REFORMASI BIROKRASI KEMENDIKBUD
REFORMASI
BIROKRASI
KEMENDIKBUD
1
ANGGARAN YANG DIKELOLA
Anggaran APBN 2018
40,1 triliun rupiah
Pegawai
16.157 orang
Pihak Penerima Layanan
guru, murid, ortu,
LSM, pemerhati, dll
2
Postur Anggaran Fungsi Pendidikan tahun 2018
Kementerian
Ketenagakerjaan
Kementerian KUKM
Kementerian Kominfo
Kementerian Desa
Perpustakaan Nasional RI
Kementerian
Kementerian
Kementerian
Kementerian
Kementerian
Kementerian
Pariwisata
Pertahanan
LHK
KKP
Pertanian
Perindustrian
Kementerian Perhubungan
Kementerian Kesehatan
Kementerian Keuangan
Kemenpora
Kementerian ESDM
Badan Tenaga Nuklir Nasional
3
“
Kebijakan Jokowi-JK
EFISIENSI
e-Government
Money Follow
Program
Dalam sistem pemerintahan
elektronik, rakyat bisa
mengakses dokumendokumen pemerintah dan
semua hal bisa dilihat secara
transparan, termasuk soal
anggaran publik
Alokasi anggaran
harus digunakan
untuk program
pembangunan
yang bermanfaat
bagi masyarakat,
misalnya
infrastruktur,
pengentasan
Stop Pemborosan
kemiskinan,
Anggaran
pendidikan, dan
kesehatan.
(pemerintahan Seberapapun anggaran
yang diberikan kepada
berorientasi hasil)
Fokus Kinerja
bukan SPJ
ASN jangan terlalu
menghabiskan
waktu dan tenaga
hanya untuk
mengurusi SPJ
K/L/Pemda pasti habis
tetapi tujuan (hasil) tidak
tercapai
Menghemat jumlah
anggaran yang
dibelanjakan dari
kegiatan-kegiatan
yang tidak penting
Anggaran digunakan
hanya untuk
membiayai
program/kegiatan
prioritas yang
mendukung
pencapaian tujuan
Pembangunan
Anggaran yang
digunakan
menghasilkan
manfaat besar
untuk masyarakat
ARAHAN PRESIDEN TERKAIT PERMASALAHAN EFISIENSI BIROKRASI
Rakernas Akuntansi dan Pelaporan Keuangan (14/09/2017)
“Saya cek satu per satu
banyak sekali
INEFISIENSI itu. Setiap
kegiatan yang
dilakukan dilihat satu
per satu, TIDAK JELAS
HASIL YANG AKAN
DICAPAI. Ini kegiatan
apa sih? Hasilnya yang
akan dicapai tidak
jelas. TUJUAN DAN
SASARAN TIDAK
BERORIENTASI PADA
HASIL,"
"Orientasi jangan
prosedur, tapi hasil,
hasilpun harus
yang berkualitas“
“WTP bukan tujuan,
tujuan akhirnya
bagaimana sebuah
program memberikan
hasil”
“Hati-hati dengan ini,
percuma kita buat
program, kegiatan,
tapi hasilnya tidak
kelihatan. Banyak
sekali yang UKURAN
KINERJANYA TIDAK
JELAS. Kemudian juga
banyak TIDAK ADA
KETERKAITAN
PROGRAM DENGAN
SASARAN
PEMBANGUNAN,
lepas sendiri-sendiri.
RINCIAN KEGIATAN
TIDAK SESUAI
DENGAN MAKSUD
KEGITAN”
Apa itu Reformasi
Birokrasi
?
Sebuah perubahan besar dalam paradigma dan tata kelola pemerintahan
Indonesia untuk mencapai good dan clean governance menyangkut aspek
manajemen pemerintahan yang meliputi 8 AREA PERUBAHAN
Upaya
Upaya untuk
untuk
menata
menata ribuan
ribuan
proses
proses tumpang
tumpang
tindih
tindih antar
antar
fungsi-fungsi
fungsi-fungsi
pemerintahan
pemerintahan
Upaya
Upaya menata
menata
ulang
ulang proses
proses
birokrasi
birokrasi dari
dari
tingkat
tingkat ((level
level))
tertinggi
tertinggi hingga
hingga
terendah
terendah
Upaya
Upaya merevisi
merevisi
dan
dan
membangun
membangun
berbagai
berbagai
regulasi
regulasi dan
dan
memodernkan
memodernkan
berbagai
berbagai
kebijakan
kebijakan
6
Mengapa perlu Reformasi Birokrasi
Maraknya KKN
Buruknya Pelayanan Publik
Rendahnya Kapasitas
dan Akuntabilitas
Kinerja
8 Area
Perubah
an
Bersih dari KKN
Pelayanan Publik
Berkualitas
Kapasitas dan
Akuntabilitas Kinerja
Tinggi
7
7
Kerangka Kebijakan Reformasi Birokrasi
Grand Design
Perpres No. 81 Tahun 2010 tentang Grand
Design Reformasi Birokrasi 2010 - 2025
Road
Map
Grand
Design
Pedom
an
Reformasi
Birokrasi
Road Map
Permenpan No. 11 Tahun 2015 tentang
Road Map Reformasi Birokrasi 2015 - 2019
Pedoman-Pedoman
Permenpan no,7 – 15 tahun 2011
1. Pengajuan dokumen usulan RB K/L
2. Penilaian dokumen usulan dan roadmap
pelaksanaan RB K/L
3. Penyusunan RoadMap RB K/L dan
Pemda
4. Pelaksanaan program manajemen
perubahan
5. Kriteria dan ukuran keberhasilan RB
6. Penataan tatalaksana (business
process)
7. Pelaksanaan quick wins
8. Pelaksanaan program manajemen
pengetahuan
9. Mekanisme persetujuan pelaksanaan RB
8
Implementasi Reformasi Birokrasi
1
2
3
4
5
6
7
8
Adanya
Adanya komitmen
komitmen yang
yang kuat
kuat dari
dari
pimpinan
pimpinan
Melibatkan
Melibatkan seluruh
seluruh pemangku
pemangku
kepentingan
kepentingan
Membentuk
Membentuk tim
tim Reformasi
Reformasi Birokrasi
Birokrasi
Menetapkan
Menetapkan Road
Road Map
Map (8
(8 Area
Area
Perubahan)
Perubahan)
Menerapkan
Menerapkan manajemen
manajemen berbasis
berbasis
kinerja
kinerja
Menginformasikan
Menginformasikan upaya
upaya dan
dan hasil
hasil secara
secara berkala,
berkala, termasuk
termasuk
quick
quick wins
wins
Melaksanakan
Melaksanakan monitoring
monitoring dan
dan evaluasi
evaluasi
(PMPRB)
(PMPRB)
Menindaklanjuti
Menindaklanjuti hasil
hasil monitoring
monitoring dan
dan evaluasi
evaluasi
9
Program Area Perubahan Reformasi Birokrasi
Agenda Reformasi
Hasil yang
Diharapkan
1
Manajemen Perubahan
Adanya perubahan mind set dan culture set, serta
terbangunnya birokrasi dengan integritas dan kinerja tinggi
2
Penguatan Peraturan
Perundang-undangan
Regulasi yang lebih tertib, tidak tumpang tindih dan
kondusif
3
Penguatan Kelembagaan
4
Penguatan Ketatalaksanaan
5
Penguatan Sistem Manajemen
SDM Aparatur
Terbangunnya organisasi yang tepat fungsi dan tepat
ukuran (right size)
Terbangunnya sistem, proses, dan prosedur kerja yang
jelas, efektif, efisien, terukur dan sesuai dengan prinsip
good governance
Terbangunnya kualitas SDM aparatur berintegritas,
profesional, modern, dan sejahtera
6
Penguatan Akuntabilitas Kinerja
Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi
7
Penguatan Pengawasan
Peningkatan Kualitas Layanan
Publik:
a. Layanan Satuan Pendidikan
b. Layanan Peserta Didik
c. Layanan Guru dan Tendik
d. Layanan Substansi
Pendidikan
e. Layanan Orang Tua/Keluarga
f. Layanan Kebudayaan
8
Meningkatnya penyelenggaraan fungsi pendidikan yang
bersih dan bebas KKN
Terwujudnya kemampuan lembaga dalam memberikan
pelayanan prima
10
Rencana Aksi RB Kemendikbud
1. Manajemen
2. Penguatan Peraturan
Perubahan
i. Penyusunan Strategi
Perubahan
ii. Penerapan Budaya
Kerja
iii.Sosialisasi dan
Internalisasi
iv. Penguatan Hasil
Perubahan
5. Penguatan Manajemen
SDM ASN
i. Rekrutmen CPNS berbasis ICT
ii. Penataan dan
pengembangan pegawai
berbasis kompetensi
iii.Assesmen, dan Penetapan
Kinerja Pegawai
iv.Evaluasi Jabatan dan Promosi
Jabatan secara terbuka
v. Penguatan Sistem Informasi
Kepegawaian
Per-UU-an
i. Identifikasi,
sinkronisasi, dan
harmonisasi Peraturan
ii. Penyusunan Peta
Peraturan Perundangan
iii.Implementasi,
Monitoring, dan
Evaluasi Peraturan
Perundangan
6. Penguatan
Akuntabilitas Kinerja
i. Aplikasi Manajemen
Kinerja
ii. Pemeringkatan dan
Penilaian SAKIP
iii.Pengembangan Sistem
Audit Keuangan dan
Kinerja
4. Penguatan
Penguatan
Ketatalaksanaan
Kelembagaan
i. Penyempurnaan pedoman i. Penyempuranaan Peta
Bisnis
dan pelaksanaan evaluasi
ii.
Pengembangan dan
organisasi
Implementasi
ii. Penguatan UPT
Perencanaan, Akuntansi,
iii.Penyusunan Rincian
Pelaporan Keuangan,
Tugas UPT
Persuratan dan
iv.Penyusunan pedoman
Kepegawaian berbasis TIK
organisasi pengelola
iii.Pengembangan dan
pendidikan dan
Integrasi pendataan
kebudayaan di daerah
3.
7. Penguatan
Pengawasan
i. Penguatan Tata Kelola
dan Akuntabilitas
ii. Penguatan Sistem Anti
Korupsi
iii.Penguatan Kampanye
Publik
iv. Penguatan Peran
Satuan Pengwasan
v. Penguatan Karakter
SDM Pengawasan
8. Penguatan Kualitas
Layanan Publik
i. Layanan Peserta Didik
ii. Layanan Satuan
Pendidikan
iii.Layanan Substansi
Pendidikan
iv.Layanan Pendidikan Orang
Tua/Keluarga
v. Layanan Kebudayaan
vi.Layanan Kebahasaan
11
Target Capaian Program Reformasi Birokrasi
Kemendikbud 2015-2019
2018
Target KP (57,49 %)
Target KH (37,88%)
2019
2017
Target KP (54,98 %)
Target KH (35,76%)
2016
Target KP (52,47 %)
Target KH (33,63%)
Target KP (60 %)
Target KH (40%)
2015
No
Nilai KP (38,83
%)
Nilai KH
(31,96%)
Komponen
A Komponen Pengungkit (KP)
1 Manajemen Perubahan
2 Penataan Peraturan Perundangundangan
3 Penataan dan Penguatan Organisasi
4 Penataan Tatalaksana
5 Penataan Sistem Manajemen SDM
6 Penguatan Akuntabilitas Kinerja
7 Penguatan Pengawasan
8 Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
B Komponen Hasil (KH)
1 Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja
Organisasi
2 Pemerintah yang Bersih dan Bebas KKN
3 Kualitas Pelayanan Publik
Jumlah
2014
28,14
3,54
2,71
Indeks Capaian RBI (%)
2015
2016
2017
2018
38,82 42,09 54,96 57,48
3,86
3,89
4,77
4,89
2,71
3,13
4,50
4,75
2019
60,00
5,00
5,00
3,84
3,47
6,34
2,65
3,11
2,48
27,06
14,25
3,84
3,63
11,78
4,10
5,32
3,58
31,96
14,73
3,84
3,76
12,05
4,32
7,42
3,68
31,82
15,69
5,20
4,78
14,08
5,30
10,77
5,56
35,76
17,46
5,60
4,89
14,54
5,65
11,38
5,78
37,88
18,73
6,00
5,00
15,00
6,00
12,00
6,00
40,00
20,00
6,54
6,27
55,20
9,00
8,23
70,78
8,70
7,43
73,91
9,30
9,00
90,72
9,65
9,50
95,36
10,00
10,00 12
100
Capaian dan Target Perubahan
Program Reformasi Birokrasi Kemendikbud 2015 s.d. 2019
2017
201
9
Target KP (46,55)
Target KH (32,97)
Jumlah (79,52)
2018
201
7
2016
Realisasi KP
(42,09)
Realisasi KH
(31,82)
Jumlah (73,91)
2016
2019
Target KP (50,31)
Target KH (33,93)
Jumlah (84,24)
Target disesuaikan dengan capaian s,d,
2016
No
Komponen
A Komponen Pengungkit (KP)
2015
Realisasi KP (38,82)
Realisasi KH (31,96)
Jumlah (70,78)
1
2
Target KP (54,90)
Target KH (35,50)
Jumlah (90,40)
2018
3,86
2,71
3,89
3,13
4,10
3,75
4,70
4,06
4,80
4,38
3,84
3,63
11,78
4,10
5,32
3,58
3,84
3,76
12,05
4,32
7,42
3,68
4,51
4,46
12,41
5,07
8,29
3,96
4,88
4,60
13,18
5,30
9,07
4,52
5,26
4,73
14,06
5,54
10,65
5,48
B Komponen Hasil (KH)
31,96
31,82
32,97
33,93
35,50
1
Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja
Organisasi
Pemerintah yang Bersih dan Bebas KKN
Kualitas Pelayanan Publik
14,73
15,69
15,29
15,72
16,65
9,00
8,23
8,70
7,43
9,43
8,25
9,52
8,69
9,72
9,13
Jumlah
70,78
73,91
79,52
84,24
90,40
3
4
5
6
7
8
2
3
Manajemen Perubahan
Penataan Peraturan Perundangundangan
Penataan dan Penguatan Organisasi
Penataan Tatalaksana
Penataan Sistem Manajemen SDM
Penguatan Akuntabilitas Kinerja
Penguatan Pengawasan
Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Indeks Capaian RBI (%)
Realisasi
Target Perubahan
2015
2016
2017
2018
2019
38,82 42,09 46,55 50,31 54,90
13
Proses Bisnis Evaluasi Reformasi
Birokrasi
PROSES
INTERNAL
Feedbac
k
Road Map
Perencanaan
Proses RB
Pelaksanaan
PMPRB
Monitoring dan
Evaluasi Internal
Indeks RB dan Rencana
Aksi Tindak Lanjut
Pelaporan dan
Rencana Perbaikan
EVALUASI EKSTERNAL
UPRBN DAN TIM QA
14
Hasil Evaluasi Reformasi Birokrasi
Kemendikbud
15
8 Area Perubahan
HBP ‘18
NILAI MENPAN
RB
16
Perkembangan Hasil PMPRB dan Penilaian
Kemenpan-RB
Tahun 2015 - 2016
PMPRB
N
O
KOMPONEN
KOMPONEN PENGUNGKIT (KP)
1
MANAJEMEN PERUBAHAN
BOBO
T
2015
2016
KEMENPAN-RB
2015
2016
60,00 50,56 50,20 38,82 42,09
5,00
4,60
4,33
3,86
3,89
+
2
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
5,00
3,75
3,75
2,71
3,13
+
3
PENATAAN DAN PENGUATAN ORGANISASI
6,00
4,51
4,51
3,84
3,84
4
PENATAAN TATALAKSANA
5,00
4,46
4,21
3,63
3,76
+
5
PENATAAN SISTEM MANAJEMEN SDM
15,00
13,91
13,64
11,78
12,05
+
6
PENGUATAN AKUNTABILITAS KINERJA
6,00
5,07
5,01
4,10
4,32
+
7
PENGUATAN PENGAWASAN
12,00
9,29
9,79
5,32
7,42
+
8
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK
6,00
4,96
4,96
3,58
3,68
+
*) Mengalami penurunan nilai dari tahun sebelumnya
KOMPONEN
HASIL
(KH)
+
Mengalami
kenaikan
nilai dari
tahun sebelumnya
40,00 30,97 32,91 31,96 31,82
17
Keunggulan…..
1
Telah dilakukannya seleksi
Assesment terhadap pegawai
terbuka jabatan pimpinan tinggi telah menghasilkan cluster
madya dan pratama
kapasitas pegawai
4
2
Penggunaan e-government
telah dilakukan dalam
pelaksanaan manajemen
pemerintahan
Tingkat kematangan APIP pada Itjen
telah mencapai level 3 berdasarkan
hasil penilaian dari BPKP
5
Telah dibangun zona integritas
terutama untuk unit-unit yang terkait
dengan pelayanan langsung kepada
masyarakat
6
3
Telah dilakukan
evaluasi organisasi
biro umum © 2017
18
•1
• Implementasi RB baru terlihat di
level pusat/sekjen/RBI dan belum
terlihat di unit kerja, terutama unit
kerja di daerah/balai/pusat
•2
C ATATA N
PELAKSANA
AN RB
• Definisi kinerja yang belum jelas
sehingga menimbulkan
ketidakelarasan kinerja antara
Kemdikbud dan unit kerjanya yang
ada di daerah
• Pe l a k s a n a a n R B y a n g
belum terintegrasi karena
a rea p el a ks a na a n RB b el um
mengacu pada kinerja yang
akan dicapai
•3
19
Saran Perbaikan
I m p l e m e n t a s i
R e f o r m a s i
B i r o k r a s i
• Memastikan bahwa tindak
lanjut perbaikan terkait
RB sudah dilaksanakan
(Itjen sebagai quality
assurance)
• Mendo rong
implementasi RB
s a m p a i ke u n i t ke r j a
yang ada di daerah
4
3
1
2
• Melakukan reviu
terhadap kinerja pada
level Pusat, unit kerja
eselon I hingga ke unit
kerja di daerah
• Memastikan bahwa
s e m u a ke g i a t a n R B
terintegrasi
dikaitkan dengan
kinerja yang akan
dicapai
20
SURVEI
INTEGRITAS
JABATAN
Hasil
Hasil
Survei
Survei
Integrita
Integrita
ss
Jabatan
Jabatan
28,38
%
66,45
%
5,16
%
A
B
C
• Memahami tugas
dan fungsi serta
memahami ukuran
keberhasilan
pekerjaan
• Memahami tugas
dan fungsi tetapi
tidak memahami
ukuran keberhasilan
pekerjaan
• Tidak memahami
tugas dan fungsi
serta tidak
memahami ukuran
keberhasilan
pekerjaan
HBP ‘18
Evaluasi MenPAN-RB 2014 s.d. 2017
No
Komponen
Tahun
2014
Tahun
2015
Tahun
2016
Tahun 2017
(S)
MenPANRB
MenPANRB
MenPANRB
MenPANRB
60
28,30
38,83
42,09
42,19
Bobo
t
A
Komponen Pengungkit (KP)
1.
Manajemen Perubahan
5
3,54
3,86
3,89
3,79
2.
Penataan Peraturan UU
5
2,71
2,71
3,13
3,13
3.
Penguatan Organisasi
6
3,84
3,84
3,84
3,18
4.
Penataan Tatalaksana
5
3,47
3,63
3,76
3,13
5.
Penataan Sistem Mjm SDM
15
6,34
11,78
12,05
12,26
6.
Penguatan Akuntabilitas
6
2,65
4,10
4,32
3,12
7.
Penguatan Pengawasan
12
3,11
5,32
7,42
9,53
8.
Pening. Kualitas Pelayanan
6
2,64
3,58
3,68
4,06
B
Komponen Hasil (KH)
40
27,07
31,96
31,82
31,44
1.
Nilai Akuntabilitas Kinerja
14,00
14,26
10,28
10,28
10,60
2.
Survei Internal Integritas
Organisasi
6,00
6,54
4,45
5,40
4,71
3.
Survei Eksternal Persepsi
Korupsi
7,00
6,27
6,00
5,71
5,71*
4.
Opini BPK
3,00
5.
Survey Eksternal Pelayanan
Publik
3,00
8,15
3,00
7,43
3,00
7,43*
70,79
73,91
73,63
Jumlah
10,00
55,37(cc)
22
Rencana Tindaklanjut Rekomendasi dari Tim Evaluator KemenpanRB
tentang Hasil Evaluasi Program RBI Kemendikbud tahun 2017
No
1
Rekomendasi
Rencana Aksi
Menginstruksikan
1 Rapat Koordinasi antar Eselon
Kepada Satker Untuk
I dan Manager Area untuk
Merevisi Sistem
mensinkronkan rencana aksi
Penganggaran
dari rekomendasi hasil
Terkait Dengan
evaluasi tim evaluator
Komponen Dan
KemenPAN-RB
Kegiatan Yang Tidak
Selaras Dengan
2 Membuat Surat Edaran
Tugas Dan Fungsi
Mendikbud Kepada seluruh
Unit Kerja;
unit utama untuk
menyelaraskan kegiatan
dengan tugas dan fungsi
masing-masing unit kerja
3 Pelaksanaan diklat bagi guru
yang semula dilaksanakan
oleh UPT Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar dan
Menengah mulai tahun 2018
dialihkan ke UPT Direktorat
Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan
Jadwal
Penanggun
g Jawab
Kementerian
Pendidikan
dan
Kebudayaan
Keterangan
15
Dokumen
Februari di
2018
sekretariat
RB
Sudah
dilakukan,
dilengkapi
dengan hasil
notulisnya
Desemb Biro PKLN
er 2017
Sudah
dilakukan, bukti
SE dan hasil
penyelarasan
didokumentasik
an
Tahun
Biro PKLN,
Anggara Ditjen GTK
n 2018 dan
Ditjen
Dikdasmen
Bukti
kesepakatan
dan revisi
anggarannya
Rencana Tindaklanjut Rekomendasi dari Tim Evaluator KemenpanRB
tentang Hasil Evaluasi Program RBI Kemendikbud tahun 2017
N
o
Rekomendasi
2 Membuat Peta
Bisnis di
Kementerian dan
Unit Utama
Rencana Aksi
Jadwal
Kementerian
Pendidikan
dan
Kebudayaan
Penanggu Keterang
ng Jawab
an
1 Membuat Surat Edaran Sesjen
minggu
Biro
SE Sesjen
Kepada seluruh unit utama dan ke-3 bulan Hukum
satuan kerja untuk membuat peta Februari dan
bisnis proses
2018
Organisasi
2 Menyusun peta bisnis proses
kementerian (level 2) dan peta
bisnis proses Unit Utama (level
3)
Tahun
Biro
SE Sesjen
Anggaran Hukum
2018
dan
Organisasi
Rencana Tindaklanjut Rekomendasi dari Tim Evaluator KemenpanRB
tentang Hasil Evaluasi Program RBI Kemendikbud tahun 2017
No
Rekomendasi
3 Memanfaatkan output
yang Dihasilkan oleh
Satuan Kerja;
Rencana Aksi
Jadwal
1 Membuat Surat Edaran Sesjen kepada
seluruh unit utama dan satuan kerja untuk
memanfaatkan output Satuan Kerja untuk
digunakan oleh Satuan Kerja dan satuan
pendidikan yang relevan
-
Kementerian
Pendidikan
dan
Kebudayaan
Penanggung Keterangan
Jawab
Biro PKLN (SE SE Sesjen
Sesjen)
2 Setiap Satuan Kerja melaporkan output
yang dihasilkan dan rencana
pemanfaatannya kepada eselon I terkait
Maret
2018
Sekretariat
unit utama
Jadwal, laporan
perkembangan
dan keluaran
serta hasil/
pemanfaatann
ya
3 Memantau pelaksanaan pemanfaatan
output dari Satuan Kerja
Tahun
Anggaran
2018
Sekretariat
unit utama
Jadwal, laporan
perkembangan
dan keluaran
serta hasil/
pemanfaatann
ya
Rencana Tindaklanjut Rekomendasi dari Tim Evaluator KemenpanRB
tentang Hasil Evaluasi Program RBI Kemendikbud tahun 2017
No
Rekomendasi
4 Mengintegrasikan 8
area perubahan
untuk mewujudkan
Reformasi Birokrasi
Kemendikbud yang
lebih baik
Rencana Aksi
Jadwal
Kementerian
Pendidikan
dan
Kebudayaan
Penanggung Keterangan
Jawab
1 Hasil Evaluasi Organisasi yang
Dilakukan oleh Biro Hukum dan
Organisasi dikaitkan dengan
Capaian Kinerja Unit Kerja
(LAKIP)
April Biro Hukor, Biro
Juni 2018 PKLN, Biro
Keuangan, dan
Sestama
Hasil
evaluasi
organisasi,
LAKIP, hasil
evaluasi
pelaksanaan
program
2 Meningkatkan kompetensi SDM
dengan tingkat kinerja yang
diinginkan
Tahun
Biro
Anggaran Kepegawaian,
2018
Pusdiklat,
Sestama, dan
Satker
Peta
Kompetensi,
Hasil
evaluasi
kinerja
pegawai,
e-SKP dan
Tukin
Rencana Tindaklanjut Rekomendasi dari Tim Evaluator KemenpanRB
tentang Hasil Evaluasi Program RBI Kemendikbud tahun 2017
No
Rekomendasi
5 Menetapkan Reward Bagi
Satker Yang Melaksanakan
Dan Punishment Bagi
Seluruh Pejabat Satuan
Kerja Yang Tidak
Melaksanakan Rencana
Aksi;
Rencana Aksi
Jadwal
Penanggung
Jawab
Kementerian
Pendidikan
dan
Kebudayaan
Keterangan
1 Membuat SE Sesjen Kepada seluruh minggu ke-3
unit utama dan satuan kerja untuk bulan
menginformasikan tentang sistem
Februari
reward dan punishment terkait
2018
rencana aksi hasil tinjut rekomendasi
tim Kemenpan-RB
Sekretariat RB Hasil evaluasi
Kemendikbud, organisasi,
Biro
LAKIP, hasil
Kepegawaian, evaluasi
Sestama dan pelaksanaan
Itjen
program
2 Memantau pelaksanaan rencana aksi Tahun
hasil tinjut rekomendasi tim
Anggaran
Kemenpan-RB
2018
Inspektorat
Jenderal dan
Sestama
Laporan
mingguan dan
atau bulanan
3 Pemberian penghargaan dan sanksi Tahun
Anggaran
2018
Sesjen
Kemdikbud,
Itjen
Hasil evaluasi
organisasi,
LAKIP, hasil
evaluasi
pelaksanaan
program
Rencana Tindaklanjut Rekomendasi dari Tim Evaluator KemenpanRB
tentang Hasil Evaluasi Program RBI Kemendikbud tahun 2017
No
Rekomendasi
6 Mengecek Ulang
Ukuran Keberhasilan
Indikator Kinerja
Kementerian Yang
Harus Selaras Dengan
Indikator Kinerja
Kementerian, Eselon I,
II Dan Unit Pelaksana
Teknis.
7 Inspektorat Jenderal
diminta memantau
seluruh rencana aksi
Rencana Aksi
Jadwal
Penanggun Keterangan
g Jawab
Biro PKLN
Sudah selesai
dan Sestama dilakukan
1 Merevisi renstra kemdikbud
Januari
disesuaikan dengan tugas dan 2018
fungsi,serta target-target
kinerja satker
2 Revisi dan penyelerasan IKU di Februari - Sekretariat
tingkat eselon 2 sampai
Mei 2018 unit utama
dengan UPT
dan Kepala
UPT
3 Inspektorat Jenderal
memantau seluruh rencana
aksi
Kementerian
Pendidikan
dan
Kebudayaan
Tahun
Inspektorat
Anggaran Jenderal
2018
Hasil
penyelerasan
IKU dan IKK
eselon 2 dan
UPT
Laporan hasil
evaluasi
pelaksanaan
Rencana Aksi
bulanan
Pembangunan Zona Integritas
menuju Wilayah Bebas Korupsi
29
A
Indikator Pengungkit WBK
HBP ‘18
INDIKATOR
PENGUNGKIT
WBK
Penataan
Organisas
i dan
Penataan
Peraturan
30
Membangun Zona Integritas
Menuju Wilayah Bebas dari
Korupsi.
Calon
Unit
Kerja
ZI
Dicanangkan/DI
DEKLARASIKAN
OLEH PIMPINAN
K/L/Prop/Kab/Kot
a
Pelaksanaan
Program AK,
PI, LHKPN,
Graf, WBS,
Kode Etik,
Diklat,
Kampanye,
SOP, PBJ,
YanPublik,ds
b
Asistensi,
Coaching,
Fasilitasi, Monev,
dsb oleh
TimPenggerak
Integritas
K/L/Prop/Kab/Kota
Penetapan
ZI oleh
pimpinan
K/L/Prop/Ka
b/Kota
Berdasarkan
usulan/rekomend
asi dan dibina Tim
Penggerak
Integritas
K/L/Prop/Kab/Kota
Monitorin
g dan
Penilaian
oleh
Menpan
Kriteria:
1. Survei Integritas
(Nilai Rata-rata)
2. LHA
BPK/BPKP/Inspektorat
(KN=0)
3. Tidak ada pegawai
yang menjadi
tersangka korupsi
HBP ‘18
Memenu
hi
Kriteria
Penetap
an WBK
Tidak
Memenu
hi
Kriteria
HBP ‘18
Implementasi Zona Integritas
1. Fakta Integritas;
2. Kode Etik dan Pemetaan Integritas;
3. Kampanye, Sosialisasi, dan Pendidikan
Integritas;
4. Pelaporan Kekayaan;
5. Pengendalian Grativikasi;
6. WBS / Pengaduan Masyarakat dan
Kerahasiaan serta Perlindungan Pelapor;
7. Fraud Control System, Revitalisasi PI dan
Investigasi.
32
Latar
Belakang
1. Pemberantasan korupsi harus dilakukan melalui penindakan dan
HBP ‘18
pencegahan.
Penindakan menghasilak detterence effect tetapi berdampak kecil
dan bersifat jangka
pendek, sedangkan pencegahan menghasilkan dampak yang besar
dan bersifat jangka
panjang, tetapi kurang menghasilkan detterence effect. Sinergi
kedua upaya tersebut
akan menghasilkan
detterencekorupsi
effect dan
dampak
yangoptimal.
besar/jangka
2. Keberhasilan
upaya pencegahan
selama
ini kurang
Salah
panjang.
satu
diantaranya
adalah program Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) sebagai bagian dari
Inpres Nomor 5 Tahun
2004 yang minim sekali implementasinya.
3. Untuk mewujudkan WBK, perlu lebih dahulu dilakukan pembangunan Zona
Integritas (ZI),
yang didahului dengan pernyataan komitmen bersama untuk tidak
melakukan tindak pidana
korupsi, kolusi, dan nepotisme melalui penandatanganan dokumen pakta
integritas
berdasarkan Per.MENPAN dan RB Nomor 49 Tahun 2011.
4. Pembangunan Unit Kerja Zona Integritas (ZI) diharapkan dapat menjadi
model pencegahan
korupsi yang lebih efektif, karena Unit Kerja ZI inilah dilakukan berbagai
upaya pencegahan
33 korupsi secara konkrit dan terpadu.
Definisi
HBP ‘18
Zona Integritas :
predikat yang diberikan kepada instansi pemerintah yang pimpinan dan
jajarannya mempunyai komitmen untuk mewujudkan WBK/WBBM
melalui reformasi birokrasi, khususnya dalam hal pencegahan korupsi
dan peningkatan kualitas pelayanan publik.
Zona Integritas merupakan wilayah terkecil dari Island of Integrity yang
menandai adanya niat dan wujud nyata perubahan.
Menuju Wilayah Bebas
dari Korupsi ( WBK)
adalah predikat yang
diberikan kepada suatu unit
kerja yang memenuhi
sebagian besar kriteria
dalam manajemen
perubahan, penataan
tatalaksana, penataan
sistem manajemen SDM,
penguatan pengawasan, dan
penguatan akuntabilitas
34
kinerja
Menuju Wilayah Birokrasi
Bersih dan Melayani (Menuju
WBBM) adalah predikat yang
diberikan kepada suatu unit kerja
yang memenuhi sebagian besar
kriteria manajemen perubahan,
penataan tatalaksana, penataan
sistem manajemen SDM,
penguatan pengawasan,
penguatan akuntabilitas kinerja,
dan penguatan kualitas
pelayanan publik.
Evaluasi Sementara Zona Integritas/WBK
No
1
2
3
4
5
6
Unit Kerja
P4TK Bid. Otomotif &
Elektronika
PPAUD Jawa Barat
P4TK Pertanian
P4TK Penjas BK
P4TK Bid. Bangunan &
Listrik
Balai Bahasa D.I.
Yogyakarta
PPAUD Jawa Timur
LPMP Jawa Tengah
Balai Bahasa Jawa Barat
7
8
9
1
P4TK Matematika
0
1 P4TK Bid. Mesin & Teknik
1 Ind.
1
LPMP Jawa Barat
2
1
BPPAUD Sumatera Utara
3
1
Museum Vredeburg
Catatan:
4
1. 12 Satker nilai > 40 (63,15%)
2.1 7BPNB
SatkerBali
nilai < 40 (46,84%)
5
HBP ‘18
Manajeme Penguata Penataan Penguatan Penguatan Peningka Total
n
n
Manajeme Akuntabilit Pengawas
tan
Pengung
Perubaha Tatalaksa
n
as
an
Kualitas
kit
n
na
SDM
(6)
(12)
Pelayana
(60)
(5)
(5)
(15)
n
Publik
(6)
4,26
4,25
8,01
8,70
10,10
8,22
43,54
4,26
2,83
4,02
4,34
3,84
4,25
7,75
8,23
7,79
8,70
8,70
8,70
10,01
11,68
9,73
8,22
7,57
7,97
43,27
42,85
42,46
4,09
4,09
7,62
8,70
9,81
7,74
42,04
4,48
4,33
7,67
8,70
7,37
7,37
42,03
4,23
4,09
4,34
3,92
4,09
4,25
8,01
9,50
7,67
8,70
7,37
8,70
8,35
10,41
7,72
8,34
6,04
7,72
41,53
41,49
41,21
4,02
4,02
8,17
8,70
8,55
6,85
40,55
3,55
4,08
7,28
8,70
9,43
7,45
40,49
3,92
4,34
8,79
7,26
10,12
5,59
40,01
4,09
3,59
7,63
8,34
10,03
6,20
39,88
4,26
4,25
7,45
8,21
6,09
Catatan: 6,09
39,05
4,26
3,84
7,67
8,46
5,64
Warna Hijau : WBK
5,64
38,66
35
Kebijakan Kemendikbud
yang mendukung
Program Reformasi Birokrasi
36
1
Sistem Informasi Keuangan
molk.kemdikbud.go.id
TUJUAN
TARGET
Sistem Informasi Keuangan
dikembangkan untuk memudahkan
memantau perkembangan
penyerapan anggaran
Seluruh Satker Pusat maupun Satker
Daerah telah terkoneksi ke Server
Kemendikbud
37
2
Sistem Informasi Persuratan (epersuratan.kemdikbud.go.id
Office)
LATAR
BELAKANG
1. Kesulitan
memantau
surat masuk
dan surat
keluar
2. Waktu
pemrosesan
surat lebih
lama
3. Pemakaian
kertas yang
banyak
TUJUAN
1. Meminimalisir
terjadinya
kehilangan
dokumen
2. Memudahkan
pencarian dan
pelacakan
dokumen
3. Meningkatkan
fungsi
monitoring
pimpinan unit
kerja terhadap
kinerja
bawahannya
4. Mempercepat
respon terhadap
permintaan suatu
layanan
FUNGSI
1. Membaca
surat/disposisi
2. Mengirim surat
3. Mendisposisi
surat
4. Meneruskan
disposisi
5. Membuat konsep
surat
6. Penomoran surat
TARGET
Sistem e-Office
digunakan seluruh
Satker di
lingkungan
Kemendikbud
Satker yang sudah
menggunakan
e-Office:
94 Satker
(37 Satker Pusat dan
57 Satker Daerah)
38
3
Sasaran
Kerja
Pegawai
skp.sdm.kemdikbud.go.id
Tujuan: Untuk mewujudkan
pembinaan PNS berdasarkan
sistem prestasi kerja dan sistem
Manfaat: karier
1. Sebagai Dasar Penilaian Kinerja Pegawai
2. Untuk Pembinaan Disiplin Pegawai
3. Salah satu dasar pembayaran tunjangan
kinerja
4. Bahan untuk pengisian e-Lapkin BKN
14.209 pegawai yang telah menggunakan e-SKP
3,893
4,000
3,048 2,876
3,000
2,000
1,000
1,344
1,218
344
751
735
0
Jumlah pegawai Kemendikbud :
16.157 orang
39
4
Sistem Kehadiran Terpusat
kehadiran.sdm.kemdikbud.go.id
Manfaat :
1. Sebagai dasar penilaian kehadiran pegawai
2. Sebagai dasar untuk pemberian tunjangan kinerja
3. Sebagai dasar dalam pembinaan pegawai
Metode Integrasi
Progres Integrasi :
1. 119 Satker telah terintegrasi Sistem
Kehadiran Terpusat
a. 45 Satker Pusat
b. 74 Satker Daerah
2. 97 Satker Daerah akan terintegrasi bulan
Nop. 2017
40
5
Sistem Informasi e-Planning
eplanning.kemdikbud.go.id
Latar Belakang:
1. Sulitnya memantau perkembangan
perencanaan dan perubahan RKA
2. Sulitnya pengendalian proses penyusunan
revisi RKA
3. Lemahnya sistem pendokumentasian
proses penyusunan RKA
4.Lambatnya penyusunan RKA
TUJUAN
Meningkatkan kualitas
perencanaan yang menuntut
komitmen, perubahan prilaku,
pengembangan kapasitas
SDM, dan didukung dengan
kemajuan teknologi berbasis TIK
41
6
Digitalisasi Aset (e-Aset)
aset.kemdikbud.go.id
Latar Belakang:
Belum tersedianya data aset yang
dapat disajikan dengan cepat dan
akurat
Tujuan DATA ASET
KEMENDIKBUD:
1. Memudahkan dan mempercepat
pencarian data aset secara rinci.
2. Menyajikan informasi dan
rekapitulasi data aset yang
lengkap dan akurat dalam bentuk
digital (e-archieve) berbasis web
sehingga dapat diakses kapan
saja dan dimana saja.
3. Menyajikan data rekap nilai aset
berdasarkan kriteria/jenis
tertentu.
4. Menyajikan data rekap nilai aset
berdasarkan Unit/Satuan Kerja
tertentu.
Target :
Seluruh Satker Pusat dan Satker
Daerah
5. Menampilkan data detail meliputi
data gambar, riwayat/sejarah,
nilai aset serta dokumendokumen pendukung/tambahan
42
7
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
eperformance.kemdikbud.go.id
Pemerintah
e-Performance adalah aplikasi sistem
akuntabilitas kinerja untuk
memudahkan proses pemantauan
dan pengendalian kinerja dalam
rangka meningkatkan akuntabilitas
dan kinerja unit kerja.
Tujuan e-Performance:
Aplikasi menampilkan :
1. perencanaan kinerja;
2. penganggaran kinerja,
3. keterkaitan kegiatan/subkegiatan
dengan pencapaian target
kinerja;
4. Monitoring Evaluasi capaian
kinerja dan keuangan.
1. Memudahkan dan mempercepat
penyusunan LAKIP
2. Memantau capaian
kinerja secara berkala
3. Mengidentifikasi kendala
ketidaktercapaian target kinerja
4. Sumber informasi kinerja
bagi pimpinan dan stakeholders
5. Mewujudkan tata kelola
pemerintahan transparan
43
Rekapitulasi
Penggunaan e-Performance
Data per 13 September 2017
6
Satk
er
20
Satk
er
35
Satk
er
40
Satk
er
16
Satk
er
35
Satk
er
40
Satk
er
34
24
26
32
25
20
9
8
8
E
TJ
1
3
3
3
5
2
6
6
I
20
18
16
16
20
16
10
12
11
9
6
EN
J
T
SE
25
27
20
18
20
19
17
17
26
35
34
40
17
Satk
er
N
I
D
EN
TJ
K
GT
I
D
EN
J
T
U
PA
D
n
da
I
D
KM
RENSTRA
AS
I
D
EN
TJ
IKU
BU
E
K
AN
A
Y
DA
RKT
T
LI
A
B
N
BA
G
H
BA
A
AS
J
IT
D
PK
KEGIATAN
EN
I
D
SM
A
KD
EN
44
8
Sistem Informasi Pemantauan Pengendalian
dan Penyusunan Peraturan Per-UU-an
siperpu.kemdikbud.go.id
PENGERTIAN
SIPERPU adalah aplikasi berbasis
web dikembangkan untuk
pemantauan dan pengendalian
proses penyusunan peraturan
perundang-undangan di
lingkungan Kemendikbud
TUJUAN
1. Mempermudah dalam melakukan pemantauan
dan pengendalian proses penyusunan peraturan
perundang-undangan bidang pendidikan dan
kebudayaan
2. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi
dalam pelaksanaan tugas dan fungsi
3. Sumber informasi bagi para pemangku
kepentingan dan stakeholder dalam membuat
kebijakan.
45
9
Sistem Monitoring Pengadaan Langsung (Simpel)
Latar
Belakan
g
Tujua
n
Targe
t
1.
2.
3.
4.
Proses Pengadaan Langsung masih secara manual
Kesulitan pemantauan pelaksanaan baik monitoring maupun reporting
Kurangnya transparansi
Belum adanya referensi data
1.
2.
3.
4.
5.
Transparansi dan akuntabilitas pengadaan langsung (PL)
Pembentukan database per jenis barang/pekerjaan hasil PL
Memudahkan dalam monitoring & pelaporan pelaksanaan PL
Memudahkan APIP dalam melakukan pengawasan pelaksanaan PL
Standarisasi proses dan
dokumen PL
6. Pembentukan database
penyedia PL
7. Sentralisasi data PL
Kegiatan Pengadaan
Langsung seluruh
Satker
terdata
46
1
0
Percepatan Penghapusan BMN
No.
Unit Utama
Satuan Kerja Pengusul
Penghapusan BMN
Sudah
Belum
Jumlah
1
Sekretariat Jenderal
30
5
35
2
Inspektorat Jenderal
1
-
1
3
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
38
1
39
4
Direktorat Jenderal PAUD dan Pendidikan Masyarakat
22
12
34
5
Badan Penelitian dan Pengembangan
12
3
15
6
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
31
3
34
7
Direktorat Jenderal Kebudayaan
37
2
39
8
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
19
-
19
190
26
216
JUMLAH
Menindaklanjuti PMK No 4/PMK.06/2015 tentang Pendelegasian Kewenangan
dan
Tanggung Jawab Tertentu dari Pengelola Barang Kepada Pengguna Barang
47
terima kasih
48
BIROKRASI
KEMENDIKBUD
1
ANGGARAN YANG DIKELOLA
Anggaran APBN 2018
40,1 triliun rupiah
Pegawai
16.157 orang
Pihak Penerima Layanan
guru, murid, ortu,
LSM, pemerhati, dll
2
Postur Anggaran Fungsi Pendidikan tahun 2018
Kementerian
Ketenagakerjaan
Kementerian KUKM
Kementerian Kominfo
Kementerian Desa
Perpustakaan Nasional RI
Kementerian
Kementerian
Kementerian
Kementerian
Kementerian
Kementerian
Pariwisata
Pertahanan
LHK
KKP
Pertanian
Perindustrian
Kementerian Perhubungan
Kementerian Kesehatan
Kementerian Keuangan
Kemenpora
Kementerian ESDM
Badan Tenaga Nuklir Nasional
3
“
Kebijakan Jokowi-JK
EFISIENSI
e-Government
Money Follow
Program
Dalam sistem pemerintahan
elektronik, rakyat bisa
mengakses dokumendokumen pemerintah dan
semua hal bisa dilihat secara
transparan, termasuk soal
anggaran publik
Alokasi anggaran
harus digunakan
untuk program
pembangunan
yang bermanfaat
bagi masyarakat,
misalnya
infrastruktur,
pengentasan
Stop Pemborosan
kemiskinan,
Anggaran
pendidikan, dan
kesehatan.
(pemerintahan Seberapapun anggaran
yang diberikan kepada
berorientasi hasil)
Fokus Kinerja
bukan SPJ
ASN jangan terlalu
menghabiskan
waktu dan tenaga
hanya untuk
mengurusi SPJ
K/L/Pemda pasti habis
tetapi tujuan (hasil) tidak
tercapai
Menghemat jumlah
anggaran yang
dibelanjakan dari
kegiatan-kegiatan
yang tidak penting
Anggaran digunakan
hanya untuk
membiayai
program/kegiatan
prioritas yang
mendukung
pencapaian tujuan
Pembangunan
Anggaran yang
digunakan
menghasilkan
manfaat besar
untuk masyarakat
ARAHAN PRESIDEN TERKAIT PERMASALAHAN EFISIENSI BIROKRASI
Rakernas Akuntansi dan Pelaporan Keuangan (14/09/2017)
“Saya cek satu per satu
banyak sekali
INEFISIENSI itu. Setiap
kegiatan yang
dilakukan dilihat satu
per satu, TIDAK JELAS
HASIL YANG AKAN
DICAPAI. Ini kegiatan
apa sih? Hasilnya yang
akan dicapai tidak
jelas. TUJUAN DAN
SASARAN TIDAK
BERORIENTASI PADA
HASIL,"
"Orientasi jangan
prosedur, tapi hasil,
hasilpun harus
yang berkualitas“
“WTP bukan tujuan,
tujuan akhirnya
bagaimana sebuah
program memberikan
hasil”
“Hati-hati dengan ini,
percuma kita buat
program, kegiatan,
tapi hasilnya tidak
kelihatan. Banyak
sekali yang UKURAN
KINERJANYA TIDAK
JELAS. Kemudian juga
banyak TIDAK ADA
KETERKAITAN
PROGRAM DENGAN
SASARAN
PEMBANGUNAN,
lepas sendiri-sendiri.
RINCIAN KEGIATAN
TIDAK SESUAI
DENGAN MAKSUD
KEGITAN”
Apa itu Reformasi
Birokrasi
?
Sebuah perubahan besar dalam paradigma dan tata kelola pemerintahan
Indonesia untuk mencapai good dan clean governance menyangkut aspek
manajemen pemerintahan yang meliputi 8 AREA PERUBAHAN
Upaya
Upaya untuk
untuk
menata
menata ribuan
ribuan
proses
proses tumpang
tumpang
tindih
tindih antar
antar
fungsi-fungsi
fungsi-fungsi
pemerintahan
pemerintahan
Upaya
Upaya menata
menata
ulang
ulang proses
proses
birokrasi
birokrasi dari
dari
tingkat
tingkat ((level
level))
tertinggi
tertinggi hingga
hingga
terendah
terendah
Upaya
Upaya merevisi
merevisi
dan
dan
membangun
membangun
berbagai
berbagai
regulasi
regulasi dan
dan
memodernkan
memodernkan
berbagai
berbagai
kebijakan
kebijakan
6
Mengapa perlu Reformasi Birokrasi
Maraknya KKN
Buruknya Pelayanan Publik
Rendahnya Kapasitas
dan Akuntabilitas
Kinerja
8 Area
Perubah
an
Bersih dari KKN
Pelayanan Publik
Berkualitas
Kapasitas dan
Akuntabilitas Kinerja
Tinggi
7
7
Kerangka Kebijakan Reformasi Birokrasi
Grand Design
Perpres No. 81 Tahun 2010 tentang Grand
Design Reformasi Birokrasi 2010 - 2025
Road
Map
Grand
Design
Pedom
an
Reformasi
Birokrasi
Road Map
Permenpan No. 11 Tahun 2015 tentang
Road Map Reformasi Birokrasi 2015 - 2019
Pedoman-Pedoman
Permenpan no,7 – 15 tahun 2011
1. Pengajuan dokumen usulan RB K/L
2. Penilaian dokumen usulan dan roadmap
pelaksanaan RB K/L
3. Penyusunan RoadMap RB K/L dan
Pemda
4. Pelaksanaan program manajemen
perubahan
5. Kriteria dan ukuran keberhasilan RB
6. Penataan tatalaksana (business
process)
7. Pelaksanaan quick wins
8. Pelaksanaan program manajemen
pengetahuan
9. Mekanisme persetujuan pelaksanaan RB
8
Implementasi Reformasi Birokrasi
1
2
3
4
5
6
7
8
Adanya
Adanya komitmen
komitmen yang
yang kuat
kuat dari
dari
pimpinan
pimpinan
Melibatkan
Melibatkan seluruh
seluruh pemangku
pemangku
kepentingan
kepentingan
Membentuk
Membentuk tim
tim Reformasi
Reformasi Birokrasi
Birokrasi
Menetapkan
Menetapkan Road
Road Map
Map (8
(8 Area
Area
Perubahan)
Perubahan)
Menerapkan
Menerapkan manajemen
manajemen berbasis
berbasis
kinerja
kinerja
Menginformasikan
Menginformasikan upaya
upaya dan
dan hasil
hasil secara
secara berkala,
berkala, termasuk
termasuk
quick
quick wins
wins
Melaksanakan
Melaksanakan monitoring
monitoring dan
dan evaluasi
evaluasi
(PMPRB)
(PMPRB)
Menindaklanjuti
Menindaklanjuti hasil
hasil monitoring
monitoring dan
dan evaluasi
evaluasi
9
Program Area Perubahan Reformasi Birokrasi
Agenda Reformasi
Hasil yang
Diharapkan
1
Manajemen Perubahan
Adanya perubahan mind set dan culture set, serta
terbangunnya birokrasi dengan integritas dan kinerja tinggi
2
Penguatan Peraturan
Perundang-undangan
Regulasi yang lebih tertib, tidak tumpang tindih dan
kondusif
3
Penguatan Kelembagaan
4
Penguatan Ketatalaksanaan
5
Penguatan Sistem Manajemen
SDM Aparatur
Terbangunnya organisasi yang tepat fungsi dan tepat
ukuran (right size)
Terbangunnya sistem, proses, dan prosedur kerja yang
jelas, efektif, efisien, terukur dan sesuai dengan prinsip
good governance
Terbangunnya kualitas SDM aparatur berintegritas,
profesional, modern, dan sejahtera
6
Penguatan Akuntabilitas Kinerja
Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi
7
Penguatan Pengawasan
Peningkatan Kualitas Layanan
Publik:
a. Layanan Satuan Pendidikan
b. Layanan Peserta Didik
c. Layanan Guru dan Tendik
d. Layanan Substansi
Pendidikan
e. Layanan Orang Tua/Keluarga
f. Layanan Kebudayaan
8
Meningkatnya penyelenggaraan fungsi pendidikan yang
bersih dan bebas KKN
Terwujudnya kemampuan lembaga dalam memberikan
pelayanan prima
10
Rencana Aksi RB Kemendikbud
1. Manajemen
2. Penguatan Peraturan
Perubahan
i. Penyusunan Strategi
Perubahan
ii. Penerapan Budaya
Kerja
iii.Sosialisasi dan
Internalisasi
iv. Penguatan Hasil
Perubahan
5. Penguatan Manajemen
SDM ASN
i. Rekrutmen CPNS berbasis ICT
ii. Penataan dan
pengembangan pegawai
berbasis kompetensi
iii.Assesmen, dan Penetapan
Kinerja Pegawai
iv.Evaluasi Jabatan dan Promosi
Jabatan secara terbuka
v. Penguatan Sistem Informasi
Kepegawaian
Per-UU-an
i. Identifikasi,
sinkronisasi, dan
harmonisasi Peraturan
ii. Penyusunan Peta
Peraturan Perundangan
iii.Implementasi,
Monitoring, dan
Evaluasi Peraturan
Perundangan
6. Penguatan
Akuntabilitas Kinerja
i. Aplikasi Manajemen
Kinerja
ii. Pemeringkatan dan
Penilaian SAKIP
iii.Pengembangan Sistem
Audit Keuangan dan
Kinerja
4. Penguatan
Penguatan
Ketatalaksanaan
Kelembagaan
i. Penyempurnaan pedoman i. Penyempuranaan Peta
Bisnis
dan pelaksanaan evaluasi
ii.
Pengembangan dan
organisasi
Implementasi
ii. Penguatan UPT
Perencanaan, Akuntansi,
iii.Penyusunan Rincian
Pelaporan Keuangan,
Tugas UPT
Persuratan dan
iv.Penyusunan pedoman
Kepegawaian berbasis TIK
organisasi pengelola
iii.Pengembangan dan
pendidikan dan
Integrasi pendataan
kebudayaan di daerah
3.
7. Penguatan
Pengawasan
i. Penguatan Tata Kelola
dan Akuntabilitas
ii. Penguatan Sistem Anti
Korupsi
iii.Penguatan Kampanye
Publik
iv. Penguatan Peran
Satuan Pengwasan
v. Penguatan Karakter
SDM Pengawasan
8. Penguatan Kualitas
Layanan Publik
i. Layanan Peserta Didik
ii. Layanan Satuan
Pendidikan
iii.Layanan Substansi
Pendidikan
iv.Layanan Pendidikan Orang
Tua/Keluarga
v. Layanan Kebudayaan
vi.Layanan Kebahasaan
11
Target Capaian Program Reformasi Birokrasi
Kemendikbud 2015-2019
2018
Target KP (57,49 %)
Target KH (37,88%)
2019
2017
Target KP (54,98 %)
Target KH (35,76%)
2016
Target KP (52,47 %)
Target KH (33,63%)
Target KP (60 %)
Target KH (40%)
2015
No
Nilai KP (38,83
%)
Nilai KH
(31,96%)
Komponen
A Komponen Pengungkit (KP)
1 Manajemen Perubahan
2 Penataan Peraturan Perundangundangan
3 Penataan dan Penguatan Organisasi
4 Penataan Tatalaksana
5 Penataan Sistem Manajemen SDM
6 Penguatan Akuntabilitas Kinerja
7 Penguatan Pengawasan
8 Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
B Komponen Hasil (KH)
1 Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja
Organisasi
2 Pemerintah yang Bersih dan Bebas KKN
3 Kualitas Pelayanan Publik
Jumlah
2014
28,14
3,54
2,71
Indeks Capaian RBI (%)
2015
2016
2017
2018
38,82 42,09 54,96 57,48
3,86
3,89
4,77
4,89
2,71
3,13
4,50
4,75
2019
60,00
5,00
5,00
3,84
3,47
6,34
2,65
3,11
2,48
27,06
14,25
3,84
3,63
11,78
4,10
5,32
3,58
31,96
14,73
3,84
3,76
12,05
4,32
7,42
3,68
31,82
15,69
5,20
4,78
14,08
5,30
10,77
5,56
35,76
17,46
5,60
4,89
14,54
5,65
11,38
5,78
37,88
18,73
6,00
5,00
15,00
6,00
12,00
6,00
40,00
20,00
6,54
6,27
55,20
9,00
8,23
70,78
8,70
7,43
73,91
9,30
9,00
90,72
9,65
9,50
95,36
10,00
10,00 12
100
Capaian dan Target Perubahan
Program Reformasi Birokrasi Kemendikbud 2015 s.d. 2019
2017
201
9
Target KP (46,55)
Target KH (32,97)
Jumlah (79,52)
2018
201
7
2016
Realisasi KP
(42,09)
Realisasi KH
(31,82)
Jumlah (73,91)
2016
2019
Target KP (50,31)
Target KH (33,93)
Jumlah (84,24)
Target disesuaikan dengan capaian s,d,
2016
No
Komponen
A Komponen Pengungkit (KP)
2015
Realisasi KP (38,82)
Realisasi KH (31,96)
Jumlah (70,78)
1
2
Target KP (54,90)
Target KH (35,50)
Jumlah (90,40)
2018
3,86
2,71
3,89
3,13
4,10
3,75
4,70
4,06
4,80
4,38
3,84
3,63
11,78
4,10
5,32
3,58
3,84
3,76
12,05
4,32
7,42
3,68
4,51
4,46
12,41
5,07
8,29
3,96
4,88
4,60
13,18
5,30
9,07
4,52
5,26
4,73
14,06
5,54
10,65
5,48
B Komponen Hasil (KH)
31,96
31,82
32,97
33,93
35,50
1
Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja
Organisasi
Pemerintah yang Bersih dan Bebas KKN
Kualitas Pelayanan Publik
14,73
15,69
15,29
15,72
16,65
9,00
8,23
8,70
7,43
9,43
8,25
9,52
8,69
9,72
9,13
Jumlah
70,78
73,91
79,52
84,24
90,40
3
4
5
6
7
8
2
3
Manajemen Perubahan
Penataan Peraturan Perundangundangan
Penataan dan Penguatan Organisasi
Penataan Tatalaksana
Penataan Sistem Manajemen SDM
Penguatan Akuntabilitas Kinerja
Penguatan Pengawasan
Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Indeks Capaian RBI (%)
Realisasi
Target Perubahan
2015
2016
2017
2018
2019
38,82 42,09 46,55 50,31 54,90
13
Proses Bisnis Evaluasi Reformasi
Birokrasi
PROSES
INTERNAL
Feedbac
k
Road Map
Perencanaan
Proses RB
Pelaksanaan
PMPRB
Monitoring dan
Evaluasi Internal
Indeks RB dan Rencana
Aksi Tindak Lanjut
Pelaporan dan
Rencana Perbaikan
EVALUASI EKSTERNAL
UPRBN DAN TIM QA
14
Hasil Evaluasi Reformasi Birokrasi
Kemendikbud
15
8 Area Perubahan
HBP ‘18
NILAI MENPAN
RB
16
Perkembangan Hasil PMPRB dan Penilaian
Kemenpan-RB
Tahun 2015 - 2016
PMPRB
N
O
KOMPONEN
KOMPONEN PENGUNGKIT (KP)
1
MANAJEMEN PERUBAHAN
BOBO
T
2015
2016
KEMENPAN-RB
2015
2016
60,00 50,56 50,20 38,82 42,09
5,00
4,60
4,33
3,86
3,89
+
2
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
5,00
3,75
3,75
2,71
3,13
+
3
PENATAAN DAN PENGUATAN ORGANISASI
6,00
4,51
4,51
3,84
3,84
4
PENATAAN TATALAKSANA
5,00
4,46
4,21
3,63
3,76
+
5
PENATAAN SISTEM MANAJEMEN SDM
15,00
13,91
13,64
11,78
12,05
+
6
PENGUATAN AKUNTABILITAS KINERJA
6,00
5,07
5,01
4,10
4,32
+
7
PENGUATAN PENGAWASAN
12,00
9,29
9,79
5,32
7,42
+
8
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK
6,00
4,96
4,96
3,58
3,68
+
*) Mengalami penurunan nilai dari tahun sebelumnya
KOMPONEN
HASIL
(KH)
+
Mengalami
kenaikan
nilai dari
tahun sebelumnya
40,00 30,97 32,91 31,96 31,82
17
Keunggulan…..
1
Telah dilakukannya seleksi
Assesment terhadap pegawai
terbuka jabatan pimpinan tinggi telah menghasilkan cluster
madya dan pratama
kapasitas pegawai
4
2
Penggunaan e-government
telah dilakukan dalam
pelaksanaan manajemen
pemerintahan
Tingkat kematangan APIP pada Itjen
telah mencapai level 3 berdasarkan
hasil penilaian dari BPKP
5
Telah dibangun zona integritas
terutama untuk unit-unit yang terkait
dengan pelayanan langsung kepada
masyarakat
6
3
Telah dilakukan
evaluasi organisasi
biro umum © 2017
18
•1
• Implementasi RB baru terlihat di
level pusat/sekjen/RBI dan belum
terlihat di unit kerja, terutama unit
kerja di daerah/balai/pusat
•2
C ATATA N
PELAKSANA
AN RB
• Definisi kinerja yang belum jelas
sehingga menimbulkan
ketidakelarasan kinerja antara
Kemdikbud dan unit kerjanya yang
ada di daerah
• Pe l a k s a n a a n R B y a n g
belum terintegrasi karena
a rea p el a ks a na a n RB b el um
mengacu pada kinerja yang
akan dicapai
•3
19
Saran Perbaikan
I m p l e m e n t a s i
R e f o r m a s i
B i r o k r a s i
• Memastikan bahwa tindak
lanjut perbaikan terkait
RB sudah dilaksanakan
(Itjen sebagai quality
assurance)
• Mendo rong
implementasi RB
s a m p a i ke u n i t ke r j a
yang ada di daerah
4
3
1
2
• Melakukan reviu
terhadap kinerja pada
level Pusat, unit kerja
eselon I hingga ke unit
kerja di daerah
• Memastikan bahwa
s e m u a ke g i a t a n R B
terintegrasi
dikaitkan dengan
kinerja yang akan
dicapai
20
SURVEI
INTEGRITAS
JABATAN
Hasil
Hasil
Survei
Survei
Integrita
Integrita
ss
Jabatan
Jabatan
28,38
%
66,45
%
5,16
%
A
B
C
• Memahami tugas
dan fungsi serta
memahami ukuran
keberhasilan
pekerjaan
• Memahami tugas
dan fungsi tetapi
tidak memahami
ukuran keberhasilan
pekerjaan
• Tidak memahami
tugas dan fungsi
serta tidak
memahami ukuran
keberhasilan
pekerjaan
HBP ‘18
Evaluasi MenPAN-RB 2014 s.d. 2017
No
Komponen
Tahun
2014
Tahun
2015
Tahun
2016
Tahun 2017
(S)
MenPANRB
MenPANRB
MenPANRB
MenPANRB
60
28,30
38,83
42,09
42,19
Bobo
t
A
Komponen Pengungkit (KP)
1.
Manajemen Perubahan
5
3,54
3,86
3,89
3,79
2.
Penataan Peraturan UU
5
2,71
2,71
3,13
3,13
3.
Penguatan Organisasi
6
3,84
3,84
3,84
3,18
4.
Penataan Tatalaksana
5
3,47
3,63
3,76
3,13
5.
Penataan Sistem Mjm SDM
15
6,34
11,78
12,05
12,26
6.
Penguatan Akuntabilitas
6
2,65
4,10
4,32
3,12
7.
Penguatan Pengawasan
12
3,11
5,32
7,42
9,53
8.
Pening. Kualitas Pelayanan
6
2,64
3,58
3,68
4,06
B
Komponen Hasil (KH)
40
27,07
31,96
31,82
31,44
1.
Nilai Akuntabilitas Kinerja
14,00
14,26
10,28
10,28
10,60
2.
Survei Internal Integritas
Organisasi
6,00
6,54
4,45
5,40
4,71
3.
Survei Eksternal Persepsi
Korupsi
7,00
6,27
6,00
5,71
5,71*
4.
Opini BPK
3,00
5.
Survey Eksternal Pelayanan
Publik
3,00
8,15
3,00
7,43
3,00
7,43*
70,79
73,91
73,63
Jumlah
10,00
55,37(cc)
22
Rencana Tindaklanjut Rekomendasi dari Tim Evaluator KemenpanRB
tentang Hasil Evaluasi Program RBI Kemendikbud tahun 2017
No
1
Rekomendasi
Rencana Aksi
Menginstruksikan
1 Rapat Koordinasi antar Eselon
Kepada Satker Untuk
I dan Manager Area untuk
Merevisi Sistem
mensinkronkan rencana aksi
Penganggaran
dari rekomendasi hasil
Terkait Dengan
evaluasi tim evaluator
Komponen Dan
KemenPAN-RB
Kegiatan Yang Tidak
Selaras Dengan
2 Membuat Surat Edaran
Tugas Dan Fungsi
Mendikbud Kepada seluruh
Unit Kerja;
unit utama untuk
menyelaraskan kegiatan
dengan tugas dan fungsi
masing-masing unit kerja
3 Pelaksanaan diklat bagi guru
yang semula dilaksanakan
oleh UPT Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar dan
Menengah mulai tahun 2018
dialihkan ke UPT Direktorat
Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan
Jadwal
Penanggun
g Jawab
Kementerian
Pendidikan
dan
Kebudayaan
Keterangan
15
Dokumen
Februari di
2018
sekretariat
RB
Sudah
dilakukan,
dilengkapi
dengan hasil
notulisnya
Desemb Biro PKLN
er 2017
Sudah
dilakukan, bukti
SE dan hasil
penyelarasan
didokumentasik
an
Tahun
Biro PKLN,
Anggara Ditjen GTK
n 2018 dan
Ditjen
Dikdasmen
Bukti
kesepakatan
dan revisi
anggarannya
Rencana Tindaklanjut Rekomendasi dari Tim Evaluator KemenpanRB
tentang Hasil Evaluasi Program RBI Kemendikbud tahun 2017
N
o
Rekomendasi
2 Membuat Peta
Bisnis di
Kementerian dan
Unit Utama
Rencana Aksi
Jadwal
Kementerian
Pendidikan
dan
Kebudayaan
Penanggu Keterang
ng Jawab
an
1 Membuat Surat Edaran Sesjen
minggu
Biro
SE Sesjen
Kepada seluruh unit utama dan ke-3 bulan Hukum
satuan kerja untuk membuat peta Februari dan
bisnis proses
2018
Organisasi
2 Menyusun peta bisnis proses
kementerian (level 2) dan peta
bisnis proses Unit Utama (level
3)
Tahun
Biro
SE Sesjen
Anggaran Hukum
2018
dan
Organisasi
Rencana Tindaklanjut Rekomendasi dari Tim Evaluator KemenpanRB
tentang Hasil Evaluasi Program RBI Kemendikbud tahun 2017
No
Rekomendasi
3 Memanfaatkan output
yang Dihasilkan oleh
Satuan Kerja;
Rencana Aksi
Jadwal
1 Membuat Surat Edaran Sesjen kepada
seluruh unit utama dan satuan kerja untuk
memanfaatkan output Satuan Kerja untuk
digunakan oleh Satuan Kerja dan satuan
pendidikan yang relevan
-
Kementerian
Pendidikan
dan
Kebudayaan
Penanggung Keterangan
Jawab
Biro PKLN (SE SE Sesjen
Sesjen)
2 Setiap Satuan Kerja melaporkan output
yang dihasilkan dan rencana
pemanfaatannya kepada eselon I terkait
Maret
2018
Sekretariat
unit utama
Jadwal, laporan
perkembangan
dan keluaran
serta hasil/
pemanfaatann
ya
3 Memantau pelaksanaan pemanfaatan
output dari Satuan Kerja
Tahun
Anggaran
2018
Sekretariat
unit utama
Jadwal, laporan
perkembangan
dan keluaran
serta hasil/
pemanfaatann
ya
Rencana Tindaklanjut Rekomendasi dari Tim Evaluator KemenpanRB
tentang Hasil Evaluasi Program RBI Kemendikbud tahun 2017
No
Rekomendasi
4 Mengintegrasikan 8
area perubahan
untuk mewujudkan
Reformasi Birokrasi
Kemendikbud yang
lebih baik
Rencana Aksi
Jadwal
Kementerian
Pendidikan
dan
Kebudayaan
Penanggung Keterangan
Jawab
1 Hasil Evaluasi Organisasi yang
Dilakukan oleh Biro Hukum dan
Organisasi dikaitkan dengan
Capaian Kinerja Unit Kerja
(LAKIP)
April Biro Hukor, Biro
Juni 2018 PKLN, Biro
Keuangan, dan
Sestama
Hasil
evaluasi
organisasi,
LAKIP, hasil
evaluasi
pelaksanaan
program
2 Meningkatkan kompetensi SDM
dengan tingkat kinerja yang
diinginkan
Tahun
Biro
Anggaran Kepegawaian,
2018
Pusdiklat,
Sestama, dan
Satker
Peta
Kompetensi,
Hasil
evaluasi
kinerja
pegawai,
e-SKP dan
Tukin
Rencana Tindaklanjut Rekomendasi dari Tim Evaluator KemenpanRB
tentang Hasil Evaluasi Program RBI Kemendikbud tahun 2017
No
Rekomendasi
5 Menetapkan Reward Bagi
Satker Yang Melaksanakan
Dan Punishment Bagi
Seluruh Pejabat Satuan
Kerja Yang Tidak
Melaksanakan Rencana
Aksi;
Rencana Aksi
Jadwal
Penanggung
Jawab
Kementerian
Pendidikan
dan
Kebudayaan
Keterangan
1 Membuat SE Sesjen Kepada seluruh minggu ke-3
unit utama dan satuan kerja untuk bulan
menginformasikan tentang sistem
Februari
reward dan punishment terkait
2018
rencana aksi hasil tinjut rekomendasi
tim Kemenpan-RB
Sekretariat RB Hasil evaluasi
Kemendikbud, organisasi,
Biro
LAKIP, hasil
Kepegawaian, evaluasi
Sestama dan pelaksanaan
Itjen
program
2 Memantau pelaksanaan rencana aksi Tahun
hasil tinjut rekomendasi tim
Anggaran
Kemenpan-RB
2018
Inspektorat
Jenderal dan
Sestama
Laporan
mingguan dan
atau bulanan
3 Pemberian penghargaan dan sanksi Tahun
Anggaran
2018
Sesjen
Kemdikbud,
Itjen
Hasil evaluasi
organisasi,
LAKIP, hasil
evaluasi
pelaksanaan
program
Rencana Tindaklanjut Rekomendasi dari Tim Evaluator KemenpanRB
tentang Hasil Evaluasi Program RBI Kemendikbud tahun 2017
No
Rekomendasi
6 Mengecek Ulang
Ukuran Keberhasilan
Indikator Kinerja
Kementerian Yang
Harus Selaras Dengan
Indikator Kinerja
Kementerian, Eselon I,
II Dan Unit Pelaksana
Teknis.
7 Inspektorat Jenderal
diminta memantau
seluruh rencana aksi
Rencana Aksi
Jadwal
Penanggun Keterangan
g Jawab
Biro PKLN
Sudah selesai
dan Sestama dilakukan
1 Merevisi renstra kemdikbud
Januari
disesuaikan dengan tugas dan 2018
fungsi,serta target-target
kinerja satker
2 Revisi dan penyelerasan IKU di Februari - Sekretariat
tingkat eselon 2 sampai
Mei 2018 unit utama
dengan UPT
dan Kepala
UPT
3 Inspektorat Jenderal
memantau seluruh rencana
aksi
Kementerian
Pendidikan
dan
Kebudayaan
Tahun
Inspektorat
Anggaran Jenderal
2018
Hasil
penyelerasan
IKU dan IKK
eselon 2 dan
UPT
Laporan hasil
evaluasi
pelaksanaan
Rencana Aksi
bulanan
Pembangunan Zona Integritas
menuju Wilayah Bebas Korupsi
29
A
Indikator Pengungkit WBK
HBP ‘18
INDIKATOR
PENGUNGKIT
WBK
Penataan
Organisas
i dan
Penataan
Peraturan
30
Membangun Zona Integritas
Menuju Wilayah Bebas dari
Korupsi.
Calon
Unit
Kerja
ZI
Dicanangkan/DI
DEKLARASIKAN
OLEH PIMPINAN
K/L/Prop/Kab/Kot
a
Pelaksanaan
Program AK,
PI, LHKPN,
Graf, WBS,
Kode Etik,
Diklat,
Kampanye,
SOP, PBJ,
YanPublik,ds
b
Asistensi,
Coaching,
Fasilitasi, Monev,
dsb oleh
TimPenggerak
Integritas
K/L/Prop/Kab/Kota
Penetapan
ZI oleh
pimpinan
K/L/Prop/Ka
b/Kota
Berdasarkan
usulan/rekomend
asi dan dibina Tim
Penggerak
Integritas
K/L/Prop/Kab/Kota
Monitorin
g dan
Penilaian
oleh
Menpan
Kriteria:
1. Survei Integritas
(Nilai Rata-rata)
2. LHA
BPK/BPKP/Inspektorat
(KN=0)
3. Tidak ada pegawai
yang menjadi
tersangka korupsi
HBP ‘18
Memenu
hi
Kriteria
Penetap
an WBK
Tidak
Memenu
hi
Kriteria
HBP ‘18
Implementasi Zona Integritas
1. Fakta Integritas;
2. Kode Etik dan Pemetaan Integritas;
3. Kampanye, Sosialisasi, dan Pendidikan
Integritas;
4. Pelaporan Kekayaan;
5. Pengendalian Grativikasi;
6. WBS / Pengaduan Masyarakat dan
Kerahasiaan serta Perlindungan Pelapor;
7. Fraud Control System, Revitalisasi PI dan
Investigasi.
32
Latar
Belakang
1. Pemberantasan korupsi harus dilakukan melalui penindakan dan
HBP ‘18
pencegahan.
Penindakan menghasilak detterence effect tetapi berdampak kecil
dan bersifat jangka
pendek, sedangkan pencegahan menghasilkan dampak yang besar
dan bersifat jangka
panjang, tetapi kurang menghasilkan detterence effect. Sinergi
kedua upaya tersebut
akan menghasilkan
detterencekorupsi
effect dan
dampak
yangoptimal.
besar/jangka
2. Keberhasilan
upaya pencegahan
selama
ini kurang
Salah
panjang.
satu
diantaranya
adalah program Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) sebagai bagian dari
Inpres Nomor 5 Tahun
2004 yang minim sekali implementasinya.
3. Untuk mewujudkan WBK, perlu lebih dahulu dilakukan pembangunan Zona
Integritas (ZI),
yang didahului dengan pernyataan komitmen bersama untuk tidak
melakukan tindak pidana
korupsi, kolusi, dan nepotisme melalui penandatanganan dokumen pakta
integritas
berdasarkan Per.MENPAN dan RB Nomor 49 Tahun 2011.
4. Pembangunan Unit Kerja Zona Integritas (ZI) diharapkan dapat menjadi
model pencegahan
korupsi yang lebih efektif, karena Unit Kerja ZI inilah dilakukan berbagai
upaya pencegahan
33 korupsi secara konkrit dan terpadu.
Definisi
HBP ‘18
Zona Integritas :
predikat yang diberikan kepada instansi pemerintah yang pimpinan dan
jajarannya mempunyai komitmen untuk mewujudkan WBK/WBBM
melalui reformasi birokrasi, khususnya dalam hal pencegahan korupsi
dan peningkatan kualitas pelayanan publik.
Zona Integritas merupakan wilayah terkecil dari Island of Integrity yang
menandai adanya niat dan wujud nyata perubahan.
Menuju Wilayah Bebas
dari Korupsi ( WBK)
adalah predikat yang
diberikan kepada suatu unit
kerja yang memenuhi
sebagian besar kriteria
dalam manajemen
perubahan, penataan
tatalaksana, penataan
sistem manajemen SDM,
penguatan pengawasan, dan
penguatan akuntabilitas
34
kinerja
Menuju Wilayah Birokrasi
Bersih dan Melayani (Menuju
WBBM) adalah predikat yang
diberikan kepada suatu unit kerja
yang memenuhi sebagian besar
kriteria manajemen perubahan,
penataan tatalaksana, penataan
sistem manajemen SDM,
penguatan pengawasan,
penguatan akuntabilitas kinerja,
dan penguatan kualitas
pelayanan publik.
Evaluasi Sementara Zona Integritas/WBK
No
1
2
3
4
5
6
Unit Kerja
P4TK Bid. Otomotif &
Elektronika
PPAUD Jawa Barat
P4TK Pertanian
P4TK Penjas BK
P4TK Bid. Bangunan &
Listrik
Balai Bahasa D.I.
Yogyakarta
PPAUD Jawa Timur
LPMP Jawa Tengah
Balai Bahasa Jawa Barat
7
8
9
1
P4TK Matematika
0
1 P4TK Bid. Mesin & Teknik
1 Ind.
1
LPMP Jawa Barat
2
1
BPPAUD Sumatera Utara
3
1
Museum Vredeburg
Catatan:
4
1. 12 Satker nilai > 40 (63,15%)
2.1 7BPNB
SatkerBali
nilai < 40 (46,84%)
5
HBP ‘18
Manajeme Penguata Penataan Penguatan Penguatan Peningka Total
n
n
Manajeme Akuntabilit Pengawas
tan
Pengung
Perubaha Tatalaksa
n
as
an
Kualitas
kit
n
na
SDM
(6)
(12)
Pelayana
(60)
(5)
(5)
(15)
n
Publik
(6)
4,26
4,25
8,01
8,70
10,10
8,22
43,54
4,26
2,83
4,02
4,34
3,84
4,25
7,75
8,23
7,79
8,70
8,70
8,70
10,01
11,68
9,73
8,22
7,57
7,97
43,27
42,85
42,46
4,09
4,09
7,62
8,70
9,81
7,74
42,04
4,48
4,33
7,67
8,70
7,37
7,37
42,03
4,23
4,09
4,34
3,92
4,09
4,25
8,01
9,50
7,67
8,70
7,37
8,70
8,35
10,41
7,72
8,34
6,04
7,72
41,53
41,49
41,21
4,02
4,02
8,17
8,70
8,55
6,85
40,55
3,55
4,08
7,28
8,70
9,43
7,45
40,49
3,92
4,34
8,79
7,26
10,12
5,59
40,01
4,09
3,59
7,63
8,34
10,03
6,20
39,88
4,26
4,25
7,45
8,21
6,09
Catatan: 6,09
39,05
4,26
3,84
7,67
8,46
5,64
Warna Hijau : WBK
5,64
38,66
35
Kebijakan Kemendikbud
yang mendukung
Program Reformasi Birokrasi
36
1
Sistem Informasi Keuangan
molk.kemdikbud.go.id
TUJUAN
TARGET
Sistem Informasi Keuangan
dikembangkan untuk memudahkan
memantau perkembangan
penyerapan anggaran
Seluruh Satker Pusat maupun Satker
Daerah telah terkoneksi ke Server
Kemendikbud
37
2
Sistem Informasi Persuratan (epersuratan.kemdikbud.go.id
Office)
LATAR
BELAKANG
1. Kesulitan
memantau
surat masuk
dan surat
keluar
2. Waktu
pemrosesan
surat lebih
lama
3. Pemakaian
kertas yang
banyak
TUJUAN
1. Meminimalisir
terjadinya
kehilangan
dokumen
2. Memudahkan
pencarian dan
pelacakan
dokumen
3. Meningkatkan
fungsi
monitoring
pimpinan unit
kerja terhadap
kinerja
bawahannya
4. Mempercepat
respon terhadap
permintaan suatu
layanan
FUNGSI
1. Membaca
surat/disposisi
2. Mengirim surat
3. Mendisposisi
surat
4. Meneruskan
disposisi
5. Membuat konsep
surat
6. Penomoran surat
TARGET
Sistem e-Office
digunakan seluruh
Satker di
lingkungan
Kemendikbud
Satker yang sudah
menggunakan
e-Office:
94 Satker
(37 Satker Pusat dan
57 Satker Daerah)
38
3
Sasaran
Kerja
Pegawai
skp.sdm.kemdikbud.go.id
Tujuan: Untuk mewujudkan
pembinaan PNS berdasarkan
sistem prestasi kerja dan sistem
Manfaat: karier
1. Sebagai Dasar Penilaian Kinerja Pegawai
2. Untuk Pembinaan Disiplin Pegawai
3. Salah satu dasar pembayaran tunjangan
kinerja
4. Bahan untuk pengisian e-Lapkin BKN
14.209 pegawai yang telah menggunakan e-SKP
3,893
4,000
3,048 2,876
3,000
2,000
1,000
1,344
1,218
344
751
735
0
Jumlah pegawai Kemendikbud :
16.157 orang
39
4
Sistem Kehadiran Terpusat
kehadiran.sdm.kemdikbud.go.id
Manfaat :
1. Sebagai dasar penilaian kehadiran pegawai
2. Sebagai dasar untuk pemberian tunjangan kinerja
3. Sebagai dasar dalam pembinaan pegawai
Metode Integrasi
Progres Integrasi :
1. 119 Satker telah terintegrasi Sistem
Kehadiran Terpusat
a. 45 Satker Pusat
b. 74 Satker Daerah
2. 97 Satker Daerah akan terintegrasi bulan
Nop. 2017
40
5
Sistem Informasi e-Planning
eplanning.kemdikbud.go.id
Latar Belakang:
1. Sulitnya memantau perkembangan
perencanaan dan perubahan RKA
2. Sulitnya pengendalian proses penyusunan
revisi RKA
3. Lemahnya sistem pendokumentasian
proses penyusunan RKA
4.Lambatnya penyusunan RKA
TUJUAN
Meningkatkan kualitas
perencanaan yang menuntut
komitmen, perubahan prilaku,
pengembangan kapasitas
SDM, dan didukung dengan
kemajuan teknologi berbasis TIK
41
6
Digitalisasi Aset (e-Aset)
aset.kemdikbud.go.id
Latar Belakang:
Belum tersedianya data aset yang
dapat disajikan dengan cepat dan
akurat
Tujuan DATA ASET
KEMENDIKBUD:
1. Memudahkan dan mempercepat
pencarian data aset secara rinci.
2. Menyajikan informasi dan
rekapitulasi data aset yang
lengkap dan akurat dalam bentuk
digital (e-archieve) berbasis web
sehingga dapat diakses kapan
saja dan dimana saja.
3. Menyajikan data rekap nilai aset
berdasarkan kriteria/jenis
tertentu.
4. Menyajikan data rekap nilai aset
berdasarkan Unit/Satuan Kerja
tertentu.
Target :
Seluruh Satker Pusat dan Satker
Daerah
5. Menampilkan data detail meliputi
data gambar, riwayat/sejarah,
nilai aset serta dokumendokumen pendukung/tambahan
42
7
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
eperformance.kemdikbud.go.id
Pemerintah
e-Performance adalah aplikasi sistem
akuntabilitas kinerja untuk
memudahkan proses pemantauan
dan pengendalian kinerja dalam
rangka meningkatkan akuntabilitas
dan kinerja unit kerja.
Tujuan e-Performance:
Aplikasi menampilkan :
1. perencanaan kinerja;
2. penganggaran kinerja,
3. keterkaitan kegiatan/subkegiatan
dengan pencapaian target
kinerja;
4. Monitoring Evaluasi capaian
kinerja dan keuangan.
1. Memudahkan dan mempercepat
penyusunan LAKIP
2. Memantau capaian
kinerja secara berkala
3. Mengidentifikasi kendala
ketidaktercapaian target kinerja
4. Sumber informasi kinerja
bagi pimpinan dan stakeholders
5. Mewujudkan tata kelola
pemerintahan transparan
43
Rekapitulasi
Penggunaan e-Performance
Data per 13 September 2017
6
Satk
er
20
Satk
er
35
Satk
er
40
Satk
er
16
Satk
er
35
Satk
er
40
Satk
er
34
24
26
32
25
20
9
8
8
E
TJ
1
3
3
3
5
2
6
6
I
20
18
16
16
20
16
10
12
11
9
6
EN
J
T
SE
25
27
20
18
20
19
17
17
26
35
34
40
17
Satk
er
N
I
D
EN
TJ
K
GT
I
D
EN
J
T
U
PA
D
n
da
I
D
KM
RENSTRA
AS
I
D
EN
TJ
IKU
BU
E
K
AN
A
Y
DA
RKT
T
LI
A
B
N
BA
G
H
BA
A
AS
J
IT
D
PK
KEGIATAN
EN
I
D
SM
A
KD
EN
44
8
Sistem Informasi Pemantauan Pengendalian
dan Penyusunan Peraturan Per-UU-an
siperpu.kemdikbud.go.id
PENGERTIAN
SIPERPU adalah aplikasi berbasis
web dikembangkan untuk
pemantauan dan pengendalian
proses penyusunan peraturan
perundang-undangan di
lingkungan Kemendikbud
TUJUAN
1. Mempermudah dalam melakukan pemantauan
dan pengendalian proses penyusunan peraturan
perundang-undangan bidang pendidikan dan
kebudayaan
2. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi
dalam pelaksanaan tugas dan fungsi
3. Sumber informasi bagi para pemangku
kepentingan dan stakeholder dalam membuat
kebijakan.
45
9
Sistem Monitoring Pengadaan Langsung (Simpel)
Latar
Belakan
g
Tujua
n
Targe
t
1.
2.
3.
4.
Proses Pengadaan Langsung masih secara manual
Kesulitan pemantauan pelaksanaan baik monitoring maupun reporting
Kurangnya transparansi
Belum adanya referensi data
1.
2.
3.
4.
5.
Transparansi dan akuntabilitas pengadaan langsung (PL)
Pembentukan database per jenis barang/pekerjaan hasil PL
Memudahkan dalam monitoring & pelaporan pelaksanaan PL
Memudahkan APIP dalam melakukan pengawasan pelaksanaan PL
Standarisasi proses dan
dokumen PL
6. Pembentukan database
penyedia PL
7. Sentralisasi data PL
Kegiatan Pengadaan
Langsung seluruh
Satker
terdata
46
1
0
Percepatan Penghapusan BMN
No.
Unit Utama
Satuan Kerja Pengusul
Penghapusan BMN
Sudah
Belum
Jumlah
1
Sekretariat Jenderal
30
5
35
2
Inspektorat Jenderal
1
-
1
3
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
38
1
39
4
Direktorat Jenderal PAUD dan Pendidikan Masyarakat
22
12
34
5
Badan Penelitian dan Pengembangan
12
3
15
6
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
31
3
34
7
Direktorat Jenderal Kebudayaan
37
2
39
8
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
19
-
19
190
26
216
JUMLAH
Menindaklanjuti PMK No 4/PMK.06/2015 tentang Pendelegasian Kewenangan
dan
Tanggung Jawab Tertentu dari Pengelola Barang Kepada Pengguna Barang
47
terima kasih
48