Hubungan psdm dan strategi bisnis 1
BAGIAN II : PERENCANAAN
STRATEGIK SDM
2.1. HUBUNGAN PERENCANAAN SDM DENGAN
PERENCANAAN STRATEGIK BISNIS,
TAKTIKAL, DAN OPERASIONAL
Perencanaan Sumber Daya Manusia (HR Planning)
merupakan proses manajemen dalam menentukan
pergerakan sumber daya manusia organisasi dari posisi
yang diinginkan di masa depan.
Strategi merupakan perumusan dari misi perusahaan,
tujuan dan sasaran termasuk rencana kegiatan untuk
mencapai tujuan, sasaran, dan secara eksplisit
mempertimbangkan aspek persaingan, dan pengaruh
faktor lingkungan.
Strategi sumber daya manusia adalah seperangkat
proses-proses aktivitas yang dilakukan bersama oleh
manajer sumber daya manusia dan manajer lini untuk
menyelesaikan masalah bisnis yang terkait dengan
manusia (people-related business issue).
Strategi bisnis di masa yang akan datang dipengaruhi
perubahan kondisi lingkungan menuntut manajer
(pimpinan) untuk mengembangkan program-program
yang mampu menterjemahkan current issues dan
mendukung rencana bisnis masa depan.
Keselarasan antara bisnis dan perencanaan sumber
daya manusia dapat membangun perencanaan bisnis
yang akhirnya menentukan kebutuhan SDM.
Beberapa faktor eksternal yang mempengaruhi
aktivitas bisnis dan perencanaan SDM, antara
lain
:
globalisasi,
kemajuan
teknologi,
pertumbuhan ekonomi, dan perubahan komposisi
angkatan kerja.
Materi Perencanaan dan Audit SDM/MM/Ikopin/Lies
28
Integrasi perencanaan sumber daya manusia dengan
perencanaan
strategik
memudahkan
organisasi
melakukan
keputusan
dilakukannya
merger,
international
operations,
dan
corporate
entrepreneurrism.
Bagan berikut ini menggambarkan hubungan antara
perencanaan strategic bisnis perusahaan dengan
strategic SDM nya :
RENCANA STRATEGIK
DAN TAKTIKAL
ORGANISASI
PERENCANAAN
STRATEGIK SDM
FUNGSI MSDM
. Pengadaan
KEBUTUHAN SDM
(KUALITAS DAN
KUANTITAS)
KETERSEDIAAN
SDM SESUAI
KEBUTUHAN
. Pengembangan
. Kompensasi
. Pengintegrasian
. Pemeliharaan
. Pemisahan
Gambar . Keterkaitan Perencanaan Strategik SDM
Dengan Perencanaan Strategik Bisnis
Manzini
(1996);
untuk
merancang
dan
mengembangkan perencanaan SDM yang efektif,
terdapat 3 (tiga) tipe perencanaan yang saling
terkait dan merupakan suatu kesatuan sistem
perencanaan tunggal :
1. Strategic
planning
yang
bertujuan
untuk
mempertahan-kan kelangsungan organisasi dalam
lingkungan persaingan.
2. Operational planning yang menunjukkan demand
terhadap SDM.
3. Human resoures planning yang digunakan untuk
memprediksi kualitas dan kuantitas kebutuhan
sumber daya manusia dalam jangka pendek dan
jangka panjang yang menggabungkan program
pengembangan dan kebijakan SDM.
Materi Perencanaan dan Audit SDM/MM/Ikopin/Lies
29
Perlu dilakukan integrasi antara perencanaan sumber
daya manusia dengan perencanaan strategik dan
operasional adalah untuk mengidentifikasikan human
resources gap antara demand dan supply, untuk
menciptakan proses yang memprediksi demand sumber
daya manusia yang muncul dari perencanaan strategik
dan operasional secara kuantitas dibandingkan dengan
prediksi ketersediaan yang berasal dari programprogram SDM.
Bagan berikut ini menjelaskan mengenai hubungan
perencanaan SDM dengan strategi perusahaan :
BUSINESS
PLANNING
PROCESS
HUMAN
RESOURCES
PLANNING
PROCESS
STRATEGIC
PLANNING
LONG-RANGE
PERSPECTIVE
ISSUES
ANALYSIS
OPERATIONAL
PLANNING
MIDDLE-RRANGE
PERSPECTIVE
BUDGETING
ANNUAL
PERSPECTIVE
FORECASTING
REQUIREMENTS
ACTION
PLANS
Strategi SDM dalam praktek organisasi dilakukan
dengan
pertimbangan
sampai
seberapa
jauh
departemen SDM memperhatikan :
1. People issues business (HR concern)
2. Menggunakan orientasi isu dalam memutuskan
mobilisasi SDM-nya (key-issues oriented)
3. Melibatkan manajer lini pada masalah-masalah
sumber
daya
manusia
(involving
line
managers)
Ada 6 (enam) unsur penting dalam pendekatan
strategik manajemen sumber daya manusia :
Materi Perencanaan dan Audit SDM/MM/Ikopin/Lies
30
1. Pemahaman tentang Pengaruh Lingkungan Luar
2. Pemahaman Pengaruh Dinamika dan Persaingan
Pasar Kerja
3. Fokus Jangka Panjang
4. Fokus terhadap Pilihan dan Pengambilan Keputusan
5. Pertumbuhan Seluruh Personil
6. Integrasi dengan Strategi Perusahaan
Cascio (1995); Strategic Planning (Perencanaan
Strategi) dalam berkaitan dengan Issues Analysis
dalam HR Planning yang berkaitan dengan kebutuhankebutuhan bisnis pada masa yang akan datang, faktorfaktor eksternal, penawaran internal, dan analisis
implikasi manajemen.
Perencanaan strategic biasanya untuk jangka panjang
(antara 2 sampai 5 tahun atau lebih).
Perencanaan Taktikal Sumber Daya Manusia merupakan
perencanaan Jangka Menengah ( 1 sampai dengan 2
tahun).
Perencanaan yang bersifat operasional berkaitan dengan
program
MSDM,
yaitu
rekruitasi,
pengembangan,
kompensasi, dan program lainnya sesuai kebutuhan baik
eksternal maupun internal perusahaan/organisasi
2.2.
METODE PERAMALAN SUMBER DAYA
MANUSIA
Metode
Perencanaan
menggunakan
cara
untuk
SDM
Peramalan
melakukan
dengan
merupakan
prediksi
yang
suatu
lebih
menitikberatkan secara kuntitatif, yaitu jumlah
SDM yang dibutuhkan organisasi/perusahaan.
Materi Perencanaan dan Audit SDM/MM/Ikopin/Lies
31
Customer’s Customer’s
Random plans
customer’s Product’s life cycle
variation
plans
Competitor’s efforts
Business
and prices
cycle
Customer’s confidence
and attitude
Inputs
Outputs
THE
COMPANY
DEMAND
Effects on
Company
Advertising
Sales
effort
Time of
the year
Quality
Credit
policies
Design of
goods or
Reputation services
for services
FIGURE. SOME FACTORS THAT AFFECT DEMAND
FOR A COMPANY’S PRODUCT OR SERVICE
Metode ini hanya dapat digunakan apabila organisasi/
perusahaan memiliki data kuantitatif yang lengkap
sesuai dengan variabel yang akan dipergunakan
dalam memprediksi.
Variabel
pertama
adalah
jumlah
SDM
selama
beberapa tahun sebagai prediktor, dan variabel lain
sebagai kriterium, seperti variabel/data produksi
dan penjualan, laba, volume dan beban kerja,
dan lain-lain.
Dengan menggunakan variabel yang bersifat
skala ukur rasio atau interval (kuantitatif),
maka prediksi tersebut dapat dilakukan dengan
menggunakan
perhitungan
statistik
yang
relevan.
Materi Perencanaan dan Audit SDM/MM/Ikopin/Lies
32
Prediksi
tentang
jumlah
(kuantitatif)
berupa
permintaan (demand) melalui perhitungan statistik,
jika diterapkan sebagai keputusan, pada dasarnya
merupakan
keputusan
yang
memiliki
tingkat
keakuratan tinggi (certainty).
Forecast
Subjective or qualitative
approach
Field
sales
force
Jury
of
Executive
User’s
expectation
Quantitative or statistical
approach
Causal or
explanatory
Delph
i
metho
d
Time Series
Smoothing
Decomposition
Additive
Moving
Average
Single exponential
smoothing
Multiplicative
Double exponential
smoothing
FIGURE. BREAKDOWN OF FORECAST METHODS OR MODELS
Tehnik-tehnik
dalam
Metode
Kuantitatif
tersebut antara lain :
1. Tehnik Rata-Rata Bergerak (Moving Average)
2. Tehnik Eksponen Penentu (Exponential Smoothing)
3. Tehnik Proyeksi Kecenderungan (Trend Pojection)
4. Tehnik Regresi (Regression)
5. Tehnik
Program
Hubungan
Linear
(Linear
Programming).
6. Model Perkiraan Hambatan (Actuarial Model)
7. Tehnik Matrik Peluang (Probability Matrix)
Materi Perencanaan dan Audit SDM/MM/Ikopin/Lies
33
8. Tehnik Simulasi (Simmulation)
9. Model Markov dengan Urutan Prioritas (First-Order
Markov Model).
10.
Model Semi Markov (Semi-Markov Model).
Beberpa
karakteristik perhitungan kuantitatif
dalam memprediksi permintaan (demand) SDM
sebagai berikut :
1. Metode kuantitatif cocok digunakan untuk
perusahaan
berskala
besar
dan
menengah,
karena jumlah dan jenis jabatan/pekerjaan cukup
banyak dan bervariasi, sehingga kebutuhan SDM
akan
cukup
besar.
Untuk
permintaan
SDM
biasanya dilakukan secara berkala, misalnya 3
atau 4 tahun sekali, dengan tidak menutup
kemungkinan setiap tahun terjadi permintaan
SDM yang tiba-tiba di luar perencanaan, karena
beberapa
sebab
atau
alasan,
khususnya
terdapatnya jabatan atau pekerjaan yang kosong
yang harus segera diisi.
2. Metode kuantitatif memerlukan atau hanya
dapat digunakan apabila data kuantitatif dari
variabel lain diasumsikan berkorelasi dengan
atau berpengaruh pada prediksi permintaan
SDM,
dan
harus
tersedia
lengkap
selama
beberapa tahun (masa lalu).
Materi Perencanaan dan Audit SDM/MM/Ikopin/Lies
34
3. Prediksi
hanya
permintaan
akurat
SDM
secara
dilakukan
kuantitatif
dalam
kondisi
lingkungan bisnis normal.
4. Penggunaan di lingkungan perusahaan multi
nasional
cenderung
harus
menghadapi
hambatan berupa karakteristik budaya yang
berbeda-beda antar negara tempat perusahaan
budaya yang melakukan operasional bisnis. Hal
lain adanya iklim bisnis, yaitu kondisi ekonomi
atau moneter suatu negara.
5. Tehnik
perhitungan
kuantitatif
memiliki
keterbatasan umum, karena secara rasional
keberhasilan bisnis tidak sekedar ditentukan oleh
jumlah eksekutif sebagai pelaku bisnis yang
mempunyai
wewenang
dalam
pembuatan
keputusan, tetapi ditentukan oleh kualitas dan
sifat kompetitifnya.
6. Tidak ada tehnik di dalam metode kuantitatif dan
juga metode kualitatif yang terbaik. Setiap
tehnik dan metode memiliki kelemahan dan
kelebihannya masing-masing.
Banyak
organisasi/perusahaan
tidak
sepenuhnya
menggunakan Metode Kuantitatif dalam Perencanaan
SDM dalam memprediksi permintaan SDM, karena
untuk menentukan kualifikasi dengan metode
kuantitatif
rendah
kemampuannya,
untuk
mengisi jabatan manajerial tidak tergantung
Materi Perencanaan dan Audit SDM/MM/Ikopin/Lies
35
hanya pada kecukupan jumlahnya, tetapi juga
kualitasnya.
Di samping metode kuantitatif, perlu digunakan juga
Metode Kualitatif dalam Perencanaan SDM untuk
prediksi
permintaan
SDM
dengan
menetapkan
kualifikasi SDM yang dibutuhkan.
Metode Kualitatif merupakan proses memprediksi
permintaan
SDM
mempergunakan
di
masa
mendatang
pengalaman,
dengan
keyakinan,
intuisi,
keahlian mengestimasi jumlah dan kualifikasi SDM
tanpa menggunakan data kuantitatif, artinya tidak
dianalisis dengan menggunakan perhitungan statistik.
Tehnik dengan menggunakan Metode Kualitatif
yang banyak dipakai adalah Tehnik Delphi yang
terdiri dari 2 (dua) jenis, yaitu :
1. Tehnik Kelompok Besar (Large Group); tehnik
ini
dilakukan
dengan
menghimpun
masukan
tentang cara memprediksi dihubungan dengan
kondisi
organisasi/perusahaan
dari
para
ahli
dan/atau pakar yang berpengalaman dalam bidang
SDM dan dalam bisnis yang relevan.
2. Tehnik
Kelompok
Kecil
(Nominal
Group
Techniques); tehnik ini dilakukan melalui diskusi
secara bertatap muka antar sejumlah kecil para
ahli (expert) dalam bidangnya masing-masing di
Materi Perencanaan dan Audit SDM/MM/Ikopin/Lies
36
lingkungan sebuah organisasi/perusahaan untuk
memprediksi permintaan SDM di masa depan.
Materi Perencanaan dan Audit SDM/MM/Ikopin/Lies
37
STRATEGIK SDM
2.1. HUBUNGAN PERENCANAAN SDM DENGAN
PERENCANAAN STRATEGIK BISNIS,
TAKTIKAL, DAN OPERASIONAL
Perencanaan Sumber Daya Manusia (HR Planning)
merupakan proses manajemen dalam menentukan
pergerakan sumber daya manusia organisasi dari posisi
yang diinginkan di masa depan.
Strategi merupakan perumusan dari misi perusahaan,
tujuan dan sasaran termasuk rencana kegiatan untuk
mencapai tujuan, sasaran, dan secara eksplisit
mempertimbangkan aspek persaingan, dan pengaruh
faktor lingkungan.
Strategi sumber daya manusia adalah seperangkat
proses-proses aktivitas yang dilakukan bersama oleh
manajer sumber daya manusia dan manajer lini untuk
menyelesaikan masalah bisnis yang terkait dengan
manusia (people-related business issue).
Strategi bisnis di masa yang akan datang dipengaruhi
perubahan kondisi lingkungan menuntut manajer
(pimpinan) untuk mengembangkan program-program
yang mampu menterjemahkan current issues dan
mendukung rencana bisnis masa depan.
Keselarasan antara bisnis dan perencanaan sumber
daya manusia dapat membangun perencanaan bisnis
yang akhirnya menentukan kebutuhan SDM.
Beberapa faktor eksternal yang mempengaruhi
aktivitas bisnis dan perencanaan SDM, antara
lain
:
globalisasi,
kemajuan
teknologi,
pertumbuhan ekonomi, dan perubahan komposisi
angkatan kerja.
Materi Perencanaan dan Audit SDM/MM/Ikopin/Lies
28
Integrasi perencanaan sumber daya manusia dengan
perencanaan
strategik
memudahkan
organisasi
melakukan
keputusan
dilakukannya
merger,
international
operations,
dan
corporate
entrepreneurrism.
Bagan berikut ini menggambarkan hubungan antara
perencanaan strategic bisnis perusahaan dengan
strategic SDM nya :
RENCANA STRATEGIK
DAN TAKTIKAL
ORGANISASI
PERENCANAAN
STRATEGIK SDM
FUNGSI MSDM
. Pengadaan
KEBUTUHAN SDM
(KUALITAS DAN
KUANTITAS)
KETERSEDIAAN
SDM SESUAI
KEBUTUHAN
. Pengembangan
. Kompensasi
. Pengintegrasian
. Pemeliharaan
. Pemisahan
Gambar . Keterkaitan Perencanaan Strategik SDM
Dengan Perencanaan Strategik Bisnis
Manzini
(1996);
untuk
merancang
dan
mengembangkan perencanaan SDM yang efektif,
terdapat 3 (tiga) tipe perencanaan yang saling
terkait dan merupakan suatu kesatuan sistem
perencanaan tunggal :
1. Strategic
planning
yang
bertujuan
untuk
mempertahan-kan kelangsungan organisasi dalam
lingkungan persaingan.
2. Operational planning yang menunjukkan demand
terhadap SDM.
3. Human resoures planning yang digunakan untuk
memprediksi kualitas dan kuantitas kebutuhan
sumber daya manusia dalam jangka pendek dan
jangka panjang yang menggabungkan program
pengembangan dan kebijakan SDM.
Materi Perencanaan dan Audit SDM/MM/Ikopin/Lies
29
Perlu dilakukan integrasi antara perencanaan sumber
daya manusia dengan perencanaan strategik dan
operasional adalah untuk mengidentifikasikan human
resources gap antara demand dan supply, untuk
menciptakan proses yang memprediksi demand sumber
daya manusia yang muncul dari perencanaan strategik
dan operasional secara kuantitas dibandingkan dengan
prediksi ketersediaan yang berasal dari programprogram SDM.
Bagan berikut ini menjelaskan mengenai hubungan
perencanaan SDM dengan strategi perusahaan :
BUSINESS
PLANNING
PROCESS
HUMAN
RESOURCES
PLANNING
PROCESS
STRATEGIC
PLANNING
LONG-RANGE
PERSPECTIVE
ISSUES
ANALYSIS
OPERATIONAL
PLANNING
MIDDLE-RRANGE
PERSPECTIVE
BUDGETING
ANNUAL
PERSPECTIVE
FORECASTING
REQUIREMENTS
ACTION
PLANS
Strategi SDM dalam praktek organisasi dilakukan
dengan
pertimbangan
sampai
seberapa
jauh
departemen SDM memperhatikan :
1. People issues business (HR concern)
2. Menggunakan orientasi isu dalam memutuskan
mobilisasi SDM-nya (key-issues oriented)
3. Melibatkan manajer lini pada masalah-masalah
sumber
daya
manusia
(involving
line
managers)
Ada 6 (enam) unsur penting dalam pendekatan
strategik manajemen sumber daya manusia :
Materi Perencanaan dan Audit SDM/MM/Ikopin/Lies
30
1. Pemahaman tentang Pengaruh Lingkungan Luar
2. Pemahaman Pengaruh Dinamika dan Persaingan
Pasar Kerja
3. Fokus Jangka Panjang
4. Fokus terhadap Pilihan dan Pengambilan Keputusan
5. Pertumbuhan Seluruh Personil
6. Integrasi dengan Strategi Perusahaan
Cascio (1995); Strategic Planning (Perencanaan
Strategi) dalam berkaitan dengan Issues Analysis
dalam HR Planning yang berkaitan dengan kebutuhankebutuhan bisnis pada masa yang akan datang, faktorfaktor eksternal, penawaran internal, dan analisis
implikasi manajemen.
Perencanaan strategic biasanya untuk jangka panjang
(antara 2 sampai 5 tahun atau lebih).
Perencanaan Taktikal Sumber Daya Manusia merupakan
perencanaan Jangka Menengah ( 1 sampai dengan 2
tahun).
Perencanaan yang bersifat operasional berkaitan dengan
program
MSDM,
yaitu
rekruitasi,
pengembangan,
kompensasi, dan program lainnya sesuai kebutuhan baik
eksternal maupun internal perusahaan/organisasi
2.2.
METODE PERAMALAN SUMBER DAYA
MANUSIA
Metode
Perencanaan
menggunakan
cara
untuk
SDM
Peramalan
melakukan
dengan
merupakan
prediksi
yang
suatu
lebih
menitikberatkan secara kuntitatif, yaitu jumlah
SDM yang dibutuhkan organisasi/perusahaan.
Materi Perencanaan dan Audit SDM/MM/Ikopin/Lies
31
Customer’s Customer’s
Random plans
customer’s Product’s life cycle
variation
plans
Competitor’s efforts
Business
and prices
cycle
Customer’s confidence
and attitude
Inputs
Outputs
THE
COMPANY
DEMAND
Effects on
Company
Advertising
Sales
effort
Time of
the year
Quality
Credit
policies
Design of
goods or
Reputation services
for services
FIGURE. SOME FACTORS THAT AFFECT DEMAND
FOR A COMPANY’S PRODUCT OR SERVICE
Metode ini hanya dapat digunakan apabila organisasi/
perusahaan memiliki data kuantitatif yang lengkap
sesuai dengan variabel yang akan dipergunakan
dalam memprediksi.
Variabel
pertama
adalah
jumlah
SDM
selama
beberapa tahun sebagai prediktor, dan variabel lain
sebagai kriterium, seperti variabel/data produksi
dan penjualan, laba, volume dan beban kerja,
dan lain-lain.
Dengan menggunakan variabel yang bersifat
skala ukur rasio atau interval (kuantitatif),
maka prediksi tersebut dapat dilakukan dengan
menggunakan
perhitungan
statistik
yang
relevan.
Materi Perencanaan dan Audit SDM/MM/Ikopin/Lies
32
Prediksi
tentang
jumlah
(kuantitatif)
berupa
permintaan (demand) melalui perhitungan statistik,
jika diterapkan sebagai keputusan, pada dasarnya
merupakan
keputusan
yang
memiliki
tingkat
keakuratan tinggi (certainty).
Forecast
Subjective or qualitative
approach
Field
sales
force
Jury
of
Executive
User’s
expectation
Quantitative or statistical
approach
Causal or
explanatory
Delph
i
metho
d
Time Series
Smoothing
Decomposition
Additive
Moving
Average
Single exponential
smoothing
Multiplicative
Double exponential
smoothing
FIGURE. BREAKDOWN OF FORECAST METHODS OR MODELS
Tehnik-tehnik
dalam
Metode
Kuantitatif
tersebut antara lain :
1. Tehnik Rata-Rata Bergerak (Moving Average)
2. Tehnik Eksponen Penentu (Exponential Smoothing)
3. Tehnik Proyeksi Kecenderungan (Trend Pojection)
4. Tehnik Regresi (Regression)
5. Tehnik
Program
Hubungan
Linear
(Linear
Programming).
6. Model Perkiraan Hambatan (Actuarial Model)
7. Tehnik Matrik Peluang (Probability Matrix)
Materi Perencanaan dan Audit SDM/MM/Ikopin/Lies
33
8. Tehnik Simulasi (Simmulation)
9. Model Markov dengan Urutan Prioritas (First-Order
Markov Model).
10.
Model Semi Markov (Semi-Markov Model).
Beberpa
karakteristik perhitungan kuantitatif
dalam memprediksi permintaan (demand) SDM
sebagai berikut :
1. Metode kuantitatif cocok digunakan untuk
perusahaan
berskala
besar
dan
menengah,
karena jumlah dan jenis jabatan/pekerjaan cukup
banyak dan bervariasi, sehingga kebutuhan SDM
akan
cukup
besar.
Untuk
permintaan
SDM
biasanya dilakukan secara berkala, misalnya 3
atau 4 tahun sekali, dengan tidak menutup
kemungkinan setiap tahun terjadi permintaan
SDM yang tiba-tiba di luar perencanaan, karena
beberapa
sebab
atau
alasan,
khususnya
terdapatnya jabatan atau pekerjaan yang kosong
yang harus segera diisi.
2. Metode kuantitatif memerlukan atau hanya
dapat digunakan apabila data kuantitatif dari
variabel lain diasumsikan berkorelasi dengan
atau berpengaruh pada prediksi permintaan
SDM,
dan
harus
tersedia
lengkap
selama
beberapa tahun (masa lalu).
Materi Perencanaan dan Audit SDM/MM/Ikopin/Lies
34
3. Prediksi
hanya
permintaan
akurat
SDM
secara
dilakukan
kuantitatif
dalam
kondisi
lingkungan bisnis normal.
4. Penggunaan di lingkungan perusahaan multi
nasional
cenderung
harus
menghadapi
hambatan berupa karakteristik budaya yang
berbeda-beda antar negara tempat perusahaan
budaya yang melakukan operasional bisnis. Hal
lain adanya iklim bisnis, yaitu kondisi ekonomi
atau moneter suatu negara.
5. Tehnik
perhitungan
kuantitatif
memiliki
keterbatasan umum, karena secara rasional
keberhasilan bisnis tidak sekedar ditentukan oleh
jumlah eksekutif sebagai pelaku bisnis yang
mempunyai
wewenang
dalam
pembuatan
keputusan, tetapi ditentukan oleh kualitas dan
sifat kompetitifnya.
6. Tidak ada tehnik di dalam metode kuantitatif dan
juga metode kualitatif yang terbaik. Setiap
tehnik dan metode memiliki kelemahan dan
kelebihannya masing-masing.
Banyak
organisasi/perusahaan
tidak
sepenuhnya
menggunakan Metode Kuantitatif dalam Perencanaan
SDM dalam memprediksi permintaan SDM, karena
untuk menentukan kualifikasi dengan metode
kuantitatif
rendah
kemampuannya,
untuk
mengisi jabatan manajerial tidak tergantung
Materi Perencanaan dan Audit SDM/MM/Ikopin/Lies
35
hanya pada kecukupan jumlahnya, tetapi juga
kualitasnya.
Di samping metode kuantitatif, perlu digunakan juga
Metode Kualitatif dalam Perencanaan SDM untuk
prediksi
permintaan
SDM
dengan
menetapkan
kualifikasi SDM yang dibutuhkan.
Metode Kualitatif merupakan proses memprediksi
permintaan
SDM
mempergunakan
di
masa
mendatang
pengalaman,
dengan
keyakinan,
intuisi,
keahlian mengestimasi jumlah dan kualifikasi SDM
tanpa menggunakan data kuantitatif, artinya tidak
dianalisis dengan menggunakan perhitungan statistik.
Tehnik dengan menggunakan Metode Kualitatif
yang banyak dipakai adalah Tehnik Delphi yang
terdiri dari 2 (dua) jenis, yaitu :
1. Tehnik Kelompok Besar (Large Group); tehnik
ini
dilakukan
dengan
menghimpun
masukan
tentang cara memprediksi dihubungan dengan
kondisi
organisasi/perusahaan
dari
para
ahli
dan/atau pakar yang berpengalaman dalam bidang
SDM dan dalam bisnis yang relevan.
2. Tehnik
Kelompok
Kecil
(Nominal
Group
Techniques); tehnik ini dilakukan melalui diskusi
secara bertatap muka antar sejumlah kecil para
ahli (expert) dalam bidangnya masing-masing di
Materi Perencanaan dan Audit SDM/MM/Ikopin/Lies
36
lingkungan sebuah organisasi/perusahaan untuk
memprediksi permintaan SDM di masa depan.
Materi Perencanaan dan Audit SDM/MM/Ikopin/Lies
37