Gambaran Gejala Postpartum Blues Pada Ibu Pasca Bersalin Di Klinik Sumiariani Medan Tahun 2015

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Postpartum Blues
Postpartum blues (PPB) adalah kesedihan atau kemurungan setelah
melahirkan yang dialami oleh ibu yang berkaitan dengan bayinya atau disebut
juga dengan baby blues, yang disebabkan oleh perubahan perasaan yang alami
oleh ibu saat hamil sehingga sulit menerima keadaan bayinya perubahan perasaan
ini merupakan respon alami terhadap rasa lelah yang dirasakan. Selain itu, juga
karena perubahan fisik dan emosional selama beberapa bulan kehamilan.
Perubahan ini akan kembali secara perlahan setelah ibu menyesuiakan diri dengan
peran barunya dan tumbuh kembali dalam keadaan normal (Ambarwati dan
Wulandari, 2009).
Adaptasi psikologis ibu setelah melahirkan, akan mengalami fase- fase
sebagai berikut (Ambarwati dan Wulandari, 2009):
a. Fase Taking In
Periode ketergantungan yang berlangsung pada hari pertama sampai hari kedua
setelah melahirkan, pada saat itu fokus perhatian ibu terutama pada dirinya
sendiri.
b. Fase Taking Hold
Periode yang berlangsung antara 3-10 hari setelah melahirkan, fase ini baru
merasa khawatirakan ketidak mampuannya dan rasa tanggung jawab dalam

merawat bayinya.

c. Fase Letting Go
Fase ini merupakan fase menerima tanggung jawab akan peran barunya yang
berlangsung 10 hari setelah melahirkan. Ibu sudah dapat menyusuaikan diri,
merawat diri dan bayinya.
Penyusuaian yang sering kali terjadi pada ibu postpartum blues diantaranya:
a. Perubahan perasaan yang dirasakan oleh ibu saat hamil sehingga sulit
menerima kehadiran bayinya, yang merupakan respon alami terhadap rasa lelah
yang dirasakan.
b. Perubahan fisik selama beberapa bulan kehamilan, dimana terjadi perubahan
kadar hormon estrogen, progesteron dan prolaktin yang cepat setelah
melahirkan. Setelah melahirkan tubuh ibu mengalami perubahan hormone
sehingga butuh waktu untuk penyesuain diri.
c. Perubahan emosional, dimana kehadiran seorang bayi dapat membuat
perbeedaan besar dalam kehidupan ibu dalam hubungan dengan suami, orang
tua, maupun anggota keluarga lainnya.
Anggraini (2010), menyatakan bahwa faktor- faktor yang menyebabkan
post partum blues meliputi : (1) pengalaman melahirkan, biasanya pada ibu yang
melahirkan kurang menyenangkan dapat menyebabkan ibu sedih, (2) perasaan

sangat down setelah melahirkan, biasanya terjadi karena peningkatan hormon, (3)
tingkah laku bayi, bayi yang rewel dapat membuat ibu merasa ketidak mampuan
untuk merawatnya dengan baik, (4) kesulitan dalam mengalami kewajiban setelah
melahirkan.
Gejala Post Partum Blues menurut Maryunani (2009) mengatakan ada
beberapa gejala yang timbul pada ibu yang mengalami PBBdiantaranya
adalahcemas tanpa sebab, menangis tanpa sebab, tidak percaya diri, tidak sabar,

mudah tersinggung, khawatir mengenai sang bayi, merasa kesepian, dan juga
perubahan perasaan.
B. Cara Mengatasi Gangguan Postpartum Blues
Cara mengatasi gangguan psikologi pada ibu nifas dengan postpartum blues
ada dua cara yaitu :
1. Dengan cara pendekatan komonikasi terapetik :
a. Membantu pasien mampu untuk meredakan segala ketegangan emosinya
b. Dapat memahami dirinya
c. Dapat mendukung tindakan support mental
2. Dengan cara peningkatan support mental:
Beberapa cara peningkatan support mental yang dapat dilakukan keluarga
diantaranya:

a. Suami dapat membantu istrinya untuk mengurus bayinya sama- sama.
b. Suami seharusnya tahu permasalahan yang dihadapi istrinya dan lebih
perhatian terhadap istrinya.
c. Memperbanyak dukungan dari suami.
d. Suami mampu menggantikan peran istri ketika istrinya kelelahan.
e. Suami sering menemani istri dalam mengurus bayinya.
Marmi (2012) menyatakan, ada beberapa penanganan pada ibu PPB
bersalin yang dapat dilakukan pada diri ibu sendiri, diantaranya dengan cara
persiapan diri yang baik yaitu persiapan diri pada saat kehamilan sangat
diperlukan sehingga saat kelahiran memiliki kepercayaan diri yang baik sehingga
mengurangi resiko terjadinya PPB, tidurlah ketika bayi tidur yaitu pada saat bayi
tidur ibu juga bisa beristirat karena terlalu capek dalam mengurus bayinya di

malam hari, berolahraga ringan ibu maka dapat menjaga kondisi dan stamina
sehingga dapat membuat keadaan emosi ibu lebih baik, ikhlas dan tulus dengan
peran baru sebagai ibu, bicarakan apabila ibu merasa cemas yang membuat tidak
nyaman kepada keluarga sehingga membuat ibu sedikit lebih tenang.
C. Mencegah Terjadinya Postpartum Blues
Hampir semua wanita, setelah melahirkan akan mengalami perubahan
perasaan yang tidak menentu, seperti sedih dan takut. Perasaan emosional inilah

yang mempengaruhi kepekaan seorang ibu pasca melahirkan yang biasanya terjadi
pada ibu primi.Berikut ini beberapa kiat yang mungkin dapat mengurangi resiko
terjadinya PPByaitu,(1) Pelajari diri sendri yaitu pelajari dan mencari informasi
mengenai pospatum blues sehingga ibu sadarr terhadap kondisinya, (2) tidur dan
makan yang cukup merupakan diet nutrisi cukup penting untuk kesehatan maka
lakukan usaha yang terbaik dengan makan dan tidur yang cukup, (3) olahraga
merupakan kunci mengurangi terjadinya PPB, sehingga membuat ibu merasa
lebih baik dan menguasai emosi berlebihan dalam diri ibu, (4) dukungan keluarga
dan orang lain diperlukan, dukungan keluarga atau orang yang ibu cintai selama
melahirkan, sangat diperlukan.yakinkan diri ibu, bahwa merekan akan selalu
berada disisiibu setiap mengalami kesulitan,(5) persiapan diri dengan baik yaitu
persiapan sebelum melahirkan sangat diperlukan untuk kesiapan diri sebagai
seorang ibu dengan peran barunya,(6) dukungan emosional, yaitu dukungan
emosional dari lingkungan dan

juga keluarga, akan membantu ibu dalam

mengatasi PPB sehingga ibu merasa akan lebih baik.