Budaya Masyarakat dan Penduduk docx

PERMSALAHAN PENDUDUK, MASYARAKAT, DAN KEBUDAYAAN DI
KAJI DALAM SPERPEKTIF KEBIJAKAN PUBLIK

OLEH
YULIUS GONO ATE
NPM.1322121001

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA
JURUSAN ILMU ADMINISTRASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS WARMADEWA
DENPASAR-2015

Page 1 of 16

DAFTAR ISI

Isi…………..………..…………....……………………….………………Halaman
Judul….....………………..……….....…………………….……………………….i
Daftar Isi………...………….....……...…………………….......…..……..………ii
Kata Pengantar…….………….…..………………….……...….……...............…iii

Bab I. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang…………………...….…………….…............……………1
1.2 Rumusan Masalah……………………….……………...........……………1
1.3 Maksud dan Tujuan.....................................................................................2
Bab II. Tinjauan Teori
Bab III.Pembahasan
2.1.Kependudukan............................................................................................9
2.2. Masyarakat...............................................................................................11
2.3.Kebudayaan...............................................................................................11
Bab IV. Penutup
3.1. Simpulan……………………………………......…….....………...……12
3.2.Saran……………………..…………..……..…....................……...……13
Daftar Pustaka…………………………………...............………….……………14

BAB 1
PENDAHULUAN
Page 2 of 16

1.1.Latar Belakang
Dengan perkembangan teknologi dan informasi semakin berpengaruh kepada

kehidupan bermasyrakat yang semakin maju di dalam berbagai aspek kehidupan
sehari-hari. Kemajuan teknologi informasi juga berdampak pada Penduduk,
Masyarakat, dan Kebudayaan.
Pada jaman sekarang teknologi informasi dirasakan memengaruhi tata cara
kehidupan bermasyarakat, dan juga kebutuhan ekonomi yang semakin tinggi banyak
masyarakat perdesaan mencari pekerjaan di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung,
Semarang,Bali dan Surabaya.
Kecanggihan teknologi informasi juga mempermudah masyarakat pedesaan
untuk mencari pekerjaan melalui media internet. Dan juga bisa mempengaruhi
masyarakat akan adanya kebudayaan asing masuk ke dalam kehidupan masyarakat.
Selain itu ketidak pedulian masyarakat kepada kebudayaan lokal akan semakin cepat
kebudayaan tradisional itu akan punah karena penduduk pada usia remaja tidak
tertarik kepada kebudayaan lokal.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan mengenai budaya,masyarakat dan penduduk di atas, maka
penulis mengambil suatu rumusan permasalahan, sebagai berikut :
1. Apa yang menpengaruhi penduduk,masyarakat dan kebudayaan terhadap
kurangnya teknologi informasi?

1.3. Maksud dan Tujuan

1.3.1.Maksud.

Page 3 of 16

Maksud dari penulisan makalah ini adalah untuk lebih menjelaskan permasalahan
tentang Penduduk,Masyarakat, dan Penduduk yang ada disekitar kita dan juga
sebagai wawasan kepada para pembaca.
1.3.2. Tujuan
Tujuan makalah ini ditulis adalah sebagai tugas dosen dengan mata kuliah kebijakan
publik

BAB II
TINJAUAN TEORI

Page 4 of 16

Penduduk, Masyarakat, Kebudayaan dan Teori adalah satu kesatuan yang
terkait dalam aspek kehidupan sehari-hari. Penduduk didefinisikan yaitu kumpulan
manusia yang menempati wilayah atau suatu tempat tertentu. Penduduk, Masyarakat,
dan Kebudayaan adalah 3 hal aspek kehidupan yang saling berkaitan. Penduduk

adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu,
sedangkan masyarakat menurut R. Linton adalah setiap kelompok manusia yang
telah

cukup

lama

hidup

dan

bekerjasama,

sehingga

mereka

ini


dapat

mengorganisasikan dirinya berpikir tentang dirinya dalam kesatuan sosial dengan
batas-batas tertentu.
Ini berarti masyarakat akan terbentuk bila ada penduduknya sehingga tidak
mungkin akan ada masyarakat tanpa penduduk, masyarakat terbentuk karena adanya
penduduk. Sedangkan budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu
buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan
sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.Kebudayaan sangat
erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw
Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat
ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk
pendapat itu adalah Cultural-Determinism. Herskovits memandang kebudayaan
sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang
kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan
mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan
serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala
pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang
kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral,

hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang

Page 5 of 16

sebagai anggota masyarakat sedangkan menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman
Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai
kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan
meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga
dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan
kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk
yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya
pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lainlain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan
kehidupan bermasyarakat.
Sebagai contoh yang sedang terjadi saat ini adalah kepadatan penduduk di
kota-kota besar seperti jakarta yang menjadi daya tarik masyarakat untuk mencari
pekerjaan yang lebih layak daripada diperdesaan. Sebagai contoh saya ambil sebuah
artikel berita dari kompas.com Laju pertambahan penduduk Kota Bekasi, menurut
Sensus Penduduk 2000, mencapai 3,49 persen. Pertambahan penduduk Kota Bekasi
lebih besar disebabkan migrasi. Penyebab tingginya migrasi tidak lain adalah

berkembangnya Kota Bali menjadi pusat ekonomi dan pusat bisnis dan pariwisata.
”Ini disebabkan letak Kota Bali yang berada di daerah pariwisata,ekonomi yang
dinamis, yakni antara Jakarta dan Jawa Barat,” kata pengamat dari Universitas Islam
45 Bekasi, Harun Al Rasyid. ”Kota Bekasi berkembang pesat karena terimbas
perkembangan Jakarta yang sudah mencapai titik jenuh,”.
Di pihak lain, tingginya laju pertambahan penduduk Kota Bekasi
menimbulkan beragam persoalan bagi Kota Bekasi. Mulai dari masalah kemiskinan,
pengangguran, kriminalitas, sampai transportasi, pendidikan dan kesehatan, serta
interaksi sosial masyarakat. Sampai akhir 2007, jumlah keluarga prasejahtera di Kota

Page 6 of 16

Bekasi tercatat sebanyak 20.448 keluarga, atau bertambah 1.700 keluarga
dibandingkan dengan tahun 2006.
Begitu pula persoalan pengangguran. Hingga tahun 2006 masih terdapat
187.944 orang di Kota Bekasi yang menganggur dan sebanyak 43.742 orang lainnya
sedang mencari kerja.Persoalan juga tampak pada maraknya kasus kriminalitas di
wilayah Kota Bekasi. Sosiolog dari Universitas Islam 45 Bekasi, Andi Sopandi,
mengatakan, Kota Bekasi mendapat sorotan kurang menguntungkan akibat tingginya
kasus kejahatan yang terjadi di wilayah ini. ”Terutama kasus narkotika,” kata Andi.

”Hampir 90 persen penghuni LP Bekasi akibat kasus narkotika,” ujarnya.
Dari catatan Kompas, sampai Oktober 2008 terdapat 3.213 kasus kriminalitas,
termasuk kecelakaan dan pengaduan masyarakat, yang ditangani jajaran Kepolisian
Resor Metropolitan Bekasi. Padahal, selama 2007, jumlah kasus kriminalitas yang
ditangani Polres Metro Bekasi ”hanya” sebanyak 3.183 kasus.
Problem lain adalah penyediaan sarana dan prasarana transportasi.
Pemerintah Kota Bekasi hingga sekarang masih berkutat dengan persoalan jalan
berlubang atau jalan rusak. Kerusakan di ruas Jalan Pekayon-Jatiasih-Pondok Gede
sudah bertahun-tahun belum tuntas ditangani. Hal lain yang juga menjadi persoalan
kota adalah penggunaan lahan. Dari sekitar 21.409 hektar luas wilayah Kota Bekasi,
sebanyak 62 persennya sudah dibangun menjadi kawasan niaga dan kawasan
permukiman. Sementara lahan yang tersisa sebagai ruang terbuka hijau hanya sekitar
14 persen.”Kebijakan tata ruang kota tidak mendukung perkembangan kapasitas
masyarakat untuk berperan dalam pembangunan daerah,” kata Andi. ”Lahan lebih
banyak dibangun untuk permukiman dan perkantoran serta kawasan niaga, sementara
ruang publik untuk tempat masyarakat berinteraksi masih diabaikan keberadaannya,”
ujarnya.

Page 7 of 16


Selain dampak kepadatan penduduk tersebut juga mempengaruhi tingkat
kejahatan karena semakin sulitnya mendapatkan pekerjaan di kota-kota besar, dan
juga mempengaruhi lingkungan karena area yang seharusnya jadi ruang terbuka hijau
telah berubah menjadi pemukiman padat penduduk. Selain itu masyarakat perdesaan
yang tinggal di kota besar akan adanya adaptasi pada lingkungan perkotaan dan
berpengaruh padan sosial budaya masyarakat. Selain itu dampaknya juga
berpengaruh pada kebudayaan asli karena perkembangan teknoligi informasi yang
sudah saya ralat tadi jadi mempermudah budaya asing masuk ke Indonesia dan
mempengaruhi kebudayaan lokal itu sendiri yang lama-lama bisa punah karena
generasi muda tidak terlalu menarik kepada budaya lokal.
Kita contohkan tari-tarian modern lebih gaul dan asik dari pada tari
tradisional yang tidak menarik dan terkesan membosankan. Dengan begitu kita
simpulkan masyarakat pada zaman sekarang kurang menyadari akan pentingnya
budaya lokal yang sebagai jati diri bangsa Indonesia.
Tugas pemerintah dalam menghadapi kepadatan penduduk yaitu membatasi
masuknya migran ke kota-kota besar dengan menjamin mereka telah memiliki
pekerjann tetap untuk tinggal dikota besar atau juga yang berpenghasilan tetap bukan
pekerja serabutan.
Semua itu butuh kerja keras dari pemerintah pusat dan instansi terkait tentang
masalah kepadatan penduduk, ya sebagai contoh yaitu masalah kartu tanda

penduduk(KTP) jika ada masyarakat pendatang yang tidak memiliki pekerjaan tetap
dan tidak memiliki KTP setempat akan dipulangkan ke daerah asalnya, atau jika
memiliki pekerjaan tetap akan diwajibkan memiliki KTP .
Pada zaman sekarang perubahan budaya terjadi pada masyarakat tradisional,
yaitu perubahan masyarakat yang dulu tertutup sekarang jadi makin terbuka dari
yang bersifat homogen menjadi plurarisme nilai sosial dan norma merupakan

Page 8 of 16

dampak dari globalisasi. Ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengubah dunia
secara

mendasar.

Komunikasi

dan

sarana


transportasi

internasional

telah

menghilangkan batas-batas budaya setiap bangsa. Kebudayaan setiap bangsa
cenderung mengarah kepada globalisasi dan menjadi peradaban dunia sehingga
melibatkan manusia secara menyeluruh. Misalnya saja khusus dalam bidang hiburan
massa atau hiburan yang bersifat masal, makna globalisasi itu sudah sedemikian
terasa.
Sekarang kita bisa menikmati tayangan film di tv yang bermuara dari negaranegara maju seperti Amerika Serikat, Jepang, Korea, dll melalui stasiun televisi di
tanah air. Belum lagi siaran tv internasional yang bisa ditangkap melalui parabola
yang kini makin banyak dimiliki masyarakat Indonesia. Sementara itu, keseniankesenian populer lain yang tersaji melalui kaset, vcd, dan dvd yang berasal dari
manca negara pun makin marak kehadirannya di tengah-tengah kita. Fakta yang
demikian memberikan bukti tentang betapa negara-negara penguasa teknologi
mutakhir telah berhasil memegang kendali dalam globalisasi budaya khususnya di
negara ke tiga. Peristiwa transkultural seperti itu mau tidak mau akan berpengaruh
terhadap keberadaan kesenian kita. Padahal kesenian tradisional kita merupakan
bagian dari khasanah kebudayaan nasional yang perlu dijaga kelestariannya. Di saat
yang lain dengan teknologi informasi yang semakin canggih seperti saat ini, kita
disuguhi oleh banyak alternatif tawaran hiburan dan informasi yang lebih beragam,
yang mungkin lebih menarik jika dibandingkan dengan kesenian tradisional kita.
Dengan parabola masyarakat bisa menyaksikan berbagai tayangan hiburan yang
bersifat mendunia yang berasal dari berbagai belahan bumi.
Kondisi yang demikian mau tidak mau membuat semakin tersisihnya
kesenian tradisional Indonesia dari kehidupan masyarakat Indonesia yang sarat akan
pemaknaan dalam masyarakat Indonesia . Kondisi yang demikian mau tidak mau
membuat semakin tersisihnya kesenian tradisional Indonesia dari kehidupan

Page 9 of 16

masyarakat Indonesia yang sarat akan pemaknaan dalam masyarakat Indonesia.
Misalnya saja bentuk-bentuk ekspresi kesenian etnis Indonesia, baik yang rakyat
maupun istana, selalu berkaitan erat dengan perilaku ritual masyarakat pertanian.
Dengan datangnya perubahan sosial yang hadir sebagai akibat proses industrialisasi
dan sistem ekonomi pasar, dan globalisasi informasi, maka kesenian kita pun mulai
bergeser ke arah kesenian yang berdimensi komersial. Kesenian-kesenian yang
bersifat ritual mulai tersingkir dan kehilangan fungsinya. Sekalipun demikian, bukan
berarti semua kesenian tradisional kita lenyap begitu saja.
Oleh karena itu sebagai bangsa Indonesia kita harus menghargai kebudayaan
lokal, pemerintah pun juga mendapat andil besar dalam melestarikan kebudayaan
seperti diadakan pementasan tari-tarian lokal pada masing-masing daerah yang
menjadi tujuan wisata lokal dan mancanegara. Sebagai contohnya adalah di Provinsi
Bali yang setiap ada wisatawan yang memasuki daerah wisata di daerah di Kuta Bali,
jadi wisatawan mancanegara mengenal kebudayaan Indonesia hanyalah tarian yang
berasal dari Bali.
Sudah seharusnya pemerintah pusat serta pemerintah daerah lebih
memperkenalkan kebudayaan tradisional dari daerah masing-masing supaya generasi
muda lebih mengenal dan mencintai kebudayaan asli Indonesia.

BAB III
PEMBAHASAN
2.1.Kependudukan

Page 10 of 16

Sudah menjadi hal yang tidak asing lagi di negeri ini, yang pembangunannya
terutama dalam sektor ekonomi belum merata, jika persebaran penduduk mengikuti
persebaran ekonomi. Hal ini dalam lingkup nasional bisa dilihat pada Ibu Kota
Jakarta yang menjadi pusat ekonomi, hiburan sekaligus pemerintahan yang menjadi
daerah terpadat penduduknya dibanding provinsi lainnya. Lalu, apakah hal ini
berlaku juga di tingkat Kabupaten ?
Data kependudukan hingga September 2008, dari Badan Kependudukan,
Catatan Sipil dan Keluarga Berencana(Badukcatpil &KB) Karawang menunjukan hal
yang mengarah pada teori atau asumsi diatas. Dimana lokasi-lokasi atau kecamatan
yang memiliki daya tarik seperti tempat hiburan, pusat perbelanjaan dan industri
yang menyediakan banyak lapangan kerja menjadi daerah yang paling banyak
penghuninya. Kecamatan Karawang Barat, Klari dan Telukjambe Timur adalah
daerah atau kecamatan paling padat penduduknya di Kabupaten Karawang, dengan
jumlah penduduk diatas 100 ribu jiwa, karena memang di tiga kecamatan inilah
terutama kawasan industri berada.
Sedangkan mengenai kecamatan yang penduduknya paling sedikit,
Kecamatan Pangkalan, Ciampel dan Tegalwaru menjadi kecamatan yang relatif
paling sedikit penduduknya yakni sekitar 3.500 jiwa. Ketiga kecamatan ini secara
geografis letaknya berada cukup jauh dari pusat kota Karawang, ditambah dengan
pertumbuhan ekonominya yang tidak secepat seperti di kecamatan yang terletak di
dekat pusat kota.
Rudi.S, petugas TU Badukcatpil & KB Karawang, membenarkan bahwa
dorongan ekonomi menjadi faktor utama terpusatnya penduduk di kecamatankecamatan tertentu. Selain itu, menurut Rudi hal ini ditambah juga dengan jumlah
para pendatang terutama yang bekerja di industri-industri yang ada di Karawang
terutama yang ada di Telukjambe dan Klari. Setiap harinya, menurutnya selalu

Page 11 of 16

banyak warga yang membuat Kartu Tanda Penduduk (KTP) Karawang dan umumnya
memang

dari

mereka

adalah

warga

pendatang.

“Kita bisa lihat sekarang kost-kostan menjamur dimana-mana, apakah itu dihuni oleh
orang asli Karawang, kan tidak, rata-rata itu dihuni oleh orang pendatang,” ujar Rudi
mengenai maraknya pendatang.
Secara keseluruhan, berdasarkan data hingga September 2008, penduduk
Karawang kini adalah 1.971.832 jiwa, terdiri dari 997.780 laki-laki dan 974.049
perempuan. Dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 573.900 KK. Angka ini lebih
banyak dibanding tahun 2007 dimana penduduk Karawang saat itu berjumlah
1.929.033 jiwa, dan jauh lebih meningkat dibanding tahun 2005 yakni sebanyak
1.884.997 jiwa di daerah Karawang, Bekasi.
Bagimana lantas kedepannya? Jika mengacu pada data yang ada dan
mengikuti pada beberapa kemajuan yang mengiringi Karawang, terutama pada sektor
industri maka kedepan bisa dipastikan angka itu semakin membengkak baik
ditambah dengan angka kelahiran maupun desakan para pendatang, hal ini seiring
juga dengan semakin banyaknya pembangunan perumahan yang tentunya disiapkan
terutama bagi warga pendatang.

2.2. Masyarakat
Seharusnya masyarakat perdesaan itu harus membangun daerahnya sendiri
sebagai pusat bisnis dan memajukan produk lokal asli daerah masing-masing agar
masyarakat desa tidak bekerja di kota-kota besar seperti Jakarta, ataupun juga

Page 12 of 16

membuka lapangan pekerjaan di daerah yang bisa menghasilkan produk lokal dan
bisa menyerap tenaga kerja lebih banyak. Pemerintah pun turut andil dalam masalah
ini ya sebagai contoh jika ada pendatang dari luar kota besar seperti Jakarta yang
tidak mempunyai pekerjaan sekaligus tidak memiliki KTP setempat instansi terkait
untuk memulangkan mereka ke daerah asalnya.
2.3.Kebudayaan
Dampak globalisasi juga berpengaruh pada kebudayaan lokal yang semakin
hari akan semakin dijauhi generasi muda zaman sekarang, menurut mereka
kebudayaan asing lebih keren dari kebudayaan lokal, contohnya tarian yang berasa
dari luar negri yang lebih menarik dari tarian lokal mereka berfikir tarian dari negara
lain lebih keren dan gaul tidak ketinggalan zaman, daripada tarian lokal yang lemah
lembut tariannya dan sudah ketinggalan zaman. Dan masuknya pengaruh kebudayaan
asing melalui TV yang sekarang sudah bisa melihat tayangan dari luar negri dengan
menggunakan Parabola, Radio, dan yang sedang populer sekarang yaitu
menggunakan jaringan internet. Sebagai generasi muda bangsa Indonesia kita harus
melestarikan kebudayaan kita sendiri, seperti mengadakan pentas tari-tarian
tradisional di daerah wisata karena bisa menarik perhatian wisatawan lokal dan
mancanegara, lalu seperti diadakannya pameran Batik Nasional untuk lebih
mengenal kerajinan lokal yang sudah mendunia. Ayo kita generasi muda lebih
semangat dalam melestarikan kebudayaan lokal, dan menjaga dari kepunahan akibat
dari dampak globalisasi.
BAB IV
PENUTUP
3.1.Kesimpulan

Page 13 of 16

Pada makalah ini yang kami tegaskan hanya masalah kepadatan penduduk
yang diakibatkan pengaruh globalisasi dan kesulitan mencari pekerjaan di daerah
pedesaan dan masyarakat semakin tergiur dengan pekerjaan di kota besar dengan gaji
yang besar pula. Tapi dari kejadian tersebut daerah perkotaan dan sekitarnya menjadi
daerah padat penduduk bahkan ada juga menjadi daerah yang kumuh akibat semakin
padatnya penduduk di suatu daerah tertentu.
Peran andil pemerintah dalam mengendalikan

urbanisasi dan juga

membangun lapangan pekerjaan di daerah yang bisa menyerap pekerja di sekitar
daerah tersebut. Selain itu dengan memulangkan para pendatang yang tidak
mempunyai KTP setempat dan pekerjaan tetap.
Kebudayaan yang semakin tersisih akibat dampak globalisasi yang semakin
hari semakin menjadi, karena banyak kebudayaan asing masuk ke Indonesia dengan
begitu mudah dan masyarakat Indonesia menerima dengan terbuka tanpa memilahmilah mana yang harus diikuti dan mana yang tidak boleh diikuti.
Peran andil masyarakat dan pemerintah juga sangat berpengaruh dalam
melestarikan kebudayaan lokal dengan memperkenalkan tari-tarian lokal dan
kerajinan lokal yang sebagai contoh untuk lebih mengenal dan melestarikan budaya
asli Indonesia. Lalu juga memperkenalkannya lewat iklan TV dan internet agar
masyarakat luas bisa mengenal kebudayaan sendiri dan berminat melestarikan
kebudayaan tersebut.

3.2. Saran
Dari hasil pembahasan pada makalah ini kita bisa mengambil cara untuk
menyelesaikan masalah pada pembahasan di makalah ini:

Page 14 of 16

1. Pemerintah harus lebih merancang peraturan yang bisa mengurangi masyarakat
untuk mencari pekerjaan di kota-kota besar.
2. Generasi muda harus melestarikan kebudayaan lokal dan harus memperkenalkan
kebudayaaan kepada masyarakat luas
3. Masyarakat perlu menyeleksi kemunculan globalisasi kebudayaan baru, sehingga
budaya yang masuk tidak merugikan dan berdampak negative. 5. Masyarakat
harus berati-hati dalam meniru atau menerima kebudayaan baru, sehingga
pengaruh globalisasi di negara kita tidak terlalu berpengaruh pada kebudayaan
yang merupakan jati diri bangsa kita.
4. Para pelaku usaha media massa perlu mengadakan seleksi terhadap berbagai
berita, hiburan dan informasi yang diberikan agar tidak menimbulkan pergeseran
budaya dan lebih memperbanyak informasi dan hiburan yang berasal dari daerah.

DAFTAR PUSTAKA
http://desilaila.multiply.com/journal/item/4

Page 15 of 16

http://riend88.wordpress.com/2009/12/20/penduduk-masyarakat-dan-kebudayaan/

Page 16 of 16