Analisa Metode Spektroskopi Menilai Kandungan N-Acetyl Aspartati (NAA), Creatine(CR), Cholin(CH) pada Magnetik Resonace Imaging Cerebellum

ANALISA METODE SPEKTROSKOPI MENILAI KANDUNGAN NACETYL ASPARTATE(NAA), CREATINE(CR), CHOLINE(CH) PADA
MAGNETIK RESONANCE IMAGING CEREBELLUM

SKRIPSI

ManumpanSihombing
130821001

Diajukanoleh:
KencaSembiring
110821003

PROGRAM S-1 FISIKA/FISIKA EKSTENSI
JURUSAN FISIKA MEDIK
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015

ANALISA METODE SPEKTROSKOPI MENILAI KANDUNGAN NACETYL ASPARTATE(NAA), CREATINE(CR), CHOLINE(CH) PADA
MAGNETIK RESONANCE IMAGING CEREBELLUM


SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memnuhi syarat mencapai gelar
Sarjana Sains

ManumpanSihombing
130821001

Diajukanoleh:
KencaSembiring
110821003

PROGRAM S-1 FISIKA/FISIKA EKSTENSI
JURUSAN FISIKA MEDIK
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015


PERSETUJUAN

Judul

: Analisa Metode Spektroskopi Menilai Kandungan N-Acetyl
Aspartati (NAA), Creatine(CR), Cholin(CH) pada Magnetik
Resonace Imaging Cerebellum
Katageri
: Skripsi
Nama
: Manuppan Sihombing
NIM
: 130821001
Prog Studi : Fisika S1(Ektensi) Medis
Departemen : Fisika
Fakultas
: Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sumatera Utara

Disetujui

Medan, 31 Agustus 2015

Pembimbing

Dra.ManisSembiring,MS
NIP. 195511291987032001

Disetujui Oleh :
KetuaDepartemenFisika FMIPA USU

Dr.MarhaposanSitumorang
NIP.195510301980031003

LEMBAR PENGESAHAN
JUDUL
ANALISA METODE SPEKTROSKOPI MENILAI KANDUNGAN NACETYL ASPARTATE(NAA), CREATINE(CR), CHOLINE(CH) PADA
MAGNETIK RESONANCE IMAGING CEREBELLUM

DisetujuiOleh:
Pembimbing


Dra.ManisSembiring,MS
NIP. 195511291987032001

DisahkanOleh :
KetuaDepartemenFisika FMIPA USU

Dr.MarhaposanSitumorang
NIP.195510301980031003

PERNYATAAN

Analisa Metode Spektroskopi Menilai Kandungan N-Acetyl
Aspartati (NAA), Creatine(CR), Cholin(CH) pada Magnetik
Resonace Imaging Cerebellum

SKRIPSI

Saya mengakui bahwa Skripsi ini adalah hasil karya sendiri, kecuali beberapa
kutipan dan ringkasan yang masing – masing disebutkan sumbernya.


Medan

Manuppan Sihombing
130821001

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan YME sehingga Penulis
dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul “Analisa Metode Spektroskopi
Menilai Kandungan N-Acetyl Aspartati (NAA), Creatine(CR), Cholin(CH)
pada magnetik Resonace Imaging Cerebellum”.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
pendidikan S-1 Fisika pada program Studi Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara Medan.
Selama penyusunan skripsi ini Penulis banyak mendapat bantuan dan
bimbingan serta motivasi dari berbagai pihak, Pada kesempatan ini Penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sumatera Utara, Dr. Sutarman,MSc.
2. Bapak DR. Marhaposan Situmorang selaku kepala jurusan Fisika

Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Dra. Manis Sembiring,MS selaku pembimbing utama yang selalu
membantu saya disetiap kesulitan yang saya hadapi dalam
menyempurnakan skripsi ini.
4. Seluruh Dosen/Staf pengajar di Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Sumatera Utara.
5. Kepada teman saya Saudara Parsaoran Pardede yang selalu berjuang
bersama baik dalam suka maupun duka .
6. Kebersamaan seluruh teman teman seperjuangan di Fisika Ekstensi
Angkatan 2013.
7. Seluruh Radiolog, teman teman Radiografer dan Staf Radiologi di RS
Royal Prima Medan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, maka
saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sangatlah diharapkan demi
penyempurnaan selanjutnya. Akhirnya hanya pada Tuhan Yang Maha Esa kita
kembalikan segala harapan kita dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak, khususnya bagi penulis dan para pembaca pada umumnya.
Terima kasih.
Medan Agustus 2015
Penulis


Manuppan Sihombing
Nim : 130821001

ABSTRAK

Cerebellum merupakan salah satu organ tubuh yang menjadi pusat
kesetimbangan dan koordinasi gerak manusia, kelainan sistem
metabolisme dalam cerebellum akan mempengaruhi kemampuan kinerja
cerebellum itu sendiri. Oleh karena itu dengan menggunakan Magnetik
Resonansi Spektroskopi (MRS) dilakukan penelitian tentang kandungan
metabolisme N-Acetyl Aspartate(NAA), Creatine(Cr), Choline(Ch) pada
cerebellum. Dari hasil pengamatan diperoleh bahwa pada kondisi normal
cerebellum diperoleh nilai Cholin bernilai 3.22 ppm, Cr bernilai 3,02 ppm
dan Naa bernilai 2,0 ppm sedangkan pada kondisi abnormal cerebellum
akibat tumor diperoleh Naa bernilai 1,8 ppm, Cr bernilai 3,00 ppm dan Ch
bernilai 3.2 ppm. Jika nilai Naa lebih rendah dari nilai normal
makamenunjukkan adanya pelemahan neuron pada jaringan otak yang
disebakan penyakit yang mempengaruhi integritas syaraf.


Key word

: Cerebellum, spektroskopi, metabolism, MRI

ABSTRACT

Cerebellum is one organ that became the center of equilibrium and coordination
of human motion, abnormal metabolic system in the cerebellum will affect the
performance capability of the cerebellum itself. Therefore, by using Magnetic
Resonance Spectroscopy (MRS) conducted research on the content of the
metabolism of N-Acetyl Aspartate (NAA), creatine (Cr), choline (Ch) in the
cerebellum. From the observation showed that under normal conditions the
cerebellum obtained value Cholin worth 3:22 ppm, 3.02 ppm Cr and Naa worth
worth 2.0 ppm while under abnormal conditions cerebellum obtained from tumor
Naa worth 1.8 ppm, 3.00 ppm Cr worth and Ch worth 3.2 ppm. Naa. If the value
is lower than the normal value makamenunjukkan the weakening of neurons in the
brain tissue that disebakan disease that affects nerve integrity.

Key word: Cerebellum, spectroscopy, metabolism, MRI


DAFTAR I SI

Halaman
UCAPAN TERIMA KASIH

i

INTISARI

ii

ABSTRACT

iii

DAFTAR ISI

iv

DAFTAR GAMBAR


vii

DAFTAR TABEL

viii

BAB I PENDAHULUAN

1

1.1.Latar Belakang

1

1.2.Rumusan Masalah

2

1.3.Batasan Masalah


2

1.4.Tujuan Penelitian

3

1.5.Manfaat Penelitian

3

1.6.Sistematika Penulisan

3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

5

2.1. Pengertian Magnetic Resonance Imaging

5

2.1.1 Tipe Tipe Magnetic Resonance Imaging(MRI)

5

2.1.2 Kelebihan Magnetic Resonance Imaging (MRI)

6

2.1.3 Keuntungan Menggunaakan Magnetic Resonance Imaging (MRI)

6

2.2. Radio Frekuensi (RF)

6

2.3. Flip angle (FA ) atau sudut balik

7

2.4 Frekuensi Larmor Jaringan

8

2.5 Prinsip Dasar dan Sistem Komponen Magnetic Resonansi Imaging (MRI)

9

2.6. Komponen Sistem Magnetic Resonance Imaging (MRI)

10

2.6.1 Magnet Utama

10

2.6.2 Shims Coils

11

2.6.3 Gradien Coils

11

2.6.4 Antena

11

2.6.5 Spin Echo

11

2.7 MRI sebagai salah satu modalitas diagnostik

12

2.8 MRI bersasaran (targeted MRI) sebagai salah satu imaging molekuler

14

2.9 Perkembangan MRI

16

2.10 Kelebihan MRI Dibandingkan dengan CT Scan

17

2.11 Penatalaksanaan Pasien dan Tehnik Pemeriksaan

17

2.12 Artefak pada MRI dan Upaya Mengatasinya

19

2.13 Tindakan yang Perlu Dilakukan Bila Terjadi Kecelakaan

20

2.14 Magnetic Resonance Spectroscopy

20

2.14.1Magnetic Resonance Spectroscopy Imaging

21

2.14.2 Magnetic Resonance Spectroscopy Imaging pada pemeriksaan otak23
2.15 Teknik MR Spectroskopy Kepala

25

2.15.1 Persiapan pasien

25

2.15.2 Kekuatan Magnet

25

2.15.3 Pulse Sequence

25

2.15.3.1 STEAM

25

2.15.3.2 PRESS

26

2.15.4 Voxel (Volume pixel)

26

2.15.5 Penempatan Voxel

27

2.15.6 Pengumpulan data

27

2.17 Otak Kecil (Serebellum)

27

2.17.1 Batang otak

28

2.17.2 Diensefalon

29

BAB III METODE PENELITIAN

30

3.1. Peralatan dan Bahan

30

3.1.1 Alat Penelitian

30

3.1.2 BahanPenelitian

30

3.2. Diagram alir penelitian

30

3.3. Prosedur Penelitian

31

3.3.1 Persiapan Pasien

31

3.3.2 Positioning Pasien

31

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

32

4.1. Hasil penelitian

32

4.2 Pembahasan

35

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

38

5.1. Kesimpulan

38

5.2. Saran

38

DAFTAR PUSTAKA

39

LAMPIRAN

L

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 MR spectroscopy otak normal

23

Gambar 2.2 Otak kecil (serebellum)

28

Gambar 4.1 Spektroscopi normal serebellum pada pasien ke-1

32

Gambar 4.2 Imaging tampak belakang

32

Gambar 4.3 Imaging tampak samping

32

Gambar 4.4 Imaging tanpak atas

33

Gambar 4.5 Spekteroskopi Tumor pada Serebellum pada pasien ke-2

33

Gambar 4.6 Imaging tampak belakang

33

Gambar 4.6 Imaging tampak atas

34

Gambar 4.7 Spekteroskopi normal pada Serebellum pada pasien ke -3

34

Gambar 4.8 Spekteroskopi Tumor pada Serebellum pada pasien ke -4

34

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Inti yang bersifat magnetic (Busberg, 2002)

9