Manajemen Kinerja dan Kompensasi. pdf

School of Communication & Business
Penempatan
Inspiring CreativePegawai
Innovation

Manajemen Kinerja dan Kompensasi
Bagian I
Manajemen Kinerja dan Kompensasi :
Praktek-Praktek Pengelolaan Reward
(Evaluasi Sistim Remunerasi dan Best Practise di Perusahaan)

Fakultas Komunikasi dan Bisnis
Inspiring Creative Innovation

Materi Kuliah
1.
2.
3.
4.
5.
6.

7.

Konseptual dan Kerangka Kerja Penilaian kinerja
Sistem Manajemen Kinerja dan Pengelolaan kinerja,
Best Practise Implementasi Kinerja di Perusahaan
Proses dan Rancangan Manajemen Kinerja
Analisis dan Evaluasi Metode-metode Pengelolaan Kinerja
Peran Manager lini dalam Penilaian Kinerja
Evaluasi Manajemen Kinerja
U T S: 06 s.d 15 Maret 2017

8. Performance management & compensation dan.
Macam-macam compensation (financial dan non financial)
9. Melakukan penilaian pekerjaan secara internal (Job grading and
valueing)
10. Melakukan penilaian pekerjaan secara eksternal (membandingkan
suatu pekerjaan dengan harga market)
1st Week

Fakultas Komunikasi dan Bisnis

Inspiring Creative Innovation

Materi Kuliah
11. Pengembangan sistem remunerasi.
12. Pengelolaan sistem remunerasi
13. Evaluasi Sistim Remunerasi dan Best Practise di Perusahaan.
14. Analisis Implementasi sistim remunerasi di perusahaan

U A S : 08 s.d 18 Mei 2017
Perwalian dan Registrasi
31 Juli s.d 15 Agustus 2017

21 Agustus 2017
1st Week

Fakultas Komunikasi dan Bisnis
Inspiring Creative Innovation

Evaluasi Sistim Remunerasi


Fakultas Komunikasi dan Bisnis
Inspiring Creative Innovation

Kapan Saatnya Penataan Ulang Program Kompensasi

Indikasi kuat untuk segera mengevaluasi dan merancang
ulang program kompensasi ditandati beberapa keluhan
pegawai yang biasa muncul sebagai berikut:
1. Tidak adil pekerjaan saya lebih berat dari A, tetapi
kompensasi dan golongan yang diterima mengapa lebih
rendah?
2. Tidak adil pekerjaan saya dan Si A sama, dan hasil yang
diberikan sama, kenapa golongan dan upah yang kami
terima berbeda ?
3. Tidak adil saya sudah mengabdi selama 20 tahun, tapi
kenapa gaji pokok saya sama dengan yang baru bekerja
setahun.

Fakultas Komunikasi dan Bisnis
Inspiring Creative Innovation


Kapan Saatnya Penataan Ulang Program Kompensasi

4. Tidak adil saya bekerja keras dan memberikan inerja lebih
tinggi, namun bonus yang saya terima mengapa sama
dengan yang lain
5. Kebijakan Kompensasi ini tidak jelas, ruwet dan tidak
kompetitif, karyawan diperusahaan pesaing mendapatkan
kompensasi yang lebih besar dari pada disini.

Fakultas Komunikasi dan Bisnis
Inspiring Creative Innovation

Best Practise Reward
(Remuneration & Benefit)
di Perusahaan
Sumber: Majalah SWA

Tahapan proses review kompensasi dapat digambarkan sebagai berikut:


Fakultas Komunikasi dan Bisnis
Inspiring Creative Innovation

Best Practise Reward Perusahaan

Di tengah kondisi perebutan talent yang masih sengit,
berkembang beberapa trend terkait dengan aspirasi
mereka, sejumlah perusahaan yang jeli
mengantisipasinya dengan menawarkan value
proposition baru

Tahapan proses review kompensasi dapat digambarkan sebagai berikut:

Fakultas Komunikasi dan Bisnis
Inspiring Creative Innovation

Best Practise Reward Perusahaan
Turnover karyawan cenderung meningkat, terutama pada
karyawan-karyawan yang berkinerja dan berkompetensi
bagus (talent), Salah satu penyebabnya masih terjadi War for

Talent (perubutan talent), bukan hanya antar perusahaan,
tapi juga dari industry satu dengan industry yang lain. Dalam
memperebutkan talent, misalnya Bank tidak hanya
bersaing dengan bank, tetapi juga dengan perusahaan
pembiayaan, asuransi dan securitas.

Tahapan proses review kompensasi dapat digambarkan sebagai berikut:

Fakultas Komunikasi dan Bisnis
Inspiring Creative Innovation

Best Practise Reward Perusahaan
Hampir 20 % karyawan berniat meninggalkan perusahaan
mereka dalam waktu dua tahun. Resiko retensi ini secara
global juga tinggi.
(Sumber Watson Indonesia)

Tahapan proses review kompensasi dapat digambarkan sebagai berikut:

Fakultas Komunikasi dan Bisnis

Inspiring Creative Innovation

Best Practise Reward Perusahaan
Penyebab terjadinya turnover karena tidak memadainya
jumlah SDM unggul sesuai dengan permintaan pasar saat ini.
Sementara persaingan bisnis makin ketat. Semakin banyak
perusahaan lain yang menawarkan berbagai macam value
proposition. Disisi lain kalangan korporasi tidak punya waktu
untuk menunggu lama hasil program pengembangan,
sehingga sering terjadi secara instan merekrut tenaga
berpengalaman atau talent dari perusahaan lain (Pro hire)
(Sumber: Boston Consulting Group)

Tahapan proses review kompensasi dapat digambarkan sebagai berikut:

Fakultas Komunikasi dan Bisnis
Inspiring Creative Innovation

Best Practise Reward Perusahaan
Tahun 2015 hamper 90 % perusahaan focus pada

monetary scheme untuk meretensi karyawan bagus,
misalnya dengan menaikan gaji serta memberikan bonus
tambahan dan cash reward. Hal tersebut belum tentu efektif.
Perusahaan harus melihat lagi kebutuhan karyawannya dan
membuat keputusan untuk menentukan siapa yang
dipertahankan.
(Sumber: Satya Radjasa – Mercer)

Fakultas Komunikasi dan Bisnis
Inspiring Creative Innovation

Best Practise Reward Perusahaan
Sejumlah perusahaan berupaya melakukan segmentasi
karyawan (employee segmentation) dan diferensiasi gaji
(pay differentiation). Alasannya, dengan anggaran terbatas
tidak tepat lagi diterapkan pola one size fits all.

Perusahaan harus mulai bisa mendiferensiasikan gaji dan
benefitnya kepada karyawan talent seperti itu agar mereka
mau terpikat datang, ada agar talent yang ada tetap

bertahan. (Sumber: Tower Watson).
Segmentasi karyawan bisa lebih tajam lagi untuk: Karyawan
dengan critikal skill, karyawan high performing, karyawan
dengan masa kerja, karyawan prospektif dan karyawan baru.

Fakultas Komunikasi dan Bisnis
Inspiring Creative Innovation

Best Practise Reward Perusahaan
Berdasarkan hasil survey Towers Watson pada lebih 1000
perusahaan dari 20 Negara Asia Pasifik, tertuang dalam
laporan “Asia Pasifik Benefits Trends 2015” dihasilkan:
Pertama; Benefit Dianggap sebagai bagian terintegrasi dari
sebuah employee value proposition (EVP) perusahaan
untuk memikat talent.
7 dari 10 Perusahaan di Indonesia yang disurvey
menyatakan upaya memikat dan meretensi talent kunci
adalah adalah focus penting dari strategy dan kebijakan
benefit perusahaan.


Fakultas Komunikasi dan Bisnis
Inspiring Creative Innovation

Best Practise Reward Perusahaan

Berdasarkan hasil survey Towers Watson hampir sepertiga
(29%) perusahaan menyediakan porsi untuk benefit lebih
dari 30 % biaya total tenaga kerja.
Walaupun sudah signifikan jumlahnya, hanya 19 % dari
perusahaan responden yang melihat bahwa program benefit
mereka dihargai tinggi (high perceived value) oleh
karyawan.

Fakultas Komunikasi dan Bisnis
Inspiring Creative Innovation

Best Practise Reward Perusahaan

Trend besar kedua, dari hasil survey berkembangnya
kebutuhan perusahaan akan fleksibilitas, mulai dari jam kerja

yang tidak regular, penyediaan ruang kerja yang fleksibel,
hingga penerapan praktik telecommuting (bekerja dari jarak
jauh menggunakan jaringan internet).
Karyawan, khususnya para talent akan mencari dan memilih
perusahaan yang punya flexible working policy tersebut.

Fakultas Komunikasi dan Bisnis
Inspiring Creative Innovation

Best Practise Reward Perusahaan

Perkembangan trend ketiga, tak sedikit perusahaan yang
kini menawarkan benefit berupa program kesehatan dan
kebugaran (health & weliness program) yang dapat
mendukung terwujudnya barisan karyawan yang sehat,
Program seperti ini bisa menjadi paket Employee Value
Proposition (EVP) yang diminati talent.
Yang menjadi
pertanyaan dari program seperti ini adalah bagaimana
efektivitas
dan
kesinambungannya,
serta
apakah
memberikan imbalan bagi perusahaan.

Fakultas Komunikasi dan Bisnis
Inspiring Creative Innovation

Best Practise Reward Perusahaan

Trend keempat, adalah berkembangnya kebutuhan
komunikasi korporat yang memungkinkan transfaransi dan
keterbukaan dalam soal gaji dan benefit pada karyawan,
terutama terkait dengan pertimbangan dan filosofinya.
Manajemen dan para manajer HR khususnya harus paham
filosofi dan The Way dibelakang sebuah kebijakan
kompensasi dan benefit dan tahu cara paling efektif
mengkomunikasikannya.

Fakultas Komunikasi dan Bisnis
Inspiring Creative Innovation

Best Practise Reward Perusahaan
Kelima, Perkembangan besar lainnya adalah kesadaran akan
penggunaan dan solusi analitik dalam manajemen SDM pada
umumnya dan kebijakan kompensasi benefit pada khususnya.
Divisi HR diperusahaan harus memiliki pemahaman (insight) yang
bersifat data driven mengenai karyawannya. Dalam kontek ini
penggunaan sistim seperti HR Information System (HRIS) ke depan
dinilai tak lagi memadai, melainkan makin diperlukan aplikasi semacam
HR/Talent Analytic Tool.
Manajemen dan para manajer HR khususnya harus paham filosofi dan
The Way dibelakang sebuah kebijakan kompensasi dan benefit dan tahu
cara paling efektif mengkomunikasikannya.

Fakultas Komunikasi dan Bisnis
Inspiring Creative Innovation

Best Practise Reward Perusahaan
1. Telkomsel
Untuk difrensiasi kompensasi dan benefitnya Telkomsel
megikuti prinsip 3P:
a. Pay for Person
b. Pay for Position
c. Pay for Performance
Telkomsel berupaya mengejar P75 (alias 25 % teratas
dipasar)
2. Maybank
Agar kompetitip di pasar dan mendorong high performance
culture, maka praktik kompensasi-benefit harus sejalan
dengan tujuan tersebut.

Fakultas Komunikasi dan Bisnis
Inspiring Creative Innovation

Best Practise Reward Perusahaan
2. Maybank (lanjutan)
Program lain Maybank menjalankan strategy menjadi Great Place to Work
for yang diterjemahkan kedalam Employee Value Proposition (EVP), yaitu:
a. Go Ahead Fly (bisa berkarir di jaringan internasional)
b. Go Ahead Innovate (dorongan untuk berinovasi)
c. Go Ahead Growt (banyak kesempatan pengembangan karir)
d. Go Ahead Care (program pengembangan masyarakat sekitar)
Benefit lainnya adalah:
a. Program kesehatan dan kebugaran (health & wellness)
b. Kegiatan olah raga yg didukung perusahaan seperti Klub Zumba dan
Klub Yoga.
c. Program well-being ruang menyusui (nursery room).
d. Fasiltas Children Care.

Fakultas Komunikasi dan Bisnis
Inspiring Creative Innovation

Best Practise Reward Perusahaan
3. Di L’Oreal Indonesia
Ada program ada kelonggaran jam datang karyawan, tetapi harus
disesuaikan dengan kepulangan untuk memenuhi total jam kerja sehari.
Untuk yang bekerja dirumah masih case by case hanya untuk jabatan
tertentu dan harus dengan persetujuan sebelumnya. Fasilitas Children Care
juga disediakan.

4. Blibli
Memberikan fleksibelitas jam masuk kerja sampai batasan tertentu,
karyawan juga diberikan kesempatan menggunakan fasilitas yang
disediakan seperti ruang santai, game room (berisi meja beliar, meja
pingpong, Xbox, dsb) atau mengikuti kegiatan komunitas dan minat.
Fasiltas lainnya adalah penerapan open door policy (yg mendorong orang
untuk bisa berdiskusi dengan siapapun tanpa melihat levelnya) dan open
space office (yg membuat orang untuk betah bekerja dg ruang kantor yg
nyaman).

Fakultas Komunikasi dan Bisnis
Inspiring Creative Innovation

5. Case Study: Wegmans Food
Manajemen kompensasi strategis berarti merumuskan paket imbalan total
yang menghasilkan keterampilan dan perilaku karyawan yang dibutuhkan
perusahaan untuk mencapai sasaran strategisnya.
Wegmans mencontohkan hal ini. Mereka bersaing dalam sektor makanan
ritel, di mana margin labanya tipis dan di mana pesaing daring dan raksasa
seperti Walmart mendorong biaya dan harga ke bawah. Reaksi umumnya
adalah dengan memangkas tunjangan dan biaya karyawan. Wegmans
mengambil pendekatan yang berbeda. Mereka memandang angkatan kerja
mereka sebagai bagian integral untuk mencapai sasaran stategis Wegmans
untuk mengoptimalkan layanan sembari mengendalikan biaya dengan
memperbaiki sistem dan produktivitas. Sebagai contoh, seorang karyawan
departemen susu merancang cara baru untuk mengorganisasi pendingin,
sehingga dapat meningkatkan pemesanan dan kendali persediaan.

Fakultas Komunikasi dan Bisnis
Inspiring Creative Innovation

Kebijakan kompensasi Wegmans bertujuan untuk menghasilkan
dedikasi karyawan seperti ini. Perusahaan tersebut menawarkan
tingkat bayaran di atas pasar, asuransi kesehatan yang terjangkau, dan
tunjangan penuh untuk karyawan. Wegmans belum pernah
memberhentikan karyawan selama 96 tahun. Sehingga, kebijakan
bayaran Wegmans bertujuan untuk menghasilkan jenis perilaku
karyawan yang tepat seperti yang dibutuhkan perusahaan untuk
mencapai sasaran strategis mereka.

Fakultas Komunikasi dan Bisnis
Inspiring Creative Innovation

Kebijakan bayaran mereka kemungkinan menjadi salah satu alasan
untuk profitabilitas perusahaan tersebut yang sangat bagus. Sebagai
contoh, perputaran karyawan Wegmans (dari 38% untuk pekerja paruh
waktu hingga 6%-7% untuk pekerja purna waktu) jauh di bawah ratarata keseluruhan industri yang sekitar 47%. Toko-toko mereka (yang
seluas kira-kira 120.000 kaki persegi jauh lebih luas dibandingkan
pesaingnya)menghasilkan rata-rata $950.000 per minggu dalam
penjualan (dibandingkan dengan rata-rata nasional sebesar $361.564),
atau sekitar $49 juta dalam penjualan tahunan, dibandingkan dengan
penjualan toko Walmart tipikal sebesar $23,5 juta dalam penjualan.
Seperti yang pernah dikatakan kepala sumber daya manusia Wegmans,
karyawan yang baik memastikan produktivitas yang lebih tinggi, dan itu
diterjemahkan menjadi hasil keuntungan yang lebih baik.

School of Communication & Business
Inspiring Creative Innovation