Gambaran Gejala Postpartum Blues Pada Ibu Pasca Bersalin Di Klinik Sumiariani Medan Tahun 2015

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Postpartum blues (PPB) sudah dikenal sejak lama yaitu ibu yang
mengalami kesedihan atau kemurungan setelah melahirkan, hal ini disebabkan
oleh perubahan hormon dalam tubuh seorang wanita selama kehamilan, dan juga
perasaan sedih yang berkaitan dengan bayinya setelah melahirkan, sudah dikenal
sejak 460 tahun sebelum Masehi, oleh Hippocrates PPB atau sering juga disebut
martenity blues atau baby blues. Ini ditandai seperti gejala cemas tanpa sebab,
menangis tanpa sebab, tidak sabar, tidak percaya diri, mudah tersinggu, merasa
kurang menyanyangi bayinya (Marmi, 2012).
Melahirkan adalah sebuah karunia terbesarbagi wanita dan moment yang
sangat membahagiakan, tapi kadang harus menemui kenyataan bahwa tak semua
menganggap seperti itu karena ada juga wanita yang mengalami kesedihan dan
kemurungan setelah melahirkan. Banyak orang menganggap bahwa kehamilan
adalah kodrat yang harus dilalui dan peristiwa ilmiah yang wajar, tapi bagi wanita
yang mengalami hal tersebut dapat mengakibatkan ibu mengalami perasaan sedih
dan takut, sehingga mempengaruhi emosional dan sensitifitas ibu pasca
melahirkan bahkan sampai terjadi depresi (Daeli, 2012).

PPB adalah kesedihan atau kemurungan setelah melahirkan, hal ini

disebabkan oleh perubahan hormon dalam tubuh seorang wanita selama
kehamilan.Yang beresiko mengalami kemurungan pasca bersalin adalah wanita
muda kesulitan menyusui bayinya.PPBini biasanya sering muncul di hari
keduasampai dua minggu, PPBdialami hingga 50-80 % ibu yang baru melahirkan
(Anggraini,2010:81).
Angka kejadian PPBdiluar negeri cukup tinggi mencapai 26-85%, secara
global diperkirakan 20% wanita melahirkan menderita PPB.Di belanda tahun
2001 diperkirakan 2-10% ibu melahirkan gangguan ini. Suatu penelitian di Negara
yang pernah di lakukan seperti Swedia, Australia, Italia dan Indonesia dengan
menggunakan EDPS (Edingburg baby blues syndrome Postnatal Depression
Scale) tahun 1993 menunjukkan73% wanita mengalami PPB.
Data penelitian di berbagai belahan dunia secara tegas menunjukkan 2/3
atau sekitar 50-75% wanita mengalami PPB.Dan pada tahun 2008 ditemui hampir
70% ibu yang baru melahirkan menderita PPB.Sementara itu pada tahun 2009 di
Indonesia saat ini terdapat hampir 80% ibu mengalaminya pasca bersalin dan 75%
diantaranya terjadi pada ibu primigravida (Rahmi, 2013).
Menurut Kruckman (2011) menyatakan terjadinya post partum blues
pascasalin di pengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya yaitu, faktor umur yaitu
dengan umur sangat muda akan mempengaruhi kesiapan mental ibu dalam
perannya sebagai orang tua, kedua faktor pengalaman yaitu mengingat bahwa

peran seorang ibu dan segala yang berkaitan dengan bayinya merupakan situasi
yang baru bagi dirinya dan dapat menimbulkan stress, ketiga faktor pendidikan
yaitu perempuan yang berpendidikan tinggi menghadapi tekanan sosial dan

konflik peran antara tuntutan sebagai perempuan yang memiliki dorongan untuk
bekerja atau dengan peran sebagai orangtua dari anaknya, keempat proses
persalinan yaitu

semakin besar trauma fisik yang ditimbulkan pada saat

persalinan kemungkinan akan menghadapi depresi pasca bersalin, kelima faktor
dukungan sosial yaitu banyaknya kerabat yang membantupada saat kehamilan,
persalinan, dan pasca bersalin.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian tentanggambaran gejala postpartum bluespada ibu pasca bersalin pada
tahun 2015.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
gambaran gejala post partum bluespada ibu pasca bersalin di Klinik Bersalin
Sumiariani pada tahun 2015.

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahuigambaran gejala post partum bluespada ibu pasca
bersalin di Klinik Bersalin Sumiariani pada tahun 2015.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui distribusi post partum blues pada ibu pasca bersalin
berdasarkan umur di Klinik Bersalin Sumiariani.
b. Untuk mengetahui distribusi post partum blues pada ibu pasca bersalin
berdasarkan pendidikan di Klinik Bersalin Sumiariani.
c. Untuk mengetahui distribusi post partum blues pada ibu pasca bersalin
berdasarkan pekerjaan di Klinik Bersalin Sumiariani.

d. Untuk mengetahui distribusi post partum blues pada ibu pasca bersalin
berdasarkan paritas di Klinik Bersalin Sumiariani
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Dapat menambah pengetahuan dan juga pengalaman serta wawasan dalam
melakukan penelitian selanjutnya serta sebagai penerapan ilmu yang telah
didapat selama di bangku kuliah.
2. Bagi instansi pendidikan

Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan dalam pengajaran
kurikulum yang berkaitan dengan postpartum blues.
3. Bagi ibu pasca bersalin
Dapat menambah pengetahuan ibu tentang gejalapostpartum blues.
4. Bagi tenaga kesehatan
Sebagai masukan guna meningkatkan dan memaksimalkan pelayanan
asuhan kebidanan tentang gejalapostpartum blues.