati data hasil pengamatan.
2. Mengelompokkan larutan sampel berdasarkan sifat

Data
Processing
(Pengolahan
Data)

larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit.
3. Membandingkan perbedaan kenaikan titik didih
larutan NaCl 0,1m dengan gula 0,1m.
4. Membandingkan perbedaan kenaikan titik didih
larutan NaCl 0,2m dengan gula 0,2m.
5.
Menyimpulkan perbedaan titik didih larutan
elektrolit dan nonelektrolit dari data hasil percobaan.
6. Membandingkan perbedaan penurunan titik beku
larutan NaCl 0,1m dengan gula 0,1m.
7. Membandingkan perbedaan penurunan titik beku
larutan NaCl 0,2m dengan gula 0,2m.
8. Menghubungkannya konsentrasi (fraksi mol,

molalitas,

dan

molaritas)

dengan

sifat

koligatif larutan) elektrolit dan nonelektrolit
Mengkomunikasikan (Communiting)

Verification
(Pembuktian)

1.

Membuat laporan hasil percobaan dan

mempresentasikannya ke depan kelas.
2.
Membuat rangkuman tentang poin-poin
pembelajaran yang sudah diperoleh.
Guru menuntun siswa untuk dapat menyimpulkan 10 menit

Kegiatan
Penutup

hasil yang diperoleh dari hasil pembelajaran hari ini.
Contoh:
 Apa yang dapat kita simpulkan dari pembelajaran
yang telah dilakukan pada hari ini? (guru
meminta

Generalization
(Menarik
Simpulan)

beberapa

siswa

yang

bersedia

menyebutkan kesimpulan):
 Titik didih larutan elektrolit ternyata lebih tinggi
daripada titik didih larutan nonelektrolit, hali ini
dilihat dari data percobaan bahwa larutan NaCl
lebih tinggi titik didihnya daripada larutan gula
dengan konsentrasi yang sama.
 Titik beku larutan elektrolit ternyata lebih rendah
daripada titik didih larutan nonelektrolit, hali ini
dilihat dari data percobaan bahwa larutan NaCl
lebih rendah titik bekunya daripada larutan gula
dengan konsentrasi yang sama.

11

 Memberikan tugas tindak lanjut dengan kegiatan
membaca materi selanjutnya.
 Menginformasikan
rencana

kegiatan

pembelajaran selanjutnya.

 Guru menutup dengan salam
2. Pertemuan Pertama: (2 JP)
Langkah
Sintak Model
Deskripsi
Alokasi
Pembelajaran
Pembelajaran
Waktu
 Guru mengucap salam, menanyakan 10 menit
Kegiatan
Stimulation
Pendahuluan
(pemberian
kabar siswa, mengecek kehadiran siswa.
rangsangan)
 Menanyakan, siapa yang masih ingat
tentang hasil pengamatan kemarin?
Siswa, pada konsentrasi yang sama titik
didih larutan elektrolit lebih tinggi
daripada larutan nonelektrolit dan titik
beku larutan elektrolit lebih rendah
daripada larutan nonelektrolit.
Ada yang tahu mengapa bisa demikian?

 Guru
Kegiatan
**)

Inti Problem
statemen
(Identifikasi
Masalah)

menyampaikan

tujuan

pembelajaran.
Mengamati (Observing)
1. Menampilkan gambar submikroskopis
larutan elektrolit dan nonelektrolit.
2. Mengamati gambar tersebut.
Menanya (Questioning)
Berbagai pertanyaan yang mungkin diajukan
siswa, misalnya:
1.

Mengapa partikel larutan elektrolit lebih

2.

banyak daripada larutan nonelektrolit?
Adakah pengaruh jumlah partikel
terhadap sifat koligatif larutan?

Data
Collection
(Pengumpulan
Data)

Mengumpulkan data (Experimenting)
1. Mencari literatur tentang sifat koligatif
larutan elektrolit dan nonelektrolit.
2. Siswa berkelompok.
3. Guru membagikan LKS kepada siswa.
4. Menghitung banyaknya partikel pada
gambar submikroskopis larutan elektrolit
dan nonelektrolit.
12

70 menit

5. Mengamati

contoh

macam-macam

larutan elektrolit dan nonelektrolit.
6. Menuliskan reaksi ionisasi berbagai
larutan elektrolit.
NaCl → Na+ + ClKCl → K+ + ClMgCl2 → Mg2+ + 2ClBaCl2 → Ba2+ + 2ClCH3COOH → CH3COO- + H+
Mengolah Data (Associating)
1. Menghitung banyaknya partikel pada
masing-masing sampel.
2. Menuliskan
persamaan

reaksi

kesetimbangan asam lemah AxBy.

Data
Processing
(Pengolahan
Data)

Misalkan, mula-mula konsentrasi AxBy
adalah m (molal) dan terurai sebesar α
(derjat ionisasi), sehingga konsentrasi
saat terurai adalah mα:
AxBy → x...y+ + ...Bxmula-mula: m
0
0
terurai
: mα
x ...
ymα
setimbang :
...
.....
.....
sehingga mtotal = m – mα + ... + y mα
mtotal = m(1-α) + m(x ..+ y ..)
mtotal = m[1 + α (... + y – 1)]
3. Menentukan jumlah zat dalam keadaan
mula-mula, terurai, dan setimbang.
4. Menentukan persamaan molalitas total
partikel Menuliskan persamaan rumus
vant Hoff
i = 1 + (n-1)α
5.
Menghitung
6.
7.

jumlah

partikel

(n)

larutan elektrolit
menentukan harga i larutan elektrolit
menghubungkan nilai n terhadap
harga imenghubungkan nilai α terhadap

8.

harga i
Menghubungkan
elektrolit

9.

kuat

dengan

tekanan uap (∆P)
Menghubungkan

13

harga

harga

i

larutan

penurunan
i

larutan

elektrolit kuat dengan kenaikan titik
10.

didih (∆Tb)
Menghubungkan

harga

i

larutan

elektrolit kuat dengan penurunan titik
11.

beku (∆Tf)
Menghubungkan

harga

i

larutan

elektrolit kuat dengan tekanan osmosis

Verification
(Pembuktian)

(π)
12.

Menuliskan
koligatif

rumus-rumus

larutan

sifat

elektrolit

dan

nonelektrolit yang nantinya siswa akan
13.

menuliskan seperti berikut ini:
Menghitung
sifat
koligatif
(penurunan tekanan uap, kenaikan titik

Generalization
(Menarik
Simpulan)

didih, penurunan titik beku dan tekanan
osmosis)
14.

larutan

elektrolit

dan

nonelektrolit pada konsentrasi sama.
Membandingkan hasilnya.

Mengomunikasikan (Networking)

1. Mengkomunikasikan

hasil

yang

diperoleh dan mempresentasikannya
ke depan kelas.
2. Membuat rangkuman tentang poinpoin
Kegiatan
Penutup

pembelajaran

yang

sudah

diperoleh.
Menyimpulkan perbedaan sifat koligatif 10 menit
larutan elektrolit dan nonelektrolit.
Contoh:
Apa yang dapat kita simpulkan dari
pembelajaran yang telah dilakukan pada
hari ini? (guru meminta beberapa siswa
yang bersedia menyebutkan kesimpulan):
o Sifat koligatif larutan elektrolit lebih besar
daripada larutan nonlektrolit, hal ini
akibat dipengaruhi oleh jumlah partikel
larutan elektrolit yang lebih banyak
karena terurai menjadi ion-ionnya yang
14

nilainya ditentukan dengan faktor van’t
Hoff.
Memberikan

tugas

mengerjakan

latihan soal dan tugas membaca materi
selanjutnya.
Menginformasikan rencana kegiatan
pembelajaran selanjutnya.
Menutup pertemuan dengan salam

Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
1.Teknik penilaian
No.
Aspek
1.
Kognitif
(Pengetahuan)
2.

Afektif
(Sikap)

3.

Psikomotor
(Keterampilan)

Mekanisme dan Prosedur
Instrumen
 Ulangan mengenai Sifat  Soal Objektif
Koligatif Larutan
 Tugas Individu
 Observasi
Kegiatan  Lembar Observasi
Praktikum
 Observasi
Kegiatan
Diskusi
 Keberanian siswa dalam
menyampaikan pendapat
 Menghargai
pendapat
yang disampaikan siswa
lainnya
 Penilaian Diri
 Penilaian Antar Peserta
Didik
 Penilaian Praktek
 Rubrik
Penilaian
 Penilaian Portofolio
Praktek

2. Instrumen penilaian
a. Pertemuan Pertama
 Kognitif : soal pilihan Ganda (Terlampir), uraian dan tugas materi Sifat
Koligatif Larutan
 Afektif : Lembar Observasi Sikap pada Praktik “Sifat Koligatif Larutan
Elektrolit dan Nonelektrolit”
 Psikomotor : Lembar pengamatan keterampilan pada saat praktik “Sifat
Koligatif Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit”
b. Pertemuan Kedua
 Kognitif : soal pilihan Ganda (Terlampir), uraian dan tugas materi Sifat
15

Koligatif Larutan
 Afektif : Lembar Observasi diskusi “Sifat Koligatif Larutan Elektrolit dan
Nonelektrolit”
 Psikomotor : Format penilaian tugasportofolio laporan praktik

3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
Pembelajaran remedial dilaksanakan segera setelah diadakan penilaian bagi peserta
didik yang mendapat nilai di bawah 2,67.
Strategi pembelajaran remedial dilaksanakan dengan pembelajaran remedial, penugasan
dan tutor sebaya berdasarkan indikator pembelajaran yang belum dicapai oleh masingmasing peserta didik.
Peserta didik yang mendapat nilai diatas 2,67 diberikan tugas mengkaji materi
penerapan elektrolisis dalam kehidupan sehari-hari dan atau soal-soal higherordered
thinking.

4. Kunci dan Pedoman Penskoran pada Lampiran
Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar
1. Media/Alat
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Gelas kimia
Tabung reaksi
Kaki tiga + kasa
Gelas kimia 1000 ml
Termometer
Pembakar spirtus
Batang pengaduk

2 buah
3 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah

2. Bahan
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Air suling
Larutan NaCl 0,1m
Larutan gula 0,1m
Larutan NaCl 0,2m
Larutan gula 0,2m
Es batu
Garam dapur

secukupnya
100 ml
100ml
100ml
100 ml
secukupnya
secukupnya

3. Sumber Belajar
Internet (webpage / webblog), Lembar Kerja Siswa (LKS), Buku-Buku Kimia SMA Kelas XII

16

Lampiran 1: Instrumen Penilaian
A.
Instrumen Penilaian Sikap
1.
Lembar Observasi Sikap
a. Sikap pada kegiatan Praktikum
Lembar Penilaian pada Kegiatan Praktikum
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester: XII/1
Topik: Sifat Koligatif Larutan
Judul Praktikum: Mengamati Kenaikan Titik Didih dan Penurunan Titik Beku Larutan
Indikator: Peserta didikmenunjukkan perilaku ilmiah disiplin, tanggung jawab, kerjasama, teliti kreatif dan
peduli lingkungan dalam melakukan percobaan kimia

No

Nama Siswa

1.
2.
......

.....................

Disiplin

Tanggung
jawab

Kerjasa
ma

Rubrik Penilaian
Skor 4 = sangat baik
Skor 3 = baik
Skor 2 = cukup
Skor 1 = kurang

Teliti

Kreatif

Peduli
Lingku
ngan

Nilai
Jumlah
Skor

Nilai observasi pada saat praktikum

Nilai=

Jumlah Skor
x 100
24

b. Sikap pada saat Diskusi
Lembar Penilaian pada Kegiatan Diskusi

17

Mata Pelajaran: Kimia
Kelas/Semester: XII / 1
Topik: Sifat Koligatif Larutan
Judul Praktikum: Mengamati Kenaikan Titik Didih dan Penurunan Titik Beku Larutan Elektrolit dan
Nonelektrolit
Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku kerjasama, rasa ingin tahu, santun, dan komunikatif sebagai
wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan.
No

Nama Siswa

1.
2.
...

................
................

Kerja sama

Rasa ingin
tahu

Santun

Komunikatif

Jumlah
Skor

Nilai

.

Rubrik Penilaian
Skor 4 = sangat baik
Skor 3 = baik
Skor 2 = cukup
Skor 1 = kurang

2.

Nilai observasi pada saat diskusi

Nilai=

Jumlah Skor
x 100
16

Lembar Penilaian Diri
a.

Penilaian diri setelah peserta didik belajar Sifat Koligatif Larutan Elektrolit dan
Nonelektrolit
Penilaian Diri

Topik:......................

Nama: ................
Kelas: ...................

Setelah mempelajari materi Sel elektrolisis, Anda dapat melakukan penilaian diri dengan cara memberikan
tanda Vpada kolom yang tersedia sesuai dengan kemampuan.
N
o

Pernyataan

1.
2.

Memahami konsep sifat koligatif larutan
Memahami hubungan konsentrasi zat dengan sifat koligatif
larutan
Menentukan titik didih larutan elektrolit dan nonelektrolit
Menentukan titik beku larutan elektrolit dan nonelektrolit
Membedakan titik beku dan titik dididh larutan elektrolit
dan nonelektrolit pada konsentrasi yang sama

3.
4.
5

Sudah memahami

Belum memahami

b. Penilaian diri setelah melaksanakan tugas proyek Praktik Penyepuhan Logam.
Tugas:............................

Penilaian Diri
Nama:..........................
Kelas:..............................

Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda V pada kolom yang sesuai dengan keadaan
dirimu yang sebenarnya.
No
Pernyataan
YA
TIDAK
1
Selama melakukan tugas kelompok saya bekerjasama dengan

18

teman satu kelompok
Saya melakukan tugan sesuai jadwal
Saya mencatat data dengan teliti dan sesuai dengan fakta
Saya melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang telah dirancang
Sebelum melakukantugas terlebih dahulu saya membaca literatur
yang mendukung tugas
Rubrik Penilaian
Nilai
Jika menjawab Ya, Skor= 2
Jumlah skor
Nilai=
Jika menjawab Tidak, Skor= 1
2 x jumlah pernyataan
2
3
4
5

3.

x 100

Format penilaian antar peserta didik
Penilaian antar Peserta Didik
Topik: Sel Elekrolisis.
Tanggal Penilaian: .30 -08 -2015
-

Nama Teman yang dinilai: Amanda
Nama Penilai:Bayu

Amati perilaku temanmu dengan cermat selamat mengikuti pembelajaran Kimia
Berikan tanda v pada kolom yang disediakan berdasarkan hasil pengamatannu.
N
o
1.
2.
3.
4.
5.

Dilakukan/muncul
YA
TIDAK

Perilaku
Mau menerima pendapat teman
Memaksa teman untuk menerima pendapatnya
Memberi solusi terhadap pendapat yang bertentangan
Mau bekerjasama dengan semua teman
Disiplin pada saat belajar

4.

Format Jurnal
JURNAL
Aspek yang diamati: ………………………….
Kejadian
: ………………………….
Tanggal: ………………………….

Nama Peserta Didik:
………………………….
Nomor peserta Didik:
………………………….

Catatan Pengamatan Guru:
............................................................................................................................
..................................................................................................................
....................................................................................................

B. I
n
s
t
r
u
m
e
n

Penilaian Pengetahuan
b. Soal Pilihan Ganda .
Soal Pilihan Ganda
Topik: Sifat Koligatif Larutan
Tanggal Kuis: ...........

Nama : ........................
Kelas : ...........................

Pilihlah jawaban dengan memberikan tanda silang pada yang benar

Indikator Soal 1: Disajikan rumus molekul beberapa senyawa dengan konsentrasi
sama, peserta didik dapat menentukan zat yang memiliki titik didih paling tinggi secara
tepat.
19

1. Di antara kelima larutan berikut ini, larutan yang memiliki titik didih paling
tinggi adalah...
A. C12H22O11 0.1 m
B. Mg(NO3)2 0,1 m
C. Al2(SO4)3 0,1 m
D. NaCl 0,1 m
E. C6H5OH 0,1 m
Indikator Soal 2: disajikan rumus molekul beberapa senyawa dengan konsentrasi sama,
peserta didik dapat menentukan menentukan larutan yang memiliki titik beku paling
rendah
Larutan yang mempunyai titik beku paling rendah (diketahui molalitas larutan
sama = 0,10 molal) adalah ….
A. C12H22O11
B. CuSO4
C. C6H12O6
D. NiCl2
E. NH4NO3
Indikator Soal 3 : diketahui beberapa senyawa elektrolit dan nonelektrolit dengan
dengan konsentrasinya, peserta didik dapat menentukan dengan tepat larutan mana yang
memiliki titik didih sama.
3. Diketahui beberapa senyawa berikut :
I. NaCl 0,2 m
II. CO(NH2)2 0,3 m
III. C12H22O11 0,1m
IV. H2SO4 0,1 m
V. Al2(SO4)3 0,1 m
Di atara kelima larutan tersebut, larutan manakah yang memiliki titik didih
sama? (Kb air = 0,52 )
A. I dan II
B. I dan III
C. II dan IV
D. III dan IV
E. III dan V
Indikator Soal 4 : diketahui beberapa senyawa elektrolit dan nonelektrolit dengan
dengan konsentrasinya, peserta didik dapat memilih dengan tepat larutan mana yang
memiliki titik beku paling rendah?
4. Di atara kelima larutan tersebut, larutan manakah yang memiliki titik beku
paling tinggi? (Kf air 1,86 m/0C)
A. C6H5OH 0,03 m
B. Mg(NO3)2 0,02 m
C. NaCl 0,02 m
D. Na3PO4 0,03 m
E. AlCl3 0,015 m
2.

Indikator Soal 5 : diketahui beberapa senyawa dengan konsentrasi sama, peserta didik
dapat menentukan dengan tepat larutan mana yang memiliki tekanan osmotik paling
besar
20

5. Di antara larutan 0,01 M berikut ini, larutan yang mempunyai tekanan osmotik
paling besar adalah ....
A. NaCl
B. CO(NH2)2
C. C12H22O11
D. H2SO4
E. Al2(SO4)3
Indikator Soal 6 : diberikan contoh suatu larutan nonelektrolit berikut konsentrasinya,
peserta didik dapat menentukan larutan mana yang isotonik dengan larutan pada contoh.
6. Larutan manakah di bawah ini yang akan isotonik dengan larutan C12H22O11 0,6
M.
A. NaNO3 0,6 M
B. CO(NH2)2 0,2 M
C.K2SO4 0,3 M
D. AlCl3 0,15 M
E. Al2(SO4)3 0,1 M
Indikator soal 7 : disajikan diagram fasa dua jenis larutan dengan konsentrasi berbeda
dan pelarut murni. Peserta didik dapat menentukan titik didih larutan dengan
konsentrasi yang lebih besar.
7. Gambar di bawah adalah diagram PT air, larutan urea 0,1 m dan 0,2 m.
Manakah berikut ini yang menyatakan titik beku larutan urea 0,2 m?
P (mmHg)

A

D

P

B

R
F
C
Q
E
B
Suhu (0C)

A. E
B. D
C. P
D. R
E. A

Indikator soal 8 : diberikan salah satu contoh larutan elektrolit dilengkapi dengan
konsentrasinya, peserta didik dapat menentukan dengan tepat larutan mana yang
memiliki tekanan osmotik sama.
8.

Larutan 5,8% NaCl dalam air akan memiliki tekanan osmotik sama dengan .…
21

A. larutan sukrosa 5,8% dalam air
B. larutan 5,8% glukosa dalam air
C. larutan 0,2 molal sukrosa
D. larutan 1 molal glukosa
E. larutan 4 molal glukosa
Kunci Jawaban
Soal Pilihan Ganda:
No
Jawaban

1
C

2
D

3
C

4
D

5
E

6
D

7
E

8
C

Bobot soal masing-masing 1

Nilai=

Jumlah Skor
x 100
6

C.

Instrumen Penilaian Kompetensi Keterampilan

Instrumen Penilaian Praktik
Topik : SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
KI: Mengolah, menalar, menyaji, dan

mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak
secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

KD:
Indikator : Merangkai alat Praktikum Sifat Koligatif Larutan dan Melakukan Percobaan dengan Benar

Lembar Pengamatan
Topik: Sifat Koligatif Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit
Kelas: xii
No
1.
2.

Persiapan
Percobaan

Nama

Pelaksanaan
Percobaan

Kegiatan Akhir
Percobaan

Jumlah
Skor

………………………

Rubrik
No
1

2

Keterampilan
yang dinilai
Persiapan
Percobaan(Menyia
pkan alat Bahan)

Pelaksanaan
Percobaan

Skor
30

20
10
30

Rubrik
-

Alat-alat sudah tersedia, tertata rapih sesuai dengan keperluannya
Bahan-bahan/larutan untuk percobaan sudah disiapkan di meja
praktikum
- Lembar kegiatan praktikum tersedia
- Menggunakan jas laboratorium
Ada 3 aspek yang terpenuhi
Ada 2 aspek yang terpenuhi
- Membersihkan alat praktikum sebelum digunakan
- Menuangkan larutan pada wadah yang disediakan dengan jumlah
tepat

22

-

3

Kegiatan akhir
praktikum

20
10
30

20
10

Memanaskan larutan untuk mengukur titik didih dengan benar
Mendinginkan larutan untuk mengukur titik beku dengan benar
Menggunakan termometer dengan tepat

Ada 4 aspek yang tersedia
Ada 2 aspek tang tersedia
- Membuang larutan atau sampah ketempatnya
- Membersihkan alat dengan baik
- Membersihkan meja praktikum
- Mengembalikan alat ke tempat semula
Ada 3 aspek yang tersedia
Ada 2 aspek tang tersedia

Instrumen Penilaian Proyek
Mata Pelajaran: Kimia
Nama Proyek:Praktik Sifat Koligatif
Larutan
Alokasi Waktu: satu minggu
No.
1

2

3

Guru Pembimbing:
Nama Peserta didik:
Kelas:XII B

ASPEK
PERENCANAAN :
a.
Rancangan Alat
Alat dan bahan
Gambar
b.
Uraian cara menggunakan alat
PELAKSANAAN :
a.
Keakuratan Sumber Data / Informasi
b.
Kuantitas Sumber Data
c.
Analisis Data
d.
Penarikan Kesimpulan
LAPORAN PROYEK :
a.
Sistematika Laporan
b.
Performans
c.
Presentasi
TOTAL SKOR

23

SKOR (1 - 5)

FORMAT PENELAAHAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Materi Pelajaran: Gugus Fungsi Senyawa Karbon
Topik/Tema: Benzena
Berilah tanda cek ( V) pada kolom skor (1, 2, 3 ) sesuai dengan kriteria yang tertera pada kolom tersebut!
Berikan catatan atau saran untuk perbaikan RPP sesuai penilaian Anda!
Hasil Penelaahan dan Skor
Komponen
No
Catatan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
1
2
3
Tidak
Kurang
Sudah
A.
Identitas Mata Pelajaran
Lengkap
Ada
Lengkap
1.
Satuan
pendidikan,Mata
pelaV
jaran/tema,kelas/ semester dan Alokasi waktu.
B.
Pemilihan Kompetensi
Tidak
Kurang
Sudah
Lengkap
Ada
Lengkap
1.
Kompetensi Inti
V
2.
Kompetensi Dasar
V
Tidak
Sesuai
Sesuai
C.
Perumusan Indikator
Sesuai
Sebagian Seluruhnya
1.
Kesesuaian dengan KD.
V
2.
Kesesuaian penggunaan kata kerja operaV
sional dengan kompetensi yang diukur.
3.
Kesesuaian
dengan
aspek
sikap,
V
pengetahuan, dan keterampilan.
Tidak
Sesuai
Sesuai
D. Pemilihan Materi Pembelajaran
Sesuai
Sebagian Seluruhnya
1.
Kesesuaian dengan KD
V
Ada beberapa materi
yang lebih sesuai
untuk KD 3.1 (Materi
sebelumnya)
2.
Kesesuaian dengan karakteristik peserta
V
didik.
3.
Kesesuaian dengan alokasi waktu.
V
Tidak
Sesuai
Sesuai
E.
Pemilihan Sumber Belajar
Sesuai
Sebagian Seluruhnya
1.
Kesesuaian dengan KI dan KD.
V
2.
Kesesuaian dengan materi pembelajaran
V
dan pendekatansaintifik.
3.
Kesesuaian dengan karakteristik peserta
V
didik.
Tidak
Sesuai
Sesuai
F.
Kegiatan Pembelajaran
Sesuai
Sebagian Seluruhnya
1.
Menampilkan kegiatan pendahuluan, inti,
V
dan penutup dengan jelas.
2.
Kesesuaian kegiatan dengan pendekatan
V
saintifik.
3.
Kesesuaian
dengan
sintak
model
V
pembelajaran yang dipilih
4.
Kesesuaian penyajian dengan sistematika
V
materi.
5.
Kesesuaian alokasi waktu dengan cakupan
V
materi.
G.
1.

Tidak
Sesuai

Penilaian
Kesesuaian dengan
autentik.

teknik

penilaian

24

Sesuai
Sebagian

Sesuai
Seluruhnya
V

No
2.
3.
4.
5.
H.
1.
2.
3.
I.
1.
2.
J.
1.
2.
3.

Hasil Penelaahan dan Skor
1
2
3
V

Komponen
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Kesesuaian dengan instrumen penilaian
autentik
Kesesuaian soal dengan dengan indikator
pencapaian kompetensi.
Kesesuaian kunci jawaban dengan soal.
Kesesuaian pedoman penskoran
soal.

Catatan

V
V

dengan

Belum ada soal untuk
pengayaan

V
Tidak
Sesuai

Pemilihan Media Belajar
Kesesuaian dengan materi pembelajaran
Kesesuaian
dengan
kegiatan pada
pendekatansaintifik.
Kesesuaian dengan karakteristik peserta
didik.
Pemilihan Bahan Pembelajaran

Sesuai
Sebagian

Sesuai
Seluruhnya
V
V
V

Kesesuaian dengan materi pembelajaran
Kesesuaian
dengan
kegiatan pada
pendekatansaintifik.
Pemilihan Sumber Pembelajaran

Tidak
Sesuai

Sesuai
Sebagian

Sesuai
Seluruhnya
V
V

Tidak
Sesuai

Sesuai
Sebagian

Sesuai
Seluruhnya
V
V

Kesesuaian dengan materi pembelajaran
Kesesuaian
dengan
kegiatan pada
pendekatansaintifik.
Kesesuaian dengan karakteristik peserta
didik.

V

Jumlah

Komentar/Rekomendasi terhadap RPP secara umum.

R- 3.4

...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
.............................................................. ......
Rubrik Penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rubrik penilaian RPP ini digunakan fasilitator untuk menilai RPP peserta yang telah dikerjakan secara
berkelompok.
Langkah-langkah penilaian RPP sebagai berikut:
1. Cermati format RPP dan telaah RPP yang akan dinilai!
2. Periksalah RPP dengan seksama
3. Berikan nilai setiap komponen RPP dengan cara membubuhkan tanda cek (√) pada kolom pilihan skor
(1 ), (2) dan (3) sesuai dengan penilaian Anda terhadap RPP tersebut!
4. Berikan catatan khusus atau saran perbaikan setiap komponen RPP jika diperlukan!
5. Setelah selesai penilaian, jumlahkan skor seluruh komponen!
6. Tentukan nilai RPP menggunakan rumus sbb:

Nilai=

84
x 100 =93,33
90

25

PERINGKAT
Amat Baik ( A)
Baik (B)
Cukup (C)
Kurang (K)

NILAI
90 ≤ A ≤ 100
75 ≤B < 90
60 ≤ C