Sinus Lifting Untuk Pemasangan Implan Pada Rahang Atas

10

BAB 1
PENDAHULUAN

Dental implan telah mengubah struktur prostetik di abad ke-21 dan telah
membuka banyak kesempatan bagi para pasien yang kehilangan satu gigi atau lebih.
Dental implan memiliki arti bahwa pasien-pasien yang telah kehilangan satu gigi atau
lebih masih memiliki kesempatan untuk mendapatkan pengganti gigi geligi mereka
yang sama seperti yang mereka miliki dulu, dengan demikian, dental implan dapat
meningkatkan kembali kualitas hidup mereka.1
Dental implan dapat didefenisikan sebagai suatu alat atau benda yang
diletakkan di antara gusi dan tulang alveolar, yang dapat dipasangkan secara
permanen atau sebagai gigi tiruan yang dapat dilepaskan satu per satu atau
keseluruhan. Dental implan merupakan pilihan yang ideal bagi mereka dengan
keadaan rongga mulut yang sehat namun kehilangan satu gigi atau lebih yang
disebabkan oleh penyakit periodontal, terluka atau kecelakaan, atau alasan-alasan
lainnya. Secara umum, hanya ada dua hal penting yang harus diperhatikan dalam
dental implan, yaitu fungsi dan estetik dari gigi geligi pasien. Maka dari itu,

11


perkembangan dental implan tidak dapat dipisahkan dari sejarah dari ilmu kedokteran
gigi yang mengutamakan fungsi dan estetik dari gigi geligi pasien.1,2,3
Secara garis besar, dental implan dibagi menjadi 2 kelompok besar, yaitu
implan subperiosteal (yang bersandar di atas tulang alveolar, di bawah ginggiva dan
biasanya tidak melekat pada tulang rahang yang telah mengalami resopsi), dan implan endoseus (diletakkan di bawah tulang alveolar). Namun,dengan berkembangnya
ilmu kedokteran gigi, dental implan yang digunakan sekarang ini bervariasi dalam
berbagai aspek, seperti berdasarkan bentuk, tempat penjangkaran (di dalam tulang
atau di atas tulang), prosedur serta komposisi dari material dental implan tersebut.
Dari hal tersebut, sekarang dental implan dapat dikategorikan ke dalam 3 kelompok,
yaitu :1,2
1. Implan Subperiosteal
2. Implan Endoseous
3. Implan Transoseous

Tahap operasi dari perawatan implan mencakup semua prosedur-prosedur
yang diperlukan untuk mendapatkan letak yang paling tepat sebagai tempat
melekatnya prostetik tersebut, baik di atas tulang maupun di dalam tulang. Beberapa
teknik operasi untuk mempersiapkan pembuatan implan antara lain adalah Ridge
Expansion (ridge splitting), augmentasi dasar sinus, guided bone regeneration,dan

augmentasi jaringan lunak.4

Pada teknik augmentasi dasar sinus yang biasa dikenal dengan Sinus Lifting
yang biasanya dilakukan pada posterior rahang atas ketika tidak terdapatnya
ketinggian tulang yang adekuat untuk meletakkan implan, terutama pada regio molar
rahang atas. Sinus Lifting adalah suatu proses atau teknik pengangkatan dasar sinus
maksilaris dengan cara mengaugmentasikan tulang dan meletakkan bahan
pecangkokan tulang (bone graft) ke dalam sinus dan kemudian mencangkok tulang
sehingga dapat mendukung alveolar ridge. Prosedur ini merupakan salah satu
prosedur yang baik untuk meningkatkan volume tulang pada tulang yang telah