Hasil pengamatan dan pembahasan telur pa
NAMA : SURYANI
NIM : 1406727
HASIL PENGAMATAN
Pengamatan karakteristik fisik telur utuh
Nama telur
Ayam ras
diameter
4,66 mm
panjang
6,17 mm
berat
70 gr
Warna
Cokelat
kekasaran
Agak kasar
muda agak
ketua- tuan
Ayam
3,83 mm
5,1 mm
41 gr
sedikit
Putih
buras
Bebek
4,3 mm
5,27 mm
56 gr
Hijau toska
Sangat halus
Halus
tapi sedikit
ada kebiruan
puyuh
2,44 mm
3,27 mm
10 gr
muda
Putih tetapi
Halus agak
ada bintik-
sedikit kasar
bintik
cokelat dan
hitam
Pengamatan struktur fisik telur
Telur ayam ras
-
-
Berat telur tanpa kulit= 56 gr
Lapisan encer dan kental telur
Kuning telurnya= orange
Putih telurnya= jernih
Berat kuning telur = 17 gr = 30,35%
Berat putih telur = 37 gr= 66,07%
Berat Kulit telur = 7 gr=
Tebal Kulit telur tanpa membran= 0,38 mm
-
Tebal kulit telur = 0, 41 mm
Tebal membran = 0,3 mm
Telur ayam buras
-
Berat telur tanpa kulit = 44 gr
Lapisan encer dan kental telur
Kuning telurnya= cerah , jernih
Putih telurnya= jernih
Berat kuning = 15 gr = 34,09%
Berat putih = 27 gr =61,36%
Berat Kulit telur = 4 gr
Tebal kulit telur tanpa membran = 0,28 mm
Tebal kulit telur= 0,31 mm
Tebal membran= 0,3 mm
Telur bebek
-
Berat telur tanpa kulit = 50 gr
Lapisan encer dan kental telur
Kuning telurnya= sangat orange, jernih, lebih cerah
Putih telurnya= jernih
Berat kuning = 21 gr = 42%
Berat putih = 27 gr =54%
Berat Kulit telur= 5 gr
Tebal kulit tanpa membran= 0,30 mm
Tebal kulit telur = 0,37 mm
Tebal membran= 0,7 mm
Telur puyuh
-
Berat telur tanpa kulit = 8 gr
Lapisan encer dan kental telur
Kuning telurnya= kuning pucat
Putih telurnya= jernih
Berat kuning = 3 gr =37,5%
Berat putih = 5 gr = 62,5%
Berat Kulit telur = 1,1764 gr
Tebal kulit telur tanpa membran= 0,15 mm
Tebal kulit telur= 0,21 mm
Tebal membran= 0,6 gr
Pengamatan kulit telur
Dengan merendam HCL 15 menit dilihat perubahanya
Nama telur
Ayam Ras
Ayam Buras
Bebek
Berat kulit telur
7 gr
4 gr
5 gr
Terbentuk
Perubahan pada
gelembung-
kulit telur dengan
gelembung CO2
ditiriskan
Warna
Tekstur
Banyak gelembung
Agak
Agak
hijau
lembek
muda
Agak
Agak
hijau
keras
muda
Tidak
Masih
berubah
utuh dan
Banyak gelembung
Sedikit gelembung
tetap
Puyuh
1,1764 gr
Banyak gelembung
Hijau tua
keras
Hancur
dan
lembek
Hasil pengamatan
Uji kualitas telur
Pemeriksaan telur utuh dengan candling
Nama telur
Kebersihan
Keretakan
Ayam ras
Kotor
Tidak ada
Kantung udara
Volume
Posisi
BerporiDiatas
pori dan
banyak
Ayam buras
Bersih
Tidak ada
rongga
Banyak
Diatas
berongga
Bebek
Kotor
Puyuh
Kotor
Tidak ada
Tidak ada
- rongga
Berongga
Menyampin
dibagian
g
bawah
Tidak
Diatas
terlihat
Pemeriksaan isi telur
Nama telur
Kuning
Diameter
Indeksny
Tinggi
a
Diameter/
Ayam ras
Ayam
4,6 cm
1 cm
1,2 cm
4,5 cm
tinggi
3,833 cm
0,222 cm
buras
Bebek
Puyuh
4,7 cm
2,9 cm
1,2 cm
0,6 cm
3,833 cm
4,833 cm
Putih
Diameter
Indeksnya
Tinggi
Diameter /
9 cm
9,5 cm
0,6 cm
0,4 cm
tinggi
15 cm
23,75 cm
9 cm
7 cm
0,6 cm
0,2 cm
15 cm
35 cm
PEMBAHASAN
SUSU
Pos 1
Pengamatan karakteristik fisik susu
Pengamatan warna
Dengan menuang susu kedalam tabung reaksi lalu letakan didepan kertas putih, amati
warnanya hal ini bertujuan agar kita mengamati dan melihat warna susu setelah
diletakan didepan kertas apakah berubah putih atau tidak. Jika susunnya berwarna putih
kekuningan termasuk susu segar atau baik untuk dikonsumsi dan jika susu berwarna
biru berarti susu tersebut sudah dicampur dengan air lalu jika susu berwarna merah
menandakan susu tersebut mengandung darah karena sapi terkena mastitis.
Pengamatan aroma dan rasa
Dengan memasukan 10 ml susu kedalam tabung reaksi kemudian didihkan diatas
penangas lalu dalam keadaan hangat cium aroma susu itu dan cicipi rasanya. Bertujuan
agar kita bisa mengetahui bagaimana susu yang bagus dan enak dikonsumsi dan
dipasarkan dimasyarakat.
Uji kenampakan
Homogenkan susu terlebih dahulu lalu aduk dengan spatula dengan cara menuang susu
ke wadah lain selama 3 kali lalu saring dengan kertas saring kemudian mengamati
kebersihan susu atau ada tidaknya benda- benda asing atau kotoran yang menyangkut
dikertas saring. Bertujuan agar kita bisa melihat apakah susu itu bersih atau tidaknya
susu tersebut.
Perhitungan berat jenis susu
Dinginkan sampel susu sebanyak 1000 ml selama 2 jam dengan 10°C. Lalu keluarkan
susu kedalam lemari pendingin setelah 2 jam biarkan suhunya mencapai 60 F sambil
dihomogensasi setelah itu masukan di gelas ukur 500 ml celopkan lactometer
kedalamnya tunggu stabil dan lihat angka yang tertera di skala berdasarkan meniscus
atas. Bertujuan supaya kita dapat mengetahui berat jenis atau cara menghitung berat
jenis susu.
Uji alkohol susu
Masukan susu 5 ml kedalam tabung reaksi masukan 10 ml alkohol 70% kocok perlahanlahan dan amati susu yang ditetes alkohol . apa bila ada gumpalan maka susu tersebut
tidak baik untuk diolah atau dikonsumsi. Hal ini bertujuan agar kita bisa mengetahui
susu yang tidak bagus untuk diolah dan dikonsumsi.
Uji keasaman susu
Masukan 10 ml ke tabung reaksi , celupkan kertas lakmus kemudian amati perubahan
warna pada kertas lakmus. Bertujuan mengetahui apakah susu banyak mengandung
asam atau tidak.
Melalui titrasi
Isi buret dengan NaOH 0,1 perlahan-lahan hingga ada gelembung udara didalamnya .
timbang 18 gr sampel susu ke dalam elemeyer tambahkan 0,5 ml fenolftalein 1% .
bertujuan untuk mengetahui kandungan asam pada susu.
Melalui indikator
Titrasi sampel dengan NaOH 0,1 hingga terbentuk warna merah muda yang stabil catat
pemakaian titer dan hitung asiditasnya. Masukan kedalam rumusnmya . agar kita dapat
menegtahui nilai asiditas atau keasaman.
Uji didih susu
Masukan 10 ml susu kedalam tabung reaksi tambahkan 1 tetes
H 2 O2 2% dan 2 tetes
larutan parafenildiamin 2 % kedalam yabung reaksi lalu dikocok- kocok amati
perubahan warna . jika berwarna violet sampel tersebut adalah susu mentah jika
berwarna campuran tidak berubah dan susu sudah pernah dipanaskan. Bertujuan agar
dapat mengetahui susu mentah dan susu sudah pernah dipanaskan.
Uji reduktase
Masukan 10 ml susu kedalam tabung reaksi . tempatkan tabung ke penangas air 37°C .
setelah suhu susu stabil masukan 1 ml larutan biru metilen nyalakan stopwacth. Tutup
tabung reaksi dal balikan perlahan-lahan agar biru metilen tercampur merata . jika 4/5
bagian campuran sudah memucat dan warnanya lenyap maka pengujian susu sudah
selesai dan catat waktunya. Bertujian mengetahui reduktase dalam kandungan susu.
TELUR
Pos 2
pengamatan struktur fisik telur
Pada pengamatan ini hal pertama dilakukan pengamatan fisik telur utuh dengan
mengamati jenis- jenis telur seperti mengamati warna, kekasaran permukaan, diameter,
panjang telur serta berat telur lalu dihimpunkan ke dalam tabel. Hal ini bertujuan agar
sebelum melakukan percobaan kita harus memahami dengan benar bahan- bahan yang
akan dipraktikumkan. Selanjutnya pengamatan struktur fisik telur yakni menimbang
setiap jenis telur , pecahkan telur kedalam cawan dan amati lapisan encer dan kental
setiap telur lalu pisahkan kuning telur dengan putihnya dan timbang kuning serta putih
telur nyatakan didalam persentasenya dari berat utuh. Pisahkan membran kulit telur ,
ukur ketebalan kulit telur dan membrannya dengan micrometer sekrup. Hal ini bertujuan
agar kita dapat mengenal dan memahami setiap bagian telur dan ketika kita melakukan
percobaan kita dituntut harus lebih memahami si bahan- bahan yang akan diperlukan
pada saat melakukan percobaan serta dapat memahami bagai mana ciri fisik maupun isi
telur yang baik untuk dikonsumsi. Seterusnya pengamatan kulit telur, ukur setiap kulit
telur lalu rendam dengan dalam HCL 15 menit amati terbentuknya gelembunggelembung CO2 . tiriskan kulit telur amati perubahan yang terjadi pada warna dan
teksturnya. Pada pengamatan ini bertujuan bahwa kita dapat menetukan bahkan
membuktikan dari beberapa jenis twelur yang mengandung banyak CO2 ternyata
berdasarkan hasil pengamatan dari ke empat jenis telur , telur bebek tidak banyak
mengandung gas CO2 dan yang paling banyak mengandung gas CO2 adalah telur
puyuh karena ia menghasilkan gelembung sangat banyak dan kulitnya rata- ratanya
hancur.
Menguji kualitas telur
Pertama- tama melakukan pemeriksaan telur utuh dengan candling . tempatkan telur
pada alat candling dan nyalakan lampunya. Namun pada praktikum kemaren tidak
menggunakan alat candling tetapi memakai senter. Telur diterangi dengan senter amati
(kebersihan, keretakan), kantung udara(volume , posisi), putih dan kuning telur .
bertujuan agar kita dapat melihat dan mengenal isi yang yang ada didalam cangkang
yang diterangi dengan senter. Selanjutnya pemeriksaan isi telur dengan menimbang
setiap jenis telur utuh lalu pecahkan diatas cawan petri amati kondisi putih telur tebal
dan kuning telur seperti kejernihan, warna, ketegaran . lalu gambar keseluruhan isi telur
melakukan pengamatan subjektif. Pisahkan kuning telur dan putihnya ukur dimensi
setiap kuning dan putih telur (diameter dan panjangnya) dan hitung indeks kuning serta
putih telurnya. Dari percobaan menguji kualitas telur ini bertujuan melihat bagus atau
tidaknya telur- telur yang dapat dipasarkan dan untuk dikonsumsi oleh masyarakat.
KESIMPULAN
Jadi kesimpulan yang dapat disimpulkan bahwa susu yang kita lihat dengan kasat mata
belum tentu bagus untuk diolah dan dikonsumsi maka perlu dengam melakukan
mengamti warna, aroma, rasa, uji kenampakan susu, penghitungan berat jenis susu,uji
alkohol, uji keasaman uji didih susu. Dan pada telur diluar maupun isi telur banyak
bagian- bagian yang tak terlihat dengan kasat mata. Dari praktikum kemaren bermanfaat
bagi kita karena kita dapat mengetahui dan membedakan mana susu atau telur yang
bagus unutuk kita olah dan konsumsi.
NIM : 1406727
HASIL PENGAMATAN
Pengamatan karakteristik fisik telur utuh
Nama telur
Ayam ras
diameter
4,66 mm
panjang
6,17 mm
berat
70 gr
Warna
Cokelat
kekasaran
Agak kasar
muda agak
ketua- tuan
Ayam
3,83 mm
5,1 mm
41 gr
sedikit
Putih
buras
Bebek
4,3 mm
5,27 mm
56 gr
Hijau toska
Sangat halus
Halus
tapi sedikit
ada kebiruan
puyuh
2,44 mm
3,27 mm
10 gr
muda
Putih tetapi
Halus agak
ada bintik-
sedikit kasar
bintik
cokelat dan
hitam
Pengamatan struktur fisik telur
Telur ayam ras
-
-
Berat telur tanpa kulit= 56 gr
Lapisan encer dan kental telur
Kuning telurnya= orange
Putih telurnya= jernih
Berat kuning telur = 17 gr = 30,35%
Berat putih telur = 37 gr= 66,07%
Berat Kulit telur = 7 gr=
Tebal Kulit telur tanpa membran= 0,38 mm
-
Tebal kulit telur = 0, 41 mm
Tebal membran = 0,3 mm
Telur ayam buras
-
Berat telur tanpa kulit = 44 gr
Lapisan encer dan kental telur
Kuning telurnya= cerah , jernih
Putih telurnya= jernih
Berat kuning = 15 gr = 34,09%
Berat putih = 27 gr =61,36%
Berat Kulit telur = 4 gr
Tebal kulit telur tanpa membran = 0,28 mm
Tebal kulit telur= 0,31 mm
Tebal membran= 0,3 mm
Telur bebek
-
Berat telur tanpa kulit = 50 gr
Lapisan encer dan kental telur
Kuning telurnya= sangat orange, jernih, lebih cerah
Putih telurnya= jernih
Berat kuning = 21 gr = 42%
Berat putih = 27 gr =54%
Berat Kulit telur= 5 gr
Tebal kulit tanpa membran= 0,30 mm
Tebal kulit telur = 0,37 mm
Tebal membran= 0,7 mm
Telur puyuh
-
Berat telur tanpa kulit = 8 gr
Lapisan encer dan kental telur
Kuning telurnya= kuning pucat
Putih telurnya= jernih
Berat kuning = 3 gr =37,5%
Berat putih = 5 gr = 62,5%
Berat Kulit telur = 1,1764 gr
Tebal kulit telur tanpa membran= 0,15 mm
Tebal kulit telur= 0,21 mm
Tebal membran= 0,6 gr
Pengamatan kulit telur
Dengan merendam HCL 15 menit dilihat perubahanya
Nama telur
Ayam Ras
Ayam Buras
Bebek
Berat kulit telur
7 gr
4 gr
5 gr
Terbentuk
Perubahan pada
gelembung-
kulit telur dengan
gelembung CO2
ditiriskan
Warna
Tekstur
Banyak gelembung
Agak
Agak
hijau
lembek
muda
Agak
Agak
hijau
keras
muda
Tidak
Masih
berubah
utuh dan
Banyak gelembung
Sedikit gelembung
tetap
Puyuh
1,1764 gr
Banyak gelembung
Hijau tua
keras
Hancur
dan
lembek
Hasil pengamatan
Uji kualitas telur
Pemeriksaan telur utuh dengan candling
Nama telur
Kebersihan
Keretakan
Ayam ras
Kotor
Tidak ada
Kantung udara
Volume
Posisi
BerporiDiatas
pori dan
banyak
Ayam buras
Bersih
Tidak ada
rongga
Banyak
Diatas
berongga
Bebek
Kotor
Puyuh
Kotor
Tidak ada
Tidak ada
- rongga
Berongga
Menyampin
dibagian
g
bawah
Tidak
Diatas
terlihat
Pemeriksaan isi telur
Nama telur
Kuning
Diameter
Indeksny
Tinggi
a
Diameter/
Ayam ras
Ayam
4,6 cm
1 cm
1,2 cm
4,5 cm
tinggi
3,833 cm
0,222 cm
buras
Bebek
Puyuh
4,7 cm
2,9 cm
1,2 cm
0,6 cm
3,833 cm
4,833 cm
Putih
Diameter
Indeksnya
Tinggi
Diameter /
9 cm
9,5 cm
0,6 cm
0,4 cm
tinggi
15 cm
23,75 cm
9 cm
7 cm
0,6 cm
0,2 cm
15 cm
35 cm
PEMBAHASAN
SUSU
Pos 1
Pengamatan karakteristik fisik susu
Pengamatan warna
Dengan menuang susu kedalam tabung reaksi lalu letakan didepan kertas putih, amati
warnanya hal ini bertujuan agar kita mengamati dan melihat warna susu setelah
diletakan didepan kertas apakah berubah putih atau tidak. Jika susunnya berwarna putih
kekuningan termasuk susu segar atau baik untuk dikonsumsi dan jika susu berwarna
biru berarti susu tersebut sudah dicampur dengan air lalu jika susu berwarna merah
menandakan susu tersebut mengandung darah karena sapi terkena mastitis.
Pengamatan aroma dan rasa
Dengan memasukan 10 ml susu kedalam tabung reaksi kemudian didihkan diatas
penangas lalu dalam keadaan hangat cium aroma susu itu dan cicipi rasanya. Bertujuan
agar kita bisa mengetahui bagaimana susu yang bagus dan enak dikonsumsi dan
dipasarkan dimasyarakat.
Uji kenampakan
Homogenkan susu terlebih dahulu lalu aduk dengan spatula dengan cara menuang susu
ke wadah lain selama 3 kali lalu saring dengan kertas saring kemudian mengamati
kebersihan susu atau ada tidaknya benda- benda asing atau kotoran yang menyangkut
dikertas saring. Bertujuan agar kita bisa melihat apakah susu itu bersih atau tidaknya
susu tersebut.
Perhitungan berat jenis susu
Dinginkan sampel susu sebanyak 1000 ml selama 2 jam dengan 10°C. Lalu keluarkan
susu kedalam lemari pendingin setelah 2 jam biarkan suhunya mencapai 60 F sambil
dihomogensasi setelah itu masukan di gelas ukur 500 ml celopkan lactometer
kedalamnya tunggu stabil dan lihat angka yang tertera di skala berdasarkan meniscus
atas. Bertujuan supaya kita dapat mengetahui berat jenis atau cara menghitung berat
jenis susu.
Uji alkohol susu
Masukan susu 5 ml kedalam tabung reaksi masukan 10 ml alkohol 70% kocok perlahanlahan dan amati susu yang ditetes alkohol . apa bila ada gumpalan maka susu tersebut
tidak baik untuk diolah atau dikonsumsi. Hal ini bertujuan agar kita bisa mengetahui
susu yang tidak bagus untuk diolah dan dikonsumsi.
Uji keasaman susu
Masukan 10 ml ke tabung reaksi , celupkan kertas lakmus kemudian amati perubahan
warna pada kertas lakmus. Bertujuan mengetahui apakah susu banyak mengandung
asam atau tidak.
Melalui titrasi
Isi buret dengan NaOH 0,1 perlahan-lahan hingga ada gelembung udara didalamnya .
timbang 18 gr sampel susu ke dalam elemeyer tambahkan 0,5 ml fenolftalein 1% .
bertujuan untuk mengetahui kandungan asam pada susu.
Melalui indikator
Titrasi sampel dengan NaOH 0,1 hingga terbentuk warna merah muda yang stabil catat
pemakaian titer dan hitung asiditasnya. Masukan kedalam rumusnmya . agar kita dapat
menegtahui nilai asiditas atau keasaman.
Uji didih susu
Masukan 10 ml susu kedalam tabung reaksi tambahkan 1 tetes
H 2 O2 2% dan 2 tetes
larutan parafenildiamin 2 % kedalam yabung reaksi lalu dikocok- kocok amati
perubahan warna . jika berwarna violet sampel tersebut adalah susu mentah jika
berwarna campuran tidak berubah dan susu sudah pernah dipanaskan. Bertujuan agar
dapat mengetahui susu mentah dan susu sudah pernah dipanaskan.
Uji reduktase
Masukan 10 ml susu kedalam tabung reaksi . tempatkan tabung ke penangas air 37°C .
setelah suhu susu stabil masukan 1 ml larutan biru metilen nyalakan stopwacth. Tutup
tabung reaksi dal balikan perlahan-lahan agar biru metilen tercampur merata . jika 4/5
bagian campuran sudah memucat dan warnanya lenyap maka pengujian susu sudah
selesai dan catat waktunya. Bertujian mengetahui reduktase dalam kandungan susu.
TELUR
Pos 2
pengamatan struktur fisik telur
Pada pengamatan ini hal pertama dilakukan pengamatan fisik telur utuh dengan
mengamati jenis- jenis telur seperti mengamati warna, kekasaran permukaan, diameter,
panjang telur serta berat telur lalu dihimpunkan ke dalam tabel. Hal ini bertujuan agar
sebelum melakukan percobaan kita harus memahami dengan benar bahan- bahan yang
akan dipraktikumkan. Selanjutnya pengamatan struktur fisik telur yakni menimbang
setiap jenis telur , pecahkan telur kedalam cawan dan amati lapisan encer dan kental
setiap telur lalu pisahkan kuning telur dengan putihnya dan timbang kuning serta putih
telur nyatakan didalam persentasenya dari berat utuh. Pisahkan membran kulit telur ,
ukur ketebalan kulit telur dan membrannya dengan micrometer sekrup. Hal ini bertujuan
agar kita dapat mengenal dan memahami setiap bagian telur dan ketika kita melakukan
percobaan kita dituntut harus lebih memahami si bahan- bahan yang akan diperlukan
pada saat melakukan percobaan serta dapat memahami bagai mana ciri fisik maupun isi
telur yang baik untuk dikonsumsi. Seterusnya pengamatan kulit telur, ukur setiap kulit
telur lalu rendam dengan dalam HCL 15 menit amati terbentuknya gelembunggelembung CO2 . tiriskan kulit telur amati perubahan yang terjadi pada warna dan
teksturnya. Pada pengamatan ini bertujuan bahwa kita dapat menetukan bahkan
membuktikan dari beberapa jenis twelur yang mengandung banyak CO2 ternyata
berdasarkan hasil pengamatan dari ke empat jenis telur , telur bebek tidak banyak
mengandung gas CO2 dan yang paling banyak mengandung gas CO2 adalah telur
puyuh karena ia menghasilkan gelembung sangat banyak dan kulitnya rata- ratanya
hancur.
Menguji kualitas telur
Pertama- tama melakukan pemeriksaan telur utuh dengan candling . tempatkan telur
pada alat candling dan nyalakan lampunya. Namun pada praktikum kemaren tidak
menggunakan alat candling tetapi memakai senter. Telur diterangi dengan senter amati
(kebersihan, keretakan), kantung udara(volume , posisi), putih dan kuning telur .
bertujuan agar kita dapat melihat dan mengenal isi yang yang ada didalam cangkang
yang diterangi dengan senter. Selanjutnya pemeriksaan isi telur dengan menimbang
setiap jenis telur utuh lalu pecahkan diatas cawan petri amati kondisi putih telur tebal
dan kuning telur seperti kejernihan, warna, ketegaran . lalu gambar keseluruhan isi telur
melakukan pengamatan subjektif. Pisahkan kuning telur dan putihnya ukur dimensi
setiap kuning dan putih telur (diameter dan panjangnya) dan hitung indeks kuning serta
putih telurnya. Dari percobaan menguji kualitas telur ini bertujuan melihat bagus atau
tidaknya telur- telur yang dapat dipasarkan dan untuk dikonsumsi oleh masyarakat.
KESIMPULAN
Jadi kesimpulan yang dapat disimpulkan bahwa susu yang kita lihat dengan kasat mata
belum tentu bagus untuk diolah dan dikonsumsi maka perlu dengam melakukan
mengamti warna, aroma, rasa, uji kenampakan susu, penghitungan berat jenis susu,uji
alkohol, uji keasaman uji didih susu. Dan pada telur diluar maupun isi telur banyak
bagian- bagian yang tak terlihat dengan kasat mata. Dari praktikum kemaren bermanfaat
bagi kita karena kita dapat mengetahui dan membedakan mana susu atau telur yang
bagus unutuk kita olah dan konsumsi.