Akademi Sepakbola PSDS

AKADEMI SEPAKBOLA psds

aRCHITECTURE hI-tech
TKA - 490

BAB II
DESKRIPSI PROYEK
II.1. TERMINOLOGI JUDUL
Akademi : Lembaga pendidikan akademik dan/atau vokasi dalam lingkup satu
disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni (selama kurun waktu ± 3
tahun lamanya) yang menyelenggarakan pendidikan profesi.
Sepakbola : Sepak bola adalah permainan beregu diatas lapangan,
menggunakan bola sepak dari dua kelompok yang berlawanan yang masingmasing terdiri atas sebelas pemain, berlangsung selama 2 x 45 menit, dan
kemenangan ditentukan oleh selisih gol yang masuk ke gawang lawan.5
Deli Serdang : Salah satu kabupaten yang ada di Sumatera Utara dengan
ibukotanya Lubuk Pakam

Nb:




(Berdasarkan PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR
17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN
PENDIDIKAN
Sumber : http://www.scribd.com/doc/49824482/18/Institut-adalah-perguruan-



tinggi-yang)
Kamus besar bahasa Indonesia)

Jadi yang dimaksud dengan Akademi Sepakbola Deliserdang adalah Sarana
Akademi SepakBola yang terdiri dari beberapa fasilitas pendidikan dan serta
sarana tempat tinggal bagi siswa-siswa atau para atlit yang berlokasi di
Kabupaten Deliserdang yang rencana kedepannya akan menjadi sebagai Aero
city dari Bandara Kualanamu.
Dengan aspek Integrasi yang kuat antara Bandara Kualanamu sesuai TOD
(Transit Oriented Development) menjadikan Akademi Sepakbola PSDS ini
serayanya sebagai patokan utama dalam perekrutan klub-klub asing dan
mempermudah aksesbilitas datangnya investor juga pelatih-pelatih berkualitas
dari luar negeri.

12
Widya Muhammad Tri Yudha | 080406076
Universitas Sumatera Utara

AKADEMI SEPAKBOLA psds

aRCHITECTURE hI-tech
TKA - 490

II.2. TINJAUAN UMUM
Tinjauan ini akan membahas perihal sejarah seputar Pendidikan, Sepak Bola
dan Akademi SepakBola secara umum.
2.1.1 Tinjauan Pendidikan
Tinjauan umum membahas tentang sistem pendidikan secara keseluruhan dan
Fashion secara umum.


Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia
Sistem Pendidikan Nasional merupakan Keseluruhan komponen pendidikan
yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.

Pelaksanaan pendidikan nasional dilandaskan kepada Pancasila dan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pendidikan nasional
berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, yang bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga



negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Jalur Pendidikan
Jalur pendidikan merupakan Wahana yang dilalui peserta didik untuk
mengembangkan potensi diri dalam suatu proses pendidikan yang sesuai
dengan tujuan pendidikan.
Jalur Pendidikan yang terdapat di Indonesia terdiri dari :
1. Pendidikan Formal
2. Pendidikan Non Formal
3. Pendidikan Informal
1. Pendidikan Formal
Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang

terdiri atas pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah,
dan pendidikan tinggi.
Menurut Departemen Pendidikan Nasional, jenjang pendidikan formal di
Indonesia terdiri atas :

13
Widya Muhammad Tri Yudha | 080406076
Universitas Sumatera Utara

AKADEMI SEPAKBOLA psds

aRCHITECTURE hI-tech
TKA - 490
a. Pendidikan Dasar
Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang
pendidikan menengah. Setiap warga negara yang berusia tujuh sampai dengan
lima belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar. Pemerintah dan Pemerintah
Daerah menjamin terselenggaranya wajib belajar bagi setiap warga negara
yang berusia 6 (enam) tahun pada jenjang pendidikan dasar tanpa memungut
biaya.

Pendidikan dasar berbentuk:
1.

Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang
sederajat.

2.

Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs), atau
bentuk lain yang sederajat.

b. Pendidikan Menengah
Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar. Pendidikan
menengah terdiri atas:
1. Pendidikan menengah umum
2. Pendidikan menengah kejuruan.
Pendidikan menengah berbentuk:
a. Sekolah Menengah Atas (SMA),
b. Madrasah Aliyah (MA),
c. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan

d. Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat.
c. Pendidikan Tinggi
Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah
yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan
doktor

yang diselenggarakan

oleh perguruan tinggi. Perguruan tinggi

berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian
kepada masyarakat. Perguruan tinggi dapat menyelenggarakan program
akademik, profesi, dan/atau vokasi.
Perguruan tinggi dapat berbentuk:
1. Akademi
2. Politeknik
14

3. Sekolah tinggi
Widya Muhammad Tri Yudha | 080406076

Universitas Sumatera Utara

AKADEMI SEPAKBOLA psds

aRCHITECTURE hI-tech
TKA - 490
4. Institute
5. Universitas
2. Pendidikan Non Formal
Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal
yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Hasil pendidikan
nonformal dapat dihargai setara dengan hasil program pendidikan formal
setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh
Pemerintah atau Pemerintah Daerah dengan mengacu pada standar nasional
pendidikan. Pendidikan nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup,
pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan
perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan keterampilan dan pelatihan
kerja, pendidikan kesetaraan, serta pendidikan lain yang ditujukan untuk
mengembangkan kemampuan peserta didik.
Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang

memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah,
dan/atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan
sepanjang hayat.
Pendidikan nonformal berfungsi mengembangkan potensi peserta didik
dengan

penekanan

pada

penguasaan

pengetahuan

dan

keterampilan

fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian professional.
Menurut Departemen Pendidikan Nasional, pendidikan nonformal meliputi

1. Pendidikan kecakapan hidup
2. Pendidikan anak usia dini
3. Pendidikan kepemudaan
4. Pendidikan pemberdayaan perempuan
5. Pendidikan keaksaraan
6. Pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja
7. Pendidikan kesetaraan
8. Pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan pelajar.
Satuan pendidikan nonformal terdiri atas:
1. Lembaga kursus
2. Lembaga pelatihan
3. Kelompok belajar
4. Pusat kegiatan belajar masyarakat
5. Majelis taklim, serta satuan pendidikan yang sejenis.
Widya Muhammad Tri Yudha | 080406076
Universitas Sumatera Utara

15

AKADEMI SEPAKBOLA psds


aRCHITECTURE hI-tech
TKA - 490
Kursus

dan

pelatihan

diselenggarakan

bagi

masyarakat

yang

memerlukan bekal pengetahuan, keterampilan, kecakapan hidup, dan sikap
untuk mengembangkan diri, mengembangkan profesi, bekerja, usaha mandiri,
dan/atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Hasil pendidikan nonformal dapat dihargai setara dengan hasil program
pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga
yang ditunjuk oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah dengan mengacu pada
standar nasional pendidikan.
3.Pendidikan Informal
Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan
yang berbentuk kegiatan belajar secara mandiri. Hasil pendidikan informal
diakui sama dengan pendidikan formal dan nonformal setelah peserta didik
lulus ujian sesuai dengan standar nasional pendidikan.
Di samping jalur pendidikan tersebut terdapat berbagai jenis pendidikan lainnya
menurut Departemen Pendidikan Nasional, antara lain :
1. Pendidikan Anak Usia Dini
Pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar.
Pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan
formal, nonformal, dan/atau informal.
Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal berbentuk:
1. Taman Kanak-kanak (TK),
2. Raudatul Athfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat.
Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan nonformal berbentuk:
1. Taman kanak-kanak
2. Taman Penitipan Anak (TPA), atau bentuk lain yang sederajat.
2. Pendidikan Kedinasan
Pendidikan

kedinasan

merupakan

pendidikan

profesi

yang

diselenggarakan oleh departemen atau lembaga pemerintah nondepartemen.
Pendidikan kedinasan berfungsi meningkatkan kemampuan dan keterampilan
dalam pelaksanaan tugas kedinasan bagi pegawai dan calon pegawai negeri
suatu departemen atau lembaga pemerintah nondepartemen. Pendidikan
kedinasan diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal dan nonformal.
Widya Muhammad Tri Yudha | 080406076
Universitas Sumatera Utara

16

AKADEMI SEPAKBOLA psds

aRCHITECTURE hI-tech
TKA - 490
3. Pendidikan Keagamaan
Pendidikan keagamaan diselenggarakan oleh Pemerintah dan/atau
kelompok masyarakat dari pemeluk agama, sesuai dengan peraturan
perundang-undangan. Pendidikan keagamaan dapat diselenggarakan pada
jalur pendidikan formal, nonformal, dan informal.
Pendidikan keagamaan berbentuk:
1. Pendidikan Diniyah
2. Pesantren
3. Pasraman
4. pabhaja samanera, dan bentuk lain yang sejenis
4. Pendidikan Jarak Jauh
Pendidikan jarak jauh dapat diselenggarakan pada semua jalur, jenjang,
dan jenis pendidikan. Pendidikan jarak jauh berfungsi memberikan layanan
pendidikan kepada kelompok masyarakat yang tidak dapat mengikuti
pendidikan

secara

tatap

muka

atau

reguler.

Pendidikan

jarak

jauh

diselenggarakan dalam berbagai bentuk, modus, dan cakupan yang didukung
oleh sarana dan layanan belajar serta sistem penilaian yang menjamin mutu
lulusan sesuai dengan standar nasional pendidikan.
5. Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus
Pendidikan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik yang
memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena
kelainan fisik, emosional, mental, intelektual, sosial, dan/atau memiliki potensi
kecerdasan dan bakat istimewa. Pendidikan layanan khusus merupakan
pendidikan bagi peserta didik di daerah terpencil atau terbelakang, masyarakat
adat yang terpencil, dan/atau mengalami bencana alam, bencana sosial, dan
tidak mampu dari segi ekonomi.
4. Jenis Perguruan Tinggi
Perguruan tinggi adalah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan
tinggi. Peserta didik perguruan tinggi disebut mahasiswa, sedangkan tenaga
pendidik perguruan tinggi disebut dosen. Di Indonesia, perguruan tinggi dapat
berbentuk akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut, dan universitas.
Perguruan
17
Widya Muhammad Tri Yudha | 080406076
Universitas Sumatera Utara

AKADEMI SEPAKBOLA psds

aRCHITECTURE hI-tech
TKA - 490
tinggi dapat menyelenggarakan pendidikan akademik, profesi, dan vokasi
dengan program pendidikan diploma (D1, D2, D3, D4), sarjana (S1), magister
(S2), doktor (S3), dan spesialis.
Menurut Departemen Pendidikan Nasional, perguruan tinggi dapat berbentuk:
1. Akademi
2. Politeknik,
3. Sekolah tinggi,
4. Institut,
5. Universitas.
1.

Akademi

Pendidikan akademik adalah pendidikan tinggi yang diarahkan terutama pada
penguasaan dan pengembangan disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau
seni tertentu, yang mencakup program pendidikan sarjana, magister, dan
doktor. Akademi adalah seluruh lembaga pendidikan formal baik pendidikan
anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan kejuruan
maupun perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam
satu cabang atau sebagian cabang ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni
tertentu.
2.

Politeknik

Politeknik adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi
dalam sejumlah bidang pengetahuan khusus.
3. Sekolah Tinggi
Sekolah tinggi adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan
akademik dan/atau vokasi dalam lingkup satu disiplin ilmu pengetahuan,
teknologi, dan/atau seni dan jika memenuhi syarat dapat menyelenggarakan
pendidikan profesi.
4. Institut
Institut adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik
dan/atau vokasi dalam sekelompok disiplin ilmu pengetahuan, teknologi,
dan/atau seni dan jika memenuhi syarat dapat menyelenggarakan pendidikan
profesi.
5. Universitas
Universitas adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan
akademik dan/atau vokasi dalam sejumlah ilmu pengetahuan, teknologi,
dan/atau seni dan jika memenuhi syarat dapat menyelenggarakan pendidikan
Widya Muhammad Tri Yudha | 080406076
Universitas Sumatera Utara

18

AKADEMI SEPAKBOLA psds

aRCHITECTURE hI-tech
TKA - 490
profesi. Kata universitas berasal dari bahasa Latin yang artinya adalah umum
dan menyeluruh.
Berbagai jenis lembaga pendidikan lainnya yang tergolong dalam perguruan tinggi
yang terdapat di Indonesia antara lain :
1. Pendidikan vokasi adalah pendidikan tinggi yang diarahkan pada
penguasaan keahlian terapan tertentu, yang mencakup program pendidikan
diploma 1, diploma 2, diploma 3, dan diploma 4, maksimal setara dengan
program pendidikan sarjana. Lulusan pendidikan vokasi akan mendapatkan
gelar vokasi. Di Indonesia, gelar vokasi diatur oleh senat perguruan tinggi dan
ditulis di belakang nama yang berhak dengan mencantumkan singkatannya.
Gelar vokasi yang ada di Indonesia antara lain adalah Ahli Pratama (A.P.) , Ahli
Muda (A.Ma.) , Ahli Madya (A.Md.) , Sarjana Sains Terapan (S.S.T.)
2. Pendidikan profesi adalah pendidikan tinggi setelah program pendidikan
sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan
persyaratan keahlian khusus. Lulusan pendidikan profesi akan mendapatkan
gelar profesi
2.1.2 Gelar Akademik Indonesia
Gelar akademik atau gelar akademis adalah gelar yang diberikan kepada
lulusan pendidikan akademik bidang studi tertentu dari suatu perguruan tinggi. Gelar
akademik kadangkala disebut dengan istilahnya dalam bahasa Belanda yaitu titel.
Gelar akademik terdiri dari sarjana (bachelor), magister (master), dan doktor (doctor).
1. Sarjana (S1)
Kata sarjana berasal dari bahasa Sansekerta, dan dalam Bahasa Inggris
disebut sebagai Bachelor. Sarjana adalah gelar akademik yang diberikan
kepada lulusan program pendidikan sarjana (S1) atau undergraduate. Untuk
mendapatkan gelar sarjana, biasanya dibutuhkan waktu selama 4 (empat)
sampai 6 (enam) tahun dan harus menyelesaikan SKS (satuan kredit semester)
sebanyak 144 SKS.
Sebelum tahun 1993, gelar sarjana yang ada di Indonesia antara lain
Doktorandus (Drs.), Doktoranda (Dra.), dan Insinyur (Ir.). Setelah tahun 1993,
penggunaan baku gelar sarjana yang ada di Indonesia antara lain Sarjana
Ekonomi (S.E.), Sarjana Hukum (S.H.), Sarjana Teknik (S.T.), Sarjana
Widya Muhammad Tri Yudha | 080406076
Universitas Sumatera Utara

19

AKADEMI SEPAKBOLA psds

aRCHITECTURE hI-tech
TKA - 490
Teknologi Pertanian (S.TP), Sarjana Agama (S.Ag.) dan Sarjana Pendidikan
(S.Pd.). Gelar sarjana ditulis di belakang nama yang berhak dengan
mencantumkan huruf S diikuti inisial bidang studi. Strata pendidikan Sarjana ini
disebut sebagai Strata 1 atau biasa disingkat S1.
Gelar sarjana yang ada di Indonesia pada saat ini antara lain sebagai berikut



























































Sarjana Arsitektur (S.Ars. )
Sarjana Komunikasi (S.Kom)
Sarjana Agama (S.Ag. )
Sarjana Ilmu Sosial (S.Sos.)
Sarjana Ekonomi (S.E. )
Sarjana Kedokteran (S.Ked.)
Sarjana Farmasi (S.F )
Sarjana Kehutanan (S.Hut.)
Sarjana Filsafat (S.Fil. )
Sarjana Kedokteran Gigi (S.KG. )
Sarjana Hukum (S.H. )
Sarjana Ilmu Kedokteran Hewan
Sarjana Hukum Islam (S.HI. ) (S.KH.)
Sarjana Humaniora (S.Hum.)
Sarjana Keperawatan (S.Kep.)
Sarjana Ilmu Alam : Fisika, Biologi,
Sarjana Kesehatan Masyarakat (S.Km.)
Kimia, Matematika (S.Si. )
Sarjana Pendidikan (S.Pd. )
Sarjana Ilmu Komputer (S.Komp)
Sarjana Seni (S.Seni)
Sarjana Ilmu Politik (S.IP. )
Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.)
Sarjana Teknologi Pertanian (S.TP. )
Sarjana Psikologi (S.Psi. )
Sarjana Teknik (S.T. )
Sarjana Sains (S.Si. )
Sarjana Theologi (S.Th. )
Sarjana Sains Terapan (S.ST. )
20

Sarjana Pertanian (S.P. )
Widya Muhammad Tri Yudha | 080406076
Universitas Sumatera Utara

AKADEMI SEPAKBOLA psds

aRCHITECTURE hI-tech








TKA - 490
Sarjana Sosial (S.Sos. )
Sarjana Peternakan (S.Pt. )
Sarjana Sastra (S.S. )
Sarjana Perikanan (S.Pi. )

2. Magister (S2)
Gelar magister yang ada di Indonesia antara lain Magister Manajemen (M.M.),
Magister Sains (M.Si.), dan Magister Teknik (M.T.). Gelar magister ditulis di
belakang nama yang berhak dengan mencantumkan huruf M diikuti inisial
bidang studi. Strata pendidikan Magister ini disebut sebagai Strata 2 atau biasa
disingkat S2.
3. Doktor (S3)
Gelar doktor dari bidang studi apapun bergelar Doktor dan ditulis di depan
nama yang berhak dengan mencantumkan singkatan Dr. Strata pendidikan
Doktor ini disebut sebagai Strata 3 atau biasa disingkat S3.
Selain gelar Akademik , di Indonesia juga terdapat yang disebut Gelar Profesi.
Gelar profesi adalah gelar yang diberikan kepada lulusan pendidikan profesi
bidang studi tertentu dari suatu perguruan tinggi. Di Indonesia, gelar profesi
diatur oleh senat perguruan tinggi dan organisasi profesi berdasarkan standar
profesi yang terkait sebagai dan ditulis di belakang nama yang berhak. Gelar
profesi yang ada di Indonesia antara lain :






Dokter (dr.)
Dokter gigi (drg.)
Dokter spesialis (Sp.)
Akuntan (Ak.)
Apoteker (Apt.

2.1.3 Tinjauan Sepak Bola
Sepak bola telah memiliki perjalanan yang panjang dalam sejarah olahraga,
bahkan kebudayaan manusia, dan perkembangannya sekarang ini semakin pesat
karena berkembangnya sistem manajemen dan pelatihan sepak bola, dan juga
teknologi

yang

dapat

diterapkan

pada

perlengkapan,

infrastruktur,

maupun

publikasi/entertainmentnya.
Sejarah olahraga menyepak bola sudah lama sekali ada. Yang tercatat yaitu
Woggabaliri di Australia, Harpastum di kekaisaran Romawi, dan sejak abad ke-2 dan 3
Widya Muhammad Tri Yudha | 080406076
Universitas Sumatera Utara

21

AKADEMI SEPAKBOLA psds

aRCHITECTURE hI-tech
TKA - 490
SM di Cina dengan nama Tsu Chu. Di masa Dinasti Han tersebut, masyarakat
menggiring bola kulit dengan menendangnya ke jaring kecil. Permainan serupa juga
dimainkan di Jepang dengan sebutan Kemari. Di Italia, permainan menendang dan
membawa bola juga digemari terutama mulai abad ke-16.
Sepak bola modern mulai berkembang di Inggris dan menjadi sangat digemari.
Di beberapa kompetisi, permainan ini menimbulkan banyak kekerasan selama
pertandingan sehingga akhirnya Raja Edward III melarang olahraga ini dimainkan pada
tahun 1365. Raja James I dari Skotlandia juga mendukung larangan ini. Tetapi tahun
1815, sebuah perkembangan besar menyebabkan sepak bola menjadi terkenal di
lingkungan universitas dan sekolah. Kelahiran sepak bola modern terjadi di
Freemasons Tavern pada tahun 1863 ketika sekolah dan klub berkumpul dan
merumuskan aturan baku untuk permainan ini. Bersamaan dengan itu, terjadi
pemisahan yang jelas antara olahraga rugby dengan sepak bola (soccer). Pada tahun
1869, membawa bola dengan tangan mulai dilarang dalam sepak bola.
Selama tahun 1800-an, sepak bola modern dibawa oleh pelaut, pedagang, dan
tentara Inggris ke berbagai belahan dunia, begitu juga di wilayah nusantara oleh
Belanda. Pada tahun 1904, asosiasi tertinggi sepak bola dunia yaitu Fédération
Internationale de Football Association (FIFA) dibentuk dan pada awal tahun 1900an,berbagai kompetisi dimainkan diberbagai negara, begitu juga Piala Dunia pertama
kali dimulai di Uruguay tahun 1930. Asian Football Confederation (AFC) juga berdiri
pada tahun 1954 di Manila, Filipina sebagai salah satu konfederasi regional FIFA.
Permainan sepak bola di Indonesia pertama kali diperkenalkan oleh para
penjajah/bangsa Eropa, termasuk Belanda. Di akhir tahun 1920, pertandingan voetbal
atau sepak bola sering kali digelar untuk meramaikan pasar malam, biasanya
dilaksanakan sore hari. Lapangan Singa (Lapangan Banteng) menjadi saksi dimana
orang Belanda sering menggelar pertandingan. Khusus untuk sepak bola, serdadu di
barak-barak militer sangat sering bertanding yang akhirnya membentuk bond atau
perkumpulan sepak bola. Dari bond-bond itulah kemudian terbentuk satu klub besar.
Tak hanya serdadu militer, warga Belanda, Eropa, dan Indonesia juga membuat bondbond serupa.
Dari bond-bond itu kemudian terbentuklah Nederlandsch Indische Voetbal Bond
(NIVB) yang pada tahun 1927 berubah menjadi Nederlandsch Indische Voetbal Unie
(NIVU). Sampai tahun 1929, NIVU sering mengadakan pertandingan termasuk dalam
rangka memeriahkan pasar malam dan tak ketinggalan sebagai ajang judi. Bond China
Widya Muhammad Tri Yudha | 080406076
Universitas Sumatera Utara

22

AKADEMI SEPAKBOLA psds

aRCHITECTURE hI-tech
TKA - 490
menggunakan nama antara lain Tiong un Tong, Donar, dan UMS. Adapun bond
pribumi biasanya mengambil nama wilayahnya, seperti Cahaya Kwitang, Sinar
Kernolong, atau Si Sawo Mateng.
Pada 19 April 1930, Persatoean Sepakraga Seloeroeh Indonesia (PSSI)
dibentuk di gedung Soceiteit Hande Projo, Yogyakarta. Disinilah perkembangan sepak
bola di Indonesia diawali dengan berdirinya PSSI dalam pimpinan Soeratin
Sosrosoegondo, insinyur sipil lulusan Jerman yang lama tinggal di Eropa. Sejak saat
itu, kegiatan sepak bola semakin sering digerakkan oleh PSSI dan semakin banyak
rakyat bermain di jalan atau alun-alun tempat Kompetisi I perserikatan/bond diadakan.
Adapun lahirnya PSSI ini tidak terlepas juga dari gerakan menentang penjajahan
dengan strategi menyemai benih nasionalisme bagi pemuda Indonesia.
Pada

tahun 1930-an, di

Indonesia

berdiri tiga

organisasi sepakbola

berdasarkan suku bangsa, yaitu Nederlandsch Indische Voetbal Unie (NIVU) dari
bangsa Belanda, Hwa Nan Voetbal Bond (HNVB) dari bangsa Tionghoa, dan
Persatoean Sepakraga Seloeroeh Indonesia (PSSI) dari orang pribumi.
Paku Buwono X kemudian mendirikan stadion Sriwedari di Surakarta (Solo)
lengkap dengan lampu, sebagai apresiasi terhadap kebangkitan “Sepakbola
Kebangsaan” yang digerakkan oleh PSSI. Stadion itu diresmikan pada 1933. Dengan
adanya stadion ini, kegiatan persepak bolaan pun semakin gencar.
Pada tahun 1938 Indonesia lolos ke Piala Dunia walaupun akhirnya membawa
nama Hindia Belanda (Dutch East Indies). NIVU mengajak PSSI bekerjasama yang
ditandai dengan Gentlemen’s Agreement 15 Januari 1937. Persetujuan perjanjian ini
berarti secara de facto dan de jure Belanda mengakui PSSI. Perjanjian itu
menegaskan bahwa PSSI dan NIVU menjadi pucuk organisasi sepak bola di Hindia
Belanda. Salah satu isinya juga berisi tentang tim yang dikirim ke Piala Dunia, dimana
dilakukan pertandingan antara tim bentukan NIVU melawan bentukan PSSI sebelum
diberangkatkan (seleksi tim). Tapi NIVU melanggar perjanjian dan memberangkatkan
tim bentukannya menggunakan bendera NIVU yang diakui FIFA. Memang akhirnya
Hindia Belanda kalah 0-6 dari Hongaria. Atas tindakan sepihak dari NIVU ini, Soeratin
Sosrosoegondo sangat geram. Ia menolak memakai nama NIVU. Alasannnya, kalau
NIVU diberikan hak, maka komposisi pemain akan dipenuhi oleh orang Belanda.
Akhirnya PSSI membatalkan secara sepihak perjanjian tersebut saat Kongres di Solo
6

23

www.britannica.com

Widya Muhammad Tri Yudha | 080406076
Universitas Sumatera Utara

AKADEMI SEPAKBOLA psds

aRCHITECTURE hI-tech
TKA - 490
pada 1938.
Dalam pertandingan internasional, PSSI terbukti. Pada 7 Agustus 1937, tim
PSSI berhasil menahan imbang 2-2 tim Nan Hwa dari Cina di Gelanggang Union,
Semarang. Padahal Nan Hwa pernah mengalahkan Belanda dengan skor 4-0. Disini
kedigdayaan tim PSSI sudah tersohor.
Lebih jauh, Soeratin mendorong pula pembentukan badan olahraga nasional
agar kekuatan olahraga pribumi semakin kokoh melawan dominasi Belanda. Pada
tahun 1938 berdirilah ISI (Ikatan Sport Indonesia) yang kemudian menyelenggarakan
Pekan Olahraga ISI (15-22 Oktober 1938) di Solo. Nama PSSI ini kemudian berubah
dalam kongres PSSI 1950 di Solo menjadi Persatoean Sepakbola Seloeroeh
Indonesia.
Sepeninggalan Soeratin Sosrosoegondo, prestasi tim nasional sepak bola
Indonesia tidak terlalu memuaskan karena pembinaan tim nasional tidak diimbangi
dengan pengembangan organisasi dan kompetisi. Pada era sebelum tahun 1970-an,
beberapa pemain Indonesia sempat bersaing dalam kompetisi internasional, di
antaranya Ramang, Sucipto Suntoro, Ronny Pattinasarani, dan Tan Liong Houw.
Dalam perkembangannya, PSSI telah memperluas kompetisi sepak bola dalam negeri,
di antaranya dengan penyelenggaraan Liga Super Indonesia, Divisi Utama, Divisi Satu,
dan Divisi Dua untuk pemain non amatir, serta Divisi Tiga untuk pemain amatir. Selain
itu, PSSI juga aktif mengembangkan kompetisi sepak bola wanita, futsal, dan kompetisi
kelompok umur tertentu (U-15, U-17, U-19, dan U-23).
Masuknya Jepang ke Indonesia menyebabkan PSSI pasif dalam berkompetisi,
karena Jepang memasukkan PSSI sebagai bagian dari Tai Iku Kai, yakni badan
keolahragaan buatan Jepang. Tetapi Jepang semakin terdesak dalam Perang Pasifik
sehingga tidak dapat lagi mengurus kegiatan olahraga di Indonesia. Dalam situasi itu
urusan olahraga diserahkan kembali kepada Indonesia terutama sejak tahun 1944
dengan terbentuknya Gerakan Latihan Olahraga Rakyat (GeLORa). Selama tahun
1942-1945 yakni selama kekuasaan Jepang di indonesia, tidak banyak peristiwa
olahraga penting tercatat, karena Jepang terus terdesak kedudukannya sehingga
dengan sendirinya perhatian Jepang tidak dapat diharapkan untuk memajukan
olahraga di Indonesia. Akhirnya PSSI baru lepas menjadi otonom kembali dalam
kongres PORI III di Yogyakarta (1949).
24
Widya Muhammad Tri Yudha | 080406076
Universitas Sumatera Utara

AKADEMI SEPAKBOLA psds

aRCHITECTURE hI-tech
TKA - 490
Adapun Persatuan Olahraga Republik Indonesia (PORI) dibentuk tahun 1946
yang dibantu oleh Komite Olimpiade Republik Indonesia (KORI). Keduanya telah
dilebur dan menjadi KONI. Dalam mempersiapkan para atlet Indonesia untuk
Olimpiade XIV di London tahun 1948, Indonesia menemui banyak kesulitan. PORI
sebagai badan olahraga resmi Indonesia saat itu belum diakui dan menjadi anggota
Internasional Olympic Committee (IOC) sehingga para atlet yang akan dikirim tidak
dapat diterima dan berpartisipasi dalam olahraga sedunia tersebut. Pengakuan dunia
atas kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia yang belum diperoleh waktu itu menjadi
penghalang besar. Paspor Indonesia saat itu tidak diakui oleh Pemerintah Inggris,
sedangkan kenyataan bahwa atlet-atlet Indonesia hanya bisa berpartisipasi dengan
memakai paspor Belanda tidak dapat diterima. Alasannya karena delegasi Indonesia
hanya mau hadir di London dengan membawa nama Indonesia. Alasan inilah yang
menyebabkan rencana kepergian beberapa pengurus besar PORI ke London menjadi
batal dan menjadi topik pembahasan pada konferensi darurat PORI tanggal 1 Mei
1948 di Solo. Konferensi itu sepakat untuk mengadakan Pekan Olahraga yang
direncanakan berlangsung pada bulan Agustus atau September 1948 di Solo. PORI
ingin menghidupkan kembali pekan olahraga yang pernah diadakan ISI.
Dilihat dari sarana olahraga, pada saat itu kota Solo telah memenuhi semua
persyaratan pokok dengan adanya stadion Sriwedari yang dilengkapi dengan kolam
renang, pada saat itu juga termasuk fasilitas olahraga yang terbaik di Indonesia. Selain
itu seluruh pengurus besar PORI juga berkedudukan di Solo, sehingga hal inilah yang
menjadi bahan-bahan pertimbangan untuk menetapkan kota Solo sebagai kota
penyelenggara Pekan Olahraga Nasional pertama (PON I) pada tanggal 8-12
September 1948 dengan mempertandingkan 12 cabang olahraga. Selain itu, PON I
juga membawa misi untuk menunjukkan kepada dunia luar bahwa bangsa Indonesia
dalam keadaan daerahnya yang dipersempit akibat Perjanjian Renville, membuktikan
sanggup mengadakan acara olahraga dengan skala nasional.
Lalu dalam perkembangannya, PSSI telah menjadi anggota FIFA sejak tanggal
1 November 1952 pada kongres FIFA di Helsinki. Setelah diterima menjadi anggota
FIFA, lalu PSSI diterima pula menjadi anggota AFC tahun 1952, bahkan menjadi
pelopor pembentukan AFF (ASEAN Football Federation).
Di kota Medan sendiri sepak bola juga sudah lama berkembang. Persatuan
Sepak Bola Medan Sekitarnya (PSMS) dirikan pada tanggal 21 April 1950. Meski
demikian sejak tahun 1930 telah berdiri klub Voetbal Bond Medan en Omstreken
Widya Muhammad Tri Yudha | 080406076
Universitas Sumatera Utara

25

AKADEMI SEPAKBOLA psds

aRCHITECTURE hI-tech
TKA - 490
(VBMO) dan Oost Sumatera Voettbal Bond (OSVB) yang diyakini merupakan embrio
PSMS. Sejak dahulu kota Medan dikenal dunia karena perkebunan tembakau Delinya.
Tak heran kalau logo PSMS adalah "daun" dan "bunga tembakau Deli". PSMS
mengalami jaman gemilang di bidang prestasi yang dibuktikan mulai tahun 1954.
Pada saat itu PSMS sering diundang dan mengundang tim-tim dari luar negeri
seperti Gak Graz dari Austria, Kowloon Motorbus dari Hongkong, Grasshoppers dari
Eropa, Star Soccerites dari Singapura, dan lain-lain. Berkat kemenangan yang sering
dipegang oleh PSMS melawan kesebelasan luar negeri, PSMS mendapat julukan “The
Killer” atau algojo kesebelasan-kesebelasan luar negeri. Di tahun 1950-an di awal
berdirinya, PSMS berada di puncak kejayaannya. Beberapa turnamen di dalam dan
luar negeri selalu menjadi ajang meraih gelar juara. Adapun dibawah ini merupakan
data-data kejuaraan PSMS dalam beberapa kompetisi hingga kini.
Tabel 2.1. Hasil Kejuaraan PON: Bidang Olahraga Sepak Bola
Ke

Tahun Juara I

Juara II

Juara III

II

1951

Jawa Barat

Jakarta Raya

Jawa Timur

III

1953

Sumatera Utara

Jakarta Raya

Jawa Timur

IV

1957

Sumatera Utara

Sumatera Tengah Jawa Tengah

V

1961

Sulawesi Selatan Jawa Tengah

VI

1965

VII

1969

Sumatera Utara

Jakarta Raya

Jawa Timur

VIII 1973

Sumatera Utara

Jawa Timur

Sulawesi Selatan

IX

1977

Jakarta Raya

Irian Jaya

Aceh

X

1981

Lampung

Sumatera Utara

Jawa Timur

XI

1985

Sumatera Utara

Irian Jaya

Jakarta Raya

XII

1989

Sumatera Utara

Jawa Timur

Jakarta Raya

Jakarta Raya

dibatalkan karena peristiwa G 30 S PKI

Sumber: Sejarah Olahraga Sumatera Utara (1992)

Tabel 2.2. Hasil Kejuaraan PSSI 1951-1990
No.

Tahun Juara I

Juara II

Juara III

I

1951

Persebaya

PSM

Persija

II

1952

Persebaya

PSMS

Persib

III

1954

Persija

PSMS

Persebaya

IV

1957

PSM

PSMS

Persib

Widya Muhammad Tri Yudha | 080406076
Universitas Sumatera Utara

26

AKADEMI SEPAKBOLA psds

aRCHITECTURE hI-tech
TKA - 490
V

1959

PSM

Persib

PSIS

VI

1961

Persib

PSM

Persija

VII

1964

Persija

PSM

Persib

VIII

1965

PSM

Persebaya Persib

IX

1966

PSM

Persib

PSMS

X

1967

PSMS

Persib

Persebaya

XI

1969

PSMS

Persija

PSM

XII

1971

PSMS

Persija

PSM

XIII

1973

Persija

PSMS

Persebaya

XIV

1975

Persija / PSMS -

-

XV

1977

Persebaya

Persija

PSMS

XVI

1979

Persipura

PSMS

Persebaya

XVII

1981

Persiraja

-

-

XVIII 1983

PSMS

Persib

Persebaya

XIX

1985

PSMS

Persib

PSM

XX

1986

Persib

Persemen

Persija

XXI

1987

PSIS

Persebaya Persib

XXII

1988

Persebaya

Persija

Persib

Persebaya -

XXIII 1990

Persib

Sumber: Sejarah Olahraga Sumatera Utara (1992)

2.1.5 Akademi Sepakbola

A. Akademi Sepakbola Sebagai Wadah Pembinaan Dasar
Peran dan tanggung jawab SSB mempunyai andil yang sangat
besar bagi perkembangan prestasi sepakbola Indonesia di masa – masa
yang akan datang. Di akademi sepakbola inilah bibit-bibit pemain
sepakbola yang handal banyak ditemukan.
Pembinaan

sejak

pesepakbola. Dimana

awal
Peran

menentukan
pelatih

masa

professional

depan

prestasi

diperlukan

untuk

keberhasilan proses pembinaan. Menurut Soedono (2008:1) pada
hakikatnya keberhasilan atau kegagalan pembinaan usia dini tergantung
dari pelatih.
27
Widya Muhammad Tri Yudha | 080406076
Universitas Sumatera Utara

AKADEMI SEPAKBOLA psds

aRCHITECTURE hI-tech
TKA - 490
Agar proses pembinaan berjalan lancar selain program latihan bagus,
sarana dan prasarana memadai, metode yang tepat, juga di butuhkan
pelatih berkualitas yang dapat mengenal karakteristik anak latih dari aspek
fisik maupun psychologis. Menurut Soowarno KR (2001:2) program
pengembangan sepakbola terdiri dari 3 fase,yaitu;
1. Fase I (Fun Phase) 5-8 tahun
2. Fase II (Technical Phase) 9-12 tahun
3. Fase III (Tactical Phase) 13-17 tahun

B. Lapangan Permainan

Gambar.2.1. Standarisasi Lapangan SepakBola
Sumber: www.piala-sepak-bola.blogspot.com

-

Ukuran Panjang x Lebar : 100 – 120 x 64 – 75 m

-

b. Garis Batas adalah garis selebar 10 cm, yakni garis sentuh d
i sisi, garis gawang di ujung-ujung, dan garis melintang tengah
lapangan; 9,15m lingkaran tengah; tidak ada tembok penghalang atau
papan.

-

Daerah penalty adalah busur berukuran 18 m dari setiap pos

-

Titik Pinalti adalah 11 meter dari titik tengah gawang

-

Gawang: lebar 7 m x tinggi 2,5 m

Permukaan daerah pelemparan: halus, rata, dan tak abrasive
28
Widya Muhammad Tri Yudha | 080406076
Universitas Sumatera Utara

AKADEMI SEPAKBOLA psds

aRCHITECTURE hI-tech
TKA - 490
C. Kualitas Akademi Sepak Bola
Menurut Direktur Teknik Timnas Indonesia, Sutan Harhara, sekolah sepakbola yang berkualitas tinggi adalah:

 Akademi Harus Mempunyai Manajemen Organisasi Yang baik
Akademi tak ubahnya sebuah sekolah regular yang tetap membutuhkan orang orang yang paham dengan pengembangan Pendidikan anak dan Pengelolaan
sebuah organisasi.

 Akademi Sepakbola Harus memiliki Lapangan da Peralatan Memadai
Lapangan merupakan Instrumen vital dalam sebuah Akademi Sepakbola dimana
sesuai dengan Spesifikasi standarisasi FIFA didukung dengan pemilihan rumput
yang berkualitas. Sementara fasilitas lain seperti ruang ganti pemain, lampu
stadion, fitness center, asrama, bisa menjadi pertimbangan sekunder dan
kelengkapan peralatan latihan dasar.

 Akademi harus memiliki pelatih Bersertifikat
Untuk menjadi Pelatih Akademi tidak mudah. Pelatih Akademi minimal harus
memiliki lisensi C Nasional. Sehinggah dia akan lebih paham dalam bentuk
pengajaran Youth Development yang sesuai dengan peraturan PSSI dan FIFA.

 Akademi wajib memiliki program latihan terukur

Akademi diwajibkan memilki program latihan yang terukur dimana acuannya
pada ketentuan yang ada di Youth Development. Misalnya, untuk U-10 tahun
yang identik dengan fun game sudah mewajibkan pemainnya menguasai
minimal 3 teknik-teknik dasar pada mengolah bola hal ini akan mempermudah
para siswa untuk menaiki jenjang berikutnya,misalnya ketika masuk level U-14
atau U15 yang sudah dihadapkan pada situasi game yang berpola pada startegi.

 Akademi harus wajib aktif dan prestasi

Menurut ketentuan FIFA ,Akademi Sepakbola sebaiknya melakoni 600 jam
pertandingan pertahunnya. Hal ini artinya, rata-rata setiap pekan bermain di dua
laga resmi di bawah naungan PSSI.
D. Fasilitas Akademi Sepak Bola
Menurut Harianto (2001), beberapa fasilitas yang harus disediakan pada
Akademi sepak bola adalah:
a. Fasilitas publik
b. Fasilitas pengelola
c. Fasilitas pertandingan

29

d. Fasilitas latihan
Widya Muhammad Tri Yudha | 080406076
Universitas Sumatera Utara

AKADEMI SEPAKBOLA psds

aRCHITECTURE hI-tech
TKA - 490
e. Fasilitas hunian ( asrama )
f. Fasilitas penunjang
g. Area parkir
h. Area servis
2.1.6 Klasifikasi Pusat Sepak Bola
Berdasarkan cakupan pelayanannya, lingkup pengaruh Sepak Bola dunia,
pusat Akademi Sepakbola dapat di golongkan menjadi 3 golongan :
1. Pusat Fashion International
a. Belanda
b. Spanyol
c. Brazilia
2. Pusat Akademi sepakbola Regional

 Eropa : London (UK), Amsterdam (NAT), Madrid (SPAIN)
 Amerika

 Australia
 Asia

 Afrika

: Rio de janiero (Brazilia), Buenos Aires (Argentina)
: Melbourne (Sydney)
: Hongkong,Tokyo (Jepang), Jakarta (Asia Tenggara)
: South Africa

3. Pusat Akademi Sepakbola Sub Regional
Pusat Akademi Sepakbola sub regional, mempunyai sasaran pasar yang lebih
spesifik lagi.dengan ada nya pusat Akademi Sepakbola ini hampir sama dengan yang
terdapat pada pusat Akademi Sepakbola regional.
Dalam proyek ini di asumsikan bahwa Jakarta telah menjadi pusat Akademi
SepakBolauntuk kawasan Asia Tenggara dan tentunya di Indonesia sendiri. Koleksikoleksi Pemain yang bertalenta baik yang dikeluarkan oleh Pelatih-pelatih

yang

tergabung dalam PSSI agar cukup bersaing dengan Pelatihan Akademi Sepakbola
yang ada di luar dari Indonesia. Dalam hal ini DeliSerdang dapat di jadikan sebagai
pusat sub regional. Dengan sasaran pasar untuk wilayah Sumatera : NAD, Medan,
Riau,

Palembang,

Lampung,

Bengkulu,

dan

Pekanbaru.

30
Widya Muhammad Tri Yudha | 080406076
Universitas Sumatera Utara

AKADEMI SEPAKBOLA psds

aRCHITECTURE hI-tech
TKA - 490
Tabel.2.3 DAFTAR BIODATA SEPAKBOLA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2010/2012
NO

NAMA SEKOLAH

ALAMAT SEKRETARIAT

NAMA PENGURUS

SEPAKBOLA

KETUA UMUM

1

Generasi

Jl. Seksama Gg. Ikhlas No. 5A Medan

Sutarna

NAMA

SERTI

JUMLAH KELOMPOK

JU

PELATIH

FIKAT

SISWA

ML

USIA

AH

SEKRETARIS

Drs. Aswan

8-

10-

12

14

16-

SIS

10

12

-

-

18

WA

14

16

35

25

28

154

Suimin Diharjo

L15 B

30

35

Adi Mainur

S-2

0

Sucipto Hadi

S-3

0

Amruatian

L15-C

Rukino

L15-C

0

Dr. Langkat S.

YAD

0

Lubis

2

Karang Taruna

Jl. Krakatau Sidodarma Gg. Indah

M. Nasir

P.Brayan Darat I Medan

Harahap

Effendy Syam

25

34

30

36

24

149

3

Sinar Sakti

Jl. Timor No. 10 E Medan

0

4

Kurnia

Jl. Gajah Mada no. 49 Medan

0

5

Ladon

Jl. Sei Baharok Gg. Mantri No. 23

0

Medan
6

7

PMN Martubung

Jl. KL Yos Sudarso Km. 13,5 Komp.

PTPN IV

PTPN IV Martubung

Kenari Utama

Jl. Kenari 6/228 Perumnas Mandala

0

Sugirain

Joinasrun

Hafis Nasution

YAD

-

14

18

34

23

89

31
Widya Muhammad Tri Yudha | 080406076
Universitas Sumatera Utara

AKADEMI SEPAKBOLA psds

aRCHITECTURE hI-tech
TKA - 490
Medan
8

PTP Wil I Medan

Jl. Amat Tirto No. 1090 Psr 10 Kec.

0

Medan Tembung
9

10

Generasi Tunas

Jl. Kebon Bunga / Lapangan Hold

Harapan

Medan

Tunas Remaja

Jl. Medan Area Selatan Gg. Sairin No.

0

0

29 Medan
11

12

Himpunan

Jl. Luku I No. 52 Simp. Pos P. Bulan

Pemuda Maju

Medan Johor

Bina Muda

M. Syarifudin

Nur Wahyudi, SE

Sakino

YAD

Armansyah

S-3

28

30

22

24

26

130

0

Jl. KPT. Muslim / Setia Luhur No. 85

0

Medan
13

Permata

Jl. Simalungun No. 3 Belawan Medan

0

14

Tasbi

Komplek Taman Setia Budi Indah Blok

0

PP. 9-10 Medan
15

Bintang Timur

Jl. G. Krakatau Sidorukun No. 5.

Suharto S

YAD

26

31

36

32

21

148

P.Brayan Darat Medan
16

Karisma

Jl. Nusa Indah No. 86 Par. III Helvetia

0

Medan
17

Diapora SU

Jl. Kelambir V/ JLBT. Serangan No. 20

0

Medan
18

Bangun Jaya

Jl. Boxit link. I Kota Bangung Deli

0

19

Bocah Junior

Jl. STM/ Suka Jaya No. 10 Medan

0

32
Widya Muhammad Tri Yudha | 080406076
Universitas Sumatera Utara

AKADEMI SEPAKBOLA psds

aRCHITECTURE hI-tech
TKA - 490
Medan Johor
20

21

Asam Kumbang

Jl. Bunga Raya No. 183 Asam

Pratama

Kumbang, Medan Selayang

Sejati Pratama

Jl. Karya Bakti No. 26. Pkl. Mansyur

Surya Harahap

M. Idris

Abdul Lbs

S-2

H. Sariono

Sunyoto, SIP

Syahfirul

L15-c

M. Salim

L15-C

15

12

31

58

0

Medan Johor

22

Putra Marelan

30

40

45

35

32

Kantor Lurah R. Pulau Jl. Rahmad

182
0

Budin Medan Marelan
23

Mabmi

Jl. Sei Rkan No. 63 Medan

0

24

Timbang Deli

Jl. SM. Raja KM 8. No. 96 Timbang Deli

0

Amplas Medan
25

Harapan Bangsa

Jl Tangkuk Bokar I/25 A Medan

0

Jl. Bayangkara Gg. Balai Desa No. 12

0

Persikas
26

Persikas

Kel. Indra Kasih Tembung
27

28

Putra Bahari

Perumahan Nelayan Blok. 66 No. 66

Drs.Sy.

Medan Labuhan

Hasibuan

Muhammad Amin

Kamaruddin

YAD

14

29

26

69

Generasi Medan

Jl. Bengawan Kantor Kep. Desa Krio

Krio

Sunggal Medan Sunggal

29

Bintang Muda

Jl. Nuri No. 65 B. Binjai

0

30

Karang Taruna

Jl. Perintis Kemerdekaan Lk. IV Kel.

0

Binjai

Kebun Lada Binjai

Profil

Jl. Jawa Gg. Madrayasah No. (A Kel.

31

0

Drs. Anton

Dra. Ani Suprawati

Superdi

YAD

20

20

29

18

87

33
Widya Muhammad Tri Yudha | 080406076
Universitas Sumatera Utara

AKADEMI SEPAKBOLA psds

aRCHITECTURE hI-tech
TKA - 490
Damai Binjai Timur)
32

Kuda Laut Mas

Indarto

Jl. Thamrin No. 28 p. Brandan Kab.

0

Langkat
33

Putra Klantan

Jl. Pelabuhan Sei BilahPatok P.

Ridwan Uncu

Junaidi

M.Syarif

YAD

0

H. Benny A

YAD

Drs.

YAD

0

YAD

0

Brandan Langkat
18

15

20

15

16

84

Kaharuddin
Jufri, SPd
34

Tunas Muda

Jl. Perjuangan No. 52 T. Beringin

0

Kec.Hinai Kab Langkat
35

36

37

Tanjung Pura

Jl. Merdeka No. 52 T. Beringin Kec.

Drs. H. Asrin

Putra

Hinai Kab. Langkat

Naim

Porsabi

Gg. Tanah Lapang Stadion Amir

Ali Amrin Dayu

Hamzah T. Pura Kab. Langkat

M

Putra Besitang

M. Nasyad

Ashbul Yamin

YAD

Imam Prayogi

Wakimin Yanto

S-3

25

26

22

25

25

73

20

Jl. Perjuangan Simp. Tiga besitang Kab.

70

0

Langkat
38

39

Lubuk Pakam

Jl. Karya Bhakti No. 67 L. Pakam, Deli

Bersinar

Serdang

Supra Pasifik

Jl. T. Raja Muda No. 2 L. Pakam Deli

0

0

Serdang
40

Putra Perbaungan

Jl. Kutilang No. 1 Perbaungan Deli
Serdang

CH. Saleh Sitorus
Syadruddin

Suwandi

YAD

149
70

50

29

34
Widya Muhammad Tri Yudha | 080406076
Universitas Sumatera Utara

AKADEMI SEPAKBOLA psds

aRCHITECTURE hI-tech
TKA - 490
41

Rapel

Jl.Sena No. 2 Perbaungan Deli Serdang

0

42

Tembakau Deliu

PTPN II Tandem Hilir Deli Serdang

0

43

Perkasa 97

Jl. Karang Luas Tengan Bulu Cina

0

(Sudarto)
44

45

Tunas Muda

Desa Tanjung Selama Seintis Deli

Dharma Deli

Serdang

Mayang Putra

Emplasmen Sei Mayang No. 47, jl.
Binjai 13,7 D. Serdang

46

Mayang Putra

Jl. Rampah Estate/ Rumah Makan Dika

47

PON Putra

Jl. T. Tinggi KM 48 Tg. Buluh Kec.

Zabir Hamsah

Edi Eriyanto
Mahrizalnam

Merpati Socfindo

PKS Pagar Merbabu L. Pakam

49

PSPM Pagar

Jl. Prasetya Utama No. 39 Diski

Marbau

Februharyono

S-3

Rahimsyah

LIS- D

Misno

Sudariyono

S-3

Mun Supriadi

Efenfy Armin

S-2

Sutrisno

Budi Prianto

52

53

13

31

19

19

22

21

8

20

21

33

10

14

20

20

5

Desa Bangbing Kec. Perbaungan Deli

Bing

Serdang

Serikat Pekerja

Kantor PTPN III Kebuin Klumpang Deli

Perkebunan III

Serdang

Persega

Dusun II Pasar II Marindal I Jl. Setia Deli

81
62

18

100
64

Sukarnin

Bina Tama Bang

Santos Yunior

YAD

13

Rasyid
0
Haidir Tanjung

Syahrial Efendi

YAD

Kakhyar, Amd

20
Arslan

51

0

Sumarli

Perbaungan DeliSerdang
48

50

0

22

20

20

YAD

82
0

0
Suwardi

Serdang

Awal Dani

Jl. Nelayan TPI. Kec. Beringin Deli

Ibnu Hadi

Irianto

Setujuono

Sudariyono

YAD

S-3

20

20

26

17

20
21

60
64

35
Widya Muhammad Tri Yudha | 080406076
Universitas Sumatera Utara

AKADEMI SEPAKBOLA psds

aRCHITECTURE hI-tech
TKA - 490
Serdang
54

Persetama

Tanjung Morawa D. Serdang

0

55

Indah Ponijan

Kebon Deli Muda Hilir Kec. Perbaungan

0

56

Putra Mandiri

Kantor PTPN II Kwala Madu Deli
Serdang

57

58

59

0

Mutiara Suara

KOMPL. DR. TD. Pardede Jl. Binjai Km

Naviri

10,8 Medan

Terpedo

Jl. Sei Musi No. 03 Tanah Seribu

Zainuddin

Kec.Binjai Selatan

purba

Setia Karya

0

Zulkarnain Lb

0

Jl. Bandar Labuhan desa dagang Tanj.
Morawa Deli Serdang

60

Bintang Utama

0

PTPN II Perkembunan Batang Kuis Deli
Serdang

61

Tunas Bangsa

Jl. Binjai Km. 11,2 kec. Sunggal Deli
Serdang

62

Portis

0

Dono Syaraf

Drs. Sukir

Rahmad

YAD

30

40

35

45

40

Kantor PTPN II Seintis Kec. Percut Sei
Tuan deli Serdang

63

Panca Ria

0

SD. Negeri No. 101791 Patumbak Kp.
Deli Serdang

64

Sampali Putra

190

0

Jl. Pasar Hitam No. 17. Sampali Kec.
Percut sei Tuan

Ali Muchtar

Wahono

Suprayogi

YAD

28

32

42

26

128

65

Bina utama

Jl. Medan Batang Kuis Deli Serdang

0

66

Putra Harapan

Jl. Perwitra II LK. IX No. 288 P. Brayan

0

36
Widya Muhammad Tri Yudha | 080406076
Universitas Sumatera Utara

AKADEMI SEPAKBOLA psds

aRCHITECTURE hI-tech
TKA - 490
Bengkel
67

Sinar Pagi

Jl. Lapangan Pasar XV Bandar setia
Medan Tembung

68

Hendra Z/ 105

Jl. Besar Deli Tua No 173 Deli Tua

0
Sunarta
Bangun

69

Daun Mas

KB. PPP Polres

Putra Harapan

B.L

Hengky Ahmad

YAD

29

27

31

28

0

Panji

Muliadi SPd

Legimin

Lis-D

Syarifuddin

A.Aslim

H.Sihete

YAD

23

23

13

14

29

102

20

20

20

60

Jl. Pembela 10 Deli Tua

Surya
72

Tunas Muda

0
Jl. Besar Sawit Hulu NO. 6 sawit
Seberang, Langkat

73

Guntur Putra

Supendi

Miswadi

Wakimin Y.

S-3

24

13

34

Kaban Jahe Club

71

Jl. Veteran Gg. Surya No. 39 Berastagi
0

Kab. Karo
74

107

Jln. Hasanudin No. 1 Binjai

Langkat
71

Liestiadi

M. Salim Gg. Rahmad dusun II Kwala
Bingei Stabat

70

Kasianto

Jl. Padang Mas II No. 468 K. Jahe
Kab.Karo

0

75

Kejora Sebaya

PTPN III PKS Rambutan Tebing Tinggi

0

76

Taruna Satria

Jln. Jend. A. Yani no. 202 Tebing Tinggi

0

77

Putra Bangsa

Jl. P. Diponegoro No. 3 P. Siantar

0

78

Bina Nusantara

Berangir L. Batu Kec. NA IX-I Kab. L.
Batu

Suhardiman

Sukimin,S

IpongS

L-C

20

20

20

60

37
Widya Muhammad Tri Yudha | 080406076
Universitas Sumatera Utara

AKADEMI SEPAKBOLA psds

aRCHITECTURE hI-tech
TKA - 490
79

80

Bina Prestasi

Salam Perdana

PTPN III Kebun Sei Mengkei

Ibrahim Putra

Simalungun

Lbs

Jl. Kairil Anwar Gg. Kabu-Kabu No. 17

M.Rasyid

T. Balai

Ridho

Yatima

Marzuki Hrp

L-B

20

Edy Sanjaya

Simin Arianto

YAD

Selamat

YAD

0

Syaifuddin

YAD

0

Dahri

YAD

0

50

40

21

22

63

40

130

Jl. DI.Panjaitan Gg. DamaiNo. 2 Tj.
81

Karya Muda

Balai

M. ZeinSyamal

Nurdin Manurung

0

Jl. Sisingamangaraja No.60 R.Prapat L.
82

Ika Bina

Batu

0

Mandala Putra
83

Sidimpuan

Desa Sidangkal P. Sidempuan

0

84

Recika

P. Sidempuan Hutimbaru

0

sumber: KONI Prov.Sumatera Utara, 2013.

38
Widya Muhammad Tri Yudha | 080406076
Universitas Sumatera Utara

AKADEMI SEPAKBOLA psds

aRCHITECTURE hI-tech
TKA - 490
II.3. DESKRIPSI PROYEK
II.3.1 Pengenalan Akademi Sepak Bola DeliSerdang
Akademi Sepakbola DeliSerdang ini merupakan ruang/wadah kegiatan baik di
dalam maupun diluar ruangan untuk meningkatkan potensi sepakbola masyarakat,
khususnya kaum anak-anak serta remaja, serta menjembatani jenjang pembinaan dini
ke junior, dimana pembinaan juior ini merupakan langkah awal menuju jenjang senior,
atau dalam hal ini berarti didalamnya ditekankan pada sifat yang professional.
Kegiatan yang terjadi merupakan suatu bentuk kegiatan pembinaan, diantaranya
pelatihan dan pertandingan sepakbola, hunian terdidik, serta pendidikan formal dan
non-formal dengan penekanan pada sifat professional.
Dalam pengertian yang lain, akademi sepakbola merupakan salah satu lembaga
pendidikan formal dibawah naungan pengda PSSI. Seperti halnya sekolah kejuruan,
atau sekolah-sekolah khusus yang lainnya, maka akademi ini harus terdaftar di
DIKNAS.
A. Syarat Mendirikan Akademi Sepak Bola
Menurut hasil wawancara dengan staff SSB Realmadrid di Aceh dan hasil dari
diskusi dengan pengurus PSMS dan Diknas, maka ada beberapa persyaratan khusus
untuk mendirikan sebuah akademi sepakbola yang berkelas, antara lain harus memiiki
insfrastrutur sendiri seperti lapangan sepakbola, mess, pusat kebugaraan, kantor dan
lain-lain yang mendukung kegiatan akademi ini.
Menciptakan akademi yang berkualitas tidak dapat hanya dengan insfrastruktur
yang baik, tetapi juga diperlukan tenaga pengajar yang berkualitas yang didukung
dengan pengelolaan yang professional. Untuk itu semua perlu mendatangkan pelatih
yang berkualitas pula, seperti pelatih yang memiiki reputasi nasional maupun
internasional, serta memiliki pengurus yang berkompeten dalam bidang ini. Tidak
hanya itu, dari segi penjadwalan latihan, pengaturan nutrisi makanan, dan lain-lain
yang berkaitan dengan sepakbola professional juga menjadi harga mati untuk
mendirikan sebuah akademi yang professional dan sesuai standarisasi FIFA.

39
Widya Muhammad Tri Yudha | 080406076
Universitas Sumatera Utara

AKADEMI SEPAKBOLA psds

aRCHITECTURE hI-tech
TKA - 490
B. Sistem Perekrutan Pemain
Akademi ini membidik anak-anak mulai berusia 12-19 tahun, dimana dalam
periode usia itu merupakan masa emas pematangan anak. Menurut Youth Academy
Real Madrid, periode usia anak di bagi menjadi 5 kelompok, yaitu;
a. Under 10 - “age of fun”
b. Under 12 - “age of technique”
c. Under 14 – “age of understanding”
d. Under 16 – “age of competitive match play”
e. Under 19 – “age of professional preparation”
Under 10 tidak termasuk dalam target akademi iini mengingat akademi ini bersifat
serius dan sudah menjurus kedalam profesi sepakbola. Akademi ini tidak mengajarkan
hal-hal mendasar dari nol, mereka yang masuk dalam akademi ini minimal sudah bisa
melakukan teknik-teknik dasar.
Selain itu juga membidik anak-anak berusia 15-19 tahun yang sudah lepas dari
sekolah sepakbola (SSB) tapi banyak tidak tertampung di klub. Padahal kemampuan
mereka harus terus diasah untuk menjadi pemain berkualitas.
C. Jalur Pendaftaran
Sistem perekrutan calon atlet yang melalui jalur pendaftaran hatus melalui tahap
seleksi yang diatur oleh pengurus. Seleksi awal untuk para siswa yang akan dibina
meliputi faktor umur, postur tubuh, bakat, kemampuan intelektual, keseimbangan
psikologisnya, kemampuan teknik dasar, serta sampai sejauh mana dukungan yang
diperoleh dari orang tua. Bila lolos seleksi awal, maka para calon atlet ini sudah bisa
diputuskan untuk mengikuti kegiatan pelatihan di akademi ini.
a. Jalur Pemandu Bakat
Jalur lain untuk merekrut siswa yaitu melalui pemandu bakat.
Pemandu bakat ini mencari, menyeleksi secara tidak langsung, dan
menawarkan calon siswanya yang dipandang sudah pantas untuk
mengenyam pembinaan di akademi ini. Dimana seleksi secara tidak
langsung ini merupakan pengamatan pemandu bakat dari berbagai tempat
penyaluran hobby sepakbola seperti SSB, sekola jalanan, dan tempattempat lainnya. Mereka yang terpilih itu menjalani tes seleksi masuk yang
40
Widya Muhammad Tri Yudha | 080406076
Universitas Sumatera Utara

AKADEMI SEPAKBOLA psds

aRCHITECTURE hI-tech
TKA - 490
dijelaskan di atas, tetapi mereka ini lebih di prioritaskan untuk bergabung di
akademi ini.
b. Peraturan Lama Pelatihan
Untuk setiap tahunnya akan dilakukan seleksi kelanjutan, seperti
dalam hal kemampuan bermain. Apabila kemampuan individu dari siswa
bersangkutan tidak meningkat,