T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Disiplin Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Bringin Tahun Ajaran 20162017 T1 BAB II

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Prestasi Belajar
2.1.1 Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar merupakan suatu hal yang sangat penting didalam
proses pendidikan dan pengajaran di sekolah. Dengan prestasi belajar akan
dapt dilihat berhasil atau tidaknya proses pendidikan dan pengajaran untuk
mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam belajar dapat dilihat dari
prestasi belajarnya.
Prestasi belajar merupakan suatu fase yang terdiri dari dua kata yaitu
“ prestasi dan belajar”. Kata prestasi merupakan terjemahan dari bahasa
inggris “Achievement” yang berarti “kecakapan”.
Sumardjono (1997) bahwa prestasi adalah hasil akhir dari proses
belajar aktif yang diperoleh melalui kegiatan pembelajaran dan pendidikan.
Sedangkan Aswar mengatakan prestasi belajar adalah hasil yang dicapai
siswa dalam belajar (Suseno, 1999).
Tirta Negoro (Tarmiyati, 2002) mengatakan bahwa prestasi belajar
adalah penilain hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk
simbol, angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang
sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu.
Sadali (2003) mengatakan bahwa prestasi belajar siswa sangat

berhubungan dengan kinerja akademik yang dalam bahasa inggris disebut
“Academic Performance” berupa hasil belajar siswa adalah hasil dari usaha,

8

kemampuan, dan sikap seseorang dalam menyesuaikan suatu kegiatan
dalam bidang pendidikan.
Menurut Nawawi (Harsini, 2001) prestasi belajar siswa adalah
tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah
yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai
sejumlah mata pelajaran tertentu.
Thantawi

(1979)

dalam

kamus

bimbingan


dan

konseling

merumuskan prestasi belajar sebagai tanda atau simbol keberhasilan yang
telah dicapai dari usaha belajar yang biasanya dinyatakan dalam nilai, angka
atau huruf, dimana tanda itu melambangkan kemampuan aktual dalam
bidang pengetahuan dan keterampilan.
Prestasi belajar menurut kamus besar bahasa Indonesia berasal dari
kata “prestasi” yang berarti hasil yang telah dicapai dan “belajar” yang
berarti penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan
melalui mata pelajaran, hasilnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka
nilai yang diberikan oleh guru. Jadi, yang dimaksud dengan prestasi belajar
adalah hasil yang telah dicapai dalam penguasaan pengetahuan atau
keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya
ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberika oleh guru.
Prestasi belajar merupakan hasil dari suatu usaha, kemampuan dan
sikap seseorang dalam menyelesaikan sesuatu di bidang pendidikan.
Kehadiran prestasi belajar dalam kehidupan manusia pada tingkat dan jenis

tertentu yang berada di bangku sekolah (Arifin, 1989).

9

Winkel dalam Sunarto (2009) menyatakan bahwa prestasi belajar
siswa adalah bukti usaha yang dapat dicapai siswa di sekolah setelah
melakukan proses belajar. Pengertian yang dimaksud dengan prestasi belajar
adalah bukti keberhasilan yang dapat dicapai dalam suatu proses psikis yang
berlangsung dalam proses interaksi seseorang dengan lingkungannya yang
menghasilkan perubahan, pengetahuan, pemahaman, keterampilan, nilai
yang akan disiapkan atau dilaksanakan menuju kemajuan.
Pengertian prestasi belajar menurut Davis adalah kemampuan yang
berupa Knowledge, Understanding and Skill siswa dalam suatu kurun waktu
yang meliputi satu bulan, caturwulan, semester atau satu tahun berdasarkan
tujuan tes prestasi belajar (Tarmiyati, 2002).
Dari pengertian belajar di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa
yang dimaksud dengan prestasi belajar adalah hasil akhir dari usaha,
kemampuan belajar siswa dalam penguasaan pengetahuan maupun
keterampilan yang dikembangkan melalui suatu pelajaran yang diperoleh,
melalui pembelajaran dan pendidikan di sekolah sebagai tanda atau simbol

keberhasilan yang dinyatakan dalam nilai, angka atau huruf pada akhir
pembelajaran dalam kurun waktu satu bulan , catur wulan, dan semester.
Prestasi belajar tiap siswa berbeda antara yang satu dengan yang
lainnya. Bervariasinya prestasi belajar yang diperoleh siswa sebagai
penguasaan pengetahuan atau keterampilan dalam mata pelajaran yang
sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Oleh karena itu faktor-faktor yang
sangat mempengaruhi prestasi belajar siswa cukup kompleks, ada yang
berasal dari dalam diri individu yang bersangkutan dan ada juga yang
berasal dari luar diri individu yang bersangkutan.

10

2.1.2. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Menurut Suryabrata (1998) faktor-faktor yang mempengaruhi
prestasi belajar adalah :
1. Faktor yang berasal dari dalam diri siswa, yaitu :
a. Faktor Fisikologis : Kematangan fisik, kesehatan badan, kualitas
makanan dan fungsi panca indra.
b. Faktor Psikologis : Minat, rasa ingin tahu, adanya sifat kreatif, rasa
aman, motivasi, pengalaman masa lalu dan kecerdasan.

2. Faktor yang berasal dari luar diri siswa, yaitu:
a. Faktor Sosial : Faktor pribadi guru yang mengajar, sikap orang tua
terhadap anaknya yang sedang belajar dan situasi bergaul dengan
teman sebaya.
b. Faktor Non Sosial : Cuaca, keadaan udara, suhu udara, waktu
(pagi, siang, malam), tempat (letaknya, gedung), alat yang
digunakan untuk belajar (alat tulis, buku-buku, alat peraga).
Menurut Haditono (1978), faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi
belajar siswa adalah :
1. Faktor endogen atau faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri
yaitu :
a. Faktor Biologis
b. Faktor Psikologis
2. Faktor eksogen atau faktor yang berasal dari luar diri siswa, yaitu :
a. Faktor Keluarga
b. Faktor Sekolah
c. Faktor Masyarakat
Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Slameto dan
Sumardjono (1997) menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi
prestasi belajar siswa adalah sebagai berikut :

a. Guru dan pelajarannya
b. Siswa yang bersangkutan : Penguasaan materi prasyarat, cara,
kebiasaan dan keterampilan belajar, usia, daya tangkap dan semangat
belajarnya.
c. Sekolah : Ketersediaan alat peraga dan kualitas bimbingan.
d. Lingkungan : Kualitas dukungan orang tua dan pengaruh lingkungan
siswa.

11

Surya dan Amir (Harsini, 2001) menyatakan bahwa prestasi belajar
siswa dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu :
1. Faktor Internal
a. Faktor Jasmaniah : Terdiri atas penginderaan, pendengaran dan
struktur tubuh.
b. Faktor Psikologis : Terdiri dari faktor intelektual meliputi potensi
yaitu kecerdasan, bakat, kecakapan, faktor non intelektual yaitu diri
dan faktor kematangan fisik dan psikologis.
2. Faktor Eksternal
a. Faktor Sosial : terdiri atas lingkungan keluarga yaitu orang tua, kakak

dan adik, lingkungan sekolah yaitu guru dan teman-teman di sekolah,
lingkungan masyarakat yaitu tetangga, lingkungan kelompok yaitu
teman belajar di sekolah dan teman bermain.
b. Faktor Budaya : seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan dan teknologi
serta kesenian.
c. Faktor Lingkungan Fisik : seperti fasilitas belajar, iklim dan cuaca.
Faktor-faktor tersebut di atas saling berinteraksi secara langsung maupun
tidak langsung dalam mencapai prestasi belajar siswa.
Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa menurut
Azwar (2003) adalah sebagai berikut :
1. Faktor internal terdiri dari :
a. Faktor fisik, seperti panca indra dan kondisi fisik secara umum.
b. Faktor psikologis, seperti minat, bakat, motivasi dan kecerdasan.
2. Faktor eksternal terdiri dari :
a. Faktor fisik, seperti kondisi tempat belajar (kelas), saran dan
prasarana belajar, materi pelajaran dan kondisi lingkungan belajar.
b. Faktor sosial seperti, dukungan sosial (keluarga, teman atau tetangga
di sekitar rumah.
Kedua faktor tersebut sangatlah berpengaruh terhadap prestasi
belajar siswa, karena faktor internal dan eksternal datang dari diri sendiri

ataupun dari luar.
Untuk mengetahui sampai dimanakan usaha atau kemajuan siswa
dalam belajar di sekolah, maka dilakukan penilaian pendidikan mengenai
kepandaian, kelakuan dan kerajinan siswa yang menjadi tanggung jawab
siswa selama masa tertentu (6 bulan). Oleh karena itu penilaian memegang
12

penting didalam proses pendidikan. Umumnya penilaian dari guru dan
dirumuskan kedalam sebuah daftar nilai yaitu raport. Raport diberikan
kepada sisiwa setiap akhir masa tertentu (6 bulan sekali).
Nilai murni siswa diperoleh dari nilai tes ulangan yang diberikan
oleh guru kepada siswa pada masa tertentu sesuai dengan program
sekolah. Nilai murni berasal dari:
a. Nilai tugas yaitu nilai yang diperoleh dari hasil tugas-tugas yang
diberikan oleh guru kepada siswa pada setiap bidang studi.
b. Nilai ulangan harian yaitu penilaian yang diberikan kepada siswa
setelah guru bidang studi menyelesaikan setiap sub pokok bahasan atau
pokok bahasan mata pelajaran dalam waktu 1 semester.
c. Nilai tes akhir semester yaitu penilaian yang diberikan guru kepada
siswa pada akhir semester untuk seluruh bidang studi.

Cara mendapatkan nilai murni :
NT + NH + NS
3
keterangan :
NT

: Nilai tugas

NH

: Nilai ulangan harian

NS

: Nilai ulangan semester

2.2. Disiplin Belajar
2.2.1. Pengertian Disiplin Belajar
Dolet Unaradjan (2003), disiplin adalah “Ketaatan terhadap
peraturan dan norma kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara yang berlaku, yang dilaksanakan secara sadar dan ikhlas,
13

lahir dan batin, sehingga timbul rasa malu terkena sanksi dan rasa takut
terhadap Tuhan Yang Maha Esa”.
Batasan tersebut menekankan sikap ketaatan terhadap norma
kehidupan yang berlandaskan pada kesadaran dan keikhlasan manusia.
Alex Nitisemito (1982), mengatakan bahwa disiplin adalah
“suatu sikap, tingkah laku dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan
dari perusahaan baik yang tertulis maupun tidak”.
Selanjutnya N. A. Ametembum (1975), mengatakan disiplin
adalah “suatu keadaan tertib di mana orang-orang yang tergabung
dalam suatu organisasi tunduk pada peraturan-peraturan yang telah ada
dengan senang hati”.
Rachman dalam bukunya Tu’u, (2004), disiplin adalah upaya
mengendalikan diri dan sikap mental individu atau masyarakat dalam
mengembangkan kepatuhan dan ketaatan terhadap peraturan dan tata
tertib berdasarkan dorongan dan kesadaran yang muncul dari dalam
hatinya.
Zainal (2009), disiplin adalah satu aspek kehidupan yang mesti

wujud dalam masyarakat. Oleh itu ia hendaklah mendapat perhatian
berat dari semua pihak sama ada di sekolah atau di luar sekolah.
Sanjaya (2005), disiplin belajar adalah hal yang sangatlah
diperlukan bagi setiap siswa, dengan adanya disiplin belajar, tujuan
pendidikan akan lebih mudah tercapai.
Disiplin akan timbul bila adanya keterbukaan, kerjasama,
mematuhi suatu norma dengan rasa tanggung jawab. Pentingnya
disiplin bukan hanya pada lembaga formal, namun pada lembaga non
formal pun sangat penting. Sudah menjadi keharusan bahwa tiap-tiap
lembaga pendidikan, baik formal maupun non formal harus bisa
menegakkan serta menciptakan suatu disiplin yang tinggi. Apabila di
dalam penyelenggaraan kegiatan pendidikan tidak mengutamakan

14

disiplin, kemungkinan besar lembaga pendidikan itu tidak bisa berjalan
dengan baik, sehingga peroses belajar mengajar akan terganggu.
Disiplin dapat dilihat dari ketaatan (kepatuhan) siswa terhadap
aturan (tata tertib) yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar di
sekolah, yang meliputi waktu masuk sekolah dan keluar sekolah,
kepatuhan siswa dalam berpakaian, kepatuhan siswa dalam mengikuti
kegiatan sekolah, dan lain sebagainya. Semua aktifitas siswa yang
dilihat kepatuhannya adalah berkaitan dengan aktifitas belajar di
sekolah.
Berdasarkan paparan di atas, penulis dapat menyimpulkan
bahwa yang dimaksud disiplin belajar adalah kondisi yang menentukan
keberhasilan siswa dalam proses belajarnya. Disiplin merupakan titik
pusat dalam pendidikan, tanpa disiplin tidak akan ada kesepakatan
antara guru dan siswa yang mengakibatkan prestasi yang dicapai kurang
optimal terutama dalam belajar.
Prinsip-prinsip disiplin yang penulis dapat dari paparan di atas
sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.

Disiplin mencakup bukan hanya tentang ketaatan belaka, tapi juga
percaya diri, kontrol diri, inisiatif dan kebebasan bertindak.
Disiplin yang baik, dikembangkan berdasarkan sikap kesopanan
dan respect antara pimpinan dan bawahan.
Disiplin yang baik adalah dengan kegiatan yang bermakna sesuai
hasil perencanaan.
Disiplin yang baik merupakan hasil pengawasan bersama pimpinan
dan bawahan.

15

2.2.2. Unsur-unsur Disiplin Belajar
Ditinjau dari Etimologinya disiplin berasal dari kata Disco
Dedici yang berarti belajar. Sedangkan pengertian disiplin mengandung

makna bahwa tiap individu yang dididik untuk memiliki disiplin perlu
diperlakukan sebagai orang yang belajar. Disiplin terdapat unsur-unsur
antara yang satu dengan yang lain saling mendukung.
Hurlock (2002), menyatakan bahwa unsur-unsur disiplin
meliputi :
1. Peraturan sebagai pedoman perilaku.
2. Konsistensi dalam peraturan tersebut dan cara yang digunakan untuk
mengajarkan disiplin serta melaksanakannya.
3. Hukuman untuk pelanggaran peraturan.
4. Penghargaan untuk perilaku yang baik dengan peraturan yang
berlaku.
Unsur disiplin tersebut diharapkan mampu mendidik anak untuk
berperilaku sesuai standar yang ditetapkan kelompok sosial mereka.
2.2.3. Indikator Disiplin Belajar
Menurut

Arikunto

(1990)

dalam

penelitian

mengenai

kedisiplinannya membagi 3 macam indikator kedisiplinan, yaitu :
1) Kepatuhan mengikuti proses belajar mengajar
2) Kepatuhan pada tata tertib, dan
3) Ketaatan pada jam belajar.
2.2.4. Faktor yang Mempengaruhi Disiplin Belajar
Menurut buku dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
(1983), faktor yang dapat mempengaruhi disiplin belajar siswa, antara
lain :
1. Keteladanan
Keteladanan orang tua sangat mempengaruhi sikap disiplin anak,
sebab sikap tingkah laku orang tua sangat mempengaruhi dan
akan ditiru oleh anak.

16

2. Kewibawaan
Dalam sebuah buku yang dikeluarkan oleh Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan (1983), bahwa kewibawaan adalah
pancaran kepribadian yang menimbulkan pengaruh positif
sehingga orang lain mematuhi aturan. Orang yang berwibawa
menampakkan sikap dan nilai yang lebih unggul untuk diteladani.
3. Anak
Agar disiplin di lingkungan keluarga dapat berjalan dengan baik
diharapkan kerjasama antar semua anggota keluarga. Sangat
diharapkan adanya kesadaran anak itu sendiri dalam membina
kedisiplinan. Anak harus menyadari kedudukannya sebagai anak
yang memerlukan orang tua.
4. Hukuman dan ganjaran
Merupakan salah satu usaha untuk mempengaruhi perilaku.
Apabila anak melakukan suatu pelanggaran dan tidak mendapat
teguran, maka akan timbul dalam diri anak tersebut suatu
kebiasaan yang kurang baik.
5. Lingkungan
Lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan sekolah,
lingkungan keluarga, dan lingkungan masyarakat. Apabila
lingkungan baik, maka akan berpengaruh terhadap perbuatan
yang positif.
Dengan demikian, dapat diidentifikasi bahwa disiplin belajar
merupakan keadaan sikap mental yang dengan senang hati tunduk pada
aturan ketertiban kegiatan fisik dan mental dalam merubah perilaku
melalui kegiatan belajar di sekolah, di rumah, maupun di lingkungan
masyarakat.
2.3. Hubungan Disiplin Belajar Dengan Prestasi Belajar
Disiplin adalah kunci sukses. Disiplin dalam belajar akan terhindar
dari mengantuk setiap berhadapan dengan buku, tidak dapat memahami apa
yang dibacanya, tidak dapat mengkonsentrasikan perhatian pada pelajaran.
Disiplin belajar yang efisien harus memperhatikan hukum-hukum yang
berlaku dalam belajar. Disiplin belajar yang ketat mengatur diri pelajar
untuk mempersiapkan pelajaran yang akan ditempuh, untuk merekam
dengan penuh pengertian bahan yang akan disajikan, untuk menganalisa dan

17

mensistensikan bahan dengan pemahaman dan ungkapannya sendiri
(Riberu, 1982).
Belajar harus dengan disiplin karena disiplin adalah kunci sukses.
Untuk mencapai prestasi belajar yang maksimal diperlukan sikap mental
siswa dalam mengarahkan seluruh belajarnya. Siswa yang ingin prestasi
belajarnya tinggi harus mempunyai disiplin belajar yang tinggi. Karena
sikap yang membuat siswa senantiasa mempunyai kesediaan, kegairahan,
dan tanggung jawab dalam belajar, tanpa sikap seperti ini siswa tidak
mampu mengatasi berbagai hambatan dan kesulitan. Siswa yang memiliki
disiplin belajar tinggi maka akan memperoleh prestasi yang tinggi.
2.4. Penelitian Yang Relevan
1.) Istiana Setyaningrum (2011) yang berjudul “Hubungan Antara Disiplin
Belajar dan Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD
Negeri Gugus Lokantara Kec. Temanggung Kab. Temanggung Semester I
Tahun 2011/2012”. Dengan hasil penelitiannya adalah, hasil penelitian
menunjukkan bahwa (1) nilai korelasi antara disiplin belajar dan hasil
belajar IPA sebesar rxy = 0,046 berarti ada hubungan tetapi sangat rendah
sama juga tidak ada hubungan dan nilai signifikan sebesar p = 0,224 berarti
tidak signifikan hubungan antara disiplin belajar dan hasil belajar IPA. (2)
Nilai korelasi antara motivasi belajar dan hasil belajar IPA sebesar rxy =
0,143 berarti ada hubungan tetapi sangat rendah sama juga tidak ada
hubungan dan nilai signifikan sebesar p = 0,010 berarti tidak signifikan
antara disiplin belajar dan hasil belajar IPA. (3) Nilai korelasi antara disiplin

18

belajar dan motivasi belajar IPA sebesar rxy = 0, 463 berarti ada hubungan
tetapi sedang dan nilai signifikan sebesar p = 0,000 berarti signifikan antara
disiplin belajar dan motivasi belajar. (4) nilai korelasi antara disiplin belajar
dan motivasi belajar dengan hasil belajar IPA sebesar rxy = 0,212 berarti
ada hubungan tetapi sangat rendah sama juga tidak ada hubungan dan nilai
signifikan sebesar p = 0,037 berarti tidak signifikan antara disiplin belajar
dan motivasi belajar dengan hasil belajar IPA.
2.) Sumantri, Bambang (2010). Pengaruh Disiplin Belajar Terhadap Prestasi
Belajar Siswa Kelas XI SMK PGRI 4 Ngawi Tahun Pelajaran 2009/2010.
Dengan hasil analisis data menunjukkan bahwa ada pengaruh

yang

signifikan antara disiplin belajar terhadap prestasi belajar yang dicapai siswa
dimana r hitung sebesar 0,894 lebih besar dari r Tabel 0,254.
2.5.Hipotesis
“Ada hubungan

yang signifikan antara disiplin belajar dengan prestasi

belajar siswa kelas XI SMA Negeri 1 Bringin tahun ajaran 2016/2017.”

19

Dokumen yang terkait

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

Hubungan Antara Kepercayaan Diri DenganMotivasi Berprestasi Remaja Panti Asuhan

17 116 2

Berburu dengan anjing terlatih_1

0 46 1

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

Hubungan Antara Kompetensi Pendidik Dengan Kecerdasan Jamak Anak Usia Dini di PAUD As Shobier Kecamatan Jenggawah Kabupaten Jember

4 116 4

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5

Improving the Eighth Year Students' Tense Achievement and Active Participation by Giving Positive Reinforcement at SMPN 1 Silo in the 2013/2014 Academic Year

7 202 3