TUGAS PENGANTAR HUKUM INDONESIA (1)
TUGAS PENGANTAR HUKUM INDONESIA
HUKUM INTERNSIONAL
Disusun Oleh :
M. ARIEF GHUFRAN
BUDIANSYAH
M. THOMI ILHAMY
HIZKIA JAMES PURBA
M. IKBAL
02011
Dosen Pengasuh:
02011181621458
02011281621137
02011281621136
02011
Wahyu Ernaningsih,SH.,M.HUM
Amir Syarifuddin,S.H.M.HUM
Indah Febriani,S.H.,M.H
Theta Murti.,SH.,M.H
PROGRAM STUDI S1 ILMU HUKUM
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA2016/2017
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Segala puji bagi Allah yang telah memberikan
kami kemudahan sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat dan salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yakni Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini disusun sedemikian rupa agar pembaca dapat memetik nilai – nilai dan pelajaran
yang terkandung di dalam Makalah “Hukum internasional” yang kami sajikan berdasarkan
pengamatan dari berbagai sumber.
Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun
makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun membutuhkan kritik dan saran dari
pembaca yang membangun. Terima kasih.
Indralaya, 30 January 2017
Penyusun
Bab 11
Pendahuluan
A. pengertian hukum internasional
Michael Akehurst : didalam buku nya A Modern introduction Law,dinyatakan bahwa1
“hukum internasional adalah hukum yang mengatur hubungan antara Negara Negara “
dari perngertian diatas sajana ini menekankan bahwa subjek hukum intenasional adalah
Negara ,dan tidak menutup kemungkinan untuk yang lain seperti organisasi ,
perusahaan,dan individu yang suatu waktu memiliki hak dan kepentingan dalam hukum
internasional .
Oscar Svarlien : didalam bukunya yang berjudul ‘an intorducation to the law of nations’
dinyatakan bahwa2 “ hukum internasional adalah seperangkat kebiasaan , peraturan
,kaedah yang diakui dan mengikat semua Negara dan sujek hukum internasional yang
lain dalam hubungn mereka satu sama lain “
Mochtar Kusumaatmadja : di dalam bukunya ‘ pengantar hukum internasional
‘dinyatakan bahwa3“ hukum internasional adalah keseluruhan kaedah dan azas yang
mengatur hubngan atau persoalan yang melintasi batas batas Negara antara : 1. Negara
dengan Negara ; dan 2.negara dengan subjek hukum lainnya “
B.HUKUM NASIONAL DAN HUKUM INTERNASIONAL
1. Perbedaan hukum internasional dan hukum nasional
Pembahasan mengenai pembedaan atau pemisah antara hukum nasional dan hukum
internasional dikalangan para ahli terdapat dua pendaat atau faham ,
monism : para sarjana berpendapat bahwa kedua hukum ini tidak memiliki perbedaan antara
hukum nasional dengan hukum internasional
dualism : memisahkan atau membedakan dengan tegas dari kedua hukum inin
menurut faham dualisme perbedaan antara hukum internasional dan hukum nasional di
pandang dari beberapa sudut yaitu4:
a. Sumbernya
Michael Akehurst., A Modern Introduction to international law.,George Allen and Unwin ,
Ltd,London , 1970,hal.9
2
Op.Cit.,hal 62
3
Mochtar Kusumaatmadja .,pengantar hukum internasional ., binaipta . bandung ,1978, hal.3-4
4
Oppenheim .,international law . A Treaties ., vol .1:peace .,edited by lauterpach ., longman,
green and Co., London ,1955,hal 37
1
1
Dari segi sumbernya “the sources of Municipal law are custom up within the boundaries
of the State concerned the statues enacted by the law-giving authority. The sources of
internasional law are custom grown up among Statues and law-making treaties concluded by
them’’. Hukum internasional bersumberdari kebiasaan atau perjanjian yang menciptakan hukum
yang di tutup oleh negara negara ,sedangkan hukum nasional bersumber dari kebiasaan dalam
negara dan perundang undangan yang terbentuk oleh badan pembentuk perundang-undangan dari
negara yang bersangkutan. Sedangkan hukum internasional bersumber dari kebiasaan yang
tumbuh dan perjanjian yang menciptakan hukum yang ditutup oleh Negara-negara.
b. Hubungan yang diaturnya
Berkaitan dengan hubungan yang diaturnya, disebutkan bahwa “municipal law regulated
relation between the individuals under the stay of a Statue and the relation between and the
individual. International law, on the other hand, regulation between Statues’’. Atau hukum
nasional mengatur hubungan antara individu-individu dengan Negara. Sedangkan, hukum
internasional mengatur hubungan negara dengan negara.
c. Pembentukannya
Dalam hal pembentukannya disebutkan “municipal law is a law of a sovereign over
individuals subjected to his sway, the law of nations is a law not above, but between sovereign
States, and is therefore a weaker law’’. Jadi hukum nasional adalah hukum yang dibuat oleh
badan berdaulat yang ditunjukan kepada individu-individu yang ada dalam kekuasaannya.
Hukum Internasional adalah hukum yang dibuat oleh negara-negara berdaulat, yang tidak
memiliki kekuasaan di atasnya.
Pendapat aliran atau faham dualisme yang membedakan hukum nasional dan hukum
internasional berdasarkan tiga alasan tersebut di atas, tidak diterima atau ditolak oleh para
penganut aliran atau faham Monisme. Penolakan para sarjana yang tergabung dalam aliran
Monisme didasarkan kepada hal-hal sebagai berikut1:
1. that in both it is ultimately the the conduct of the inviduals which is regulated by law, the only
difference being that in the international sphere the consequences of such conduct are attributed
to the state’’.
Jadi menurut aliran ini, bahwa hukum nasional dan hukum internasional pada akhirnya samasama mengatur perilaku individu-individu. Akan tetapi dalam lapangan internasional tindakan
individu-individu dimaksud dialihkan kepada negara;
2. that in both spheres law is essentially a command binding upon the subjects of the law
independently of their will’’. Maksudnya baik hukum nasional maupun hukum internasional
secara esensial merupakan perintah yang mengikat subjek-subjek hukum yang memiliki
kehendak bebas; dan
3. that international law and municipal law, far from being essentially different, must be regarded
as manisfestations of a single conception of law.’’
Berdasarkan ketiga hal ini, maka menurut para penganut faham Dualisme bahwa antara
hukum nasional dan hukum internasional memiliki perberdaan, yaitu dari sudut sumber,
hubungan yang diantur dan cara pembentukannya. Sebaliknya, menurut para penganut faham
Monoisme kedua perangkat hukum ini tidak memiliki perbedaan, sebab keduanya sama-sama
mengatur kehidupan manusia, yang ada hanya hubungan hirarkhi.
HUKUM INTERNSIONAL
Disusun Oleh :
M. ARIEF GHUFRAN
BUDIANSYAH
M. THOMI ILHAMY
HIZKIA JAMES PURBA
M. IKBAL
02011
Dosen Pengasuh:
02011181621458
02011281621137
02011281621136
02011
Wahyu Ernaningsih,SH.,M.HUM
Amir Syarifuddin,S.H.M.HUM
Indah Febriani,S.H.,M.H
Theta Murti.,SH.,M.H
PROGRAM STUDI S1 ILMU HUKUM
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA2016/2017
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Segala puji bagi Allah yang telah memberikan
kami kemudahan sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat dan salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yakni Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini disusun sedemikian rupa agar pembaca dapat memetik nilai – nilai dan pelajaran
yang terkandung di dalam Makalah “Hukum internasional” yang kami sajikan berdasarkan
pengamatan dari berbagai sumber.
Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun
makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun membutuhkan kritik dan saran dari
pembaca yang membangun. Terima kasih.
Indralaya, 30 January 2017
Penyusun
Bab 11
Pendahuluan
A. pengertian hukum internasional
Michael Akehurst : didalam buku nya A Modern introduction Law,dinyatakan bahwa1
“hukum internasional adalah hukum yang mengatur hubungan antara Negara Negara “
dari perngertian diatas sajana ini menekankan bahwa subjek hukum intenasional adalah
Negara ,dan tidak menutup kemungkinan untuk yang lain seperti organisasi ,
perusahaan,dan individu yang suatu waktu memiliki hak dan kepentingan dalam hukum
internasional .
Oscar Svarlien : didalam bukunya yang berjudul ‘an intorducation to the law of nations’
dinyatakan bahwa2 “ hukum internasional adalah seperangkat kebiasaan , peraturan
,kaedah yang diakui dan mengikat semua Negara dan sujek hukum internasional yang
lain dalam hubungn mereka satu sama lain “
Mochtar Kusumaatmadja : di dalam bukunya ‘ pengantar hukum internasional
‘dinyatakan bahwa3“ hukum internasional adalah keseluruhan kaedah dan azas yang
mengatur hubngan atau persoalan yang melintasi batas batas Negara antara : 1. Negara
dengan Negara ; dan 2.negara dengan subjek hukum lainnya “
B.HUKUM NASIONAL DAN HUKUM INTERNASIONAL
1. Perbedaan hukum internasional dan hukum nasional
Pembahasan mengenai pembedaan atau pemisah antara hukum nasional dan hukum
internasional dikalangan para ahli terdapat dua pendaat atau faham ,
monism : para sarjana berpendapat bahwa kedua hukum ini tidak memiliki perbedaan antara
hukum nasional dengan hukum internasional
dualism : memisahkan atau membedakan dengan tegas dari kedua hukum inin
menurut faham dualisme perbedaan antara hukum internasional dan hukum nasional di
pandang dari beberapa sudut yaitu4:
a. Sumbernya
Michael Akehurst., A Modern Introduction to international law.,George Allen and Unwin ,
Ltd,London , 1970,hal.9
2
Op.Cit.,hal 62
3
Mochtar Kusumaatmadja .,pengantar hukum internasional ., binaipta . bandung ,1978, hal.3-4
4
Oppenheim .,international law . A Treaties ., vol .1:peace .,edited by lauterpach ., longman,
green and Co., London ,1955,hal 37
1
1
Dari segi sumbernya “the sources of Municipal law are custom up within the boundaries
of the State concerned the statues enacted by the law-giving authority. The sources of
internasional law are custom grown up among Statues and law-making treaties concluded by
them’’. Hukum internasional bersumberdari kebiasaan atau perjanjian yang menciptakan hukum
yang di tutup oleh negara negara ,sedangkan hukum nasional bersumber dari kebiasaan dalam
negara dan perundang undangan yang terbentuk oleh badan pembentuk perundang-undangan dari
negara yang bersangkutan. Sedangkan hukum internasional bersumber dari kebiasaan yang
tumbuh dan perjanjian yang menciptakan hukum yang ditutup oleh Negara-negara.
b. Hubungan yang diaturnya
Berkaitan dengan hubungan yang diaturnya, disebutkan bahwa “municipal law regulated
relation between the individuals under the stay of a Statue and the relation between and the
individual. International law, on the other hand, regulation between Statues’’. Atau hukum
nasional mengatur hubungan antara individu-individu dengan Negara. Sedangkan, hukum
internasional mengatur hubungan negara dengan negara.
c. Pembentukannya
Dalam hal pembentukannya disebutkan “municipal law is a law of a sovereign over
individuals subjected to his sway, the law of nations is a law not above, but between sovereign
States, and is therefore a weaker law’’. Jadi hukum nasional adalah hukum yang dibuat oleh
badan berdaulat yang ditunjukan kepada individu-individu yang ada dalam kekuasaannya.
Hukum Internasional adalah hukum yang dibuat oleh negara-negara berdaulat, yang tidak
memiliki kekuasaan di atasnya.
Pendapat aliran atau faham dualisme yang membedakan hukum nasional dan hukum
internasional berdasarkan tiga alasan tersebut di atas, tidak diterima atau ditolak oleh para
penganut aliran atau faham Monisme. Penolakan para sarjana yang tergabung dalam aliran
Monisme didasarkan kepada hal-hal sebagai berikut1:
1. that in both it is ultimately the the conduct of the inviduals which is regulated by law, the only
difference being that in the international sphere the consequences of such conduct are attributed
to the state’’.
Jadi menurut aliran ini, bahwa hukum nasional dan hukum internasional pada akhirnya samasama mengatur perilaku individu-individu. Akan tetapi dalam lapangan internasional tindakan
individu-individu dimaksud dialihkan kepada negara;
2. that in both spheres law is essentially a command binding upon the subjects of the law
independently of their will’’. Maksudnya baik hukum nasional maupun hukum internasional
secara esensial merupakan perintah yang mengikat subjek-subjek hukum yang memiliki
kehendak bebas; dan
3. that international law and municipal law, far from being essentially different, must be regarded
as manisfestations of a single conception of law.’’
Berdasarkan ketiga hal ini, maka menurut para penganut faham Dualisme bahwa antara
hukum nasional dan hukum internasional memiliki perberdaan, yaitu dari sudut sumber,
hubungan yang diantur dan cara pembentukannya. Sebaliknya, menurut para penganut faham
Monoisme kedua perangkat hukum ini tidak memiliki perbedaan, sebab keduanya sama-sama
mengatur kehidupan manusia, yang ada hanya hubungan hirarkhi.