Bobot jenis dan Kerapatan zat

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
Tabel Kerapatan Zat ( Asam Borat )
Kelompo
k

Kerapatan Bulk

Kerapatan Mampat

Kerapatan Sejati

1

0,909 g/mL

1 g/mL

1,78 g/mL


2

0,84 g/mL

0,91 g/mL

1,72 g/mL

3

0, 83 g/mL

0,91 g/mL

1,76 g/mL

4

0, 83 g/mL


0,91 g/mL

1,82 g/mL

5

0,77 g/mL

0,90 g/ML

1,55 g/mL

Kelompok 1
a. Kerapatan Bulk
Bobot zat
Volume Bulk

= 10 g
= 11 mL
Bobot Zat padat ( g)

Volume Bulk (mL)

Kerapatan Bulk =

=

10 g
11 mL

= 0,909 g/mL
b. Kerapatan Mampat
Bobot zat

= 10 g

Volume Mampat

= 10 mL

Kerapatan Mampat =


Bobot Zat padat(g)
Volume Mampat (mL)

10 g
10 mL

=

= 1 g/mL
c. Kerapatan Sejati
Bobot piknometer kosong
Bobot pikno + parafin
Bobot pikno + zat padat
Bobot pikno +zat padat + parafin

ρ padatan

=


= 23,32 g
= 43,91 g
= 32,16 g
= 47,79 g

(W1)
(W2)
(W3)
(W4)

=

( W 3−W 1 )
(W 2−W 1 )−( W 4−W 3 )

=

(32,16−23,32 ) g
( 43,91−23,32 ) g – ( 47,79−32,16 ) g


8,84 g
4,96 g

= 1,78 g/mL
Kelompok 2
a. Kerapatan Bulk
Bobot zat
Volume Bulk

Kerapatan Bulk

= 10,02 g
= 12 mL

=

Bobot Zat padat ( g)
Volume Bulk (mL)

=


10,02 g
12mL

= 0,84 g/mL
b. Kerapatan Mampat
Bobot zat
= 10,02 g
Volume Bulk
= 11 mL

Kerapatan Mampat =

=

Bobot Zat padat ( g )
Volume Mampat ( mL )
10,02 g
11 mL


= 0,91 g/mL
c. Kerapatan Sejati
Bobot piknometer kosong
Bobot pikno + parafin
Bobot pikno + zat padat
Bobot pikno +zat padat + parafin

ρ padatan

( W1)
(W2)
(W3)
(W4)

=

( W 3−W 1 )
(W 2−W 1 )−( W 4−W 3 )

=


( 31,78−22,03 ) g
( 42,75−22,03 ) g – ( 46,85−31,78 ) g

=

9,75 g
5,65 g

= 1,72 g/mL
Kelompok 3
a. Kerapatan Bulk
Bobot zat
Volume Bulk

= 22,03 g
= 42,75 g
= 31,78 g
= 46,85 g


= 10 g
= 12 mL

Kerapatan Bulk

Bobot zat padat( g)
volume bulk
10 g
=
12 mL
= 0,83 g/mL
=

b. Kerapatan Mampat
Bobot zat
= 10 g
Volume Mampat
= 11 mL

Kerapatan mampat =


Bobot zat padat( g)
volume mampat (ml)

10 g
11 mL
= 0,91 g/mL
=

c. Kerapatan Sejati
Bobot piknometer kosong
Bobot pikno + parafin
Bobot pikno + zat padat
Bobot pikno +zat padat + parafin

ρpadatan

=

=

W 3−W 1
(W 2−W 1 )−(W 4−W 3)
31,15−21,53
( 41,81−21,53 ) −(45,98−31,15)
9,62

= 5,45

= 1,76 g/mL
Kelompok 4
a. Kerapatan Bulk
Bobot zat
Volume Bulk

= 21,53 g
= 41,81 g
= 31,15 g
= 45,98 g

= 10 g
= 12 mL

(W1)
(W2)
(W3)
(W4)

Kerapatan Bulk

=

Bobot zat
Volume Bulk

=

10 g
12 mL

= 0,83 g/mL
b. Kerapatan mampat
Bobot zat
= 10 g
Volume Mampat
= 11 mL
Bobot zat
Kerapatan mampat =
Volume mampat
10 g
=
11 m
= 0,9090 g/mL
c. Kerapatan sejati
Bobot piknometer kosong
= 30,63 g
(W1)
Bobot pikno + parafin
= 50,96 g
(W2)
Bobot pikno + zat padat
= 40,61 g
(W3)
Bobot pikno +zat padat + parafin = 55,46 g
(W4)
W 3−W 1
ρpadatan
=
(W 2−W 1 )−( W 4−W 3)

=

(40,61−30,63)
(50,96−30,63 )− ( 55,46−40,61 )

=

9,98
5,49

= 1,82 g/mL
Kelompok 5
a. Kerapatan Bulk
Bobot zat
= 10 g
Volume Bulk
= 13 mL

Bobot Zat padat ( g)
Volume Bulk (mL)

Kerapatan Bulk =

=

10 g
13 mL

= 0,77 g/mL
b. Kerapatan Mampat
Bobot zat
= 10 g
Volume Mampat = 11 mL

Kerapatan Mampat

=

Bobot Zat padat (g)
Volume Mampat (mL)

=

10 g
11 mL

= 0,909 g/mL
c. Kerapatan Sejati
Bobot piknometer kosong
Bobot pikno + parafin
Bobot pikno + zat padat
Bobot pikno +zat padat + parafin

ρ padatan =

=

= 11,29 g
= 32,98 g
= 20,88 g
= 38,72 g

( W 3−W 1 )
(W 2−W 1 )−( W 4−W 3 )
( 20,88−11,28 ) g
(32,98−11,28 ) g – ( 38,72−20,88 ) g

(W1)
(W2)
(W3)
(W4)

=

9,59 g
3,86 g

= 2,48 g/mL
Tabel Bobot Jenis Cairan
Sampel

Bobot jenis (g/mL)

Sirup ABC
Pocari Sweat
Sirup Marjan
Sirup Freiss
Sirup DHT

1,43 g/mL
0,99 g/mL
0,74 g/mL
1,09 g/mL
1,32 g/mL

1. Sirup ABC Rasa Coco Pandan ( Kelompok 5)
Bobot piknometer kosong

= 11,29 g

(W1)

Bobot pikno + zat cair

= 46,96 g

(W2)

Volume piknometer

= 25 mL

Dt

=

W 3−W 1
volume pikno

=

46,9615−11,2852
25 mL

=

35,676
25 mL

= 1,427 g/mL

2. Pocari sweat ( Kelompok 3 )
Bobot piknometer kosong

= 21,53 g

(W1)

Bobot pikno + zat cair

= 46,50 g

(W2)

Volume piknometer

= 25 mL

Dt

=

W 3−W 1
volume pikno

=

46,50−21,53
25 ml

=

24,97
25 mL

= 0,998 g/mL

3. Sirup Marjan Rasa Melon ( Kelompok 4 )
Bobot piknometer kosong

= 30,63 g

(W1)

Bobot pikno + zat cair

= 49,17 g

(W2)

Volume piknometer

= 25 mL

Dt

=

W 3−W 1
volume pikno

=

49,17−30,63
25 ml

=

18,55
25 ml

= 0,741 g/mL
4. Sirup Freiss orange
Bobot piknometer kosong

= 23,32 g

(W1)

Bobot pikno + zat cair

= 50,59 g

(W2)

Volume piknometer

= 25 mL

Dt

=

W 3−W 1
volume pikno

=

50,59−23,32
25 mL

=

27,27
25 mL

= 1,09 g/mL

5. Sirup DHT
Bobot piknometer kosong

= 22,03 g

(W1)

Bobot pikno + zat cair

= 55,00 g

Volume piknometer

= 25 mL

Dt

=

W 3−W 1
volume pikno

=

55,00−22,03
25 mL

=

32,97
25 mL

(W2)

= 1,318 g/mL

B. Pembahasan
Bobot jenis adalah rasio bobot suatu zat terhadap bobot zat
baku yang volumenya sama pada suhu yang sama dan dinyatakan
dalam desimal. Kerapatan adalah massa per satuan volume, yaitu
bobot zat per satuan volume.
Dalam melakukan praktikum ini dilakukan penentuan bobot
jenis dan kerapatan dari beberapa sampel, kemudian dihitung
dengan rumus yang telah ditentukan.
Dalam percobaan ini, untuk mengetahui kerapatan zat
dilakukan tiga percobaan

yaitu

menentukan kerapatan bulk,

kerapatan mampat, kerapatan sejati pada asam borat. Penentuan
kerapatan bulk digunakan asam borat sebanyak 10 gram yang di
ukur dalam gelas ukur, lalu di ukur volume zatnya. kemudian
dilanjutkan dengan melakukan percobaan menentukan kerapatan
mampat, asam borat yang terdapat dalam gelas ukur dalam
percobaan menentukan volume bulk akan dimampatkan dengan
cara dimasukkan ke dalam alat tap density hingga asam borat
dalam gelas ukur menjadi mampat kemudian dilakukan percobaan
menentukan kerapatan sejati hal pertama yang dilakukan adalah
piknometer yang bersih dan kering ditimbang kemudian piknometer
diisi dengan asam borat dari gelas ukur tadi kira-kira 2/3 bagian,
kemudian ditimbang lagi, piknometer yang berisi asam borat
ditambahkan dengan parafin cair sampai penuh dan tidak ada
gelembung lalu ditimbang dan diperoleh kemudian piknometer di
bersihkan dan diisi lagi dengan parafin cair kemudian ditimbang,
lalu piknometer dibersihkan.
Percobaan selanjutnya yaitu penentuan bobot jenis zat cair
dimana sampel yang digunakan adalah Sirup Marjan rasa melon,
sirup DHT, sirup Friess rasa jeruk, sirup squash Delight rasa coco
pandan dan Pocari sweat. Alat yang digunakan untuk menentukan
bobot jenis zat cair yaitu piknometer. Untuk melakukan percobaan
penetapan

bobot

menggunakan

jenis,

alkohol

piknometer

hingga

kering.

dibersihkan
Lalu

dengan

ditimbang

dan

dimasukkan sampel sirup hingga penuh, ditutup lalu ditimbang. lalu
picnometer dibersihkan.
Pada praktikum ini, digunakan asam borat yaitu sebagai
sampel padatan yang akan ditetapkan kerapatannya. Paraffin cair
digunakan dalam penentuan kerapatan sejati karena paraffin cair
tidak dapat melarutkan asam borat dalam picnometer melainkan
untuk menutup pori-pori pada asam borat. Pada saat penambahan
asam borat dan paraffin secara bersamaan, piknometer dikocok
untuk menghilangkan gelembung udara. Pada saat memegang
piknometer tidak boleh dipegang dengan tangan telanjang karena
bobot pada kulit tangan bisa tertempel di piknometer sehingga
membuat

bobotnya

bertambah.

Kemudian

pada

penentuan

kerapatan bulk akan ditentukan kerapatan meliputi pori tertutup,
terbuka dan antarpartikel sehingga tidak diberi perlakuan seperti
penentuan kerapatan mampat yang hanya meliputi kerapatan
tertutup sehingga harus dimampatkan kemudian diukur. Pada saat
pencucian

picnometer,

harus

dibilas

dengan

alkohol

agar

permukaan piknometer cepat kering, Jika memakai air, maka
dalam

piknometer

akan

terdapat

sisa-sisa

air

yang

akan

mempengaruhi hasil penimbangan piknometer kosong, yang
akhirnya juga mempengaruhi nilai bobot jenis sampel.
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, Diperoleh
hasil dari beberapa kelompok yaitu untuk kerapatan Asam borat
dengan pengujian kerapatan bulk adalah 0,909 g/mL; 0,84 g/mL;

0,83 g/mL ; 0,83 g/mL dan 0,77 g/mL. Pengujian kerapatan mampat
adalah 1 g/mL; 0,91 g/mL; 0,91 g/mL ;0,91 g/mL, dan 0,90 g/mL.
Dan pengujian kerapatan sejati adalah 1,78 g/mL; 1,72 g/mL; 1,76
g/mL; 1,82 g/mL dan 1,55 g/mL. Berdasarkan literatur, kerapatan
asam borat adalah 1,435 g/mL. Pada percobaan bobot jenis zat
cair dengan beberapa sampel sirup yaitu sirup Freiss rasa jeruk
1,09 g/mL; sirup DHT 1,32 g/mL; sirup Marjan rasa Melon 0,74
g/mL; sirup ABC rasa Coco pandan 1,43 g/mL dan Pocari Sweat
0,99 g/mL.
Penerapan penentuan bobot jenis dan kerapatan dalam
bidang farmasi dengan mengetahui bobot jenis kita dapat
mengetahui kemurnian dari suatu sediaan khususnya yang
berbentuk larutan. Disamping itu dengan mengetahui bobot jenis
suatu zat, maka akan mempermudah dalam memformulasi obat
karena dengan mengetahui bobot jenisnya maka kita dapat
menentukan apakah suatu zat dapat bercampur atau tidak dengan
zat lainnya
.

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa
Kerapatan Asam Borat
1. Kerapatan Bulk adalah 0,909 g/mL ; 0,84 g/mL; 0,83
g/mL; 0,83 g/mL dan 0,77 g/mL.
2. Kerapatan Mampat adalah 1 g/mL; 0,91 g/mL; 0,91 g/mL
0,91 g/mL dan 0,90 g/mL.

3. Kerapatan Sejati adalah 1,78 g/mL; 1,72 g/mL; 1,76
g/mL; 1,82 g/mL dan 1,55 g/mL.
Bobot Jenis sampel Cairan
1.
2.
3.
4.
5.

Sirup Freiss Rasa Jeruk adalah 1,09 g/mL
Sirup DHT adalah 1,32 g/mL
Pocari Sweat adalah 0,99 g/mL
Sirup Marjan Rasa Melon adalah 074 g/mL
Sirup Squash Delight Rasa Coco Pandan adalah
1,43 g/mL

B. Saran
Sebaiknya kita para praktikan harus lebih focus dan hati-hati
dalam menggunakan alat-alat yang digunakan agar tidak terjadi
hal-hal yang tidak diinginkan.

DAFTAR PUSTAKA

Ansel. C. Howard, 2006. Kalkulasi Farmasetik. Penerbit Buku Kedokteran
EGC : Jakarta
Ditjen POM.1979.Farmakope Indonesia Edisi III: Depkes RI,Jakarta
Martin, A., 1993, Farmasi Fisika :Bagian Larutan dan Sistem Dispersi.
Gadjah Mada University Press. Jogjakarta.
Mirawati. 2014.Penuntun Praktikum Farmasi Fisika 1. Universitas Muslim
Indonesia
Petrucci, Ralph H. 2000. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern.
Erlangga. Jakarta
Roth, Herman J.,(1994).Analisis Farmasi. Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta,

Williams, L.D. 2003. Chemistry Demystified. McGraw Hill. New York.

LAMPIRAN

Neraca Digital

Gelas Ukur

Piknometer

Tap Density

Pipet Tetes

Sampel Asam Borat

Sampel Sirup