Hubungan Pengetahuan Ibu tentang 1000 HPK dengan Pemberian MP ASI Anak 6-24 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Area Selatan Chapter III VI

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1

Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif analitik

dengan rancangan cross sectional dimana observasi dan pengumpulan data
dilakukan secara bersamaan dengan menggunakan kuesioner untuk mendapatkan
hubungan pengetahuan ibu tentang 1000 HPK dengan pemberian MP ASI.
3.2

Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Medan Area Selatan

Kecamatan Medan Area Kota Medan. Penelitian ini dilakukan mulai bulan
Februari 2017 sampai dengan Juli 2017.
3.3

Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang mempunyai anak


berumur 6 - 24 bulan dan bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Medan
Area Selatan Kecamatan Medan Area Kota Medan. Berdasarkan catatan
kelurahan yang berada di wilayah kerja Puskesmas Medan Area Selatan, jumlah
ibu yang mempunyai anak berumur 6 – 24 bulan sebanyak 322 orang.
Sampel pada penelitian ini adalah ibu/ pengasuh anak berumur 6 – 24
bulan. Penghitungan besar sampel dilakukan dengan menggunakan rumus Gazpert
(1991).

n=

31
Universitas Sumatera Utara

32

Keterangan:
n = Besar sampel
N = Besar populasi
G = Galat pendugaan = 0,1

P = Proporsi dari populasi ditetapkan = 0,5
Z = Tingkat keandalan pendugaan = 95% = 1,96
Besar sampel yang dihasilkan berdasarkan rumus diatas adalah 73 orang
ibu/orang yang mengasuh anak umur 6-24 bulan, pengambilan sampel
menggunakan multistage sampling, yaitu teknik penentuan sampel yang
digunakan pada populasi yang letaknya sangat tersebar secara geografis. Dalam
penelitian ini, sampel yang berjumlah 73 orang yang telah ditentukan melalui
rumus diatas, dibagi menjadi 4 kelompok berdasarkan kelurahan yang terdapat di
wilayah kerja Puskesmas Medan Area Selatan. Besar sampel pada setiap
kelurahan ditentukan dari hasil kali populasi anak usia 6-24 bulan di setiap
kelurahan dengan jumlah sampel (73), dan dibagi dengan jumlah populasi (322).
Hasil besar sampel yang didapatkan adalah:
Kelurahan Sukaramai I

: 39 orang dari 172 populasi

Kelurahan Sukaramai II

: 17 orang dari 75 populasi


Kelurahan Panda Hulu II

: 12 orang dari 52 populasi

Kelurahan Sei Rengas II

: 5 orang dari 23 populasi

Jumlah sampel yang telah ditentukan di atas kemudian diambil dengan
menggunakan teknik simple random sampling, dengan cara undian berdasarkan
data posyandu yang terdapat di Kelurahan Sukaramai I (13 posyandu), Kelurahan

Universitas Sumatera Utara

33

Sukaramai II (9 posyandu), Kelurahan Panda Hulu II (10 posyandu), dan
Kelurahan Sei Rengas II (5 posyandu).
3.4


Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dilakukan berdasarkan jenis data yang

dilakukan secara langsung dalam penelitian (data primer) dan data yang dilakukan
secara tidak langsung dalam penelitian (data sekunder).
Data primer pada penelitian ini meliputi identitas ibu, identitas anak,
pengetahuan ibu tentang 1000 HPK, dan tindakan ibu dalam memberikan MP
ASI, yang diperoleh dari kuesioner yang diisi oleh peneliti berdasarkan jawaban
ibu yang diobservasi langsung.
Data sekunder diperoleh dari profil kesehatan Puskesmas Medan Area
Selatan. Data tersebut meliputi gambaran puskesmas, jumlah anak yang berusia 624 bulan di wilayah kerja puskesmas, dan data-data pendukung lainnya yang
berkaitan dengan masalah yang diteliti.
3.5

Variabel dan Defenisi Operasional
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel dependen dan variabel

independen. Variabel dependen dalam penelitian ini yaitu pemberian MP ASI.
Sedangkan, variabel independen dalam penelitian ini yaitu pengetahuan ibu
tentang 1000 HPK.

Defenisi operasional dari masing-masing variabel adalah:
1. Umur, yaitu jumlah tahun yang dihitung mulai lahir sampai ulang tahun
terakhir ibu dan anak.

Universitas Sumatera Utara

34

2. Suku bangsa, yaitu identitas suku yang dimiliki oleh ibu berdasarkan
keturunan.
3. Agama, yaitu kepercayaan agama yang dianut oleh ibu.
4. Pendidikan, yaitu jenis pendidikan formal yang terakhir diselesaikan oleh
ibu.
5. Pekerjaan, yaitu sumber mata pencaharian yang dilakukan oleh ibu seharihari.
6. Pendapatan, yaitu jumlah pendapatan yang dimiliki atau didapatkan ibu
dalam setiap bulan.
7. Pengetahuan ibu tentang 1000 HPK, yaitu pemahaman dan wawasan ibu
mengenai program 1000 HPK yang berkaitan dengan MP ASI.
8. MP ASI, yaitu makanan yang diberikan kepada anak berumur 6-24 bulan
disamping pemberian ASI yang terus dilakukan.

9. Pemberian MP ASI, yaitu tindakan ibu dalam memberikan MP ASI
kepada anak usia 6-24 bulan.
10. Tindakan, yaitu perbuatan yang dilakukan oleh seseorang sebagai akibat
dari pengetahuan yang dimilikinya.
11. Tekstur, yaitu bentuk makanan yang terdiri dari lumat, lunak, hingga padat
yang diberikan kepada anak sesuai dengan umur anak.
12. Porsi, yaitu seberapa banyak makanan yang diberikan kepada anak dalam
sekali pemberian makan sesuai dengan umur anak.
13. Frekuensi, yaitu seberapa sering ibu memberikan MP ASI kepada anak
dalam satu hari sesuai dengan umur anak.

Universitas Sumatera Utara

35

3.6

Metode Pengukuran
Metode pengukuran dalam penelitian ini meliputi variabel independen


dan variabel dependen.
Metode pengukuran variabel independen berdasarkan pada jawaban ibu
terhadap pertanyaan yang telah disediakan pada kuesioner yang disesuaikan
dengan permasalahan yang diteliti. Yang menjadi variabel independen dalam
penelitian ini adalah pengetahuan ibu tentang 1000 HPK khususnya mengenai MP
ASI, yang diukur dengan memberikan pertanyaan menggunakan kuesioner,
dengan ketentuan semua pertanyaan no 1-10 hanya ada satu jawaban yang benar
yaitu :
-

Jawaban benar diberi nilai 1

-

Jawaban salah diberi nilai 0
Nilai variabel independen yakni pengetahuan ibu tentang 1000 HPK

yang telah diperoleh jumlah skornya, dapat dikategorikan sebagai berikut
(Arikunto, 2006) :
-


Baik

bila skor

> 60%

jawaban benar 6-10

-

Kurang baik

bila skor

< 60%

jawaban benar 0-5

Metode pengukuran variabel dependen berdasarkan pada jawaban ibu

terhadap pertanyaan yang telah disediakan pada kuesioner yang disesuaikan
dengan permasalahan yang diteliti. Yang menjadi variabel dependen dalam
penelitian ini adalah pemberian MP ASI pada anak 6 – 24 bulan yang meliputi
jenis dan tekstur MP ASI, porsi MP ASI, dan frekuensi pemberian MP ASI.
dihitung berdasarkan 10 (sepuluh) pertanyaan dengan alternatif jawaban “YA”

Universitas Sumatera Utara

36

(bobot nilai 1), dan “TIDAK” (bobot nilai 0). Semakin tinggi skor maka semakin
baik tindakan ibu dalam pemberian MP ASI. Nilai maksimal dari keseluruhan
skor yaitu 10x1=10.
Nilai variabel dependen dari jumlah skor yang telah diperoleh dapat
dikategorikan sebagai berikut (Arikunto, 2006) :

3.7

-


Baik

bila skor

> 60%

jawaban benar 6-10

-

Kurang baik

bila skor

< 60%

jawaban benar 0-5

Metode Analisis Data
Analisis data dalam penelitian kuantitatif merupakan kegiatan setelah


data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Pengolahan data
dilakukan dengan teknik komputerisasi dengan langkah editing, yaitu melihat dan
memeriksa apakah pertanyaan sudah diteliti dan dapat dibaca dan tidak memiliki
kekeliruan yang dapat mengganggu proses pengolahan data. Selanjutnya, dengan
langkah koding,

yaitu memberi kode atau angka tertentu pada kuesioner.

Kemudian, data yang telah diberi kode tersebut kemudian dipindahkan ke mesin
pengolahan data atau disebut juga dengan entri data.
Data yang telah di entri akan dikumpulkan, diolah, dan disajikan. Analisis data
terdiri dari:
1. Analisis univariat, yaitu analisis data yang dilakukan pada variabelvariabel penelitian baik independen maupun dependen dalam bentuk
distribusi frekuensi dan hitungan persentasenya.
2. Analisis bivariat, yaitu analisis data yang digunakan untuk mengetahui
hubungan antara dua variabel (variabel dependen dan independen) dengan

Universitas Sumatera Utara

37

menggunakan uji statistik. Analisis bivariat yang akan dilakukan dalam
penelitian ini adalah untuk melihat ada tidaknya hubungan antara
pengetahuan ibu tentang 1000 HPK dengan pemberian MP ASI anak usia
6-24 bulan di wilayah kerja Puskesmas Medan Area Selatan. Pengujian
dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS dan menggunakan Uji Chi
Square.

Universitas Sumatera Utara

BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1

Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Puskesmas Medan Area Selatan didirikan pada tanggal 28 Februari 1974

dan diresmikan oleh Bapak Drs. Syoerkani. Puskesmas Medan Area Selatan
adalah puskesmas rawat inap yang memberi pelayanan kesehatan kepada
masyarakat pelayanan kesehatan dasar dan pelayanan persalinan dalam waktu 24
jam. Puskesmas Medan Area Selatan berada di Kecamatan Medan Area, Kota
Medan, tepatnya di Jalan Medan Area Selatan No.1000. Secara geografis,
Puskesmas Medan Area Selatan berbatasan dengan Sei Kera Hulu di sebelah
utara, Pusat Pasar Medan di sebelah selatan, Jalan A.R. Hakim di sebelah barat,
dan Jalan Thamrin di sebelah timur. Letak strategis Puskesmas Medan Area
Selatan berada di perkotaan kota medan yang mudah dijangkau dengan alat
transportasi.
Wilayah kerja Puskesmas Medan Area Selatan terdiri dari 54 lingkungan
dengan jumlah penduduk 37.570 jiwa dengan 8.191 Kepala Keluarga (KK) dan
mempunyai luas wilayah sebesar 150,23 Ha. Puskesmas Medan Area Selatan
meliputi 4 kelurahan yang terdiri dari Kelurahan Sukaramai I (35,70 Ha),
Kelurahan Sukaramai II (31,20 Ha), Kelurahan Sei Rengas II (35,78 Ha), dan
Kelurahan Pandau Hulu II (47,55 Ha).
Puskesmas Medan Area Selatan memiliki visi, misi, dan motto. Visi dari
Puskesmas Medan Area Selatan adalah “Tercapainya Kecamatan Sehat Menuju

38
Universitas Sumatera Utara

39

Terwujudnya Indonesia Sehat 2015, dengan Siap Membangun Komitmen
Kesehatan dan Menjadi Pusat Pelayanan Kesehatan yang Memuaskan bagi Semua
Pelanggan”. Sedangkan misi dari Puskesmas Medan Area Selatan adalah
menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerja, mendorong
kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di willayah kerja, dan
memelihara dan meningkatkan mutu pemerataan dan keterjangkauan pelayanan
kesehatan yang diselenggarakan, serta memelihara dan meningkatkan kesehatan
perorangan,

keluarga, dan masyarakat beserta lingkungannya, dengan upaya

memberikan pelayanan yang berorientasi kepuasan pelanggan, meningkatkan
mutu pelayanan, dan meningkatkan profesionalisme petugas, serta membangun
komitmen kesehatan dalam kesatuan pengertian, kesadaran, kemauan, keikhlasan,
kerjasama, dan tanggung jawab. Adapun motto dari Puskesmas Medan Area
Selatan yaitu “ Medan Sehat Harapan Kita Bersama”.
4.2

Karakteristik Ibu
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa karakteristik ibu berdasarkan umur yang

berada pada rentang usia 31-35 tahun yakni sebanyak 24 orang (32,9%), pada
rentang usia 26-30 tahun sebanyak 20 orang (27,4%), pada rentang usia 21 – 25
tahun yakni sebanyak 18 orang (24,7%), pada rentang usia 36 – 40 tahun yakni
sebanyak 8 orang (10,9%), kemudian pada rentang usia di bawah 20 tahun yakni
sebanyak 2 orang (2,7%), dan pada rentang usia diatas 40 tahun yakni sebanyak 1
orang (1,4%).
Karakteristik ibu berdasarkan suku bangsa, yaitu diketahui bahwa
sebagian besar ibu merupakan suku bangsa Jawa yakni sebanyak 28 orang

Universitas Sumatera Utara

40

(38,4%), ibu yang memiliki suku bangsa Minang yakni sebanyak 15 orang
(20,5%), ibu yang memiliki suku bangsa Batak yakni sebanyak 12 orang (16,4%),
ibu yang memiliki suku bangsa Tionghoa yakni sebanyak 9 orang (12,3%),
kemudian ibu yang memiliki suku bangsa Melayu yakni sebanyak 8 orang (11%),
dan ibu yang memiliki suku bangsa Aceh yakni sebanyak 1 orang (1,4%).
Karakteristik ibu berdasarkan agama diketahui bahwa sebagian besar ibu
beragama Islam sebanyak 64 orang (87,7%), dan ibu yang beragama Buddha
sebanyak 9 orang (12,3%).
Karakteristik ibu berdasarkan pendidikan terakhir sebagian besar ibu telah
menyelesaikan pendidikan pada jenjang SMA/Sederajat yakni sebanyak 45 orang
(61,6%), ibu yang telah menyelesaikan jenjang pendidikan di tingkat SMP yakni
sebanyak 11 orang (15,1%), ibu yang telah menyelesaikan jenjang pendidikan
sebagai Sarjana yaitu sebanyak 7 orang (9,6%), ibu yang hanya menyelesaikan
jenjang pendidikan di tingkat SD/Sederajat yaitu sebanyak 5 orang (6,8%),
kemudian ibu yang telah menyelesaikan jenjang pendidikan di tingkat Diploma
yaitu sebanyak 3 orang (4,1%), dan ibu yang tidak tamat SD sebanyak 2 orang
(2,7%). Karakteristik ibu berdasarkan jenis pekerjaan sebagian besar ibu bekerja
sebagai ibu rumah tangga yakni sebanyak 58 orang (79,5%), kemudian ibu yang
bekerja sebagai pegawai/karyawan yakni sebanyak 8 orang (10,9%), dan ibu yang
bekerja sebagai wiraswasta yakni sebanyak 7 orang (9,6%).
Karakteristik ibu berdasarkan tingkat pendapatan per bulan sebagian besar
ibu tidak memiliki penghasilan yakni sebanyak 58 orang (79,5%), ibu yang
memiliki tingkat pendapatan antara Rp.1.000.000,- Rp.3.000.000,- setiap

Universitas Sumatera Utara

41

bulannya yakni sebanyak 8 orang (11%), kemudian ibu yang memiliki tingkat
pendapatan lebih dari Rp. 3.000.000,- setiap bulannya yakni sebanyak 5 orang
(6,8%), dan ibu yang memiliki tingkat pendapatan kurang dari Rp.1.000.000,setiap bulannya yakni sebanyak 2 orang (2,7%).
Tabel 4.1

Distribusi Ibu Berdasarkan Karakteristik
Karakteristik Ibu

Umur :
Di bawah 20 tahun
21-25
26-30
31-35
36-40
Di atas 40 tahun
Suku bangsa :
Batak
Aceh
Jawa
Melayu
Minang
Tionghoa
Agama :
Islam
Buddha
Pendidikan terakhir :
Tidak tamat SD
SD/Sederajat
SMP/Sederajat
SMA/Sederajat
Diploma
Sarjana
Pekerjaan :
Ibu Rumah Tangga
Wiraswasta
Pegawai/Karyawan
Pendapatan per bulan :
Kurang dari Rp.1.000.000,Rp.1.000.000,- s/d Rp.3.000.000,Lebih dari Rp.3.000.000,Tidak ada penghasilan

Jumlah (n=73)

Presentase (%)

2
18
20
24
8
1

2,7
24,7
27,4
32,9
10,9
1,4

12
1
28
8
15
9

16,4
1,4
38,4
11
20,5
12,3

64
9

87,7
12,3

2
5
11
45
3
7

2,7
6,8
15,1
61,6
4,1
9,6

58
7
8

79,5
9,6
10,9

2
8
5
58

2,7
11
6,8
79,5

Universitas Sumatera Utara

42

4.3

Pengetahuan Ibu tentang 1000 HPK
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa pengetahuan ibu tentang program 1000

HPK di wilayah kerja Puskesmas Medan Area Selatan yang sudah dianggap baik
yaitu mayoritas ibu yakni sebanyak 71 orang ibu (97,3%) sudah mengetahui
bahwa MP ASI yang baik untuk anak 6-9 bulan adalah makanan lumat seperti
bubur susu dan syarat pemberian MP ASI yang baik adalah lembut, mudah
dicerna, dan gizi seimbang, kemudian sebanyak 64 orang ibu (87,7%) sudah
mengetahui bahwa MP ASI yang baik untuk anak 12-24 bulan adalah makanan
biasa (keluarga) seperti nasi dan lauk pauk, dan sebanyak 44 orang ibu (60,3%)
sudah mengetahui bahwa MP ASI seharusnya diberikan pada anak mulai dari
umur 6-24 bulan.
Pengetahuan ibu tentang program 1000 HPK di wilayah kerja Puskesmas
Medan Area Selatan yang masih dianggap kurang baik yaitu hanya ada 6 orang
ibu (8,2%) yang mengetahui bahwa kepanjangan dari 1000 HPK adalah 1000 Hari
Pertama Kehidupan, kemudian hanya ada 4 orang ibu (5,5%) yang mengetahui
pengertian dari 1000 HPK yaitu kehidupan mulai dari masa kehamilan hingga
anak berusia 2 tahun, dan tidak adanya ibu (0%) yang mengetahui tujuan utama
dari gerakan 1000 HPK yaitu untuk mempercepat perbaikan gizi.

Universitas Sumatera Utara

43

Tabel 4.2

Distribusi Ibu Berdasarkan Item Pengetahuan tentang 1000
HPK
Jawaban

No
1

2

3

4

5
6

7

8

9

10

Pengetahuan Ibu tentang
1000 HPK
Kepanjangan dari 1000 HPK
adalah 1000 Hari Pertama
Kehidupan
Pengertian dari 1000 HPK
yaitu kehidupan mulai dari
masa kehamilan hingga anak
berusia 2 tahun
Tujuan utama dari gerakan
1000
HPK
adalah
mempercepat perbaikan gizi
Kepanjangan dari MP ASI
adalah Makanan Pendamping
ASI
MP ASI diberikan pada anak
usia 6-24 bulan
Tujuan memberikan MP ASI
pada anak adalah agar
kebutuhan gizi anak dapat
tercukupi
Makanan pendamping ASI
yang baik untuk anak 6-9
bulan adalah makanan lumat
seperti bubur susu
Makanan pendamping ASI
yang baik untuk anak 9-12
bulan adalah makanan lunak
seperti nasi tim
Makanan pendamping ASI
yang baik untuk anak 12-24
bulan adalah makanan biasa
(keluarga) seperti nasi dan
lauk pauk
Syarat pemberian makanan
pendamping ASI (MP ASI)
yang baik adalah yang

Total

Benar
n
%

Salah
n
%

N

%

6

67

91,8

73

100

8,2

4

5,5

69

94,5

73

100

0

0

73

100

73

100

41

56,2

32

43,8

73

100

44

60,3

29

39,7

73

100

37

50,7

36

49,3

73

100

71

97,3

2

2,7

73

100

22

30,1

51

69,9

73

100

64

87,7

9

12,3

73

100

72

98,6

1

1,4

73

100

Universitas Sumatera Utara

44

lembut, mudah dicena, gizi
seimbang
Hasil pengolahan data terhadap pengukuran pengetahuan ibu tentang 1000
HPK di wilayah kerja Puskesmas Medan Area Selatan dapat dilihat pada tabel 4.3,
dimana sebagian besar ibu yakni sebanyak 59 orang ibu (80,8%) memiliki
pengetahuan tentang 1000 HPK di wilayah kerja Puskesmas Medan Area Selatan
dalam kategori yang kurang baik, dan hanya 14 orang ibu (19,2%) yang memiliki
pengetahuan tentang 1000 HPK di wilayah kerja Puskesmas Medan Area Selatan
dalam kategori yang baik.
Tabel 4.3

Distribusi Ibu Berdasarkan Kategori Pengetahuan tentang
1000 HPK

Kategori Pengetahuan Ibu
Baik
Kurang baik
Total

4.4

Jumlah (n)
14
59

Presentase (%)
19,2
80,8

73

100

Pemberian MP ASI pada Anak 6-24 Bulan
Tabel 4.4 di bawah menunjukkan bahwa ibu yang memiliki tindakan

dalam pemberian MP ASI pada anak 6– 24 bulan di wilayah kerja Puskesmas
Medan Area Selatan yang paling dominan ialah sebanyak 71 orang ibu (97,3%)
menyatakan bahwa ibu memberikan MP ASI kepada anak atas kesadaran ibu
sendiri tanpa adanya dorongan dari suami atau keluarga, kemudian sebanyak 56
orang ibu (76,7%) menyatakan bahwa frekuensi ibu memberikan MP ASI dalam
sehari terhadap anak sesuai dengan umur anak, dan sebanyak 48 orang ibu
(65,8%) menyatakan bahwa ibu menyiapkan MP ASI dari bahan makanan yang
bersih dan aman.

Universitas Sumatera Utara

45

Tindakan ibu terhadap pemberian MP ASI pada anak 6– 24 bulan di
wilayah kerja Puskesmas Medan Area Selatan yang perlu ditingkatkan ialah
diketahui bahwa hanya ada sebanyak 35 orang ibu (47,9%) yang menyatakan
bahwa mereka masih memberikan ASI kepada anak sampai saat ini dan sisanya
hanya memberikan MP ASI terhadap anak tanpa memberikan ASI lagi sebelum
anak berumur 2 tahun, kemudian sebanyak 27 orang ibu (37%) yang menyatakan
bahwa ibu tidak menjalankan ASI Eksklusif dan telah memberikan MP ASI
terhadap anak sebelum anak berumur 6 bulan.
Tabel 4.4

Distribusi Ibu Berdasarkan Item Tindakan dalam Pemberian
MP ASI Anak 6– 24 Bulan
Jawaban

No
1
2
3
4

5

6

7

Tindakan Ibu dalam
Pemberian MP ASI
Memberikan ASI Eksklusif
pada anak umur 0-6 bulan
Memberikan MP ASI setelah
anak berusia >6 bulan
Masih memberikan ASI
terhadap anak sampai saat ini
Memberikan MP-ASI atas
kesadaran ibu sendiri tanpa
adanya dorongan dari suami
atau keluarga
Frekuensi pemberian MP ASI
pada anak sesuai dengan
umur anak
Menyiapkan MP-ASI dari
bahan makanan yang bersih
dan aman
Menyiapkan bahan makanan
yang beraneka ragam untuk
dibuat MP-ASI

Ya

Total

N

%

N

Tidak
%

n

%

27

37

46

63

73

100

27

37

46

63

73

100

35

47,9

38

52,1

73

100

71

97,3

2

2,7

73

100

56

76,7

17

23,3

73

100

48

65,8

25

34,2

73

100

41

56,2

32

43,8

73

100

Universitas Sumatera Utara

46

Tabel 4.5 menunjukkan tindakan ibu dalam pemilihan tekstur MP ASI
kepada anak 6-24 bulan. Dari tabel dibawah dapat diketahui bahwa 24 orang ibu
(57,1%) sudah dianggap baik dalam memilih tekstur makanan yaitu makanan
keluarga seperti nasi, lauk pauk, sayur, buah, dan lain lain untuk anak mereka
yang berumur 12-24 bulan. Kemudian ada 20 orang ibu (100%) sudah tepat dalam
memilih tekstur makanan yaitu makanan lumat dan mudah ditelan untuk anak
mereka yang berumur 6-9 bulan, dan ada 8 orang ibu (72,7%) sudah tepat dalam
memilih tekstur makanan untuk anak yaitu makanan yang berbentuk lunak untuk
anak berumur 9-12 bulan.

Tabel 4.5

Distribusi Ibu Berdasarkan Item Tindakan dalam Pemilihan
Tekstur MP ASI Anak 6– 24 Bulan
Jawaban

No
1

2

3

Tindakan dalam Pemilihan
Tekstur MP ASI
Ibu memberikan MP ASI
berupa makanan lumat dan
mudah ditelan seperti bubur
susu (anak 6-9 bulan)
Ibu memberikan MP ASI
berupa
makanan
yang
berbentuk lunak (anak 9-12
bulan)
Ibu memberikan MP ASI
berupa makanan keluarga
seperti nasi, lauk pauk, sayur,
dan buah (anak 12-24 bulan)
Total

Ya

Total

Tidak
n
%

N

%

n

%

20

100

0

0

20

100

8

72,7

3

27,3

11

100

24

57,1

18

42,9

42

100

73

Universitas Sumatera Utara

47

Tabel 4.6 menunjukkan tindakan ibu dalam pemberian porsi MP ASI
kepada anak 6-24 bulan. Dari tabel dibawah dapat diketahui bahwa 22 orang ibu
(52,4%) sudah dianggap baik dalam memberikan porsi yaitu separuh dari porsi
makanan orang dewasa untuk anak 12-24 bulan. Kemudian ada 12 orang ibu
(60%) sudah tepat dalam memberikan porsi makanan anak 6-9 bulan yaitu 6
sendok makan untuk anak 6 bulan, 7 sendok makan untuk anak 7 bulan, dan 8
sendok makan untuk anak 8 bulan. Dan ada 4 orang ibu (36,4%) sudah tepat
dalam pemberian porsi MP ASI anak 9-12 bulan yaitu separuh porsi makanan
lunak dari porsi orang dewasa.

Tabel 4.6

Distribusi Ibu Berdasarkan Item Tindakan dalam Pemberian
Porsi MP ASI Anak 6– 24 Bulan
Jawaban

No
1

2

3

Tindakan dalam Pemberian
Porsi MP ASI
Ibu memberikan porsi MP
ASI sebanyak 6 sendok
makan untuk umur 6 bulan, 7
sendok makan untuk umur 7
bulan, 8 sendok makan untuk
umur 8 bulan(anak 6-9 bulan)
Ibu memberikan separuh dari
porsi makanan orang dewasa
terhadap anak (anak 9-12
bulan)
Ibu memberikan separuh dari
porsi makanan orang dewasa
terhadap anak (12-24 bulan)
Total

Ya

Total

n

%

Tidak
n
%

12

60

8

40

20

100

4

36,4

7

63,6

11

100

22

52,4

20

47,6

42

100

n

%

73

Universitas Sumatera Utara

48

Tabel 4.7 menunjukkan tindakan ibu dalam frekuensi pemberian MP ASI
dalam satu hari kepada anak 6-24 bulan. Dari tabel dibawah dapat diketahui
bahwa 33 orang ibu (78,6%) sudah dianggap baik dalam frekuensi memberikan
MP ASI yaitu sekurang-kurangnya 3 kali sehari untuk anak 12-24 bulan.
Kemudian ada 19 orang ibu (95%) sudah tepat dalam frekuensi memberikan MP
ASI anak 6-9 bulan yaitu 2 kali sehari setelah memberikan ASI. Dan ada 4 orang
ibu (36,4%) yang sudah tepat memberikan MP ASI yaitu 2-3 kali sehari untuk
anak 9-12 bulan.

Tabel 4.7

Distribusi Ibu Berdasarkan Item Tindakan dalam Frekuensi
Pemberian MP ASI Anak 6– 24 Bulan
Jawaban

No
1

2
3

Tindakan dalam Frekuensi
Pemberian MP ASI
Ibu memberikan MP ASI 2
kali
sehari
setelah
memberikan ASI (anak 6-9
bulan)
Ibu memberikan MP ASI 2-3
kali sehari (anak 9-12 bulan)
Ibu memberikan MP ASI
sekurang-kurangnya 3 kali
sehari (anak 12-24 bulan)
Total

Ya

Total

n

%

Tidak
n
%

19

95

1

5

20

100

4

36,4

7

63,6

11

100

33

78,6

9

21,4

42

100

n

%

73

Hasil pengolahan data terhadap pengukuran tindakan ibu dalam pemberian
MP ASI pada anak 6-24 bulan di wilayah kerja Puskesmas Medan Area Selatan
dapat dilihat pada tabel 4.8 dimana sebagian besar ibu yakni sebanyak 38 orang
ibu (52,1%) memiliki tindakan terhadap pemberian MP ASI pada anak 6-24 bulan
di wilayah kerja Puskesmas Medan Area Selatan dalam kategori yang kurang

Universitas Sumatera Utara

49

baik, dan ada sebanyak 35 orang ibu (47,9%) memiliki tindakan terhadap
pemberian MP ASI pada anak 6-24 bulan di wilayah kerja Puskesmas Medan
Area Selatan dalam kategori yang baik.
Tabel 4.8

Distribusi Ibu Berdasarkan Kategori
Pemberian MP ASI Anak 6-24 Bulan

Kategori Tindakan Ibu
Baik
Kurang baik
Total

4.5

Jumlah (n)
35
38
73

Tindakan

dalam

Presentase (%)
47,9
52,1
100

Hubungan Pengetahuan Ibu tentang 1000 HPK dengan Pemberian
MP ASI pada Anak 6– 24 Bulan
Hubungan pengetahuan ibu tentang 1000 HPK dengan pemberian MP ASI

pada anak 6– 24 bulan di wilayah kerja Puskesmas Medan Area Selatan dapat
dilihat pada tabel 4.9 dimana dari 14 orang ibu (19,2%), ada 11 orang ibu (15,1%)
yang memiliki pengetahuan tentang 1000 HPK dalam kategori yang baik dengan
tindakan pemberian MP ASI pada anak 6-24 bulan di wilayah kerja Puskesmas
Medan Area Selatan yang juga dalam kategori yang baik, dan dari 59 orang ibu
(80,8%) ada 35 orang ibu (47,9%) yang memiliki pengetahuan tentang 1000 HPK
dalam kategori yang kurang baik, memiliki tindakan pemberian MP ASI pada
anak 6-24 bulan di wilayah kerja Puskesmas Medan Area Selatan yang juga dalam
kategori yang kurang baik.
Hasil uji Chi Square menunjukkan nilai p=0,011 (p

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN MP-ASI DINI DENGAN KEJADIAN GIZI LEBIH PADA BAYI USIA 6-24 BULAN DI WILAYAH KERJA Hubungan Antara Pemberian MP-ASI DINI Dengan Kejadian Gizi Lebih Pada Bayi Usia 6-24 Bulan Di Wilayah Kerja PUSKESMAS Kartasura, Sukoharjo.

0 1 18

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI DENGAN PERILAKU PEMBERIAN MP-ASI DAN STATUS GIZI PADA BADUTA USIA 6-24 BULAN Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Mp-Asi Dengan Perilaku Pemberian MP-ASI Dan Status Gizi Pada Baduta Usia 6-24 Bulan Di Kelurahan Kestala

0 1 16

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI DENGAN PERILAKU PEMBERIAN MP-ASI DAN STATUS GIZI PADA BADUTA USIA 6-24 BULAN Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Mp-Asi Dengan Perilaku Pemberian MP-ASI Dan Status Gizi Pada Baduta Usia 6-24 Bulan Di Kelurahan Kestala

0 2 17

Hubungan Pengetahuan Ibu tentang 1000 HPK dengan Pemberian MP ASI Anak 6-24 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Area Selatan

0 0 15

Hubungan Pengetahuan Ibu tentang 1000 HPK dengan Pemberian MP ASI Anak 6-24 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Area Selatan

0 0 2

Hubungan Pengetahuan Ibu tentang 1000 HPK dengan Pemberian MP ASI Anak 6-24 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Area Selatan

0 0 8

Hubungan Pengetahuan Ibu tentang 1000 HPK dengan Pemberian MP ASI Anak 6-24 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Area Selatan

0 2 22

Hubungan Pengetahuan Ibu tentang 1000 HPK dengan Pemberian MP ASI Anak 6-24 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Area Selatan

0 1 2

Hubungan Pengetahuan Ibu tentang 1000 HPK dengan Pemberian MP ASI Anak 6-24 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Area Selatan

0 5 26

22 HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI DENGAN PERILAKU PEMBERIAN MP-ASI PADA BALITA USIA 6-24 BULAN DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA

0 0 8